Anda di halaman 1dari 8

Sebuah Model Baru dari Kompetensi Berpikir Strategis

A. Latar Belakang
Herrmann (1996, hlm. 6-8) menyatakan pemikiran strategis merupakan suatu metode
yang dirancang untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang terjadi dimasa yang akan datang.
Macmillan dan Tampoe (2000) mendefinisikan pemikiran strategis merupakan dasar dalam
menentukan strategi yang akan di implementasikan. Sedangkan menurut Saloner et al. (2001)
berfikir strategis adalah Suatu cara yang digunakan agar organiasai yang dijalankan dapat
mengalami kemajuan dan mengantisipasi perubahan yang terjadi dilingkungan eksternal
organisai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berfikir strategis adalah kemampuan menilai dan
mengembangkan visi dan strategi yang berorientasi pada masa depan untuk mencapai tujuan
organisasi.
Penelitian ini menyajikan sebuah model baru dari kompetensi berfikir strategi, tentang
karakteristik pemikiran strategi yang mempengaruhi strategi dan kinerja bisnis. Model ini
menawarkan cara baru untuk mencari pemikiran strategi sebagai kompetensi para pemimpin
bisnis. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai kerangka untuk mengembangkan pemikiran
strategi individu, melalui pengembangan diri atau program pengembangan sumber daya manusia.
Berfikir strategi dapat membantu organisasi dalam menghadapi tantangan perubahan lingkungan
bisnis (Tavakolli dan Lamton, 2005) .
Jenis pendekatan penelitian yang dipakai adalah metode teori grounded , metode
penelitian dengan menggunakan berbagai sumber dan tekhnik pengumpulan data : wawancara
mendalam (in depth interview), Observasi, review literature, dan dokumen terkait yang telah
diterbitkan. Penelitian ini dilakukan pada pemimpin bisnis dari perusahaan besar yang memiliki
pasar masing-masing, mewakili 11 industri berbeda di Thailand.
Pada penelitian ini terdapat 7 karakteristik dari strategi berfikir yang berpengaruh pada
perumusan strategi, langkah strategis, dan kinerja bisnis: kemampuan berpikir konseptual,
pemikiran visioner, kemampuan berpikir analitis, kemampuan sintetis, objektivitas, kreativitas,

dan kemampuan belajar. Kumpulan kemampuan dan keterampilan ini diistilahkan dengan
kompetensi strategi berpikir.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
permasalahan yang ada adalah, apakah pemimpin bisnis yang melakukan starategi berfikir dapat
memiliki dampak pada kesuksesan bisnis?
C. Pembahasan
Proses manajemen strategis
Manajemen strategis didefinisikan sebagai proses membangun "kemampuan" yang
memungkinkan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, pemegang saham, dan
masyarakat (Nag et al., 2007). Terperinci Proses adalah cara untuk mencapai hasil yang
diinginkan strategis (Whittington, 1996; Jarzabkowski et al., 2007). Kebanyakan model umum
manajemen strategis adalah sama (Feurer dan Chaharbaghi, 1997), mereka terdiri dari:
pembentukan visi strategis; informasi analisis; Pengaturan tujuan; perumusan strategi;
implementasi strategi; dan evaluasi kinerja (Thompson dan Strickland, 1996; Pearce dan
Robinson, 2000; Macmillan dan Tampoe, 2000; Saloner et al., 2001). Manajemen strategis
umum Proses ini digunakan sebagai kerangka kerja untuk mempelajari secara empiris hubungan
antara bisnis pertunjukan, pertumbuhan bisnis dalam hal ini, dan pemikiran strategis yang
berlangsung selama proses tersebut.

Ilustrasi proses manajemen strategis


Gambar 1

Pemikiran strategis
Karakteristik umum dari pemikiran strategis yang disebutkan oleh sejumlah literature
adalah: visioner, kreatif, dan sintetis. Karakteristik lain yang disebutkan oleh beberapa literature
analitis, konseptual, divergen, dan sistematis. Rowe et al. (1986, p. 23) mendefinisikan pemikiran
strategis sebagai proses berpikir tentang sebuah organisasi dan bagaimana cara mengembangkan
strategi yang meliputi visi, kreativitas, fleksibilitas, dan kewirausahaan. Mintzberg (1994a, b)
menjelaskan pemikiran strategis sebagai kreatif, sintesis, dan intuitif. Demikian pula, Heracleous
(1998) menjelaskan pemikiran strategis sebagai sintetis, kreatif, dan divergen. Thompson dan
Strickland (1996) menjelaskan pemikiran strategis sebagai analitis, konseptual, dan visioner.
Mereka juga menambahkan bahwa berpikir strategis membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan sintesis. Tinjauan literatur kami telah menemukan hanya empat makalah khusus
membahas tentang pemikiran strategis. Liedtka (1998) mengkonseptualisasikan bahwa
pemikiran strategis meliputi lima unsur: memiliki perspektif sistem, yang intentfocussed,
berpikir dalam waktu, menjadi hipotesis-driven, dan bertindak dalam cerdas cara oportunistik.
Graetz (2000, hal. 457) menunjukkan peran pemikiran strategis sebagai "Mencari inovasi dan
membayangkan masa depan yang baru dan sangat berbeda yang dapat menyebabkan sebuah
perusahaan untuk mendefinisikan strategi inti dan industri. "Graetz (2002) menggabungkan
atribut pemikiran strategis yang disarankan oleh Mintzberg (1994a, b) dan Heracleous (1998)

dan menambahkan pemikiran inovatif. Bonn (2001) mengusulkan "pemikiran strategis" sebagai
inti kompetensi suatu organisasi. Bonn (2005) mendefinisikan "berpikir strategis" sebagai cara
untuk memecahkan masalah strategis, menggabungkan pendekatan strategis yang rasional dan
konvergen dengan proses berpikir kreatif dan konvergen dan mengusulkan kerangka konseptual
pemikiran strategis yang terdiri dari pemikiran sistem, kreativitas, dan visi.

Dari keterangan yang telah dijelaskan pada table diatas, penulis menemukan 7 karakteristik yang
ada pada tinjauan pustaka, yang diambil dari delapan penulis, seperti: Andrews (1971), Rowe et
al (1986), Mintzberg (1994a,b), Thomson and Strickland (1996), Heracleous (1998), Graetz
(2002), Born (2005) yang menemukan bahwa adanya kesamaan dalam pemikiran seperti yang
telah tercantum pada table di atas.

Gambar 2
Dari gambar di atas (Gambar 2) dapat di ketahui bahwa ke 7 karakteristik dari berfikir
strategi yang terdiri dari : kemampuan berpikir konseptual, kemampuan
kreatif,

berpikir visioner,

kemampuan berpikir analisis, kemampuan belajar, kemampuan bersintesis, objektif

dirumuskan dalam strategi yang akan diterapkan pada perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan pada setiap segmen pasar.

D. Kesimpulan
Dari hasil review jurnal ini, penulis menemukan ada 7 karakteristik dari strategi berfikir yang
dapat mempengaruhi perumusan strategi, langkah strategis, dan kinerja bisnis: kemampuan
berpikir konseptual, pemikiran visioner, kemampuan berpikir analitis, kemampuan sintetis,
objektivitas, kreativitas, dan kemampuan belajar. Kumpulan kemampuan dan keterampilan ini
diistilahkan dengan kompetensi strategi berpikir, yang dapat digunakan oleh pemimpin
perusahaan dalam menyusun suatu rencana dalam mencapai kesuksesan.
E. Pendapat
1. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian empiris yaitu mempelajari perilaku dan
pikiran para pemimpin bisnis : bagaimana mereka menentukan tujuan dasar dan tujuan
perusahaan, bagaimana memilih program dan sumber daya yang ada, bagaimana
mengalokasikan yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan yang hendak dicapai.
2. Penelitian ini juga bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana para
pemimpin perusahaan dalam mengidentifikasi peluang dan risiko, bagaimana mereka
menentukan sumber daya perusahaan, peran nilai-nilai pribadi mereka, dan bagaimana
mereka mengakui tanggung jawab non-ekonomi terhadap masyarakat.
3. Penelitian ini berfokus pada tindakan strategis aktual dan hasil keputusan strategis yang
berhubungan dengan pertumbuhan bisnis.
4. Teknik pengumpulan data yang di lakukan oleh para peneliti yaitu dengan wawancara
mendalam (indepth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
wawancara di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama.
5. Penelitian ini menggunakan model pencocokan bentuk yang menghubungkan dua
bentuk, yaitu bentuk teoritis dan pola yang diamati atau operasional untuk
mengidentifikasi celah pada pengetahuan, pola teoritis ini menuju pada tinjauan pustaka
yang telah ditemukan, pola yang diamati adalah pola empiris yang diidentifikasi dari data
penelitian, konsep dari model pencocokan pola diterapkan untuk menandai kemampuan
dan keterampilan pemimpin bisnis.

6. Penelitian ini menerapkan analisis konseptual yang menetapkan adanya frekuensi


konsep ( seperti kata-kata, tema, atau karakter) dalam suatu naskah, dan menganalisa teks
dengan memberikan kode di teks dalam isi kategori yang dikelola.
F. Referensi
Nuntamanop, Pulboon dkk. 2013. A New Model of Strategic Thinking Competency. Journal
of Strategy and Management Vol 6 No. 3 pp 242-264.
http://www.slideshare.net/barenismeliterer/grounded-research-baren-barnabas-copy ( diakses
5-5-2016 12:19 PM)

STRATEGI BERFIKIR

Sebuah Model Baru dari Kompetensi Berpikir Strategis

Mitra Nugraha Yatma (15911073)

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI


PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016

Anda mungkin juga menyukai