Anda di halaman 1dari 24

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kepercayaan Merek

2.1.1.1 Pengertian Kepercayaan Merek

Tujuan pemasaran yang utama adalah untuk dapat menghasilkan hubungan

yang intens antara pelanggan dan juga merek, hal utama yang mendasari hal

tersebut adalah kepercayaan. Kepercayaan merupakan pendorong utama

perilaku pembelian karena hal tersebut dapat menciptakan hubungan

transaksional yang berharga (Fianto, 2014). Kepercayaan memainkan peran

yang penting. Keberlangsunga suatu merek akan sulit untuk tumbuh bila

konsumen tidak memiliki suatu kepercayaan terhadap merek. Kepercayaan

merek merupakan rata-rata bagaimana kemauan yang dimiliki konsumen

untuk dapat mempercayai kemampuan yang dimiliki oleh suatu merek

untuk dapat menunjukkan fungsinya (Nurfaida, 2015). Bagi konsumen,

kepercayaan pada merek memberi kepercayaan diri untuk mengambil risiko

kesalahan dalam keputusan pembelian. Terdapat tiga aktivitas yang dapat

dilakukan oleh sebuah perusahaan guna menumbuhkan kepercayaan

konsumen yaitu :

1. Achieving result

Merupakan harapan yang dimiliki oleh konsumen yang harus dipenuhi

jika ingin mendapatkan kepercayaan konsumen.


2. Acting with integrity

Bertindak dengan integritas memiliki narti bahwa harus adanya

konsistensi antara ucapan dan juga tindakan dalam setiap situasi . dengan

adanya suatu integritasmenjadi faktor kunci bagi salah satu pihak untuk

dapat percaya akan ketulusan dan juga pihak lain.

3. Demonstrate concern

Merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan untuk dapat

menunjukkan perhatiannya kepada konsumen dalam bentuk

menunjukkan sikap pengertian kepada konsumen jika menghadapi suatu

permasalan dengan produk.

Tabel 2.1 Definisi Kepercayaan Merek

No. Tahu Sumber Definisi Kepercayaan Merek


n Referensi
2015
1. Iva Nurdiana Kepercayaan merek merupakan

Nurfaida rata-rata bagaimana kemauan yang

dimiliki konsumen untuk dapat

mempercayai kemampuan yang

dimiliki oleh suatu merek untuk

dapat menunjukkan fungsinya

2. 2019 Raouf Ahmad Kepercayaan pelanggan terhadap

Rather, Shehnaz kemampuan perusahaan layanan

Tehseen, Murtaza untuk memberikan layanan

Hassan Ito dan berkualitas tinggi, bagaimana

Shakir Hussain layanan yang kompeten dan dapat

Parrey diandalkan.
3. 2019 Seong Soo CHA, Kepercayaan pelanggan akan

dan Bo Kyung kemampuan yang dimiliki oleh

SEO merek untuk melakukan

fungsinya.

4. 2019 Nency Silviana Kepercayaan merek merupakan

Dewi dan Ida suatu kerelaan yang dimiliki

Bagus Sudiksa individu untuk mempercayai

kemampuan merek untuk

memuaskan kebutuhan.

5. 2018 Ade Kepercayaan merek merupakan

Jermawinsyah kemampuan merek untuk

Zebuah dipercaya yang bersumber dari

pada keyakinan yang dimiliki

konsumen bahwa suatu produk

dapat memenuhi nilai yang telah

dijanjikan dan didasarkan pada

keyakinan konsumen bahwa merek

yang ditawarkan dapat

mengutamakan kepentingan yang

dimiliki konsumen.
2.1.1.1 Indikator Kepercayaan Merek

1. Menurut Nurfaida (2015) kepercayaan merek memiliki 5 indikator :

 Tidak Pernah Kecewa

 Jaminan kualitas

 Menjadi pilihan utama

 Sesuai dengan janji

 Dapat memberikan rasa keamanan

2. Menurut Rather, Tehseen, Ito dan Parrey (2017) kepercayaan mereka

memiliki indikator sebagai berikut :

 Percaya pada kualitas

 Merasa aman

 Tertarik pada layanan

3. Menurut Dewi dan sudirman (2019) kepercayaan mereka memiliki

indikator :

 Brand Reliabilitas

 Brand Intention

2.1.2 Kesesuaian Citra Diri

2.1.2.1 Pengertian Kesesuaian Citra Diri

Untuk memutuskan apakah seseorang menyukai suatu merek adalah dengan

mencocokan persepsi yang dimiliki oleh konsumen dengan citra suatu

merek disebut dengan kesesuaian citra diri (Pangemanan, Worang dan Arie,

2020). Kesesuaian citra diri atau self Congruity dapat diartikan juga sebagai
suatu proses dan juga hasil psikologis ketika konsumen membandingkan

persepsi yang dimiliki oleh konsumen tentang citra merek dengan konsep

diri yang mereka miliki. Di dalam konsep self congruity theory

mengemukakan bahwa konsumen memberikan respon positif terhadap

suatu merek yang sejalan dengan konsep diri secara global yang mereka

miliki. Teori tersebut akan sangat membantu dalam menjelaskan dan juga

meramalkan aspek-aspek perilaku konsumen dan juga memberikan

pemahaman yang menyeluruh mengenai konsep diri. Semakin besar suatu

kecocokan yang dimiliki antara brand user image/personality dan juga

konsep diri yang dimiliki oleh konsumen, semakin besar sebuah

kemungkinan konsumen akan puas terhadap suatu merek , maka mereka

juga akan semakin percaya kepada perusahaan dibalik merek tersebut,

kemudian mereka akan berkomitmen untuk dapat melakukan pembelian

ulang terhadap merek yang sama lalu mempromosikan merek tersebut

kepada orang lain (Zendra dan Ferdinad, 2021).

No. Tahu Sumber Definisi Kesesuaian Citra Diri


n Referensi
2020
1. Ekaristia Gratia Untuk memutuskan apakah

Pangemanan, seseorang menyukai suatu merek

Fredrik G. adalah dengan mencocokan

Worang, dan Fitty persepsi yang dimiliki oleh

Valdi Arie konsumen dengan citra suatu

merek disebut dengan kesesuaian

citra diri.

2. 2018 Shandu, Moeed Anggapan bahwa konsumen


Ahmad, Usman, memanfaatkan merek untuk

Muhammad, membantu dalam menentukan diri

Ahmad Zubair, mereka sendiri dan juga

Rizwan Dan membantu dalam mewakili konsep

Muhammad diri mereka sendiri.

3. 2019 Yusuf Arslan dan Konsumen memiliki persepsi

Nihal Sututemis produk dan juga merek yang

menguntungkan dan dirasakan

sesuai dengan citra diri mereka

karena mereka mencari konsistensi

diri

4. 2015 Livia Margarita Merupakan suatu dasar yang

Widjiono dan digunakan oleh konsumen dalam

Edwin Edwin menentukan seberapa cocok

Japarianto kepribadian yang dimiliki oleh

konsumen dengan citra ritel

tertentu.

5. 2021 Eki Fahriza dan Merupakan suatu proses dan hasil

Agusty Tae psikologis dimana konsumen akan

Ferdinand membandingkan antara persepsi

yang mereka miliki tentang citra

merek dengan konsep diri mereka

sendiri.
2.1.2.2 Indikator Kesesuaian Citra Diri

1. Menurut Pangemanan, Worang dan Arie, 2020 Kesesuaian Citra Diri

Memiliki tiga Indikator :

 Ideal diri sendiri

 Diri Sosial

 Diri Fungsional

2. menurut pangemanan worang dan ari (2020) kesesuaian citra diri

memiliki tiga indikator yaitu:

 Ideal Self

 Social Self

 Functional Self

3. Menurut Widjiono dan Japarianto (2015), kesesuaian citra diri

memiliki empat faktor :

 Actual Self Congruity

Konsep diri yang telah ditunjukan oleh individu pada saat ini.

 Social Self Congruity

Konsep diri yang secara nyata telah ditunjukan individu pada

lingkungannya dalam upaya mengaktualisasikan diri.

 Ideal Self Congruity

Konsep diri yang sebenarnya Ingin dicapai oleh individu dalam

kehidupan Pribadinya.

 Ideal Social Self Congruity


Konsep diri yang mendorong individu untuk menunjukkan sisi

ideal dari dirinya.

2.1.3 Kepuasan Penggunaan

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Penggunaan

Setiap perusahaan pasti memiliki keinginan untuk memuaskan kebutuhan

konsumennya. Memuaskan kebutuhan konsumen merupakan salah satu

faktor penting yang perlu diperhatikan bagi keberlangsungan usaha suatu

perusahaan, selain itu memuaskan kebutuhan konsumen dapat

meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Bila konsumen merasa puas

akan suatu produk barang atau jasa maka konsumen akan cenderung untuk

melakukan pembelian ulang saat kebutuhan yang sama muncul dikemudian

hari. Hal tersebut berarti bahwa kepuasan pelanggan menjadi faktor penting

bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi

terbesar dari volume penjualan.

Kepuasan penggunaan dapat disebut juga sebagai kepuasan penggunaan

yang dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran baik buruknya produk,

kesesuaian antara harapan pembeli suatu produk dengan kinerja yang

dipikirkan pembeli atas produk tersebut ( Fitri, Ahmad dan Harahap, 2020).

Kepuasan pelanggan dapat diartikan juga sebagai suatu respon secara

emosional terhadap pengalama-pengalaman yang berkaitan dengan suatu

produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, dan juga pola perilaku

( seperti perilaku berbelanja dan juga perilaku pembeli), serta pasar secara

keseluruhan.
Aspek-aspek yang bisa mempengaruhi kepuasan pelanggan secara efektif

yaitu (indasari, 2019) :

1. Warranty Cost

Dalam menangani warranty cost, biasanya beberapa perusahaan akan

melakukannya melaui persentase penjualan. kegagaglan yang dialami

suatu perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan

biasanya dikarenakan tidak adanya jaminan akan produk yang mereka

jual kepada pelanggan.

2. Penanganan terhadap complain dari pelanggan

Bila ditinjau dari segi statistic hal tersebut sangatlah penting untuk

diperhatikan, namun terkadang perusahaan terlambat dalam menyadari

hal tersebut. Apabila complain dari pelanggan tidak segera diatasi oleh

perusahaan, maka customer defections tidak dapat dicegah.

3. Market Share

Market share merupakan hal yang harus diukur dan juga berkaitan

dengan kinerja perusahaan. Apabila market share diukur maka yang

diukur merupakan kuantitas bukan kualitas pelayanan yang diberikan

perusahaan kepada pelanggan.

4. Cost Of Poor Quality

Bila biaya untuk defecting customer dapat diperkirakan, maka hal ini

dapat bernilai memuaskan.

5. Industry Reports

Ada banyak jenis dan industry reports ini seperti yang disampaikan oleh

J.D Power dalam Bhote, yakni report yang fairest, most accurate, dan

most eagerly yang dibuat oleh perusahaan.


6. Guiltinan

Salah satu manfaat dari kepuasan pelanggan adalah dapat meningkatkan

loyalitas pelanggan.

No. Tahun Sumber Definisi Kepuasan Penggunaan


Referensi
2020
1. Fitri, Ahmad Kepuasan penggunaan dapat disebut

dan Harahap, juga sebagai kepuasan penggunaan

yang dapat didefinisikan sebagai

suatu ukuran baik buruknya produk,

kesesuaian antara harapan pembeli

suatu produk dengan kinerja yang

dipikirkan pembeli atas produk

tersebut

2020
2. Acai Perasaan kecewa ataupun perasaan

Sudirman, senang yang dirasakan konsumen

Efendi, Sri setelah memperoleh kinerja ataupun

Harini hasil produk yang diperkirakan

terhadap kinerja suatu produk

2018
3. Heni Merupakan suatu tingkat perasaan

Rohaeni, yang dimiliki oleh seseorang setelah

Nisa marwa membandingkan kinerja atau hasil

yang dirasakan dengan harapannya.


2019
4. Abdul Gofur Merupakan perbedaan antara

harapan dan kinerja yang dirasakan

oleh konsumen.

2019
5. Didit Penilaian yang dimiliki oleh

darmawan konsumen terhadap fiture produk

dan layanan yang diberikan atau

disediakan apakah telah memenuhi

ekspetasi atau harapan

2.1.3.1 Indikator Kepuasan Penggunaan

1. Indikator kepuasan pelanggan menurut Fitri, Ahmad dan Harahap, 2020

adalah sebagai berikut :

 Membeli kembali

 Menciptakan word of mouth

 Menciptakan citra merek

 Menciptakan keputusan pembelian

2. Menurut Efendi dan Harini 2020, kepuasan penggunaan memiliki

indikator sebagai berikut :

 Hubungan harmonis perusahaan dan pelanggan

 Merekomendasikan

 Terciptanya loyalitas konsumen

 Word of mouth
3. Menurut Rohani dan Marwa 2018, terdapat tiga indikator

dari kepuasan pelanggan yaitu :

 Setia lebih lama

 Kurang sensitif terhadap harga

 Memberi komentar baik mengenai perusahaan

2.1.4 Minat Beli Ulang

2.1.4.1 Pengertian Minat Beli Ulang

Minat pembelian ulang merupakan tahap kecenderungan responden untuk

bertindak sebelum keputusan untuk benar-benar dilaksanakan. Meskipun

pembelian ulang belum tentu dilakukan dimasa mendatang akan tetapi

pengukuran terhadap minat pembelian ulang umumnya dilakukan untuk

memaksimalkan prediksi terhadap pembelian actual itu sendiri. (sartika,

2017). Minat membeli ulang diartikan sebagai niat pembelian kembali yang

dilakukan oleh individu sebagai keputusan setelah menilai pembelian

dilakukan sebelumnya yang dimaksudkan untuk mengarahkan kembali

konsumen kepada layanan atau perusahaan (Ananda, Mugiono, dan

Hussein, 2021).

Minat beli ulang juga dapat dikatakan sebagai pernyataan mental dari

konsumen yang mereflesikan rencana pembelian sebuah produk dengan

merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan bagi seorang pemasar untuk dapat

mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu produk , baik para pemasar

maupun para ahli ekonomi dengan menggunakan variabel minat dalam

memprediksi perilaku konsumen pada masa yang akan datang. Sebuah

produk dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila suatu produk


tersebut telah diputuskan untuk kemudian dibeli. Nilai produk yang

dievaluasi dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli. Apabila

konsumen merasakan manfaat lebih besar dibandingkan pengorbanan yang

dilakukan untuk mendapatkan suatu barang atau jasa maka dorongan untuk

melakukan pembelian ulang juga akan tinggi, sebaliknya jika manfaat yang

dirasakan lebih kecil dibandingkan pengorbanannya maka dorongan untuk

melakukan pembelian ulang juga akan lebih kecil atau bahkan melakukan

penolakan dan mulai untuk mengevaluasi produk sejenis untuk kemudian

beralih.

Minat pembelian ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan pada

pengalaman pembelian yang dilakukan pada masa lalu. Minat pembelian

ulang yang tinggi berarti mencerminkan tingkat kepuasan konsumen yang

juga tinggi dari konsumen ketika memutuskan untuk mengadopsi suatu

produk. Keputusan untuk menggunakan atau menolak suatu produk timbul

setelah konsumen mencoba suatu produk tersebut kemudian rasa suka

ataupun tidak suka akan muncul. Tingginya minat beli ulang produk akan

membawa dampak yang positif terhadap keberhasilan produk di pasar

(Sartika, 2017).

No. Tahun Sumber Definisi Kepuasan Penggunaan


Referensi
2021 Minat membeli ulang diartikan
1. Ananda,
sebagai niat pembelian kembali
Mugiono,
yang dilakukan oleh individu
dan Hussein,
sebagai keputusan setelah menilai

pembelian dilakukan sebelumnya


yang dimaksudkan untuk

mengarahkan kembali konsumen

kepada layanan atau perusahaan.

2017
2. Sartika Minat pembelian ulang merupakan

minat pembelian yang didasarkan

pada pengalaman pembelian yang

dilakukan pada masa lalu.

2021
3. Anggelia Keputusan yang dilakukan oleh

asrei ananda, individu setelah melakukan

mugiono, penilaian terhadap pembelian

ananda sabil sebelumnya kemudian memiliki

husein. keinginan untuk membeli kembali

pada layanan atau perusahaan yang

sama atas pertimbangan dan keadaan

2019
4. Vincent Suatu niat belanja kembali sebagai

Seber kemungkinan konsumen tertarik

untuk membeli produk atau layanan

2019
5. Hapzi Ali Penilaian individu tentang membeli

layanan dari perusahaaan yang sama

dengan kemungkinan pada

perusahaan yang sama


1.1.4.2 Indikator Minat Beli Ulang

1. Menurut Ananda, Mugiono, dan Hussein (2021) indikator minat beli ulang

terdiri dari 3 indikator:

 akan melakukan pembelian ulang

 merekomendasikan

 Melakukan pembelian dimasa depan

2. Menurut Mugiono dan Husein (2021), minat beli ulang memiliki

indikator sebagai berikut:

 Frekuensi pembelian

 Komitmen pelanggan

 Rekomendasi positif

3. Menurut Seber (2019) minat beli ulang memiliki indikator sebagai

berikut :

 Segera melakukan pembelian ulang

 Merekomendasikan kepada teman

 Kemungkinan melakukan pembelian ulang di masa depan

2.1.5 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut :

No. Judul Hasil Persamaan Perbedaan


1. PENGARUH Kepuasan pelanggan Menggunakan 1. Terdapat
PERSEPSI HARGA, berpengaruh positif variabel variabel-variabel
KUALITAS signifikan terhadap minat kepuasan x lainnya yang
PELAYANAN beli ulang pelanggan diteliti.
MELALUI sebagai variabel x 2. Perbedaan
KEPUASAN objek penelitian
PELANGGAN yaitu produk
TERHADAP MINAT android dan
BELI ULANG PADA rumah
RUMAH kecantikan
KECANTIKAN SIFRA
DI PATI

(Devi Resti, Harry


Soesanto, 2016)
2. PENGARUH Kepuasan pelanggan Menggunakan 1. Tidak memiliki
KEPUASAN berpengaruh positif variabel variabel x lainnya
PELANGGAN signifikan sebanyak- kepuasan yang diteliti
TERHADAP MINAT banyaknya 76.6% terhadap pelanggan 2. Perbedaan
BELI ULANG minat beli ulang sebagai variabel x objek penelitian
PELANGGAN DI
TOKO DISTORTION
MERCH MALANG.
(Ahmad Prayogi
Wicaksono, N
Rachma, M Khoirul
ABS, 2019)
3. Effects of service Kepuasan pelanggan Menggunakan
quality and berpengaruh positif variabel brand 1. Terdapat
customer signifikan terhadap minat trust sebagai variabel-variabel
satisfaction on beli ulang sebesar 71% variabel x x lainnya yang
repurchase diteliti.
intention in
restaurants on 2. Perbedaan
(shmael Mensah, objek penelitian
Rebecca Dei yaitu produk
Mensah, 2018) android dan
rumah restoran

4. The Impact of Brand trust berpengaruh 1. Menggunakan Memiliki variabel


Brand trust, Self- positif terhadap minat variabel brand x lainnya dalam
image Congruence pembelian ulang dan trustsebagai penelitian
and Usage menjadi faktor kedua yang variabel x
Satisfaction toward mempengaruhi minat beli 2. Objek
Smartphone ulang. penelitian
Repurchase smartphone
Intention

(See Kwong Goh1


, Nan Jiang2, Pei
Leng Tee3, 2
016)

5. The Effect of Brand trus berpengaruh Menggunakan


Experiential positif signifikan terhadap variabel brand 1. Terdapat
Marketing, Social minat beli ulang Trust sebagai variabel-variabel
Media Marketing, variabel x x lainnya yang
and Brand Trust on diteliti.
Repurchase
Intention in Ovo 2. Perbedaan
Applications objek penelitian
yaitu produk
(Nyoman Sri android dan
Subawa a, Ni rumah Aplikasi
Wayan pemesanan hotel
Widhiasthini b, Ni online
Putu Meiliana
Wulan Sari Suastika
c, 2020)

6. PENGARUH BRAND Brand trus berpengaruh Menggunakan 1. Terdapat


TRUST DAN positif signifikan terhadap variabel brand variabel-variabel
PERCEIVED minat beli ulang Trust sebagai x lainnya yang
QUALITY variabel x diteliti.
TERHADAP
KEPUTUSAN 2. Perbedaan
PEMBELIAN ULANG objek penelitian
PRODUK SARI ROTI yaitu produk
android dan
(Studi Pada rumah Aplikasi
Konsumen di pemesanan hotel
Perumahan Gresik online
Kota Baru, Manyar
Gresik)

(ANETTE
WULANSARI, 2013)
7. ANALISA Selfie image congruity Menggunakan 1. Terdapat
PENGARUH SELF berpengaruh signifikan variabel selfie variabel lain yg
IMAGE terhadap minat beli ulang image congruity diteliti
CONGRUITY, sebagai variabel x 2. Perbedaan
RETAIL SERVICE objek penelitian
QUALITY, DAN
CUSTOMER
PERCEIVED
SERVICE QUALITY
TERHADAP
REPURCHASE
INTENTION
DENGAN
CUSTOMER
SATISFACTION
SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING DI
BROADWAY
BARBERSHOP
SURABAYA
(Livia Margarita
Widjiono, Edwin
Japarianto, 2015)
8. Analisis Pengaruh Selfie image congruity Menggunakan 1. Terdapat
Actual Self Image berpengaruh signifikan variabel selfie variabel lain yg
Congruity, Ideal terhadap minat beli ulang image congruity diteliti
Self Image sebagai variabel x
Congruity, Attitude, 2. Perbedaan
dan Satisfaction objek penelitian
pada Customer
Repurchase
Intentions pada
Bisnis Ritel (Asep
Indra Mardiyanto,
2012)
9. The impact of Selfie image congruity Menggunakan 1. Terdapat
brand trust, self- berpengaruh signifikan variabel selfie variabel lain yg
image congruence terhadap minat beli ulang image congruity diteliti
and usage sebagai variabel x 2. Perbedaan
satisfaction toward objek penelitian
smartphone
repurchase
intention (See
Kwong Goh, Nan
Jiang, Pei Leng Tee,
2016)
10. Changes of Coffee Selfie image congruity Menggunakan 1. Terdapat
Consumption berpengaruh signifikan variabel selfie variabel lain yg
Behaviors in Korea: terhadap minat beli ulang image congruity diteliti
The Effects of sebagai variabel x 2. Perbedaan
Image Congruity objek penelitian
Toward Brand
Name Coffee Shops
on Customer
Attitude and
Repurchase
Intention (Juhee
Kang, 2011)
2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Hubungan Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli Ulang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dharmayana dan Rahanatha, 2018

yang berjudul pengaruh brand equity, brand trust, brand preference, dan kepuasan

konsumen terhadap niat membeli kembali menunjukkan bahwa brand trust atau

kepercayaan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membeli

kembali.

Kepercayaan merek merupakan rata-rata bagaimana kemauan yang dimiliki

konsumen untuk dapat mempercayai kemampuan yang dimiliki oleh suatu merek

untuk dapat menunjukkan fungsinya (Nurfaida, 2015).

2.2.2 Hubungan Kesesuaian Citra Diri terhadap Minat Beli Ulang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widjiono dan Japarianto, 2015 yang

berjudul analisa pengaruh self image congruity, retail service quality, dan customer

perceived service quality terhadap repurchase intension dengan customer

satisfaction sebagai variabel intervening menunjukkan bahwa pengaruh self image

congruity atau kesesuaian citra diri berpengaruh signifikan terhadap repurchase

intention.

Untuk memutuskan apakah seseorang menyukai suatu merek adalah dengan

mencocokan persepsi yang dimiliki oleh konsumen dengan citra suatu merek

disebut dengan kesesuaian citra diri (Pangemanan, Worang dan Arie, 2020).

2.2.3 Hubungan Kepuasan Penggunaan terhadap Minat Beli Ulang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Resti dan Soesanto (2016) yang

berjudul Pengaruh Persepsi Harga , Kualitas Pelayanan melalui kepuasan


pelanggan terhadap minat beli ulang menunjukkan bahwa variabel kepuasan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang.

Kepuasan penggunaan dapat disebut juga sebagai kepuasan penggunaan yang dapat

didefinisikan sebagai suatu ukuran baik buruknya produk, kesesuaian antara

harapan pembeli suatu produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk

tersebut ( Fitri, Ahmad dan Harahap, 2020).


2.2.4 Hubungan Kepercayaan Merek, Kesesuaian Citra Diri, dan Kepuasan
Penggunaan terhadap Minat Beli Ulang

Penelitian yang dilakukan oleh Dharmayana dan Rahanatha, 2018 yang berjudul

pengaruh brand equity, brand trust, brand preference, dan kepuasan konsumen

terhadap niat membeli kembali menunjukkan bahwa brand trust atau kepercayaan

merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membeli kembali.

Widjiono dan Japarianto (2015) dalam penelitiannya berjudul analisa pengaruh self

image congruity, retail service quality, dan customer perceived service quality

terhadap repurchase intension dengan customer satisfaction sebagai variabel

intervening menyatakan bahwa yang self image congruity atau kesesuaian citra diri

berpengaruh signifikan terhadap repurchase intention.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Resti dan Soesanto (2016) yang

berjudul Pengaruh Persepsi Harga , Kualitas Pelayanan melalui kepuasan

pelanggan terhadap minat beli ulang menunjukkan bahwa variabel kepuasan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

kepercayaan merek, kesesuaian citra diri dan kepuasan penggunaan berpengaruh

positif terhadap minat pembelian ulang.

Kepercayaan Merek

 Jaminan kualitas
Dharmayana dan
 Sesuai dengan janji
Rahanatha, 2018
 Menjadi pilihan
utama
 Tidak Pernah
Kecewa
Kesesuaian Citra Diri
Widjiono Minat Beli Ulang
dan
 Ideal diri sendiri Japarianto,  Akan melakukan pembelian
2015 ulang
 Diri Sosial
 Diri Fungsional  Merekomendasikan
 Melakukan pembelian
(Pangemanan, Worang
dan Arie, 2020). dimasa depan
(Ananda, Mugiono, dan
Kepuasan Penggunaan Hussein, 2021)

 Membeli kembali

 Menciptakan word

of mouth

 Menciptakan citra
Resti dan Soesanto (2016)
merek

 Menciptakan

keputusan
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
2.3 Hipotesi

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang

bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok permasalahan serta

tujuan penelitian. Adapun hipotesis dallam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Diduga adanya pengaruh Kepercayaan Merek terhadap Minat Beli Ulang

H2 : Diduga adanya pengaruh Citra Diri terhadap Minat Beli Ulang

H3 : Diduga adanya pengaruh Kepuasan Penggunaan terhadap Minat Beli Ulang

H4 : Diduga adanya pengaruh Kepercayaan Merek, Citra Diri, Kepercayaan Merek

terhadap Minat Beli Ulang

Anda mungkin juga menyukai