Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Biologi “Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi III (IP2B III) 2019”

Format Analisis Kritis Artikel yang Berpotensi Mengembangkan


Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa

Herawati Susilo 1 , Siti Zubaidah 1 , Fatchur Rahman 1 , Ahmad Kamal Sudrajat 1


1Jurusan Biologi, FMIPA,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang, 65145
email korespondensi: herawati.susilo.fmipa@um.ac.id

ABSTRAK

Artikel Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan format analisis kritis artikel (FAKA) yang
berpotensi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis mahasiswa
perlu dikembangkan sebagai salah satu kecakapan hidup abad 21 yang sangat diperlukan untuk
menghadapi tantangan zaman. Keterampilan berpikir kritis juga diperlukan untuk mengembangkan
proposal penelitian. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa adalah melakukan analisis
kritis (antis) artikel. Kegiatan melakukan antis artikel perlu dilakukan oleh setiap peneliti agar dapat
memposisikan penelitiannya dalam state of the art penelitian dalam bidangnya. Kegiatan ini juga
dimaksudkan untuk menambah wawasan dan rujukan yang dapat digunakan untuk membahas hasil
penelitiannya. Dalam rangka melatih mahasiswa melakukan kegiatan antis artikel diperlukan FAKA yang
tepat. Berdasarkan pengalaman membelajarkan metodologi penelitian selama bertahun-tahun dirasakan
bahwa pemilihan FAKA sangat menentukan kualitas dan pemanfaatan hasil antis artikel yang dilakukan
oleh mahasiswa. FAKA Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan format analisis kritis artikel yang dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan mendeskripsikan format penilaian hasil analisis kritis. FAKA yang
berpotensi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa tersusun atas: calon judul
proposal penelitian, nomor urut artikel yang diantis, nama, NIM, kelas tanggal, referensi, kualitas jurnal,
tujuan, metodologi penelitian, konsep yang dirujuk/dijadikan wacana, kelebihan dan kekurangan artikel,
pertanyaan yang dimunculkan, konsep yang dipelajari, dan refleksi diri. Hasil penelitian ini adalah
diperoleh FAKA yang dikembangkan berdidasarkan pada FRISCO (Fokus, Reason, Inference, Situation,
Clarity, dan Overview) yang dapat memberdayakan merupakan komponen keterampilan berpikir kritis
mahasiswa. Masing-masing bagian dari FAKA dapat melatih mahasiswa untuk melakukan analisis secara
kritis mengenai bagaimana artikel yang dianalisis kritis tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
dalam rangka penyusunan proposal penelitiannya.
Kata kunci: Analisis Kritis Artikel; Berpikir Kritis; FAKA

ABSTRACT
This e purpose of this study is toarticle describes the article critical analysis format of article
(CAFA)/format analisis kritis (FAKA) which has the potential to develop critical thinking skills. Student
critical thinking skills need to be developed as one of the 21st-century life skills that are needed to face the
challenges of the times. Critical thinking skills are also needed to develop research proposals. One of the
activities that students must do is to conduct a critical analysis of articles. Activities to conduct a critical
analysis of articles need to be carried out by each researcher in order to position his research in the state of
the art research in his field. This activity is also intended to add insights and references that can be used to
discuss the results of his research. In order to train students to carry out critical analysis activities, the right
CAFAKA is needed. Based on the experience of teaching research methodologies over the years it was felt
that the selection of CAFAKA greatly determined the quality and utilization of the results of critical
analysis of articles conducted by students. The research method used is descriptive. Descriptive research
methods are used to describe CAFA the format of critical analysis that can develop critical thinking skills
and describe the format of assessment of critical analysis results. FAthatKA has the potential to improve
students' critical thinking skills composed of: prospective research proposal titles, the ordinal number of
article being analyzed, names, NIMs, date classes, references, journal quality, objectives, research
methodology, concepts referenced/made into discourse, advantages, and disadvantages of articles,
questions raised, concepts learned, and self reflection. The CAFA is based on results of this study are
obtained by FAKA based on the components of FRISCO (Fokus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan
Overview) which can empower students' critical thinking skills. Each part of CAFAKA can train students to

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000….. 1


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi III (IP2B III) 2019”

analyze critically about how the critically analyzed articles can be utilized by students in order to compile
their research proposals.
Keywords: Critical Analysis of Articles; Critical thinking; CAFAKA.

Kemajuan abad 21 menuntut setiap orang keterampilan belajar tersebut ke kelas secara
untuk memiliki keterampilan abad 21 (Halah & sengaja, terstruktur, dan luas.
Patrick, 2015). Menurut Partnership for 21st Dalam kegiatan perkuliahan di Universitas
Century Skills sebaiknya pendidik membelajarkan Negeri Malang (UM), dosen diharapkan
peserta didik dengan menggunakan kerangka mengembangkan kapabilitas mahasiswanya. Hal
Pembelajaran Abad 21 (Framework for 21st ini dapat diartikan sebagai mengembangkan
Century Learning), dengan mengintegrasikan sebanyak mungkin keterampilan abad 21
keterampilan abad 21 ke dalam pembelajaran mahasiswanya. Kegiatan memperkuat daya
(Partnership For 21st Century Skills (P21), 2009). saing bangsa ini tercermin dalam paradigma
Banyak sumber menyatakan bahwa ada berbagai yang dipilih UM dengan nama Belajar Berbasis
keterampilan abad 21 yang harus dikuasai Kehidupan/Life-Based Learning (TIM BBK UM,
peserta didik agar sukses dalam pekerjaan dan 2016). Lebih lanjut dinyatakan bahwa
kehidupan mereka (Boholano, 2017; Garba, pengalaman belajar diorientasikan pada
Byabazaire, & Busthami, 2015; Wrahatnolo & optimalisasi pengembangan potensi diri
Munoto, 2018). mahasiswa. Inti dari paradigma ini adalah
Keterampilan abad 21 yang disarankan mahasiswa belajar secara aktif, dengan
untuk dikuasai peserta didik menurut World menumbuhkan tanggung jawab belajar,
Economic Forum (2015) ada 16 macam yang menanamkan makna bahwa orang makin
terbagi menjadi tiga kelompok besar yakni 6 berdaya dengan belajar, mengembangkan
Literasi Dasar (Bahasa, Angka, Sains, Informasi strategi belajar, dan menjunjung tinggi kegiatan
dan Teknologi Komunikasi, Keuangan, serta kolaborasi. Penulis menerjemahkan paradigma
Budaya dan Kewarganegaraan); 4 ini ke dalam bentuk pengembangan
Kompetensi/4Cs yaitu Keterampilan Berpikir keterampilan berpikir, terutama keterampilan
Kritis dan Pemecahan Masalah, Kreativitas, berpikir kritis.
Keterampilan Berkomunikasi dan Berkolaborasi; Menurut Zubaidah (2010) hal yang sangat
dan 6 Karakter yang Berkualitas yaitu penting dalam pengajaran keterampilan berpikir
Keingintahuan, Inisiatif, Kegigihan, Kemampuan adalah perlunya latihan-latihan yang intensif.
Beradaptasi, Kepemimpinan, serta Kesadaran Dalam hal keterampilan berpikir, peserta didik
Sosial dan Budaya. Literasi Dasar membekali perlu berulang-ulang melatih diri walaupun
peserta didik untuk melaksanakan tugas sehari- sebenarnya keterampilan ini sudah menjadi
hari (Özenç & Doğan, 2014); Kompetensi bagian dari cara berpikirnya. Latihan rutin yang
diperlukan peserta didik untuk menghadapi dilakukan peserta didik akan berdampak pada
tantangan hidup yang kompleks (National efisiensi dan otomatisasi keterampilan berpikir
Education Association, 2015), sementara Karakter yang telah mereka miliki. Dalam proses
yang Berkualitas diperlukan untuk menghadapi pembelajaran di kelas, pendidik harus selalu
lingkungan hidup yang terus berubah (Lorenzi & melatih keterampilan berpikir peserta didik
Riley, 2000). sehingga jumlah atau macam keterampilan
Menurut Partnership For 21st Century berpikir peserta didik makin berkembang.
Skills (P21) (2009), dalam membelajarkan peserta Keterampilan berpikir kritis mahasiswa
didik perlu penekanan dalam melatih perlu dikembangkan sebagai salah satu
keterampilan belajar, agar peserta didik dapat kecakapan hidup abad 21 yang sangat
terus menerus belajar sepanjang hayat. diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman.
Keterampilan belajar yang perlu dilatihkan pada Salah satu tantangan pembelajaran yang
peserta didik meliputi tiga bidang yang luas dihadapi oleh mahasiswa jenjang S3 Pendidikan
yakni keterampilan informasi dan komunikasi, Biologi adalah bagaimana mengembangkan
keterampilan berpikir dan pemecahan masalah, proposal penelitian disertasi. Pengembangan
serta keterampilan interpersonal dan pengarahan proposal disertasi di Program Studi S3
diri. Pendidik yang baik selalu menekankan Pendidikan Biologi UM dilakukan melalui
pelatihan keterampilan-keterampilan tersebut. berbagai mata kuliah yang semuanya ditujukan
Tantangannya adalah, bagaimana memasukkan untuk membantu mahasiswa mengembangkan
proposal penelitian disertasinya.

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000….. 2


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi III (IP2B III) 2019”

Sejak semester pertama perkuliahan, FAKA yang berpotensi untuk meningkatkan


mahasiswa dibelajarkan untuk mencari dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa.
memilih bidang kajian penelitian yang menjadi FAKA yang digagas berdasarkan
minatnya melalui perkuliahan Desain Penelitian pengalaman mengajar bertahun-tahun
dan Etika Penelitian. Setelah menempuh kedua matakuliah metodologi penelitian di tingkat S1,
mata kuliah ini mahasiswa diharapkan sudah dan S2, maupun mata kuliah seminar dan
memiliki cikal bakal permasalahan yang dapat kajian hasil penelitian di tingkat S3. FAKA ini
dikembangkan lebih lanjut menjadi calon naskah berpotensi meningkatkan keterampilan berpikir
proposal disertasi. Pada Semester kedua kritis mahasiswa. FAKA tersusun atas 1) Calon
perkuliahan, mahasiswa mengembangkan judul proposal penelitian; 2) Nomor urut artikel
masalah penelitiannya lebih lanjut melalui yang dianalisis kritis, dan Nama, NIM, kelas,
perkuliahan Deduksi dalam Penelitian yang tanggal; 3) Referensi; 4) Tujuan; 5) Metodologi
dikhususkan untuk mengembangkan lebih lanjut Penelitian; 6) Konsep yang dirujuk/dijadikan
Kajian Pustaka proposal Disertasinya, dan wacana; 7) Kelebihan dan Kekurangan artikel; 8)
Seminar Kajian dan Analisis Data Penelitian yang Pertanyaan yang dimunculkan; 9) Konsep yang
dikhususkan untuk mengembangkan Bab Satu dipelajari; dan 10) Refleksi Diri. Adapun format
(Pendahuluan) dan Bab Tiga (Metodologi minimal FAKA ditunjukkan pada Tabel 1.
Penelitian) Disertasinya.
Kegiatan penyusunan proposal penelitian Tabel 1. Format Minimal FAKA
disertasi mahasiswa S3 Pendidikan Biologi UM Calon judul proposal
dilaksanakan melalui tugas autentik melakukan penelitian
analisis kritis (antis) artikel. Melalui kegiatan Nama, NIM, kelas, tanggal,
dan Nomor Artikel yang
menganalisis kritis suatu artikel jurnal, dianalisis kritis
mahasiswa menilai kekuatan dan kelemahan dari Referensi
ide maupun isi suatu artikel, dan Tujuan
mendeskripsikan hasil penilaiannya dalam suatu Metodologi Penelitian
laporan hasil analisis kritis artikel (Rangachari & Konsep yang
Crankshaw, 2005; The Center for Teaching and dirujuk/dijadikan wacana
Learning, 2009). Kelebihan dan Kekurangan
Kegiatan melakukan antis artikel perlu artikel
dilakukan oleh setiap peneliti agar dapat Pertanyaan yang
dimunculkan
memposisikan penelitiannya dalam state of the art
Konsep yang dipelajari
penelitian dalam bidangnya. Kegiatan antis
Refleksi Diri
artikel juga dimaksudkan untuk menambah
wawasan dan rujukan yang dapat digunakan
untuk membahas hasil penelitiannya. Selain itu, Masing-masing bagian dari FAKA dipilih
pelaporan hasil antis artikel juga dapat melatih agar dapat melatih mahasiswa untuk melakukan
dan membiasakan mahasiswa agar tidak analisis secara kritis mengenai bagaimana artikel
melakukan kesalahan pengetikan. Diharapkan yang dianalisis kritis tersebut dapat dimanfaat-
agar ke depannya, mahasiswa dapat kan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan
menyerahkan draft proposal yang bebas salah proposal penelitiannya, sekaligus sebagai upaya
ketik sehingga dosen dapat fokus memeriksa isi untuk melatih mahasiswa untuk mengembang-
proposal dan bukan lagi pada kesalahan kan keterampilan berpikir kritis mereka.
penulisannya. Dalam rangka mengembangkan
Dalam rangka melatih mahasiswa keterampilan berpikir kritis, menurut (Ennis,
melakukan kegiatan analisis kritis artikel 1991, 2015), mahasiswa perlu dilatih untuk saling
diperlukan Format Analisis Kritis Artikel beradu argumen dengan menggunakan garis
(FAKA) yang tepat. Berbagai macam FAKA telah pedoman (guideline) yang dikenalkannya sebagai
sempat dipilih dan dikembangkan oleh penulis. FRISCO, yang merupakan kependekan dari
Berdasarkan pengalaman membelajarkan Fokus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan
metodologi penelitian selama bertahun-tahun Overview. Menurut Payan-Carreira, Dominguez,
dirasakan bahwa pemilihan FAKA sangat Monteiro, & Rainho (2016), FRISCO merupakan
menentukan kualitas dan pemanfaatan hasil kriteria standar untuk mendukung proses
analisis kritis artikel yang dilakukan oleh berpikir kritis, karena memberikan petunjuk
mahasiswa. Penulis berusaha mengembangkan untuk melakukan penalaran secara terstruktur

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000….. 3


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi III (IP2B III) 2019”

dan untuk menganalisis permasalahan; yang I (Inferences): membuat kesimpulan yang


dapat juga digunakan untuk mendorong beralasan atau meyakinkan. Bagian penting dari
kemampuan belajar individu dalam situasi langkah penyimpulan ini adalah
pembelajaran dalam kelas. Beberapa peneliti mengidentifikasi asumsi dan mencari
telah mengadaptasi FRISCO itu dalam pemecahan, pertimbangan dari interpretasi
membelajarkan mahasiswa dalam bidang terhadap situasi dan bukti. Pada komponen ini,
kesehatan (Dominguez et al., 2015, Payan- mahasiswa mereka pperlu mempertimbangkan
Carreira et al., 2016). kualitas artikel dari kegiatan mengecek kualitas
Dengan melakukan penyesuaian jurnal dan kualitas penerbitnya. Mahasiswa
seperlunya, kegiatan menyusun dan mendiskusi- diharapkan melakukan analisis kritis terhadap
kan hasil analisis kritis artikel jurnal artikel yang terbit dalam jurnal yang bereputasi,
internasional yang dilakukan mahasiswa S3 sedapat mungkin dari jurnal terindeks Scopus,
Pendidikan Biologi dalam mata kuliah Seminar jika terindeks Scopus, mereka diminta mencari
Kajian dan Analisis Data Penelitian juga dapat berapa Impact Factor, H-indeks dan Q berapa,
dilakukan dengan menggunakan komponen serta apakah jurnal tersebut masih ongoing atau
FRISCO yang telah diadaptasi. Komponen dan sudah berhenti tidak terindeks Scopus lagi. Perlu
Kkegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut. dilacak pula, jurnal/publisher artikelnya
FOCUS termasuk predatory atau tidak. Mahasiswa
F (focus): memfokuskan pertanyaan atau isu yang diharapkan waspada untuk mengutamakan
ada untuk membuat keputusan tentang apa yang menganalisis kritis artikel yang diterbitkan
diyakini. Mengacu komponen ini, mahasiswa dalam jurnal atau penerbit yang bukan
memusatkan perhatiannya pada judul calon predator. Fungsi lain pemeriksaan kualitas jurnal
proposal disertasinya untuk mengidentifikasi ini adalah untuk membuat daftar
apa variabel bebas dan variabel terikat yang ada alternatif/kemungkinan jurnal-jurnal yang bisa
di sana. Masing-masing variabel bebas dan dikirimi artikel hasil penelitian.
variabel terikat secara sendiri-sendiri maupun SITUATION
dalam bentuk gabungan dua atau lebih variabel S (Situation): memahami situasi dan selalu
dapat mereka gunakan sebagai kata kunci untuk menjaga situasi dalam berpikir untuk membantu
mencari artikel internasional yang mungkin memperjelas pertanyaan (dalam F) dan
dapat mereka jadikan rujukan dalam mengetahui arti istilah-istilah kunci, bagian-
mengembangkan proposal mereka berikutnya. bagian yang relevan sebagai pendukung. Pada
Setelah mereka menemukan artikel dari jurnal komponen ini, mahasiswa juga perlu memeriksa
internasional yang menjadi pilihan untuk mereka situasi pelaksanaan penelitian yang dilaporkan
baca dan lakukan analisis kritis artikelnya, dalam artikel jurnal tersebut. Hal ini dapat
mereka tetap diharapkan memfokuskan diri diperiksa dalam abstrak yaitu dengan memeriksa
pada abstrak artikel untuk menentukan apakah tujuan penelitian penulisnya. Pemeriksaan tujuan
artikel tersebut layak untuk dianalisis kritis lebih memungkinkan mahasiswa mengkritisi apakah
lanjut. tujuan penelitian yang dituliskan sesuai dengan
REASON judul artikelnya, apakah tujuan tersebut terkait
R (Reason): mengetahui alasan-alasan yang dengan tujuan penelitian mahasiswa.
mendukung atau menolak putusan-putusan Pertimbangan mengenai kesamaan dan
yang dibuat berdasar situasi dan fakta yang perbedaan situasi penelitian yang tercermin
relevan. Pada komponen ini, mahasiswa perlu dalam tujuan penelitian ini lebih lanjut dapat
menetapkan alasan mengapa artikel tersebut dipakai sebagai tambahan pertimbangan bagi
dapat dipilih menjadi salah satu rujukan sumber mahasiswa untuk memilih atau tidak artikel ini
atau tidak perlu, karena misalnya kurang relevan untuk dianalisis kritis. Apabila mahasiswa
dengan calon proposalnya. Mereka perlu memilih artikel ini untuk dianalisis, mereka
mencari informasi dalam abstrak yang dapat diminta menuliskan bibliografinya. Penulisan
mereka jadikan dasar menetapkan ketepatan Referensi ini melatih mahasiswa agar menulis
artikel tersebut sebagai rujukan. Jadi dengan daftar rujukan sesuai dengan aturan Pedoman
menuliskan bagian pertama “Judul Proposal”, Penulisan Karya Ilmiah (PPKI) UM sehingga
mahasiswa dapat mengaitkan judul disertasi memudahkan mahasiswa dalam penulisan daftar
dengan artikel, apakah artikel yang dipilih sudah rujukan nantinya kalau sudah menulis untuk
sesuai dengan disertasi atau belum. Disertasinya (agar dosen dan mahasiswa kelak
INFERENCES tidak diganggu lagi kesalahan teknis penulisan)

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000….. 4


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi III (IP2B III) 2019”

CLARITY O (Overview): meninjau kembali dan meneliti


C (Clarity): menjelaskan arti atau istilah-istilah secara menyeluruh keputusan yang diambil.
yang digunakan. Padaa komponen ini, Pada komponen ini, melalui kegiatan ini
mahasiswa diharapkan memeriksa kejelasan isi mahasiswa diminta untuk mencermati kembali
artikel dengan memeriksa kejelasan metodologi apakah manfaat yang mereka peroleh dari
penelitian yang dilakukan oleh penulisnya. membaca artikel tersebut. Hal ini mereka
Pemeriksaan metode penelitian ini membantu lakukan dengan menuliskan hasil refleksi diri
mahasiswa agar mengkritisi jenis dan desain yang melatih mahasiswa untuk menganalisis apa
penelitian yang digunakan. Selain itu mahasiswa manfaat melakukan analisis kritis artikel tersebut
juga dapat mencermati jumlah sampel yang bagi dirinya dalam rangka mengembangkan
digunakan dalam penelitian, kelengkapan data- proposal penelitiannya.
data yang dilaporkan dalam metode penelitian, Secara konseptual,
serta kesesuaian analisis data dengan data hasil FAKA dirancang untuk memenuhi
penelitian yang diperoleh. Kegiatan memiliki hubungan dengan berpikir kritis
mengklarifikasi isi artikel juga melatih dengan komponen FRISCO,. hHubungan antara
mahasiswa untuk mencermati konsep atau FAKA dengan FRISCO ditunjukkan pada Tabel
bagian mana dari artikel yang kira-kira dapat 21.
mereka rujuk, dan akan dimanfaatkan di bagian
mana dari calon proposal disertasi mereka. Tabel 21. Hubungan antara FAKA dan FRISCO
Bagian ini meliputi beberapa kegiatan mengisi Komponen FAKA Komponen FRISCO
FAKA yaitu sebagai berikut. Calon judul proposal Focus
Menetapkan konsep yang dirujuk penelitian
Nomor Artikel yang Sebagai identitas
membantu mahasiswa mengkritisi konsep-
dianalisis kritis dan Analisis Kritis
konsep yang ada di dalam naskah yang dapat Nama, NIM, kelas,
dirujuk untuk ditulis dalam bab-bab tertentu tanggal
dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa, Referensi Focus, Reason, Inferences
sekaligus melatih mahasiswa menuliskan Tujuan Focus, Reason, Situation
rujukan. Metodologi Penelitian Clarity
Menuliskan kelebihan dan kekurangan Konsep yang Clarity
dirujuk/dijadikan wacana
artikel melatih mahasiswa untuk mencermati
Kelebihan dan Clarity
kelebihan yang ada pada artikel yang dapat Kekurangan artikel
ditiru dalam menulis artikelnya kelak. Pertanyaan yang Clarity
Menuliskan kelemahan artikel melatih dimunculkan
mahasiswa untuk mencermati apa saja aspek- Konsep yang dipelajari Clarity
aspek yang mereka harapkan ada dalam artikel Refleksi Diri Overview
tetapi tidak mereka temukan. Mencermati
kekurangan artikel juga dapat memandu
mahasiswa menuliskan pertanyaan berikutnya Secara keseluruhan pelaksanaan analisis
yaitu pertanyaan yang dimunculkan setelah kritis jurnal melatih mahasiswa untuk
membaca artikel. menuliskan kalimat-kalimat dengan tanda baca
Menuliskan pertanyaan yang dan ejaan yang sesuai dengan Pedoman Umum
dimunculkan melatih mahasiswa untuk Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Apabila dalam
memikirkan apalagi konsep perlu dicari di dalam menuliskan hasil analisis kritis artikel terdapat
artikel selanjutnya yang akan mereka pilih untuk kesalahan teknis pengetikan, kesalahan tersebut
dianalisis kritis. dapat diingatkan oleh dosen untuk selanjutnya
Menuliskan konsep yang dipelajari diperbaiki dan dibiasakan pengetikannya. Hal ini
melatih mahasiswa untuk merangkum konsep- perlu dilatih secara terus menerus agar ketika
konsep apa saja yang diperoleh dari artikel yang tiba saatnya mahasiswa melakukan penulisan
dianalisis. Rangkuman besar isi artikel ini juga disertasi, mereka sudah seminimal mungkin
sekaligus dapat mereka gunakan untuk melakukan kesalahan teknis penulisan. Tidak
mengecek apa saja bagian dari Kajian Pustaka adanya kesalahan penulisan diharapkan akan
yang sudah mereka peroleh rujukannya dan membantu konsentrasi dosen pembimbing,
bagian mana yang masih perlu dicarikan sumber sehingga dosen pembimbing dapat
rujukannya. memfokuskan pikirannya pada isi naskah bukan
OVERVIEW pada kesalahan pengetikan.

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000….. 5


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi III (IP2B III) 2019”

Pedoman penilaian analisis kritis artikel


artikel dapat dilihat pada Tabel 32. Pertanyaan yang 4 = Memunculkan pertanyaan
dimunculkan yang sesuai dengan
Tabel 32 Pedoman Penilaian FAKA artikel dan relevan
Komponen FAKA Kriteria Penilaian dengan judul disertasi
Referensi 4 = Jurnal terindeks scopus 3 = Memunculkan pertanyaan
Q1/Q2/Q3/pengindeks yang sesuai dengan
lain yang lebih tinggi artikel dan kurang
3 = Jurnal terindeks scopus relevan dengan penelitian
Q4 disertasi
2 = Pernah terindeks scopus 2 = Memunculkan pertanyaan
tetapi sudah discontinue yang kurang sesuai
1 = Tidak terindeks scopus dengan artikel dan
Tujuan 4 = Tujuan sesuai dengan kurang relevan dengan
penelitian disertasi penelitian disertasi
3 = Sebagian tujuan sesuai 1 = Tidak memunculkan
dengan penelitian pertanyaan
disertasi Konsep yang 4 = Menemukan 4/lebih
2 = Tujuan kurang sesuai dipelajari konsep yang dipelajari
dengan penelitian 3 = Menemukan 3 konsep
disertasi yang dipelajari
1 = Tujuan tidak sesuai 2 = Menemukan 2 konsep
dengan penelitian yang dipelajari
disertasi/tidak 1 = Menemukan 1 konsep
dinyatakan dengan jelas yang dipelajari
Metodologi 4 = Metode sesuai dengan Refleksi Diri 4 = Refleksi relevan dan
Penelitian penelitian disertasi sesuai dengan isi artikel
3 = Sebagian metode sesuai maupun disertasi
dengan penelitian 3 = Refleksi cukup relevan
disertasi dan sesuai dengan isi
2 = Metode kurang sesuai artikel maupun disertasi
dengan penelitian 2 = Refleksi kurang relevan
disertasi dan kurang sesuai
1 = Metode tidak sesuai dengan isi artikel
dengan penelitian maupun disertasi
disertasi/tidak 1 = Refleksi tidak relevan dan
dinyatakan dengan jelas tidak sesuai dengan isi
Konsep yang 4 = Terdapat 7/lebih konsep artikel maupun disertasi
dirujuk/dijadikan yang dirujuk
wacana 3 = Terdapat 5-6 konsep yang Format Analisis Kritis Artikel (FAKA)
dirujuk yang dikembangkan ini sudah diujicobakan
2 = Terdapat 3-4 konsep yang penggunaannya selama beberapa tahun di kelas
dirujuk Seminar Kajian dan Analisis Data Penelitian
1 = Terdapat 1-2 konsep yang untuk mahasiswa S3 Pendidikan Biologi FMIPA
dirujuk UM. FAKA yang digunakan dan dilaporkan di
Kelebihan dan 4 = Mencantumkan 4/lebih sini sudah mengalami penyempurnaan
Kekurangan artikel kelebihan/kekurangan berdasarkan pengalaman penggunaannya. Pada
artikel saat sekarang FAKA ini juga diperluas
3 = Mencantumkan 3 pemanfaatannya dalam kelas-kelas di jenjang S1
kelebihan/kekurangan dan S2 Pendidikan Biologi FMIPA UM. Tidak
artikel
menutup kemungkinan format ini juga akan
2 = Mencantumkan 2
berkembang lagi sesuai dengan kebutuhan.
kelebihan/kekurangan
artikel
1 = Hanya dapat
KESIMPULAN
mencantumkan salah satu
kelebihan/kekurangan
Format Analisis Kritis Artikel (FAKA)
yang terdiri dari 1) calon judul proposal

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000….. 6


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi III (IP2B III) 2019”

penelitian; 2) nama, NIMnim, kelas, tanggal, dan 14(6), 2249–2258.


nomor artikel yang dianalisis kritis; 3) referensi; https://doi.org/10.12738/estp.2014.6.1791
4) tujuan; 5) metodologi penelitian; 6) konsep Partnership For 21st Century Skills (P21). (2009).
yang dirujuk/dijadikan wacana; 7) kelebihan dan P21 Framework Definitions, 1–9.
kekurangan artikel; 8) pertanyaan yang Payan-Carreira, R., Dominguez, C., Monteiro, M. J.,
dimunculkan; 9) konsep yang dipelajari; dan 10) & Rainho, M. da C. (2016). Application of the
refleksi diri dapat digunakan untuk melatihkan ADAPTED FRISCO framework in case-based
mahasiswa berpikir kritis menurut FRISCO. learning activities Revista Lusófona de
Educação. Revista Lusófona de Educação, 32,
Hasil analisis kritis yang ditulis menurut FAKA
175–191.
tersebut dapat menjadi sarana untuk
Rangachari, P. K., & Crankshaw, D. J. An
mendukung penulisan tugas akhir baik skripsi,
Introduction to Critical Analysis of
tesis, maupun disertasi. Publications in Experimental Biomedical
Sciences (2005).
DAFTAR PUSTAKA The Center for Teaching and Learning. (2009). How
To Critique A Journal Article. France: The
Boholano, H. B. (2017). Smart Social Networking: UNESCO Institute of Statistics.
21st Century Teaching and Learning Skills. TIM BBK UM. (2016). Naskah Akademik BBK UM.
Research in Pedagogy, 7(1), 21–29. Malang: Universitas Negeri Malang.
https://doi.org/10.17810/2015.45 World Economic Forum. (2015). New Vision for
Dominguez, C., Nascimento, M. M., Payan-carreira, Education Unlocking the Potential of Technology.
R., Silva, H., Lopes, J., Morais, F. A., … Payan- Switzerland: World Economic Forum.
carreira, R. (2015). Adding value to the https://doi.org/10.1063/1.4938795
learning process by online peer review Wrahatnolo, T., & Munoto. (2018). 21Stcenturies
activities : towards the elaboration of a Skill Implication on Educational System. IOP
methodology to promote critical thinking in Conference Series: Materials Science and
future engineers, 3797(May 2016). Engineering, 296(1).
https://doi.org/10.1080/03043797.2014.98764 https://doi.org/10.1088/1757-899X/296/1/01
9 2036
Ennis, R. H. (1991). Critical Thinking: A Streamlined Zubaidah, S. (2010). Berpikir Kritis: Kemampuan
Conception. Teaching Philosophy, 14(1), 5–23. Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat
Ennis, R. H. (2015). The Nature of Critical Thinking: Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains.
Outlines of General Critical Thinking Makalah Disampaikan pPada Seminar Nasional
Dispositions and Abilities. Sains 2010 dDengan Tema “Optimalisasi Sains
Garba, S. A., Byabazaire, Y., & Busthami, A. H. uUntuk Memberdayakan Manusia.”
(2015). Toward the use of 21st century
Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 16
teaching-learning approaches: The trend of
Januari 2010.
development in Malaysian schools within the
context of Asia Pacific. International Journal of
Emerging Technologies in Learning, 10(4), 72–79.
https://doi.org/10.3991/ijet.v10i4.4717
Halah, A. A., & Patrick, M. (2015). 21st Century
Standards and Curriculum: Current Research
and Practice. Journal of Education and Practice,
6(6), 150–155.
Lorenzi, N. M., & Riley, R. T. (2000). Managing
change: An overview. Journal of the American
Medical Informatics Association, 7(2), 116–124.
https://doi.org/10.1136/jamia.2000.0070116
National Education Association. (2015). Preparing
21st Century Students for a Global Society: An
Educator’s Guide to the “Four Cs.” USA:
National Education Association.
Özenç, E. G., & Doğan, M. C. (2014). The
development of the Functional Literacy
Experience Scale Based Upon Ecological
Theory (FLESBUET) and validity-reliability
study. Educational Sciences: Theory & Practice,

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000….. 7


Seminar Nasional Biologi “Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi III (IP2B III) 2019”

Calon judul proposal


penelitian
Nama, NIM, kelas, tanggal,
dan Nomor Artikel yang
dianalisis kritis
Referensi
Tujuan
Metodologi Penelitian
Konsep yang
dirujuk/dijadikan wacana
Kelebihan dan Kekurangan
artikel
Pertanyaan yang
dimunculkan
Konsep yang dipelajari
Refleksi Diri

Prosiding Seminar Nasional Biologi IP2B III 2019_ ISBN: 978.000….. 1

Anda mungkin juga menyukai