Anda di halaman 1dari 13

PROSES INDUSTRI SULFUR

MAKALAH

(Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Industri Kimia)

Dosen Pengampu :
Meta Fitri Rizkiana, S.T., M.Sc.

Disusun oleh :
Kelompok 3
Mutiara Cindera S.N 211910401006
Anggun Trisa Permatasari 211910401022
Nadilla Alfiatul Azizah 211910401080
Yunita Virda Uzinuzula 211910401086
Erdiana Chaula Insania 211910401095

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS JEMBER
Agustus, 2022
PRAKATA

Syukur alhamdulilah kita panjatkan doa kepada Allah SWT karena sudah diberikan
kelimpahan nikmat dan rahmatnya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Proses Industri Sulfur”.
Makalah ini ditulis bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PIK (Proses
industri Kimia), dalam penulisan ini, kami mengetahui kelompok kami memiliki banyak
kekurangan-kekurangan baik dalam materi maupun teknik penulisan. Mengingat bahwa
kemampuan kelompok kami belum maksimal. Oleh sebab itu, kami menerima segala bentuk
saran dan kritikan yang membangun dari berbagai pihak.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Meta Fitri Rizkiana, S. T., M.Sc. selaku
dosen mata kuliah Proses Industri Kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang sedang kami tekuni. Kami juga
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membagi ilmunya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Jember, 29 Agustus 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.2. Latar Belakang


Belerang (S) atau yang dikenal dengan nama Sulfur, unsur kimia non-logam golongan
Oksigen, merupakan salah satu unsur yang paling reaktif dan unsur yang paling penting dalam
dunia industri. Pada zaman sejarah kuno, sulfur digunakan sebagai pigmen untuk mengecat
gua dan pada kesehatan yang berguna sebagai tonik. Sekitar 4000 tahun lalu, belerang memiliki
peran penting dalam upacara keagamaan di Mesir. Penggunaan sulfur sebagai bahan peledak
dana pi dilakukan oleh China 500 BCE. Banyak bijih logam yang merupakan campuran dari
belerang, baik sulfida ataupun sulfat. Contohnya yaitu galena, blende, pyrite, chalcopyrite,
gypsum dan barite. Bijih yang mengandung sulfida dianggap sebagai logam bermutu tinggi
dikarenakan kandungan logamnya, meskipun proses tersebut dikembangkan pada abad-18
untuk membuat asam sulfat dengan memanfaatkan sulfur dioksida dengan cara
pembakarannya.
Dari ilmu kimia organic, kita mempelajari berbagai macam sulfur atau belerang, mulai
dari sejarah, pengertian, sumber, hingga siklusnya. Hal itu bertujuan agar kita dapat
mengetahui manfaat belerang sesuai dengan sifatnya agar tidak merugikan makhluk hidup
khususnya manusia. Belerang begitu banyak digunakan dalam proses industri sehingga
penggunaanya dianggap indikator yang dapat diandalkan untuk kegiatan industri dan keadaan
ekonomi nasional. Sekitar 670.000 belerang yang dihasilkan diubah menjadi asam sulfur,
sehingga dapat digunakan dalam produksi pupuk. Kegunaan penting lainnya yaitu logam tipis,
memproduksi pigmen, bahan peledak, deterjen dan ratusan aplikasi lainnya.
Dengan mempelajari sulfur/belerang, kita dapat mengetahui dan memahami proses
penambangan sulfur, karakteristik sulfur, memahami flow process diagram sulfur serta
penggunaan sulfur untuk menjadikan produk yang ternilai. untuk itu makalah ini dibuat,
dengan harapan dapat bermanfaat bagi pembaca dan memahami tentang sulfur.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud belerang/sulfur?
2. Bagaimana sifat dari sulfur?
3. Bagaimana proses pembuatan sulfur?
4. Bagaimana process flow diagram sulfur?
5. Apa saja dampak yang dihasilkan dari sulfur?
6. Bagaimana efek sulfur bagi lingkungan?

1.3. Tujuan
1. Memahami dan mengerti tentan sulfur
2. Memahami sifat dari sulfur
3. Mengetahui proses pembuatan sulfur
4. Memahami process flow diagram sulfur
5. Mengetahui dampak yang dihasilkan dari sulfur
6. Mengetahui efek yang ditimbulkan oleh sulfur
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian sulfur


Sulfur merupakan unsur non logam yang bentuk awalnya berupa padatan kristal
berwarna kuning. Sulfur dapat ditemukan sebagai elemen murni atau mineral di gunung
berapi. Sulfur adalah sumber daya yang banyak digunakan oleh manusia sebagai bahan baku
untuk produksi asam sulfat. Sulfur sering dimanfaatkan untuk korek api, insektisida, bubuk
mesiu, fungisida, dll. Sulfur murni tidak berbau. Bau yang muncul sebenarnya berasal dari
beberapa senyawanya. Sulfur dan sulfat tidak beracun, tetapi hidrogen sulfida, karbon
disulfida, dan sulfur dioksida beracun.
Selain itu, hidrogen sulfida cukup berbahaya sehingga bisa mematikan. Sulfur dioksida
dihasilkan ketika minyak bumi dan batu bara yang tidak dimurnikan di bakar. Di atmosfer,
belerang dioksida dapat menimbulkan hujan asam. Jika dibiarkan, hal ini akan menimbulkan
kematian dana, antara lain dengan melarutkan garam aluminium beracun sehingga dapat
diserap oleh organisme hidup. Sulfur sangat penting bagi makhluk hidup. Ini dapat diserap
apabila sulfat dari tanah atau air laut bagi tanaman dan ganggang. Ini dimanfaatkan sebagai
mewujudkan dua asam amino esensial yang berfungsi sebagai pembuat protein.

2.2. Sifat Belerang


Sulfur hanya membutuhkan dua elektron untuk mencapai konfigurasi gas tertinggi. Sulfur
akan bertindak apabila akseptor elektron ketika bereaksi melalui logam, belerang adalah unsur
yang sederhana bereaksi dengan semua unsur melainkan platina, gas mulia, dan emas.
Reaksi dengan belerang antara lain adalah sebagai berikut.
• Dari logam
Sulfur bereaksi lebih kuat dengan logam
Contoh: Fe(s) + S(s) → FeS(s)
• Reaksi dengan non-logam
Sulfur bereaksi dengan karbon panas untuk membentuk karbon disulfida. Contoh: C(s) + S(s)
→ CS(s)
Sifat kimia sulfur tidak larut dalam air atau H2SO4 mempunyai titik leleh 129oC dan titik
didih 446oC. Sulfur larut dalam CS2, CCl4, anilin, minyak tanah, dan minyak bumi. Sebagai
penghantar panas dan listrik yang tidak cukup bagus, nyala api berwarna biru ketika dibakar
dan mewujudkan gas SO2 yang berbau tidak sedap. Pada suhu kamar, belerang adalah padatan
kuning pucat yang lembut. Belerang pada awalnya tidak berbau, tetapi bau yang terkait dengan
belerang diakibatkan oleh senyawa belerang organik dan hidrogen sulfida. Belerang dibakar
mengggunakan nyala api biru yang menyorotkan gas belerang. Belerang tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut organik lainnya dan karbon disulfida (CS2). Bilangan oksidasi
belerang meliputi -2, +2, +4, dan +6. Belerang membangun senyawa stabil melalui semua
elemen lain melainkan gas tinggi. Sulfur dapat memiliki dua bentuk alotropik, sulfur rombik
dan sulfur monoklinik. Sulfur yang sering kita lihat merupakan sulfur rombik dengan warna
kuning, belerang ini ekuivalen pada suhu 95,50C. Ketika suhu lebih tinggi dari 95,5oC, sulfur
rombik akan berubah membentuk sulfur monoklinik yang meleleh pada 113oC. Umumnya,
sulfur banyak ditemukan pada saat wujud hidrogen sulfida, mineral sulfida dan sulfat, dan
senyawa belerang organik.

2.3. Proses Pembuatan Sulfur


1. Proses Frasch
Proses frasch adalah proses pengambilan belerang dari dalam tanah yang dilapisi oleh
tanah yang sangat tebal yang dilakukan dengan cara pengeboran. Pengeboran ini bertujuan agar
bisa mendapatkan belerang yang berada di bawah tanah. Proses pengeboran ini memanfaatkan
panas yang dihasilkan dari air panas yang memiliki suhu lebih dari160°C yang digunakan untuk
melelehkan belerang di dalam tanah dengan kedalaman 150-170 m. air panas tersebut akan di
dimasukkan ke dalam pipa.
Metode ini menggunakan 4 macam pipa dengan diameter pipa antara 3-20 cm yang
kemudian dimasukkan kedalam lubang hasil pengeboran. 4 pipa ini mempunyai fungsi masing-
masing yaitu :
➢ Pipa pertama memiliki fungsi sebagai selubung dan pelindung
➢ Pipa kedua berperan sebagai saluran dari air yang memiliki suhu super panas yang di
dalam campurannya terdapat air dan uap air yang juga disertai tekanan yang tinggi
mencapai 16 Atm serta suhu sekelilingnya 160°C yang dimanfaatkan untuk melelehkan
belerang. pipa kedua merupakan pipa yang memiliki diameter paling besar diantara
yang lain dengan diameter 20 cm.
➢ Pipa ketiga memiliki peran sebagai pipa yang mengalirkan lelehan belerang menuju ke
atas sistem udara tekan. pipa ketiga memiliki diameter sebesar 10 cm, dan
➢ Pipa keempat, pipa keempat memiliki fungsi sebagai tempat untuk memasukan udara
yang memiliki tekanan tinggi. pipa keempat hanya memiliki diameter sebesar 2,5 cm.

sumber : https://www.meongnium.com/

2. Proses Clause

Proses claus adalah proses desulfurasi gas yang mempunyai tujuan untuk memperoleh
unsur sulfur dari gas hidrogen sulfida (H2S). Dalam proses ini gas asam sulfida yang dipanaskan
hingga suhu mencapai 850°C akan terbakar oleh gas oksigen, kemudian membentuk sulfur
dioksida. Gas tersebut kemuadian dipanaskan dan direaksikan dengan asam sulfida ,sehingga
menghasilkan belerang murni. Proses clause ini sering disebut sebagai sulfur recovery unit (SRU)
yang sering digunakan untuk menghasilkan sulfur dari hydrogen sulfide yang ada pada gas alam
mentah yang berasal dari pengilangan minyak bumi,minyak mentah dan bahan industri lainnya.
2.4 Proses Flow Diagram Sulfur

Keterangan :
1 – separator
2 –tangki katel atau pendidih
3, 4 –reactor katalis tahap satu dan dua
5 –tungku
6, 7 – pemanas gas
8 - pembakar
9 - off-gas treating unit
10 –pemanas
11 - sulfur pit
12, 13, 15 - koagulator sulfur
14, 16 - sulfur kondenser
17 - blower
18 –tangki air panas
19 – pompa
20 –batuan halus sulfur
21 - sulfur granulating unit.

2.5. Dampak dan Pengaruh Sulfur Terhadap Lingkungan


Pada kehidupan sehari-hari penggunaan sulfur pada transportasi menyumbang
pencemaran udara yang hampr 87%. bensin yang tidak terbakar sempurna mengakibatkan
pencemaran udara di lingkungan, polusi udara yang di keluarkan seperti karbon monoksida,
nitrogen oksida, sulfur oksida, partikel padatan seperti timbal. gas-gas pembuangan ini
mengakibatkan udara yang kita hirup tercemar.pada negara berkembang seperti indonesia
banyak sekali pencemaran udara sehingga berdampak pada kesahatan lingkungan, terdapat
kasus kematian sebanyak 3,3juta yang terjadi didalam ruangan, 2,6juta kasus pencemaran
udara diluar ruangan.salah satu parameter pencemaran udara diakibatkan sufur dioksida (SO2),
diamana sulfur ini memiliki bau yang tajam dan tidak terbakar di udara, ulfur dioksida ini dapat
menyebabkan penyakit seperti bronchitis, emphisema, dan lain-lain jika ada yang terkena
penyakit pernafasan maka akan mengakibatkan semakin buruknya keadaan penderita tersebut.
pencemaran udara yang diakibatkan gas sulfur ini banyak terdapat di terminal karena
mengeluarkan gas buangan yang cukup tinggi perharinya,sehingga bedampak pada lingkungan.
pada bidang industri seperti pabrik juga sangat banyak mengeluarkan gas buangan di udara
yang menyebebkan semakin tngginya pencemaran udara, tingginya kadar sulfur diudara juga
mengakibatkan hujan asam sehingga berdampak juga pada ekosistem perairan karena kadar
keasaman pada danau akan meningkat sehingga berbahaya bagi ikan dan tanaman jenis
makhluk hidup danau yang pertama akan mati adalah plankton dan invertebrate. pada tanaman
pencemaran yang di akibatkan sulfur akan merusak jaringan daun sehinggadaun tidak
sehat.pada kehidupan hewan didarat akan terganggu karena tanah terkena hujan asam sehingga
tingkat keasaman tanah meningkat kemudian hewan akan mati, dampak hujan asam yang
diakibatkan penggunaan sulfur yang berlebih berpengaruh pada gedung-geding, candi, dan
patung karena materialnya akan rusak oleh sulfur dioksida dari udara. sehingga ekosistem darat
dan air tidak seimbang.

2.6. Penggunaan Sulfur Dalam Industri dan Kehidupan Sehari – hari


Sulfur adalah unsur kimia yang memiliki nomor atom 16 dan dilambangkan dengan S. Di
alam, sulfur murni yang ditemukan biasanya tidak berbau, tidak memiliki rasa, berbentuk
padat, berwarna kuning dan sukar larut dalam air. Sulfur juga merupakan unsur penting dalam
kehidupan yang mempunyai banyak kegunaan bagi makhluk bumi. Adapun manfaat dari
sulfur yaitu:
1. Komponen dalam pembuatan pupuk
Seperti yang kita ketahui bahwa pupuk terbuat dari beberapa bahan kimia
lainnya. Belerang yang digunakan dalam produksi pupuk adalah belerang yang sudah
diolah dalam bentuk asam sulfat melalui pembakaran khusus, karena sebelumnya
belerang yang diambil dari alam tidak bisa secara langsung digunakan. Sulfur disini
dimanfaatkan sebagai campuran beberapa macam pupuk untuk pertanian, contohnya
seperti: ammonium sulfat dan fosfat.
2. Campuran bahan pewarna
Belerang atau Sulfur, sebenarnya memiliki bentuk seperti sebuah zat padat
kristalin yang berwarna kekuningan. Sulfur juga mempunyai bau yang sangat
menyengat. Sulfur diolah dan dikembangkan menjadi asam sulfat yang berguna sebagai
bahan utama dalam pembuatan zat pewarna. Seperti yang kita ketahui pewarna terbagi
atas 2 bagian yaitu pewarna alami dan pewarna sintetik, beberapa pewarna yang
menggunakan asam sulfat sebagai bahan bakunya adalah pewarna pada produk tekstil,
pewarnaan kimia pada sejenis plastik dan bermacam-macam benda kimia lainnya yang
diproduksi untuk industri.
3. Sulfur untuk pembuatan Asam Sulfat (H2SO4)
Dalam pembuatannya asam sulfat membutuhkan belerang sebagai bahan baku
utama. Belerang yang banyak digunakan berasal dari recovery minyak dan gas alam.
Asam sulfat dibuat melalui proses yang disebut proses kontak. Asam sulfat banyak
digunakan untuk campuran atau bahan dasar dari industri yang membutuhkan senyawa
kimia. Secara luas asam sulfat banyak dimanfaatkan pada pengolahan logam contohnya
dalam pembuatan tembaga dan seng, permukaan lembaran baja yang kotor dapat
dibersihkan olehnya, untuk membuat kaleng makanan yang ditutup dengan lapisan
timah tipis sebelum baja. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa belerang yang diolah
terlebih dahulu bisa menjadi bahan khusus ataupun campuran yang bermanfaat untuk
bahan kimia yang lainnya contohnya seperti produk kimia, campuran bahan peledak,
dan pada industri tekstil.
4. Pembuatan Natrium Tiosulfat
Natrium Tiosulfat mempunyai peranan penting dalam industri. la menjadi bahan
utama maupun bahan khusus yang dibutuhkan dalam beberapa industri kimia. Lalu
bagaimana mendapatkan bahan natrium tiosulfat? Bahan tersebut didapatkan dari
belerang murni yang diambil dari alam dan diproses penambahan beberapa senyawa
dari natrium menghasilkan sebuah produk berupa turunan natrium tiosulfat.
5. Belerang dalam Proses Industri Karet
Industri karet membutuhkan bantuan dari sulfur agar karet mudah untuk
dibentuk. Sulfur berperan penting dalam proses vulkanisasi karet. Sulfur yang
digunakan harus sesuai dengan jumla yang ditentukan, dalam artian tidak boleh lebih
maupun kurang. Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap hasil akhir
pembuatan karet. Hasil dari Pembakaran sulfur mampu membuat panas yang cukup
tinggi sehingga karet hitam yang dibuat menjadi lebih mudah dibentuk dan elastis.
6. Bahan Utama Disinfektan
Produk desinfektan berhubungan erat dengan tanaman. Para petani
memanfaatkannya untuk mencegah hama dan kerusakan yang ditimbulkan oleh dalam
maupun luar tanaman itu sendiri. Para petani dibantu dengan adanya desinfektan ini
karena berfungsi untuk menyuburkan tanaman. Tetapi, sulfur yang digunakan untuk
bahan desinfektan adalah sulfur yang telah mengalami pengolahan berupa senyawa
natrium dan asam sehingga bisa menjadi pupuk cair.
7. Campuran Bahan Kosmetik
Selain di bidang kesehatan ternyata sulfur juga berperan di bidang kecantikan.
Zat keratolitik yang terkandung di dalam sulfur mampu untuk membunuh bakteri
penyebab panu, jerawat, kudis, kurap, dan penyakit kulit yang lainnya. Selain itu
banyak sekali produk-produk kecantikan yang memanfaatkan sulfur sebagai bahan
dalam komposisinya. Tentunya dalam penggunaan senyawa sulfur harus sesuai standar
yang dibutuhkan dan tidak melebihi persentase yang bisa merusak kulit.
8. Campuran bahan pembuatan aspal
Sulfur memegang peranan penting dalam pembuatan aspal untuk jalan raya.
Sebelumnya aspal yang diambil dari alam belum bisa sepenuhnya diaplikasikan, tetapi
harus melewati berbagai tahap pengolahan. Sulfur di sini berfungsi sebagai campuran
dari komposisi pembuatan aspal. Setelah melewati berbagai proses pengolahan aspal
yang diaplikasikan dalam pembuatan jalan raya, sulfur membuat lapisan aspal menjadi
lebih elastis, meningkatkan kualitas agar tahan lama, dan mengikat.
9. Campuran Pembuatan Beton
Dahulu, pertama kali beton dibuat hanya memakai bahan batu, pasir, semen,
dan beberapa senyawa pengikat lapisan material lainnya. Namun saat ini seiring
dengan perkembangan, belerang juga ditambahkan ke dalam komposisi pembuatan
beton. Hal ini berpengaruh positif terhadap produk yang dihasilkan, lapisan beton yang
dicampur dengan belerang menjadi lebih tahan lama karena kuat terhadap perubahan
cuaca, ramah lingkungan, dan mempunyai tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Perlu kita ketahui bahwa belerang yang dicampurkan dalam pembuatan
beton adalah belerang yang sudah diubah ke bentuk sulfat.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang Proses Industri Sulfur. Sulfur memiliki pengertian
yakni unsur non-logam yang bentuk aslinya adalah zat padat kristalin kuning. Sifat kimia dari
belerang adalah tidak larut dalam air atau H2SO4 memiliki titik lebur 129oCdan titik didihnya
446oC. Belerang tidak berbau namun bau yang melekat pada belerang disebabkan oleh
hidrogen sulfida dan senyawa belerang organik. Proses pembuatan sulfur dibagi menjadi 2,
yaitu Proses frasch dan Proses Clause. Terdapat juga Proses Flow Diagaram (PFD) dari
sulfur, dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan pengunaan sulfur dalam kehidupan
sehari – hari.

3.2. Saran
Belerang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan baik dalam proses industri
maupun kehidupan bermasyarakat. akan lebih baik jika belerang tidak digunakan secara
berlebihan mengingat dampak yang belerang sebabkan sangat berbahaya bagi masyarakat
terutama kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai