ABSTRAK
Artikel Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan format analisis kritis artikel (FAKA) yang
berpotensi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis mahasiswa
perlu dikembangkan sebagai salah satu kecakapan hidup abad 21 yang sangat diperlukan untuk
menghadapi tantangan zaman. Keterampilan berpikir kritis juga diperlukan untuk mengembangkan
proposal penelitian. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa adalah melakukan analisis
kritis (antis) artikel. Kegiatan melakukan antis artikel perlu dilakukan oleh setiap peneliti agar dapat
memposisikan penelitiannya dalam state of the art penelitian dalam bidangnya. Kegiatan ini juga
dimaksudkan untuk menambah wawasan dan rujukan yang dapat digunakan untuk membahas hasil
penelitiannya. Dalam rangka melatih mahasiswa melakukan kegiatan antis artikel diperlukan FAKA yang
tepat. Berdasarkan pengalaman membelajarkan metodologi penelitian selama bertahun-tahun dirasakan
bahwa pemilihan FAKA sangat menentukan kualitas dan pemanfaatan hasil antis artikel yang dilakukan
oleh mahasiswa. FAKA Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan format analisis kritis artikel yang dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan mendeskripsikan format penilaian hasil analisis kritis. FAKA yang
berpotensi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa tersusun atas: calon judul
proposal penelitian, nomor urut artikel yang diantis, nama, NIM, kelas tanggal, referensi, kualitas jurnal,
tujuan, metodologi penelitian, konsep yang dirujuk/dijadikan wacana, kelebihan dan kekurangan artikel,
pertanyaan yang dimunculkan, konsep yang dipelajari, dan refleksi diri. Hasil penelitian ini adalah
diperoleh FAKA yang dikembangkan berdidasarkan pada FRISCO (Fokus, Reason, Inference, Situation,
Clarity, dan Overview) yang dapat memberdayakan merupakan komponen keterampilan berpikir kritis
mahasiswa. Masing-masing bagian dari FAKA dapat melatih mahasiswa untuk melakukan analisis secara
kritis mengenai bagaimana artikel yang dianalisis kritis tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
dalam rangka penyusunan proposal penelitiannya.
Kata kunci: Analisis Kritis Artikel; Berpikir Kritis; FAKA
ABSTRACT
This e purpose of this study is toarticle describes the article critical analysis format of article
(CAFA)/format analisis kritis (FAKA) which has the potential to develop critical thinking skills. Student
critical thinking skills need to be developed as one of the 21st-century life skills that are needed to face the
challenges of the times. Critical thinking skills are also needed to develop research proposals. One of the
activities that students must do is to conduct a critical analysis of articles. Activities to conduct a critical
analysis of articles need to be carried out by each researcher in order to position his research in the state of
the art research in his field. This activity is also intended to add insights and references that can be used to
discuss the results of his research. In order to train students to carry out critical analysis activities, the right
CAFAKA is needed. Based on the experience of teaching research methodologies over the years it was felt
that the selection of CAFAKA greatly determined the quality and utilization of the results of critical
analysis of articles conducted by students. The research method used is descriptive. Descriptive research
methods are used to describe CAFA the format of critical analysis that can develop critical thinking skills
and describe the format of assessment of critical analysis results. FAthatKA has the potential to improve
students' critical thinking skills composed of: prospective research proposal titles, the ordinal number of
article being analyzed, names, NIMs, date classes, references, journal quality, objectives, research
methodology, concepts referenced/made into discourse, advantages, and disadvantages of articles,
questions raised, concepts learned, and self reflection. The CAFA is based on results of this study are
obtained by FAKA based on the components of FRISCO (Fokus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan
Overview) which can empower students' critical thinking skills. Each part of CAFAKA can train students to
analyze critically about how the critically analyzed articles can be utilized by students in order to compile
their research proposals.
Keywords: Critical Analysis of Articles; Critical thinking; CAFAKA.
Kemajuan abad 21 menuntut setiap orang keterampilan belajar tersebut ke kelas secara
untuk memiliki keterampilan abad 21 (Halah & sengaja, terstruktur, dan luas.
Patrick, 2015). Menurut Partnership for 21st Dalam kegiatan perkuliahan di Universitas
Century Skills sebaiknya pendidik membelajarkan Negeri Malang (UM), dosen diharapkan
peserta didik dengan menggunakan kerangka mengembangkan kapabilitas mahasiswanya. Hal
Pembelajaran Abad 21 (Framework for 21st ini dapat diartikan sebagai mengembangkan
Century Learning), dengan mengintegrasikan sebanyak mungkin keterampilan abad 21
keterampilan abad 21 ke dalam pembelajaran mahasiswanya. Kegiatan memperkuat daya
(Partnership For 21st Century Skills (P21), 2009). saing bangsa ini tercermin dalam paradigma
Banyak sumber menyatakan bahwa ada berbagai yang dipilih UM dengan nama Belajar Berbasis
keterampilan abad 21 yang harus dikuasai Kehidupan/Life-Based Learning (TIM BBK UM,
peserta didik agar sukses dalam pekerjaan dan 2016). Lebih lanjut dinyatakan bahwa
kehidupan mereka (Boholano, 2017; Garba, pengalaman belajar diorientasikan pada
Byabazaire, & Busthami, 2015; Wrahatnolo & optimalisasi pengembangan potensi diri
Munoto, 2018). mahasiswa. Inti dari paradigma ini adalah
Keterampilan abad 21 yang disarankan mahasiswa belajar secara aktif, dengan
untuk dikuasai peserta didik menurut World menumbuhkan tanggung jawab belajar,
Economic Forum (2015) ada 16 macam yang menanamkan makna bahwa orang makin
terbagi menjadi tiga kelompok besar yakni 6 berdaya dengan belajar, mengembangkan
Literasi Dasar (Bahasa, Angka, Sains, Informasi strategi belajar, dan menjunjung tinggi kegiatan
dan Teknologi Komunikasi, Keuangan, serta kolaborasi. Penulis menerjemahkan paradigma
Budaya dan Kewarganegaraan); 4 ini ke dalam bentuk pengembangan
Kompetensi/4Cs yaitu Keterampilan Berpikir keterampilan berpikir, terutama keterampilan
Kritis dan Pemecahan Masalah, Kreativitas, berpikir kritis.
Keterampilan Berkomunikasi dan Berkolaborasi; Menurut Zubaidah (2010) hal yang sangat
dan 6 Karakter yang Berkualitas yaitu penting dalam pengajaran keterampilan berpikir
Keingintahuan, Inisiatif, Kegigihan, Kemampuan adalah perlunya latihan-latihan yang intensif.
Beradaptasi, Kepemimpinan, serta Kesadaran Dalam hal keterampilan berpikir, peserta didik
Sosial dan Budaya. Literasi Dasar membekali perlu berulang-ulang melatih diri walaupun
peserta didik untuk melaksanakan tugas sehari- sebenarnya keterampilan ini sudah menjadi
hari (Özenç & Doğan, 2014); Kompetensi bagian dari cara berpikirnya. Latihan rutin yang
diperlukan peserta didik untuk menghadapi dilakukan peserta didik akan berdampak pada
tantangan hidup yang kompleks (National efisiensi dan otomatisasi keterampilan berpikir
Education Association, 2015), sementara Karakter yang telah mereka miliki. Dalam proses
yang Berkualitas diperlukan untuk menghadapi pembelajaran di kelas, pendidik harus selalu
lingkungan hidup yang terus berubah (Lorenzi & melatih keterampilan berpikir peserta didik
Riley, 2000). sehingga jumlah atau macam keterampilan
Menurut Partnership For 21st Century berpikir peserta didik makin berkembang.
Skills (P21) (2009), dalam membelajarkan peserta Keterampilan berpikir kritis mahasiswa
didik perlu penekanan dalam melatih perlu dikembangkan sebagai salah satu
keterampilan belajar, agar peserta didik dapat kecakapan hidup abad 21 yang sangat
terus menerus belajar sepanjang hayat. diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman.
Keterampilan belajar yang perlu dilatihkan pada Salah satu tantangan pembelajaran yang
peserta didik meliputi tiga bidang yang luas dihadapi oleh mahasiswa jenjang S3 Pendidikan
yakni keterampilan informasi dan komunikasi, Biologi adalah bagaimana mengembangkan
keterampilan berpikir dan pemecahan masalah, proposal penelitian disertasi. Pengembangan
serta keterampilan interpersonal dan pengarahan proposal disertasi di Program Studi S3
diri. Pendidik yang baik selalu menekankan Pendidikan Biologi UM dilakukan melalui
pelatihan keterampilan-keterampilan tersebut. berbagai mata kuliah yang semuanya ditujukan
Tantangannya adalah, bagaimana memasukkan untuk membantu mahasiswa mengembangkan
proposal penelitian disertasinya.