Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

GAMBARAN UMUM DAN DIMENSI KOMPONEN

a.) Umum

Terkait spesifikasi teknis Jembatan Panel Darurat 30-DSR2, PT. Wiratama Globalindo Jaya
memiliki klasifikasi sebagai berikut:

 Struktur : Jembatan Rangka Baja Terbuka (Half Through Truss Panel Bridge)
 Tipe : Tipe Rangka Panel DSR2 / Double-Single-Reinforced 2
 Bentang : 30 meter (panjang setiap satu panel = 3000 mm)
 Lebar :
Lantai kendaraan = 4.20 meter (terdiri dari 4 segmen panel arah
melintang)
Rangka panel terdalam = 4.64 meter (pusat ke pusat rangka panel)
Pusat ke pusat antara double panel = 550 mm
 Tinggi :
Permukaan lantai terhadap permukaan bawah bearing plate = 910 mm
(fixed end & sliding end)
 Tinggi rangka panel utama (jarak center ke center pin atas dan bawah dalam satu
panel, tidak termasuk perkuatan chord) maksimum = 2.134 meter
• Jembatan Rangka Panel Darurat 30-DSR2 (Double-Single-Reinforced 2) memiliki design
yang dapat dioptimalkan menjadi 30-TSR3 (Triple-Single-Reinforced 3)
• Komponen Rangka Jembatan Panel Darurat sekurang-kurangnya memiliki Panel Utama,
Transom, Reinforced Chord, Horizontal Frame, Vertical Frame, End-post (male-female),
Plat lantai (Deck), Kerb, Bearing, Sway Brace, Pin panel serta kunci pin dan baut.
• Panjang Pelat Lantai/Deck adalah 3 meter
• Pin memiliki Spring Steel Safety Clips (Anti-Theft)
• Struktur Jembatan Panel Darurat dilengkapi dengan struktur ramp on dan ramp off
dengan panjang = 4.005 meter yang dilengkapi struktur pengaku yang mampu
menahan beban kendaraan.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
• Maksimum panjang satu batang komponen untuk bangunan atas jembatan adalah 6.00
(enam) meter dengan berat maksimum 500 kg.

b.) Panel
• Sambungan antara rangka panel utama dengan komponen lainya menggunakan baut.
• Jarak antar profil ([100 x 51.5 x 6.5 x 7.5 ) pada panel utama adalah 80 mm.

c.) Transom
• Sambungan antara transom dengan rangka panel utama menggunakan baut.
• Sambungan antara transom dengan deck frame menggunakan pin yang dilas pada
komponen transom.
• Panjang transom dapat mengakomodir kemungkinan jembatan menjadi tipe TSR dengan
lebar bersih lanjur lalu lintas 4,2 meter.
• Tinggi transom adalah 400 mm dihitung dari bagian terbawah top flange hingga bagian
teratas bottom flange.

d.) Deck frame


• Menggunakan checkered plate dengan ketebalan 6 mm.
• Sambungan antara deck frame dengan transom menggunakan PIN.
• Deck transom dapat meminimalisir timbulnya suara akibat beban kendaraan lewat

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
BAB 2

METODE PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN MATERIAL

2.1 Pemeliharaan Baja Konstruksi


Setiap baja yang digunakan, diangkat dan disimpan dengan cara yang teratur untuk
menghindari kerusakan, tekanan yang berlebihan ataurusaknya lapisan permukaan.

Baja yang akan ditumpuk di lokasi ditempatkan di atas balok-balok kayu yang rata dan
tidak langsung di atas tanah. Cross Girder, Panel, dan Frame Deck diletakkan mendatar.
Cross Girder disusun secara berdiri vertikal (Gambar 1.1 Terlampir).

Gambar 1.1 Gambar Detail Susunan Komponen

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
Baut, mur, ring, dsb. disimpan di tempat penyimpanan yang tertutup dan di atas
permukaan tanah guna menghindari kontaminasi. Setiap kerusakan dan kehilangan yang
terjadi setelah diterimanya komponen baja oleh kontraktor harus diperbaiki atau diganti
atas persetujuan pengawas dengan biaya ditanggung oleh kontraktor.

Lapisan galvanis dibuat dengan mutu tinggi, dan dalam keadaan normal tidak
memerlukan perbaikan. Cacat kecil memungkinkan untuk tidak perlu diperbaiki.
Sedangkan untuk kerusakan yang lebih luas, misalnya kerusakan galvanis sewaktu
memperbaiki komponen baja, maka komponen tersebut harus dibersihkan dengan
gerinda sampai permukaan logam dasarnya terlihat dan selanjutnya dilabur dengan cat
primer seng organik (inorganic zinc priming).

2.2 Pin, Split Pin, dan Baut


Pin, split pin dan baut akan disuplai di dalam drum baja yang diberi tanda pada bagian
luarnya. Split Pin dan baut beserta mur, ring datar (flat washers), dan ring pegas (spring
washers) dimasukkan di dalam kantong sebelum dimasukkan ke dalam drum.

Banyaknya baut yang disuplai akan sama dengan jumlah yang dibutuhkan untuk bentang
jembatan, launching nose dan peralatan pemasangan, ditambah kelebihan 2-3% (dari
tiap ukuran) sebagai cadangan bila terjadi kehilangan atau kerusakan selama perakitan.
Semua split pin, baut, mur, dan ring yang tersisa setelah penyelesaian pemasangan,
termasuk komponen launching nose dan komponen pemasangan lainnya harus
dibersihkan dan disortir, dibungkus dalam kantong dan dikembalikan kepada pengawas.

Pin dan split pin terbuat dari baja, sementara baut, mur, dan ring digalvanis. Semuanya
harus disimpan di tempat yang tertutup dan aman di atas permukaan tanah sampai
diperlukan untuk digunakan.

Ada dua macam baut yang disuplai, yaitu yang digalvanis dan black finish. Baut dengan
black finish diberi pelindung dari oli ringan, dan mur dengan pelindung lapisan lilin ringan
(light wax coating) pada bagian ulirnya. Sebelum digunakan, baut harus diperiksa terlebih
dahulu dari kotoran, kontaminasi atau oksidasi berat pada bagian ulirnya dengan
menggunakan sikat atau mur yang sudah tidak terpakai. Agar mendapatkan pengencangan
yang benar, saat minyak pelumas hilang atau atas perintah pengawas, maka ulir baut
harus disikat dengan minyak pelumas ringan sebelum dipasang.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
BAB 3

METODE PEMASANGAN, GAMBAR PELAKSANAAN DAN PARAMETER KONTROL


(LENDUTAN, TOLERANSI)

3.1 Alat dan Bahan yang digunakan atau peralatan ringan untuk pemasangan
(Toolkit)

Double Ring Wrench

Combination Wrench

Hammer (Cap. 3Kg + 5 Kg)

Pin / Drift

Kunci Shock+ Gagang(M24+M20)

Alat sipat datar (Waterpass) atau Theodolite

Hidraulic Jack / Dongkrak (Min.Cap.20 T)


Dongkrak atau hidrolik jack harus disediakan minimal
dua (2) set untuk menyetel, menaikan dan menurunkan
Jembatan dari perancah atau stapling setelah terpasang

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
Alat Angkat
Alat angkat yang digunakan disini bisa dari alat angkat
yang paling sederhana hingga alat berat seperti Crane
dan Excavator. Beberapa alat angkat sederhana yang
bias digunakan adalah Chain block berkapasitas
minimal 1 ton dan Winch

Peralatan ringan pendukung lainnya


Seperangkat peralatan ringan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peralatan yang
wajib dimiliki oleh instalator atau erector.

3.2 Metode Pemasangan Jembatan


Metode pemasangan Jembatan Panel Bailey pada umumnya sangat bergantung pada
kondisi lokasi yang ada di Lapangan, peralatan mnimal yang dimiliki dan lain sebagainya.
Sehingga metode-metode yang ada kadang-kadang saling dikombinasikan menyesuaikan
kondisi-kondisi tersebut. Secara umum, beberapa metode pemasangan Jembatan Panel
yang biasa digunakan oleh instalator atau erector di Lapangan:
a. Metode Perancah

Metode perancah adalah salah satu metode pemasangan Jembatan Panel Bailey yang
paling umum digunakan di Lapangan karena relatif mudah dan cukup menggunakan
peralatan yang sederhana. Langkah-langkah pemasangan Jembatan Panel Bailey dengan
metode perancah dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Persiapan alat & bahan, serta lokasi pekerjaan

Pembersihan area lokasi pekerjaan harus dilakukan, untuk menempatkan direksi


keet, barak, gudang penyimpanan peralatan & material bila diperlukan.

Peralatan minimum yang harus disiapkan seperti yang sudah diuraikan sub bab
sebelumnya diatas.

Bahan yang digunakan seperti Balok kayu, bisa menyesuaikan ukuran yang ada di
Lapangan misalnya balok kayu 8/8, 10/10, 12/12 (ukuran dalam cm), Paku 2 – 5
inch secukupnya, serta batang kelapa sebagai perancah menyesuiakan panjang
bentang Jembatan. Selain batang kelapa, karena struktur Jembatan Panel relatif
ringan sehingga masih penggunaan scaffolding sebagai perancah masih
memungkinkan untuk digunakan.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
Memastikan abutment Jembatan, konstruksi bronjong atau tanah batuan keras
sebagai dudukan Jembatan sudah tersedia.

2) Setel atau pasang balok stafling dengan elevasi tertentu dengan ketinggian yang
sama pada masing-masing abutment Jembatan. Untuk mendapatkan elevasi yang
sama bisa menggunakan waterpass, theodolite atau total stasiun.

3) Pasang & tempatkan perancah batang kelapa atau scaffolding (bila ada) pada
posisi yang sudah ditentukan.Pastikan top elevasi masing-masing perancah sama.
Posisi perancah yaitu pada jarak 2.5m, 5.5m, 11.5m, 20.5 m dan seterusnya dari
sisi abutmen kiri.

4) Penempatan perancah ini dengan jarak-jarak tertentu ini mempertimbangkan


suatu kondisi dimana segmen Jembatan Panel yang sudah dipasang pada sisi kiri
abutment akan menjadi pemberat untuk segmen Jembatan selanjutnya hingga
mencapai perancah yang sudah dipasang dipasang sebelumnya.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
5) Angkat dan pasang tiap segmen Jembatan Panel sesuai dengan urutannya
masing-masing dengan alat angkat, seperti winch, crane atau excavator,
kemudian disambungkan dengan PIN atau baut lalu dikencangkan.

Urutan-urutan pemasangan Jembatan Panel adalah :

Segmen pertama adalah: End post (Male) – Transom 1 – RangkaPanel utama–


Perkuatan Panel (bila ada) - Raker – Transom 2 – Vertiical Bracing – Sway
Bracing.

Segmen kedua dan seterusnya : Rangka Panel utama - Perkuatan Panel (bila ada)
– Raker

– Transom 3 – Vertical Bracing –Sway Bracing.

Setelah segmen terakhir Jembatan Panel terpasang kemudian pasang End post
(Female).

6) Pasang lantai Jembatan (Deck frame untuk lantai kayu atau orthotropic deck untuk
lantai baja

7) Setelah semua baut Jembatan dipastikan terpasang dan sudah kencang 100%
kemudian perancah dilepas, dan Jembatan diturunkan perlahan-lahan dengan
menggunakan dongkrak.

8) Pasang angkur Jembatan pada block out yang sudah ditentukan kemudian di
grouting atau di cor dengan mutu beton yang lebih tinggi.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
9) Cor Backwall pada abutment, untuk menyesuaikan elevasi lantai Jembatan dengan
elevasi jalan pendekat.

b. Metode Launching kombinasi Metode Cantilever

Metode ini idealnya digunakan untuk Jembatan Panel yang lebih dari satu bentang (multi
span). Karena bentang pertama Jembatan akan menjadi pemberat (counterweight) untuk
bentang Jembatan kedua. Bila metode ini digunakan hanya untuk satu bentang saja,
maka diperlukan segmen Panel tambahan, yang mana bila Jembatan sudah terpasang,
maka segmen tambahan tersebut dibongkar dan bisa digunakan di pemasangan
Jembatan Panel yang lain. Langkah-langkah metode pemasangan Jembatan Panel dengan
metode launching yang dikombinasikan dengan metode cantilever:

1) Persiapkan peralatan kerja, bahan dan lokasi pekerjaan

Pembersihan area lokasi pekerjaan harus dilakukan, untuk menempatkan direksi keet,
barak, gudang penyimpanan peralatan & material bila diperlukan. Selain itu Oprit
Jembatan pada abutment sebelah kiri harus dibersihkan dan diratakan karena bentang
Jembatan Panel akan dipasang terlebih dahulu pada area ini.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
Peralatan minimum yang harus disiapkan seperti yang sudah diuraikan sub bab
sebelumnya diatas.

Bahan yang digunakan seperti Kayu bulat berdiameter 10 – 15cm atau pipa baja
berdiameter 10cm panjang minimal 5 meter per batang (bila ada) yang akan
difungsikan sebagai roll.

Memastikan abutment Jembatan, konstruksi bronjong atau tanah batuan keras


sebagai dudukan Jembatan sudah tersedia.

2) Tempatkan Pipa berdiamater 10 cm atau kayu bulat yang sudah dipersiapkan


sebelumnya diatas dengan jarak per 3 -5 meter sepanjang bentang Jembatan Panel
yang akan dipasang diatas oprit Jembatan pada abutment sisi kiri.

3) Pasang Jembatan Panel (kecuali Endpost & lantai) dan ditempatkan diatas sekurang-
kurangnya 1.5 kali dari jumlah total segmen Jembatan. Disarankan memasang seluruh
segmen Jembatan Panel bila panjang oprit yang tersedia, cukup rata dan tidak
berbelok.

4) Setelah semua segmen Jembatan terpasang, tarik perlahan-lahan Jembatan dengan


winch atau alat berat yang ada. Pastikan Jembatan yang sudah terpasang didarat
(pemberat) selalu lebih berat dari Jembatan yang terpasang (menggantung) di sisi
sungai. Untuk memastikan hal tersebut, pada saat dalam keadaan hampir seimbang,
tambahkan atau pasang segmen Jembatan Panel pada sisi belakang sebagai
pemberat, kemudian ditarik perlahan-lahan hingga mencapai sisi abutmen atau pilar
pada sisi kanan.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
5) Bongkar Jembatan Panel yang berfungsi sebagai pemberat, kemudian pasang
Jembatan Panel yang sudah dibongkar ke sisi bentang ke-2. Tahapan pemasangan
Jembatan Panel bentang ke-2 sama dengan tahapan-tahapan sebelumnya, seperti
pada gambar berikut.

6) Setelah semua segmen Jembatan terpasang, kemuadian pasang End post (Male &
Female) lalu pasang komponen lantai Jembatan

c. Kombinasi Metode Perancah & Semi Cantilever

Dengan metode ini setengah bentang Jembatan Panel harus dirangkai di Darat yang
selanjutnya akan berfungsi sebagai pemberat (counterweight), selain itu dibutuhkan
minimal satu titik perancah (kiri & kanan) di pasang di Tengah sungai. Tahapan-tahapan
pemasangan Jembatan Panel dengan metode ini adalah :

1) Persiapkan peralatan, bahan dan area kerja

2) Pasang atau rangkai setengah bentang Jembatan di Darat yaitu disebelah kiri
Abutment.

3) Pasang perancah ditengah Jembatan

4) Pasang segmen Jembatan Panel seperti yang sudah diuraikan sebelumnya diatas
hingga mencapai titik perancah yang sudah di pasang di Tengah Jembatan

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
5) Setelah Jembatan Panel mencapai titik perancah di Tengah bentang, bongkar segmen
Jembatan di Sisi daratan (Pemberat) selanjutnya pasang segmen Jembatan
(pemberat) yang sudah dibongkar tersebut pada sisi sebelah kanan perancah,
tersambung dengan Jembatan Panel yang sudah terpasang sebelumnya, hingga
mencapai abutment pada sisi kanan.

6) Pasang komponen End post (male & female) dan lantai Jembatan

7) Bongkar perancah kemudian turunkan Jembatan Panel secara perlahan-lahan dengan


menggunakan dongkrak atau hidrolik jack.

d. Kombinasi Metode perancah & Metode Launcher

Secara prinsip metode ini hampir sama kombinasi antara metode perancah dan metode
cantilever. Pada metode ini, seluruh komponen Jembatan Panel kecuali end post dan
lantai dipasang di Daratan yaitu sisi sebelah kiri abutment. Tempatkan minimal satu titik
perancah di Tengah bentang sungai. Dari arah abutment sebelah kanan Jembatan ditarik
perlahan-lahan dengan menggunakan winch hingga Jembatan mencapai titik perancah.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
Setelah Jembatan duduk diatas perancah.Bongkar segmen Jembatan Panel (pemberat)
kemudian selanjutnya Jembatan dipasang seperti pada uraian sebelumnya diatas hingga
mencapai abutment Jembatan. Langkah selanjutnya sama dengan uraian sebelunya ditas.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
BAB 4
SPESIFIKASI JEMBATAN
(SISTEM LANTAI, KAPASITAS BEBAN DAN TOLERANSI)

4.1 PERENCANAAN STRUKTUR


• Bangunan atas jembatan direncanakan sebagai struktur yang terletak bebas di atas dua
tumpuan (simple beam). Metoda analisa struktur berdasarkan atas anggapan elastik
linier untuk mendapatkan gaya-gaya dalam, sedangkan untuk penentuan kapasitas
elemen struktur harus berdasarkan pendekatan kekuatan batas (limit states).
• Kecuali tidak ditentukan lain, semua analisa struktur dan perencanaan harus
berdasarkan pada:
• AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) dan dicek
pengaruhnya terhadap BMS 1992 (Direktorat Jenderal Bina Marga Indonesia), RSNI T-
03-2005 (Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan), SNI 1725:2016 (Pembebanan
untuk Jembatan) dan semua spesifikasi yang diperlukan.
• Bentang jembatan harus direncanakan pada beban fatik. Pengelasan dari sambungan
baut, termasuk lokasi lubang baut dan prosedur pengelasan, harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga menjamin konsentrasi tegangan yang terjadi tidak
menyebabkan keruntuhan akibat fatik.
• Setiap bentang jembatan harus dirancang dengan sistem pemasangan cara launching
dan sebagai bentang angkur / bentang pemberat. Pemasangan bentang jembatan
rangka panel dengan sistem launching diharuskan menggunakan angkur bentang
pemberat (beban pengimbang), untuk memberikan kesetimbangan pada bentang
launching. Bentang angkur merupakan bentang rangka panel. Penyedia barang/jasa
harus menyediakan manual dan gambar-gambar pemasangan.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
4.2 KRITERIA MATERIAL
• Apabila tidak ditentukan lain, bahwa semua material yang menjadi bagian dari pada
kelengkapan jembatan harus baru dan sesuai dengan spesifikasi ini, dimana persyaratan
untuk semua material yang tidak ditentukan dalam spesifikasi ini, material harus sesuai
dan cocok dengan spesifikasi yang mengacu pada AASHTO/ASTM atau JIS atau
spesifikasi lain.
• Baja yang digunakan untuk komponen utama jembatan minimum harus dari JIS G3106
SM540 atau ASTM A572 Gr. 60 atau setara untuk komponen panel dan JIS G3106
SM490YB atau ASTM A572 Gr 50 atau setara untuk komponen transom/cross girder.
• Baja yang digunakan untuk komponen transom minimum adalah JIS G3106 Grade
SM490YB atau equivalen ASTM A572 Gr. 50
• Baja yang digunakan untuk komponen sekunder jembatan adalah baja struktur tipe
ASTM A36 atau JIS G3101 SS400.

• Semua material baja yang digunakan harus dipabrikasi oleh pabrik baja nasional yang
diakui, bersertifikat ISO 9001 dan mempunyai Mill Certificate.
• Material baja yang digunakan merupakan produksi dalam negeri.
• Semua baja harus dikirim bersama dengan sertifikat pabrik dari pabrik baja dan
sertifikat uji langsung kepada Pengguna Barang/Jasa.
• Untuk mencapai efisiensi yang optimal Penyedia barang/jasa boleh mengusulkan
struktur baja ekuivalen dan memenuhi standar spesifikasi dari negara asal untuk
persetujuan Pengguna Barang/Jasa dengan memberikan deskripsi lengkap tentang
material, termasuk komposisi kimia, sifat mekanikanya, dan sebagainya.
• Semua baut menggunakan material Grade 8.8 menurut EN 20898/DIN 6914 (ekivalen
dengan A325M ASTM F3125M) atau setara kecuali baut angkur menggunakan material
dengan mutu A307 menurut ASTM atau setara. Penyedia Barang/Jasa wajib
menyediakan kunci momen untuk pemasangan baut dengan kapasitas torsi yang
memenuhi kebutuhan sambungan baut.
• Untuk sambungan panel menggunakan Pin Panel dengan mutu Grade 30 CrMnTi atau
JIS G4053 grade SCM 440 atau material lain dengan Kuat Tarik minimal 1.200MPa

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
• Untuk komponen pin lainya di luar dari komponen pin panel menggunakan material
minimum JIS G4051 grade S45 C
• Semua baut, mur dan ring harus dilapisi galvanis sesuai dengan EN ISO 10684 atau
ASTM A153 atau setara atas persetujuan Pengguna Barang/Jasa.
• Semua pekerjaan baja dilapisi galvanis celup panas sesuai ISO 1461-1999 atau ASTM
A123 atau setara terkecuali komponen plat lantai atau deck lantai dilapisi dengan cat
• Jika tidak ditentukan lain, semua baut, stud, drat dan mur harus mengikuti system ISO
metric. Untuk kemudahan pemasangan tidak lebih banyak dari tiga diameter baut harus
digunakan untuk seluruh struktur.
• Bantalan jembatan yang digunakan harus sesuai dengan lingkungan yang korosif (curah
hujan tinggi dan kondisi lautan) dan disyaratkan dengan sedikit pemeliharaan, disetujui
oleh Pengguna barang/jasa.
• Bantalan jembatan yang dibaut pada perletakan harus dipasok bersama dengan
bantalannya.

4.3 BANTALAN DAN SAMBUNGAN UJUNG LANTAI


• Bantalan jembatan harus sudah termasuk dalam komponen struktur atas jembatan.
Bantalan jembatan harus di galvanis celup-panas (hot-dip galvanize).
• Setiap jembatan harus termasuk bantalan fixed pada satu sisi dan bantalan sliding pada
sisi yang lain.

4.4 PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP KARAT


• Semua pekerjaan baja harus dilapisi galvanis celup panas sesuai ISO 1461-1999 atau
ASTM A123 atau SNI 07-7033-2004 atau setara.
• Semua baut, mur dan ring harus dilapisi galvanis sesuai dengan ASTM A153 atau setara.
• Permukaan pins harus dilapisi dengan zinc panas (sherardising) sesuai dengan ASTM
A123.
• Setiap permukaan galvanis dan perbaikan pada bagian galvanis yang gagal harus
dilakukan sesuai dengan persyaratan yang sesuai pada Pasal 3.09 dan 3.10. atau sesuai
dengan ASTM A780 (practice for repair of damage Hot Dip Galvanizing Coating).

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
4.5 KOMPONEN CADANGAN
• Cadangan pin berikut klip pengaman, baut, mur dan ring harus disediakan
sebesarekivalen 2 % (dua perseratus) dari jumlah total untuk setiap bentang.
• Cadangan Zinc Rich Paint dan thinner sebagai berikut:

4.6 PERALATAN DAN TOOL


• Toolkit yang disyaratkan untuk pemasangan dan peluncuran jembatan, harus disediakan
oleh Penyedia jasa.

• Toolkit yang dimaksud pada No. 1 di atas harus disediakan 1 (satu) set untuk setiap
satu bentang jembatan kecuali launching nos dan launcher sejumlah 2 set untuk total
pengadaan jembatan.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
4.7 SISTEM LANTAI (Lantai Baja Orthotropic/Steel Deck Orthotropic)

Steel Deck Orthotropic berfungsi sebagai lantai Jembatan yg menerima beban langsung
dari kendaraan yang melintas kemudian disalurkan ke gelagar melintang (transom).

Orthotropic Deck sisi dalam (OT1)

Orthotropic Deck sisi luar dengan kerb (OT2)

DIMENSI
MARKING NAMA KOMPONEN
X-Y-Z

OT1 Orthotropic Deck sisi dalam 2978 - 1045 – 135

OT2 Orthotropic Deck sisi luar 2978 - 1045 – 235

4.8 SISTEM PEMBEBANAN JEMBATAN


 Spesifikasi pembebanan yang digunakan untuk analisa perhitungan dan rancangan
bangunan atas jembatan adalah HS25-44 (beban Lane dan Truck) sesuai AASHTO
16th Edition 1996: STANDAR SPECIFICATION for HIGHWAY BRIDGES ekuivalen
dengan 100% BMS 1992 dan SNI 1725:2016
 Jembatan yang dipasok dalam kontrak ini akan dipasang dan dibangun di berbagai
Provinsi di Republik Indonesia dan oleh karenanya direncanakan untuk dapat
memikul kondisi beban yang berat sesuai dengan lingkungan. Pengaruh gempa
disesuaikan dengan lokasi jembatan akan berada berdasarkan SNI 2833:2016
Perencanaan Jembatan terhadap Beban Gempa dan Peta dan Sumber BahayaGempa
Indonesia 2017 Lampiran D:D6-Peta percepatan puncak di batuan dasar (SB) untuk
probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun dengan hazard PGA =0,3g.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
4.9 LENDUTAN
Menurut analisa SNI 1725:2016, Selisih dari lendutan inisial (dampak lendutan yang
terjadi karena beban self-weight dari berat jembatan itu sendiri) dan lendutan ketika
jembatan diberi beban maksimal(Menurut analisa SNI 1725:2016) tidak boleh melebihi
nilai dari perumusan L/800 yang dirangkum oleh SNI:1725:2016 yang dimana L adalah
bentang jembatan dalam mm (millimeter).

4.10 TOLERANSI
• Mengacu pada analisa perhitungan pembebanan menurut HS25-44 (AASHTO), angka
toleransi pembebanan kurang lebih adalah 5% (lima) persen dari total beban atau yang
dijelaskan HS25-44 sesuai AASHTO 16th edition 1996: STANDAR SPECIFICATION for
HIGHWAYS BRIDGES.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
BAB 5
DAFTAR KOMPONEN

UNIT SKETSA KOMPONEN


T. WEIGHT
NO PART NAMES MARKING QTY DIMENSION WEIGHT
(Kg)
(Kg/Pc)

1 EXPANSION JOINT EJ1 8 CP6*1046.5 21,57 172,56

2 LOCK END POST LC1 8 PL16*100 1,6 12,80

3 LOCK END POST LC2 4 PL16*110 12,17 48,68

4 LOCK END POST LC3 4 PL10*100 11,32 45,28

5 LOCK BASE PLATE LC4 8 PL25*100 2,1 16,80

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
6 ORTHOTROPIC DECK WDK1 40 CP6*2978 369,97 14.798,87

7 KERB CURB1 20 CP6*2978 30,37 607,40

8 PIN + Safety Clips PIN1 176 PIN 48 3,10 545,60

9 TIE BEAM TB1 4 [100*50*5*7.5 6,24 24,96

10 VERTICAL BRACE VSB1 20 L60*60*6 16,09 321,80

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
11 BASE PLATE WBP1 4 PL25*380 49,02 196,08

12 BASE PLATE WBP2 4 PL25*380 62,13 248,52

13 CHORD REINFORCE WCRS1 80 [100*50*5*7.5 87,27 6.981,60

14 END POST WEP1 4 [100*50*5*7.5 87,88 351,52

15 END POST WEP2 4 [100*50*5*7.5 92,81 371,24

16 VERTICAL FRAME WFM1 18 L70*70*7 36,93 664,74

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
17 HORIZONTAL FRAME WHF5 20 L70*70*7 65,73 1.314,60

18 PANEL STANDARD WMP1 40 [100*50*5*7.5 326,83 13.073,20

19 SWAY BRACE WSB1 20 L70*70*7 37,29 745,80

20 TRANSOM WTR1 11 H400*200*8*13 374,75 4.122,25

21 RAMP ON/RAMP OFF WRO1 2 2898 5.796,00

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
B BOLT/NUT/WASHERS

1 B/N/W M24 x 90 320 0,53 169,60

2 B/N/W M24 x 75 160 0,48 76,80


3 B/N/W M24 x 70 10 0,46 4,60
4 B/N/W M24 x 60 120 0,43 51,60
5 B/N/W M24 x 55 8 0,41 3,28
6 B/N/W M20 x 140 160 0,47 75,84
7 B/N/W M20 x 130 16 0,45 7,26
8 B/N/W M20 x 65 20 0,29 5,88
9 B/N/W M20 x 50 82 0,25 20,83
10 B/N/W M20 x 45 48 0,24 11,71
11 B/N/W M16 x 45 16 0,14 2,18

12 ANCHOR BOLT M24 x 420 32 1,08 34,56

TOTAL 50.924,44

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
BAB 6
METODE PEMBONGKARAN, PENGECEKAN,
PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN

6.1 Metode Pembongkaran


• Terkait metode pembongkaran, langkah pertama komponen pertama yang dibongkar
adalah ramp-on dan ramp-off dari Jembatan tersebut, lalu di simpan ditempat yang
tersedia.
• Komponen kedua yang harus dibongkar adalah bagian deck atau orthotrophic deck.
Pembongkaran deck dapat dilakukan dari segmen manapun dan tidak memiliki sequence
yang harus diikuti. Setelah pembongkaran deck, komponen deck tersebut disusun
dengan rapih pada tempat yang tersedia untuk memudahkan proses identifikasi dan
pengepakan.
• Tahap selanjutnya yaitu komponen Sway Bracing, Vertical Bracing, Transom, Horizontal
Frame, Vertical Frame secara berurutan yang dibongkar satu persatu mulai dari segmen
awal (dari perletakan sliding-end atau fixed-end) lalu menyusun kembali komponen-
komponen yang telah dibongkar pada tempat yang tersedia agar mempermudah proses
identifikasi dan pengepakan.
• Selanjutnya adalah pembongkaran komponen chord reinforced yang dimulai dari
melepaskan pin satu per satu pada segmen terakhir (male end-post) pada saat
jembatan dipasang hingga segmen awal (female end-post) pada saat jembatan di
pasang.
• Pada tahap terakhir yaitu melepas pin-pin panel utama segmen per segmen lalu diikuti
dengan melepaskan panel utamanya satu per satu dan ditempatkan pada area yang
tersedia.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com
6.2 Metode Pengecekan Komponen Pasca Pembongkaran
• Dalam proses pengecekan komponen pasca pembongkaran, Quality Control wajib
memeriksa aspek-aspek dari jembatan antara lain:
1. Defect pada material-material seperti adanya kepenyokan atau kelecetan
terhadap material.
2. Kebersihan dari material/komponen, material yang kotor lebih baik untuk
dibersihkan agar menjaga aspek estetika jembatan.
3. Kelengkapan material, material yang telah dibongkar wajib diperiksa satu per
satu mengacu kepada List Component yang di buat oleh fabrikator
(Penjual/Penyedia) dari Jembatan tersebut. Pastikan tidak ada material yang
kurang atau tertinggal di site.

6.3 Metode Pengepakan Pasca Pembongkaran


• Setelah di bongkar dan diperiksa terkait mutu dan kelengkapan material, pengepakan
lebih baik dilaksanakan dengan menyesuaikan Packing List yang disediakan oleh
fabrikator (Penyedia/Penjual) dari jembatan tersebut yang telah dibagi menjadi
beberapa bundle yang diikat dengan strapping plate coil painted dengan minimum lebar
1 ¼ (32 mm) tebal 0,8 mm dan menggunakan clamp ukuran 1 ¼ (32 mm)

6.4 Metode Penyimpanan Pasca Pembongkaran


• Material yang telah ter-packing pasca pembongkaran dapat dimuat ke truk yang
memiliki kapasitas untuk menampung komponen jembatan tersebut. Setelah itu, muatan
dapat ditata dengan metode yang terlampir di Bab 2, Gambar 1.1. dan disimpan pada
gudang yang memiliki luasan yang cukup serta aman dari pencurian.

PT. WIRATAMA GLOBALINDO JAYA


Jl. Bintaro Utama Sektor 3A - Rukan Multiguna No. 8L
Pd. Aren, Tangerang Selatan - 15225
Telp. 021-737 2973 / 737 2947 - www.ptwiratama.com

Anda mungkin juga menyukai