Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu : Ns. Tantri W.U, M.Kep., Sp.Jiwa.

Disusun oleh :

Rifa Lutfiah Kamila

P17320318030

Tingkat : 3A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

BANDUNG

2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. KONDISI KLIEN
DS: Klien sesekali bicara kasar dan bernada tinggi
DO: Klien tampak berbicara kasar dan tidak bisa mengontrol emosinya
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko Perilaku Kekerasan
3. TUJUAN KHUSUS
Keluarga dapat membantu dalam mengontrol risiko perilaku kekerasan
4. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien fisik dan memberikan obat.
Beri pujian.
b. Latih cara membimbing: cara bicara yang baik
c. Latih cara membimbing kegiatan spiritual
d. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian
5. ORIENTASI
a. Salam terapeutik:
“Assalamualaikum ibu vika”iya ibu bertemu lagi dengan saya perawat Rifa, yang 2
hari lalu kita sudah bertemu ya bu”
6. EVALUASI/VALIDASI
”Apa kabar ibu?” Alhamdulillah saya juga baik ibu, bagaimana bu kondisi Zahra hari ini?
Apa Zahra masih terlihat sering berbicara kasar dan marah-marah?”
7. KONTRAK
a. Topic :
“Baik ibu sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu hari ini kita akan mempelajari cara
membimbing untuk berbicara yang baik dan juga kegiatan spiritualnya ya bu, dimana
prosedur ini akan sangat berguna untuk pengobatan Zahra untuk mengurangi Zahra
berbicara kasar dan marah-marah ya ibu” bagaimana ibu apa sudah siap?”
b. Waktu :
“Kalau begitu kita kontrak waktu dulu ya bu, kira-kira berapa lama bu?”
c. Tempat :
”Baik bu, dimana kita akan berbicara bu?”baik ibu kalau disini saja, kita mulai ya bu”
8. KERJA
a. Sebelumnya apa ibu sudah melakukan apa yang sudah kita pelajari dua hari yang lalu
bu?”iya ibu betul dengan cara teknik tarik nafas dalam dan memukul bantal juga
untuk pemberian benar obatnya ya bu, Alhamdulillah kalau sudah ibu terapkan”
b. Selanjutnya kita akan mengontrol risiko perilaku kekerasan dengan melatih Zahra
untuk berbicara yang baik, jadi ibu cara ini digunakan agar Zahra bisa mengontrol
amarahnya. Jika marah sudah disalurkan dengan cara tarik nafas dalam dan juga
memukul bantal langkah selanjutnya kita berikan arahan pada Zahra untuk berbicara
dengan baik. Caranya ada tiga ya bu, yang pertama ajarkan Zahra ketika meminta
sesuatu dilakukan dengan suara yang rendah dan tidak menggunakan kata-kata kasar.
Apa kemarin ada kejadian saat zahra meminta sesuatu dan buat Zahra marah bu? Oh
begitu, Zahra marah karna makanannya belum matang, nah ibu coba ajarkan Zahra
untuk meminta dengan baik misalnya “bu, tolong sediakan makanan sekarang” nanti
biasakan ketika Zahra meminta sesuatu ajarkan dengan kata-kata tersebut ya bu suruh
dia untuk mengulangi kata-katanya. Yang kedua yaitu menolak denga baik, misalnya
ketika Zahra menolak sesuatu yang tidak ingin dia lakukan dan dia malah bereaksi
dengan cara bicara yang kasar dan marah-marah ibu tolong ajarkan dia untuk
mengatakan “maaf saya sedang tidak ingin melakukannya” dan suruh Zahra untuk
mengulangi kata-kata tersebut. Yang ketiga ketika Zahra mengungkapkan perasaan
kesal, jika ada sesuatu yang membuat Zahra kesal dan dia marah ibu ajarkan pada
Zahra untuk mengucapkan “saya jadi ingin marah karna perkataanmu” lalu biarkan
Zahra mengulangi kata-kata tersebut ya bu, ulangi berkali-kali kata-kata ini ketika
Zahra meminta sesuatu atau ketika Zahra menolak sesuatu ataupun ketika Zahra
sedang mengungkapkan kekesalannya. Supaya Zahra terbiasa menggunakan kata-kata
ini dan tidak menggunakan kata-kata kasar lagi ya bu.bagaimana ibu apakah dapat di
mengerti untuk melatih cara berbicara dengan baik?
c. Baik kalau begitu kita pelajari selanjutnya yaitu pengendalian risiko perilaku
kekerasan dengan cara spiritual. Baik ibu apakah Zahra sering solat di rumah?
Alhamdulillah kalau begitu bagus ya bu, jika Zahra sedang marah-marah atau
berbicara kasar tolong ibu ingatkan Zahra misalnya berwudhu lalu menunaikan
ibadah sholat, atau jika dia sedang tidak bisa dikendalikan tolong ingatkan Zahra
untuk berdoa dan istigfar ya ibu, supaya hati Zahra bisa lebih tenang dan juga dia bisa
lebih terkendali emosinya ya bu” Sekarang ibu sudah mengertikan ya bu yaitu cara
berbicara yang baik dan juga cara pendekatan spiritual untuk mengendalikan emosi
Zahra.
d. “Baik ibu, tolong ibu Vika bisa membantu dan memantau cara berbicara yang baik
dan pendekatan spiritual ini, lakukan dua cara ini secara teratur apalagi ketika Zahra
sedang emosi dan berbicara kasar supaya Zahra merasa terbiasa dan terjadwal untuk
berbicara yang baik dan pendekatan spiritual, semoga dengan kebiasaan yang baik ini
cara berbicara Zahra yang kasar dan marah-marahnya cepat hilang ya bu”
9. TERMINASI
a. Evaluasi keluarga pasien
“Bagaimana ibu perasaannya setelah kita berbincang-bincang? apakah dapat di
pahami?
b. Evaluasi perawat
“Apakah ibu bisa untuk mengulangi bagaimana cara berbicara yang baik dan
pendekatan spiritual? Ya benar ibu bagus sekali”
c. Tindak lanjut
“Untuk tindak lanjutnya akan ada jadwal berbicara yang baik dan kegiatan spiritual
Zahra ya bu seperti solat 5 waktu, ajarkan berbicara yang baik dan ajak Zahra
beribadah supaya perasaannya pun menjadi lebih tenang”
d. Kontrak yang akan datang
Topic :
“Untuk pertemuan berikutnya kita akan follow up semua cara yang telah kita lakukan
untuk mengontrol emosi pada Zahra ya bu, bagaimana bu apa ibu bersedia?
Waktu :
“Baik kalau begitu, untuk waktunya kita akan kontrak waktu lusa ya bu bagiamana
apa ibu bisa? Kira-kira berapa menit bu? Baik 20 menit saja ya bu”
Tempat :
“Untuk tempatnya dimana bu? Baik kalau disini saja ya bu nanti lusa saya akan kesini
lagi pukul 10 ya bu, kalau begitu saya pamit dulu ya bu, assalamualaikum..”

Anda mungkin juga menyukai