A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu menjelaskan pengertian teks cerita sejarah dengan tepat.
2. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu mendata informasi penting dalam teks cerita sejarah
dengan akurat
3. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi,
rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan
atau tulis dengan cermat
4. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam teks
cerita sejarah cermat.
5. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu menemukan struktur teks cerita sejarah, yaitu orientasi,
rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi dengan teliti.
D. Penguatan Karakter
1. Religius
2. Kerja sama
3. Nasionalisme
4. Mandiri
5. Tanggung jawab
6. Disiplin
E. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
a. Konseptual : Pengertian teks cerita sejarah
b. Faktual : Contoh video cerita sejarah Bekasi dan teks cerita sejarah Bekasi
c. Prosedural : Menemukan struktur teks cerita sejarah, yaitu orientasi, rangkaian
kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi video cerita
sejarah Langkah-langkah mengidentifikasi teks cerita sejarah
d. Metakognitif : Mengevaluasi dan menyimpulkan informasi teks cerita sejarah
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu menjelaskan pengertian teks cerita sejarah dengan tepat.
2. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu mendata informasi penting dalam teks cerita sejarah
dengan akurat
3. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi,
rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan
atau tulis dengan cermat
4. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam teks
cerita sejarah cermat.
5. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu menemukan struktur teks cerita sejarah, yaitu orientasi,
rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi dengan teliti.
E. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
a. Konseptual : Pengertian teks cerita sejarah
b. Faktual : Contoh video cerita sejarah Bekasi dan teks cerita sejarah Bekasi
c. Prosedural : Menemukan struktur teks cerita sejarah, yaitu orientasi, rangkaian
kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi video cerita
sejarah Langkah-langkah mengidentifikasi teks cerita sejarah
d. Metakognitif : Mengevaluasi dan menyimpulkan informasi teks cerita sejarah
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari dan memahami struktur teks sebuah cerita sejarah maka bisa
membantu untuk menemukan informasi-informasi yang penting di dalamnya.
Latihan 1
1. Apa yang disebut dengan teks cerita sejarah?
2. Apa yang dimaksud dengan orientasi, pernyataan umum, dan reorientasi?
3. Berasarkan video di layar, bagaimana asal muasal terjadinya kota Bekasi?
Ketika membaca sebuah novel sejarah, tentulah terdapat bagian – bagian menarik. Kemenarikkan itu
dapat berupa waktu, tempat, tokoh, dan lain sebagainya. Untuk mengukur kemampuan membaca,
jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut :
1. Kapankah latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah di atas di buat?
2. Di manakah latar dalam kutipan novel sejarah di atas?
3. Peristiwa apa saja yang dikisahkan dalam novel sejarah diatas?
4. Siapa saja tokoh yang terlibat dalam cerita?
5. Di bagian apa sajakah yang menandakan bahwa novel tersebut tergolong ke dalam novel sejarah.
Rangkuman
REFLEKSI
Apa manfaat yang kamu peroleh setelah mempelajari teks cerita
sejarah pada pembelajaran ini? Dalam membaca teks cerita
sejarah tentu saja kamu bukan sekadar membaca, melainkan
harus sampai memahami dan memaknai isi dan nilai-nilai yang
tekrandung di dalamnya. Dengan demikian, kamu dapat
memperoleh pelajaran penting untuk dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
“Orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tidak menulis, ia
akan hilang dalam masyarakat dan
dari sejarah.”
DAFTAR PUSTAKA
Maryanto dkk. 2015. Bahasa Indonesia Kelas XII. Jakarta: Kemendikbud Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang. Artikel diperbarui 29 Agustus 2022.
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-teks-cerita-sejarah-dan-strukturnya
Nurul, Alifiana. 2020. Pengertian Teks Cerita Sejarah: Jenis, Ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan
Contoh Lengkap, Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII. Jakarta: Ruang Guru
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-teks-cerita-sejarah/
DOKUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN LEMBAR
KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MENGIDENTIFKASI
INFORMASI TEKS CERITA SEJARAH
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu menjelaskan pengertian teks cerita sejarah dengan tepat.
2. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu mendata informasi penting dalam teks cerita sejarah
dengan akurat
3. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi,
rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan
atau tulis dengan cermat
4. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam teks
cerita sejarah cermat.
5. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu menemukan struktur teks cerita sejarah, yaitu orientasi,
rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi dengan teliti.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Petunjuk Belajar
1. Setelah kalian mempelajari bahan ajar mengenai
informasi penting dan nilai-nilai ddalam teks cerita
sejarah, buatlah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang
2. Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu mengenai
informasi penting dan nilai-nilai dalam teks cerita
sejarah yang di sajikan
3. Setelah berdiskusi, kalian dapat menuangkan hasil
diskusi ke dalam media kertas informasi yang telah
disediakan
4. Setiap kelompok dapat mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2. Berdasarkan pokok informasi setiap paragraf, buatlah simpulan pokok informasi untuk teks cerita
sejarah “Peristiwa Pembentukan ASEAN.”
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
PENILAIAN GURU
Mata Pelajaran :
Nama Guru :
NAMA KELOMPOK NILAI PARAF GURU
DOKUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN MEDIA
PEMBELAJARAN MENGIDENTIFKASI INFORMASI
TEKS CERITA SEJARAH
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu menjelaskan pengertian teks cerita sejarah dengan tepat.
2. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu mendata informasi penting dalam teks cerita sejarah
dengan akurat
3. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu mengidentifikasi informasi, yang mencakup orientasi,
rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan
atau tulis dengan cermat
4. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam teks
cerita sejarah cermat.
5. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning siswa mampu menemukan struktur teks cerita sejarah, yaitu orientasi,
rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi dengan teliti.
E. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler
a. Konseptual : Pengertian teks cerita sejarah
b. Faktual : Contoh video cerita sejarah Bekasi dan teks cerita sejarah Bekasi
c. Prosedural : Menemukan struktur teks cerita sejarah, yaitu orientasi, rangkaian
kejadian yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi video cerita
sejarah Langkah-langkah mengidentifikasi teks cerita sejarah
d. Metakognitif : Mengevaluasi dan menyimpulkan informasi teks cerita sejarah
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Media
a. Bahan Ajar Pembelajaran
b. Video cerita sejarah https://www.youtube.com/watch?v=hmIXCN-8pGs
c. Teks cerita sejarah
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pendekatan saintifik dan TPACK dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning, siswa mampu menjelaskan pengertian teks cerita sejarah dengan tepat.
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
A. PENILAIAN PENGETAHUAN
Kata bercetak miring pada teks cerita sejarah di atas memiliki makna ....
A. penjajahan
B. penguasaan
C. perdebatan
D. persaingan
E. permusuhan
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
Interpretasi yang tepat sikap Bung Hatta terhadap pemerintah Jepang adalah ...
A. Sikap Hatta terhadap kebaikan yang ditunjukkan bangsa asing patut diteladani sebagai bentuk
kehati-hatian.
B. Pemerintah Jepang sangat baik memperlakukan Bung Hatta sampai mereka menyebutnya
Ghandi of Java.
C. Bentuk penghormatan Jepang atas kehadiran Hatta di negaranya terlalu berlebih-lebihan.
D. Hatta melihat Jepang sebagai negeri dan bangsa yang sombong sehingga ia tidak mau menerima
jamuan makan.
E. Hatta menganjurkan agar pergerakan Indonesia tidak mengharapkan bantuan Jepang karena
termasuk dalam imperialisme.
3) Para pemimpin yang selama ini berbeda pendapat, berseberangan, atau bahkan telah bermusuhan
selama puluhan tahun berada di panggung yang sama untuk memberikan penghormatan kepada
Mandela.
4) Tidak terkecuali Presiden AS, Barack Obama, dan Presiden Kuba, Raul Castro.
Urutan kalimat yang tepat sehingga membentuk teks cerita sejarah yang runtut adalah ... .
A. 1-2-3-4
B. 2-4-3-1
C. 2-3-4-1
D. 1-3-4-2
E. 3-4-1-2
Susunan yang tepat agar membentuk paragraf teks cerita sejarah yang padu ialah ....
A. (4), (2), (3), (1)
B. (2), (3), (1), (4)
C. (4), (1), (2), (3)
D. (2), (1), (4), (3)
E. (4), (3), (2), (1)
B. Soal Isian
Bacalah teks cerita sejarah berikut!
Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan
berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO
(South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara
negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE
(Economic Commission for Asia and the Far East Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia
Afrika).
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan
inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama
ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu
kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilateral sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan
pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di
Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong
kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
berlanjut.
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak antikomunis. Dari delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara,
yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain
memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas
wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian
semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada
keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non-Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua
tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi,
sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk
membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di
antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk
Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar
pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak
dapat bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya
karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh
adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya.
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia,
dan Selandia Baru. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat
komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol
ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka
keberadaan ASPAC berakhir.
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia
Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate
Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan keanggotaannya kemudian
meliputi negara ASEAN dan non-ASEAN.
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara
bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan
pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat
memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara
di kawasan ini.
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul
kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan upaya untuk
mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih
bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden
menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan
Malaysia.
Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara
mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif yang dilakukan
secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya
peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat
di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan. Dalam pertemuan 8
Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil
Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Analisislah informasi penting dengan menyusun kronologis peristiwa dalam teks tersebut.
No. Informasi Penting
1
10
Urutan Peristiwa
Sejarah
Tahap 2
Urutan Peristiwa
Sejarah
Tahap 3
Urutan Peristiwa
Sejarah
Tahap 4
Urutan Peristiwa
Sejarah
Tahap 5
Urutan Peristiwa
Sejarah
Tahap 6
Urutan Peristiwa
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
Sejarah
Tahap 7
Urutan Peristiwa
Sejarah
Tahap 8
Urutan Peristiwa
Sejarah
Tahap 9
Jumlah 10
Esai
Informasi penting dalam teks tersebut.
No. Informasi Penting
1. Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut
telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East
Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
2. ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP
(Economic and Social Commission for Asia and the Pacific)
3. Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja
sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
4. SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang pertahanan
dengan dasar pembentukannya bercorak antikomunis.
5. KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila
Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara
6. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan
kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand.
7. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailand,
Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
8. Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara
bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
9. Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk
membuka hubungan dengan negara tetangganya.
10. Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia
Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional.
Jumlah Skor 10
B. PENILAIAN KETERAMPILAN
Bacalah teks cerita (novel) sejarah berikut!
GAJAHMADA
Karya Langit Kresna Hariadi
Malam yang senyap menyergap istana Majapahit. Beberapa bua obor telah dinyalakan dan
mencoba menerangi sudut-sudut istana. Beberapa prajurit terlihat berjalan mondar-mandir di regol
dan halaman. Beberapa yang lain duduk termangu menatap kabut yang turun. Di langit, bulan purnama
timbul tenggelam seperti berada di antara ada dan tiada. Tebalnya kabut akhirnya memberangus
gemilang cahayanya menjadi adukan warna putih yang penuh oleh gumpalan teka-teki terjawab, dari
mana asl kabut itu juga sebagai pertanda bakal ada kejadian apa.
Udara dingin memberangus siapapun untuk mengigil. Seorang perempuan tua sangat cemas
minyak kelentik yang dibuatnya seharuan akan beku di musim bediding yang menyengat itu.
Sebenarnya soal minyak kelentik terbuat dari santan kelapa yang membeku tidaklah masalah karena
bila hawa panas menjamahnya, keadaan beku itu akan mencair lagi. Sesungguhnya, ibu kota
Majapahit jarang-jarang disergap kabut, tetapi kali ini benar-benar bagai sebuah keajaiban. Beberapa
prajurit bahkan menjadikan kabut itu sebagai tontonan. Makin lama kabut yang tebal makin tebal
merampok jarak pandang. Empat buah obor besar di pendapa yang menyala karena minyak lemak
telihat amat kabur, bahkan makin tidak terlihat kecuali cahaya tenaranm yang bergelombang. Angin
yang berembus dengan halimun uleng-ulengan akhirnya membunuh obor tanpa meninggalkan rasa
kasihan. Satu per satu cahaya penerang istana itu pun padam. Cahaya di langit yang disebarkan bulan
sama sekali tidak membantu.
Udara yang dingin mengigit tulang. Rupanya angina telah berembus salah kaprah. KAbut yang
semula mengemuli puncak Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Gunung Anjosmoro bergerak kea
rah utara dan menyebar ke segenap sudut kotapraja Majapahit, menyebar dan menyergap wilayah di
sekitarnya. Angin menderu-deru tanpa hujan itu menumbuhkan tanda tanya karena gejala alam yang
demikian terasa aneh. Jarang sekali angin berembus keras tanpa membawa butiran hujan, apalagi
kabut yang beraduk bagai memindahkan siapa pun yang menyaksikan dari dunia nyata menuju dunia
hantu atau dunia antah berantah. Berada di dalamnya, kaki bagai tidak menginjak tanah.
Istana Majapahit yang megah, yang dibangun dengan dinding tebal berbatu berawal dari sebuah
desa bernama Tarik, berada pada garis lurus ke selatan dari Pelabuhan Sungai juga Benteng Canggu
yang terletak di arah selatan pedukuhan Majakerta. Salah satu pintu gerbangnya yang menjulang
gagah disebut Candi Wringin Lawang. Siapapun yang mengerjakan penyelesaian puncak pintu
gerbang itu atau apabila orang memanjat tingginya pohon kelapa, dari tempat itu akan tampak
beberapa beberapa pohon cemara yang menandai taman makam Antahpura berada, di sana, di tempat
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
yang orang menyebutnya Trowulan terletak sebuah segaran tempat para ratu dan putri istana
membasahi diri dalam acara lelumban.
Istana Majapahit menghadap ke arah barat dengan alun-alun berdinding rangkap menjadikan
adanya alun-a;lun dalam dan luar. Luas alun-alun dengan dinding menjulang setinggi rumah dirasa
masih belum cukup dan dipandang perlu membangun alun-alun luar serta melingkarinya dengan pagar
dinding batu yang menjulang lebih tinggi. Pintu gerbangnya yang amat megah ditandai nama
Purwakarta. Sepanjang jalan yang membelah alun-alun bagian dalam ditanami pohon tanjnung
berselang-seling dengan pohon bramastana menjadikan istana yang lazim disebut Bale Manguntur atau
Tatag Rambat itu terasa sejuk dan sangat asri.
Di Bale Manguntur inilah dilaksanakan pasewakan dan pisowanan ageng sekaligus menjadi
bagian muka mistana raja. Pasewakan dan pisowanan biasanya diikuti oleh segenap kesatria, para
pendeta, pujan gga serta dua orang dharmadyaksa dengan tujuh pembantu yang selalu menyertainya.
Bagian utara istana diperuntukkan para pujangga dan Menteri, bagian timur tempat duduk para
pendeta Siwa, semuanya menghadap ke sebuah arah berupa rumah kecil tempat duduk raja yang biasa
disebut Balai Witana.
Dari Balai Witana, bila pandangan ditebarkan melintas ke depan terlihat barisan pohon asoka
yang sedang mekar bunganya berwarna merah dan putih sangat indah. Pohon asoka berselang-seling
dengan pohon tanjung dan pohon bramastana juga melingkupi bangunan memanjang bernama Panca
Ri Wilwatika. Bila tatapan di artahkan menembus dinding terdapat Gedung yang baru saja selesai
dibangun ditandai nama Wisma Dharmadyaksa Kasaiwan Hyang Brahmaraja.
Candi Bajang Ratu meski bernama candi, itu sebutan untuk pintu gerbang kita sisi selatan
sebagaimana Candi Wringin Lawang adalah sebutan untuk pintu gerbang di arah utara yang pintunya
terbuat dari terali baja. Candi Bajang Ratu merupakan bekas pintu utama istana yang juga disebut
Wijil Kapindho, berseberangan letak dengan pintu gerbang barikutnya yang disebut Candi Tikus
karena banyak sekali ditemukan tikus di tempat itu dan dinamailah gerbang Candi Tikus.
Lebih ke utara lagi, terdapat sebuah lapangan luas yang sering dimanfaatkan untuk berlatih
perang, letaknya tak jauh dari Jati Pasar. Lapangan itu dinamai Bubat yang setiap tahun di bulan Caitra
selalu diadakan perayaan besar. Bagai pasar tiban, banyak orang yang mengunjungi pasar itu untuk
berbelanja atau menghibur diri. Luas lapangan membentang ke timur setengah krosa dan ke utara
setengah krosa. Cukup memeras keringat untuk berlari mengelilingi dalam geladi perang. Di tanah
lapang yang luas ini sering juga digunakan berlatih watangan sebagaimana alun-alun bagian dalam di
depan Bale Manguntur juga dimanfaatkan berlatih oleh prajurit untuk ngmbat watang, bahkan berlatih
ilmu perang ngabrasa mungsuh.
Kabut yang turun tebal itu juga menjarah lapangan Bubat. Kabut juga dengan kejam
membugkus wilayah di luar batas dinding kotapraja. Para prajurit bersiaga penuh. Ke sudut-sudut
istana, Gajahmada—yang berpangkat bekel, tetapi memegang kendali penuh atas pasukan kawal istana
yang memiliki nama menggetarkan, Bhayangkara—menyebar segenap prajuritnya untuk berada dalam
kesiagaan tertinggi. Prajurit yang menjadi bagian dari pasukan khusus dengan derajat kemampuan
melebihi prajurit dari kesatuan yang lain benar-benar prajurit yang terlatih, trengginas dalam
bertindak, cukat terampil dalam mengambil langkah.
Kabut itu terbawa angin deras. Angin deras menyebabkan kabut menghilang, tetapi muncul lagi
karena hawa dingin yang mengigit tulang. Angin deras yang membawa udara dingin mengigit itu pula
yang menyebabkan para istri dengan ketat memeluk suaminya, atau anak yang menyusup mencari
perlindungan di balik dekapan ibunya. Para orang tua yang menganggap yang terjadi itu sebagai
sebuah keganjilan segera keluar untuk mencermati.
1. Setelah membaca teks cerita sejarah tersebut, analisislah nilai-nilai yang terkandung dan
bermanfaat dalam kehidupan.
2. Buatlah teks eksplanasi berdasarkan teks cerita sejarah tersebut dengan memerhatikan struktur
dan kebahasaannya.
Presentasikanlah teks eksplanasi yang telah dibuat
b. Kunci Jawaban
No.
Jawaban
Soal
1. Paragraf pengembangan yang dibuat siswa bervariasi sesuai dengan kemampuan dan
pemahaman masing-masing. Nilai-nilai yang dijelaskan minimal tiga.
2. Jawaban bervariasi sesuai pemahaman siswa. Teks eksplanasi yang disusun siswa
memuat struktur: pernyataan umum, bagian penjelas (analisis), dan penutup.
3. Presentasi sesuai dengan kesiapan, pemahaman, dan media yang mendukung untuk
kegiatan presentasi.
4. Kemampuan mempresentasikan
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
C. PENILAIAN SIKAP
b. Rubrik Penskoran
No. Sikap/ Nilai Indikator
1. Menyimak Siswa dengan saksama memperhatikan penampilan
video cerita sejarah dengan cermat
2. Aktif 1. Siswa dengan aktif di kelas mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi teks cerita sejarah
2. Siswa aktif dalam tanya jawab
3. Komunikatif 1. Siswa bersama kelompoknya berdiskusi
2. Siswa mampu menjelaskan kembali cerita sejarah
dengan kalimat baik sesuai EYD
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
C. PROGRAM REMEDIAL
Kisi-Kisi Program Remedial
Format Program Remedial
D. PROGRAM PENGAYAAN
Kisi-Kisi Program Pengayaan
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak lepas kaitannya
dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah
(lebih) dari peserta didik yang normal.
BAHASA INDONESIA_PPG DALJAB 2022_SMAN18BEKASI
PROGRAM PENGAYAAN