Bab 1
Pengertian BiSniS
Pengertian StUdi Kelayakan biSniS
Perbedaan antara STUdi kelayakan biSniS dengan rencana BISNiS
Langkah-Langkah STUdi Kelayakan BiSniS
ASpek-ASpek STUDI Kelayakan BiSniS
Bidang IlmU yang terkait dengan STUDI kelayakan biSniS
1. Bisnis yang berorientasi keuntungan (profit oriented), bisnis yang didirikan semata-
mata bertujuan memperoleh keuntungan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik
dan karyawannya serta untuk mengembangakan usaha lebih lanjut.
Contoh Perusahaan rokok, perusahaan pembuat sepatu, perusahaan pengilingan
padi, dan sejenisnya
2. Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan (non-profit oriented), bisnis yang
didtrikan dengan tujuan utama untuk keperntingan social
Contoh : yayasan social yatim piantu, yayasan social orang jompo, yayasan social
penyandang cacat.
Kondisi lingkungan yang sangat dinamis, tingkat persaingan yang semakin ketat,
membuat seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi
saja dalam memulai usahanya.
yang digunakan sebagai dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan
untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan, ditunda
atau tidak dijalankan.
Rencana Bisnis atau business plan adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan masa
depan bisnis yang dimulai. Rencana ini meliputi apa, bagaimana, siapa, kapan, dan
mengapa sebuah bisnis dijalankan. Business plan pada umumnya terdiri dari :
(1) tujuan bisnis,
(2) strategi yang digunakan untuk mencapainya
(3) masalah potensial yang kira-kira akan di hadapi dan cara mengatasinya
(4)modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana
mempertahankannya sampai mencapai Break Event Point (BEP)
Setiap bisnis memerlukan adanya studi memerlukan adanya studi kelayakan pada saat
memulai usahanya meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda. Intensitas pada
penyusunan studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal sebagai berikut :
1. Besar kecilnya dampak yang akan ditimbulkan, semakin besr dampak yang akan
ditimbuloka dari ide bisnis yang akan dijalankan, semakin tinggi kecermatan yang
diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis, sebaliknya, semakin kecil dampak
yang dapat ditimbulkan dari ide bisnis yang akan dijalankan, semakin rendah tuntutan
akan kecermatan dalam menyusun studi kelayakan bisnis.
2. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis, semakin besar tingkat ketidakpastian suatu
bisnis, semakin tinggi intentitas dalam menyusun studi kelayakan bisnis, sebaliknya
semakin kecil tingkat ketidakpastian bisnis, semakin rendah intensitas dalam
menyusun studi kelayakan bisnis.
3. Banyak-sedikitnya investasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu bisnis,
semakin besar nilai investasi yang ditanamkan pada suatu bisnis, semakin tinggi
kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis, sebaliknya,
semakin kecil investasi yang ditanamkan, semakin sederhana studi kelayakan yang
dilakukan.
c. Kreditor, sebagai dasar akan memberikan kredit pada suatu bisnis yang diusulkan atau
tidak, jika berdasarkan hasil studi kelayakan bisnis dinyatakan layak dilaksanakan
maka kreditor akan memberikan kredit dengan harapan akan memperoleh keuntungan
berupa bunga, demikian sebaliknya.
d. Pemerintah, sebagai dasar untuk mengambil keputusan apakah memberikan ijin
terhadap suatu bisnis atau tidak, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
member kesempatan kerja, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dapat
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
e. Masyarakat, sebagai dasar untuk mengambiln keputusan apakah mendukung suatu
bisnis atau tidak. Memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap masyarakat
di bandingkan dampak negatifnya.
Penyusunan
Laporan Studi
Kelayakan bisnis
1. Penemuan Ide, bersumber dari bacaan, hasil pengamatan, informasi dari orang lain,
media masa maupun berdasarkan pengalaman.
2. Melakukan studi pendahuluan, digunakan untuk memperoleh gambaran umum peluang
bisnis dari ide bisnis yang dijalankan, termasuk di dalamnya prospek dan kendala yang
dapat muncul dari bisnis yang akan dilakukan
3. Membuat desain studi kelayakan, meliputi penentuan aspek-aspek yang akan diteliti,
responden, teknik pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data,
penyusunan anggaran, sampai dengan penentuan desain laporan akhir
4. Pengumpulan data, dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, maupun
kuesioner, sedangkan sumber data berupa data primer maupun data sekunder
5. Analisis dan interpretasi data, dengan menggunakan analisis kualitatif maupun
kuatintatif, analisis kualitatif dilakukan jika data yang dikunmpulkan berupa data
kualitatif, analisis kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa data
kuantitatif.
6. Menarik kesimpulkan dan rekomendasi
7. Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis
Ilmu Penunjang :
Metodologi Penelitian
Statistika
Komputer
Bab 2
Aspek Pasar & Pemasaran
(1) Produk, adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan. Sedangkan menurut swasta (1984) produk adalah suatu sifat yang
kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,
harga perusahaan, pengecer, pelayanan peusahaan dan pengecer yang diterima
pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Penyusunan studi kelayakan bisnis harus mengetahui posisi produk dalam siklus
kehidupan produk,
Tahap perkenalan, jenis produk yang dihasilkan masi baru dan belum dikenal pasar,
jumlah pesaing belum ada, penjualan mengalami peningkatan meskipun kecil, dan laba
yang diperoleh masi kecil, strategi marketing mix yang paling ditekankan pada tahap
perkenalan adalah strategi promosi
Tahap pertumbuhan, Jenis produk yang dihasilkan masih relatif baru, tetapi
masyarakat sudah mulai mengenal produk tersebut, pesaing sudah mulai masuk,
penjuala mengalami peningkatan, dan laba yang diperoleh mulai ,meningkat, strategi
marketing mix yang paling ditekankan pada tahap pertumbuhan adalah strategi
distribusi
Tahap kedewasaan, jenis produk yang dihasilkan sudah tidak baru lagi dan masyarakat
sudah mengenal produk tersebut dengan baik, pesaing sudah banyak, penjualan
mengalami peningkatan dan laba sudah sangat tinggi, strategi marketing mix yang
paling ditekankan pada tahap kedewasaan adalah strategi harga
Tahap Kejenuhan, jenis produk yang dihasilkan sudah tidak baru lagi dan hampir
semua masyarakat sudah mengenal produk tersebut dengan baik, penjualan masi
meningkat dengan laju pertumbuhan yang menurun, pesaing sudah sangat banyak, dan
laba mulai menurun. Strategi marketing mix yang paling ditekankan pada tahap
kejenuhan adalah strategi harga dan promosi
Tahap kemunduran, jenis produk yang dihasilkan sudah dapat dikatakan kuno dan
hampir semua masyarakat sudah mengenal produk tersebut dengan baik, pesaing sudah
sangat banyak, penjualan terus mengalami penurunan, dan laba mulai menurun,
strategi marketing mix yang paling ditekankan pada tahap kemunduran adalah strategi
produk.
Kebijakan Harga, harga merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan
manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan
penjual melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama
terhadap semua pembeli. Keputusan-keputusan mengenai harga dipengaruhi oleh
berberbagai factor, yaitu factor internal, keputusan harga disesuaikan dengan sasaran
pemasaran, misalnya sasaran untu bertahan hidup, emmaksimalkan laba jangka pendek,
memaksimalkan pangsa pasar. Keputusan harga disesuaikan dengan strategi marketing
mix, factor eksternal, pasar dan permintaan konsumen, merupakan plafon harga,
konsumen akan membandingkanharga suatu produk dengan manfaat yang
dimilikinya, tingkat inflasi, booming, dan keputusan-keputusan pemerintah
c. Promosi, adalah kombinasi dari periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya
yang direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan, sedangkan kotler
(1997) mendefiniskan promosi sebagai semua aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk mengomukasikan dan mempromosikan produk pada target pasar.
Berdasarkan definisi tersebut, alat promosi terdiri dari beberapa jenis, Kotler (1997)
membagi alat promosi sebagai berikut :
Advertising (Periklanan) komunikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui
berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba serta individu-
individu, contoh periklanan melalui radio, televise, surat kabar dan majalah
Personal selling (penjualan persorangan) merupakan kegiatan penjualan yang
dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk pembeli untuk
melakukan pembelian, contoh penjualan tatap muka yaitu penjualan dengan bertemu
muka, tenaga penjual langsung menemui konsumen untuk menawarkan produknya
d. Place (Tempat atau distribusi) adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan
dengan tujuan membuat produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen
dapat dengan mudah diperoleh pada waktu dan tempat yang tepat. Sedangkan saluran
distribusi merupakan saluran yang digunakan untuk menyalurkan barang dari
produsen sampai ke tangan konsumen akhir.
Kebijakan Distribusi, dalam hal kebijakan distribusi, desain saluran perlu ditetapkan,
memerlukan analisis kebutuhan layanan konsumen, penetapan sasaran dan kendala-
kendala saluran, pengidentifikasi alternative-alternatif saluran yang utama yang
berhubungan dengan jenis perantara( maksudnya mencari jenis perantara yang sesuai
dengan produk untuk dapat menjual atau mendekatkannya pada konsumen) jumlah
perantara ( maksudnya perusahaan harus memutuskan banyak pedagang perantara dari
tiap tingkat yang menurutnya paling efektif dan tanggung jawab anggota saluran (
maksudnya produsen dan perantara harus sepakat mengenai syarat-syarat dan tanggung
jawab masing-masing anggota anggota saluran misalnya mengenai harga, hak wilayah
dan layanan khusus ) serta mengevaluasi. Berdasarkan kriterian ekonomi ( maksudnya
memilih alternative berdasarkan keuntungan bersih yang dihasilkan setelah mengurangi
pendapatan penjualan yang dilakukan oleh saluran distribusi dengan semua biaya yang
dikeluarkan), criteria pengendalian (maksudnya pemilihan saluran yang problem
pengendalian menjadi hal yang utama, mungkin perusahaan memilih pedagang-
pedagang perantara yang lebih mudah dikendalikan) dan criteria adaptif (maksudnya
perusahaan dapat menyalurkan produknya ke saluran-saluran itu dalam waktu yang
berjangka lama atau berjangka pendek)
Barang shopping adalah barang yang proses membelinya harus dengan mencari
terlebih dahulu (tidak semudah barang konveniew) dan proses pembeliannya
memerlukan pertimbangan yang mantang dengan mempertimbangkan kualitas, harga,
keemasan, dan sebagainya, contohnya baju, sepeda, peralatan elektronik, perabot
rumah tangga, dan sejenisnya.
Barang special adalah barang yang mempunyai cirri khas sehingga hanya tersedia
ditempat-tempat tertentu saja, contoh barang antic, mobil mewah, berang seni
(patung/lukisan) dan sejenisnya.
Strategi pemasaran barang konvenien, barang shoping, dan barang special berbeda-
beda jika produk yang akan dihasilkan berupa barang konvenien maka strategi distribusi
untuk menjaga agar barang yang dihasilkan tersedia di mana-mana sangat penting,
sedangkan jika barang yang dihasilkan berupa barang shopping maka strategi produk dan
harga untuk menyediakan produk dengan kualitas bagus dan dengan harga yang
terjangkau sangat penting, sedangkan jika produk berupa barang special maka stretagi
promosi menyakinkan bahwa barang yang akan dijual sangat istimewa menjadi sangat
penting.
5. AnalISIS PerSaingan
a.Mengidentifikasi Pesaing, Perusahaan dapat mendefinisikan para pesaingnya
sebagai suatu perusahaan lain yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
- Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
- Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
- Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
- Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama
b.Menentukan Sasaran Pesaing, memang pada dasarnya semua pesaing akan
berusaha memaksimalkan laba mereka, tetapi kenyatannya pesaing berbeda pada
penekanan pada laba, baik untuk laba jangka pendek, maupun jangka panjang,
apabila orientasi pesaing bukan untuk memaksimalkan laba melainkan memuaskan
pelanggan yang sudah tentu kesemuanya itu memiliki sasaran yang relatif yang
berbeda seperti halnya komponen pangsa pasar, arus kas, pemakaian teknologi dan
pelayanan
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang
member arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing
tingkatan serta lokasinya. Kottler (1997) menyatakan bahwa strategi pemasaran modern
secara umumnya terdiri dari tiga tahap, yaitu segmentasi pasar (segmenting), penetapan
pasar sasaran (targeting) dan penetapan posisi pasar (positioning)
c. Diferensiasi, adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.
Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi sebagai berikut :
Diferensiasi produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja,
kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan
produk
Diferensiasi pelayanan, emmbedakan pelayanan utama beradsarkan kemudahan
pemesanan, pengiriman, pemassangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan,
pemeliharaan dan perbaikan
Diferensiasi personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemapuan,
kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap, dan komunikasi yang baik
Diferensiasi saluran, langka pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi,
jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut
Diferensiasi citra embedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui
penetapan posisi, perbedaan lambing dan perbedaan iklan
Bab 3
Aspek Teknis & Teknologi
Jumlah bahan mentah yang dibutuhkan dalam satu periode dan selama usia
investasi
Harga bahan mentah, baik sekarang maupun proyeksi harga bahan mentah pada
masa yang akan datang
Kapasitas, kualitas dan kontinuitas sumber bahan mentah yang ada di lokasi
tersebut
Biaya pendahuluan yang diperlukan sebelum bahan mentah diproses, termasuk
biaya pengangkutan dan sebagainya
b. Letak Pasar Yang dituju, biaya produksi tidak hanya diperlukan untuk mengangkut
bahan mentah ke lokasi bisnis (pabrik), tetapi juga diperlukan untuk mengangkut
barang-barang jadi. Oleh karena itu, dalam pemilihan lokasi bisnis biaya distribusi
dan transportasi barang hasil produksi dari pabrik ke konsumen perlu diperhatikan.
Lokasi bisnis sebaiknya lebih mendekati pasar jika biaya transportasi barang jadi ke
konsumen lebih besar di bandingkan biaya transportasi bahan mentah ke lokasi bisnis
(pabrik)
c. Ketersediaan sumber energy, air dan sarana komunikasi, hampir setiap bisnis
memerlukan sumber energy untuk menggerakkan mesin maupun peralatan lainnya,
selain itu ketersediaan fasilitas air dan sarana komunikasi juga sangat penting untuk
menunjang proses produksi
2. Penentuan Luas Produksi, luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil
produksi yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
Luas produksi harus direncanakan secara matang agar perusahaan dapat memperoleh
keuntungan yang optimal, Jumlah produksi yang terlalu besar akan menyebabkan
adanya pemumpukan barang jadi di gudang sehingga menimbulkan pemborosan,
sebaliknya, jumlah produksi yang terllau kecil akan menyebabkan perusahaan tidak
mampu memenuhi permintaan pasar dan berakibat kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan. Luas produksi berbeda dengan luas perusahaan, hal ini
karena mengukur luas perusahaan tidak hanya dapat diukur dengan pendekatan luas
produksi saja, tetapi diukur dengan beberapa indicator sebagai berikut:
Bahan dasar yang digunakan, contoh; bahan dasar ketela pada pabrik tapioca,
bahan dasar beras pada pabrik tepung
Barang yang dihasilkan, contoh perusahaan tegel yang menggunakan bahan semen
dn pasir, perusahaan roti yang menggunakan bahan dasar tepung beras, tepung
terigu dan telur
Peralatan mesin-mesin yang digunakan, contoh kandang dalam peternakan ayam,
tanah dalam perusahaan pertanian
Jumlah pegawai yang digunakan
3. Pemilihan Mesin Peralatan Dan Teknologi, merupakan hal yang penting, hal ini
karena kesalahan dalam pemilihan mesin,peralatan dan teknologi yang digunakan
akan menimbulkan kerugian jangka panjang, Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan mesin dan peralatan antara lain :
Kesesuaian dengan teknologi, mesin dan peralatan harus sesuai dengan teknologi
yang berlaku sekarang.
Harga perolehan, mesin, peralatan dan teknologi harus sesuai dengan besarnya
biaya investasi yang dianggarkan agar tidak membebani keuangan perusahaan
dalam jangka panjang.
Kemampuan, mesin peralatan yang akan digunakan harus sesaui dengan luas
produksi yang direncanakan.
Tersedianya pemasok, harus dipertimbangkan sehingga pada saat kegiatan
pembangunan di mulai tidak ada kendala dalam hal pengadaan.
Tersedianya suku cadang, harus dianalisis secara cermat agar proses pemeliharaan
dan perbaikan karena suatu kerusakan pada mesin dan peralatan dapat dilakukan
dengan mudah.
Kualitas, menentukn keawetan dan kualitas produk yang akan dihasilkan, oleh
Karen aitu kualitas mesin dan peralatan perlu dipertimbangkan, disesuaikan
dengan kemampuan keuangan yang ada.
Umur ekonomis harus sesuai dengan keberadaan bisis yang akan dijalankan
jangan sampai umur ekonomi mesin terlalu pendek sehingga habis sebelum bisnis
mencapai tingkat pengembalian investasi.
Kemampuan tenaga kerja dalam menggunakan teknologi.
Kesesuaian teknologi dengan bahan baku yang digunakan.
Kemungkinan untuk mengembangkan teknologi di masa yang akan datang.
Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain.
Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis dan
teknologi :
a. Skala Ekonomi, dengan factor ini kapasitas yang dipilih adalah memiliki biaya per
unit yang paling rendah, akan tetapi, cara ini memiliki kelemahan-kelemahan, seperti
waktu pengembalian modalnya berjangka panjang, akibatnya produk menjadi kurang
flesibel untuk disesuaikan dengan selera konsumen
b. Focused facilities, di mana cara mempertahankan volume produksi yang tinggi
diganti dengan penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan, selain
itu dalam perencanaan kapasitas produksi terdapat dua cara strategi antara lain :
strategi ekspansi, untuk mengetahui apakah untuk waktu yang akan datang
permintaan pasar atas produk akan meningkat atau sebaliknya, sehingga
kapasitas produksi harus ditambah atau dikurangi, dan strategi wait and see,
cara ini dilakuan jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat atau
tidak meningkat
b. Produk Jasa/Servis,
7. DeSain
Desain, dalam industry jasa, desain dan tata letak fasilitas jasaerat hubungannya
dengan pembentukan persepsi pelanggan, yang pada gilirannya akan berpengaruh
terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan. Faktor-Faktor yang berpengaruh
dalam desain fasilitas jasa antara lain:
Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri, karena hal ini akan menentukan
berbagai persyaratan desainnya
Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang/tempat di mana jasa akan
ditawarkan
Fleksibilitas desain apabila volume permintaan yang berubah-ubah dan
spesifikasi jasa yang cepat berkembang
Faktor estetis, penataan yang rapid an menanrik pada fasilitas jasa dapat
meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa
Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa berpengaruh terhadap
perusahaan, baik secara positif maupun negative dilihat dari sisi perusahaan
Biaya konstruksi dan ioperasi serta sumber daya lain.
Bab 4
Aspek Manajemen & Organisasi
Adapun Tujuan dari Aspek Manajemen & Organisasi adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis penjadwalan pelaksanaan pembangunan bisnis
2. Menganalisis jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis
3. Menganalisis waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang
diperlukan untuk pembangunan bisnis
4. Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap pekerjaan yang
diperlukan untuk pembangunan bisnis
5. Menganalisis struktur organisasi yang cocok untuk menjalankan bisnis
6. Menganalisis metode pengadaan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis
7. Menganalisis kesiapan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis
Penjadwalan proyek merupakan hal yang penting pada perencanaan proyek, hal
ini karena pada penjadwalan proyek terdapat beberapa kegiatan yang sangat
menentukan keberhasilan dalam pembangunan proyek, kegiatan-kegiatan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
Membagi proyek ke dalam bentuk tugas dan mengestimasikan waktu serta sumber
daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut
Pengorganisasi tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal yang optimum
Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya waktu jeda
yang ditimbulkan oleh suatu tugas yang pengerjaannya harus menunggu tugas
lainnya selesai.
Teknik yang dapat digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan proyek adalah :
Kelebihan :
Sederhana sehingga mudah dibuat dan dipahami
Kekurangan :
Tidak menunjukkan dengan jelas hubungan ketergantungan antar satu kegiatan
dan kegiatan yang lain sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan
oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek
Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaruan bila diperlukan
Kekurangan :
Tidak sesederhana bagan GANTT
Tidak seperti bagan GANTT, metode ini tidak dapat menggambarkan jadwal
suatu kegiatan dan kenyatan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan
3. CPM (Critical Path Method) atau Metode Jalur Kritis adalah jalur terlama antara
titik dimulai sampai dengan titik penyelesaian proyek, perbedaan antara metode
PERT dengan CPM terletak pada factor penekanan, PERT lebih menekankan factor
waktu sedangkan CPM lebih menekankan factor biayanya
3. AnALISIS Jabatan
Analisis jabatan merupakan kegiatan mempelajari dan mengumpulkan
informasi tentang suatu pekerjaan berkaitan dengan berbagai operasi dan kewajiban
suatu jabatan. Analisis jabatan berusaha menganalisis seluk-beluk tentang pekerjaan
1. Metode Work Force Analysis (WFA), diperoleh dengan menghitung Work Load
Analysis + % absensi + % turn over, metode ini pada umumnya digunakan untuk
menentukan kebutuhan tenaga kerja pada bagian operasional di mana satuan hasil
pekerjaannya mudah diukur, sedangkan untuk pekerjaan seorang mandor, supervise,
dan staff metode ini sulit dilakukan karena satuan kerjanya sulit diukur. Perhitungan
Work Force Analysis (WFA), dilakukan dengan menghitung man hour yang
diperlukan untuk memproduksi satu barang atau memproses sebuah berkas atau
melayani satu orang konsumen dan sebagainya. Proses perhitungan dilakukan dengan
menghitung beban kerja total (man hour) di bagi dengan man hour/satuan barang
maka akan diperoleh man hour yang diperlukan selama periode tertentu di bagi
dengan lama kerja tiap karyawan sehingga menghasilkan jumlah yang diperlukan.
1. Melalui Iklan, penarikan karyawan melalui iklan dapat dilakukan melalui media
cetak, maupun media elektronik. Contoh media cetak adalah surat kabar (Koran),
majalah, leaflet, sedangkan media elektronik adalah televise, radio maupun internet
2. Kantor Penempatan Tenaga Kerja
3. Rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, cara ini dilakukan dengan cara
karyawan yang sudah bekerja memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk
dapat bekerja pada perusahaan tersebut, kelebihan metode ini adalah tingkat
kepercayaan yang tinggi karena sebelumnya memberikan rekomendasi, karyawan
pasti sudah melakukan pertimbangan tertentu karena jika karyawan yang
direkomendasi bekerja asal-asalan maka karyawan yang merekomendasikan akan ikut
menerima beban
4. Lembaga pendidikan, perusahaan menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga
pendidikan yang menghasilkan lulusan yang sesuai dengan spesifikasi karyawan yang
dibutuhkan
5. Lamaran yang masuk secara kebetulan, pada saat perusahaan membutuhkan tenaga
kerja maka perusahaan dapat membuka kembali lamaran yang masuk dan memanggil
pelamar yang sesuai dengan spesifikasi jabatan
6. Nepotisme
7. Leasing, dilakukan dengan cara mengontrak tenaga kerja dalam jangka pendek
8. Serikat buruh, dapat memberikan informasi tentang tenaga kerja yang sesuai dengan
spesifikasi masing-masing.
sama, struktur ini cocok diterapkan pada organisasi yang masih kecil dengan
sumber daya terbatas dan lini produk yang dihasilkan tidak banyak
Kekurangan :
Respon organisasi terhadap perubahaan kondisi lingkungan agak lambat
Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi
Koordinasi antar bagian/fungsi tidak terlalu baik
Inovasi relatif terbatas
Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas, anggota organisasi
cenderung hanya memperhatikan sasaran bagian sendiri
Kekurangan :
Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis
Koordinasi antarproduk sulit
Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional
Integrasi ataupun standarisasi antarproduk sulit tercapai
Adanya wewenang ganda yang menyebabkan munculnya kebingungan
Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi
Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial, bukan vertikal
Bab 5
Aspek Hukum
ASPEK HUKUm
TUJUAN ASPEK HUKUm
Hal-Hal yang berkaitan dengan ASPek HUKUm dalam STUdi
kelayakan BISNIS
1. ASPEK HUKUM
Aspek hukum mengkaji ketentuan-ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan usaha, ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-beda
tergantung pada komplektisitas bisnis yang dijalankan dan otonomi daerah
menyebabkan ketentuan hukum dan perijinan antara daerah yang satu dengan daerah
yang lain berbeda-beda pula. Hal yang perlu di pahami, sebelum melakukan
penyusunan desain studi kelayakan aspek hukum, jenis-jenis badan usaha dan
dokumen yang diperlukan untuk mengajukan ijin usaha dan ijin lokasi.
Untuk memilih badan usaha yang tepat, sesuai dengan dasar-dasar pertimbangan
tersebut, perlu mengetahui definisi, peraturan perundangan yang mengatur, serta
kelebihan dan kekurangan masing-masing bentuk badan usaha.
Perusahaan Perseorangan :
1. Perusahaan Perseorangan, merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan
pemilikan antara hak milik pribadi dengan hak milik perusahaan (Indriyo, 2005),
Sedangkan menurut Swasta (2002), perusahaan perseorangan adalah salah satu
bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan.
2. Peraturan Perundangan, tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan
perseorangan, yang diperlukan hanya izin permohonan dari kantor perizinan
setempat.
Kelebihan Kekurangan
1. Memiliki kebebasan dalam bergerak 1. Mengandung tanggung jawab hokum dan
2. Pajak rendah, karena pemerintah tidak keuangan yang tak terbatas
memungut pajak perusahaan, tetapi 2. Keterbatasan kemampuan keuangan
hanya kepada pemilik 3. Keterbatasan kemampuan manajerial
3.Penguasaan sepenuhnya terhadap 4. Kontinuitas kerja karyawan terbatas
keuntungan yang diperoleh
4. Rahasia perusahaan terjamin
5. Motivasi usaha yang tinggi
6, Proses pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan cepat
7. Penanganan aspek hokum yang minimal
Firma (Fa)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk
mengelola usaha bersama (Indriyo, 2005). Sedangkan menurut Manulang (1975),
persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan
memakai nama bersama
Kelebihan Kekurangan
1. Penguasaan terhadap keuntungan tinggi, 1. Sering terjadi konflik antar anggota
meskipun harus dibagi dengan kongsi kongsi berkaitan dengan pembagian
yang lain keuntungan maupun strategi bisnis
2. Motivasi usaha yang tinggi, meskipun 2. Mengandung tanggung jawab
tidak setinggi perusahaan perseorangan keuntungan tak terbatas, namun
3. Penanganan aspek hokum minimal, tanggung jawab keuangan sudah dibagi
meskipun sedikit lebih rumit di banding dengan anngota kongsi yang lain
perusahaan perseorangan karena harus 3. Keterbatan kemampuan keuntungan,
ada kesepakatan antar anggota kongsi namun sudah lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan persorangan
4. Keterbatasan kemampuan manajerial
namun lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan perseorangan
5. Kontinuitas kerja karyawan terbatas,
namun sudah lebih baik dibandingan
dengan perseorangan.
Kelebihan Kekurangan
1. Penguasaan terhadap keuntungan tinggi, 1. Mengandung tanggung jawab keuangan
harus dibagi dengan anggota kongsi sekutu aktif tak terbatas, meskipun
yang lain sudah dapat di bagi dengan anggota
2. Motivasi usaha tinggi, meskipun tidak sekutu aktif yang lain
setinggi perusahaan perseorangan 2. Status hukum CV belum badan hokum
3. Penanganan aspek hukum minimal, sehingga sulit untuk mendapatkan
meskipun sedikit lebih rumit di banding proyek-proyek besar
perusahaan perseorangan 3. Tidak dapat dengan mudah
mengumpulkan modal dari para
sekutunya, tidak seperti perseroan
terbatas yang dapat mengumpulkan
modal dari peemgang saham
4. Nama CV sering sama antara satu dengan
lain karena tidak ada pengecekan dengan
nama CV sebelumnya.
Kelebihan Kekurangan
1. Memiliki masa hidup yang tidak terbatas 1. Pajak yang besar, karena PT merupakan
2. Pemisahan kekayaan dan utang-utang subyek pajak tersendiri sehingga bukan
pemilik dengan kekayaa dan utang- perusahaan yang kena pajak, tapi dividen
utang perusahaan. yang dibagika kepada pemegang saham
3. Kemampuan keuangan yang sangat besar juga kena pajak
4. Kammapuan manajerial yang tinggi 2. Penanganan aspek hokum yang rumit
5. Kontinuitas kerja karyawan yang karena dalam pendirian PT memerlukan
panjang akta notaries dan ijin khusus untuk usaha
tertentu
3. Biaya pembentukan yang relatif tinggi
dibandingkan dengan badan usaha lain
4. Kerahasiaan perusahaan kurang
terjamin karena setiap aktivitas
perusahaan harus dilaporkan kepada
pemegang saham.
Yayasan, badan hokum yang terdiri dari atas kekayaan yang dipisahka dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dfi bidang social, keagamaan dan
kemamusiaan yang tidak mempunyai anggota
Contoh, yayasan panti jompo, yayasan anak yatim
Perusahaan Persorangan
KTP pihak yang akan mendirikan perusahaan perseorangan
Menentukan calon nama perusahaan
Mnenrukan tempat kedudukan perusahaan
Menentukan maksud dan tujuan yang spesifik dari perusahaan perseorangan teersebut
Pendaftaran ke notaries
saham dan nilai nominal setiap saham, susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan
kominasris, peentapan tempat dan tata cara penyelenggarakan rapat umum pemegang
saham (RUPS), tata cara pemilihan, pengangkatan, pengantian dan pemberhentian
anggota direksi dan komisaris,
Pengesahan Menteri kehakiman
Pendaftaran wajib, akta pendirian/anggaran Dasar PT disertai SK pengesahan dari
Menteri Kehakiman selanjutnya wajib didaftar perusahaan paling lambat 30 hari
setelah tanggal pengesahan PT atau tanggal diterimanya laporan
Pengumunan dalam Tambahan Berita Negara
Yayasan
Koperasi
Bab 6
Aspek Ekonomi & Sosial
ASPEK Ekonomi
Hambatan di bidang Ekonomi
DUKUNgan Pemerintah
ASPEK SOSial
1. ASPEK Ekonomi
Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari
beberapa sisi sebagai berikut :
a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, kegiatan usaha dapat dikerjakan oleh
tenaga kerja local, tidak perlu digantikan kerja asing, juga penggunaan tenaga mesin
dipertimbangkan terlebih dahulu apakah tidak akan menjadi lebih baik jika
menggunakan tenaga bukan mesin atau menggunakan tenaga kerja masyarakat
sekitarnya.
b. Menggunakan sumber daya local, misalnya bahan baku, komponen bahan baku local
jika dimanfaatkan, layak sesuai standar untuk proses produksi, jelas akan
meningkatkan perekonomian didaerah tersebut, karena sumber daya local dapat
dijadikan usaha bagi masyarakat.
c. Menghasilkan dan menghemat devisa, penggunaan bahan baku yang diambil dari
produk local berarti mengurangi penggunaan bahan import, sudah tentu penggunaan
bahan baku local menghemat devisa Negara apabila jika kandungan terus ditingkatkan,
jika produk yang dihasilkan sebagian atau bahkan seluruhnya untuk pasar eksport,
maka bisnis ini akan menghasilkan devisa bagi Negara
d. Menumbuhkan industry lain, dengan adanya proyek bisnis baru, diharapkan tumbuh
industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung lainnya seperti industry bahan
baku maupun industry sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah
tersebut
e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan,
usaha sejenis perlu dikembangkan di dalam negeri agar kebutuhan dalam negeri
terpenuhi dan juga agar tidak terjadi monopoli
f. Menambah pendapatan Negara, sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis di
dalam negeri misalnya dengan diproduksinya produk yang dikonsumsi secara baik di
dalam negeri, maka import atas produk dan komponen inputnya berkurang atau
bahkan ditiadakan sama sekali. Jika permintaan eksport atas produk tersebut atau
bahkan meningkat dan produsen dapat memenuhi permintaan itu, sudah tentu bisnis
itu menambah pendapatan nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah, maksudnya agar proyek yang akan dibangun memiliki
nilai tambah, nilai tambah hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif, dengan asumsi
bahwa proyek berproduksi dengan kapasitas normal, setelah nilai tambah diketahui
besarannya, nilai ini selanjutnya dapat distribusikan.
3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja, bahwa proyek tersebut mampu meningkatkan
kesempatan kerja, salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat karya
adalah dengan membagi jumlah investasi (Modal tetap + Modal kerja) dengan jumlah
tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja. Untuk
proyek perluasan, perhitungan nilai investasi merupakan jumlah investasi sebelum dan
sesudah investasi.
2. Hambatan Di Bidang Ekonomi
1. Iklim tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas, lembab sehingga
menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat
pertanian kurang menguntungkan.
2. Produktivitas rendah, disebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam yang relatif
kurang menguntungkan
3. Kapital sedikit, ini disebabkan oleh rendahnya produktifitas tenaga kerja yang
berakibat kepada rendahnya pendapatan Negara, sehingga tabungan sebagai sumber
capital juga rendah
4.Nilai perdagangan luar negeri yang rendah, ini disebabkan Negara miskin
mengandalkan eksport bahan mentah yang mempunyai elasisitas penawaran
permintaan atas perubahaan harga yang inelastic, hal ini dalam jangka panjang dapat
mengakibatkan kerugian.
5 Besarnya penggangguran, hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang
pindah dari desa ke kota tak mampu ,menampung tenaga kerja karena kurangnya
factor produksi lain untuk mengimbanginya sehingga terjadinya pengangguran
6. Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, misalnya keuntungan lebih banyak
dimiliki oleh sebagian kecil golongan tertentu saja
7. Tekanan penduduk yang berat, hal ini disebabkan antara lain, naiknya rata-rata umur
manusia di barengi dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk
yang makin lama makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan
hidup
8. Kelemahan dalam factor budaya dari masyarakat, ketidaksempurnakan pasar,
mekanisme dalam rangka meningkatkan jumlah tabungan dalam negeri, situasi dan
kondisi krisis yang multidimensi yang masih terasa sampai saat ini.
3. DUKUNgan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi Negara, salah satu dukungan
melalui proteksi perdagangan, yaitu merupakan seluruh insentif perdagangan baik
berupa proteksi maupun bantuan, instrument kebijakan proteksi perdagangan banyak
ragamnya tetapi tujuannya tetap satu, yaitu menimbulkan distorsi pasar, mencegah
adanya pasar persaingan bebas. Instrumen kebijakan proteksi perdagangan digolongkan
sebagai berikut :
Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan:
a. Kebijakan perdagangan luar negeri, terbagi atas dua instrument yaitu instrument
tariff yang terdiri atas pajak impor, pajak ekspor, dan subsidi eksport, serta instrument
Non-Tarif terbagi atas dua pembatasan yaitu pembatasan kuantitatif, berupa kuota
impor dan kuota ekspor, serta pembatasan kualitatif berupa syarat-syarat kesehatan,
kualitas lingkungan.
b.Kebijakan perdagangan dalam negeri, terbagi atas, pajak penjualan, restribusi, dan
kewajiban pembayaran lainnya, pengaturan distribusi barang, pengaturan (stabilisasi)
harga
c.Kebijakan produksi, terdiri dari, subsidi/pajak langsung bagi produsen, perlindungan
harga produksi dan sarana produksi, pengaturan penggunaan sarana produksi
Kebijakan tidak langsung, kebijakan ekonomi makro terdiri dari pengaturan suku
bunga dan alokasi kredit perbankan serta kebijakan proteksi terhadap komoditi lainnya.
Dampak dari proteksi perdagangan dapat dilihat paling tidak dua aspek yaitu dampak
distorsi dan transfer pendapatan kepada konsumen dan produsen, Distorsi pasar tidak lain
adalah terjadi jika tidak ada kebijakan proteksi pemerintah (harga pasar bersaing bebas).
4. ASPek SOSial
Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi
perusahaan tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup bersama-sama dengan
komponen lain dalam tataan kehidupan yang pluralitas dan kompleks, perusahaan
memiliki tanggung jawab social antara lain :
Perusahaan sebagai lembaga social, selain mencari keuntungan dalam menjalankan
usahanya sebsar-besarnya hendaknya perusahaan mengemban misi social
kemasyarakatan hal ini penting agar antara dirinyasebagai perusahaan dengan
masyarakat sekitarnya dapat hidup saling menguntungkan.
Perubahaan Kondisi social yang kompleks, pemencatan karyawan karena berbagai
alas an, seprti ini akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistim
social yang kompleks dalam perusahaan, hal ini disebabkan antara lain makin
baiknya peraturan-peraturan pemerintah, meningkatnya kualitas SDM, kemajuan di
bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang sudah harus
dilayani oleh banyak perusahaan dan adanya system social yang bersifat pluralistic
di mana tugas-tugas social mulai ditangani oleh lembaga-lembaga social.
Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic, masyarakat pluralistic adalah sebuah
kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam
mendapatkan harapan-harapan social, ekonomi atau politik. Di kaitkan dengan
perusahaan, hubungan antara perusahaan dan lembaga-lembaga lingkungan menjadi
kompleks karena semakin banyak lembaga yang terlibat seperti penanaman modal,
karyawan, pembeli, penjual, pemerintah dan sebagainya. Berkaitan perusahaan
dalam masyarakat yang pluralistic tersebut, hendaknya bisnis memiliki
manfat-manfat social yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti :
1. Membuka lapangan kerja baru
2. Meningkatkan mutu hidup
3. Pengaruh positif bagi masyarakat sekitarnya, tidak hanya berdampak pada
meningkatnya atau semakin baik kondisi lingkungan fisik, seperti jalan,
jembatan, tetapi juga kondisi psikis mereka
Bab 7
Aspek Finansial
ASPEK FinanSIAl
TUJUAN ASPEK FinANSIAL
KeBUTUhan Dana dan SUMber Dana
AliraS KAS (CaSH Flow)
AnalISIS Kelayakan InveSTASi
Biaya investasi, investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan
di masa-masa yang akan datang, contoh biaya investasi 1) biaya persiapan penyusunan
kelayakan bisnis, perijinan, perekrutan karyawan dan pelatihan karyawan baru, biaya
uji coba mesin dan peralatan; 2) biaya pembelian atau sewa tanah dan gedung, 3) biaya
pembelian mesin dan peralatan, 4) biaya pembelian furniture dan 5) biaya pembelian
kendaran. Investasi juga diperlukan sebagai modal kerja, merupakan modal yang
diperlukan untuk belanja operasi sehari-hari, misalnya untuk memberikan persekot
pembelian bahan mentah, membayar upah, di mana dana yang dikeluarkan tersebut
kan segera kembali masuk ke perusahaan dalam jangka pendek melalui hasil penjualan
produksi
Biaya operasional, adalah bsemua biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan
bisnis dapat beroperasi atau berjalan secara normal. Misalnya 1) biaya bahan termasuk
di dalamnya biaya bahan baku, biaya bahan penolong 2) biaya bahan bakar, misalnya
solar, minyak tanah, 3) biaya personal, termasuk di dalamnya gaji, tunjangan dan
bonus dan 4) biaya-biaya lainnya termasuk di dalamnya iuran listrik, air, telepon dan
gas
Jenis-Jenis Modal :
Modal yang digunakan untuk menjalankan bisnis dapat berasal dari dua sumber
berikut :
1. Modal asing, merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan, yang sifatnya
sementara bekerja dalam suatu perusahaan, bagi perusahaan modal asing merupakan
utang yang harus dibayar kembali, berdasarkan jangka waktu modal asing atau
utang, dapat di bagi tiga yaitu :
Utang jangka pendek, adalah utang yang jangka waktu pengembaliannya paling
lama satu tahun, misalnya 1) kredit rekening Koran, 2) kredit dari penjual, 3)
kredit dari pembeli dan 4) kredit dari wesel
Utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktu pengembaliannya lebih
dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Jenis utang jangka menengah
misalnya tearm loan, lease financing
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktu pengembaliannya lebih
dari sepuluh tahun, mialnya 1) pinjaman obligasi, 2) pinjaman hipotek
2. Modal sendiri, merupakan modal yang berasal dari pemilik perusahaan, yang tertanam
dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu. Modal sendiri dapat dibagi
dalam bentuk berikut ini :
Modal saham, saham merupakan tanda ikut ambil bagian atau peserta dalam suatu
Perseroan Terbatas (PT). Jenis-Jenis saham dapat berupa 1) saham biaya, 2)
saham preferen dan 3) saham kumulatif preferen
Cadangan, adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan selama beberapa waktu
lampau atau dari tahun yang berjalan. Cadangan yang termasuk dalam modal
sendiri adalah 1) cadangan ekspansi, 2) cadangan modal kerja 3) cadangan selisih
kurs dan 4) cadangan umum
Laba di tahan, keuntungan perusahaan sebagian dapat dibayarkan sebagai
dividend an sebagian dapat ditahan oleh perusahaan.
Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsure modal
kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Prinsip kehati-hatian perlu diterapkan
dalam menentukan tingkat likuiditas ini karena jika tingkat likuiditasnya tinggi
dapat saja disebabkan oleh tingkat perputaran kas yang rendah, keuntungan
perusahaan pun rendah, sebaliknya jika tingkat likuiditasnay rendah atau jumlah kas
sedikit disebabkan misalnya oleh tingkat perputaran kas yang tinggi, memang akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar, tetapi menjadi tidak likuid jika terjadi
kebutuhan dana secara mendadak.
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap atau adanya penurunan
aktiva tidak lancer yang diimbangi dengan penambahan kas
2. Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi
dengan penerimaan kas
4. Berkurangnya aktiva lancer selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan
kas, misalnya berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan
secara tunai
5. Adanya penerimaan kas misalnya Karena sewa, bunga atau dividen
1. Metode Payback Period (PP). Payback Period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment)
dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio
anta initial cash investment dengan cash inflow yang hasilnya merupakan satuan
waktu. Selanjutnya nilai rasio dibandingkan dengan maximum pay back period yang
dapat diterima.
Rumus :
Payback Period =
Contoh missal disediakan data hipotesis seperti di bawah ini :
Keuntungan setelah pajak : Rp.
2.100.000,- Depresiasi : Rp. 3.600.000,-
Aliran Kas Masuk Bersih : Rp.
5.700.000,- Nilai Investasi :
Rp.18.000.000,- Maka :
Payback Period =
Kriteria Penilaian :
Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum payback period-nya maka
usulan investasi diterima
Kelebihan :
Mudah dihitung, tidak memerlukan data yang banyak
Berdasarkan pada cash basis, bukan accrual basis
Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa
kasus dan bagi pembuat keputusan
Dapat digunakan untuk melihat hasil-hasil yang dapat diperbandingkan dan
mengabaikan alternative-alternatif investasi yang buruk (tidak menguntungkan)
Menekankan pada alternative-alternatif investasi yang memiliki periode
pengembalian lebih cepat
Kekurangan :
Tidak mampu memberikan informasi tentang tingkat profitabilitas investasi
Tidak memperhitungkan nilai waktu uang
Sulit membuat kesimpulan jika terdapat dua peluang investasi atau lebih yang
memiliki umur ekonomis yang tidak sama
Tidak memperhitungkan pengembalian investasi setelah melewati waktu payback
period
2. Metode Internal Rate Of Return (IRR), metode ini digunakan untuk mencari tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang
atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal
Rumus :
n = jumlah tahun
CF = arus aks bersih
IRR = tingkat bunga yang dicari harganya
Contoh :
Kriteria penilaian :
Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return yang ditentukan maka
investasi dapat diterima
Kelebihan :
Menghindari pemilihan rate of return minimum yang diinginkan
Memperoleh rate return yang sebenarnya
Berdasarkan preferensi rate of return yang sebenarnya bukan sekendar selisih Net
Present Value (NPV)
Tidak memiliki beban untuk menginvestasikan kembali seperti yang digambarkan
pada metode Net Present Value (NPV)
Kekurangan :
Lebih rumit, terutama jika aliran kas bersih tidak sama untuk satu periode
Harus menggunakan analisis sensitivitas
3. Metode Net Present Value (NPV), yaitu selisih antara present value dari investasi
dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional
maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai
sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Rumus :
Contoh :
Jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahun sebesar 12 persen dan arus kas masuk
bersih pun sama yaitu Rp. 5.700.000,- serta nilai investasi awal sebesar Rp. 18.000.000,-
maka dengan perhitungan yang sederhana nilai NPV di dapat sebesar Rp. 2.547.136,-
Kriteria Penilaian :
- Jika NPV > 0, maka usulan proyek di terima
- Jika NPV < 0, maka usulan proyek di tolak
- Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walaupun usulan proyek diterima ataupun di
tolak
Kelebihan :
Memperhitungkan tingkat bunga yang sebenarnya
Mudah diterapkan karena tidak menggunakan pendekatan trial and error
Mudah menyesuaikan dengan resiko, yaitu dengan menggunakan tingkat uang
berbeda untuk tahun-tahun berikutnya
Kekurangan :
Sulit menentukan rate minimum yang diinginkan
Tidak menunjukan rate of return sebenarnya
Adanya aumsi bahwa semua aliran kas masuk bersih segera dapat diinvestasikan
kembali pada rate yang dipilih
Metode ini tidak sesederhana metode verage Rate of Return maupun metode Payback
Period
Rumus :
PI =
Contoh,
Dengan menngunakan nilai NPV di atas tanpa dikurangi investasi awal yaitu sebesar Rp.
20.547.136,- dan dibagi dengan nilai investasi awal, yaitu sebesar Rp. 18.000.000,- maka
PI =
= 1,14
Kriteria penilaian :
- Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan
- Jika PI < 1 maka usulan proyek tidak menguntungkan
Kelebihan :
Memperhitungkan tingkat bunga yang sebenarnya
Mudah diterapkan Karen atidak menggunakan pendekatan trial and error
Mudah menyesuaikan dengan risiko yaitu dengan menggunakan tingkat bunga yang
berbeda untuk tahun-tahun berikutnya
Kekurangan :
Sulit menentukan rate minimum yang dinginkan
Tidak menunjukkan rate of return yang sebenarnya
Adanya asumsi bahwa semua aliran kas masuk bersih segera dapat diinvestasikan
kembali pada rate yang dipilih
Metode ini tidak sesederhana metode Average Rate of Return (ARR) maupun
Payback Period (PP)
yaitu investasi A dengan dana sebesar Rp. 30.000.000 tau investasi B dengan dana Rp.
36.000.000. Data cash in flo dari kedua investasi tersebut adalah sebagai berikut:
CASH IN FLOW CASH IN FLOW
Nomer A B
1 Rp. 8 juta Rp. 11 Juta
2 Rp. 8 juta Rp. 12 Juta
3 Rp. 8 juta Rp. 13 Juta
4 Rp. 8 juta Rp. 10 Juta
5 Rp. 8 juta Rp. 7 Juta
6 Rp. 8 juta Rp. 7 Juta
Saudara di minta menghitung :
a. Average Rate of Return Investasi tersebut
b. Pay Back Period
c. Net Present Value
d. IRR
e. Bagaimana pendapat saudara tentang kedua jenis investasi tersebut, bila diketahui
discount rate 10 %
Penyelesaian :
Rata-rata laba =
Average Rate of Return =
Investasi B
Nomer Cash in flow Depresiasi Laba
1 11.000.000 6.000.000 5.000.000
2 12.000.000 6.000.000 6.000.000
3 13.000.000 6.000.000 7.000.000
4 10.000.000 6.000.000 4.000.000
5 7.000.000 6.000.000 1.000.000
6 7.000.000 6.000.000 1.000.000
Total 60.000.000 36.000.000 24.000.000
Rata-rata laba =
Average Rate of Return =
Bab 8
Aspek Lingkungan Amdal
ASPEK LINGKUNGAN
b. Lingkungan Industri
Porter (1985) membagi lima kekuatan yang menentukan tingkat persaingan dalam
suatu industry, yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk substitusi, daya
tawar- menawar pembeli, daya tawar pemasok, dan persaingan di antara para pesaing
yang ada
Pendatang baru dalam pasar persaingan sempurna akan mudah untuk masuk ke pasar
sehingga persaingan dalam pasar ini akan semakin ketat. Kondisi persingan yang ketat
mengharuskan penyusunan strategi harus didasarkan pada analisis masing-masing
sumber. Oleh karena itu, memahami kekuatan dan kelemahan untuk merumuskan
strategi merupakan hal yang penting.
Ancaman pendatang baru dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam
suatu industry. Hambatan masuk adalah (1) skala ekonomi (2) diferensi produk, (3)
persyaratan permodalan (4) Keunggulan biaya (5) akses ke saluran distribusi dan (6)
kebijakan pemerintah
Selain adanya hambatan masuk, pendatang baru akan berpikir dua kali (1) pemain
lama memiliki sumber daya penting yang dapat digunakan untuk menyerang balik,
seperti kelebihan modal, kapasitas produksi, serta kedekatan dengan saluran distribusi
dan pelanggan, (2) pemain lama kemungkinan akan menrunkan harga untuk
mempertahankan market share (3) pertumbuhan industry yang lambat sebagai akibat
masuknya pendatang baru atau mungkin karena penurunan kinerja keuangan kolega-
kolega yang terlibat.
Sementara itu, pemasok akan memiliki kekuatan jika (1) pemasok didominasi oleh
sedikit perusahaan (2) produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari
pengantinya (3) produk pemasok sangat penting bagi pembeli (4) pemasok merupakan
ancaman serius apabila berintergrasi ke depan kea rah industry pembeli (5) pembeli
bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.
Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika (1) pembeli terkonsentrasi atau
membeli dalam jumlah yang besar (2) produk yang dibeli dari industry standar atau tidak
terdiferensi, (3) produk yang dibeli dari industry memiliki porsi yang signifikan dari
biaya beli sehingga jika ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang
lebih murah akan segera berpindah (4) produk yang dibeli hanya akan mendatangkan
keuntungan kecil bagi pembeli (5) produk yang ditawarkan industry di pandang tidak
begitu penting bagi pembeli (6) produk yang ditawarkan industry memiliki resiko
keuangan yang tinggi.
Ancaman produk pengganti akan kuat, jika (1) konsumen memiliki switching cost
yang rendah sehingga mudah untuk berpindah ke produk yang lain, (2) produk pengganti
memiliki harga yang murah dengan kualitas yang sama.
Intensitas rivalitas antarpemain dalam industry dipengaruhi oleh struktur biaya
produk, tingkat diferensiasi produk, pertumbuhan industry dan tingkat kapasitas
terpasang.
4. Mengapa Amdal
1. Karena undang-undang dan peraturan-pemerintah menghendaki demikian, pemilik
proyek yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan
keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak samping yang
timbul.
2. Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
proyek-proyek industri.
5. KegUNaan Amdal
Peran Amdal dalam Pengelolaan Lingkungan, aktivitas pengelolaan
lingkungan baru dapat dilakuan apabila rencana pengelolaan lingkungan telah
disusun berdasarkan dampak lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek
yang akan di bangun
Peran Amdal dalam pengelolaan proyek, Amdal merupakan salah satu studi
kelayakan lingkungan yang disyaratkan untuk mendapatkan perijinan selain
aspek-aspek studi kelayakan yang lain seperi aspek teknis dan aspek ekonomi,
seharusnya amdal dilakukan bersama-sama di mana masing-masing aspek dapat
memberikan masukan untuk aspek-aspek lainnya sehingga penilaian yang optimal
terhadap proyek dapat diperoleh.
Amdal sebagai dokumen penting, laporan amdal merupakan dokumen penting
sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu
penelitian proyek dan gambaran kedaan lingkungan di masa setelah proyek di
bangun. Dokumen ini juga penting untuk evaluasi, untuk membangun proyek
yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat legalitas
Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah
Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup
dari rencana usaha dan atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha dan
atau kegiatan
Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan
Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha dan atau kegiatan
6. TUJUAN AMDAL
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan
terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena
dampak besar dan penting
3. Memperkirakan dan mengevaluasi rencana usaha dan atau kegiatan usaha yang
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup
Bab 9
Analisis Data Berkala
Trend Linier
Trend linier memiliki persamaan umum sebagai berikut:
Y = a + bX
Di mana :
Y = variable terikat (dependent variable)
X = Variabel bebas (independent variable, dalam hal ini waktu)
a = bilangan konstan
b = slope garis trend
1. Metode Bebas, Metode ini merupakan metode yang paling mudah, yang digunakan
untuk melihat kecenderungan bentuk garis trend berdasarkan data yang tersedia.
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode ini yaitu : (i) Buatlah sumbu
tegak untuk menggambarkan variable yang akan dianalisa trendnya (sumbu Y) dan
sumbu mendatar untuk mengggambarkan variable tahun (sumbu X) (ii) Buatlah
diagram pancar, yang menggambungkan sumbu X dan Y (iii) Dengan jalan
observasi/pengamatan langsung terhadap diagram pencar, tarik garis yangmewakili
atau paling mewakili semua titik yang membentuk diagram pencar tersebut.
2. Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method), metode ini pada dasarnya
merupakan pengembangan metode tangan Bebas, yang didekati dengan perhitungan
secara matematika. Dalam prakteknya data dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu
(1) Data Genap dan (2) Data Ganjil :
(1) Data Genap, Untuk data yang jumlah observasinya genap, (2) Data Ganjil, data
yang jumlah observasinya ganjil, maka tahapan dan langkah-langkah yang harus
ditempuh, yaitu :
(a). Sumbu datar yang mencerminkan variable waktu (sumbu X), identitas tahunnya
diganti dengan angka, mulai dari angka 0 (nol) dan seterusnya, sementara
variable yang dianalisis dismbolkan dengan Y
(b) Membagi data deret waktu membagi dua kelompok 1 dan kelompok II. Bila
jumlah tahunnya genap langsung di bagi dua saja. Bila jumlah tahunnya ganjil
maka tahun yang ditengah dihilangkan saja atau dimasukkan ke dalam kedua
kelompok.
(c) Menentukan Rata-rata hitung tiap kelompok ( Rata-rata hitung ini disebut
setengah rata-rata dan letakkan pada tahun pertengahan tiap kelompok
(d) Nilai setengah rata-rata pada masing-masing kelompok dapat dianggap sebagai
nilai trend per 30 Juni masing-masing periode dasar ( periode dasar= tahun yang
memuat nilai setengah rata-rata tersebut)
b=
b = Rata-rata perubahaan tiap tahun ( bila nilai b > 0 = pertambahan, dan bila nilai
b < 0= penurunan
n = banyaknya unit tahun antara tahun dasar (periode
Y = a + bX
Y = nilai trend pada periode tertentu a =
nilai trend periode dasar
b = perubahaan nilai trend X
= periode waktu
Contoh 6-1
1. Berdasarkan data yang tercantum pada tabel di bawah ini, tentukanlah :
a. Persamaan trend
b. Nilai trend masing-masing tahun
c. Ramalan rata-rata produksi tiga tahun ke depannya yaitu tahun 2012, 2013 dan 2014
d. Interpretasi nilai b yang diperoleh
Tabel 6-1 Berikut ini menyajikan rata-rata produksi per bulan ( dalam ribuan) kendaraan di
Toyota dari tahun 2003 sampai dengan 2011
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Produksi 20 10 30 50 35 40 35 50 40
Penyelesaian :
(a) Menentukan persamaan trend
Tahun Produksi Rata-rata tiap kelompok/ Nilai trend
setengah rata-rata
2003 20
2004 10 27,5
2005 30 ==
2006 50
2008 40
2009 35 == 41,25
2010 50
2011 40
Nilai b =
Nilai b =
= = 3,438
Persamaan trendnya :
(1) Y = 27,5 + 3,438 X
(2) Y = 41,25 + 3,438 X
(b) Menentukan nilai trend masing-masing tahun, dengan menggunakan rumus Y = a + bX,
didapatkan nilai trend tahun-tahun lainnya :
Untuk tahun 2003 : Y = 27,5 + 3,438 (-2) = 20,624
Untuk tahun 2004 : Y = 27,5 + 3,438 (-1) = 24,063
Untuk tahun 2005 : Y = 27,5 + 3,438 (0) = 27,5
Untuk tahun 2006 : Y = 27,5 + 3,438 (1) = 30,938
Untuk tahun 2007 : Y = 27,5 + 3,438 (2) =34,375
Untuk tahun 2008 : Y = 41,25 + 3,438 (-2) = 34,374
Untuk tahun 2009 : Y = 41,25 + 3,438 (-1) = 37,812
Untuk tahun 2010 : Y = 41,25 + 3,438 (0) = 41,25
Untuk tahun 2011 : Y = 41,25 + 3,438 (1) = 44,688
Untuk tahun 2012 : Y = 41,25 + 3,438 (2) = 48,126
a. Persamaan trend
b. Nilai trend untuk masing-masing tahun
c. Taksirlah produksi pabrik semen gresik untuk lima dan 10 tahun ke depan
d. Interpretasi nilai b yang diperoleh
2008 25
2009 16 = = 17,67
2010 12
Nilai b =
Nilai b =
= = 0,89
Persamaan trendnya :
(1) Y = 15 + 0,89 X
(2) Y = 17,67 + 0,89 X
(b) Interprestasi nilai b = 0,89 artinya bahwa pertambahan produksi semen nusantara sebesar
0,89 per bulan dalam kurun waktu 2005 – 2010
(c) Ramalan rata-rata produksi tiga tahun ke depannya adalah :
Untuk tahun 2011 : Y = 17,67 +0,89 (2) = 19,45
Untuk tahun 2012 : Y = 17,67 +0,89 (3) = 20,34
Untuk tahun 2013 : Y = 17,67 +0,89 (4) = 21,23
Dalam metode ini tidak dibedakan apakah data berjumlah genap atau berjumlah ganjil, Tujuan
analisis ini yaitu agar data-data yangb bergejolak dengan tidak teratur diisolasikan fluktuasinya
baik karena pengaruh musim, residu, atau bahkan fluktuasi siklis. Dasar perhitungan ini yaitu
mencari nilai rata-rata dari beberapa tahun secara berturut-turut, sehingga dip[eroleh nilai rata-
rata yang bergerak secara teratur atas dasar jumlah tahun tertentu.
Apabila kita memiliki data verkala sebanyak i : X1, X2, X3 … Xi, maka rata-rata bergerak (moving
average), n waktu (tahun, bulan, minggu, hari) merupakan urutan rata-rata hitung sebagai berikut
Contoh 6-2 :
Berdasarkan data di bawah ini, hitunglah nilai rata-rata bergerak dengan dasar 5 tahun Tabel 6-
3 Berikut ini menyajikan rata-rata produksi per bulan ( dalam ribuan) kendaraan di Toyota dari
tahun 2003 sampai dengan 2011
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Produksi 20 10 30 50 35 40 35 50 40
Penyelesaian :
Tahun Produksi Rata-rata bergerak dengan dasar Nilai Trend Rata-rata
5 tahun bergerak dengan dasar
5 tahun
2003 20 -
2004 10 -
2005 30 -
2006 50 -
2007 53 20 + 10 + 30 +50 + 53 = 163 163/5 = 32,6
2008 40 10 + 30 +50 + 53 + 40 = 183 183/5 = 36,6
2009 35 30 + 50 + 53 + 40 + 35 = 226 226/5 = 45,2
2010 50 50 + 53 + 40 + 35 + 50 = 228 228/5 = 45,6
2011 40 53 + 40 +35 +50 + 40 = 218 218/5 = 43,6
4. Metode Kuadrat Terkecil ( Least Square Method), seperti pada metode semi rata- rata,
data yang akan dianalisis juga dibedakan menjadi 2 yaitu (1) Data Genap (2) Data Ganjil,
(1) Data Genap, Untuk data yang jumlahnya observasinya genap, maka tahapan dan langkah-
langkah yang harus ditempuh yaitu :
(2) Untuk Data Ganjil, data yang jumlahnya observasinya ganjil,
(a) Sumbu datar mencerminkan variable waktu (sumbu x) dan sumbu vertilkal
mencerminkan variable yang akan dianalisis (sumbu y)
(b) Data untuk sumbu x (variable waktu) di bagi menjadi 2 (dua) sama besarnya,
kemudian diberi angka selisih 2 (dua) dan tidak ada angka 0, sedangkan untk data
ganjil, data yang letaknya ditengah diberi angka 0 (nol) dan selisihnya angkanya 1
(satu)
(c) Cari persamaan garis trend :
DY
i m=anaa+ bX
∑
a=
∑
b=
∑
Untuk membuat nilai ∑ tergantung dari jumlah data tahunnya yaitu genap atau
ganjil, :
(1) Bila jumlah data tahun tidak habis di bagi dua yaitu ganjil maka di pakai skala x = 1
tahun, maka tahun dasar diletakkan pada tahun yang tengah, misalnya sebagai berikut
:
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Skala x -3 -2 -1 0 1 2 3
(2) Bila jumlah data tahun habis di bagi dua yaitu genap maka di pakai skala x = ½
tahun, maka tahun dasar diletakkan pada pertengahan tahun, misalnya sebagai berikut
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Skala x -7 -5 -3 -1 1 3 5 7
Contoh 6-3 :
Tabel 6-4 Berikut ini menyajikan rata-rata produksi per bulan ( dalam ribuan) kendaraan di
Toyota dari tahun 2003 sampai dengan 2011
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Produksi 20 10 30 50 35 40 35 50 40
Penyelesaian :
Tahun
2003 20 -4 16 -80
2004 10 -3 9 -30
2005 30 -2 4 -60
2006 50 -1 1 -50
2007 35 0 0 0
2008 40 1 1 40
2009 35 2 4 70
2010 50 3 9 150
2011 40 4 16 160
∑ ∑ ∑
∑
a = = = 34,44
∑
b = = = 33,33
∑
Persamaan garis trendnya adalah Y = 34,44 + 33,33 X
b) nilai trend untuk masing-masing tahun
untuk tahun 2003, Y = 34,44 + 33,33 (-4) = -98,88
untuk tahun 2004, Y = 34,44 + 33,33 (-3) = -65,55
untuk tahun 2005, Y = 34,44 + 33,33 (-2) = -32,22
untuk tahun 2006, Y = 34,44 + 33,33 (-1) = 1,11
untuk tahun 2007, Y = 34,44 + 33,33 (0) = 34,44
untuk tahun 2008, Y = 34,44 + 33,33 (1) = 67,77
untuk tahun 2009, Y = 34,44 + 33,33 (2) = 101,1
untuk tahun 2010, Y = 34,44 + 33,33 (3) = 134,43
untuk tahun 2011, Y = 34,44 + 33,33 (4) = 167,76
Jadi rata-rata produksi pada tahun 2016 diperkirakan 334,41 rata-rata produksi
Tabel 6-5 Produksi Semen Nusantara kurun waktu 2004 – 2010 (dalam ribuan ton) seperti data
berikut ini
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Produksi semen Nusantara 15 10 20 25 16 12
Penyelesaian :
Tahun
2005 15 -5 25 -75
2006 10 -3 9 -30
2007 20 -1 1 -20
2008 25 1 1 25
2009 16 3 9 48
2010 12 5 25 60
∑ ∑ ∑
∑
a = = = 16,33
∑
b = = = 1,33
∑
Persamaan garis trendnya adalah Y = 16,33 + 1,33 X
b) nilai trend untuk masing-masing tahun
untuk tahun 2005, Y = 16,33 + 1,33 (-5) = 9,68
untuk tahun 2006, Y = 16,33 + 1,33 (-3) = 12,34
untuk tahun 2007, Y = 16,33 + 1,33 (-1) = 15
untuk tahun 2008, Y = 16,33 + 1,33 (1) = 17,66
untuk tahun 2009, Y = 16,33 + 1,33 (3) = 20,32
untuk tahun 2010, Y = 16,33 + 1,33 (5) = 22,98
c). Proyeksikan rata-rata produksi semen nusantpada tahun 2012 adalah
Y2012 = 16,33 + 1,33 (9) = 28,3
Jadi rata-rata produksi pada tahun 2012 diperkirakan 28,3 rata-rata produksi
Y = a + bx + c𝑥
Di mana :
a,b,c adalah bilangan konstan
Y’ = variabel terikat
x = variabel bebas yaitu waktu
Dengan metode kuadrat terkecil (least square method) persamaan trend tersebut dapat di
cari dengan terlebih dahulu menghitung nilai a, b dan nilai c, dengan cara menyelesaikan
secara simultan (ketiga) persaman normal berikut :
Persamaan :
Persamaan :
∑y1 = n.a + c.∑
∑ = b. ∑
∑ y1 = a. ∑ + c. ∑
Contoh 6-4 :
Tabel 6-6 Produksi Semen Nusantara kurun waktu 2004 – 2010 (dalam ribuan ton) seperti data
berikut ini
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Produksi semen Nusantara 15 10 20 25 16 12
Penyelesaian :
Tahun
2005 15 -5 25 -75 375 625
2006 10 -3 9 -30 90 81
2007 20 -1 1 -20 20 1
2008 25 1 1 25 25 1
2009 16 3 9 48 144 81
2010 12 5 25 60 300 625
∑ 98 ∑0 ∑ 69 ∑8 ∑ 954 ∑ 1414
∑ = b. ∑
8 = 69 b
b = 8,625
∑y1 = n.a + c.∑
98 = 6a + 69 c Persamaan (1)
∑ y1 = a. ∑ + c. ∑
954 = 69a + 1414c Persamaan (2)
(1) 98 = 6a + 69c (x 69)
(2) 954 = 69a + 1414c (x6) -
6762 = 414a + 4761c
5724 = 414a + 8484c -
1038 = -3723c
c=
= -3,639
(1) 98 = 6a + 69 c
98 = 6a + 69 (-3,64)
98 = 6a + (-251,16)
-6a = -251,16 – 98
-6a = -349,16
a = 58,193
2. Trend Eksponensial
Trend eksponensial di gunakan bila tingkat perubahaan per periode dari suatu variable tetap.
Persamaan trend eksponensial , persamaan ini dalam bentuk logaritma menjadi : Log
Y = log a + x log b
Contoh 6-5:
Tabel 6-7 Produksi Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta dalam kurun waktu tahun 2004 – 2010
(dalam ribuan ton) seperti data berikut ini
Penyelesaian :
Tahun log
2004 10 -3 9 1,000 10,000
2005 11 -2 4 1,041 11,451
2006 16 -1 1 1,204 19,264
2007 15 0 0 1,176 17,640
2008 22 1 1 1,342 29,524
2009 21 2 4 1,322 27,762
2010 23 3 9 1,362 31,326
Jumlah ∑ 118 ∑ 0 ∑ 28 ∑ log 8,447 ∑ 146,967
Penyelesaian :
Log a =∑log 1,21
Log a = ∑ = = 5,25
∑
Jadi Persamaan trend eksponensial adalah
Y = 1,21 (5,25) x
b. Menentukan nilai trend masing-masing tahun
Untuk Tahun 2004 = Y = 1,21 (5,25)-3 = 0,0084
Untuk Tahun 2005 = Y = 1,21 (5,25)-2 = 0,044
Untuk Tahun 2006 = Y = 1,21 (5,25)-1 = 0,023
Untuk Tahun 2007 = Y = 1,21 (5,25)0 = 1,21
Untuk Tahun 2008 = Y = 1,21 (5,25)1= 6,35
Untuk Tahun 2009 = Y = 1,21 (5,25)2 = 33,35
Untuk Tahun 2010 = Y = 1,21 (5,25)3= 175,10
c. Menghitung tahun 2015 skala X =9
Y = 1,21 (5,25)9= 3.666.225
Bab 10
Laporan Studi Kelayakan Bisnis
1. Ikhtisar, berisi tentang latar belakang bisnis dan hasil analisis setiap aspek
kelayakan bisnis beserta kesimpulan dan saran secara singkat. Dengan membaca
ikhtisar dalam laporan studi kelayakan bisnis, pembaca diharapkan dapat
memahami dengan cepat alas an dibangunnya bisnis dan kelayakan tiap aspek
beserta kesimpulan dan sasarannya dengan cepat, sedangkan jika pembc ingin
memahami isi secara rinci, pembaca dapat melanjutkan dengan membaca pada
bab-bab berikutnya
3. Aspek Hukum
A. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum
B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perijinan
C. Analisa Bdan Usaha
D. Analisa Profil Pemilik
E. Kesimpulan Analisis Aspek Hukum
4. Aspek Lingkungan
A. Analisis Lingkungan Operasional
B. Analisis Lingkungan Dekat
C. Kesimpulan Analisis Aspek Lingkungan
8. Aspek Keuangan
A. Analisis Kebutuhan Ivestasi
B. Analisis Kebutuhan Modal Kerja
C. Analisis Biaya Operasional
D. Analisis Struktur Pemodalan
E. Analisis Rasio Kelayakan Keuangan (Payback Period, Net Present Value,
Profitabilitas Indeks, Internal Rate of Return, dan Avera Rate of Return)
F. Kesimpulan Analisis Aspek Keuangan
Daftar Pustaka
Lampiran
Bab 11
Pedoman Pelaksanaan Studi Kelayakan Bisnis
A. PENGANTAR
1. Tujuan yang diperoleh dari proses pembelajaran suatu ilmu hendaknya diukur,
dari segi kognitif hendaknya pembelajaran mampu menyadarkan mahasiswa akan
maksud dan manfaat ilmu tersebut, termasuk dalam hal konsep-konsep, ide-ide
dan prinsip-prinsipnya. Dari aspek afektif hendaknya pembelajaran dapat
diasosiasikan dengan perasaan-perasaan dalam hal sikap, penilaian, dan aspresiai
terhadap ilmu tersebut, terakhir dari apek psikomotorik, hendaknya apa yang
diajarkan mampu diasosiasikan dengan motor skill yaitu mampu
mempraktekkannya di lapangan
2. Tugas lapangan ini bertujuan untuk mengukur aspek psikomotorik, yaitu
memanfaatkan pengetahuan yang telah mahasiswa terima selama kuliah, berupa
kerja praktek melakukan studi kelayakan suatu rencana/ide bisnis
B. TEKNIS PELAKSANAAN
Bagian ini mdemaparkan beberapa karakteristik utama mengenai obyek penelitian, waktu
dan tenaga pelaksanaan seperti berikut ini :
1. Nama Industri/Jenis Usaha (Sebutkan nama jenis usaha yang diajukan)
2. Bidang Industri : Manufaktur/Jasa/Perdagangan
3. Sifat Usaha : Bisnis baru/Diversifikasi Produk (Pilih salah satu sifat usaha, maksud
dari bisnis baru adalah bahwa bisnis akan dibangun dari nol, di mana produknya dapat
berapa produk sebagai follower atau leader, di pasar belum ada, sedangkan,
diversifikasi produk dianggap bahwa bisnis tidak dibangun dari nol, dan produk hasil
diversifikasi produk dianggap bahwa bisnis tidak dibangun dari nol, dan produk hasil
diversifikasi juga dapat berupa produk sebagai follower atau leader)
4. Deskripsi usaha dan Manfaat Bagi Konsumen (Jelaskan secukupnya mengenai usaha
yang akan diajukan, berikut manfaatnya bagi konsumen)
5. Waktu studi (Tulis tanggal mulai dan tanggal selsesai proses penelitian, mulai dari
awal pembuatan desain sampai laporan penelitian di buat)
6. Anggota kelompok studi (tulis nama-nama anggota yang secara aktif turut
berkontribusi dalam melakukan studi kelayakan ini)
7. Hasil Studi (Kesimpulan tiap aspek, apakah rencana bisnis layak atau tidak layak) serta
kesimpulan akhir)
Bagian ini memaparkan bagaimana hendaknya proses kajian dilakukan untuk semua
aspek, yaitu berupa paparan mengenai data, alat analisis, cara menganalisis, hasil analisis
dan kesimpulan hasil studi.
a. Bentuk pasar produsen dan pasar konsumen yang akan dipilh, atas kajian tersebut,
misalnya, pasar produsen yang dipilih adalah persaingan sempurna, dan pasar
konsumen yang dipilih adalah pasar industry
b. Prakiraan perkembangan permintaan konsumen terhadap produk, sejenis di masa
depan. Kajiannya misalnya dilakukan dengan metode peramalan (forecasting)
c. Prakiraan perkembangan penawaran produsen produk sejenis di masa depan. Kajian ini
pun dapat menggunakan metode peramalan seperti diatas
d. Peluang pasar yang masih tersedia dari produk sejenis di masa depan, dengan
diketahuinya volume produksi yang diterima pasar, dan diketahui pula besar pasar
potensialnya, maka dapat diketahui peluang pasar yang masih tersedia
e. Produk Life Cycle dari produk pesaing, penentuan PLC-nya dapat dilakukan dengan
misalnya pembuatan kurva yang dapat dibuat berdasarkan penjualan produk dalam
beberapa waktu tertentu
f. Market share produk sejenis saat ini, nilainya dapat diketahui dengan membandingkan
volume produk perusahaan dengan total produk yang diproduksi oleh seluruh
perusahaan pesaing
g. Penentuan segmentasi, target, dan posisi produk. Berikan analisis keputusannya
h. Sikap dan perilaku konsumen terhadap produk yang akan diproduksi, konsumen
potensial perlu disurvey
i. Kebijakan bauran pemasaran yang akan dilakukan, kebijakan bauran pemasaran yang
terdiri dari aspek place, price, promosi dan produk perlu disusun dan ditetapkan
terhadap produk yang akan dipasarkan.
ASPEK MANAJEMEN
ASPEK KEUANGAN
a. Jumlah dana yang dibutuhkan untuk aktiva tetap dan modal kerja
b. Sumber dana yang akan dipilih
c. Prakiraan aliran kas (cash-flow)
d. Biaya modal (cost of capital)
e. Kondisi sensitivitas
f. Penilaian investasi melalui PP, NPV, IRR, PI dan Breakevent Point
g. Pilihan aktiva, apakah melalui leasing atau beli
h. Lain-lain yang dianggap perlu
Simpulkan hasil studi aspek keuangan, baik untuk pembangunan proyek maupun
implementasi bisnis
ASPEK YURIDIS
A. Aspek Pelaku Bisnis
1. Bentuk Badan Usaha
2. Identifikasi Pelaksana Bisnis
B. Bisnis apa yang akan dilaksanakan
C. Di mana bisnis akan dilaksanakan
D. Waktu Pelaksanaan Bisnis
E. Bagaimana Cara Pelaksanaan Bisnis
DAFTAR PUSTAKA
Freddy Rangkuti, Studi Kelayakan Bisnis & Investasi Studi Kasus, Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2012
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis
Secara Komprehensif, Edisi 2, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3 Revisi, Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2005
Suad Husnan, Suwarsono Muhammad. Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat, UPP
AMP YKPN Yogyakarta,
Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis, Penerbit Andi Yogyakarta 2010
Kasmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi, Penerbit Prenadamedia Group,
Jakarta, 2003