Anda di halaman 1dari 12

E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

INTEGRASI KETERAMPILAN ABAD 21 DALAM MODUL


SOCIOLINGUISTICS: KETERAMPILAN 4C
(COLLABORATION, COMMUNICATION, CRITICAL
THINKING, DAN CREATIVITY)
Arini Kumala Sari1, Winda Trisnawati2
STKIP Muhammadiyah Muara Bungo
Email: arinikumalasari1@gmail.com1, trisnawatiwinda@gmail.com2

ABSTRAK

Mempersiapkan mahasiswa abad ke-21 untuk dapat bersaing di masa depan,


pendidik di seluruh dunia mempromosikan beberapa keterampilan untuk
menghadapi tantangan perkembangan abad ke-21. Mahasiswa membutuhkan
keterampilan abad ke-21 yang dikenal sebagai 4C yaitu critical thinking (berpikir
kritis), collaboration (kolaborasi), communication (komunikasi), dan creativity
(kreatifitas). Mengintegrasikan keterampilan abad ke-21 dalam proses
pembelajaran secara efektif menjadi sangat penting. Salah satu bahan ajar yang
dibutuhkan adalah modul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan modul Sosiolinguistics yang terintegrasi pada keterampilan
abad ke-21 yang berfokus pada keterampilan 4C. Kemudian mengetahui
kelayakan modul sebagai bahan ajar untuk mahasiswa di Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris STKIP Muhammadiyah Muara Bungo. Metode penelitian ini
adalah Research and Development (R&D). Prosedur penelitian dibagi menjadi
dua, yaitu persiapan dan implementasi. Penelitian ini dilakukan kepada
mahasiswa semester lima tahun akademik 2019/2020 Prodi Pendidikan Bahasa
Inggris STKIP Muhammadiyah Muara Bungo. Teknik pengumpulan data
menggunakan instrumen kuesioner dan lembar observasi. Teknik analisis data
penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis
data kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan rekapitulasi aspek-aspek
penilaian dari berbagai valiadasi ahli, dosen sociolinguistics,lembar kuesioner
mahasiswa, dan lembang observasi. Berikut merupakan persentasenya:
kelayakan modul yang meliputi hasil validasi ahli materi sebesar 61.3% (kategori
baik); hasil validasi ahli media sebesar 75.8% (kategori baik sekali); hasil
evaluasi diri modul oleh dosen sebesar 90% (kategori baik sekali); hasil lembar
observasi uji coba lapangan sebesar 78.9% (kategori baik sekali); dan hasil
lembar kuesioner mahasiswa sebesar 76.3% (kategori baik sekali). Maka modul
sociolinguistics yang terintegrasi keterampilan 4C ini layak digunakan dalam
proses pembelajaran.

Kata Kunci: keterampilan abad ke-21, modul sosiolinguistik, keterampilan 4c

ABSTRACT

Preparing 21st century students to be able to compete in the future, teachers


around the world promote several skills to face the challenges of 21st century
development. Students need 21st century skills which are known as 4C skills
(critical thinking, collaboration, communication, and creativity). Integrating 21st
century skills in the learning process effectively becomes very important.
Teaching material as a source of learning is needed in this regard. One of the

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 455
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

teaching materials is a module. The aim of this research is to develop an


integrated Sociolinguistics module on 21st century skills that focus on 4C skills. It
aims to find out the suitable of this module as teaching material for students in
the English Education Department of STKIP Muhammadiyah Muara Bungo. This
research method used research and development (R&D). The research
procedure was divided into two, namely preparation and implementation. This
research was conducted to students in the fifth semester of the academic year
2019/2020 English Education Department of STKIP Muhammadiyah Muara
Bungo. Data collection techniques used questionnaire and observation sheets as
instrument. This research data analysis technique used quantitative data analysis
techniques and qualitative data analysis techniques. The results showed the
recapitulation of assessment aspects from various experts, sociolinguistics
lecturer, student questionnaire sheets, and observations sheet. The following are
the percentages of the result module eligibility which includes: the results of the
material expert validation was 61.3% (good category); the results of the validation
of media experts was 75.8% (excellent category); module self-evaluation results
by lecturers was 90% (excellent category); field trial observation sheet results
was 78.9% (excellent category); and the results of the student questionnaire
sheet was 76.3% (excellent category). So the sociolinguistics module which is
integrated with 4C skills is appropriate to be used in the learning process.

Keyword: 21st skills, sociolinguistic module, 4c skills

PENDAHULUAN pelajar abad ke-21 untuk menjadi


pelajar yang handal di masa
Abad ke-21, teknologi dan depan, pendidik di seluruh dunia
informasi mempengaruhi setiap mempromosikan beberapa
aspek kehidupan. Abad yang keterampilan untuk menghadapi
dikenal sebagai transformasi tantangan perkembangan abad
masyarakat industri menjadi ke-21. Oleh karena itu, pelajar
masyarakat berpengetahuan. Hal membutuhkan keterampilan abad
itu membuat orang dengan ke - 21 yang disingkat sebagai
mudah memperkaya 4C yaitu critical thinking (berpikir
pengetahuan mereka melalui kritis), collaboration (kolaborasi),
internet. Ini juga membuat creativity (kreatifitas), dan
mereka mudah mengakses communication (komunikasi)
informasi dari seluruh dunia. (Mahanal, 2009: 20).
Namun, perkembangan ini Fokus pada kolaborasi,
berdampak buruk bagi komunikasi, kreativitas dan
masyarakat dan lingkungan. berpikir kritis sangat penting
Informasi yang tersebar di untuk mempersiapkan pelajar di
seluruh dunia tidak terkendali dan abad ke-21. Oleh karena itu,
menyebabkan ledakan digital mengintegrasikan keterampilan
yang tinggi. Akibatnya, orang abad ke-21 dalam proses
mengalami kesulitan dalam pembelajaran secara efektif
memilah informasi yang mereka menjadi sangat penting. Bahan
butuhkan. Mereka dapat memilah ajar merupakan salah satu aspek
antara sumber tepercaya, tipuan yang berperan sebagai sumber
atau opini. Guna mempersiapkan

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 456
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

belajar yang sangat dibutuhkan mengembangkan modul untuk


dalam hal ini. Salah satu bahan mata kuliah sosiolinguistik yang
ajar adalah modul. Modul terintegrasi dengan keterampilan
pembelajaran adalah unit terkecil 4C di STKIP – MB.
dari pengajaran dan program
pembelajaran, yang dipelajari METODE
oleh siswa sendiri secara
Metode penelitian ini adalah
individual atau diajarkan (Winkel,
research and development (R&D)
2009 :50). Modul adalah alat
yang digunakan untuk
yang menyediakan materi
memproduksi produk baru dan
pelajaran secara logis, berurutan,
kemudian menguji keefektifan
teratur, membimbing siswa
produk (Sugiyono, 2012: 409).
melalui konten dan penilaian.
Produk penelitian ini berupa
Berdasarkan pra-
modul mata kuliah sosiolinguistik
pengamatan di STKIP
yang terintegrasi dengan
Muhammadiyah Muara Bungo
keterampilan 4C abad ke-21
(STKIP–MB) menemukan bahwa
untuk mahasiswa PBI semester 5
dosen mengalami kesulitan
di STKIP - MB tahun akademik
dalam menemukan modul yang
2019/2020.
mendukung proses pembelajaran
Ada beberapa langkah –
untuk mata kuliah Sosiolinguistik.
langkah pengembangan modul
Dosen hanya membuat slide
(Sungkono, dkk,2003: 10), yaitu:
power point sebagai handout
1) Tahap perencanaan; 2)Tahap
materi pembelajaran. Kemudian,
penulisan: persiapan outline
belum ada buku teks yang
(menentukan topic dan sub – sub
diproduksi oleh dosen untuk
topik) dan penulisan (menulis
Sosiolinguistik di Program Studi
draft, tes, penilaian hasil belajar);
Bahasa Inggris (PBI) STKIP-MB.
3) Tahap review, uji coba, dan
Dosen mengeksplorasi lebih
revisi; dan 4) Tahap finalisasi dan
banyak dengan memanfaatkan
pencetakan. Secara garis besar
internet dan buku-buku referensi
dalam penilitian ini disimpulkan
dalam membuat handout
ada dua tahap dalam prosedur
pembelajaran. Berdasarkan latar
penelitian ini, yaitu tahap
belakang masalah, peneliti akan
persiapan penelitian dan tahap
melakukan dan mengembangkan
implementasi penelitian. Tahap
modul untuk sosiolinguistik.
persiapan berisi kegiatan berupa
Modul ini akan diintegrasikan
persiapan awal, perizinan
dengan keterampilan 4C. Modul
penelitian, dan persiapan
ini akan menciptakan pemikiran
instrument penelitian. Tahap
kritis, komunikatif, kolaboratif,
kedua berisi kegiatan berupa
dan kreatif bagi mahasiswa.
melihat potensi dan masalah,
Modul ini juga akan
desain produk, validasi ahli,
meningkatkan pemahaman siswa
evaluasi diri produk, revisi
dalam mata kuliah sosiolinguistik
produk, uji coba lapangan, revisi
di STKIP Muhammadiyah Muara
produk, dan produk akhir.
Bungo.Fokus penelitian adalah

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 457
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

Instrumen yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN


dalam penelitian ini berupa
kuesioner dan lembar observasi A. Uji Kelayakan Modul
untuk mengumpulkan data. Modul yang dikembangkan
Teknik analisis data penelitian ini berupa modul sosiolinguistik.
menggunakan teknis analisis Komponen-komponen dalam
data kuantitatif dan teknik analisis penyusunan modul sosiolinguistik
data kualitatif. ini yaitu sampul, kata pengantar,
Teknik analisis kuantitatif daftar isi, glossarium, indikator
menggunakan teori Arikunto pencapaian dan tujuan, materi,
(2009:236) Berikut merupakan contoh kasus, rangkuman,
langkah mengolah data latihan, dan daftar pustaka.
kuantitatif: Modul ini memiliki latihan –
1. Data yang diperoleh dihitung latihan yang mengandung
menggunakan rumus berikut. keterampilan creative thinking,
communication, collaboration,
dan creativity. Setelah modul ini
( )
didesain, selanjutnya modul
divalidasi oleh para ahli yaitu ahli
2. Kemudian mengukur rata– materi, media dan pembelajaran.
rata (mean) skor responden
dengan menggunakan rumus B. Validasi Ahli Materi
berikut. Validasi ahli materi
∑ dilakukan oleh dua ahli, yaitu: ahli
pertama, Ibu Vera Magria, S.S.,
3. Setelah memperoleh rata– M.Hum. yang merupakan salah
rata skor, selanjutnya satu dosen Prodi Sastra Inggris di
menghitung persentase Universitas Muara Bungo dan
dengan menggunakan rumus seorang ahli linguistik; ahli kedua
berikut. adalah Bapak Ridho Kurniawan,
M.Pd. yang merupakan dosen
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
di STKIP-MB dan seorang pendiri
Data kuantitatif berupa English Community di Muara
persentase diubah menjadi nilai Bungo. Penilaian yang dilakukan
kualitatif dengan menggunakan meliputi penilaian kualitas modul
kriteria penilaian Arikunto sosiolinguistik dengan
(2010:192) sebagai berikut. memberikan kuesioner dan draft
modul. Ada empat aspek
Tabel 1. Kriteria Kelayakan Modul
penilaian yang akan dinilai oleh
Nilai Kriteria
76 – 100 Baik sekali validator di dalam kuesionar,
51 – 75 Baik yaitu aspek kelayakan isi, aspek
26 – 50 Kurang kelayakan penyajian, aspek
< 26 Kurang sekali penilaian bahasa, dan aspek
penilaian berbasis 4C.

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 458
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

Table 2. Skor Aspek Kelayakan Isi


Kriteria Penilaian Ahli 1 Ahli 2 Total skor Rata – Rata Skor
Sangat Baik (SB) 38.1 9.5 47.6 23.8
Baik (B) 57.1 61.9 119.1 59.5
Kurang (K) 4.8 28.6 33.4 16.7
Sangat Kurang (SK) 0 0 0 0
Berdasarkan Tabel 2 skor
hasil lembar kuesioner di atas, 0%
berikut rata–rata skor dari kedua SB
validator ahli media, yaitu: rata– 17% 24%
B
rata skor untuk jawaban SB
(sangat baik) adalah 23,8; rata– K
59%
rata skor untuk jawaban B (baik) SK
adalah 59,5; rata–rata skor untuk
jawaban K (kurang) adalah 16,7;
dan rata–rata skor untuk jawaban Diagram 2. Persentase Kelayakan
SK (sangat kurang) berjumlah 0. Isi Modul
Lebih lanjutnya, ahli materi
menyebutkan ada beberapa hal Berdasarkan diagram 2,
yang perlu diperbaiki mengenai dapat dilihat persentase
keluasan materi, kedalaman kelayakan isi modul yang
materi, keakuratan prinsip, termasuk kategori sangat baik
keakuratan gambar, diagram dan (SB) 24 %, baik (B) 59%, kurang
acuan pustaka. Berdasarkan (K) 17%, dan sangat kurang (SK)
rata-rata skor aspek kelayakan 0%. Maka jika dilihat dari
isi, jumlah yang terbesar adalah persentase yang terbesar untuk
59.5, maka dapat disimpulkan kelayakan isi modul adalah
bahwa menurut validator ahli kategori baik (B) sebesar 59%.
materi mengenai aspek Berikut merupakan hasil
kelayakan isi modul tergolong lembar kuesioner validator ahli
baik. Berikut diagram persentase materi mengenai aspek
aspek kelayakan isi modul kelayakan penyajian.
menurut ahli materi.
Tabel 3. Skor Aspek Kelayakan Penyajian
Kriteria Penilaian Validator 1 Validator 2 Jumlah Rata – Rata Skor
Sangat Baik (SB) 20 20 40 20
Baik (B) 40 60 100 50
Kurang (K) 30 20 50 25
Sangat Kurang (SK) 10 0 10 5
Berdasarkan Tabel 3 skor yaitu 50, dapat disimpulkan
hasil lembar kuesioner di atas, bahwa menurut validator ahli
rata-rata skor jawaban SB materi mengenai aspek
(sangat baik) adalah 20, rata-rata kelayakan penyajian modul
skor jawaban B (baik) adalah 50, tergolong baik namun masih
rata-rata skor jawaban K (kurang) perlu perbaikan mengenai
adalah 25, dan rata-rata skor glossarium, rangkuman, bagian
jawaban SK (sangat kurang) pendahuluan, dan bagian
adalah 5. Maka rata-rata skor penyudah. Berikut merupakan
berbesar adalah kategori B (baik)

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 459
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

diagram persentase kelayakan kelayakan penyajian modul yang


penyajian modul. termasuk kategori sangat baik
(SB) 20%, baik (B) 50%, kurang
5% (K) 25%, dan sangat kurang (SK)
5%. Maka jika dilihat dari
20% SB
25% persentase yang terbesar untuk
B kelayakan penyajian modul
K adalah kategori baik (B) sebesar
50%
50%.
SK
Aspek penilaian bahasa
merupakan aspek selanjutnya
Diagram 3. Persentase Aspek dibahas, berikut Tabel hasil
Kelayakan Penyajian Modul lembar kuesioner validator ahli
materi.
Berdasarkan diagram 3,
dapat dilihat persentase
Tabel 4. Skor Aspek Penilaian Bahasa
Kriteria Penilaian Validator 1 Validator 2 Jumlah Rata – Rata Skor
Sangat Baik (SB) 7.7 15.4 23.1 11.5
Baik (B) 69.2 76.9 146.1 73.1
Kurang (K) 23.1 7.7 30.8 15.4
Sangat Kurang (SK) 0 0 0 0
0%
15% 12%
Berdasarkan Tabel 4 skor SB
hasil lembar kuesioner, rata–rata
B
skor jawaban SB (sangat baik)
adalah 11.5, rata–rata skor K
73%
jawaban B (baik) adalah 73.1, SK
rata–rata skor jawaban K
(kurang) adalah 15.4, dan rata–
rata skor jawaban SK (sangat Diagram 4. Persentase Penilaian
kurang) adalah 0. Ahli materi Bahasa
menyatakan bahwa penekanan Berdasarkan diagram 4,
terhadap penyampaian informasi, dapat dilihat persentase penilaian
konsistensi istilah dan bahasa modul sebagai berikut:
penggunaan simbol harus lebih persentase kategori sangat baik
ditingkatkan. Dapat disimpulkan (SB) sebesar 12%, persentese
bahwa menurut validator ahli kategori baik (B) sebesar 73%,
materi mengenai aspek penilaian persentase kategori kurang (K)
bahasa modul tergolong baik. sebesar 15%, dan persentase
Berikut merupkan diagram kategori sangat kurang (SK)
persentase aspek penilaian sebesar 0%. Maka jika dilihat dari
bahasa. persentase yang terbesar untuk
penilaian bahasa modul adalah
kategori baik (B) sebesar 73%.
Aspek selanjutnya adalah
aspek penilaian berbasis 4C.
berikut merupakan Tabel hasil

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 460
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

lembar kuesioner aspek penilaian ahli materi.


modul berbasis 4C dari validator

Tabel 5. Skor Aspek Penilaian Modul Berbasis 4C


Kriteria Penilaian Validator 1 Validator 2 Jumlah Rata – Rata Skor
Sangat Baik (SB) 25 50 75 25
Baik (B) 75 50 125 62.5
Kurang (K) 0 0 0 0
Sangat Kurang (SK) 0 0 0 0
Berdasarkan Tabel 5 skor sebesar 0%, dan persentase
hasil lembar kuesioner, rata–rata kategori sangat kurang (SK)
skor jawaban SB (sangat baik) sebesar 0%. Maka jika dilihat dari
adalah 25, rata–rata skor persentase yang terbesar untuk
jawaban B (baik) adalah 62.5, penilaian berbasis 4C adalah
rata–rata skor jawaban K kategori baik (B) sebesar 71%.
(kurang) adalah 0, dan rata–rata
skor jawaban SK (sangat kurang) C. Validasi Ahli Media
adalah 0. Rata–rata skor tertinggi Validasi ahli media
adalah kategori Baik (B) yaitu dilakukan oleh dua ahli, yaitu: ahli
62.5, maka dapat disimpulkan pertama Ibu Fauziah, S.Pd.,
bahwa menurut validator ahli M.Pd.T. yang merupakan salah
materi mengenai aspek penilaian satu dosen Prodi Pendidikan
berbasis 4C dapat dikatakan baik Teknologi Informasi di STKIP -
namun masih butuh penguatan MB; ahli kedua adalah Bapak
lebih pada latihan–latihan. Berikut Ahmad Ridoh, M.Pd.T. yang juga
merupkan diagram persentase merupakan dosen Prodi
aspek penilaian berbasis 4C. Pendidikan Teknologi informasi di
STKIP – MB. Penilaian yang
dilakukan mengenai kelayakaan
0% 0% kegrafikaan modul sosiolinguistik.
Peneliti memberikan kuesioner
29% dan draft modul kepada kedua
ahli untuk dilakukan penilaian
71% kelayakan. Ada tiga aspek yang
akan dinilai dalam penilaian ini,
yaitu: ukuran modul, desain
SB B K SK
sampul modul (cover), dan
desain isi modul. Berikut
Diagram 5. Aspek Penilaian merupakan Tabel skor hasil
Berbasis 4C
lembar kuesioner oleh ahli media
Berdasarkan diagram 5 mengenai aspek kelayakan
persentase penilaian 4C, dapat kegrafikaan.
dilihat persentase penilaian 4C
sebagai berikut: persentase
kategori sangat baik (SB)
sebesar 29%, persentese
kategori baik (B) sebesar 71%,
persentase kategori kurang (K)

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 461
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

Tabel 6. Skor Aspek Kelayakan Kegrafikaan


Kriteria Penilaian Validator 1 Validator 2 Jumlah Rata – Rata Skor
Sangat Baik (SB) 0 0 0 0
Baik (B) 74.2 77.4 151.6 75.8
Kurang (K) 25.8 22.6 48.4 24.2
Sangat Kurang (SK) 0 0 0 0
Berdasarkan Tabel 8 skor Berdasarkan diagram 6
hasil lembar kuesioner mengenai aspek kelayakan kegrafikaan,
aspek kelayakan kegrafikaan di dapat dilihat persentase penilaian
atas, berikut merupakan rata – sebagai berikut: persentase
rata skor jawaban para ahli kategori sangat baik (SB)
media: rata – rata skor jawaban sebesar 0%, persentese kategori
SB (sangat baik) adalah 0, rata – baik (B) sebesar 76%,
rata skor jawaban B (baik) adalah persentase kategori kurang (K)
75.8, rata – rata skor jawaban K sebesar 24%, dan persentase
(kurang) adalah 24.2, dan rata – kategori sangat kurang (SK)
rata skor jawaban SK (sangat sebesar 0%. Maka jika dilihat dari
kurang) adalah 0. Ahli media persentase yang terbesar untuk
menyatakan bahwa masih aspek kelayakan kegrafikaan
terdapat kekurangan yang harus modul adalah kategori baik (B)
direvisi diantaranya: kesesuaian sebesar 76%.
ukuran modul dengan standar
ISO, penampilan unsur tata letak, D. Evaluasi Diri Modul oleh
pusat pandang, kekontrasan Dosen Sosiolinguistics
warna judul buku dan warna latar, Kegiatan evaluasi diri ini
serta ilustrasi sampul modul. Jika berupa evaluasi yang dilakukan
dilihat dari rata – rata skor oleh dosen mata kuliah
jawaban terbesar dapat sosiolinguistics terhadap modul.
disimpulkan bahwa menurut Dosen diberikan kuesioner dan
validator ahli media mengenai draft modul, kemudian
aspek kelayakan kegrafikaan mengevualuasi dengan mengisi
modul tergolong baik, yaitu 75.8. kuesioner. Dosen sociolinguistics
Berikut merupkan diagram yang mengevaluasi adalah Ibu
persentase aspek kelayakan Diana Oktavia, S.Pd., M.A. Beliau
kegrafikaan. merupakan dosen tetap di Prodi
0% 0% PBI STKIP-MB yang memiliki
24% kualifikasi S2 linguistik di
University of Pannonia, Hongaria.
Ada beberapa aspek yang dinilai.
76%
Yaitu aspek tampilan modul,
aspek penyajian materi, dan
aspek manfaat. Berikut adalah
SB B K SK
table hasil lembar kuesioner hasil
evaluasi diri modul oleh dosen
mata kuliah sociolinguistic.
Diagram 6. Persentase Aspek
Kelayakan Kegrafikaan

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 462
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

Tabel 7. Tabel Hasil Evaluasi Diri Modul oleh


Dosen Sociolinguistics
ASPEK PENILAIAN SS S TS STS
Aspek Tampilan 0 6 0 0
Aspek Penyajian Materi 0 8 2 0
Aspek Manfaat 0 4 0 0
Jumlah 0 18 2 0
Berdasarkan Tabel 7 hasil evaluasi ketiga aspek yang dinilai
evaluasi diri, untuk apek tampilan oleh dosen mata kuliah
yaitu: total jawaban SS (sangat sosiolinguistics, dapat
setuju) adalah 0, total jawaban S digambarkan diagram hasil
(setuju) adalah 6, total jawaban evaluasi diri modul
TS (tidak setuju) adalah 0, dan sosiolinguistics berbasis
total jawaban STS (sangat tidak keterampilan 4C sebagai berikut.
setuju) adalah 0. Jika dilihat dari 8
total jawaban terbanyak 8
mengenai aspek tampilan modul 7
adalah kategori baik. Untuk
aspek penyajian materi, yaitu: 6
total jawaban SS (sangat setuju) 5
adalah 0, total jawaban S (setuju) 4
adalah 8, total jawaban TS (tidak
setuju) adalah 2, dan total 3
2
jawaban STS (sangat tidak 2
setuju) adalah 0. Jika dilihat dari 1
total jawaban terbanyak 0 0
mengenai aspek penyajian materi 0
SS S TS STS
modul adalah kategori baik.
Untuk aspek manfaat modul, Aspek Tampilan
yaitu: total jawaban SS (sanga
Aspek Penyajian Materi
setuju) adalah 0, total jawaban S
(setuju) adalah 4, total jawaban Aspek Manfaat
TS (tidak setuju) adalah 0, dan
total jawaban STS (sangat tidak Diagram 7. Hasil Evaluasi Diri Modul
setuju) adalah 0. Jika dilihat dari oleh Dosen Sociolinguistics
total jawaban terbanyak
mengenai aspek manfaat modul Berdasarkan diagram 7,
adalah kategori baik. dapat disimpulkan hasil evaluasi
Beberapa catatan dari diri modul oleh dosen
dosen Sociolinguistics mengenai sociolinguistic dinyatakan bahwa
tiga aspek penilaian modul yang modul sosiolinguistics berbasis
perlu diperbaiki yaitu: perbaikan keterampilan 4C masuk dalam
mengenai unsur kelengkapan kategori baik. Ditinjau dari segi
materi, unsur pendorong aspek tampilan sudah baik, tapi
mahasiswa untuk berpikir kritis, belum sangat baik. Ditinjau dari
dan mampu memecahkan segi penyajian materi sudah baik
masalah. Berdasarkan hasil namun masih ada kekurangan

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 463
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

mengenai unsur kelengkapan berdasarkan aktivitas dan


materi dan unsur pendorong masalah-masalah yang
perbikir kritis dan pemecahan diberikan dalam Modul.
masalah, sehingga diperlukan 3. Mahasiswa bersemangat dan
perbaikan mengenai hal tersebut. tidak cepat bosan dalam
Ditinjau dari aspek manfaat juga mengerjakan Modul.
sudah baik namun belum 4. Mahasiswa tidak banyak
tergolong sangat baik. mendengar dosen
berceramah untuk
E. Hasil Uji Coba Lapangan menjelaskan materi.
Hasil lembar observasi Hasil lembar observasi
pada uji coba lapangan modul tersebut selaras dengan hasil
sociolinguistics berbasis kuesioner yang di isi mahasiswa
keterampilan 4C memperlihatkan mengenai kelayakan modul.
antusias mahasiswa dalam Rata-rata skor kuesioner
belajar menggunakan modul mahasiswa adalah 76,3. Skor
tersebut. Terlihat dari hasil tersebut juga tergolong baik
lembar observasi yang sekali.
memperoleh skor 78,9. Skor Secara garis besar ada tiga
tersebut termasuk kategori baik poin penilaian dalam lembar
sekali. Hal ini sejalan dengan kuesioner mahasiswa yaitu:
penelitian Wiyoko (2018:428) 1. Aspek tampilan modul: Teks
bahwa hasil desiminasi modul atau tulisan pada modul ini
yang dikembangkan sebesar mudah dibaca; Gambar yang
80,25% dengan kategori layak disajikan menarik dan sesusai
untuk diterapkan dalam proses dengan materi; Adanya
pembelajaran. keterangan pada setiap
Selain hasil belajar, Modul gambar yang disajikan dalam
4C dapat meningkatakan aktivitas modul.
belajar mahasiswa, hal ini 2. Aspek penyajian materi:
ditunjukan dengan kegiatan Modul ini menjelaskan suatu
mahasiswa ketika belajar konsep menggunakan ilustrasi
menggunakan modul sebagai berupa contoh yang mudah
berikut: dipahami; Penyajian materi
1. Mahasiswa dapat bebas dalam modul mendorong
berpendapat dan mahasiswa untuk berdiskusi
bereksplorasi dalam dengan teman-teman yang
menemukan suatu konsep lain; mahasiswa dapat
atau memberikan kesimpulan mengikuti kegiatan belajar
ketika proses belajar tahap demi tahap dengan
berlangsung menggunakan mudah.
modul tersebut. 3. Aspek manfaat. Mahasiswa
2. Mahasiswa dapat mencari merasa lebih mudah belajar
suatu konsep dan mendapat dengan menggunakan modul
kesempatan untuk ini; Dengan adanya ilustrasi
memberikan kesimpulan disetiap chapter dapat

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 464
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

memberikan motivasi untuk KESIMPULAN


mempelajari materi
sociolinguistics. Modul sociolinguistics
yang terintegrasi dengan
Berdasarkan hasil validasi keterampilan abad 21 yaitu
ahli, evaluasi diri modul oleh keterampilan 4C termasuk dalam
dosen, hasil uji coba lapangan kategori baik sekali. Dilihat dari
berupa hasil lembar observasi hasil validasi ahli materi dan
dan hasil lembar kuesioner media, evaluasi oleh dosen
mahasiswa, dapat dilihat dalam sociolinguistics, hasil lembar
diagram berikut: kuesioner mahasiswa, serta hasil
lembar observasi.
100 90 Hal tersebut juga
90 78.9 76.3 dibuktikan dengan penilaian
75.8
80 lembar observasi uji coba
70 61.3
60 lapangan modul. Berikut hasil
50 pengamatan yang diperoleh:
40 1. Mahasiswa dapat bebas
30 berpendapat dan
20
10
bereksplorasi dalam
0 menemukan suatu konsep
ketika proses belajar
berlangsung menggunakan
modul.
2. Mahasiswa dapat mencari
suatu konsep dan mendapat
Diagram 8. Rekapitulasi Aspek kesempatan untuk
Penilaian Kelayakan Modul memberikan kesimpulan
berdasarkan aktivitas dan
Hasil rekapitulasi aspek– masalah-masalah yang
aspek penilaian kelayakan modul diberikan dalam Modul.
yang meliputi hasil validasi ahli 3. Mahasiswa bersemangat dan
materi sebesar 61.3% (kategori tidak cepat bosan dalam
baik), hasil validasi ahli media mengerjakan Modul.
sebesar 75.8% (kategori baik
sekali), hasil evaluasi diri modul
oleh dosen sebesar 90% DAFTAR PUSTAKA
(kategori baik sekali), hasil
lembar observasi uji coba Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar
lapangan sebesar 78.9% Evaluasi Pendidikan.
(kategori baik sekali), dan hasil Jakarta: Bumi Aksara.
lembar kuesioner mahasiswa
Arikunto, S. 2010. Prosedur
sebesar 76.3% (kategori baik
Penelitian. Jakarta: Rineka
sekali).
Cipta.
Boholano, H.B.2017. Smart
Social Networking: 21st

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 465
E-ISSN 2621-0703
P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2019)

Century Teaching and Winkel. 2009. Psikologi


Learning Skill. Research in Pengajaran. Yogyakarta :
Pedagogy, Vol.7, Issue 1, Media A.
pp 21 – 29.
Wiyoko, Tri., Aminah, S & Adi
Chaer, A. 1994. Linguistik Umum. Prayitno, B. 2018.
Jakarta: Rineka Cipta. Pengembangan Modul IPA
Berbasis Inkuiri Terbimbing
Dimyati dan Mudijono. 2006. Dengan Tema Sistem Gerak
Belajar dan Pembelajaran. Manusia Untuk
Jakarta: Rineka Cipta. Meningkatkan Kemampuan
Mahanal, S. 2009. Pengaruh Berpikir Kritis Siswa SMP
Kelas VIII. Inkuri: Jurnal
Perangkat Pembelajaran
Pendidikan IPA. Vol 7, No 3
Deteksi Kualitas Sungai
Dengan Indikator Biologi 2018 hal 428-437.
Berbasis Proyek Terhadap
Hasil Belajar Siswa SMA Di
Kota Malang. Disertasi tidak
diterbitkan. Malang:
Program Pasca Sarjana
(S3) Universitas Negeri
Malang

Plomp, T., & Nieveen, N. (Eds).


2013. Educational design
research-part A: An
introduction. Enschede, the
Netherlands: SLO. free
access at
http://international.slo.nl/edr.
Sirate, S. F. dan Risky, R..2017.
Pengembangan Modul
Pembelajaran Berbasis
Keterampilan Literasi.Vol.VI,
No.2.

Sugiyono. 2012. Metode


Peneltian kuantitatif,
kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfa Beta
Sungkono, dkk. 2003.
Pengembangan Bahan Ajar.
Yogyakarta: FIP UNY.

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 466

Anda mungkin juga menyukai