ELEKTROKIMIA – BAGIAN 2
POTENSIAL REDUKSI STANDAR DAN POTENSIAL SEL
dapat :
selnya
@miakimia_
POTENSIAL ELEKTRODA
Jika suatu batang logam dicelupkan ke dalam larutan akan timbul beda potensial antara batang logam dengan larutan. Perbedaan
potensial menyebabkan logam dapat melepaskan atau menarik elektron. Kecenderungan logam untuk menarik atau melepaskan
elektron didefinisikan sebagai potensial elektroda (yang dilambangkan sebagai E), dengan satuan volt.
Pada sel volta aliran listrik dapat terjadi karena adanya elektron yang mengalir akibat adanya perbedaan potensial dari kedua logam
elektroda yang dihubungkan. Elektron tersebut mengalir dari anoda ke katoda melalui sirkuit luar pada rangkaian.
@miakimia_
POTENSIAL ELEKTRODA
Namun, pada rangkaian sel volta ini kita tidak dapat mengukur
potensial elektroda masing-masing secara terpisah. Potensial yang
terukur pada voltmeter adalah selisih dari kedua potensial elektroda.
Diagram sel volta yang tersusun dari elektroda Zn dan Cu
Dengan demikian, untuk mengukur potensial satu elektroda saja, kita butuhkan suatu elektroda pembanding yang dijadikan suatu
standar dimana harga potensial elektroda standar tersebut sudah kita ketahui nilainya.
@miakimia_
POTENSIAL ELEKTRODA : Potensial Elektroda Standar
Potensial elektroda tunggal sangat sulit ditentukan secara langsung. Diperlukan dua sistem elektroda yang membentuk sel, dengan salah
satu elektroda memiliki harga potensial = 0, sehingga elektroda yang lain dapat diukur melalui volt meter. Elektroda yang memiliki harga
potensial = 0 adalah elektroda hidrogen yang diukur pada keadaan standar (25oC, 1 atm, 1M), sehingga digunakan sebagai pembanding.
Pada gambar, voltmeter menunjukkan nilai 0,34 v. Artinya, nilai tersebut merupakan harga potensial reduksi Cu, karena potensial
elektroda hidrogen berharga = 0.
@miakimia_
POTENSIAL ELEKTRODA : Potensial Reduksi Standar (Eo)
Setiap logam memiliki harga potensial elektroda yang berbeda, dan diukur berdasarkan keadaan standar. Menurut kesepakatan,
potensial elektroda yang dijadikan standar adalah potensial reduksi (Eoreduksi). Nilai potensial beberapa elektroda disajikan dalam
table berikut :
@miakimia_
POTENSIAL ELEKTRODA : Potensial Reduksi dan Reaksi Oksidasi
Harga Eo yang tertera pada tabel adalah harga potensial elektroda untuk reaksi reduksi. Bagaimana jika reaksinya
oksidasi ? Berapa nilai potensial elektrodanya ?
Oksidasi,
Reaksi di Tanda Eo
balik berubah.
Reaksi oksidasi berkebalikan dengan reaksi reduksi, sehingga untuk reaksi oksidasi nilai Eo tetap, hanya berubah tanda.
@miakimia_
POTENSIAL SEL
Ketika setengah sel oksidasi yang mempunyai nilai potensial oksidasi tertentu (Eooks) dihubungkan dengan setengah sel reduksi
yang mempunyai nilai potensial reduksi (Eored) membentuk rangkaian sel volta, maka akan meghasilkan beda potensial yang
disebut sebagai potensial sel (Eosel)
Karena beda potensial yang dihasilkan pada sel volta, Eosel, merupakan selisih dari potensial masing-masing elektroda yang
digunakan, maka secara matematika Eosel nilai dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑜 𝑜 𝑜
𝐸𝑠𝑒𝑙𝑙 = 𝐸𝑟𝑒𝑑 − 𝐸𝑜𝑘𝑠
Contoh :
Untuk reaksi dalam sel volta yang tersusun dari elektroda Zn dan Cu, dihasilkan potensial sel sebesar :
o o o
Esell = Ered − Eoks
o o Pada sel volta yang tersusun dari elektroda Zn/ Cu, yang mengalami reduksi adalah Cu dan
= ECu − EZn
yang mengalami oksidasi adalah Zn. Nilai potensial elektroda Cu dan Zn dapat dilihat dari table
= 0,377 v − −0,763 v
potensial reduksi standar.
o
Esell = +1,100 v
@miakimia_
MENENTUKAN POTENSIAL SEL DARI REAKSI SEL VOLTA
Eosel dapat ditentukan berdasarkan reaksi yang terjadi pada sel volta. Oleh karena sel volta mempunyai dua setengah reaksi, yakni
oksidasi dan reduksi, maka nilai Eosel dapat dihitung dengan menggunakan harga potensial reduksi masing-masing elektroda.
Untuk reaksi dalam sel volta yang tersusun dari elektroda Cu dan Zn, data dalam tabel potensial reduksi standar :
Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s) Eo = + 0,377 v
Zn2+ (aq) + 2e- → Zn (s) Eo = - 0,763 v
Karena Zn mengalami oksidasi, maka reaksi Zn dibalik, harga Eo berubah tanda, sehingga :
Reduksi : Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s) Eo = + 0,377 v Jumlah elektron pada reaksi reduksi dengan
jumlah elektron pada reaksi oksidasi harus sama.
Oksidasi : Zn (s) → 2e- + Zn2+ (aq) Eo = + 0,763 v
Jika belum sama, maka disetarakan dengan cara
kali silang. Koefisien reaksi akan berubah, tetapi
Reaksi sel : Zn (s) + Cu2+ (aq) → Zn2+ (aq) + Cu (s) Eosel = + 1,10 v
TIDAK MERUBAH NILAI Eo
@miakimia_
CONTOH MENENTUKAN NILAI POTENSIAL SEL
@miakimia_
MEMPERKIRAKAN REAKSI REDOKS SPONTAN
@miakimia_
@miakimia_