Anda di halaman 1dari 21

MK.

Perencanaan dan Perancangan Tapak


Semester Gasal 2021/2022
Analisis Tapak & Program Kebutuhan Ruang (Restoran/Kafe)

Kelompok 1 :
● Abed Nego Agung P (18.A1.0149)
● Agata Eva Kusuma B (19.A1.0052)
● Arya Kusuma Wardhana (20.A1.0001)
● Michael Santoso (20.A1.0004)
● Adrian Maulana Putra (20.A1.0008)
● Lim Michelle Shannon A (20.A1.0009)
Data Tapak
Deskripsi Singkat
Tapak yang dipilih berlokasi di Jl. Ciliwung II Semarang, Jawa Tengah. Tapak memiliki luas sebesar 592 m2 dengan dimensi
37x16 meter. Tapak terletak di tengah pemukiman warga, disamping kiri tapak adalah rumah kos dan disebelah kanan tapak
adalah bengkel konstruksi lalu disekitarnya adalah pemukiman warga. Lokasi tapak cukup strategis untuk lokasi kafe/restoran.
Iklim ditapak cenderung panas pada siang hari dan mulai sejuk menjelang pagi dan sore hari. Jalan menuju tapak cukup untuk
dilintasi mobil secara 2 arah, lebar jalan kurang lebih adalah 6 meter dan tidak terlalu padat karena terletak di tengah kompleks
pemukiman. Untuk elevasi lahan sendiri diperkirakan kurang dari 5% karena cukup landai.

Lokasi: Jalan Ciliwung Utara II, Mlatiharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah
Pengukuran Batas Tapak
Utara : Bangunan Tetangga
Selatan : Jl. Ciliwung II
Timur : Bangunan Tetangga
Barat : Bangunan Tetangga
Luas Tapak : 592 m2

Efisiensi Ruang
Lahan di sekitar lokasi tapak kebanyakan digunakan sebagai pemukiman oleh masyarakat sekitar namun juga
terdapat fasilitas ibadah dan sekolah disekitar lokasi tapak sehingga efisiensi ruang untuk tapak cukup efisien untuk
digunakan sebagai fasilitas publik ataupun rumah tinggal.
Kenyamanan
Lokasi tapak terletak di area sub urban sehingga cukup jauh dari keramaian kota. Jalanan yang digunakan untuk
akses tapak cenderung renggang. Tapak hanya dapat di akses dari bagian selatan tapak saja.
Keamanan
Tapak terletak di daerah pemukiman warga yang cukup sepi sehingga relatif aman dari insiden kecelakaan. Tapak
relatif landai dengan kemiringan 1-4% sehingga aman dari bahaya longsor.
Regulasi
GSB (Garis Sempadan Bangunan) : 1,5 meter
KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : 80%
KDH (Koefisien Dasar Hijau) : 20%
KLB (Koefisien Lantai Bangunan) : 1,8
GSS (Garis Sempadan Samping) : 1,5 meter
Michael Santoso/20.A1.0004
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG RESTORAN/KAFE
No. Ruang Luasan Luasan/Kapasitas Jumlah Ruang Kapasitas Sirkulasi Total Sifat Ruang

INDOOR

1. Ruang Makan (Indoor) 120 m2 6m2/Tempat duduk 1 20 Orang 120 m2 Semi Private

2. Dapur 20 m2 2 m2/Orang 1 25% 24 m2 Servis

3. Area Servis 10 m2 5 m2/Orang 1 2 Orang 10 m2 Servis

4. Kamar Mandi 1,5 m2 1,5 m2/Orang 5 5 Orang 25% 93,75 m2 Semi Private

5. Gudang 20 m2 5 m2/Orang 1 4 Orang 30% 26 m2 Servis

6. Foyer 15 m2 1 10 Orang 15 m2 Semi Publik

1. Ruang Istirahat Karyawan 10 m2 4 m2/Orang 1 2 Orang 20% 12 m2 Semi Private

Total Luas Ruang Indoor 288,75 m2

OUTDOOR

2. Area Makan (Outdoor) 80 m2 6 m2/Tempat duduk 1 13 Orang 80 m2 Private

3. Parkiran 100 m2 10 m2/Mobil 1 10 Mobil/ 40 100 m2 Public


Orang

4. Taman Internal 1 111,25 m2 Private

TOTAL LUAS RUANG OUTDOOR 318,25 m2


Michael Santoso/20.A1.0004

BUBBLE DIAGRAM

PENGELOMPOKAN RUANG

No. Kelompok Ruang Kelompok Ruang Kelompok Kelompok


Utama Penunjang Ruang Servis Outdoor

1. Ruang Makan (Indoor) Kamar Mandi Area Servis Parkiran

2. Area Makan (Outdoor) Gudang Dapur Taman Internal

3. Foyer Ruang Istirahat Karyawan


ANALISIS TAPAK
Arya Kusuma Wardhana//20.A1.0001

Analisis Regulasi
(terlampir pada perda kota semarang no. 14 tahun 2011)
Koefisien Dasar Bangunan: pengembangan perumahan dengan bangunan vertikal (rumah susun/
apartemen) dilakukan di kawasan pusat kota (BWK I, BWK II dan BWK III) dan kawasan lainnya yang
terdapat kawasan permukiman padat dan kumuh dengan tujuan untuk menambah ruang terbuka hijau
dengan koefisien dasar bangunan paling tinggi 80 % (delapan puluh persen)
Koefisien Lantai Bangunan: Ketinggian bangunan maksimal untuk kawasan perumahan adalah 3
lantai dengan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 1,8.
Garis Sempadan Bangunan: Garis sempadan muka bangunan terhadap sempadan jalan dihitung
dari as jalan sampai dinding terluar bangunan yang besarnya adalah setengah dari lebar jalan.

Lebar jalan tapak ialah 3 meter. Maka GSB dari tapak ialah 1.5 meter

Koefisien Dasar Hijau: Pengaturan ruang terbuka hijau pekarangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (2) huruf a
dilakukan melalui penetapan koefisen dasar bangunan (KDB) dan koefisien dasar hijau (KDH). Sisa dari KDB, ialah 20%

(referensi pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441/KPTS/1998)

Garis Sempadan Samping: Menurut undang-undang ini, bidang dinding terluar dilarang melewati batas pekarangan.
Fondasi atau struktur bangunan terluar harus berjarak paling sedikit 10 cm ke arah dalam dari batas bangunan.
Arya Kusuma Wardhana//20.A1.0001
Lim, Michelle Shannon/20.A1.0009
Lim, Michelle Shannon/20.A1.0009
Agata Eva Kusuma Budiastuti/19.A1.0052

Analisis Kebisingan Respon

Analisis Kebisingan
Lalu dari sisi Jalan Ciliwung I,
kebisingan yang dihasilkan tidak
terlalu besar

Untuk respon analisis kebisingan ini sendiri,


yaitu dengan cara menempatkan tanaman di
sisi yang mana memungkinkan adanya sumber
kebisingan
Biasanya jenis tanaman yang
digunakan untuk meredam
kebisingan yaitu, tanaman soka,
Untuk kebisingan di tapak ini pucuk merah, imodia dan masih
sendiri paling besar berasal dari ada banyak tanaman lagi.
arah Jalan Ciliwung II.
Lim, Michelle Shannon/20.A1.0009
Agata Eva Kusuma Budiastuti/19.A1.0052

Analisis Aksesbilitas
Agata Eva Kusuma Budiastuti/19.A1.0052
Agata Eva Kusuma Budiastuti/19.A1.0052
Abed Nego Agung P /18.A1.0149

Analisis Topografi
Arya Kusuma Wardhana/20.A1.0001
Adrian Maulana Putra / 20.A1.0008
Lalu view menuju tapak atau yang sering kita sebut
Analisis View From site + To Site sebagai view to side

View 1

View 2

View Yang dapat dirasakan dari tapak keluar tapak pada sisi
View 3
Selatan :Jalan Perumahan

Barat : Rumah Tetangga

Utara : Rumah Tetangga

Timur : Rumah Tetangga


Michael Santoso/20.A1.0004
Keterangan:
Analisis Lingkungan Warna Kuning = Area Pemukiman
Warna Oranye = Fasilitas Semiprivate
Warna Hijau = Fasilitas Publik

Pada area A terdapat bangunan balai desa dan Masjid

Pada Area B terdapat Taman Pendidikan

Pada Area C terdapat Kos-kosan

Pada Area D Terdapat Bengkel konstruksi

Karena site terletak di area yang padat pemukiman


biasanya pada pagi hari dan sore hari banyak anak-anak
yang bermain di area jalan lingkungan. Selain itu karena
terdapat fasilitas publik seperti Masjid dan Balai desa
jalan lingkungan sering dilalui namun tidak terlalu padat.
Michael Santoso/20.A1.0004
Michael Santoso/20.A1.0004
Michael Santoso/20.A1.0004

Anda mungkin juga menyukai