Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Inflamasi
suatu reaksi dari jaringan hidup guna melawan berbagai macam rangsangan
(Soenarto, 2014).
menuju jaringan radang (Chen et al, 2018). Tanda-tanda dari inflamasi yaitu
1. Inflamasi akut
5
6
kalor, dan tumor pada inflamasi akut terjadi karena peningkatan aliran
darah dan edema. Inflamasi akut biasanya terjadi tiba-tiba, ditandai oleh
2. Inflamasi Kronik
Gambar 2.2
Hasil dari peradangan akut
7
sempurna, bila penyebab jejas menetap atau bila penyebab ringan dan
et al, 2015).
utama, yaitu perubahan vaskular dan aktivitas sel. Pada vaskular terjadi
menimbulkan gejala rubor dan kalor yang merupakan tanda khas peradangan.
Pembuluh darah kecil menjadi lebih permiabel dan cairan kaya protein akan
darah dan memperlambat aliran darah. Setelah pembuluh darah statis, leukosit
Kontraksi sel endotel menyebabkan terbentuknya celah antar sel pada venule
leukotrien selama 15- 30 menit, yang diikuti oleh peningkatan TNF dan IL-1.
dan juga sel darah ke jaringan ekstravaskular. Hal ini akan mengakibatkan
(Sheerwood, 2014).
karena bahan kimia yang dilepaskan oleh sel cedera, sel mast, melalui
leukosit dari lumen vaskular ke ekstravaskular: (1) marginasi dan rolling, (2)
adhesi dan transmigrasi antar sel endotel, dan (3) migrasi pada jaringan
2015).
10
Saat ini dikenal dua isoenzim COX (cyclooxygenase), yaitu COX-1 dan
dalam sel-sel imun (makrofag dan lainnya), sel endotel pembuluh darah, dan
sehingga aliran darah akan meningkat dan pori-pori kapiler juga membesar.
nyeri, dan respon piretik. Enzim COX-2 dapat diinduksi apabila terdapat
11
2011).
(Robbins et al,
2015)
Gambar 2.5
Pembentukan metabolit asam arakidonat dan peranan dalam inflamasi
a. Kemerahan (rubor)
dengan cepat dan terisi penuh oleh darah. Keadaan ini dinamakan
tubuh tidak dapat dilihat dan rasakan (Pober and Sessa, 2015).
d. Pembengkakan (tumor)
e. Fungsiolaesa
daerah radang, baik yang dilakukan secara sadar atau secara refleks
2015).
yang dapat memicu pelepasan mediator kimia plasma atau jaringan ikat.
berikutnya. Respon radang akan berakhir jika stimulus inflamasi jaringan dan
jejas atau dapat juga berupa faktor plasma. Mediator yang dihasilkan oleh sel
mediator lokal yang disintesis secara lokal oleh sel di tempat inflamasi dan
mediator sistemik yang bisa sirkulasi di dalam plasma dan disintesis oleh hati
(Abdulkhaleq et al, 2018). Dua jenis mediator tersebut dapat dilihat pada
Ubi Jalar (Ipomoea batatas) atau yang sering disebut dengan ketela rambat
adalah sejenis tanaman yang akarnya dapat dimakan. Di beberapa daerah tertentu,
ubi jalar merupakan salah satu bahan makanan pokok. Di Indonesia, selain
dimanfaatkan umbinya daun ubi jalar juga dibuat sayuran. Untuk dibeberapa
wilayah daun dari rebusan ubi jalar diminum dan digunakan sebagai pengobatan
DBD, antioksidan, antikanker dan dapat juga ditumbuk dan ditempelkan pada
2.2.1 Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Familia : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
(Richana, 2013)
16
2.2.2 Morfologi
(berumur pendek). Ubi jalar ungu tumbuh menjalar pada permukaan tanah
dengan panjang tanaman dapat mencapai 3 meter. Ubi jalar ungu berbatang
lunak, tidak berkayu, berbentuk bulat, dan bagian tengah bergabus. Batang
ubi jalar ungu beruas-ruas dengan panjang antar ruas 1-3 cm (Kim and
Wampler 2009). Waktu yang diperlukan dari saat penyerbukan sampai masak
± 30 hari. Warna kulit ubi jalar sangat beragam, yaitu putih, kuning, ungu dan
dan bagian dalam mahkota bunga (pangkal sampai ujung) berwarna ungu
Daun berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi rata atau berlekuk
2008).
17
(Jusuf et al,
2008) Gambar 2.8
Tipe lobus daun ubi jalar
2.2.3 Kandungan Nutrisi dalam Umbi dan Daun Ubi Jalar Ungu
dan mineral. vitamin yang terkandung dalam ubi jalar antara lain vitamin A,
mineral seperti zat besi (Fe), Kalsium (Ca) (Marczak et al, 2014).
Selain umbinya, daun ubi jalar juga kaya akan vitamin β-karoten, besi,
kalsium, zink dan protein, dan sebagai tanaman lebih toleran terhadap
kandungan senyawa kimia apa saja yang ada pada daun ubi jalar ungu. Hasil
dalam daun ubi jalar ungu. Beberapa penelitian melaporkan bahwa daun ubi
Kandungan chlorogenic acid daun ubi jalar ungu lebih banyak dibandingkan
jenis ubi jalar lainnya (Zhang et al, 2016). Kandungan tersebut lebih tinggi di
daun daripada umbinya (Griffin et al, 2019). Ekstrak etanol daun ubi jalar
Tabel 2.3 Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Daun Ubi Jalar Ungu
Golongan Senyawa Simplisia Ekstrak
Alkaloid + +
Flavonoid + +
Saponin - -
Tanin - +
Kuinon - +
Monoterpen - +
Seskuiterpen - +
Triterpenoid - -
Steroid + +
Polifenolat + +
(Firgianti dan Sunyoto, 2018)
Jumlah (mg GAE/g DW) 46,7 ± 2,1 36,8 ± 4,8 41,2 ± 5,0
Kandungan kimia dalam daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) yang
dan kuinat acid dan juga dikenal sebagai 5-Ocaffeoylquinic acid (5-
2. Quercetin (Flavonoid)
pada ekstrak daun ubi jalar ungu. Flavonoid adalah salah satu senyawa
penting dari aktivitas antiinflamasi (Cho et al, 2016; Lee et al, 2018;
(Ozgen et al,
2016) Gambar 2.10
Stuktur Quercetin
2.3 Karagenan
tersulfatasi ini diklasifikasi menurut adanya unit 3,6-unhydro galactose dan posisi
gugus sulfat. Tiga jenis karagenan komersial yang paling penting adalah
membentuk gel yang kuat pada larutan yang mengandung garam kalsium
terdapat di alam, menyusun 60% dari karagenan pada Chondrus crispus dan
aciculari dan Gigatina pistillata dan menyusun 40% dari karagenan pada
Chondrus ciprus. Lambda karagenan adalah karagenan yang paling stabil dan
dapat mudah larut dalam air dan NaCl (Necas & Bartosikova, 2013).
darah yang merupakan awal mula terjadinya edema (Necas dan Bartosikova,
2013). Ada tiga fase pembentukan edema yang diinduksi oleh karagenan.
histamin dan serotonin (1 jam). Fase kedua adalah pelepasan bradikinin yang
terjadi pada 1,5 hingga 2,5 jam setelah induksi, dan terjadi pelepasan
hewan sederhana untuk mengevaluasi respon radang tanpa adanya cedera atau
mediator yang dapat dideteksi pada fase awal inflamasi akibat induksi
dan terdeteksi pada fase akhir inflamasi. Inflamasi lokal atau sistemik akan
terjadi peningkatan dari pro-inflamatory cytokine yaitu TNF-α, IL-1, dan IL-6