Anda di halaman 1dari 3

PRODI ILMU HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMAD NATSIR

JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2021/2022

Mata Ujian : Hukum Ekonomi Internasional

Hari/Tanggal Ujian : Kamis/ 25 November 2021

Jam : 10:00 – 11/:40 WIB

Nama : Roma Hidayat

NIM : 2019.01.00.07.004

1. a. Faktor-faktor yang menyebabkan begitu pesatnya perkembangan HEI tersebut


 Karena HEI dibutuhkan oleh setiap negara dalam berpartisipasi di kancah internasional
untuk memperluas pangsa pasarnya
 Adanya pergerakan barang-barang secara lintas batas negara (international movement of
goods) atau biasa disebut dengan perdagangan internasional dibidang barang
 Pergerakan internasional modal yang mensyaratkan investor-investor asing untuk dapat
mengawasi secara langsung modalnya
 Berkembangnya pembayaran internasional dalam transaksi-transaksi ekonomi biasanya
menyangkut tukar menukar mata uang asing(foreign exchange transactions)
 Adanya pergerakan orang-orang yang melintasi batas-batas negara (international
movement of persons), misalnya kebebasan bekerja bagi orang atau badan hukum di
negara lain
b. Saya menyikapi meningkatnya proteksionisme di berbagai negara maju (developed countries)
serta kecenderungan negara-negara di dunia membentuk blok-blok perdagangan, walaupun di sisi
lain negara-negara maju terus mendengungkan adanya perdagangan bebas ini dengan optimis
dapat terwujud dengan adanya wacana perdagangan bebas di seluruh dunia yang mana negara
kita juga akan dapat berpartipasi didalamnya, sehingga mungkin akan dapat meningkatkan nilai
ekspor dan pendapatan negara. Namun saya juga pesimis dengan semua hal-hal atau dampak
adanya blok-blok perdagangan yang secara sembunyi-sembunyi dilakukan oleh beberapa negara
maju sehingga akan muncul monopoli perdagangan yang akan berdampak tidak bagus bagi negara-
negara miskin bahkan bagi negara berkembang. Dimana disini adanya atura-aturan yang secara
tidak langsung akan mematikan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Contoh nya pendirian
sebuah pabrik oleh negara maju di negara miskin yang mana semua modal-modal yang akan
dikeluarkan oleh negara maju tersebut sangat minim dan akan mendapatkan untung yang sangat
besar.
2. a. Prinsip Minimum Standard dan Identical Treatment
 Prinsip Dasar Minimum (minimum standards) Prinsip utama dalam hukum ekonomi
internasional. Prinsip yang telah berkembang menjadi suatu aturan hukum kebiasaan
internasional umum (general international customary law). Prinsip ini menyatakan, kewajiban
negara untuk sedikitnya memberikan jaminan perlindungan kepada pedagang atau pengusaha
asing dan harta miliknya.
 Prinsip mengenai Perlakuan Sama (Identical Treatment) Berdasarkan prinsip ini, dua raja
bersepakat untuk secara timbal balik memberikan para pedagang mereka perlakuan yang sama
(identik). Menurut Schwarzenberger, hukum kekebalan diplomatik yang juga menganut prinsip
timbalbalik. Prinsip dasar ini lebih terkenal dengan istilah resiprositas (reciprocity). Oliver Long
menganggap resiprositas sebagai suatu prinsip fundamental dalam perjanjian GATT.
 Contoh kasus HEI yang pernah melibatkan Indonesia adalah KASUS DUGAAN DUMPING
TERHADAP EKSPOR PRODUK KERTAS INDONESIA KE KOREA SELATAN. Dan penerapan prinsip
HEI disini cukup menguntungkan (konteks positif) bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya
memperoleh manfaat dari mekanisme penyelesaian sengketa atau Dispute Settlement Mechanism
(DSM) sebagai pihak penggugat utama (main complainant) yang merasadirugikan atas penerapan
peraturan perdagangan yang diterapkan oleh negara anggota WTO lain. Indonesia mengajukan
keberatan atas pemberlakuan kebijakan anti-dumping Korea ke DSM dalam kasus Anti-
Dumping untuk Korea-Certain Paper Products. Indonesia berhasil memenangkan sengketa anti-
dumping ini. Indonesia telah menggunakan haknya dan kemanfaatan dari mekanisme dan
prinsip-prinsip multilateralisme sistem perdagangan WTO terutama prinsip transparansi
 Ruang Lingkup HEI
 Kegiatan-kegiatan yang bersifat lintas batas di bidang jual beli
 Jual beli jasa
 Pergerakan orang-orang/pekerja
 Pergerakan modal/atau jual beli saham
 Transaksi-transaksi menyangkut uangadedidikirawan asing
3. a. Menurut saya mengapa keberadaan TNCs/MNCs/MNEs mendapat perhatian yang sangat serius
dari berbagai pihak di dunia, baik dari kalangan akademisi maupun pemerintah serta para praktisi
dan lembaga lain seperti NGO,
 Dari aspek positifnya saya berpendapat bahwa TNCs/MNCs/MNEs ini dapat menyerap
banyak tenaga kerja dari negara berkembang sehingga mengurangi pengangguran, akan
menambah pendapatan negara berkembang tersebut dalam bentuk pajak/bea/cukai,
adanya pembangunan yang bersifat nasional, akan menigkatkan taraf hidup masyarakat
yang bekerja di pabrik tersebut.
 Sedangkan dari aspek negatifnya saya berpendapat bahwa TNCs/MNCs/MNEs ini akan
mematikan produksi produk dalam negri negara tersebut, meskipun mendapatkan upah
para karyawan hanya mendapatkan gaji yang sangat rendah, bahan baku yang digunakan
juga di hargai sangat murah, kekayaan TNCs/MNCs/MNEs ini bisa dikatakan sangat timpang
bahkan satu pabrik saja lebih besar kekayaan/assetnya dari sebuah negara
miskin/berkembang tersbut.

b. Karakteristik yang dimiliki oleh TNCs/MNCs/MNEs.

Perusahaan transnasional berbagi banyak kualitas dengan perusahaan multinasional , dengan


perbedaan halus bahwa perusahaan multinasional terdiri dari struktur manajemen terpusat,
sedangkan perusahaan transnasional umumnya terdesentralisasi, dengan banyak basis di
berbagai negara tempat perusahaan beroperasi. Sementara perusahaan multinasional tradisional
adalah perusahaan nasional dengan anak perusahaan asing, perusahaan transnasional menyebar
operasinya di banyak negara untuk mempertahankan tingkat respons lokal yang tinggi.

Sebuah perusahaan transnasional mengoperasikan fasilitas substansial, melakukan bisnis di lebih


dari satu negara, dan tidak menganggap negara tertentu sebagai rumah perusahaan. Salah satu
keuntungan signifikan dari perusahaan transnasional adalah bahwa mereka mampu
mempertahankan tingkat respons yang lebih besar terhadap pasar lokal tempat mereka
memelihara fasilitas.
Transnasionalitas juga mengacu pada sejauh mana perusahaan terlibat dalam aktivitas
penciptaan nilai lintas batas negara. Dihadapkan dengan globalisasi yang dipercepat, manajer
sering membuat keputusan untuk memperluas transnasionalitas perusahaan agar
memungkinkan perusahaan bersaing secara efektif dengan pesaing dalam skala global
(misalnya Nestlé , Deutsche Post , Toyota , dll.), yang mempekerjakan eksekutif senior dari
banyak negara dan mencoba membuat keputusan dari perspektif global daripada dari satu
kantor pusat yang terpusat. Tindakan yang diambil dengan kerja sama transnasional dapat
membantu menciptakan hubungan yang lebih baik antar negara. Sumber daya yang ditemukan
di negara-negara seringkali perlu disebarkan ke seluruh dunia dan dengan demikian
transnasional membantu proses ini.

Anda mungkin juga menyukai