Pasal 31
(1) Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan Orientasi bagi PPPK.
(2) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk bentuk pelaksanaan
Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
(3) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai kebutuhan Instansi
Pemerintah.
Pasal 32
(1) Orientasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dilaksanakan paling lambat 1
(satu) bulan terhitung sejak diangkat pertama kali sebagai PPPK.
(2) Pelaksanaan Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pengenalan
tugas dan fungsi ASN; dan b. pengenalan nilai dan etika pada Instansi Pemerintah.
(3) Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan oleh Instansi
Pemerintah yang pelaksanaannya berdasarkan pada Kurikulum dan menggunakan sistem
informasi yang ditetapkan oleh LAN.
B. MISI
1. Menjadikan rakyat Wonogiri yang lebih pintar, lebih sehat dan lebih berbudaya.
3. Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja baru untuk
mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
4. Membangun pemenuhan sarana dan prasarana dasar di Wonogiri yang berkualitas dan
berwawasan lingkungan guna menunjang pengembangan wilayah.
TANTANGAN, PELUANG DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
KABUPATEN WONOGIRI
PPPK adalah satu bagian dari ASN yang ada di pemerintahan kabupaten wonogiri
yang mana pada saat ini postur pegawai ASN baik PNS dan PPPK kurang lebih terdapat
11.000, merupakan aset strategis yang di miliki oleh pemda Kab. Wonogiri untuk
mempersipakan tantangan perkembangan kepegawaian yang ber AKHLAK, yang selaras
dengan perkembangan teknologi. 2 sampai dengan 3 tahun kedepan rekrutmen ASN PNS
tidaka da akan tetapi ada wacana ada rekrutmen PPPK, untuk kabupaten wonogiri. Dengan
kuota 11.000 pegawai ASN di pemkab wonogiri merupakan postur yang ideal saat ini yang
sudah menyerap anggran 40 persen untuk belanja pegawai APBD pemda kabupaten
Wonogiri.
Diharapkan ASN PPPK ini berperan aktif mendukung program program pemerintah
daerah kabupaten wonogiri yang telah disampaikan oleh Bupati Joko Sutopo untuk
mewujudkan kabupaten wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera. Diharapkan dengan
aset pegawai yang di miliki oleh kabupaten wonogiri yang menguasai teknologi dapat
meningkatnya kompetensi sesuai dengan tupoksi ASN yang berAKHLAK.
Untuk saat ini semua tugas ASN dipantau, dievaluasi, dicermati, dinilai kinerjanya
muali dari apel pagi sampai jam kerja selesai untuk menghasilkan kualitas ASN yang baik.
Pada saat ini Pemkab Wonogiri pada 3 OPD RSUD dan Catatan Sipil dinilai sebagai
zona integritasnya serta BKD pada manajemen kepegawaiaannya di nilai oleh MenPAN
RB. dari penilaiaan tersebut pemda wonogiri dari 28 nominasi dari Bapenas Pemkab
Wonogiri mendapatkan nominasi terbaik 3 seluruh Indonesia. Dan kita sebagai bagian dari
ASN juga harus menyesuaikan dengan capaian tersebut dan tentunya harus dipertahkan.
Kebijakan kebijakan saat ini juga bnyak di ambil oleh pemerintah yang menuntun
pada penguasaan IT yang baik untuk memenuhi tuntutan zaman. Ini berdampak pada
kebjikan berkuangnya(evisiensi) tenaga teknis karena sudah berbasis IT.ada juga ada
wacana dari mendkbudristek rekrutmen 400 orang untuk kegiatan pengembangan IT
terutama berbasis aplikasi. Untuk memenuhi tantangan tersebut mendorong kualitas kerja
ASN, terutama ASN PPPK yang ada nomenklatur sebagai tenaga yang memiliki perjanjian
kerja yang kontraknya minmal 1 tahun maksimal 5 tahun, bisa memilih opsi di perpajang
atau tidak tergantung pada kinerjanya.
RPJPD RENSTRA PD
RPJMD
RKPD RENJA PD
Menyusun Menyusun
Mengkoordinasikan
BAPPEDA PERANGKAT DAERAH
DOKUMEN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran Ditetapkan dengan PERDA
pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 (dua paling lama 6 (enam) bulan
RPJPD puluh) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN setelah RPJPD periode
dan RTRW. sebelumnya berakhir
UU No.23 Th. 2014, Pasal
263-264 penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, Ditetapkan dengan PERDA
Rencana pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program
RPJMD paling lama 6 (enam) bulan
Pembangunan Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang setelah Kepala Daerah terpilih
Daerah disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif dilantik
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan
berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
ARSITEKTUR
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
DPA-SKPD APBD
BAGAN ALIR TAHAPAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD-RENJA
Persiapan 1 SE
Penyusunan Penyusunan
RKPD Renja-SKPD
Berita Acara
Musrenbang
kecamatan
Telaahan
Pengolahan Review kebijakan nasional 2
data dan RPJMD (RKP)/program Pokok-pokok Rancangan Penyusunan
informasi pikiran DPRD Rancangan
strategis nasional Awal RKPD Renja PD
kab/kota
Analisis Perumusan
Gambaran Permasalahan
Umum Pembangunan VERIFIKASI
Kondisi Daerah Bappeda
Daerah Rancangan
Analisis RKPD
Ranc
Kerangka
Ekonomi & Perumusan Perumusan
Kerangka
Perumusan
program
3 5
keuda sasaran dan Ekonomi & prioritas Musrenbang Penetapan
prioritas Kebijakan daerah beserta PERBUP/PERWAL
Evaluasi pembangunan Keuda pagu indikatif RKPD kab/kota ttg RKPD-RENJA
Kinerja RKPD
Tahun Lalu
4 Fasilitasi Menteri/
Penyelarasan
Gubernur
Dok RKPD Forum Rencana program PENYUSUNAN
kab/kota tahun Konsultasi prioritas daerah
berjalan
Publik beserta pagu KUA & PPAS
indikatif Rancangan
Akhir RKPD
A. PENGERTIAN KORUPSI
Korupsi berasal dari bahasa latin corruptio, artinya kerusakan, kebobrokan dan
kebusukan. Korupsi adalah suatu tindakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang
dilakukan oleh seseorang demi mendapatkan keuntungan pribadi. Dampak korupsi luar
biasa karena korupsi menyebabkan kerusakan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara.
Dampak kerusakan terjadi dalam kurun waktu jangka pendek dan jangka panjang.
B. JENIS-JENIS KORUPSI
1. Merugikan keuangan negara adalah perbuatan melawan hukum baik sengaja
maupun lalai yang mengakibatkan kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang
nyata dan pasti jumlahnya.
2. Suap adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari pemberi suap
kepada penerima suap yang dilakukan untuk mengubah sikap penerima atas
kepentingan/minat si pemberi, walaupun sikap tersebut berlawanan dengan penerima.
3. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang,
rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan.
4. Penggelapan dalam jabatan adalah penggelapan yang dilakukan oleh orang yang
penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena
pencarian atau karena mendapat upah untuk itu.
5. Pemerasan adalah memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
untuk memberikan sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan
orang itu atau orang lain.
6. Perbuatan curang adalah suatu tindakan penipuan subjektif yang dapat dilakukan
oleh setiap pelaku usaha dalam bentuk apa saja, mungkin dalam proses produksi suatu
barang atau bentuk yang lain.
7. Benturan/konflik kepentingan adalah situasi dimana pejabat atau pegawai memiliki
atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan
wewenang dalam kedudukan atau jabatannya, sehingga dapat mempengaruhi kualitas
keputusan dan/atau tindakannya.
Core Values ASN menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja, yang tidak hanya
dilakukan pada ASN tingkat pusat namun juga pada tingkat daerah, sebagaimana pesan
Presiden Joko Widodo “ASN yang bertugas sebagai pegawai pusat maupun pegawai
daerah harus mempunyai core values yang sama.”
1. Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi.
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien.
Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Membantu orang lain belajar.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Suka menolong orang lain.
Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif