Anda di halaman 1dari 7

JURNAL NASIONAL

Nama : Aris Yunan Suprapto

NIM : 042010236

Kelas : Manajemen V C

Judul Jurnal : Analisis Penerapan Manajemen Strategik dan Pengaruhnya terhadap


Kinerja Usaha

Penulis : Mutinda Teguh Widayanto

Publikasi : JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan), Vol. 5, No. 3, p.


173-182
Tahun : 2020

1. Perumusan Masalah Penelitian

Peneliti mengutip beberapa pendapat (reserach gap) yang mengkaitkan penelitian


bertema Manajemen Strategi UMKM. Seperti pendapat Taufiqurrahman (2016) yang
memberikan penjelasan bahwa Secara ringkas, proses Manajemen Strategik suatu perusahaan
terdiri dari pengembangan visi dan misi usaha, mengidentifikasikan adanya ancaman dan
peluang yang ada pada lingkungan eksternal, mengidentifikasi apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan internal organisasi atau perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang,
pempertimbangkan berbagai alternatif strategi, serta memilih strategi yang akan dijalankan.
Pada tanggal 2 Oktober 2009, Batik Indonesia telah ditetapkan oleh Unesco sebagai “Warisan
Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi (Masterpieces of the Oral andIntangible Heritage
of Humanity)”, (Wardhana, 2018), hal tersebut mendukung pengembangan usaha ini. Sedangkan usaha
Kerajinan dan Mebel juga mempunyai keunikan karena mempunyai ciri khas yang berbeda dengan
bidang usaha lainnya dan punya potensi untuk dikembangkan dengan area pemasaran yang luas.

Dalam mengembangkan usahanya, UMKM masih memiliki beberapa permasalahan,


diantaranya adalah di bidang permodalan baik jumlah maupun sumbernya, kurangnya
kemampuan manajerial dan keterampilan beroperasi dalam mengorganisir dan terbatasnya
pemasaran (Suci, 2017).

Peneliti menjelaskan secara detail, bahwa latar belakang memilih Manajemen


Strategi UMKM sebagai topik penelitian karena menurut Manajemen strategik adalah
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Ilmu Manajemen. Keberadaannya sebagai sebuah
solusi guna memberdayakan semua sumberdaya perusahaan atau organisasi agar secara
sistematis serta komprehensif .
2. Tujuan Penelitian
Tujuan Peneliti melakukan penelitian ini semata-mata untuk mengetahui derajat
penerapan Manajemen Strategik oleh pelaku UMKM Batik Tulis, Kerajinan dan Mebel di
Kabupaten Probolinggo, untuk mengetahui Kinerja usaha UMKM Batik Tulis, Kerajinan dan
Mebel di Kabupaten Probolinggo, dan yang terakhir yakni untuk mengetahui pengaruh
penerapan Manajemen Strategik terhadap Kinerja Usaha.

3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Empiris


Menurut peneliti, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui derajat penerapan Manajemen
Strategik dan tingkat Kinerja Usaha UMKM pada sektor Batik Tulis, Kerajinan dan Mebel di
Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, serta untuk menguji hubungan Penerapan Manajemen
Strategik dengan Kinerja Usaha.

Menurut peneliti, Populasi penelitian ini adalah pelaku UMKM sektor Batik Tulis,
Kerajinan dan Mebel di Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan metode purposive
sampling dan yang memenuhi persyaratan sebanyak 30 sampel

Penelitian oleh Made Sudarma (2003), menyimpulkan bahwa perusahaan yang melaksanakan
Perencanaan Strategis secara formal mempunyai Kinerja yang lebih baik.

Peneliti menyatakan perlunya mengatahui tentang strategic planning oleh Penelitian dari
Natasya, Priscilla dan Devie (2013), menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari
Strategic Planning terhadap Kinerja Perusahaan dan Keunggulan Bersaing.

Peneliti menyatakan perlunya efek strategic planning yang baik oleh Penelitian
Dari Asmarani (2006), menemukan bahwa jika Perencanaan Strategik suatu perusahaan
semakin baik, maka Kinerja Perusahaan akan meningkat pula.

Peneliti juga mengiyakan dan mengutip pendapat dari Ruly Berliantiningrum,


Sunaryanto, dan Heri Pratikto (2017), menemukan bahwa pelembagaan Manajemen Strategik
dan Sistem Akuntansi Manajemen strategik berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
manufaktur di Jawa Timur.

Peneliti juga menganggap Visi dan Misi usaha, Analisis Internal, Analisis Eksternal, Formulasi
Strategi, dan Implementasi Strategi sebagai bagian dari Penerapan Manajemen Strategik selaku
X1 dan mengelompokkan Pertumbuhan Omset, Pertumbuhan Aset, Rentabilitas, dan
Profitabilitas menjadi bagian dari Kinerja Usaha (Y1).
4. Hipotesis

Penelitian ini hanya punya satu variabel yakni Penerapan Manajemen Strategik dan
Pengaruhnya terhadap Kinerja Usaha. Penelitian ini bersifat deskriptif karena hanya
menjelaskan apakah positif atas pengaruh yang diberikan atau negatif. Jadi dugaan
sementaranya adalah ”Penerapan Manajemen Strategik berpengaruh positif terhadap Kinerja
Perusahaan”

5. Metode Riset
Terdapat 2 tahapan dari pelaksanaan penelitian ini, tahap pertama adalah penelitian deskriptif
dan tahapan analisis kedua adalah penelitian statistik.

Populasi dalam penelitian ini adalah Pelaku Usaha UMKM sektor Batik Tulis, Kerajinan dan
Mebel yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Metode pengambilan sampel adalah
purposive sampling yaitu teknik penarikan sampel yang diambil dengan persyaratan kriteria
tertentu, diantaranya sudah melakukan usaha lebih dari 3 tahun, dan bersedia menyediakan data
kinerja mereka, yang meliputi Perkembangan aset, omset usaha, rentabilitas dan profitabilitas
usaha. Sampel yang terpilih adalah sebanyak 30. Penelitian ini di lakukan pada kurun waktu
Januari hingga Maret 2020.

Pada proses penelitian tahap pertama, untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama,
dilakukan diberikan kuesioner yang mengindikasikan tingkat penerapan responden terhadap
Manajemen Strategik, dengan indikator (Sutanto, 2014) : Visi dan Misi Perusahaan,Analisis
Sumberdaya (Internal), Analisis Lingkungan (Eksternal), Formulasi Strategi, Implementasi
Strategi, Evaluasi Strategi

Sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian kedua, dilakukan pengambilan data tentang
Kinerja Usaha (Aryaningsih, 2018) dari responden dengan indikator : Pertumbuhan Omset,
Pertumbuhan Aset, Rentabilitas Usaha, dan Profitabilitas usaha

Pada penelitian analisis statistik ini, terbagi ke dalam variabel terikat (Y) dan variabel bebas (Y)
berikut :
Variabel Y : Kinerja Usaha
Variabel X : Penerapan Manajemen Strategik

Agar dapat diketahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y, akan dilakukan Analisis Regresi
Linier Sederhana, dengan persamaan :
Y = a + bX+ e
Keterangan:
 Y = Kinerja Usaha
 A = Konstanta
 B = Koefisien Variabel X
 X = Penerapan Manajemen Strategik
 E = Errors Terms
6. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasakan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa derajat Penerapan manajemen
Strategik pada pelaku UMKM Batik Tulis, Kerajinan dan Mebel termasuk ke dalam kategori
sedang, demikian pula derajat Kinerja Usaha pada pelaku UMKM Batik Tulis, Kerajinan dan
Mebel ini juga termasuk ke dalam kategori sedang. Terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara Penerapan Manajemen Strategik dengan Kinerja Usaha UMKM Batik Tulis, Kerajinan
dan Mebel di Kabupaten Probolinggo.

Hendaknya para pelaku UMKM dapat diberikan pelatihan tentang Manajemen Strategik untuk
meningkatkan kompetensi mereka. Penelitian selanjutnya bisa dilakukan untuk menguji
hubungan Penerapan Manajemen Strategik pada sektor usaha lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Widayanto, M.T. (2020). “Analisis Penerapan Manajemen Strategik dan Pengaruhnya


terhadap Kinerja Usaha”. Kediri: JMK (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan) . 2020.
5(3), p173-182.
JURNAL INTERNASIONAL

Nama : Aris Yunan Suprapto

NIM : 042010236

Kelas : Manajemen V C

Judul Jurnal : Public Relations in Strategic Management and Strategic Management


of Public Relations: theoryand evidence from the IABC Excellence project

Penulis : James E. Grunig dan Larissa A. Grunig

Publikasi : Journalism Studies, Vol 1, No. 2, 2000, pp. 303–321

Tahun : 2000

1. Perumusan Masalah Penelitian

Didalam jurnal ini ditetapkan kasus untuk hubungan masyarakat sebagai komponen
penting dari sebuah proses manajemen strategis organisasi dan manajemen strategis berikutnya
dari hubungan masyarakat dalam sebuah organisasi yang efektif.

Peneliti mengutip sejak tahun 1985, beliau telah menjadi bagian dari satu dari enam
peneliti yang telah melakukan penelitian, didanai oleh International
Association of Business Communicator (IABC)

Keterlibatan publik hubungan dalam manajemen strategis secara konsisten adalah


prediktor terbaik dari publik yang sangat baik berhubungan di 323 organisasi yang telah
dipelajari.
Menurut peneliti, baik CEO maupun manajer komunikasi dalam organisasi dengan
departemen hubungan masyarakat yang sangat baik, percaya bahwa fungsi tersebut memberikan
kontribusi lebih untuk efektifitas organisasi daripada mereka yang memiliki departemen yang
kurang baik.
Peneliti juga menunjukkan bahwa manajemen strategis memiliki arti yang berbeda di
bidangnya.

2. Tujuan Penelitian
Tujuan Peneliti melakukan penelitian ini semata-mata untuk memberika kontibus lebih
pada efektifitas organisasi dan membangun praktik hubungan masyarakat agar lebih strategis
bersamaan dengan dibangunnya hubungan publik yang strategis juga.
3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Empiris

Penelitian oleh Kanter (1983, 1989) dan Pinchot (1985) , mendefinisikan keunggulan sebagai
inovasi

Peneliti menyatakan perlunya perusahaan agara memenuhi syarat seperti: kualitas manajemen,
kualitas produk dan layanan, inovasi, nilai sebagai investasi jangka panjang, kesehatan
keuangan, serta kemampuan menarik.

Peneliti juga mengutip darp peneliti lain Paul dan Taylor (1986) yang
menggunakan langkah-langkah keuangan serupa untuk mengidentifikasi 101
perusahaan berkinerja terbaik di Amerika Serikat.

Menurut Lydenberg (1986), menilai perusahaan berdasarkan ilmu penipuan sosial


mereka

Menurut Levering dkk. (1984) tentang manfaat SDM bagi karyawan.


4. Hipotesis

Penelitian ini mempunyai 2X dan 1Y, yakni Hubungan masyarakat sebagai Y1 serta
manajemen strategis (X1) dan Manajemen strategis hubungan masyarakat (X2) . Penelitian ini
bersifat deskriptif karena hanya menjelaskan apakah positif atas pengaruh yang diberikan
atau negatif. Jadi dugaan sementaranya adalah ”Manajemen strategis dan manajemen strategis
hubungan masyarakat berpengaruh positif terhadap Hubungan masyarakat”

5. Metode Riset
Terdapat 2 jenis dari pelaksanaan penelitian ini, yakni kuantitaif dan kualitatif.

Dimulai dari kuantitaif, yang menyajikan data dengan mengurangi sebanyak dari data yang
tersedia. Teori sendiri dari kapal hubungan antara variabel dan subteori. Subteori dioperasikan
menjadi sekitar 1700 pertanyaan tentang 3 kuisioner dan variabel yang mendasari harus lebih
luas dari variabel asli yang dianalisis.

Untuk jenis kualitatifnya, peneliti meminta CEO untuk menjelaskan alasan mereka menetapkan
nilai yang mereka lakukan untuk departemen hubungan masyarakat dan penjelasan mereka akan
memberikan bukti lebih lanjut bahwa teori penelitian ini tentang kontribusi PR untuk
organisasi.

6. Pembahasan Hasil Penelitian


Hasil dari penelitian ini adalah sebuah teori yang terdiri dari beberapa prinsip umum
yang tampaknya berlaku di seluruh dunia, meskipun kami percaya bahwa ini konsep harus
diterapkan secara berbeda dalam budaya dan sistem ekonomi-politik yang berbeda. . Teorinya
juga berlaku dalam pengaturan organisasi yang berbeda seperti seperti instansi pemerintah,
perusahaan, organisasi dan asosiasi non-profit. Singkatnya, teori ini menawarkan kerangka
konseptual bagi seorang profesional. Hasil kualitatif dan kuantitatif dari proyek Excellence
IABC Research Foundation, menegaskan pentingnya human strategis dalam membantu
membuat organisasi menjadi lebih efektif. dan hasil analisis penelitian ini adalah pandangan
komprehensif tentang karakteristik departemen hubungan masyarakat yang paling baik.

DAFTAR PUSTAKA

Grunig, J. E., & Grunig, L. A. (2000). Public Relations in Strategic Management and Strategic
Management of Public Relations: theory and evidence from the IABC Excellence project.
Journalism Studies, 1(2), 303–321. https://doi.org/10.1080/14616700050028271

Anda mungkin juga menyukai