Anda di halaman 1dari 58

ANALISIS FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

DALAM MENGGUNAKAN JASA LAYANAN PEMBIAYAAN DI PT


SWADAYA LANGGENG BERSAMA WARUNG DANA CABANG
LAMPUNG

SKRIPSI

Oleh:
Steffy Yolanda Kandouw
1812110087

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi Covid 19 kini telah melanda seluruh belahan dunia diberbagai
negara termasuk Indonesia. Karena keganasan virus yang telah memakan
jutaan jiwa, maka pemerintah telah membuat berbagai kebijakan dan
peraturan yang harus dilaksanakan oleh masyarakat dan badan usaha dalam
upaya memutus rantai penyebaran virus. Akan tetapi kebijakan dan peraturan
pembatasan sosial yang muncul, sangatlah mempengaruhi mobilitas usaha
yang dilakukan baik perorangan dan badan usaha. Keterbatasan mobilitas
kegiatan ini tentu membawa dampak yang cukup signifikan diberbagai sektor,
salah satunya adalah sektor perekonomi global yang mengalami penurunan.
Menurut laporan Global Economic Prospects terbaru Bank Dunia,
pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat menjadi 4,1% pada
tahun 2022 dari level 5,5% pada tahun 2021. (http://ekonomi.bisnis.com)

Berdasarkan atas informasi dari kementrian keuangan, yang termuat dalam


berita yang dipublikasikan oleh Kompasiana menyatakan bahwa, Covid 19
merugikan negara dan mengakitbatkan ekonomi Indonesia terhambat serta
persentase kemiskinan semakin meningkat 11, 5%. Akibat pandemi juga
menyebabkan PHK diberbagai perusahaan. Tidak hanya itu saja, permintaan
dan penawaran terhadap hasil produksi juga terhambat, sehingga banyak
perusahaan-perusahaan terdampak pandemi Covid mengalami gulung tikar.
Salah satunya adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan
atau yang biasa dikenal dengan sebutan leasing. (Kompasiana.com)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat meningkatnya rasio pembiayaan


bermasalah yang masih terjaga diangka 3,89% akibat kemampuan membayar
kewajiban atau angsuran nasabah leasing menurun bahkan tidak dapat
membayar sama sekali, menyebabkan kerugian besar pada perusahaan.
Piutang perusahaan pembiayaan terkontraksi sebesar 5.5% year on year
dengan total piutang pembiayaan neto mencapai Rp 358,96 triliun dan

1
restrukturisasi kredit mencapai Rp 216,22 triliun pada 5,19 juta kontrak
periode Oktober 2021 akibat belum pulihnya berbagai sektor perekonomian.
Data OJK juga membeberkan fakta berkaitan dengan banyaknya multifinance
atau perusahaan jasa pembiayaan yang tutup buku, stop selling, termasuk
bangkrut dan mengembalikan izin kepada OJK. Mengacu pada data statistik
IKNB yang dipublikasikan OJK sampai April 2021, jumlah pelaku
perusahaan pembiayaan saat ini berkurang 12 Perusahaan menjadi 171 pelaku
dari periode April 2020. (ojk.go.id)

Ditengah pandemi Covid 19 yang berdampak pada sektor jasa pembiayaan


yang tutup buku akibat berkurangnya konsumen yang melakukan pinjaman,
FIF Group menjadi salah satu perusahaan yang dapat bertahan di tengah
Pandemi Covid 19. Berdasarkan data dari Bisnis.com, FIF Group meraih
penghargaan Best Performance Multifinance Aset pada gelaran Bisnis
Indonesia Financial Award 2021 sebagai perusahaan multifinance terbaik,
yang mampu mempertahankan kinerja gemilang selama masa pandemi
kategori aset di atas Rp 30 triliun. Data laporan keuangan yang disampaikan
oleh FIF Group pada kuartal III/2021, FIF Group mampu mendongkrak laba
hingga 37,5 % menjadi Rp 1,61 triliun, dibandingkan periode sebelumnya
sebesar Rp 1,17 triliun per September 2020. PT FIF Group merupakan
perusahaan pembiayaan yang berfokus pada bidang usaha pembiayaan
investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, dan pembiayaan
syariah dengan nama merek FIFASTRA, SPEKTRA, DANAASTRA dan
AMITRA.

PT Swadaya Langgeng Bersama Warung Dana (PT SLB) merupakan anak


cabang dari PT FIF Group yang berkembang pesat dengan track record di
bidang otomotif dengan fokus utama pada penjualan motor bekas dan sebagai
solusi keuangan (pinjaman dana) bagi masyarakat di seluruh Indonesia. PT
SLB yang merupakan anak cabang PT FIF Group memiliki 34 cabang dan
600 titik tersebar di hampir seluruh Indonesia. Sejak awal berdirinya, PT SLB
memberikan kontribusi positif dan terus mengalami perkembangan. Di masa
pandemi PT SLB membuka 58 titik cabang baru di seluruh Indonesia seiring
dengan terus meningkatnya jumlah nasabah. PT SLB memberikan jasa

2
pinjaman dana kepada nasabah dengan jaminan Buku Pemilik Kendaraan
Bermotor (BPKB) selama periode waktu tertentu sesuai kesepakatan sampai
nasabah dapat menyelesaikan kewajibannya. PT SLB Cabang Lampung
merupakan cabang PT SLB yang berdiri sejak tahun 2018 dan beralamat di Jl
Urip Sumoharjo No 5B, Jagabaya III, Way Halim, Kota Bandar Lampung. PT
SLB Cabang Lampung kini memiliki 3 titik cabang yang terlentak di Way
Kandis, Kemiling, dan Natar.

GRAFIK PENJUALAN PT SLB TAHUN


2020-2021

300
250
jumlah Nasabah

200
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Target Pencapaian
Linear (Pencapaian)

Sumber : PT SLB warung Dana, 2022

Gambar 1.1 Grafik Penjualan PT SLB Warung Dana Cabang Lampung


periode 2020-2021

Berdasarkan gambar grafik 1.1 jumlah nasabah PT SLB periode 2020-2021


terlihat di awal tahun 2020 grafik jumlah nasabah nampak stabil, akan tetapi
pada bulan April dan Mei 2020 jumlah nasabah mengalami penurunan
dampak pandemi Covid 19. Pada bulan Juni 2020 menunjukkan fenomena
adanya peningkatan jumlah nasabah, bahkan sampai dengan periode
Desember 2021 grafik trend penjualan PT SLB meningkat. Kondisi ini tentu
berbanding terbalik bila dibandingkan dengan perusahaan pembiayaan
lainnya yang mengalami krisis bahkan gulung tikar, mengacu pada data

3
statistik Industri Keuanganan Non Bank (IKNB) yang dipublikasikan oleh
OJK.(ojk.go.id) Persaingan bisnis jasa pembiayaan kini tidak hanya
perusahaan-perusahaan leasing, jasa pembiayaan berbasis online juga mulai
bermunculan, terbukti dengan maraknya pinjaman online dengan berbagai
aplikasi dan juga situs web. Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) periode Januari 2022 sudah ada 103 pemberi pinjaman
online yang terdaftar dan berizin di OJK. (ojk.go.id)

Kemunculan jasa pinjaman online yang kini menjadi trend merupakan


ancaman tersendiri yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha jasa
pembiayaan konvensional. Oleh karena itu diperlukan strategi yang dapat
membuat PT SLB bertahan di tengah persaingan. Penguatan strategi oleh
perusahaan dapat dilakukan dengan mengetahui faktor-faktor yang perlu
dilakukan untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen akan
jasa penyedia pinjaman dana. Grafik penjulanan PT SB yang menunjukkan
adanya peningkatan, peningkatan grafik penjualan di tengah pandemi ini
menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti, maka dilakukan prasurvei
terhadap 30 orang responden mengenai alasan mereka memilih PT SLB yang
merupakan anak perusahaan PT FIF Group sebagai jasa penyedia pinjaman
dana.

Berikut ini disajikan tabel yang berisi alasan nasabah memilih PT SLB
sebagai perusahaan jasa penyedia pinjaman dibanding dengan perusahaan
jasa pinjaman lainnya di tengah pandemi.

4
Tabel 1.1 Alasan Konsumen Memilih PT SLB

NO. Alasan konsumen menggunakan jasa PT Swadaya Langgeng


Bersama Warung Dana
1. Kepercayaan 7. Lingkungan Sosial 13. Keamanan
2. Kehandalan 8. Promosi 14. Psikologi
3. Loyalitas 9. Jaminan 15. Fasilitas
4. Reputasi 10. Resiko 16. Persepsi
5. Produk 11. Belajar 17. Lokasi
6. Proses 12. Empati 18. Harga
Sumber : Data Diolah, 2022

Hasil survei menunjukkan berbagai tanggapan konsumen terkait alasan


mereka memilih PT SLB sebagai penyedia jasa pinjaman dana dibandingkan
dengan leasing lain. Terdapat 16 faktor yang berbeda-berda sehingga belum
diketahui secara pasti faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan
konsumen, dan faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih PT SLB sebagai jasa penyedia pinjaman
dana dibanding perusahaan penyedia jasa pinjaman lain. Menurut Indah
(2017) pemahaman mengenai prilaku konsumen penting sekali untuk
dipelajari oleh praktisi bisnis dan eksekutif perusahaan agar dapat memahami
kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Pemahaman tersebut akan
membantu pemasar membuat keputusan-keputusan dan strategi yang tepat
dalam pemasaran produknya sehingga dapat mempengaruhi keputusan
konsumen dan mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar. Persaingan
perusahaan yang ketat membuat konsumen semakin kuat dalam posisi tawar
menawar.

Konsumen tidak selalu melakukan pembelian terhadap produk yang


ditawarkan pemasar. Hal tersebut dikarenakan secara umum konsumen akan
bersikap selektif terhadap suatu produk yang berarti tidak semua produk yang
dipasarkan produsen akan diterima atau menimbulkan respon untuk
membelinya. Perilaku konsumen tersebut dapat disebabkan oleh beberapa
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Dandy (2021)

5
faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terdiri atas faktor eksternal
dan internal. Faktor eksternal yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Faktor internal terdiri atas pendapatan, pelayanan, harga, lokasi, produk, dan
promosi. Setiap faktor tersebut memberi dampak yang berbeda pada tiap
konsumen. Oleh karena itu kejelian pemasar dituntut untuk dapat
mengidentifikasikan faktor pembelian atas produk yang dipasarkan.

Penelitian terkait dilakukan oleh Ela Patriana (2018) tentang faktor penentu
keputusan konsumen muslim dalam memilih jasa pembiayaan menghasilkan
temuan bahwa product, people, proses, physical evidence, assurance,
responsiveness, tangible, kognitif, feeling, intense to use, dan juga promotion
merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan jasa
pembiayaan. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Asiyah (2017) tentang
faktor-faktor keputusan konsumen terhadap penggunaan jasa pembiayaan
menghasilkan temuan bahwa variabel persepsi, kepercayaan dan sikap
berpengaruh secara signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen
menggunakan jasa pembiayaan sedangkan variable motivasi dan learning
tidak berpengaruh signifikan secara parsial.

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat


banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam
memilih atau menentukan perusahaan jasa pembiayaan, faktor yang
mempengaruhi sangat beragam di setiap penelitian. Menurut Sunarto (2018)
setiap perusahaan haruslah memiliki pengetahuan mengenai perilaku
konsumen dalam kegiatan pemasaran. Setiap perusahaan juga perlu memiliki
strategi yang tepat berdasarkan perilaku konsumen untuk dapat menarik minat
konsumen. Strategi pemasaran sangatlah berperan penting dalam upaya
mempertahankan keberlangsungan bisnis suatu perusahaan. Perusahaan yang
dapat membaca dan menyediakan apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen tentu akan memenangkan persaingan di pasar. Oleh sebab itu
perusahaan perlu mengetahui karakteristik atau faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian setiap konsumennya.

6
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan tersebut di atas, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang faktor apa
saja yang mendorong keputusan konsumen dalam memilih dan menggunakan
jasa layanan peminjaman dana, sehingga diambil judul penelitian : “Analisis
Faktor Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa
Layanan Pembiayaan di PT Swadaya Langgeng Bersama Warung Dana
Cabang Lampung”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka
peneliti merumuskan masalah : “Apa saja faktor pengambilan keputusan
konsumen dalam menggunakan jasa layanan pembiayaan di PT Swadaya
Langgeng Bersama Warung Dana Cabang Lampung? “

1.3 Ruang Lingkup Penelitian


1.3.1 Ruang Lingkup Subjek
Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah konsumen PT Swadaya
Langgeng Bersama Warung Dana Cabang Lampung selama masa pandemi.

1.3.2 Ruang Lingkup Objek


Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah faktor pengambilan
keputusan konsumen dalam menggunakan jasa layanan pembiayaan di PT
Swadaya Langgeng Bersama Warung Dana Cabang Lampung.

1.3.3 Ruang Lingkup Tempat


Penelitian ini dilakukan di PT Swadaya Langgeng Bersama Warung Dana
Cabang Lampung beralamat di Jl. Urip Sumoharjo No 5B, Jagabaya III,
Way Halim, Bandar Lampung.

1.3.4 Ruang Lingkup Waktu


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2021 dan diperkirakan
berakhir pada bulan Februari 2022.

1.3.5 Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan


Penelitian ini mengacu pada ilmu manajemen pemasaran, yang membahas
tentang, pemasaran jasa, keputusan pembelian dan perilaku konsumen.

7
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas maka tujuan penelitian
adalah: “Untuk mengetahui faktor pengambilan keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa layanan pembiayaan di PT Swadaya Langgeng Bersama
Warung Dana Cabang Lampung.”

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak pihak
yang berkepentingan, yaitu:

1.5.1 Bagi Peneliti


Sebagai saran menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang
pemasaran, terutama pengetahuan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan perilaku konsumen.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau
bahkan kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya supaya mampu
mempebaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.

1.5.2 Bagi Institusi


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan
bahan perbandingan bagi pembaca peneliti lain yang melakukan penelitian
dengan jenis pembahasan yang sama.

1.5.3 Bagi Perusahaan

Sebagai bahan implikasi bagi pihak manajemen perusahaan yang nantinya


akan dijadikan pertimbangan dalam membuat keputusan dalam upaya
meningkatkan jumlah nasabah PT Swadaya Langgeng Bersama Warung
Dana Cabang Lampung.

1.7 Sistem Penulisan


Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan,
maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai
materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

8
BAB 1 : Pendahuluan

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.

BAB 2 : Landasan Teori

Pada bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian,


kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB 3 : Metode Penelitian

Pada bab ini menguraikan jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan
data, populasi dan sampel, variable penelitian, definisi operasional variable,
metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang deskriptif obyek penelitian, analisis
data dan hasil serta pembahasan mengenai analisis data dan hasil serta
pembahasan hasil penelitian.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan tentang simpulan dan saran-saran yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan dan bagi pembaca pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

9
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pemasaran
Menurut Rahmawati (2016) pemasaran adalah berbagai rangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan seperti perencanaan, promosi, menentukan
harga suatu produk, mendistribusikan barang atau jasa yang dihasilkan guna
memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Menurut Aselina (2020).
Perkembangan pemasaran barang dan jasa semakin pesat akibat dari inovasi,
segmentasi dan persaingan ketat memerlukan manajemen pemasaran yang
strategis dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen planning,
organizing, actuating dan control serta harus berpacu pada memberikan
solusi pada permasalahan yang dimiliki konsumen sehingga perlu melakukan
identifikasi dan analisa periodik.

2.1.1 Bauran Pemasaran

Kegiatan menganalisa dan mengidentifikasi pasar yang popular


diperkenalkan oleh Neil H. Borden, 1965 adalah bauran pemasaran
(marketing mix) yaitu kelompok kiat pemasaran yang dipakai oleh
perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran yang
terdiri atas :

1. Product

Yang dimaksud sebagai product dalam pelayanan jasa adalah semua


bagian dari kinerja jasa yang tersebut dapat memberikan nilai yang dapat
diukur berupa kepuasan bagi pelanggan dengan pemberian imbalan
berupa harga bagi profit perusahaan.

2. Price (Harga)

Harga merupakan jumlah tertentu, nominal atau nilai yang harus dibayar
oleh konsumen atas layanan jasa yang telah diterimanya dari perusahaan
at layanan penyedia jasa.

10
3. Place (Tempat)

Dalam kegiatan pelayanan jasa pemilihan tempat dan waktu menjadi


salah satu faktor yang mempengaruhi keberlangsungan usaha. Dengan
demikian perencanan manajemen terkait kapan, di mana dan bagaimana
perusahaan akan menyampaikan jasa perlu dirancangkan dengan
maksimal.

4. Promotion (Promosi)

Dalam melakukan komunikasi guna membangun preferensi pelanggan


terhadap layanan jasa maka diperlukan kegiatan promosi. Promosi
memiliki tiga peran utama untuk memberikan informasi dan saran yang
dibutuhkan, menjelaskan kelebihan dan keuntungan suatu produk
layanan kemudian membujuk dan mendorong konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian.

2.2 Pemasaran Jasa


Menurut Romansyah (2019) jasa dapat diartikan sebagai aktifitas ataupun
tindakan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain dengan prinsip
tidak berwujud (intangible), tidak dapat menyebabkan perindahan
kepemilikannya, dengan produksi yang dapat terkai ataupun tidak terkait pada
suatu produk secara fisik. Ketika seseorang membeli jasa, itu berarti orang
tersebut menukarkan uang yang dimilikinya dengan suatu produk yang tidak
berwujud. Jasa memiliki perbedaan dengan barang yang dalam pembuatannya
memiliki suatu proses produksi. Jasa dihasilkan dari pemberi manfaat suatu
atau beberapa sarana maupun prasarana kepada pengguna jasa, dengan
penyampaian keterampilan tertentu dari pihak pemberi jasa. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa jasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. produk yang tidak memiliki wujud, akan tetapi dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Proses produksi jasa bisa menggunakan ataupun tanpa menggunakan
bantuan suatu produk fisik.

11
3. Pembelian jasa tidak akan mengakibatkan perpindahan hak atau
kepemilikan jasa itu.
4. Adanya interaksi yang terjadi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.

Karakteristik yang dimiliki produk jasa, berbeda dengan karakteristik yang


dimiliki barang (produk fisik). Beberapa karakteristik jasa sebagai berikut :

1. Tidak berwujud (Intangibility)


Jasa tidak dapat dipegang, dicicipi, dilihat ataupun dirasakan sebelum
jasa itu dibeli. Nilai penting dalam hal ini adalah nilai yang tidak
berwujud yang dialami oleh konsumen dalam bentuk kenikmatan,
kepuasan, ataupun rasa aman.
2. Tidak Terpisahkan (Inseparability)
Jasa tidak terpisahkan karena konsumen harus berada selaa proses
produksi berlangsung. Seperti halnya memotong rambut atau operasi
bedah, orang yang membeli jasa tersebut terlibat dalam proses jasa itu
dilakukan. Tidak terpisahkan juga berarti secara normal tidak diproduksi
pada suatu lokasi yang terpusat dan dikonsumsi pada lokasi yang
berbeda.
3. Keanekaragaman (Heterogenity)
Jasa yang ditawarkan cenderung tidak memiliki standar khusus dan tidak
seragam dibandingkan barang. Contohnya, tukang cukur di satu tempat
berbeda dengan tukang cukur di tempat lainnya dalam cara dan
kemampuan seseorang ketika memberikan pelayanan.
4. Tidak Tahan Lama (perishability)
Tidak tahan lama memiliki arti bahwa jasa tidak dapat disimpan,
dimasukkan dalam gudang ataupun dijadikan persediaan.

2.3 Perilaku Konsumen


Menurut Rahmawati (2016) perilaku konsumen adalah hal yang menjadi
dasar konsumen untuk menentukan keputusan pembelian. Sebelum konsumen
memutuskan untuk melakukan pembelian suatu barang atau jasa, konsumen

12
akan melakukan pertimbangan-pertimbangan akan barang atau jasa yang akan
dibelinya. Pertimbangan itu bisa darin segi harga, kegunaan, kualitas dan lain-
lain. kegiatan kosumen dalam mempertanyakan, memikirkan bahkan
mempertimbangkan ini termasuk ke dalam perilaku konsumen. Setiap orang
memiliki perilaku yang berbeda-beda dalam menentukan suatu keputusan, hal
ini tergantung reaksi individu terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain:

1. Faktor Budaya
Faktor budaya juga termasuk sub budaya dan kelas sosial adalah pengaruh
yang dianggap penting dalam perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian barang atau jasa. Budaya menjadi faktor dasar yang
menentukan perilaku dan keinginan konsumen. Budaya teridiri dari sub-
sub budaya yang memberikan sosialisasi dan identifikasi yang lebih rinci
terhadap anggotanya. Sub budaya mencakup agama, ras, kebangsaan, dan
daerah geografis. di dalam lingkungan masyarakat sosial, selalu muncul
social stratification dalam wujud kelas sosial. Kelas sosial merupakan
kelompok homogeny dan tetap di suatu masyarakat yang tersusun secara
urut dan anggotanya mempunyai tata nilai, perilaku dan minat yang mirip
satu sama lain. setiap uruutan kelas sosial ini memiliki perbedaan
preferensi produk, merek, komunikasi dan media. Di Amerika terdapat 7
macam kelas sosial yaitu lower-lowers, upper-lowers, working class,
middle class, upper-middled, lower-uppers, dan upper-uppers.

2. Faktor Sosial
Pergaulan sosial yang dimiliki oleh konsumen sangat mempengaruhi
perilaku yang dimilikinya. Faktor sosial ini terdiri dari :
 Kelompok Acuan
Kelompok acuan merupakan semua kelompok yang memiliki
peran langsung atau tidak langsung mempengaruhi sikap atau
perilaku orang. Jika kelompok acuan mempunyai pengaruh yang
kuat dalam lingkungan sosial konsumen, maka penting bagi
pemasar untuk dapat menarik dukungan pendapat ketua kelompok

13
tersebut, karena opini dari ketua kelompok tersebut akan dipercaya
sebagai acuan, nasihat, dan informasi terpercaya bagi anggota
kelompok.

 Keluarga
Keluarga memiliki pengaruh besar terhadap keputusan pembelian
yang dilakukan oleh anggota keluarga. Keluarga dapat berasal dari
keluarga inti dan keluarga bentukan. Keputusan pembelian setiap
produk dapat berbeda-beda tergantung pengaruh yang diberikan
oleh keluarga. Misalnya dalam keputusan liburan maka pengaruh
anak yang paling menentukan sedangkan dalam membeli mobil
maka pertimbangan ayah yang paling menentukan.

 peran dan Status


kita dapat menentukan posisi sesorang dalam organisasi
berdasarkan peran dan status. Peran yang berbeda akan
menghasilkam keputusan yang berbeda pula. Peran merupakan
suatu aktifitas yang diharapkan ditujukkan atau dilakukan oleh
seseorang. Seorang direktur utama dinilai memiliki status yang
lebih tinggi disbanding manager. Oleh sebab itu seorang pemasar
hendaknya dapat mengidentifikasi symbol produk setiap status,
produk yang dipasarkannya mewakilkan status yang mana.

3. Faktor individu
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen juga dapat
dipengaruhi oleh faktor pribadi . faktor pribadi ini terdiri dari :
 Usia dan Siklus Hidup
Konsumsi barang dan jasa dibentuk oleh siklus hidup karena orang
membeli barang dan jasa berbeda-beda sepanjang hidupnya.
Kegiatan membeli ini dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga
sesuai tingkat kedewasaan. Seseorang di usia yang sama bisa saja

14
memiliki fase hidup berbeda sehingga mempengaruhi selera. Oleh
karena itu pemasar harus mempelajari dan memberi perhatian
terhadap hal tersebut.
 Pekerjaan dan Kodisi Ekonomi
Pekerjaan yang dimiliki konsumen secara tidak langsung akan
mempengaruhi konsumen terhadap barang dan jasa yang akan
dibelinya. dari kelompok pekerjaan hendaknya pemasar dapat
meprediksikan apa yang dibutuhkan dan diminati konsumen
berdasarkan sumber penghasilan dan kondisi ekonominya.

 Kepribadian dan Konsep Diri


Setiap konsumen tentu memiliki kepribadian yang berbeda-beda
dan tentu mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian
merupakan ciri bawaan psikologi manusia. Perbedaan ini
menghasilkan tanggapan konsisten dan bertahan lama kepada
rangsangan lingkungan. Kepribadian yang dimiliki konsumen
dapat menjadi variable yang bermanfaat untuk menganilisis merek
pilihan konsumen yang cocok atau sesuai dengan kepribadiannya.

4. Proses Kunci Psikologi Konsumen


Titik awal dalam memahami perilaku konsumen adalah dengan memahami
rangsangan pemasaran dan rangsangan lingkungan lainnya yang masuk
dalam kesadaran konsumen, yang dapat dipengaruhi oleh proses
psikologis ataupun karakteristik yang dimiliki konsumen sehingga
kemudian dapat menghasilkan proses pengambilan keputusan dan
keputusan pembelian. Faktor psikologi yang berpengaruh penting terhadap
respon konsumen yakni :
 Motivasi
Motif merupakan keadaan atau kebutuhan yang mendorong
seseorang bertindak. Kebutuhan dapat menjadi motif jika didorong
hingga mencapai tingkat intensitas yang mewadai.
 Persepsi

15
Persepsi merupakan proses yang dilalui oleh seseorang dalam
memilih, menginterpretasikan, dan mengorganisasi informasi
untuk membentuk gambaran mengenai sutu hal. Tindakan sesorang
dapat dipengaruhi oleh persepsi yang dimiliki oleh seseorang.
Setiap orang bisa memiliki persepsi yang berbeda-beda bahkn
untuk objek yang sama.
 Pembelajran
Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh, rangsangan,
dorongan, petunjuk, respon, dan pembenaran.saat sesorang
bertindak maka mera akan belajar dengan sendirinya. Pembelajaran
ini menunjukkan perubahan dalam tingkah lakuseseorang yang
muncul dari pengalaman.
 Emosi
Respon yang diberikan kosumen tidak selalu bersifat kognitif,
banyak juga yang memiliki respon emosional. Iklan atau merek
produk bisa menumbuhkan atau memunculkan perasaan bangga,
sengang, geli, jijik, percaya diri atau heran ketika seseorang
menyaksikannya. Sebuah produk dapat membangun dan
membangkitkan emosi pemakainya. Sebagai contoh sesorang akan
merasa bangga ketika menggunakan produk yang sama digunakan
oleh pesohor.
 Ingatan
Pemrograman memori dapat menggambarkan bagaimana dan
dimana informasi masuk ke dalam memori. Kekuatan asosiai yang
tercipta bergantung kepada seberapa banyak hal tersebut dipikirkan
dan melalui cara apa.

2.4 Keputusan Pembelian


Keputusan penggunaan atau biasa disebut keputusan pembelian yaitu sikap
konsumen dalam membeli sebuah produk. Menurut Indah (2017) menyatakan
bahwa keputusan pembelian adalah komponen dari perilaku konsumen yang
mana perilaku konsumen merupakan studi mengenai seperti apa seseorang

16
maupun kelompok dalam menentukan, membeli, mengkonsumsi, serta seperti
apa produk, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
Para pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang
mempengaruhi para konsumen dan mengembangkan pemahaman mengenai
cara konsumen melakukan keputusan pembelian. Kita dapat membedakan
lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian:
1. Pencetus, yaitu orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk
membeli produk atau jasa.
2. Pemberi pengaruh, yaitu orang yang pandangan atau sarannya
mempengaruhi keputusan.
3. Pengambil keputusan, yaitu orang yang mengambil keputusan mengenai
setiap komponen keputusan pembelian-apakah membeli, tidak membeli,
bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.
4. Pembeli, yaitu orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
5. Pemakai, yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
atau jasa tertentu.

Proses Keputusan Pembelian


Menurut Indah (2017) ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam
mengambil suatu keputusan pembelian yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level
rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan
penguatan perhatian. Pada level itu orang hanya sekedar lebih peka
terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin
masuk ke pencarian informasi secara aktif: Mencari bahan bacaan,

17
menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk
tertentu.
3. Evaluasi Alternatif
Pasar harus tahu tentang evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen
mengolah informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir.
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua
konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian.
Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada
konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu.
4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas
merekmerek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga
dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun,
dua faktor berikut dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan
pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap
orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang. Faktor kedua
adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
mengubah niat pembelian.

5. Perilaku Pasca pembelian


Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan
pascapembelian. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan,
pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan
puas; jika melebihi harapan, pembeli akan sangat puas.

2.5 Faktor-faktor Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Menggunakan


Jasa Layanan Pembiayaan di PT Swadaya Langgeng Bersama Warung
Dana Cabang Lampung
Indikator keputusan pembelian yang digunakan dalam penelitian ini
mencakup indikator yang dihasilkan berdasarkan prasurvei kepada 30 orang
responden. Indikator tersebut teridiri atas:

18
1. Kepercayaan
Menurut Dedek (2020) mendefinisikan bahwa kepercayaan merupakan
kemauan atau keinginan seseorang atau individu untuk bergantung kepada
pihak atau individu lain yang terlibat dalam transaksi. Kepercayaan
merupakan keyakinan subyektif yang dilakukan penjual untuk memenuhi
kewajiban transaksionalnya, hal ini dikarena kewajiban tersebut dipahami
konsumen. Kepercayaan inilah yang akan mempengaruhi konsumen
membuat keputusan.
2. Kehandalan
Menurut Kiki (2018) kehandalan atau reliability adalah kemampuan yang
dimiliki perusahaan untuk dapat memberikan pelayanan sebagaimana
yang ditawarkan atau dijanjikan secara akurat dan terpercaya, hal tersebut
dapat tercermin dari minimnya kesalahan, dan kemampuan untuk
menyelesaikan persoalan.
3. Loyalitas
Menurut Jaka (2019) loyalitas adalah suatu sikap yang memotivasi
perilaku individu untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk
barang ataupun jasa dari sebuah perusahaan yang juga menyertakan aspek
perasaan didalamnya, terkhusus pihak yang melakukan pembelian atau
penggunaan secara berulang dengan konsisten yang tinggi, akan tetapi
tidak hanya membeli ulang sebuah barang atau jasa, akan tetapi juga
memiliki suatu komitmen dan sikap positif terhadap perusahaan yang
menawarkan produk barang atau jasa teersebut.
4. Reputasi
Menurut Vio dan Hexana (2019), reputasi merupakan cara pihak lain
memandang suatu perusahaan, individu, suatu komite atau suatu
aktivitas . beragam reputasi perusahaan dating dari pelanggan suatu
perusahaan, banker, pelanggan potensial, staff suatu perusahaan,
pemasok, distributor, asosiasi dagang dan gerakan pelanggan pada sector
perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan.
5. Produk

19
Menurut M. Anang (2019) produk merupakan segala sesuatu yang bisa
ditawarkan kepada pasar untuk digunakan, diperhatikan, dimiliki, ataupun
dikonsumsi sehinggan bisa memuaskan apa yang menjadi keinginan
ataupun kebutuhan konsumen.
6. Proses
Menurut Romansyah (2019) proses merupakan segala mekanisme,
prosedur, dan aliran aktivitas yang diterapkan dalam suatu kegiatan.
7. Lingkungan Sosial
Menurut Santoso, Mustaniroh dan Pranowo (2018), lingkungan sosial
adalah faktor yang berkaitan mengenai perilaku individu satu dengan
lainnya. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang berada disekitar
konsumen, yang dapat terdiri atas kelompok rujukan keluarga, tetangga,
rekan kerja, dan teman.

8. Promosi
Menurut Aselina (2020) promosi adalah suatu kegiatan untuk
mengkomunikasikan mengenai manfaat suatu produk dan berusaha
meyakinkan konsumen untuk mau membeli, biasa disebut dengan
komunikasi pemasaran yang pada dasarnya adalah usaha penyampaian
informasi produk dari produsen kepada konsumen menggunakan berbagai
saluran komunikasi.
9. Jaminan
Menurut Kiki (2018) jaminan atau assurance merupakan kesopan-
santunan, pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki pegawai suatu
perusahaan untuk dapat menumbuhkan rasa percaya para konsumen
kepada pihak perusahaan.
10. Resiko
Menurut Asyari (2018), resiko merupakan suatu ancaman dan juga
kemungkinan sebuah tindakan ataupun kejadian dapat menimbulkan suatu
efek yang berlawanan dengan suatu tujuan yang ingin dicapai.
11. Pembelajaran

20
Menurut Romansyah (2019) pembelajaran berlangsung melalui saling
pengaruh, rangsangan, dorongan, petunjuk, respon pembenaran saat
seseorang bertindak maka mereka akan belajar dengan sendirinya.
12. Empati
Menurut Kiki (2018) empati adalah usaha unntuk memberikan perhatian
yang bersifat tulus secara pribadi atau individual yang diberikan kepada
konsumen dengan berusaha untuk memahami apa yang diinginkan
konsumen, dalam hal ini suatu perusahaan memiliki pengertian dan
pengetahuan mengenai konsumen, mampu memahami kebutuhan
konsumen secara lebih spesifik, serta mempunyai waktu pengoperasian
yang nyaman bagi konsumen.
13. Harga
Menurut Didin (2019) harga atau price merupakan suatu alat tukar yang
dipergunakan untuk mengukur mengukur suatu nilai uang yang terdapat
dalam suatu barang maupun jasa, dan yang digunakan sebagai alat
pengukur adalah uang.
14. Keamanan
Menurut Didin (2019) keamanan atau security merupakan suatu kondisi
atau keadaan yang bebas dari bahaya, keragu-raguan, ataupun resiko,
dalam hal ini termasuk keamanan secara finansial privasi, fisik maupun
kerahasiaan.
15. Psikologis
Menurut andi (2019) psikologis didefinisikan sebagai suatu dorongan dari
dalam diri individu yang memengaruhi pilihan individu akan sesuatu
berdasarkan pada keluwesan dan keinginan yang besar serta kemudahan
penggunaan produk dibandingkan dengan yang lain.
16. Fasilitas
Menurut Ria dan Hitapriya (2018) fasilitas dapat diartikan sebagai
instalasi objek fisik yang merupakan bagian dari infrastruktur. Fasilitas
non fisik dapat diartikan sebagai segala hal yang disediakan yang dapat
digunakan sebagain penunjang suatu kegiatan.
17. Persepsi

21
Menurut Aselina (2020) persepsi merupakan suatu proses interpretasi
yang dilakukan konsumen untuk memilih, mengatur rangsangan untuk
membentuk suatu gambaran mengenai suatu hal.
18. Lokasi
Menurut Aselina (2020) lokasi merupakan suatu lokasi keberadaan outlet,
toko ataupu penjual untuk mendekatkan diri kepada pelanggan dalam
upaya untuk menyalurkan barang atau jasa yang di tawarkan.

2.4 Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Penelitian Variable Metode Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1. Ella Analisis Faktorr Faktor , Principal Product, people,
Patriana Penentu physical Componen proses, physical
(2018) Keputusan evidence, t Analysis evidence, assurance,
Konsumen kognitif, responsiveness,
Muslim Dalam feeling,
tangible, kognitif,
Memilih Jasa intense to
Perbankan use,assurance,
feeling, intense to use,
responsivness, dan juga promotion
tangible, merupakan faktor yang
emphaty, mempengaruhi
reliability, konsumen dalam
reproduct, menentukan jasa
place, price, pembiayaan.
promotion,
people, proses
2. Deni Nasri, Analisa FAktor- Variable Structural Variable religiusitas,
Mukhab Faktor yang religiusitas, Equation sikap, norma subjektif,
Najib, dan Mempengaruhi sikap, norma Modeling atribut produk dan niat
Eng Saiful Konsumen Dalam subjektif, Memiliki pengaruh
anwar Memilih Produk signifikan sedangkan
atribut
(2020) Pembiayaan di persepsi control pribadi
Multifinance
produk, niat
persepsi tidak memberikan
Syariah pengaruh signifikan.
control
pribadi

3. Winda Analisis Faktor- Suku bunga, Analisis Suku bunga dan cicilan
Mora Faktor Yang uang muka, regresi berpengaruh positif
(2018) Mempengaruhi pembayaran logistic terhadap pemilihan
Pemilihan Sumber angsuran, dan sumber pembiayaan pada
Pembiayaan Pada jangka waktu pembelian mobil untuk
Pembelian Mobil taksi online di kota
Untuk Taksi medan. Sedangkan uang
Online Di Kota muka dan jangka waktu
Medan pelunasan tidak
berpengaruh terhadap
pemilihan sumber
pembiayaan.
4 Anindia Faktor-Faktor Pengaruh Metode Lokasi ATM, layanan

22
Indah Yang orang lain, Analisis bank yang cepat dan
Permata, Mempengaruhi fasilitas, Faktor efisien, ketersedian
Martinus Pemilihan Bank lokasi, layanan internet
Rosadi Pada Generasi karyawan merupakan faktor
Nugroho, Milenial di bank, penentu bagi generasi
Elias Sugita Jabodetabek kemudahan milenial dalam memilih
Handoyo, meperoleh layanan perbankan.
dan Ivan pinjaman,
Angga kualitas
Kusuma layanan, dan
(2017) biaya
5. Aisyah Pengaruh Motivasi, Regresi Variable persepsi,
(2017) faktor-faktor persepsi, linier kepercayaan dan sikap
keputusan learning, berganda berpengaruh secara
konsumen kepercayaan, signifikan secara
terhadap dan sikap. parsial terhadap
penggunaan keputusan konsumen
pembiayaan menggunakan jasa
syariah pada pembiayaan sedangkan
FIFGROUP variable motivasi dan
Cabang learning tidak
Tanggerang. berpengaruh signifikan
secara parsial.

23
2.5 Kerangka Berpikir

Fenomena Faktor-faktor :
Kepercayaan Rumusan Masalah “Apa
Pandemi Covid 19
mengakibatkan 12 Kehandalan saja faktor-faktor
leasing bangkrut Loyalitas
Reputasi pengambilan keputusan
FIF Group meraih
penghargaan Best Produk konsumen dalam
Performance Proses
Lingkungan Sosial menggunakan jasa
Multifinance 2021
Grafik trend Promosi layanan pembiayaan di
penjulan meningkat Jaminan
Resiko PT Swadaya Langgeng
selama Pandemi
Belajar Bersama Warung Dana
Empati
Harga Cabang Lampung? “
Keamanan
Psikologi
Fasilitas
Persepsi
Tampat

Analisis Data:
Uji Chocran

Hasil
Faktor-faktor pengambilan keputusan konsumen dalam menggunakan jasa layanan
pembiayaan di PT Swadaya Langgeng Bersama Warung Dana Cabang Lampung

24
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Jenis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2013) menyatakan bahwa analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu analisis
data yang dilakukan dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data
yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya dengan tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

3.2. Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam proses penelitian adalah data primer dan
data sekunder.

 Data primer merupakan data yang diperoleh dari lapangan atau yang
diperoleh dari responden yaitu konsumen yang pernah melakukan
transaksi pada PT Swadaya Langgeng Bersama Warung Dana Cabang
Lampung. Data tersebut adalah hasil jawaban pengisian kuesioner dari
responden yang terpilih dan memenuhi kriteria responden.
 Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari perusahaan mengenai
data penjualan PT Swadaya Langgeng Bersama Warung Dana Cabang
Lampung.

3.3. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode
kuesioner. Menurut Sugiyono (2013) kuisioner adalah metode pengumpulan
data yang digunakan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Skala pengukuran
penelitian ini yang digunakan adalah Guttman.

Pengukuran menggunakan Skala Guttman dilakukan jika peneliti


menginginkan jawaban yang tegas mengenai suatu permasalahan. (Sugiyono :
2013). Jawaban pertanyaan yang diajukan yaitu.

25
Tabel 3.1 Skala Pengukuran

Ya Skor 1

Tidak Skor 0

Sumber : Sugiyono (2013)

3.4. Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Sugiyono (2013) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas tertentu yang
diterapkan penelitian untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah
konsumen yang melakukan transaksi pinjaman dana pada PT Swadaya
Langgeng Bersama Warung Dana Cabang Lampung di masa pandemi
Covid 19 periode Januari 2020 – Desember 2022 sebanyak 5.113 orang
konsumen.

3.4.2 Sampel
Sugiyono (2013) menyatakan sampel adalah sebagian dari populasi yang
diteliti/diobservasi, dan dianggap dapat menggambarkan keadaan atau ciri
populasi. Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode slovin karena dalam penarikan sample jumlahnya harus
representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan
perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sample namun dapat
dilakukan dengan dengan rumus dan perhitungan sederhana.

Rumus Slovin untuk menentukan sample adalah:

N
n =
1 + N (0,1) 2

= 5.113

26
1 + 5.113 (0,1) 2

= 5.113
1 + 5.113 (0,01)

= 5.113
1 + 51,13

= 98,08

Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir
(tingkat kesalahan dalam sampling ini adalah 10% atau 0,1).

Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan hasil 98,08 dan dibulatkan


menjadi 100 sample responden yang mewakili konsumen PT Swadaya
Langgeng Bersama Warung Dana Cabang Lampung.

Kriteria sample dalam penelitian ini adalah :


1. Usia minimal 21 tahun
2. Pendidikan minimal SD
3. Pernah menggunakan jasa layanan pinjaman dana di PT Swadaya
Langgeng Bersama Cabang Lampung.

3.5. Variabel Penelitian


3.5.1 Variabel Penelitian Dependen
Sugiyono (2015) menyatakan bahwa variabel dependen (terikat) merupakan
variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang
disebabkan oleh variabel bebas.

27
3.6 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.2 Definisi Oprasional Variabel

Variabel Definisi Konsep Definisi Faktor-faktor Skala


Operasional ukur
 Kepercayaan
Keputusan Menurut Hengki Keputusan  Kehandalan Guttman
(2021) keputusan pembelian dalam  Loyalitas
Pembelian
 Reputasi
pembelian penelitian ini  Produk
didefinisikan adalah keputusan  Proses
 Pengaruh
sebagai suatu pembelian yang
 Promosi
proses memilih dari dilakukan oleh  Jaminan
berbagai macam konsumen dalam  Resiko
 Belajar
alternatif yang ada. memilih jasa  Empati
Proses pengambilan pembiayaan di PT  Harga
 Keamanan
keputusan Swadaya
 Psikologi
merupakan proses Langgeng  Fasilitas
reasoning yang Bersama Cabang  Persepsi
 Lokasi
dapat dipengaruhi Lampung.
oleh berbagai
faktor. Hsil akhir
dari pengambilan
keputusan adalah
suatu pilihan
terbaik dari yang
ada.

3.7 Uji Persyaratan Instrumen


3.7.1 Uji Validitas
Lupiyoadi (2015) menyatakan bahwa uji validitas adalah uji kelayakan
instrumen, dalam pengujian validitas instrumen diuji dengan menghitung
koefisien korelasi antara skor item dan skor totalnya dalam taraf signifikansi
95% atau a = 0,05. Instrument dikatakan valid mempunyai nilai signifikansi
korelasi £ dari 95% atau a = 0,05.

28
1. Prosedur pengujian :
Ho : Instrumen valid
Ha : Instrumen tidak valid
2. Kriteria pengambilan keputusan :
Ho : Apabila sig < 0,05 maka Instrumen dinyatakan valid
Ha : Apabila sig > 0,05 maka Instrumen dinyatakan tidak valid

3.7.2 Uji Reliabilitas


Lupiyoadi (2015) menyatakan bahwa reliabilitas adalah suatu indikator
yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
yang menunjuk pada tingkat keterandalan. Reliabel artinya konsisten atau
stabil, suatu alat ukur dikaitkan reliabel apabila hasil alat ukur tersebut
konsisten sehingga dapat dipercaya. Uji reliabilitas kuesioner menggunakan
metode alpha cronbach dan penelitian ini, menggunakan pengolahan data
yang dilakukan dengan bantuan program SPSS. Selanjutnya untuk
menginterpretasikan besarnya nilai r alpha indeks korelasi.

Tabel 3.1 3 Interpretasi Nilai r

0,8000 – 1,0000 Sangat Tinggi


0,6000 – 0,7999 Tinggi
0,4000 – 0,5999 Sedang
0,2000 – 0,3999 Rendah
0,0000 – 0,1999 Sangat Rendah

3.8 Metode Analisis Data


Untuk dapat mengetahui apakah suatu instrument penelitian mampu
mengukur faktor-faktor pengambilan keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa layanan pembiayaan, maka digunakanlah uji
Cochran.sedangkan untuk mengetahui bagaimana karakteristik responden
maka digunakanlah analisis tabulasi sederhana dan untuk mengukur tingkat

29
kepentingan faktor-faktor dalam pengambilan keputusan pembelian,
digunakan distribusi frekuensi.

3.8.1 Uji Cochran


Uji Cochran dipakai untuk menguji tiga sampel atau lebih dengan
menggunakan catatan reaksi (hasil) terhadap suatu perlakuan dan hanya
dinyatakan dalam dua nilai, yakni 0 dan 1, oleh karena itu uji cochran
dilakukan pada penelitian uji sampel yang mempunyai data berskala
nominal (kategori) (Santosa Singgih,2002). Dari hasil wawancara diperoleh
18 faktor. Hasil 18 faktor tersebut diujikan menggunakan uji cocran,
pengujian faktor dilakukan hingga menunjukan hasil tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antar faktor yang dipilih konsumen.

Rumus Uji Cochran adalah sebagai berikut :

Dimana :
k = Jumlah variable
n = Jumlah responden
Cj = Total responden pada variabel (kolom)
Ri = Total responden pada pengamatan (baris)

3.8.2 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho = Semua faktor pengambilan keputusan konsumen dalam menggunakan


jasa layanan pembiayaan PT Swadaya Langgeng Bersama Warung
Dana Cabang Lampungmemiliki proporsi jawaban YA yang sama.

Ha = Semua faktor pengambilan keputusan konsumen dalam menggunakan


jasa layanan pembiayaan PT Swadaya Langgeng Bersama Warung
Dana Cabang Lampungmemiliki proporsi jawaban YA yang berbeda.

30
Adapun faktor-faktor pengambilan keputusan konsumen dalam
menggunakan jasa layanan pembiayaan dalam penelitian ini, tertuang dalam
definisi operasional yang terdiri dari 18 faktor. Dari rumusan tersebut maka
dilakukan perhitungan dengan cara menghitung total (Ri) dan baris (Ri2).
Begitu juga kolom pangkat 2(Ci2), nilai-nilai ini selanjutnya dengan
menggunakan Cochran Q Tes, kita dapat melakukan pengujian terhadap
faktor-faktor di atas. Penguajian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan
secara bertahap, yaitu mulai dari seluruh faktor hingga ke keputusan
konsumen dalam menggunakan jasa layanan pembiayaan PT Swadaya
Langgeng Bersama Warung Dana Cabang Lampung.

3.8.3 Distribusi Frekuensi


Distribusi Frekuensi dipakai sebagai alat analisis faktor-faktor yang menjadi
prioritas konsumen dalam menentukan keutusan pembelian di Departemen
store/Super Market. Data yang diperoleh diolah kedalam bentuk presentase
menggunakan rumus sebagai berikut :

Fi
P=
∑ Fi x 100 %
Dimana :

P = Persentase responden yang memiliki kategori tertentu

Fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu

∑Fi = Banyaknya jumlah responden

31
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer yang
didapatkan melalui penyebaran kuesioner langsung kepada
seluruhkonsumen PT Swadaya Langgeng Bersama Warung Dana Cabang
Lampung. Penyebaran kuesioner dilakukan selama 3 hari yang dilakukan
pada tanggal 9 Februari 2022, untuk uji kelayakan kuesioner yang
berjumlah 30 kuesioner, serta 70 kuesioner pada tanggal 11 Februari 2022
sampai dengan 12 Februari 2022.

4.1.2 Deskripsi Responden


Deskripsi merupakan deskripsi data yang adalah suatu gambaran data yang
akan digunakan untuk proses selanjutnya (menguji hipotesis). Responden
pada penelitian ini berjumlah 100 orang dengan karakteristiknya dilihat dari
jenis kelamin, usia, pekerjaan dan asal daerah. Responden pada pembahasan
ini diambil dari seluruh konsumen PT Swadaya Langgeng Bersama Warung
Dana Cabang Lampung di masa pandemi yang berjumlah 100 responden.

Tabel 4.2. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 40 40%

Perempuan 60 60%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data kuisioner yang telah diolah, 2022


Dari hasil kuisioner dapat diketahui jumlah responden mayoritas berjenis
kelamin perempuan dengan jumlah 60 responden dan 40 responden

32
adalah laki-laki, selain itu deskripsi responden bisa dilihat dari usia
responden.

Tabel 4.3. Usia Responden

Usia Jumlah Persentase (%)

16-20 tahun 20 20%

21-25 tahun 36 36%

26-30 tahun 25 25%

> 30 tahun 19 19%

Jumlah 100 100%


Sumber: Data kuisioner yang telah diolah, 2022

Dari hasil kuisioner dapat diketahui bahwa jumlah responden


mayoritas mempunyai umur 21-25 tahun sebanyak 36 orang dan umur
26-30 tahun sebanyak 25 orang, hal ini memperlihatkan bahwa
sebagian besar pengunjung adalah berasal dari kalangan muda yang
relative sudah mempunyai pekerjaan atau diusia yang produktif.

Tabel 4.4. Asal daerah


Asal daerah Jumlah Persentase (%)

Bandar Lampung 75 75%

Luar Bandar Lampung 25 25%

Jumlah 100 100%


Sumber: Data kuisioner yang telah diolah, 2019

Dari hasil kuisioner dapat diketahui jumlah responden


mayoritas berasal dari kota Bandar Lampung dengan jumlah
75 responden dan 25 responden berasal dari luar Bandar
Lampung, selain itu deskripsi responden bisa dilihat dari
pekerjaan responden.

33
Tabel 4.5. Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Wiraswasta 60 60%

PNS 15 15%

Karyawan 20 20%

Lainya 5 5%

Jumlah 100 100%


Sumber: Data kuisioner yang telah diolah, 2022

Dari hasil kuisioner dapat diketahui jumlah responden


mempunyai jenis pekerjaan yang cukup beragam, Wiraswasta
sebanyak 60 orang, Pegawai Negeri berjumlah 15 orang,
Karyawan Swasta berjumlah 20 orang, dan pekerjaan lainya
berjumlah 5 orang, hasil yang cukup beragam ini
memperlihatkan bahwa sebagian besar konsumen yang
menjadi responden sudah bekerja.

4.2. Hasil Uji Persyaratan Instrumen


4.2.1 Uji Validitas
Lupiyoadi (2015) menyatakan bahwa uji validitas adalah uji kelayakan
instrumen, dalam pengujian validitas instrumen diuji dengan menghitung
koefisien korelasi antara skor item dan skor totalnya dalam taraf signifikansi
95% atau a = 0,05. Instrument dikatakan valid mempunyai nilai signifikansi
korelasi £ dari 95% atau a = 0,05.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat analisis Product


Moment dan perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS versi 20,
sampel uji validitas berjumlah 30 responden. Setiap butir pernyataan pada

34
masing-masing variabel diuji tingkat validitasnya dan mengeksekusi item
pernyataan yang dianggap tidak valid. Nilai uji validitas yang diperoleh dari
perhitungan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Validitas masing-masing Faktor

Nilai Nilai
Pertanyaan Keterangan
rhitung rtabel
f1 0,387 0,312 Valid
f2 0,459 0,312 Valid
f3 . 0,312 Tidak Valid
f4 . 0,312 Tidak Valid
f5 0,709 0,312 Valid
f6 . 0,312 Tidak Valid
f7 0,518 0,312 Valid
f8 0,476 0,312 Valid
f9 0,448 0,312 Valid
f10 0,502 0,312 Valid
f11 0,489 0,312 Valid
f12 0,488 0,312 Valid
f13 0,148 0,312 Tidak Valid
f14 0,685 0,312 Valid
f15 0,541 0,312 Valid
f16 0,734 0,312 Valid
f17 0,759 0,312 Valid
f18 0,440 0,312 Valid
f19 0,191 0,312 Tidak Valid
f20 0,584 0,312 Valid
f21 0,811 0,312 Valid
f22 0,401 0,312 Valid
f23 0,823 0,312 Valid

35
f24 . 0,312 Tidak Valid
Sumber: Data Lampiran 6. 2022.
Hasil uji validitas menunjukan bahwa tidak semua faktor memiliki
tingkat validitas yang baik, pada faktor rekomendasi dari travel agent
(f3), informasi destinasi wisata dari organisasi pariwisata dan travel
agent (f4), kondisi politik dan keamanan (f6), hobi dan ketertarikan (f13),
kepribadian (f19) dan teknologi pendukung (f24) memiliki nilai validitas
dibawah nilai r-tabel (0,312) dengan demikian tidak valid, untuk itu pada
proses selanjutnya faktor 3, 4, 6, 13, 19 dan 24 tidak akan diikut sertakan
dalam perhitungan penelitian ini, sedangkan pertanyaan lainnya memiliki
nilai validitas yang baik, karena nilai r-hitung > nilai r-tabel (0,312) pada
n = 40 dan taraf signifikan 95%, serta tingkat kesalahan (σ = 5%), hasil
uji validitas dapat dilihat pada lampiran 6.

4.2.2 Uji Reliabilitas


Lupiyoadi (2015) menyatakan bahwa reliabilitas adalah suatu indikator
yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data yang menunjuk pada tingkat keterandalan. Reliabel artinya
konsisten atau stabil, suatu alat ukur dikaitkan reliabel apabila hasil alat
ukur tersebut konsisten sehingga dapat dipercaya. Uji reliabilitas
kuesioner menggunakan metode alpha cronbach dan penelitian ini,
menggunakan pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan program
SPSS. Hasil uji reliabilitas keseluruhan faktor dalam penelitian ini dapat
dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,861 24

36
Sumber: Data Lampiran 5, Hasil output SPSS.

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa


nilai koefisien Alpha menunjukkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,861
lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat
ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 6.

4.3. Deskripsi Jawaban Responden

Statistik deskriptif bertujuan untuk untuk memberikan gambaran atau


deskripsi mengenai jawaban responden, berdasarkan hasil uji validitas dari
18 faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan jasa layanan
pembiayaan di kota Bandar Lampung, terdapat 3 faktor yang tidak valid,
yaitu faktor kepercayaan, pengaruh sosial, dan harga.

Tabel 4.8. Deskripsi Jawaban Responden


Frekuensi
Jawaban
No Faktor YA TIDAK Jumlah
f1 Kepercayaan 60 40 100
f2 Kehandalan 75 25 100
f3 Loyalitas 55 45 100
f4 Reputasi 15 85 100
f5 Produk 51 49 100
f6 Proses 80 20 100
f7 Lingkungan Sosial 23 77 100
f8 Promosi 74 26 100
f9 Jaminan 76 24 100
f10 Resiko 61 39 100
f11 Belajar 76 24 100
f12 Empati 55 45 100
f13 Keamanan 50 50 100

37
f14 Psikologi 88 12 100
f15 Fasilitas 84 16 100
f16 Persepsi 20 60 100
f17 Lokasi 78 22 100
f18 Harga 90 10 100
Sumber: Data Lampiran 4. 2022

Berdasarkan Persepsi responden terhadap pertanyaan diajukan dapat


diketahui bahwa jawaban 1 atau IYA terbesar dimiliki oleh faktor harga
dengan 90 jawaban IYA atau dengan kata lain sebanyak 90 responden
menyetujui bahwa faktor harga merupakan faktor paling dominan dalam
menentukan jasa layanan pembiayaan.

Faktor yang mendapat jawaban 1 atau IYA terendah dimiliki oleh reputasi,
dengan kata lain sebanyak 15 responden menyetujui bahwa faktor reputasi
tidak terlalu menjadi pertimbangan dalam pemilihan jasa layanan
pembiayaan.

4.4. Uji Cochran

Uji Cochran dipakai untuk menguji tiga sampel atau lebih dengan
menggunakan catatan reaksi (hasil) terhadap suatu perlakuan dan hanya
dinyatakan dalam dua nilai, yakni 0 dan 1, oleh karena itu uji cochran
dilakukan pada penelitian uji sampel yang mempunyai data berskala nominal
(kategori) (Santosa Singgih,2002). Dari hasil wawancara diperoleh 18 faktor.
Hasil 18 faktor tersebut diujikan menggunakan uji cocran, pengujian faktor
dilakukan hingga menunjukan hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antar faktor yang dipilih konsumen.

Dalam penelitian ini terdapat delapan belas atribut yang diduga menjadi
penentu keputusan pemilihan jasa layanan pembiayaan, data yang diperoleh
(terlampir) diolah dengan uji Cochran pada SPSS 20.

38
4.4.1 Langkah Pertama
Langkah pertama adalah pengujian delapan belas atribut yang diduga
menjadi penentu keputusan pemilihan jasa layanan pembiayaan.

Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan Chi-


square tabel.

(df = k–1 dan α = 0,05) derajat bebas (df) k–1= 18–1=17. tabel
diperoleh sebesar 27,587 hasil dari pengolahan tersebut dapat
dilihat pada Tabel berikut.

Table 4.9
Hasil Test Statistics Langkah Ke-1

Test Statistics
N 100
Cochran's 150,199a
Q df 17 ,0
Asymp. 00
Sig.
a. 1 is treated as a success.
Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Dari tabel 4.9 hasil uji statistik diperoleh nilai Q sebesar


160,180, karena nilai Q 150,199 > X2 tabel 27,587 (df = k–1=
18–1=17= dan α = 0,05) dan hasil pengolahan data
menunjukan Asymp. Sig bernilai 0,000 yang berarti
kemungkinan jawaban ya adalah berbeda untuk seluruh faktor
faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan jasa layanan
pembiayaan. Maka proses Cochran dilanjutkan dengan cara
menghilangkan salah satu faktor yang mempunyai jawaban

39
ya (1) terkecil yang dapat dilihat pada tabel perhitungan
choacran berikut:

40
Table 4.10
Frekuensi Langkah Ke-1

Frequencies
V lue
a
Faktor
0 1

Kepercayaan 17 83
Kehandalan 31 69
Loyalitas 25 75
Reputasi 35 65
Produk 49 51
Proses 20 80
Lingkungan Sosial 40 60
Promosi 24 76
Jaminan 31 69
Resiko 26 74
Belajar 24 76
Empati 50 50
Keamanan 42 58
Psikologi 12 88
Fasilitas 17 83
Persepsi 19 81
Lokasi 22 78
Harga 48 52

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.


Berdasarkan tabel frekuensi Langkah ke-1 terdapat 3 faktor yang
mempunyai jawaban 1 terendah yaitu reputasi. Penghilangan atribut ini
akan terus dilakukan sampai Asymp. Sig. (Asymtotic Significante) lebih
dari 0,05 atau nilai Cochran Q lebih kecil dari Chi-square tabel.

41
4.4.2 Langkah Ke-dua
Table 4.11
Hasil Test Statistics Langkah Ke-2

Test Statistics
N 100
Cochran's 79,500a
Q df 14 ,0
Asymp. 00
Sig.
a. 1 is treated as a success.

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.


Dari tabel 4.11 hasil uji statistik diperoleh nilai Q sebesar 79,500, karena
nilai Q 79,500 > X2 tabel 23,685 (df = k–1= 15–1=14= dan α = 0,05) dan
hasil pengolahan data menunjukan Asymp. Sig bernilai 0,000 yang
berarti kemungkinan jawaban ya adalah berbeda untuk seluruh
faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan destinasi wisata
bagi wisatawan di Kota Bandar Lampung. Maka proses Cochran
dilanjutkan dengan cara menghilangkan salah satu faktor yang
mempunyai jawaban ya (1) terkecil yang dapat dilihat pada tabel
perhitungan choacran berikut.

42
Table 4.12
Frekuensi

Frequencies
Va lue
0 1
Kepercayaan 18 82
Kehandalan 30 70
Loyalitas 24 76
Reputasi 34 66
Produk 20 80
Proses 47 53
Lingkungan Sosial 23 77
Promosi 32 68

Jaminan 26 74

Resiko 24 76

Belajar 42 58

Empati 12 88

Keamanan 16 84

Psikologi 19 81

Fasilitas 22 78

Persepsi
Lokasi
Harga

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Berdasarkan tabel frekuensi Langkah ke-2 terdapat 1 faktor


yang mempunyai jawaban 1 terendah yaitu faktor Sikap,opini
& persepsi dengan 53 jawaban, selanjutnya faktor tersebut
akan dihilangkan.

43
4.4.3 Langkah Ke-tiga

Table 4.13
Hasil Test Statistics Langkah Ke-3

Test Statistics

N 100
Cochran's 52,739a
Q df 13 ,0
Asymp. 00
Sig.
a. 1 is treated as a success.

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Dari tabel 4.13 hasil uji statistik diperoleh nilai Q sebesar 52,739,
karena nilai Q 52,739 > X2 tabel 22,362 (df = k–1= 14–1=13 dan α =
0,05) dan hasil pengolahan data menunjukan Asymp. Sig bernilai 0,000
yang berarti kemungkinan jawaban ya adalah berbeda untuk seluruh
faktor pemilihan jasa layanan pembiayaan.

44
Table 4.14
Frekuensi Langkah Ke-3

Frequencies
Kepercayaan 18 82
Kehandalan 30 70
Loyalitas 24 76
Reputasi 34 66
Produk 20 80
Proses 47 53
Lingkungan Sosial 23 77
Promosi 32 68

Jaminan 26 74

Resiko 24 76

Belajar 42 58

Empati 12 88

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Berdasarkan tabel frekuensi Langkah ke-3 terdapat 1 faktor yang


mempunyai jawaban 1 terendah yaitu faktor Kesehatan Personal dengan
58 jawaban, selanjutnya faktor tersebut akan dihilangkan.

4.4.4 Langkah Ke-empat

Table 4.15
Hasil Test Statistics Langkah Ke-4

Test Statistics
N 100
Cochran's 32,195a

45
Q df 12 ,0
Asymp. 01
Sig.
a. 1 is treated as a success.

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Dari tabel 4.15 hasil uji statistik diperoleh nilai Q sebesar 32,195, karena
nilai Q 32,195 > X2 tabel 21,026 (df = k–1= 13–1=12 dan α = 0,05) dan
hasil pengolahan data menunjukan Asymp. Sig bernilai 0,001 yang
berarti kemungkinan jawaban ya adalah berbeda untuk seluruh faktor
dalam memilih jasa layanan pembiayaab terkecil yang dapat dilihat pada
tabel perhitungan choacran berikut:

Table 4.16
Frekuensi Langkah Ke-4
Frequencies
VaLue

0 1

Kepercayaan 18 82
Kehandalan 30 70
Loyalitas 24 76
Reputasi 34 66
Produk 20 80
Proses 47 53
Lingkungan Sosial 23 77
Promosi 32 68

Jaminan 26 74

Resiko 24 76

46
Berdasarkan tabel frekuensi Langkah ke-4 terdapat 1 faktor
yang mempunyai jawaban 1 terendah yaitu reputasi.

4.4.5 Langkah Ke-lima


Table 4.17
Hasil Test Statistics Langkah Ke-5
Test Statistics
N 100
Cochran's 24,596a
Q df 11 ,0
Asymp. 10
Sig.
a. 1 is treated as a success.

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Dari tabel 4.17 hasil uji statistik diperoleh nilai Q sebesar 24,596, karena
nilai Q 24,596 > X2 tabel 19,675 (df = k–1= 12–1=11 dan α = 0,05) dan
hasil pengolahan data menunjukan Asymp. Sig bernilai 0,010 yang
berarti kemungkinan jawaban ya adalah berbeda untuk seluruh
faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan destinasi wisata
bagi wisatawan di Kota Bandar Lampung. Maka proses Cochran
dilanjutkan dengan cara menghilangkan salah satu faktor yang
mempunyai jawaban ya (1) terkecil yang dapat dilihat pada tabel
perhitungan choacran berikut:

47
Table 4.18
Frekuensi Langkah Ke-5

Frequencies
Kepercayaan 18 82
Kehandalan 30 70
Loyalitas 24 76
Reputasi 34 66
Produk 20 80
Proses 47 53
Lingkungan Sosial 23 77
Promosi 32 68

Jaminan 26 74

Resiko 24 76

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Berdasarkan tabel frekuensi Langkah ke-5 terdapat 1 faktor yang


mempunyai jawaban 1 terendah yaitu Pengetahuan saat ini tentang
destinasi wisata dengan 68 jawaban, selanjutnya faktor tersebut akan
dihilangkan.

4.4.6 Langkah Ke-enam

Table 4.19
Hasil Test Statistics Langkah Ke-6

Test Statistics

N 100
Cochran's 18,371a

48
Q df 10 ,0
Asy mp. 49
Sig.
a. 1 is treated as a success.
Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Dari tabel 4.19 hasil uji statistik diperoleh nilai Q sebesar 18,371, karena
nilai Q 18,371 > X2 tabel 18,307 (df = k–1= 11–1=10 dan α = 0,05) dan
hasil pengolahan data menunjukan Asymp. Sig bernilai 0,049 yang
berarti kemungkinan jawaban ya adalah berbeda untuk seluruh faktor
yang mempengaruhi pemilihan jasa layanan pembiayaan jawaban ya (1)
terkecil yang dapat dilihat pada tabel perhitungan choacran berikut:

Table 4.20
Frekuensi
Langkah Ke-
6

Frequencies
Kepercayaan 18 82
Kehandalan 30 70
Loyalitas 24 76
Reputasi 34 66
Produk 20 80
Proses 47 53
Lingkungan Sosial 23 77
Promosi 32 68

Jaminan 26 90

Resiko 10 74

Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

49
Berdasarkan tabel frekuensi Langkah ke-6 terdapat 1 faktor yang
mempunyai jawaban 1 terendah yaitu Ketersediaan obyek dan produk
wisata dengan 70 jawaban, selanjutnya faktor tersebut akan dihilangkan.

4.4.7 Langkah Ke-tujuh


Table 4.21
Hasil Test Statistics Langkah Ke-7

Test Statistics

N 100
Cochran's 12,979a
Q df 9 ,1
Asymp. 64
Sig.
a. 1 is treated as a success.
Sumber: Data Lampiran 7, Hasil output SPSS.

Dari tabel 4.21 hasil uji statistik diperoleh nilai Q sebesar 12,979, karena
nilai Q 12,979 < X2 tabel 16,919 (df = k–1= 10–1=9 dan α = 0,05) dan
hasil pengolahan data menunjukkan Asymp. Sig lebih besar dari 0,05
yang bernilai 0,164 yang berarti kemungkinan jawaban ya (1) sama
untuk seluruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan
destinasi wisata bagi wisatawan di Kota Bandar Lampung maka proses
Cochran dihentikan.

Berdasarkan hasil perhitungan Cochran Q Test, dari 18 faktor yang


mempengaruhi keputusan pemilihan jasa layanan pembiayaan maka
faktor yang paling dominan adalah faktor harga, promosi, lokasi dan
pelayanan dilihat dari hasil jawaban kuisioner.

50
Table 4.22
10 Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Keputusan
pemilihan jasa layanan pembiayaan

No Faktor
1 Harga
2 Lokasi
3 Promosi
4 Keamanan
5 Reputasi
6 Fasilitas
7 Proses
8 Pelayanan
9 Jaminan
10 Lingkungan sosial
Sumber: Hasil Penelitian, 2022

4.5 Pembahasan

Penelitian ini merupakan studi yang melakukan analisis untuk mengetahui


faktor-faktor yang paling penting atau dominan yang mempengaruhi
keputusan pemilihan jasa layayan pembiayaan. Untuk mengetahui faktor-
faktor yang paling penting atau dominan yang mempengaruhi keputusan
pemilihan jasa layanan pembiayaan maka dilakukan analisis dengan
menggunakan metode Cochran Q-test. Pengujian dilakukan terhadap 18
faktor.

Pengujian faktor-faktor tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mulai dari


semua faktor (18 faktor), kemudian pengujian 15 faktor, dan seterusnya
sampai pengujian faktor yang merupakan hasil menerima H0. Pada langkah
ketujuh pengujian diperoleh hasil menerima H0, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa faktor-faktor yang paling penting atau dominan yang
mempengaruhi keputusan pemilihan jasa layanan pembiayaan di Bandar
Lampung. Faktor paling tinggi adalah faktor harga, layanan, lokasi, promosi,

51
kepentingan faktor-faktor tersebut berdasarkan jawaban “YA” dan “Tidak “
yang diberikan oleh responden.

Table 4.23
Daftar Ranking Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pemilihan Destinasi Bagi Wisatawan Di Kota Bandar Lampung

Faktor Tidak Ya Peringkat


Harga 10 90 1
Proses 15 85 2
Pelayanan 17 83 3
Promosi 20 80 4
Lokasi 20 80 5
Fasilitas 22 78 6
Produk 20 80 7
Reputasi 21 79 8
Jaminan 24 76 8
Resiko 26 74 9
Sumber: Data Lampiran, Hasil output SPSS.

Pada tabel 4.22 dapat diketahui bahwa faktor yang memiliki peringkat
tertinggi adalah tingkat pendapatan berdasarkan proporsi jawaban Ya dan
Tidak.

Peringkat selanjutnya adalah harga dan proses, unsur yang terpenting dalam
aksesibilitas adalah pelayanan. Dalam dunia jasa hal yang paling penting
untuk diperhatikan perusahaan adalah pelayanan yang dapat ditawarkan oleh
perusahaan. Sebab pelayayan adalah wajah perusahaan di hadapan konsumen
dan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan akan kehandalannya.

Peringkat selanjutnya yaitu harga, harga merupakan faktor yang sangat


sensitive. Harga merupakan jumlah nominal yang harus dikorbankan
seseorang untuk memperoleh barang atau jasa yang diinginkannya.
Perusahaan haruslah dengan bijak menentukan harga agar dapat bersaing

52
dengan para pesaing dipasaran, karena jika perusahaan mematok harga terlalu
tinggi maka konsumen bisa beralih ke perusahaan lain dan itu tentu saja akan
menyebabkan kerugian perusahaan. Faktor terendah dari 10 faktor yang
paling dominan adalah pengalaman masa lalu, hal ini merupakanlayanan
pembiayaan. Dengan mengetahu faktor dominan tersebut maka perusahaan
dapat menyusun startegi yang tepat agar tetap memenagkan persaingan di
pasaran.

53
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Penelitian ini merupakan studi yang melakukan analisis untuk mengetahui
faktor-faktor yang paling penting atau dominan yang mempengaruhi
keputusan pemilihan jasa layanan pembiayaan di Kota Bandar Lampung.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang paling penting atau dominan yang
mempengaruhi keputusan pemilihan layanan pembiayaan di Kota Bandar
Lampung dilakukan analisis dengan menggunakan metode Cochran Q-test.
Pengujian dilakukan terhadap 18 faktor. Faktor paling dominan diantaranya
harga, lokasi, pelayanan dan juga proses.

1. Berdasarkan hasil pengujian faktor-faktor yang paling penting atau


dominan yang mempengaruhi keputusan pemilihan jasa penyedia
layanan pembiayaan adalah harga, proses, pelayanan, fasilitas dan
jaminan.
2. Berdasarkan hasil pengujian faktor yang memiliki peringkat tertinggi
adalah harga dan proses. Proses yang bertele-tele tentu akan membuat
seseorang enggan untuk melakukan pinjaman dana.

5.2 Saran

1. Dalam melakukan bisnis atau menjalankan usaha hendaknya pelaku bisnis


terlebih dulu melakukan riset mengenai harga, agar nantinya harga yang
ditetapkan dapat bersaing di pasaran dan tidak memberatkan konsumen
secara keseluruhan, mengingat harga merupakan faktor yang sensitive.

2. Seoreang pelaku usaha juga harus terus melakukan peningkatan mutu


kualitas pelayanan, terlebih bidang usaha yang bergerak dibidang layanan
jasa, sebab pelayanan merupakan wajah dari perusahaan dan representasi
dari kinerja perusahaan secara keseluruhan.

3. Pembangunan reputasi dan citra perusahaan harus terus dilakukan untuk


membengun brand image yang baik di hati masyarakat.

54
DAFTAR PUSTAKA

Amba, Agustina. 2015. Motif orang tua murid memilih Sekolah Dasar Maria
Purworejo sebagai tempat pendidikan putra-putrinya : studi kasus pada SD

Maria Purworejo-Jawa Tengah. Thesis, Sanata Dharma University

Bungin, Burhan. 2015. Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication)


Pemasaran dan Brand Destinasi. Jakarta : Prenadamedia Group.
Damanik, Anita Magdalena. 2008. Analisis Sikap dan Preferensi Konsumen
terhadap Coffee Shop De Koffie–Pot Bogor. Jurnal Bisnis dan Manajemen
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.

Dewi EM. 2009. Analisis Sikap dan Kepuasan Konsumen Restoran Death
by

Chocolate and Spaghetti Bogor. E-Jurnal. Program Studi Manajemen


Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Goeldner, Charles & Ritchie, J.R. Brent. 2012. Tourism Principles, Practices,
Philosopies. 12th Edition. John Wiley & Sons,Inc. New Jersey. USA

Kalebos, Fatmawati. 2016.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan


Wisatawan Yang Berkunjung Ke Daerah Wisata Kepulauan. Jurnal Riset

Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus Pemasaran &


Keuangan 2016

Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No. KEP/25/M.PAN/2/2004


tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2014. Principles of Marketing. 14th Edition.
Pearson Education, Inc., New Jersey.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller.2012. Marketing Management New Jersey:
Pearson Pretice Hall, Inc.
Lovelock, C., J. Wirtz, dan J. Mussry. 2010. Pemasaran Jasa-Perspektif

Indonesia. Edisi 7. Jilid 2. Jakarta. Erlangga.

Nirwandar,Sapta dan Kartajaya, Hermawan. 2013. Tourism 3.0: Turning Tourist


to Advocate. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Novian MH. 2009. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan


Konsumen Terhadap Mid East Café Lounge and Shisa, Bogor. Jurnal:

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Parasuraman, V. A. 2011. A Conceptual Model of Service Quality and Its


Implication forr Future Reaserch. Service Quality, 2015-220.

Putri dan Haryono. 2016, Efektifitas Atmospher Dan Event Marketing Terhadap
Keputusan Pembelian Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen

Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Journal Of Management, Volume 2


No.2 Maret 2016

Rush, Chumank. 2015 “Pengertian Pariwisata Menurut Ahli dan Undang-


undang Kepariwisataan”. www.ekonomi-sosiologi-
geografi.blogspot.co.id/

Salim, MR. 2010.Analisis Strategi Pengembangan Kebun Raya Bogor sebagai


Objek Wisata. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Setiadi, J. Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta. Prenada Media.

Sheth, Jagdish N. & Parvatiyar, Atul (Ed) .2002. Journal of Relationship


Marketing. 1/1 New York: The Haaworth Press.

Sanusi, Anwar. 2017, Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. 2017.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Sumartono. 2012.Januari. Komunikasi Media, Periklanan

Tjiptono, Fandy. 2012.Strategi Pemasaran.Edisi 2.Yogyakarta. Andi

1
Trihendradi. C, 2013, Langkah mudah menguasai SPSS21. Ed 1.Yogyakarta.
Andi

Yuesndra, M. Ariza Eka. 2015, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Pemilihan Destinasi Wisata Bagi Wisatawan Domestik


Nusantara. Jurnal Magister Manajemen, Vol.01, No.1, Januari 2015.

Zafar, M., Zafar, S., dan Asif, A. 2012. Service Quality, Customer Satisfaction
and Loyalty: An Empirical Analysis of Banking Sector in Pakistan,
Information Management and Business Review, Vol. 4, No. 3, pp. 159-167.

https://lifestyle.okezone.com. 2013.Instagram dan Facebook Promosikan Gratis


Objek Wisata di Indonesia. Penulis Yulianti, Fitri. (diakses 02 Januari 2019)
https://inet.detik.com. 2016.Pengguna Instagram Tembus 500 Juta. Penulis
Rachmatunnisa. (diakses 02 Januari 2019)

____www.google.co.id

Anda mungkin juga menyukai