Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 6

“Analisis terhadap Tumpukan Utang Produsen Taro”

DI SUSUN OLEH :
Sharolyn Handayani S. - 0106042110011
Vincent Aristia T. - 0106042110013
Karisma Natalia - 0106042110024
Sean Reynard W. - 0106042110031
Jason Kosasi - 0106042110033
Vianney Parameswara A. - 0106042110051

INTERMEDIATE ACCOUNTING 2
UNIVERSITAS CIPUTRA SURABAYA
2022
Analisis:
PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), menyatakan bahwa mereka kesulitan membayar
bunga obligasi dan sukuk ijarah. Seperti yang diketahui, salah satu contoh liabilitas jangka
panjang adalah utang obligasi. Diketahui, PT Tiga Pilar Sejahtera Food mempunyai utang
sebesar Rp 600 miliar dan Rp 300 miliar dengan bunga 10,25% dan fee ijarah Rp 30,75
miliar per tahun. Bahkan, jatuh tempo dari utang mereka diperpanjang hingga 1 tahun setelah
jatuh tempo sebelum diperpanjang. Hal ini disebabkan karena pendapatan mereka pada tahun
2017 turun anjlok daripada tahun 2016. Karena itulah, PT Tiga Pilar Sejahtera Food kesulitan
membayar utang jangka panjang yang mereka punya.
Karena perseroan tersebut gagal membayar bunga obligasi dan sukuk mereka, Bursa
Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk memberhentikan perdagangan saham AISA di
Bursa Efek. Hal ini menunjukkan bahwa perseroan ini masih belum siap untuk membayar
bunga obligasi dan sukuk ijarah, hal ini dapat membuat reputasi perseroan ini semakin
menurun dan memberikan dampak yang buruk terhadap perusahaan perseroan ini.
Meskipun tampaknya perjanjian ini memberikan perlindungan yang memadai kepada
pemegang obligasi jangka panjang, banyak pemegang obligasi mengalami kerugian yang
cukup besar ketika perusahaan menambahkan lebih banyak utang lagi ke struktur modalnya.
Karena PT Tiga Pilar Sejahtera Food tercatat gagal bayar yang jatuh tempo maka
mengakibatkan tambahan utang ke struktur modal. Meskipun perjanjian yang ada dapat
melindungi pemegang obligasi, tetapi mereka masih mengalami kerugian ketika tingkat utang
yang terlalu tinggi.

Berdasarkan informasi terbaru pada tahun 2021, PT Tiga Pilar Sejahtera Food
(AISA) memutuskan untuk mengganti nama menjadi PT FKS Food Sejahtera Tbk setelah
mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Mereka juga
memutuskan untuk mengangkat komisaris yang baru. Dikabarkan pada tahun 2021, PT FKS
Food Sejahtera Tbk telah berhasil mengatasi masalah utang mereka, sehingga mereka akan
kembali fokus ke bisnis. Mereka berharap dengan penggantian nama, komisaris, dan masalah
utang yang sudah terselesaikan, akan membawa suasana baru dan dapat memberikan
keuntungan yang baik untuk bisnis ini.
Berdasarkan analisis di atas dapat kami simpulkan bahwa dalam berbisnis, utang
jangka panjang tetap harus diperhatikan. Karena bisa saja utang jangka pendek bisnis tersebut
sudah terselesaikan, tapi utang jangka panjangnya masih belum terselesaikan, dan masih
banyak yang harus dibayarkan. Maka penting bagi perusahaan untuk menyediakan dana
untuk melunasi utang jangka panjang mereka.
Sumber Informasi:
Bosnia, T. (2022). Gagal Bayar, Ini Daftar Tumpukan Utang Produsen Taro. Retrieved 14
September 2022, from
https://www.cnbcindonesia.com/market/20180719151459-17-24382/gagal-bayar-ini-d
aftar-tumpukan-utang-produsen-taro
Mediatama, G. (2022). Tiga Pilar (AISA) resmi berganti nama jadi FKS Food Sejahtera.
Retrieved 14 September 2022, from
https://investasi.kontan.co.id/news/tiga-pilar-aisa-resmi-berganti-nama-jadi-fks-food-s
ejahtera

Anda mungkin juga menyukai