Anda di halaman 1dari 2

WASPADA GAGAL JANTUNG SEJAK DINI PADA BAYI!

Jantung dalam tubuh berfungsi sebagai pompa dalam tubuh yang terdiri dari bagian kanan dan kiri
serta masing-masing bagian atas dan bwah. Jantung bagian kanan bertugas menerima darah yang
miskin oksigen, lalu memompanya ke paru-paru untuk dapat ditambahkan oksigen sehingga dapat
dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung kiri dalam kondisi darah kaya oksigen.

Jantung pada anak memiliki kemungkinan untuk tidak berfungsi secara normal sehingga berpotensi
mengalami gagal jantung. Gagal jantung mengandung arti bahwa jantung tidak dapat berfungsi
optimal, namun bukan berarti berhenti bekerja. Gagal jantung pada anak dapat terjadi karena dua
hal utama. Pertama, bayi mengalami cacat jantung bawaan karena kelainan sejak dalam kandungan
(terdapat lubang atau cacat pembuluh darah). Kedua, kegagagalan pompa akibat otot jantung bayi
mengalami kerusakan dan tidak lagi berkontraksi dengan normal.

Berikut adalah tanda-tanda yang ditunjukkan ketika bayi mengalami gagal jantung.

1. Detak jantung yang cepat


Orang tua dapat merasakan detak jantung bayi yang lebih cepat disertai dengan nafas yang
tampak sesak. Situasi ini dapat diamati terutama saat bayi dalam keadaan tidur. Kondisi ini
merupakan bentuk kompensasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan darah dan oksigen seluruh
tubuh akibat kegagalan jantung memompa darah.
2. Bayi kesulitan bernafas
Bayi tampak bernafas lebih cepat sehingga tampak lebih mudah lelah. Jika berlangsung dalam
waktu yang lama, warna kebiruan akan tampak pada kulit, kuku maupun bibir.
3. Nafsu makan dan pertumbuhan yang buruk
Bayi akan nampak tidak semangat saat menyusu dan membutuhkan waktu lebih lama untuk
menyusu. Berat badan bayi akan mengalami perkembangan yang buruk sebab nutrisi yang tidak
memadai.
4. Keringat berlebihan
Kondisi ini paling sering muncul terutama saat bayi sedang menyusu. Keringat berlebihan muncul
sebagai akibat dari laju metabolik yang meningkat akibat kerusakan sekat jantung bagian bawah
(ventrikel) serta kekakuan katup aorta.
5. Lebih banyak tidur pada siang hari dan sering terbangun pada malam hari
Ketika bayi lebih mudah merasa lelah akibat aktivitas menyusu yang lebih aktif pada pagi hari,
maka malam hari bayi akan lebih mudah terjaga dan mudah terbangun pada malam hari.

Sebuah studi kualitatif pada orang tua menemukan bahwa orang tua sering tidak dapat
mengidentifikasi tanda awal gangguan jantung pada anak. Namun, beberapa orang tua melaporkan
tanda yang paling sering muncul yaitu perubahan pada makan, gangguan pernafasan serta
perubahan perilaku secara halus seperti lebih sensitif. Mengingat dampak jangka panjang yang lebih
berbahaya, maka orang tua perlu segera mencari bantuan medis agar dilakukan tindakan sesuai
dengan derajat keparahannya.

(American Heart Association, 2017)

(Beckerman, 2021)

(The Royal Children’s Hospital Melbourne, 2018)

(Pediatric Cardiology Associates of Houston, 2022)

(Tregay et al., 2016)


Referensi:

1. American Heart Association. (2017). Heart Failure in Children and Adolescents. Heart
Failure. Retrieved August 7, 2022, from https://www.heart.org/en/health-topics/heart-
failure/what-is-heart-failure/heart-failure-in-children-and-adolescents
2. Beckerman, J. (2021). Congenital Heart Disease: Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment.
Heart Disease. Retrieved August 7, 2022, from
https://www.webmd.com/heart-disease/guide/congenital-heart-disease
3. Pediatric Cardiology Associates of Houston. (2022). Sweating in Infants and Babies. Heart
Education. Retrieved August 7, 2022, from
https://www.kidsheartshouston.com/answers/21878-sweating-in-infants-and-babies
4. The Royal Children’s Hospital Melbourne. (2018). Heart problems in children. Kids Health
Information . Retrieved August 7, 2022, from
https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Heart_problems_in_children/
5. Tregay, J., Brown, K. L., Crowe, S., Bull, C., Knowles, R. L., Smith, L., & Wray, J. (2016). Signs of
deterioration in infants discharged home following congenital heart surgery in the first year
of life: a qualitative study. Archives of Disease in Childhood, 101(10), 902. BMJ Publishing
Group. Retrieved August 7, 2022, from /pmc/articles/PMC5050279/

Anda mungkin juga menyukai