Anda di halaman 1dari 3

RELEVANSI HUMANISME DENGAN INDONESIA

Golongan humanisme mempelopori berkembangnya renaisans.


Humanisme bukan sebuah kepercayaan, tetapi kata yang digunakan untuk
melukiskan pemikiran baru tentang manusia dan arti pentingnya. Dalam masa
humanisme, manusia sudah menyadari bahwa dia adalah pusat dunianya bukan
lagi sebagai objek dunianya. Munculnya kesadaran humanisme di barat
menyebabkan manusia bebas dari ikatan gereja yang mengikat mereka selama
hampir dua abad. Manusia menyadari bahwa kebenaran harus dicapai dengan
usaha sendiri. Pada masa humanisme manusia mulai melepaskan tujuan akhirat
dan mulai menerima kenyataan hidup yang dihadapi. Hasil dari munculnya paham
humanisme menimbulkan berbagai macam kenajuan di segala bidang, karena
masyarakat sudah tidak lagi dikekang oleh aturan-aturan gereja pada abad
pertengahan.1

Paham humanisme membawa perubahan yang besar pada zamannya. Masa


renaisans yang menjadi dampak adanya humanisme, menjadikan masa renaisans
diagung-agungkan pada masanya dan masa sesudahnya. Meski di sisi lain
humanisme mengenyampingkan falsafah-falsafah gereja, tetapi hasil yang
diberikan oleh paham humanisme sangat baik. Humanisme sudah sukses dan
berhasil membuka pemikiran-pemikiran yang selama ini terkurung oleh otoritas
gereja. Humanisme sebagai gerakan sekulerisme manusia pada abad ke-18 pada
akhirnya memudarkan segi spiritual yang sedikit masih terpancar dalam
humanisme renaisans.2 Di atas tanah humanisme memberikan kita keyakinan
bahwa di atas dunia ini tumbuh berbagai pengetahuan, teknologi, industri,
birokrasi, dan konsumsi yang sampai detik ini memberikan kita suatu keyakinan
besar bahwa kehidupan manusia di atas dunia ini penting dan dalam kendali
kekuasaan manusia itu sendiri.3
1
Saifullah, “Renaisance dan Humanisme sebagai Jembatan Lahirnya
Filsafat Modern”, JURNAL USHULUDDIN, Vol. 22, No. 02, (2014).
2
F. Budi Hardiman, HUMANISME DAN SESUDAHNYA: Meninjau Ulang
Gagasan Besar tentang Manusia, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia,
2012), hlm. 12.
3
Ibid.
Paham humanisme membicarakan tentang hak-hak individu manusia.
Ketika belum adanya paham humanisme, hak-hak manusia dibatasi oleh otoritas
gereja. Lahirnya paham humanisme memberikan dampak yang beitu pesat bagi
keberlangsungan hidup umat manuisa itu sendiri. Dampak paham humanisme
tidak hanya pada kebebasan hak-hak manusia, tetapi juga terjadi pada
perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang bisa dirasakan sampai saat
ini. Humanisme membawa Eropa dari zaman kegelapan ke zaman yang lebih
maju dan modern.

Dampak dari adanya paham huanisme tidak hanya dirasakan oleh


masyarakat eropa, tetapi juga masyarakat yang ada di seluruh dunia, tidak
terkecuali Indonesia. Lahirnya paham humanisme mendorong gerakan renaisans
yang berakibat pada berkembangnya kebali ilmu-ilmu pengetahuan pada zaman
Yunani dan Romawi kuno yang sempat mati di abad pertengahan. Ilmu
pengetahun yang sudah ada pada zaman eropa kuno dikembangkan dan
diperdalam lagi sehingga dapat menicptakan penemuan-penemuan baru. Kompas
dan globe adalah salah satu penemuan yang bisa diguankan oleh masyarakat eropa
untuk menjelajah samudra.

Penemuan kompas dan globe menyebabkan masyarakat eropa melakukan


penjelajahan samudra dan sampai di tanah Indoensia. Dari sini masyarakat eropa
menemukan daerah jajahan baru untuk mencari rempah-rempah. Dampak dari
humanisme tidak hanya terjadi pada bidang penajajahan pada zaman dulu, samapi
sekarang dampak dari paham humanisme tersebut masih bisa dirasakan.
Humanisme adalah paham yang membicarakan tentang hak-hak individu, dan hal
ini secara tidak langsung memberikan dampak di kehidupan masyarakat Indonesia
sendiri. Dari pptulisan di atas dapat disimpulkan bahawa humanisme menjadikan
masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang individualis dan tidak bisa
merasakan atau mengerti bagaiman kondisi di sekitar mereka. Kemiskinan,
korupsi, pembunuhan, dan lain-lain merupakan sebuah contoh dari nilai
kemanusiaan yang mulai terkikis. Westernisasi tidak hanya di bidang budaya,

2
tetapi juga dalam bidang kepedulain masyarakat Indonesia yang sudah mulai
luntur dan menjadikannya sebagai manusia yang individualis.

DAFTAR PUSTAKA

F. Budi Hardiman. 2012. HUMANISME DAN SESUDAHNYA: Meninjau Ulang


Gagasan Besar tentang Manusia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Saifullah. 2014. “Renaisance dan Humanisme sebagai Jembatan Lahirnya Filsafat


Modern”. JURNAL USHULUDDIN, Vol. 22, No. 02.

Wahjudi Djaja. 2012. SEJARAH EROPA: Dari Eropa kuno Hingga Eropa
Modern. Yogyakarta: Ombak.

Anda mungkin juga menyukai