Anda di halaman 1dari 54

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS ISI NOVEL BEST SELLER GENRE REMAJA,


DAN PERBANDINGAN DUA NOVEL INDONESIA DAN
TERJEMAHAN LUAR NEGERI : TEMA, TOKOH,
LATAR, ALUR, AMANAT, DAN SUDUT PANDANG.
( Mariposa Karya Luluk HF Dan Twilight Karya Stephenie
Meyer )

Disusun Oleh :
NAMA : HERU FIRMANSYAH
NIM : 21055537
PRODI : S1 ILMU KOMUNIKASI
MATA KULIAH : KOMUNIKASI MASSA DAN DIGITAL

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI


Yogyakarta Tahun 2022

1
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya Yang Bertanda Tangan Dibawah ini :


Nama : Heru Firmansyah
NIM : 21055537
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Komunikasi Massa Dan Digital

1. Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian yang berjudul “ ANALISIS ISI
NOVEL BEST SELLER GENRE REMAJA, DUA NOVEL INDONESIA DAN
TERJEMAHAN LUAR NEGERI : TEME, TOKOH, LATAR, ALUR, AMANAT, DAN
SUDUT PANDANG ( Mariposa Karya Luluk HF Dan Twillight Karya Stephenie Mayer
) adalah murni karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan (copy paste) karya
orang lain.
2. Saya bertanggung jawab terhadap keaslian penelitian dan siap menerima sanksi akademis
jika terbukti melakukan tindakan plagiasi dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 6 April 2022


Yang Menyatakan

Heru Firmansyah

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN …………………………….........................……………………...…... 5
A. Latar Belakang ……...…………………………………..................................………....... 5
B. Rumusan Masalah …………………...........................……….…………………….........11
C. Tujuan Penelitian ………………………........................……………………………...…11
D. Manfaat Penelitian ……………………………........................……………………….... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………................................…………………. 13
A. Penelitian Terdahulu …………….............................………………...…………………..13
B. Landasan Teori ……………………………………………………................…………..18
a. Novel sebagai komunikasi massa dan digital …………………………………....…... 18
b. Hakikat Novel …………………………….........................................…….………... 19
c. Perbandingan Novel ………………………………………….…………………….. 20

BAB III METODE PENELITIAN ……………………............………………………………… 26


A. Jenis Penelitian ……………………………..………....................………………..…… 26
B. Sumber Data Penelitian ………………………………………………………………... 26
a. Sumber Data Primer ……………………………………................…………….. 26
b. Sumber Data Sekunder ………........……………………………………………. 27
C. Variabel Penelitian ……………………....................………………………………..… 27
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……….…………………………………….... 27
E. Teknik Pengumpulan Data …………………….......……………………………… …... 28
F. Teknik Analisis Data ……….......................………………………………………….... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………………... 30


A. Identitas Novel Mariposa karya Luluk HF Dan Twilight karya Stepehenie Mayer …… 30
a. Identitas Novel Mariposa Karya Luluk HF ……………………………………... 30
b. Identitas Novel Twilight Karya Stephenie Mayer ………………………………. 32
B. Perbandingan Novel Mariposa karya Luluk HF Dan Twilight karya Stepehenie Mayer .. 33
a. Tema ……………………………………………………………………………. 33
b. Tokoh …………………………………………………………………………… 34
c. Latar/Setting ……………………………………………………………………. 42
d. Alur/Plot ………………………………………………………………………... 44
e. Sudut Pandang ………………………………………………………………….. 47
f. Amanat …………………………………………………………………………. 48
C. Peran Novel Bagi Peminat Baca ………………………………………………………... 49
D. Perbandingan Penelitian Peneliti dengan Peneliti Lainnya ………………………….… 52

3
DAFTAR PUSTAKA …………………………............………………………………………... 29
Lampiran ……………………………………………………………………………………….. 30

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa dan merupakan salah
satu bentuk teks, yang memiliki sifat polismi dan membuka peluang pembaca untuk
memaknai sebuah teks tersebut secara berbeda. Polismi disini adalah relasi makna antar
kata yang sering digunakan dalam beberapa kalimat atau konteks yang berbeda. Istilah
novel sendiri berasal dari kosa kata bahasa Italia yaitu novella yang berarti sebuah kisah
atau cerita. Seorang penulis novel disebut dengan istilah novelis, kemudian novella di
adaptasi lagi kebahasa inggris menjadi novel. Sebutan itulah sekarang yang kita kenal
dengan novel.

Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia sampai sekarang
ini, baik berupa fiksi maupun non fiksi. Karya sastra sendiri tercipta dalam kurun waktu
tertentu dapat terjadi penggerak tentang keadaan sosial budaya, ekonomi, agama, dan
pendidikan, selain itu karya sastra dapat digunakan sebagai dokumen sosial budaya yang
menangkap realita dari masa tertentu.

Novel adalah seni sastra yang populer yang muncul pada abad pertengahan, yang
direncanakan untuk menarik perhatian massa. Pada abad ke-20, novel telah menjadi artefak
pengalihan pikiran massa dalam budaya pop. Jenis novel populer yang bersifat
kontemporer dari berbagai macam genre, baik itu novel detektif, kriminal, fiksi ilmiah,
romance, thiller, dan novel-novel islami. Novel-novel kontemporer ditulis hanya dengan
tujuan untuk melakukan pengalihan pemikiran massa sehingga bisa secara teratur dibuang
dan digantikan oleh novel-novel yang baru.

Semakin berkembangnya komunikasi massa dari zaman ke zaman mulai berdampak


pula pada sastra Indonesia. Salah satunya adalah Novel. Sekarang baik Novel luar sudah
bisa kita akses atau kita baca dengan bahasa Indonesia karena sudah ada terjemahannya
dan sebaliknya juga novel-novel Indonesia juga sudah banyak di akses atau dibaca oleh
orang luar negeri.

Inilah bukti nyata bahwa berkembangnya komunikasi massa dari zaman ke zaman
maka semakin tonggak komunikasi semakin maju, karena itu semakin mudah juga kita
untuk berinteraksi dan bertukar informasi kemanca negara.

Untuk sekarang novel - novel luar negeri sudah banyak terjemahan indonesia dan
dapat kita ditemukan di setiap toko-toko buku, selain itu juga banyak karya-karya sastawan
orang Indonesia yang berglrya di manca negara dan dikenal oleh orang banyak seperti
karya Tere Liye dan Andrea Hirata.

5
Gb. 1. Novel Karya Tere Liye

6
Gb. 2 : Novel Karya Andrea Hirata

Karena banyaknya minat pembaca novel, tidak heran banyak peneliti yang meneliti
tentang novel, salah satunya antara lain :

7
 Pemanfaatan Hasil Analisis Novel Seruni Kara Almas Sufeeya Sebagai bahan ajar
Sastra di SMA. Dani Hermawan S.Pd., M.Pd. DAN Shandi S.Pd. ( 2019 )
 Analisis Novel Si Anak Pemberani dan Novel Si Anak Kuat karya TERE LIYE:
KAJIAN INTERTEKSTUAL. NUR Azijah Harapah ( 2021 )
 Perkembangan minat baca Novel Visual berbasis Android. Teguh Dwi Putra dan
Ahmad R. Pratama.
 The Analysis of Harry Potter and the Philosopher’s Stone From the Perspective of
Magic Realism ZHOU Shuya( 2020 )
 Love In Belonging Needs of the Main Character in Novel “Me Before You” By Jojo
Moyes Grace RutH ( 2020 )
 An Analysis of Reference in J.K. Rowling’s Novel: Harry Potter and the Half-Blood
Prince Nur Komariah Dan Mdzuki ( 2021 )

Itulah beberapa penelitian tentang novel yang pernah diteliti, tapi peneliti belum
pernah mendengar adanya penelitian tentang perbandingan antara dua novel best seller
Indonesia dan terjemahan Indonesia. Kebanyakan peneliti meneliti tentang isi dalam satu
novel saja. Oleh karena itu peneliti merancang penelitian ini, Dengan mengambil judul “
ANALISIS ISI NOVEL BEST SELLER GENRE REMAJA, DUA NOVEL INDONESIA
DAN TERJEMAHAN LUAR NEGERI : TEME, TOKOH, LATAR, ALUR, AMANAT,
DAN SUDUT PANDANG ( Mariposa Karya Luluk HF Dan Twillight Karya Stephenie
Mayer )

8
Gb. 3 ( Sampul Novel Mariposa)

9
Gb. 4 ( Twilight Karya Stephenie Mayer )

10
Setiap tahunnya pasti ada beberapa Novel karya sastrawan indonesia dan luar negeri
yang menjadi tranding ( Best Seller ) karena kisah dari novelnya yang menarik para
pembacanya seperti ia mengalami kejadian dalam novel itu sendiri, pada tahun kemarin
2021 Novel yang menatapi rating tinggi salah satunya novel Mariposa Karya Luluk HF
Dan novel Terjemahan luar negeri Twillight Karya Stephenie Mayer menjadi
perbincangan oleh bebera peminat novel khususnya remaja. Alasan itulah kenapa peneliti
tertarik untuk meneliti kedua novel tersebut.

Kedua novel ini menceritakan kisahnya yang menarik satu sama lain yang membuat
banyak diminati oleh kaum remaja. Terlebih lagi dari segi judul Mariposa dan Twilight,
Novel ini membuat yang membaca judul buku merasa tertarik ngin membacanya, mereka
merasa tertarik untuk membaca karena dari segi judul mereka tidak bisa menebak alur
cerita yang akan ditampilkan dalam novel tersebut.

Salah satu yang membuat novel banyak di dimanti karena alur ceritanya yang susah
ditebak. Penulis harus mampu membuat pembaca agar karyanya tersebut banyak yang
penasaran dan lebih tertarik lagi membaca karyanya tersebut. Hal ini lantas membuat
pembaca terdorong membaca cerita tersebut sampai selesai. Tak hanya sekadar membaca
karya sastra, pembaca juga diharapkan mampu mendalami isi dan pesan di dalam cerita.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
 Bagaimana isi cerita novel Mariposa Karya Luluk HF Dan novel Terjemahan luar
negeri Twillight Karya Stephenie Mayer sehingga banyak diminati oleh kaum
remaja ?
 Apakah perbandingan novel Mariposa Karya Luluk HF Dan novel Terjemahan
luar negeri Twillight Karya Stephenie Mayer sehingga banyak diminati oleh
kaum remaja ?
 Kenapa novel Mariposa Karya Luluk HF Dan novel Terjemahan luar negeri
Twillight Karya Stephenie Mayer menjadi tranding ( Best Seller ) pada tahun
2021.

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang di teliti oleh peneliti sekarang bertujuan :
 untuk mengetahui perbandiangan dua novel Indonesia dan novel terjemahan
luar Negeri Best Seller genre remaja terbitan tahun 2021.

D. Manfaat penelitian
Manfaat dalam penelitian adalah :
1. Manfaat Teoritis

11
 Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan penelitian
dan mengembangkan ilmu yang berhubungan dengan bidang sastra
Khususnya Novel
 Diharapkan dapat memberikan acuan dan gambaran untuk menganalisis
untuk manambah pengetahuan, khususnya dalam Komunikasi Massa Dan
Digital.

2. Manfaat Praktis :
 Penelitian ini bermanfaat agar kita mengetahui perbandingan dua novel
Indonesia dan luar negeri.
 penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk peneliti dimasa yang akan datang,
untuk dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis novel Mariposa Karya
Luluk HF Dan Twillight Karya Stephenie Mayer.
 Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan minat baca dan
mengapresiasi para peminat sastra khususnya dalam bidang Novel.

3. Manfaat Pendidikan
 Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk peningkatan perkembangan
ilmu pengetahuan.

12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu

Teori Yang
Dipakai, Cara Pengumpulan Perbedaan
Peneliti (
No Judul Jurnal Variabel Yang Data Dan Cara Kesimpulan Dengam
Tahun )
Diteleiti Analisis Data Peneliti Ini

1 Analisis Novel Si NUR VARIABEL= Berdasarkan PENELITIAN


Anak Pemberani Azijah hubungan 1. Membaca unsur intrinsik INI =
dan Novel Si Anak Harapah ( unsur intrinsik berulang-ulang selalu berkaitan menganalisis
Kuat karya TERE 2021 ) antara novel dengan cermat, dengan karya hubungan
LIYE: KAJIAN Si Anak menghayati, dan sastra, maka unsur nilai
INTERTEKSTUAL Pemberani memahami novel peneliti dalam intrinsic antara
dan novel Si Si Anak penelitian ini novel Si Anak
Anak Kuat Pemberani dan menggunakan Pemberani dan
karya Tere novel Si Anak kajian novel Si Anak
Liye. Kuat karya Tere intertekstual Kuat karya
Liye. yang mana teori Tere Liye.
tersebut
2.Mengumpulkan membahas unsur PENELITIAN
data dari isi cerita instrinsik tema, PENULIS =
novel yang alur, latar, Menganalisan
berhubungan tokoh/penokohan Perbandingan
dengan kajian dan amanat yang dua novel best
intertekstual. ada di dalam seller
novel Si Anak indonesia dan
3. Melakukan Pemberani dan terjemahan
penelahaan data Novel Si Anak indonesia.
dan menggaris Kuat karya Tere
bawahi pada Liye.
tanda-tanda atau
kata dalam isi
cerita.

13
4.Mendeskripsikan
hubungan
intertekstual yang
terdapat pada
novel SiAnak
Pemberani dan
novel Si Anak
Kuat karya Tere
Liye.

5. Menarik
kesimpulan dari
hasil penelitian.

Kemudian data
dianalisis dengan
menggunakan
metode Kualitatif

2 Pemanfaatan Hasil Dani VARIABEL PENELITIAN


Analisis Novel Hermawan = Analisis 1.Membaca INI =
Seruni Kara Almas S.Pd., Novel Seruni berulang-ulang Membuat bahan Menganalisis
Sufeeya Sebagai M.Pd. Karya Almas dengan cermat, ajar yang akan isi novel
bahan ajar Sastra di DAN Sufeeya menghayati, dan disebar ke tiga sebagai bahan
SMA Shandi Sebagai memahami novel Sekolah ajar sastra di
S.Pd. Bahan Ajar Seruni Karya Menengah Atas SMA
( 2019 ) Sastra di Almas Sufeeya beserta angket,
SMA Sebagai Bahan kemudian hasil PENELITIAN
Ajar Sastra di sebaran angket PENULIS =
SMA tersebut Menganalisan
dideskripsikan Perbandingan
2.Mengumpulkan berdasarkan dua novel best
data dari isi cerita klasifikasi unsur seller
novel yang intrinsik hingga indonesia dan
berhubungan akhirnya bahan terjemahan
dengan bahan ajar ajar tersebut indonesia.
sastra. dinyatakan layak
untuk
3, melakukan dimanfaatkan
observasi terhadap sebagai alternatif
lingkungan bahan ajar di
sekolah. Sekolah
Menengah Atas.
Kemudian data
dianalisis dengan

14
menggunakan
metode Kualitatif

3 Perkembangan Teguh VARIABEL PENELITIAN


minat baca Novel Dwi Putra = INI =
Visual berbasis dan Perkembangan 1.Analisis Proses
Dalam Novel
Android Ahmad R. novel visual kebutuhan perkembangan
visual
Pratama untuk novel visual
merupakan
menambah 2.Pengmbangan untuk
aplikasi yang
minat baca sistem bertambahnya
menggabungkan
minat baca.
teks dan
3. evaluasi sistem
visualisasi
menjadi satu.
4.menyimpulkan PENELITIAN
Dalam aplikasi
pengamatan PENULIS =
novel visual,
Menganalisan
terdapat fitur
Kemudian data Perbandingan
yang dapat
dianalisis dengan dua novel best
meningkatkan
menggunakan seller
minat baca
metode Kualitatif indonesia dan
Jenis Waterfall) terjemahan
indonesia.
4 The Analysis of ZHOU VARIABEL 1.membaca dan Pemandangan
Harry Potter and Shuya = mengamati isi luar biasa di PENELITIAN
the Philosopher’s ( 2020 ) Analisis novel intensif INI =
Stone From the Perspektif konflik antara menganalisis
Perspective of novel Harry 2. membuat penyihir baik Perspektif
Magic Realism Potter and the catatan hasil dari dan penyihir novel Harry
Philosopher’s pengamatan Novel jahat. Sebagai Potter and the
Stone sastra populer Philosopher’s
3. mengupulkan kontemporer Stone
data-data populer, Harry
mengenai Porter PENELITIAN
penelitian menciptakan PENULIS =
Utopia sihir yang Menganalisan
4.menyimpulkan jelas dan masuk Perbandingan
dan menyusun akal berdasarkan dua novel best
data secara miliknya seller
lengkap imajinasi yang indonesia dan
berani, terjemahan
Kemudian data pengaturan yang indonesia.
dianalisis dengan cermat dan

15
menggunakan budaya yang
metode Kualitatif kental,
yang membuat
orang merasa
familiar melalui
membaca
5 Love In Belonging Grace 1.Membaca novel
Needs of the Main RutH “Me Before You”
Character in Novel ( 2020 ) karya Jojo Moyes
“Me Before You” beberapa kali.
By Jojo Moyes
2. Menandai
ucapan-ucapan
dari Psikologis
yang menunjukkan
kebutuhan utama
karakter.
PENELITIAN
3. Baca lebih INI =
lanjut untuk menganalisis
menemukan tokoh
Tokoh utama
orang-orang perjuangan
yang memiliki
VARIABEL seperti apa tokoh utama
kisah cinta yang
= karakter utama dalam novel
rumit, untuk
Analisis tokoh psikologis “Me Before
mendapatkan
perjuangan kebutuhan. You’’
cintanya dia
tokoh utama
melakukan
dalam novel 4. Identifikasi PENELITIAN
segala hal agar
“Me Before kebutuhan PENULIS =
semua terwujud
You” psikologis tokoh Menganalisan
demi seseorang
utama. Perbandingan
yang ia cintai.
dua novel best
5.Mengidentifikasi seller indonesia
representasi dan terjemahan
fenomena hierarki indonesia.
kebutuhan pada
pokoknya
karakter.

6. Prosedur
terakhir adalah
penarikan
kesimpulan
berdasarkan data
yang dimiliki
telah dianalisis

16
Kemudian data
dianalisis dengan
menggunakan
metode Kualitatif
Jenis librarian
research
6 An Analysis of Nur Harry Potter
Reference in J.K. Komariah yang berisi
Rowling’s Novel: Dan referensi. Itu tiga
Harry Potter and Mdzuki jenis adalah
the Half-Blood ( 2021 ) referensi
Prince anaphoric atau
1.memahami anaphora yang
danmenganalisis polanya
isi novel yang merupakan PENELITIAN
diteliti anteseden - INI =
anaphor, menganalisis
2. melakukan cataphora yang novel Rowling:
VARIABEL
diskusi polanya Novel: Harry
=
merupakan Potter dan the
Analisis
3.mengumpulkan kebalikan dari Half-Blood
Referensi di
data-data untuk di anaphora atau Prince
J.K. Novel
terapkan ke anaphor
Rowling:
penelitian. antecedent,dan PENELITIAN
Novel: Harry
yang terakhir PENULIS =
Potter dan the
4. menarik elipsis atau Menganalisan
Half-Blood
kesimpulan dari anafora nol di Perbandingan
Prince
hasil penelitian. mana pembicara dua novel best
menghilangkan seller indonesia
Kemudian data satu atau lebih dan terjemahan
dianalisis dengan dari kata dalam indonesia.
menggunakan mengucapkan
metode Kualitatif tuturannya tetapi
pendengar tetap
mengerti apa
yang diinginkan
penutur
mengenali.

17
B. Landasan Teori
a. Novel Sebagai Komunikasi Massa Dan Digital
Komunikasi massa dan digital menurut Defleur dan Dennis mengatakan di dalam
bukunya dengan judul (dennis, 1985)Understanding Mass Communication, bahlwa
komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator menggunakan media dalam
menyebarkan pesan-pesan secara luas dan secara terus menerus agar terciptanya makna-
makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berdeda-beda
melalui berbagai cara. Sedangkan digital menurut para ahli adalah media yang kontennya
berbentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam
format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic broadband, satelit
dan sistem gelombang mikro (Flew, 2008). Lebih simplenya media digital dapat dikatakan
berkaitam dengan internet.

Komunikasi massa dan digital adalah media yang digunakan untuk menyampaikan
sebuah informasi kepada masyarakat. Dalam era globalisasi sekarang ini, media informasi
telah dihadirkan dalam berbagai macam ragam. Tapi, untuk dapat mencapai suatu sasaran
yang khalayak dengan baik, produsen harus bentul-betul mempertimbangkan dengan
sangat cermat dan tepat dalam pemilihan media apa saja yang harus digunakan untuk
menyampaikan informasi tersebut. Dalam komunikasi massa dan digital bahasa merupakan
unsur yang penting, karena bahasa tidak hanya mencerminkan “realitas”. Tentu saja hal ini
tidak lepas dari peran besar media massa dan digital di dalam mengikutsertakan perspektif
dan cara pandang mereka dalam menafsirkan realitas sosial. Hal tersebut memperlihatkan
bahwa media “tidaklah netral” pada saat mengkonstruksi realitas sosial yang ada.

Komunikasi massa proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan


adalah dengan menggunakan media cetak dan elektronik seperti televisi, radio, koran,
majalah, buku, film, Kemudian digital proses penyampaian menggunakan media sosial
seperti : Plafrom, Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, website, dan bertujuan untuk
mengirim sejumlah pesan dan menyampaikan informasi. Selain untuk menyampaikan
pesan dan informasi media massa dan digital juga berfungsi ntuk mengibur, salah satunya
yang sering diminati sekarang oleh kaum remaja adalah membaca novel baik menggunakan
media massa dan media digital seperti novel dalam bentuk buku atau novel dalam bentuk
PDF.
Novel merupakan jenis karya sastra yang berisi tentang cerita kehidupan atau
pengalaman yang dialami seseorang dan memiliki alur cerita yang panjang. Asal kata novel
sendiri yaitu “novella”. Kata ini dari bahasa Italia dengan arti ‘sebuah cerita’. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa novel merupakan sebuah karangan prosa panjang yang
menguraikan jalinan cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya.

Kemudian, karya sastra novel ini juga memaparkan watak karakter semua tokoh yang
terlibat di dalamnya baik itu antagonis maupun protagonis semuanya ada dalam alur cerita
novel. Semetara itu orang yang berprofesi sebagai penulis novel disebut dengan novelis.

18
Salah satu yang membedakan novel dengan karya sastra lainnya yaitu esensi dalam novel
lebih panjang dan juga lebih kompleks. Apalagi novel juga tidak memiliki keterbatasan
struktural seperti halnya sajak

Selain itu, DR. Nyoman Kutha Ratnat (Ratna, 2003:137). mengatakan bahwa
komunikasi sastra merupakan komunikasi tertinggi, karena melibatkan mekanisme unsur-
unsur yang paling luas. Karya sastra sebagai proses komunikasi menyediakan pemahaman
yang sangat luas. Menurut Duncan, dalam karya seni terkandung bentuk-bentuk ideal
komunikasi, karena karya seni menyajikan pengalaman dalam kualitas antar hubungan
(Ratna, 2003:142).

Karya sastra khusunya novel, dengan peralatan formalnya, semakin lama semakin
dirasakan sebagai aktifitas yang benar-benar memiliki fungsi integral dalam struktur sosial.
Dalam proses komunikasi, karya sastra novel dianggap sebagai gejala yang sarat dengan
referensi-referensi sosial, yang pada dasarnya sangat bermanfaat dalam pengembangan
hubungan-hubungan sosial. Karena itulah Duncan menyatakan bahwa kekuatan seni yang
sesungguhnya terletak dalam kapasitasnya untuk menerobos tembok pemisah antar
manusia (Ratna, 2003:134).

b. Hakikat Novel
Novel pada dasarnya merupakan sebuah cerita yang di dalamnya terkandung tujuan
untuk memberikan hiburan kepada pembacanya. Novel merupakan ungkapan serta
gambaran kehidupan manusia pada suatu hatalan fiksi yang dihadapkan pada berbagai
permasalahan hidup yang kompleks yang dapat melahirkan suatu konflik dan pertikaian.

Melalui novel pengarang dapat menceritakan semua aspek kehidupan seseorang


secara mendalam termasuk dalam berbagai perilaku seseorang di dalamnya. Biasanya
Novel akan memuat tentang kehidupan seseorang dalam menghadapi permasalahan hidup,
novel juga dapat berfungsi untuk mempelajari kehidupan seseorang dalam cerita fiksinya.

Novel pada dasarnya adalah sebuah cerita yang di dalamnya terkandung tujuan untuk
memberikan hiburan kepada pembaca. Sebagaimana yang dikatakan Wellek dan Warren (
Burhan Nurgiyantoro, 2005: 3) Membaca sebuah karya fiksi adalah menikmati cerita,
menghibur diri untuk memperoleh kepuasan batin. Novel merupakan ungkapan serta
gambaran kehidupan manusia pada suatu cerita yang dihadapkan pada berbagai
permasalahan hidup yang kompleks yang dapat melahirkan suatu konflik dan pertikaian.

Melalui novel pengarang dapat menceritakan semua aspek kehidupan manusia secara
mendalam termasuk tentang berbagai perilaku manusia di dalamnya. Novel memuat
tentang kehidupan manusia dalam menghadapi permasalahan hidup, novel juga dapat
berfungsi ntuk mempelajari kehidupan manusia pada zaman tertentu.

19
Sekarang sangat beragam novel - novel yang memiliki cerita yang sangat menarik
yang dapat kita nikmati. Novel yang memiliki alur cerita yang menarik salah satunya
datang dari karya sastrawan Indonesia yaitu Mariposa Karya Luluk HF yang menceritakan
perjuangan kisah cinta Acha, Acha merupakan murid pindahan baru disekolahnya kemudia
dia jatuh cinta terhadap lelaki kutu buku yang bernama Iqbal, yang membuat menarik
Novel ini adalah karena kisah perjuangan Acha untuk mendapatkan cintanya Iqbal lelaki
yang dicintai oleh Acha.. Selain itu juga novel Mariposa Karya Luluk HF ini telah di
adaptasi kedalam film Layar Lebar pada tahun 2021 kemarin.

Kemudian ada juga novel terjemahan luar negeri Twilight Karya Stephenie Mayer
yang menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Bella yang jatuh cinta pada
Edward Cullen seorang pria tampan yang memiliki banyak rahasia. Selain itu juga novel
ini juga telah di adaptasi kedalam film Layar Lebar pada tahun 2008.

Kedua novel Mariposa dan Twilight memiliki kesamaan yaitu tentang seorang wanita
yang jatuh cinta terhadap lelaki yang ia temui. Selain itu novel Mariposa dan twiilight
sama-sama novel best seller. Best seller dimaksudkan untuk mengatakan bahwa sebuah
buku itu sedang laris, dan banyak diminati oleh semua orang, selain telah banyak diminati
oleh pembaca karyanya juga harus terbukti dari hasil penjualannya yang harus tinggi/laris.
Walaupun kedua novel tersebut memiliki kesamaan pasti ada perbandingan atau perbedaan
ke dua novel tersebut baik dari tema, tokoh, dan alur ceritanya.

c. Perbandingan Novel
Wellek dan Warren berpendapat bahwa kritikus yang menganalisis novel pada
umumnya membedakan unsur pembentuk novel manjadi tiga, yaitu alur, penokohan dan
latar, sedangkan yang terakhir ini bersifat simbolis dan dalam teori modern disebut
atmosphere (suasana) dan tone (nada). Unsur-unsur Intrinsik yang terdapat dalam novel
adalah: tema, penokohan atau Pendapat lain, Burhan Nurgiyantoro (Burhan 2005: 67)
menyebutkan bahwa novel sebagai karya fiksi menawarkan sebuah dunia yang berisi
model kehidupan yang ideal. Dunia imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur
intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang
kesemuanya tentu saja bersifat imajinatif. Novel sebagai karya fiksi dibangun oleh
beberapa unsur pembentukannya mulai dari tema, penokohan, alur, latar, amanat, serta
sudut pandang. Sebagai berikut :

a) Tema
Definisi tema menurut Stanton dan Kenney (Burhan 2005: 67) adalah
makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Makna yang dimaksud dapat berupa
makna pokok (tema pokok) novel dan makna khusus (sub-sub tema atau tema-tema
tambahan). Tema merupakan ide yang mendasari sebuah cerita sehingga berperan
juga sebagai pangkal tokoh pengarang dalam memaparkan fiksi yang

20
diciptakannya. Tema sebagai makna pokok sebuah karya fiksi sengaja tidak
disembunyikan karena hal inilah yang justru ditawarkan kepada pembaca. Namun
demikian tema adalah makna keseluruhan yang mendukung sebuah cerita dan
secara otomatis ia akan tersembunyi di balik cerita yang mendukungnya.

b) Penokohan / perwatakan
Unsur intrinsik dari novel yang lain adalah penokohan/perwatakan. Burhan
Nurgiyantoro (Burhan 2005: 165) mengatakan bahwa penokohan adalah pelukisan
gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Burhan Nurgiyantoro mengatakan bahwa dalam sebuah cerita, masing-masing
tokoh memiliki peranan yang berbeda. Dilihat dari tingkat peranan atau
kepentingan tokoh dibedakan menjadi dua, yaitu

 Tokoh utama, yaitu tokoh yang ditampilkan terus menerus atau paling sering
diceritakan, dan
 Tokoh tambahan, yaitu tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali
saja dalam sebuah cerita.

Masih menurut Burhan Nurgiyantoro ( Burhan 2005: 181) mengemukakan


bahwa tokoh cerita dapat dibedakan antara tokoh sederhana dan tokoh kompleks.
Tokoh sederhana adalah tokoh yang dalam penampilannya hanya menampilkan
sifat atau watak tertentu saja sedangkan tokoh komplek atau bulat adalah tokoh
yang memiliki berbagai sifat dan watak yang diceritakan secara detail.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan


bahwa penokohan adalah cara pandang pengarang untuk menggambarkan
karakter tokoh dalam sebuah cerita yang dapat berfungsi untuk menyampaikan
amanat, plot, serta tema yang ada dalam cerita tersebut.

c) Latar/setting
Suminto A. Sayuti (Sayuti 1997: 80) membagi latar dalam tiga kategori
yakni, latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat merupakan hal yang berkaitan
dengan masalah geografis, latar waktu berkaitan dengan masalah historis, dan latar
sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Pendapat Suminto A. Sayuti
didukung dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro yang membedakan unsur latar ke
dalam tiga unsur pokok. Adapun penjelasan mengenai tiga unsur pokok tersebut
sebagai berikut :
1. Latar tempat
Latar adalah tempat menunjuk pada lokasi peristiwa. Nama tempat yang
digunakan yaitu nama tempat yang nyata,misalnya, nama kota, instansi atau
tempat-tempat tertentu. Penggunaan nama tempat haruslah tidak bertentangan

21
dengan sifat atau geografis tempat yang bersangkutan, karena setiap latar tempat
memiliki karakteristik dan ciri khas sendiri.
2. Latar waktu
Latar waktu berhubungan dengan kapan peristiwa tersebut terjadi. Latar yang
diceritakan harus sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Penekanan waktu
lebih pada keadaan hari, misalnya, pada pagi, siang, atau malam. Penekanan ini
dapat juga berupa penunjukan waktu yang telah umum, misalnya, maghrib, subuh,
ataupun dengan cara penunjukan waktu pukul jam tertentu.
3. Latar sosial

Latar sosial merujuk pada berbagai hal yang berkaitan dengan perilaku
kehidupan sosial masyarakat pada tempat tertentu. Hal tersebut meliputi masalah
kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir,
serta hal-hal yang termasuk latar spiritual.

Fungsi latar menurut Herman J. Waluyo ( Waluyo 2006:28 )berkaitan erat


dengan unsur-unsur fiksi yang lain, terutama penokohan dan perwatakan. Fungsi
latar adalah untuk:
 Mempertegas watak pelaku,
 Memberikan tekanan pada tema cerita,
 Memperjelas tema yang disampalkan,
 Metafora bagi situasi psikis pelaku,
 Sebagai pemberi atmosfir (kesan), dan
 Memperkuat posisi plot.

Menurut Burhan Nurgiyantoro ( Burhan 2005:216) latar sebagai salah satu


unsur cerita fiksi yang harus mampu memberikan pijakan cerita secara konkret dan
jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca sehingga
menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh ada dan terjadi. Pembaca
menilai kebenaran, ketepatan dan aktualisasi latar yang diceritakan sehingga pembaca
merasa lebih akrab dengan cerita yang ada.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa latar atau
setting adalah lingkungan atau tempat terjadinya suatu peristiwa dalam cerita yang
meliputi tempat, waktu, maupun sosial yang menentukan watak atau karakter dari
tokoh-tokoh yang ada di dalamnya.

d) .Alur atau plot


Menurut Boulton ( wuloyo 2002 : 1047 ) menyatakan bahwa alur
merupakan seleksi peristiwa yang disusun dalam rangkaian waktu yang menjadi
penyebab mengapa seseorang tertarik untuk membaca dan mengetahui kejadian
yang akan datang. Plot tidak hanya sekedar menyangkut peristiwa, namun juga

22
cara pengarang dalam mengurutkan peristiwa-peristiwa, motif dan konsekuensi
serta hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Pendapat lain,
Luxemburg menyatakan bahwa alur atau plot adalah konstruksi yang dibuat
pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logis dan kronologis
saling berkaitan atau dialami oleh para pelaku.

Pendapat lain, alur dikatakan oleh Burhan Nurgiyantoro ( Burhan 2005:


153) terbagi ke dalam beberapa jenis perbedaan yang berdasarkan pada kriteria
urutan waktu, kriteria jumlah, kriteria kepadatan.

1. Berdasarkan Kriteria Urutan Waktu


 Urutan waktu di sini adalah waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam fiksi tersebut secara teoritis. Urutan waktu dibagi
menjadi dua golongan yaitu :
 Kronologis, jalan cerita yang dibuat adalah dengan jalur yang lurus
maju atau lebih dikenal dengan alur progresif.
 Tidak Kronologis, jalan cerita yang dibuat adalah menggunakan alur
mundur, sorot balik, flash back atau lebih dikenal dengan alur regresif.

2. Berdasarkan Kriteria Jumlah


Berdasarkan jumlah adalah banyaknya jalur alur dalam karya fiksi.
Ada kemungkinan karya fiksi hanya terdiri atas :
 Satu jalur saja (alur tunggal)
Hanya menampilkan kisah tentang seorang tokoh saja, yang
dikembangkan hanya hal-hal yang berkaitan dengan sang tokoh.
 Lebih dari satu alur (sub-sub alur)
Pada kriteria ini sub-sub plot memiliki alur cerita lebih dari satu.
Terdiri dari alur utama dan alur pendukung (sub-sub alur).

3. Berdasarkan Kriteria Kepadatan.


Kriteria kepadatan yang dimaksud adalah :
 Alur padat
yaitu alur yang dipaparkan secara tepat, peristiwa fungsional itu
terjadi susul-menyusul dengan rapat sehingga pembaca seolah-olah
diharuskan untuk terus-menerus mengikuti jalan cerita dan ketika salah
satu bagian cerita tersebut dihilangkan maka cerita tersebut tidak akan
menjadi utuh.

 Alur longgar
yaitu cerita fiksi yang memiliki alur longgar. Pergeseran antara
cerita yang satu dengan cerita selanjutnya berlangsung lambat.
Sekalipun alur terbagi menjadi beberapa bagian, tidak tertutup

23
kemungkinan jika dalam satu karya terdapat berbagai kategori alur
senyampang alur tersebut masih bersifat padu, dan utuh sehingga cerita
yang ditampilkan dapat dipahami secara menyeluruh.

Berhubung adanya ketidakterikatan pada panjang cerita yang memberi


kebebasan kepada pengarang, novel umumnya memiliki lebih dari satu plot. Terdiri
dari satu plot utama dan sub-sub plot. Plot utama berisi konflik yang menjadi inti
persoalan, sedangkan sub-sub plot adalah berupa munculnya konflik-konflik
tambahan yang bersifat menopang, mempertegas, dan mengintensifkan konflik utama
untuk sampai ke klimaks.

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa alur adalah


deretan atau urutan peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

e) Amanat
Menurut Djibran ( Djibran 2008: 66) tema dan pesan adalah apa yang ingin
pengarang sampaikan kepada pembacanya. Tema ini bisa berupa pesan moral,
ajakan (persuasi), provokasi, atau lainnya. Tema dan pesan cerita adalah makna
terdalam dari cerita itu sendiri. Amanat secara umum dapat dikatakan bentuk
penyampaian nilai dalam fiksi yang mungkin bersifat langsung atau tidak langsung
(Burhan: 2008). Pengarang dalam menyampaikannya tidak melakukannya secara
serta merta, tersirat dan terserah pembaca dalam menafsirkan amanat yang
terkandung dalam karya tersebut. Pembaca dapat merenungkannya dan
menghayatinya secara intensif.

Amanat dalam sebuah karya sastra adalah bagian dari dialog dan tindakan
tokoh dalam menghadapi suatu masalah yang mungkin berbeda antarmasing-
masing tokoh. Di sinilah amanat tersebut mulai terlihat, bagaimana amanat tersebut
sampai di hati pembaca melalui kepandaian khusus pengarang dalam
menceritakannya. Pembaca dapat saja menyadari atau menolak tindakan-tindakan
tokoh dalam cerita tersebut demi terwujudnya amanat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa amanat adalah pesan atau nilai
yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastra yang disampaikan
secara tersirat.

24
f) Sudut Pandang
Sudut pandang adalah bagian dari unsur intrinsik dalam karya sastra.
Berkenaan dengan sudut pandang ada yang mengartikan sudut pandang dari
pengarang dan ada juga yang mengartikan dari pencerita, bahkan ada pula yang
menyamakan antara keduanya. Pada dasarnya sudut pandang dalam karya sasta
fiksi adalah strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk
mengemukakan gagasan dan ceritanya. Sudut pandang merupakan masalah teknis
yang digunakan pengarang untuk menyampaikan makna, karya dan artistiknya
untuk sampai dan berhubungan dengan pembaca.

Menurut Djibran sudut pandang atau point of view dalam cerita terbagi
menjadi tiga, yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua dan
sudut pandang orang ketiga. Pendapat senada dikemukakan oleh Burhan
Nurgiyantoro ( Burhan 2005: 256-271) membagi sudut pandang cerita secara garis
besar dapat dibedakan atas dua macam persona, persona pertama gaya “aku” dan
persona ketiga gaya “dia”atau kombinasi antara keduanya, yaitu:

1) Sudut pandang persona pertama “aku”


Penceritaan dengan menggunakan sudut pandang “aku”, berarti pengarang
terlibat dalam cerita secara langsung. Pengarang adalah tokoh yang mengisahkan
kesadaran dunia, menceritakan peristiwa yang dialami, dirasakan, serta sikap
pengarang (tokoh) terhadap orang (tokoh) lain kepada pembaca. Oleh sebab itu
persona pertama memiliki jangkauan yang sangat terbatas, karena ia hanya dapat
memberikan informasi yang sangat terbatas kepada pembaca, seperti yang dilihat
dan dirasakan oleh sang tokoh “aku”. Sudut pandang orang pertama dibedakan
menjadi dua golongan. Berdasarkan peran dan kedudukan “aku” dalam cerita
yaitu “aku” yang menduduki peran utama dan “aku” yang menduduki peran
tambahan/berlaku sebagai saksi.
 "“Aku” tokoh utama
Sudut pandang “aku” mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku
yang dialaminya. Tokoh “aku” menjadi pusat cerita, segala sesuatu diluar diri
tokoh”aku” akan dianggap penting jika berhubungan dengan tokoh “aku”.
 "Aku” tokoh tambahan
Tokoh “aku” yang muncul bukan sebagai tokoh utama, akan tetapi
sebagai tokoh tambahan. Tokoh “aku” dalam hal ini tampil sebagai saksi.

2) Sudut Pandang Persona Ketiga : “Dia”


Penceritaan yang menggunakan sudut pandang persona ketiga yaitu “dia”.
Narator dalam sudut pandang ini adalah seseorang di luar cerita yang
menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, kata gantinya; ia, dia,
mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya tokoh utama terus menerus disebut
dan sebagai variasinya dipergunakan kata ganti. Penggunaan kata ganti tersebut

25
dimaksudkan untuk mempermudah pembaca mengenali siapa tokoh yang
diceritakan.

3) Sudut Pandang Campuran


Jika dalam suatu cerita digunakan model “aku dan “dia”, maka dia
menggunakan sudut pandang campuran. Hal tersebut bergantung pada kreativitas
pengarang bagaimana memanfaatkan berbagai teknik yang ada untuk mencapai
efektifitas yang ideal.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang dipakai peneliti untuk menyusun penelitian dilakukan dengan
cara memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran penelitian. Salah satu metode
yang dapat digunakan untuk penelitian adalah komparatif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif.

penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban
secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab
terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Bersifat membandingkan antara
dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Sedangkan kualitatif merupakan
penelitian yang bersifat deskriptif dan lebih cenderung menggunakan analisis.

Penelitian ini akan dimulai dengan mencari variabel-variabel yang akan diteliti
dengan mencari setiap objek-objek yang berbeda yaitu Novel Mariposa Karya Luluk HF
Dan Twilight Karya Stephenie Mayer, baik itu dari segi Tema, Tokoh, Alur, Latar, Amanat,
dan Sudut Pandang. Metode kualitatif akan digunakan untuk menganalisis apa
perbandingan antara kedua novel tersebut untuk mendapatkan kesimpulan yang kemudian
akan disusun untuk menjadi sebuah proposal penelitian.

B. Sumber Data Penelitian


a. Sumber Data Primer
Sumber data Primer mengacu pada pengumpulan data dan pengamatan yang
langsung dilakukan oleh peneliti kepada sumber penelitiannya tanpa ada perantara
melainkan dengan cara menggali sumber asli secara langsung melalui responden.
Sumber data primer dari penelitian ini adalah di ambil dari Novel Mariposa Karya
Luluk HF Dan Twilight Karya Stephenie Mayer .

26
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti
dari sumber - sumber terdahulu. Sumber data sekunder penelitian diambil dari
observasi terhadap dokumen atau data - data yang berhubungan dengan penelitian
yang sedang di teliti oleh peneliti, agar bisa menyimpulkan dengan sumber data
primer agar mendapatkan hasil penelitian yang jelas.

C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya

Berdasarkan kutipan tentang pengertian variabel diatas. Variabel penelitian yang di


ambil oleh peneliti untuk penelitian ini adalah variabel terikat dan bebas yaitu :

 Variabel terikat atau dependent variabel (Y)


merupakan variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek
atau pengaruh variabel lain. Besar efek tersebut diamati dari ada tidaknya, timbul
hilangnya, besar mengecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai
akibat perubahan pada variabel lain.

 Variabel bebas atau independent variabel (X)


yaitu suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain. Dapat pula
dikatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap
variabel lain ingin diketahui. Variabel ini dipilih dan sengaja dimanipulasi oleh
peneliti agar efeknya terhadap variabel lain tersebut dapat diamati dan diukur.

Adapun Identifikasi variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Variabel terikat atau dependent variabel (Y) : Isi Novel Best Seller.
 Variabel bebas atau independent variabel (X) : Perbandingan Dua Novel Best
Seller.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan
berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar,
2007:74). Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang ada pada penelitian ini
sebagai berikut :

27
 Isi Novel Best Seller
Isi novel merupakan bagaimana isi dalam novel dalam menggambarkan isi
cerita dalam novel tersebut. Setiap novel memiliki isi cerita yang menarik dengan
dukungan pemeran tokoh dan alur cerita yang menarik, dalam isi novel kita bisa
merasakan apa yang di ceritakan dalam novel itu sendiri. Pada penelitian ini
peneliti akan meneliti isi Novel Mariposa Karya Luluk HF Dan Twilight Karya
Stephenie Mayer.

 Perbandingan Dua Novel Best Seller


Perbandingan Dua Novel adalah dengan membandingkan dua novel untuk
mengetahui perbandingan atau perbedaan Dua novel, dengan cara menganalisis
tentang novel yang akan diteliti seperti Penerbit/penulis, Tema yang diambil
penulis, Tokoh yang terdapat dalam novel, Alur cerita Novel. latar Cerita novel,
amanat dalam novel, dan sudut pandang dalam novel. Pada penelitian ini peneliti
akan meneliti perbandingan Novel Mariposa Karya Luluk HF Dan Twilight Karya
Stephenie Mayer.

E. Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan penelitian yang sesuai dengan keinginan penelitian. Peneliti
melakukan pengumpulan data - data atau dokumen untuk mendapatkan sebuah informasi
yang nantinya akan berguna sebagai fakta pendukung dalam memaparkan penelitiannya..
Teknik pengumpulan data yang di lakukan oleh peneliti, Yaitu :

 Observasi
Peneliti melakukan Pengamatan atau observasi yang merupakan aktivitas
terhadap suatu proses atau objek dengan maksud untuk merasakan dan memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

 Wawancara
Wawancara secara sederhana dapat diartikan proses tanya jawab yang
dilakukan oleh satu pihak dan pihak lainnya untuk tujuan tertentu. Wawancara
tidak hanya dilakukan pada pekerjaan, tetapi juga digunakan pada beberapa
bidang lainnya.

 Pengumpulan data
Peneliti dalam penelitian ini melakukan pengumpulan data atau (data
collection) merupakan proses riset dimana peneliti menerapkan metode ilmiah
dalam mengumpulkan data secara sistematis untuk dianalisa. Peneliti
Mengumpulkan data- data atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini,
dari jurnal, Buku, dan peneliti-peneliti terdahulu.

28
 Kesimpulan
Secara umum kesimpulan adalah pernyataan ringkas yang diambil dari suatu
analisis, pembahasan suatu cerita, atau hasil suatu pembicaraan. Kesimpulan
merupakan bagian terpenting dalam sebuah karya karena memuat seluruh
pembahasan secara singkat, padat, dan jelas yang menimbulkan kesan baik untuk
pembaca. Dalam penelitian ini, peneliti menarik suatu kesimpulan yang telah
didapat dari melakukan observasi dan pengumpulan data untuk disusun menjadi
satu dalam sebuah proposal penelitian.

F. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah Diamana suatu data diproses untuk menjadi sebuah informasi.
Saat melakukan penelitian, peneliti sangat memerlukan untuk menganalisis data-data agar
mudah untuk dipahami, selain itu juga analisis data akan mempermudah peneliti untuk
menyusun penelitiannya, dan juga dengan peneliti mengnalisis data, peneliti akan
mendapatkan solusi atas permasalahan penelitian yang tengah dikerjakan.

Pada penelitian peneliti ini. Peneliti menggunakan teknik analisis data Kualitatif.
Yang dimaksud dengan teknik analisis data kualitatif disini berupa kumpulan berwujud
kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak disusun dengan kategorii atau struktur
klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara seperti (observasi,
wawancara, intisari dokumen, pita rekaman, kemudian basanya diproses terlebih dahulu
sebelum siap digunakan seperti melalui rekaman,pencatatan, pengetikan, penyuntingan,
atau alih-tulis. tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun
ke dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau
statistika sebagai alat bantu analisis. Proses analisis data yang dilakukan penelitian ini
menggunakan tiga lagkah yaitu :

 Reduksi Data (Data Reduction)


Mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Reduksi data
dalam penelitian ini yaitu data yang telah diperoleh secara langsung mengenai Isi
Novel dan perbandingan kedua novel dengan cara melakukan observasi,
pengumpulan dan menarik kesimpulan.

 Peyajian Data (Display Data)


Setelah data direduksi kemudian tahap selanjutnya adalah display data atau
penyajian data. Penyajian data dalam penelitian kulitatif dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Penyajian data dalam penelitian ini berfungsi untuk lebih memudahkan peneliti
memahami data yang diperoleh secara langsung.

 Penarikan kesimpulan (Conclusing Drawing Verivication)

29
Langkah ketiga dalam proses analisis data adalah penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Kesimpulan yang didapat diawal yang masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti –bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya . Kesimpulan data dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal dan kesimpulan berupa deskripsi atau
gambaran mengenai objek yang diteliti.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Novel Mariposa karya Luluk HF Dan Twilight karya Stepehenie Mayer

Identitas merupakan hal penting dalam sebuah karya novel, karena identitas karya
novel merupakan gambaran umum yang ada dalam buku yang berisi yakni judul buku,
nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi buku,
penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku. Pada penelitian ini peneliti akan
membahas terlebih dahulu identitas Novel Mariposa karya Luluk HF Dan Twilight karya
Stepehenie Mayer sebagai berikut.

a. Identitas Novel Mariposa Karya Luluk HF

Judul : Mariposa
Penulis : Luluk HF
No. ISBN : 9786025508615
Penerbit : Coconut Books
Tahun Terbit : 2018
Jumlah Halaman : 496 halaman
Berat : 500 gr
Jenis Cover : Soft Cover
Genre : Romance, Komedi,
Drama, Fiksi Remaja
Text Bahasa : Indonesia

30
Mariposa adalah sebuah novel karya Luluk HF, mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM) yang lahir pada 14 Juni 1995. Novel tersebut terjual
sebanyak 17.849 eksemplar. Pada awalnya, Luluk hobi menuliskan imajinasinya lalu
dituangkan ke dalam tulisan. Saat aplikasi Wattpad booming, Luluk mencoba untuk
menyalurkan hobinya menulis hingga mendapat banyak respon positif. Novel Mariposa
merupakan salah satu karya Luluk yang berhasil memecahkan rekor novel dengan 100
juta pembaca. Berkat kehebatan tulisan dan kepopuleran karyanya, Novel ini berhasil
diangkat menjadi sebuah film yang dibesut oleh Fajar Bustomi dan diproduksi oleh
hasil kerja sama Falcon Picture dan Starvision.

Novel ini menceritakan sepasang teman SMA yang bernama Acha dan Iqbal. Acha
mempunyai cinta yang tulus kepada Iqbal, akan tetapi Iqbal mempunyai sifat yang
dingin, dan tidak mau berinteraksi terlalu banyak. Namun Acha pantang menyerah,
bagi Acha, selagi Iqbal masih berwujud manusia, ia pasti bisa mendapatkan hatinya.
Namun seiring berjalannya waktu, Acha mulai lelah meyakini Iqbal agar ia dapat
mengerti cinta tulusnya. Sudah banyak tantangan yang ia lewati tak kunjung dapat
harapan yang ia inginkan.

Pada suatu saat Acha menerima cinta tulus dari Juna sang ketua OSIS. Namun,
Iqbal ternyata menyimpan rasa terhadap Acha sehingga Iqbal mencegah Acha agar
tidak menerima cinta dari Juna. Acha sangat kaget dan tidak percaya akan hal itu, lalu
mereka berdua pun menjadi sepasang kekasih yang mengerti satu sama lain. Tercapai
sudah harapan Acha yang ingin kenal dekat dengan seorang Iqbal.

Ketika sudah menduduki bangku kelas dua belas, Iqbal berencana untuk
melanjutkan kuliah di luar negeri, sedangkan Acha memutuskan untuk kuliah di dalam
negeri, dalam arti lain mereka terpaksa untuk berpisah. Sedih dan rasa duka
menyelimuti mereka berdua, keluh kesah dalam memilih dan memutuskan tujuan hidup
adalah sebuah rintangan besar yang harus mereka hadapi.

Setelah memakan waktu yang lama dalam menentukan dan mematangkan


keputusan, pada akhirnya Iqbal yakin dengan keputusannya yaitu kuliah dengan Acha
di dalam negeri, dengan kata lain mereka tidak jadi berpisah. Namun keputusannya
tersebut sangatlah susah untuk diperjuangkan karena Iqbal perlu meyakini dirinya dan
juga kedua orang tuanya.

Novel ini berisikan cerita yang ringan dan mudah dimengerti oleh banyak pembaca
novel. Cerita yang disajikan juga sangat mencerminkan kisah nyata yang kita alami di
kehidupan sehari-hari. Watak tokoh yang ada dalam novel ini pun sangat sering kita
jumpai di kehidupan kita, yang dimana hal tersebut menambah kesan realistis, seakan-
akan pembaca benar-benar ada dalam cerita tersebut. Dikarenakan ceritanya sangat
mudah kita jumpai di kehidupan sehari-hari, cerita sedikit mudah ditebak. Akan tetapi
tidak mengurangi rasa romansa percintaan SMA yang disajikan dalam novel ini.

31
b. Novel Twilight Stepehenie Mayer

Judul : Twilight
Penulis : Stephenie Mayer
Penerjemah : Lily Devita Sari
No. ISBN : 9786020327389
Penerbit : Little Brown and Company – Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Pertama 2005 – Indonesia 2008
Jumlah Halaman : 520 Halaman
Berat : 500 gr
Jenis Cover : Soft Cover
Genre : Romance, Drama, Horor, Fantasi,
Fiksi Remaja
Text Bahasa : Inggris – Indonesia

Twilight adalah sebuah novel karya stephenie Mayer atau lebih tepatnya Stephenie
Morgan Meyer (lahir 24 Desember 1973) adalah seorang penulis novel Amerika
Serikat. Ia dikenal dengan karyanya Twilight series yaitu Twilight, New Moon,
Eclipse, dan Breaking dawn. Twilight, New Moon, dan Eclipse telah diproduksi dalam
bentuk layar lebar, selain itu novel ini telah di adaptasi kedalam Bahasa Indonesia oleh
Lily Devita Sari pada tahun 2008. Ramainya pembaca novel twilight saat di adaptasi
ke Bahasa Indonesia mencapai 1 juta lebih pembeli pada minggu pertama buku ini
diterbitkan.

Novel ini menceritakan tentang Bella Swan seorang gadis asal Arizonayang pindah
ke Forks untuk tinggal bersama ayahnya. Bella mendapat banyak perhatian dari para
pemuda dan teman-teman baru di sekolah barunya. Bella mulai mengenal Edward
Cullen pada hari pertama sekolahnya, namun tidak ada sambutan hangat yang diberikan
oleh Edward kepada Bella. Bella yang tidak mengerti mengenai Edward Cullen serta
kemampuan-kemampuan mistisnya bertanya kepada sahabatnya Jacob Black. Bellapun
mengetahui bahwa sesungguhnya Edward adalah seorang vegetarian vampir, mereka
tidak memangsa manusia namun memangsa hewan. Edward dan Bella mulai saling
terbuka dan mereka jatuh cinta.

Hubungan mereka diuji ketika datang vampir dari suku lain ingin memangsa Bella.
James ingin memangsa Bella, namun hal itu digagalkan oleh keluarga Cullen. Mereka

32
sudah menganggap Bella sebagai bagian dari keluarga Cullen, sehingga mereka
melakukan berbagai usaha untuk menyelamatkan Bella. Setelah kembali ke Forks,
Bella dan Edward menghadiri pesta prom nite. Bella mengungkapkan keinginannya
untuk menjadi seorang vampir tetapi Edward menolaknya.

Novel ini merupakan buku pertama dari tetralogi Twilight Saga yang begitu populer
di seluruh dunia dan telah difilmkan. Novel ini bercerita tentang kisah cinta di antara
Bella, seorang manusia yang memiliki masalah dengan koordinasi tubuh dan matanya,
dan Edward, vampir rupawan yang sudah berumur 17 tahun selama hampir 100 tahun.
Penulis membuat si tokoh utama yaitu Bella berkali-kali menyatakan kekagumannya
akan Edward. Dan dalam hal ini, majas depersonifikasi sering dipakai ketika Bella
menyebutkan bahwa Edward seperti Patung Yunani atau Patung Adonis, juga majas
simile ketika Bella menyatakan bahwa Edward bagaikan malaikat. Majas lain seperti
personifikasi pun dipakai namun penggunaan kedua majas yang lebih awal disebutkan
lebih sering dipakai oleh tokoh utama yang merupakan remaja berumur 17 tahun yang
sedang dimabuk cinta.

Di novel Twilight kita akan dimanjakan dengan deskripsi tokoh-tokoh yang ada
lewat pemikiran si tokoh utama yang dapat memperhatikan orang-orang disekitarnya
dengan baik dan menarik. Banyak hal yang menarik yang diceritakan dalam novel ini
seperti, kisah cinta yang tulus, cinta sejati dan romantisme. Gaya bahasanya halus dan
gampang di ikuti pembaca terutama kalangan remaja, sampulnya simple dan menarik.

B. Perbandingan Novel Mariposa karya Luluk HF Dan Twilight karya Stepehenie Mayer

Selanjut peneliti akan menguraikan tentang perbandingan ke dua novel yaitu


Novel Mariposa karya Luluk HF Dan Twilight karya Stepehenie Mayer sebagai berikut :

a. Tema
Tema dapat didefinisikan sebagai ide atau gagasan dasar umum dalam
suatu gagasan utama dan menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Dalam
novel Mariposa dan twilight bertemakan sebagai berikut

Mariposa Twilight
 Kisah persahabatan yang saling  Cinta dan Romantis, Perubahan dan
perduli satu sama lain. Risiko, Kemanusiaan dan Kematian,
 Cinta, Romantis, Komedi, dan dan Keluarga
Pembelajaran.  Popularitas dan keindahan
 Mariposa adalah Novel yang  Twilight adalah novel yang
menceritakan tentang menceritakan tentang Edward Cullen,

33
perjuangan acha yang menyukai karakter dinamis yang akan melakukan
pria yang bernama Iqbal yang apa saja untuk melindungi Bella Swan.
berhati dingin

b. Tokoh
Tokoh adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan
dalam sebuah cerita. Dalam Novel Mariposa dan twilight tokoh yang terdapat dalam
Novel Sebagai berikut

Tokoh Novel Mariposa Tokoh Novel Twilight


 Acha  Isabella "Bella" Swan
 Iqbal  Edward Cullen
 Juna  Jacob Black
 Glen  Charlie
 Arian  Renee
 Amanda  Emmet Cullen
 Mamah Acha  Alice Cullen
 Ayah Acha  Carisle Cullen
 Rosalie Hale
 Jasper
 Eric
 Mike
 Tylor
 Jesika
 Angela
 Laurent
 James

a. Tokoh Novel Mariposa Karya Luluk HF


i. Natasha Kay Loovi
Natasha atau sering di sapa dengan sebutan Acha, merupakan siswi
baru di SMA Arwana. Ia adalah gadis yang sangat cantik dan juga
merupakan murid terpintar disekolahnya. Ia adalah sosok yang sangat
periang dan penuh ceria, acha sangat berprestasi dibidang akademik
terutama pada pelajaran kimia. Berbagai olimpiade sains yang
diselenggarakan ia selalu menjadi perwakilan untuk mewakili
sekolahnya. Tetapi dalam hal percintaan ia harus berjuang sangat keras
untuk mendapatkan cintanya. Butuh waktu dan proses yang panjang
hingga akhirnya ia mendapatkan cinta pertamanya itu.

“Iqbal merupakan cowo satu camp olimpiade dengan acha, yang


merupakan cowo berwajah dingin tapi memiliki hati seperti malaikat.

34
Acha mersakan bahwa Iqbal adalah cinta pertamanya, karena saat
pertemuan pertama Acha langsung merasakan jatuh cinta dengan Iqbal.
Ia mengira Iqbal meupakan lak-laki yang berbeda dengan pria yang
lain.” (kutipan halaman 5).

Kutipan di atas adalah awal Acha mengenal sosok Iqbal, Acha


menyukai Iqbal karena menurutnya Iqbal adalah cowo yang berbeda dari
cowo yang sudah ia kenal sebelumnya. Karena Iqbal memiliki perilaku
yang membuat Acha tertarik untuk dijadikan kekasihnya.

ii. Iqbal Guanna Freedy


Orang menyapanya dengan sebutan Iqbal, cowo ini merupakan
siswa di sekolah Arwana dan merupakan teman satu camp olimpiade
dengan acha. Ia memiliki paras yang sangat tampan dan memiliki otak
yang sangat pintar terutama di bidang studi fisika. Iqbal memiliki sifat
yang sangat dingin,cuek, dan sedikit berbicara, tetapi dia juga merupakan
orang yang sangat peduli terhadap sekitarnya.

“acha masuk ke dalam kelas iqbal, berpasang-pasang mata


menatapnya dan bisikan-bisikan aneh terdengar ditelinganya, namun
acha tidak pernah memperdulikannya. Iqbal yang hanya mengeluarkan
sedikit kata dan lalu tidak menjawab kembali pertanyaan Acha , bahkan
tak memandang gadis itu sama sekali. Acha pun hanya bisa melongos
pasrah, dan lalu Acha membalikan badan dan berjalan menuju kelasnya
dengan perasaan cukup sedih.” (kutipan halaman 44)

Itulah kutipan yang menunjukkan bahwa Iqbal adalah pria yang


bersifat cuek dan dingin.

iii. Juna
Cowok 17 tahun ini yang menjadi sosok yang menyukai Acha, si
pemeran utama wanita. Juna yang menjadi Sang Ketua Osis di Sekolah
SMA Arwana. Juna merupakan siswa yang pintar dan tampan dan selalu
bijak mengatasi permasalahan yang terjadi di antara siswa. dan juga
adalah siswa yang dihormati di sekolahnya karena selalu memberikan
tauladan dan mampu menasehati teman-temannya sekolahnya dia mampu
mengendalikan perasaannya.

“juna mendudukan Acha dikayu tuayang ada di sana. Wajah juna


terlihat berseri dan penuh semangat. juna mengeluarkan sesuatu dari
celananya, sebuah gantungan kunci sapi yang lucu. lalu Juna meraih satu

35
tangan Acha, menggenggamnya dengan erat dan menyampaikan
perasaannya kepada Acha.” (kutipan halaman 181 dan 182)

Diatas merupakan kutipan dimana bahwa juna menyukai acha dan


Juna mengutarakan isi hatinya kepada Acha yang telah lama ia pendam
sebelumnya.

iv. Amanda
Amanda merupakan sahabat baik Acha yang posesif. Ia bersikap
posesif karena tidak mau melihat acha sedih. Ia yang selalu mensupport
Acha kapanpun itu seperti ketika Acha ditolak jutaan kali oleh Iqbal.
Amanda adalah pacarnya Rian

“amanda menghela napas berat, tak mengerti dengan sikap


sahabatnya ini, dan mendecak emnatapp Acha dengan sinis. Acha yang
hanya meneguk ludahnya, dari perkataan amanda yang sangat jelas
bahwa gadis itu sedang marah besa. Bayangan kedua mata Amanda yang
tajam dan wajahnya yang memerah memutari otak Acha. Ia bergidik
ngeri. Amanda memang sangat menankutkan jika sudah marah”. (kutipan
hal 189).

Dilihat dari kutipan diatas betapa pedulinya Amanda terhadap


sahabatnya dan kesalnya amanda yang selalu melihat acha bersedih akibat
kelakuan Iqbal. Amanda memang selalu memberikan saran yang terbaik
untuk Acha karena keras keapalanya Acha, ia tak pernah mendengarkan
nasehat Amanda.

v. Arian
Di sini Rian adalah sahabat Iqbal, si pemeran utama prianya. Rian
merupakan kekasih amanda yaitu sahabat dekat acha. Rian adalah
temannya Iqbal dari kecil sama seperti Glen. Mereka bertiga membuat
geng yang disebut GENG MULTINASIONAL karena tempat kelahiran
mereka yang berbeda negara. Rian sendiri lahir di Indonesia.

“terhitung tiga hari dalam kalender seorang rian bahwa teman


sebangkunya itu bersikap sangat aneh, lebih tepatnya setelah kejadian di
rooftop. Diajak bicara tidak nyambung, gusar sendiri, dan tibatiba
uringan tak jelas. Bukan seperti iqbal yang rian kenal.” (kutipan halaman
192).

Berdasarkan kutipan diatas rian sangat memperhatikan setiap


harinya lagak iqbal. Rian tahu bahwa sedang tidak ada yang beres dengan

36
iqbal tiga hari ini. Rian juga tahu ini bukan masalah tentang sekolahnya
ataupun tentang keluarga. Dan ia sangat yakin bahwa masalah yang
sedang iqbal alamai menyangkut tentang Acha. Dari kutipan di atas bisa
kita lihat juga bahwa riat adalah orang yang sangat perduli terhadap
sahabatnya.

vi. Glen Anggara


Glen yang juga merupakan sahabat Iqbal. Glen merupakan orang
kaya ia rela mengasih uang yang banyak untuk membeli cireng mba wati
dan tidak mengharapkan kembalian. Ia lahir di Kairo, Mesir. Hobinya
adalah mengambil pulpen yang tertinggal di kelas setelah jam sekolah
selesai. Ia sangat menyukai cirengnya mbak Wati (penjual kantin).Glen
sering disebut cinlok dengan teman sekelasnya yang bernama Siti. Glen
dijuluki sebagai Raja Semut. Yang ada di pikiran Glen hanyalah cireng
dan juga pol poin.

“ glen dengan cepat mendekati iqbal, ingin meminta penjelasan


secara esklusif. Glen yang mulai aksinya. Berpose ala-ala wartawan,
menjadikan sepatu sisi kananya sebagai microphone.” (kutipan halaman
244).
Dari kutipan diatas, glen mencoba mendapatkan jawaban dari iqbal
tentang hubunganya dengan acha. Karena ia merasa bingung dan tak
mengerti dengan hubungan temannya itu.

vii. Mamah Acha


Mamah Acha atau sering di sapa tante kirana adalah mamahnya acha
yang ramah dan penyang terhadap acha sebagaimana dalam kutipan.

“mamah akan selalu berusaha membuat kamu bahagia


natasya(acha)” (kutipan halaman 174)

viii. Ayah Iqbal


Ayah Iqbal atau sering disapa dengan Mr. Bov adalahayah Iqbal
yang memiliki sifat yang tegas terhadap Iqbal dan memili sifat kasih
saying yang mendalam terhadap Iqbal walaupun temperaturnya yang kers
terhadap Iqbal.

b. Tokoh Novel Twilight Karya Stephenie Mayer


i. Isabella "Bella" Swan
Isabella, yang lebih suka dipanggil Bella, adalah seorang gadis
berusia 17 tahun. Dia pindah dari Phoenix, Arizona ke Forks, Washington

37
untuk tinggal bersama ayahnya. Ibunya pindah ke Florida dengan suami
keduanya. Bella memiliki kepribadian yang baik dan canggung yang lebih
dewasa daripada kebanyakan gadis seusianya. Selain itu Bella adalah
wanita yang cantik, Bella tidak memiliki warna kulit sampai berwarna
kuning, mata biru, rambut merah. Tubuh selalu langsing tapi lembut.
Kecantikan Bella juga telah dikutipkan dalam kalimatnya.

“Sebaliknya, saya berkulit gading, bahkan tanpa alasan mata biru


atau rambut merah, meskipun sinar matahari terus-menerus. Saya selalu
langsing, tetapi entah bagaimana lembut, jelas bukan seorang atlet; Saya
tidak memiliki koordinasi tangan-mata yang diperlukan untuk
berolahraga tanpa mempermalukan diri sendiri — dan merugikan diri
saya sendiri dan orang lain yang berdiri terlalu dekat.” (Kutipan
halaman 5)

ii. Edward Cullen


Edward adalah seorang vampir berusia 104 tahun yang diubah oleh
Carlisle Cullen ketika dia hampir mati karena Influenza Spanyol pada
tahun 1918.

"Saya lahir di Chicago pada tahun 1901." Dia berhenti dan


menatapku dari sudut matanya. Wajah saya tidak terkejut, sabar untuk
sisanya. Dia tersenyum kecil dan melanjutkan. "Carlisle menemukan saya
di rumah sakit pada musim panas 1918. Saya berusia tujuh belas tahun,
dan sekarat karena influenza Spanyol." (kutipan halaman 182)

Di atas adalah kutipan yang menyatakan asal usul edwar ketika


menjadi vampire.

Edward memiliki bakat supernatural untuk membaca pikiran orang.


Sejak transformasi Edward menjadi vampir, dia tidak pernah jatuh cinta
atau percaya bahwa dia perlu percaya terhadap seseorang. Dia kemudian
menyadari bahwa keberadaannya sama sekali tidak ada gunanya dan
tanpa tujuan. Kemudian dia bertemu Bella, ia menemukan kasih sayang,
cinta, penerimaan dan perhatian yang selama ini telah hilang darinya.

Dia tampak berpikir sejenak. "Tapi aku penasaran sekarang,"


katanya, suaranya ringan lagi. "Pernahkah kamu… ?" Dia menghilang
secara sugestif.
"Tentu saja tidak." aku memerah. "Sudah kubilang aku tidak pernah
merasa seperti ini tentang siapa pun sebelumnya, bahkan tidak dekat."
"Aku tahu. Hanya saja aku tahu pikiran orang lain. Aku tahu cinta
dan nafsu tidak selalu sejalan."

38
"Mereka melakukannya untukku. Sekarang, bagaimanapun, mereka
ada untukku," desahku.
"Itu bagus. Kami memiliki satu kesamaan, setidaknya." Dia
terdengar puas.
"Naluri manusiamu..." aku memulai.
Dia menunggu. "Yah, apakah menurutmu aku menarik, dengan cara
itu, sama sekali?"
Dia tertawa dan dengan ringan mengacak-acak rambutku yang
hampir kering. "Aku mungkin bukan manusia, tapi aku laki-laki," dia
meyakinkanku.
Aku menguap tanpa sadar.
"Aku sudah menjawab pertanyaanmu, sekarang kamu harus tidur,"
dia bersikeras.
"Aku tidak yakin apakah aku bisa."
"Apakah kamu ingin aku pergi?"
"Tidak!" kataku terlalu keras.
Dia tertawa, dan kemudian mulai menyenandungkan lagu
pengantar tidur yang sama dan asing; suara malaikat agung, lembut di
telingaku.
Lebih lelah dari yang kusadari, lelah karena stres mental dan
emosional seharian yang belum pernah kurasakan sebelumnya, aku
tertidur di pelukannya yang dingin.(kutipan halaman198)

Itulah kutipan dimana Edward merasakan apa yang telah lama


hilang dari dirinya ketika menjadi Vampir. Edward juga merpukan yang
termuda dari saudara laki-laki atau perempuan mereka dengan rambut
coklat kemerahan. Dapat dilihat di bawah ini:

"Edward adalah yang termuda, yang berambut cokelat kemerahan."


Yang cantik, yang seperti dewa…
(kutipan halaman 227)

iii. Jacob Black


Jacob adalah pemuda yang mungkin teman non-vampir faforit Bella.
Dia orang Indian Quileute dan tinggal di reservasi La Push, tidak jauh
dari Forks. Pada pertemuan pertama, Bella benar-benar terpesona dan
terkesan oleh Jacob, karena banyak hal yang dapat dilakukan Jacob.
Hubungan awal Jacob dan Bella adalah bahwa ayah Yakub, Billy,
berteman dengan ayahnya Bella bernama Charlie, dan ruk Bella dulu
milik Billy.

"Bella," katanya lagi, "Charlie adalah salah satu sahabatku."

39
"Ya."
Dia mengucapkan setiap kata dengan hati-hati dengan suaranya yang
bergemuruh. (kutipan halaman 224)

Itulah kitipan dimana bahwa ayah bella adalah sahabatnya ayahnya


Jacob.

iv. Charlie Dan Renee


Charlie dan Renee adalah orang tua Bella, dan pernikahan mereka
tidak bertahan lama dan hanya beberapa bulan setelah Bella lahir, Renee
pergi ke Phoenix dan membawa Bella bersamanya ketika masih bayi.
Ibunya berfikir bella akan memiliki sifat yang ceria seperti matahari tapi
justru Bella memiliki sifat yang pendiam dan menyendiri seperti ayahnya,
walaupun bella tidak memiliki sifat ceria seperti ibunya bella lebih dekat
dengan ibunya ketimbang ayahnya Charlie Sebenarnya kedua orang tua
bella saling mencintai satu sama lain hanya saja kedua orang tua Bella
mengungkapkan perasaan mereka masing-masing secara berbeda
sehingga membuat hubungan mereka tidak bertahan lama.

Charlie sangat menyangin anaknya Bella, dia tidak tau bagaimana


caranya untuk membuat Bella bahagia, jadi Charlie memberikan apapun
yang dia bisa lakukakn untuk bella, dan ketika bella ingin tinggal bersama
Charlie walau hnya sebentar, Charlie amat bahagia akan keputusan Bella.
Bella tidak membenci ibunya karena dia cerwet terhadap bella tapi bella
ingin mengakrabkan diri kepada ayahnya.

v. Emmet Cullen
Emmett adalah salah satu saudara vampir Edward. Karena Edward
sering digambarkan sebagai "yang termuda" dari keluarga Cullen, kami
berasumsi bahwa Emmett terlihat berusia sekitar sembilan belas atau dua
puluh tahun, dan kami tahu dia besar dan kuat. Faktanya, ketika Bella
pertama kali memberi tahu Charlie bahwa dia berkencan dengan Edward,
Charlie salah mengira Emmett sebagai Edward dan berkata,

"Aku tidak suka tampilan yang besar itu. Aku yakin dia anak yang
baik dan sebagainya, tapi dia terlihat terlalu...dewasa untukmu" (kutipan
halaman 227)

vi. Alice Cullen

40
Alice adalah adik angkat Edward dan yang paling mendukung
hubungannya dengan Bella karena dia tahu betapa kesepiannya dia. Alice
adalah wanita yang cantic dan anggun sebagaimana ketika Bella melihat
Alice untuk pertama kalinya, dia menggambarkanya sebagai

"seperti peri, sanat kurus dengan fitur kecil. Rambutnya hitam


pekat, dipotong pendek dan menunjuk ke segala arah" dan Bella sering
berkomentar tentang betapa anggunnya Alice bergerak.
(kutipan halaman 10)

vii. Carlisle Cullen


Carlisle Cullen adalah putra seorang pendeta Anglikan. Ia lahir
sekitar tahun 1640 di London, selama masa pergolakan agama dan politik.
Ibunya meninggal saat melahirkannya. Ayah Carlisle dan pendeta lainnya
memimpin perburuan manusia serigala, penyihir, dan vampir, mengklaim
bahwa mereka berusaha untuk membersihkan dunia dari kejahatan dan
dosa. Cerita yang diceritakan saja bisa membuat orang lain merasa haru
sebabagaimana dalam kutipan dibawah ini

"London tahun enam belas lima puluhan," kata Edward.


"London masa mudaku," tambah Carlisle, dari beberapa kaki di belakang
kami. aku tersentak; Aku tidak mendengar dia mendekat. Edward
meremas tanganku. (kutipan halaman 214)

viii. Rosalie Hale


Rosalie adalah anggota klan Cullen, dan salah satu saudara angkat
Edward. Menurut Bella, Rosalie memiliki

"sosok yang cantik, seperti yang Anda lihat di sampul edisi pakaian
renang Sports Illustrated" (kutipan halaman 10)

ix. Jasper
Jasper adalah saudara Cullen yang paling ramah bagi Bella. Jasper
memiliki kekuatan, Kehadirannya sangat membantu, karena indra
keenamnya memungkinkan dia merasakan (dan sampai batas tertentu
memanipulasi) emosi orang lain. Bakat ini membuatnya menjadi
kehadiran yang empatik dan menyenangkan bagi Bella.

x. Eric,

41
Eric adalah orang dari inggris, dia tidal menyukai mike, karena mike
menctintai bella. Eric sangat sering membantu Bella, saat pertama kali
bertemu di High forks dan mengajak Bella untuk berkeliling.

xi. Mike
Mike adalah pria yang ramah dah terbilang tampan dimata para
waita, mike sangat menyukai Bella, walau Bella Pernah menolak Mike,
tetapi Mike tidak membenci Bella justru mike ingin terus bersahabatan
dengan Bella.

xii. Tyler
Tyler sama seperti mike dan eric yang menyukai bella juga, bahkan mike
pernah beramsumsi bahwa dia akan pergi ke pesta prom dan pernah
merasa bahwa bella menyukai Tyler tapi pada kenyataanya Bella hanya
menganggap Tyler adalah sahabat tidak lebih. Suatu ketikaTyler pernah
hampir menyelakai Bella untungnya ada Edward dengan kekuatannya
dengan sigap menyelamatkan Bella.

xiii. Jesika
Jesika adalah sahabat Bella dan terbilang sangat dekat dengan Bella.
Jesika dikatakan bahwa dia naksir dengan Mike.

xiv. Angela
Anggela adalah sahabat dekat Bella selain Jesika. Tapi karakter
anggela dalam Novel digambarkan tidak terlalu menonjol.

xv. Lauren
Lauren adalah gadis pemarah dan cemberut yang cemburu pada
Bella karena telah mencuri hati Tyler. Bahkan, hampir setiap kali Bella
memperhatikan Lauren, hanya cemberut dan rasa tidak senang
diperlihatkan Lauren kepada Bella, Dan Lauren adalah gadis angkuh
yang selalu mengabaikan Bella.

xvi. James
James adalah vampire yang tidak biasa, kekuatan yang dimilikinya
mampu untuk melacak seseorang yang ingin ia lacak keberadaanya.

42
c. Latar/Setting
Latar dibagi dalam tiga kategori yakni, latar tempat, waktu, dan sosial. Latar
tempat merupakan hal yang berkaitan dengan masalah geografis, latar waktu
berkaitan dengan masalah historis, dan latar sosial berkaitan dengan kehidupan
masyarakat. Berikut latar dalam Novel Mariposa dan Twilight.

i. Tempat

Mariposa Twilight
 Sekolah  Forks dan Phonix
 Rumah  Hutan
 Rumah Sakit  Padang Rumput
 Taman  La Push
 Jalan  Port Angeles
 Kampus
 Rumah sakit
 Restoran

ii. Waktu
Mariposa Twilight
 Pagi  Pagi
 Siang  Siang
 Malam  Malam
 Tengah Malam

iii. sosial
Mariposa Twilight
 Lucu  Sedih
 Haru  Bahagia
 Tegang  Tragis
 Baper  Horror
 Romance
 Tegang

d. Alur / Plot
alur merupakan seleksi peristiwa yang disusun dalam rangkaian waktu yang
menjadi penyebab mengapa seseorang tertarik untuk membaca dan mengetahui
kejadian yang akan datang. Dalam novel mariposa dan twilight alur cerita novel
sebagai berikut

43
Mariposa Twilight
 Alur maju  Situasi
 Alur Mundur  Komplikasi
 Klimaks
 Resolusi

1. Novel Mariposa
Pada novel Mariposa menggunakan alur maju dan alur mundur.
 Alur mundur
Alur mundur atau alur regresi adalah alur yang menjikan cerita yang
dimulai dari masa depan kemudian menceritakan kembali kejadian di
masa lampu. Alur mundur merupakan jalan cerita yang tidak berurutan
dan kebalikan dari alur maju. Pengarang mengawali cerita dari konflik,
kemudian penyelesaian konflik, dan lalu di akhiri dengan menceritakan
kembali latar belakang konflik tersebut.

“acha tersenyum licik, pasalnya cowo yang acha ceritakan pada


amanda dua minggu yang lalu merupakan cowo satu camp olimpiade
sama acha, cowo itu berwajah dingin tapi berhati malaikat.” (kutipan
halaman 8)

Dilihat dari kutipan diatas, acha telah menceritakan sosok pria


tersebut dua minggu sebelum ia bertemu kembali dengan Iqbal. Jalan
cerita dari kutipan diatas bisa memperlihatkan kisah awal pertemuan
Acha dengan Iqbal hingga mereka dipertemukan kembali di satu sekolah

 Alur maju
Alur maju atau alur progresif adalah jalan cerita yang menyajikan
urutan dimulai dari awal perkenal menuju tahap penyelesaian secara
berurutan atau sistematis. Alur maju menyajikan tahapan cerita sesuai
dengan perjalan waktu yaitu berawal dari masa lampau menuju ke masa
depan.

“ langit kota jakarta semakin menghitam, menghalangi sang surya


yang masih berusaha menerobos untuk memberikan cahanya. Dalam
hitungan tak sampai satu menit, rintik demi rintik mulai berjatuhan
membasahi kota metropolitan ini. Hujan turun tepat saat acha dan iqbal
sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah. Iqbalpun segera
meminggirkan motornya, mencari tempat teduh didepan toko bangunan
yang memiliki parkiran yang cukup luas.” (kutipan halaman 257)

44
Dari kutipan diatas cuaca yang terjadi pada hari itu sedang tidak
mendungkung. Pasalnya turunannya hujan ketika iqbal dan acha sedang
di jalan untuk pulang kerumah, sehingga ia harus berteduh di lahan parkir
toko bangunan.

2. Novel Twilight
Pada Novel Twilight menggunakan Alur Situasi, Komplikasi, Klimaks, dan
Resolusi.

 Situasi
Dalam novel situasi merupakan situasi penafsiran suatu keadaan
sosial yang dilakukan dalam cerita noveldalam lingkungan sosial.
Tujuan definisi situasi adalah mengambil keputusan yang tepat dalam
tindakan sosial. Berikut adalah bukti bahwa novel twilight memiliki alur
situasi.

“Bella Swan pindah dari Phoenix yang cerah, Arizona ke Forks


yang hujan, Washington di Semenanjung Olimpiade untuk tinggal
bersama ayahnya, Charlie. Ibunya, Renée bepergian dengan suami
barunya, Phil Dwyer, seorang pemain bisbol liga kecil. Bella menarik
banyak perhatian di sekolah barunya dan berteman dengan cepat.
Seorang gadis pemalu, dia kecewa dengan beberapa anak laki-laki
bersaing untuk perhatiannya. “Suhu saat itu tujuh puluh lima derajat di
Phoenix, langitnya biru sempurna tanpa awan. Saya mengenakan
kemeja favorit saya — tanpa lengan, renda lubang putih; Saya
memakainya sebagai isyarat perpisahan. (kutipan halaman 1)

Itu adalah kutipan yang menyatakan bahwa situasi yang di alami


oleh Bella untuk tinggal bersama ayahnya.

 Komplikasi
Komplikasi adalah permasalahan antara satu dengan tokoh yang
lain. Resolusi adalah pemecahan masalah yang dihadapi para tokoh,
Koda adalah bagian terakhir teks yang berisi pelajaran yang dapat
dipetik dari cerita tersebut. Berikut adalah bukti yang menyatakan alur
komplikasi.
“Ketika Bella duduk di sebelah Edward Cullen di kelas biologi pada
hari pertama sekolahnya, dia tampak jijik olehnya, menyakiti
perasaannya dalam prosesnya. Dia menghilang selama beberapa hari,
tapi menghangatkan Bella sekembalinya; hubungan baru mereka
mencapai klimaks setelah Bella hampir dihancurkan oleh van Tyler di
tempat parkir sekolah. Edward menyelamatkan Bella, menghentikan
van hanya dengan tangannya” (kutipsn halaman 41).

45
Itulah kutipan yang menyatakan bahwa adanya permasalah antara
tokoh satu dengan lainnya sehingga menimbulkan komplikasi.

 Klimaks
Klimaks merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Tahapan
ini adalah tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal
cerita. Berikut adalah contoh kutipan klimaks dalam novel Twilight.

Bella mengganggu Edward dengan pertanyaan tentang bagaimana


dia menyelamatkan hidupnya. Dia mendengar bahwa Edward dan
keluarganya adalah vampir yang minum darah hewan. Dia diberitahu
legenda orang Quilyeute lokal oleh seorang teman Jacob Black yang
dia temui selama perkemahan (karakter yang menjadi lebih penting
dalam buku-buku selanjutnya dalam seri). Terganggu oleh mimpi buruk
yang berulang, Bella meneliti tentang Vampir. Untuk cemas, dia
kemudian menyadari bahwa Edward tidak datang ke sekolah pada hari
pengetikan darah karena dia adalah seorang vampir; dia
membandingkan karakteristik vampir dalam mitos dengan keluarga
Cullen, dan menemukan banyak kesamaan. Yakin dia vampir, dia
menemukan dirinya dalam keadaan bingung. Bella diselamatkan oleh
Edward lagi di Port Angeles ketika dia hampir diserang. Mengendarai
Volvo perak, Edward mengajak Bella makan malam dan pulang. Saat
mereka mengemudi, dia menceritakan kepadanya tentang cerita bahwa
dia adalah seorang vampir. Edward mengatakan dia mencoba untuk
menjauh, menemukan aromanya terlalu diinginkan. Seiring waktu,
Edward dan Bella jatuh cinta” (kutipan halaman 3)

Dari kutipan di atas adalah awal mulanya ketegangan dan konflik


pertama kali muncul pada awal cerita.

 Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir cerita di mana pertanyaan
diselesaikan atau dibiarkan menggantung. Berikut adalah bukti yang
menyatakan bahwa novel twilight memiliki alur Resolusi.

46
Keinginan Bella untuk menjadi vampir meningkat sepanjang seri.
Edward terus menolak karena ia benci menjadi abadi dan tidak ingin
Bella mengalami nasib yang sama. (Kutipan bab terakhir)

Kutipan di atas adalah bagian dimana cerita novel yang dibiarkan


menggantung dan akan di sambung pada seri novel selanjutnya.

e. Sudut pandang
Pada dasarnya sudut pandang dalam karya sasta fiksi adalah strategi, teknik,
siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan
ceritanya. Sudut pandang merupakan masalah teknis yang digunakan pengarang
untuk menyampaikan makna, karya dan artistiknya untuk sampai dan berhubungan
dengan pembaca. . Dalam novel mariposa dan twilight sudut pandang novel sebagai
berikut

Mariposa Twilight
Sudut pandang orang ketiga Sudut pandang orang pertama

1. Novel Mariposa
Dalam novel seperti Mariposa Merosot ke perspektif orang serba tahu.
Yaitu terdapat sudut pandang orang kegita sebagai pengamat. Penjelasan sudut
pandang orang ketiga ini yaitu Teknologi yang hampir sama dengan cara
pandang orang ketiga yang mahatahu, namun tidak sepopuler teknologi ini,
dalam perspektif orang ketiga, penulis hanya berbicara tentang ilmunya
sendiri. Pengetahuan ini diperoleh dari indera yang digunakan dengan
mengamati, mengamati, mendengarkan, mengalami atau merasakan kejadian-
kejadian dalam cerita. Pengamatan juga bisa didapat dari pemikiran penulis
tentang karakter “dia” ujarnya. Berikut kutipan pada novel yang membuktikan
hal tersebut

” kabar berita hubungan Acha dan Iqbal seketika menjadi perbincangan


hngat seantero sekolah. Mulai dari adik kelas x, kakak kelas xii, hingga geng
arisan mba wati pun ikut menggosipkannya. Banyak yang merengek iri pada
Acha karena ia bisa mendapatkan hati Iqbal yang sedari dulu susah untuk
didekati siapapun. Banyak juga yang terkagum dengan keserasian Iqbal dan
Acha. Bagaimana tidak, paras cantik Acha yang membuat pria manapun
takluk hanya dalam hitungan detik dipadukan dengan ketampanan Iqbal yang
sudah diuji oleh netizen dengan sertifikat cogan kelas kakap. Mantap!”
(kutipan halaman 277)

47
Dilihat dari kutipan diatas bahwa Iqbal yang memiliki sifat dingin,cuek, dan
sedikit berbicara luluh dengan sosok Acha yang berparas cantik yang dapat
membuat Iqbal takluk untuk mempacarinya. Sehingga netizen menjadi
terheran-heran akan hal tersebut dan membuat banyak pertanyaan tentang hal
itu.

2. Novel Twilight
Dalam novel twilight sendiri sudut pandang terdapat pada pemeran utama
sendiri yaitu bella. Novel twilight memiliki sudut pandang orang pertama,
sudut pandang orang pertama sendiri Biasanya, jenis sudut pandang ini
menggunakan kata ganti "saya" atau "aku" atau juga "kami". Sederhananya,
saat menggunakan sudut pandang orang pertama, Anda seakan-akan menjadi
tokoh dalam cerita tersebut. Selain itu, penulis yang membuat cerita juga
masuk ke dalam tokoh sentral. Berikut adalah bukti kutipan bahwa bella
merupakan sudut pandang orang pertama.

“Saya tidak pernah terlalu memikirkan bagaimana saya akan mati


meskipun saya punya cukup alasan dalam beberapa bulan terakhir tetapi
bahkan jika saya punya, saya tidak akan membayangkannya seperti ini. Aku
menatap tanpa bernapas ke seberang ruangan yang panjang, ke dalam mata
gelap si pemburu, dan dia balas menatapku dengan ramah. Tentunya itu
adalah cara yang baik untuk mati, menggantikan orang lain, seseorang yang
kucintai. Mulia, bahkan. Itu harus diperhitungkan untuk sesuatu. Saya tahu
bahwa jika saya tidak pernah pergi ke Forks, saya tidak akan menghadapi
kematian sekarang. Tetapi, karena ketakutan saya, saya tidak bisa menyesali
keputusan itu. Ketika hidup menawarkan Anda mimpi yang jauh melampaui
harapan Anda, tidak masuk akal untuk bersedih ketika itu berakhir. Pemburu
itu tersenyum ramah saat dia berjalan ke depan untuk membunuhku. ( Kutipan
Kata Pengantar:iii)

f. Amanat
Amanat adalah apa yang ingin pengarang sampaikan kepada pembacanya.
Tema ini bisa berupa pesan moral, ajakan (persuasi), provokasi, atau lainnya.
Dalam novel mariposa dan twilight berikut amanat yang tertera dalam novel

48
Mariposa Twilight
Belajar memperjuangi dengan terus Memiliki kekuatan untuk orang
berusaha sampai keinginan kita yang kita cintai memang
tercapai. Jangan mudah putus asa membutuhkan sebuah pengorbanan
dalam memperjuangkan sesuatu. dan pilihan dengan berbagai macam
Karena setiap perjuangan yang resiko yang perlu di hadapi.
dijalankan dengan niat dan
bersungguhsungguh maka akan
mendapatkan hasil yang sangat
memuaskan.

C. Peran Novel Bagi Peminat Baca

Buku novel merupakan salah satu contoh seni yang menakjubkan dan mampu
memberikan ruang untuk berinterpretasi. Buku novel dengan jenis ini bagaikan penunjuk
arah dan kita sebagai pencipta jalannya. Sehingga, dengan kreativitas yang luas, kita juga
akan menemukan ide-ide baru tanpa batas. Namun, pernahkan kalian melihat seseorang
yang berubah sifatnya setelah membaca novel ? Tetapi kita sendiri mungkin juga pernah
mengalaminya. Hal ini tanpa sadar kita alami saat membaca novel, yang membuat kita juga
ikut tenggelam dalam dunia karakter novel tersebut. Sehingga tak jarang, mampu
mengubah perilaku dan pikiran kita seperti karakter novel yang kita baca.

Peneliti sempat mewawancarai beberapa narasumber mengenai pendapat mereka


tentang Novel Mariposa dan Twilight dan pendapat mereka sebagai berikut :

a. Novel Mariposa Karya Luluk HF

 “Novel mariposa memiliki Bahasa yang ringan dan mudah dibaca, ya


walaupun novel ini pemeran utamanya seperti psikopay yang tergila-
gila dengan seorang pria yang berhati dingin, tapi jokes-jokes. Novel
mariposa ini bisa mengunggah perasaan perasaan tersendiri yang
membawa saya seperti saya yang mengalami sendiri setiap kejadian
yang ada di dalam novel“ – Umayyah

 “Ketika saya membaca novel mariposa saya bisa meraksakan kestrimisi


yang ada dalam novel tersebut. Saya sangat menyukai karakter utama
yang membuat pembacanya genas terhadap dirinya, hal itu membuat

49
karakternya menjadi flat dan kita tidak bisa melihat sisi lain darinya
selain itu ketika saya membaca novel mariposa saya merasa bahwa
saya ada dalam novel tersebut dan setiap bagian bagian yang ada
dalam novel terbayangkan dalam pikiran saya, tulisan tulisan yang
mudah dimengerti dan cara penyampaian nya yang menarik, bahkan
karena menariknya terkadang saya juga ingin memiliki sifat yang ada
dalam novel tersebut“. - Atya

b. Novel Twilight Karya Stephenie Mayer


 “Twilight adalah novel yang saya sukai, karena memiliki cerita yang
menarik dan setiap tulisan saya bisa merasakan semua dan karakter
yang ada dalam novel sendiri seperti saya sendiri yang mengalami,
terkdang saat saya setelah membaca novel twilight ini, terbawa dalam
mimpi saya dan melakukan apa yang dilakukan karakter dalam novel
ini. Ini memang terlihat agak konyol tapi ini benar adanya dan saya
tidak berbohong” – Dyna Analia

 “Novel twilight adalah novel yang terbaik dan terkeren menurut saya
karena memiliki cerita romansa yang menarik dan alur cerita yang
menegangkan. Saya tidak banyak berkomentar tentang novel ini,
karena kalian pasti akan mengetahui sendiri novel ini ketika kalian
membaca novel ini.” - Natasya

Bisa dilihat dari kutipan di atas bahwa orang yang sedang membaca Novel akan
merasakan emosi, pikiran, keyakinan dan tanggapan internal dari salah satu karakter
seolah-olah terjadi pada dirinya sendiri. Selain itu, membaca novel dalam situasi tertentu,
mengakibatkab tenggelamnya pikiran kalian ke dalam karakter fiksi dan dapat mengubah
perilaku di kehidupan nyata meskipun sifatnya mungkin sementara. Orang yang telah
terbawa ke dalam karakter novel akan kesulitan ketika dihadapkan pada sebuah pilihan,
tetapi beberapa hari kemudian dirinya dapat mengambil keputusan dari pilihan tersebut
dengan mudah.
Kemudian rang yang terbawa ke dalam karakter novel dapat mempengaruhi orientasi
seksual, perilaku psikologi dan mungkin kurang stereotip. Hal tersebut dapat mengubah
kita tanpa kita sadari dengan menggabungkan hidup sendiri dengan orang-orang dari
karakter yang Anda baca.

Pengaruh karakter dalam novel tidak terjadi sepanjang waktu alias hanya
sementara. Ini hanya terjadi ketika orang dalam keadaan ingin melupakan identitas dirinya
sendiri ketika sedang membaca novel. Manfaat Membaca Novel. Karya novel merupakan
hasil dari imajinasi kreatif, jadi kecocokannya dengan dunia nyata biasanya diasumsikan
oleh audiensnya. Kebenaran dalam karya novel tidak harus sejalan dengan kebenaran yang
berlaku di dunia nyata. Misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan

50
sebagainya. Buku-buku novel seringkali dipandang sebelah mata gara-gara ceritanya yang
dianggap cuma berisi khayalan. Padahal, buat para pecinta novel dan buku-buku jenis ini,
justru penggambaran dan imajinasi sang pengarang itulah yang jadi poin asik dari Novel

Fiksi seringkali dipandang sebelah mata gara-gara ceritanya yang dianggap cuma
berisi khayalan. Padahal, buat para pecinta novel dan buku-buku jenis ini, justru
penggambaran dan imajinasi sang pengarang itulah yang jadi poin asik dari buku Novel.
Di balik itu ternyata membaca novel memberikan manfaat tak terduga. Berikut manfaat
membaca novel

1. Menggugah Empati
Membaca novel bisa jadi salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan
empati. Kita bisa membayangkan cerita dalam novel akan mengaktifkan wilayah otak
yang bertugas untuk memahami orang lain. Selain itu, novel juga membuat kita bisa
membuka pemikiran dengan memandang dunia dari sisi lain.

2. Open-Minded atau pikiran menjadi terbuka


Meskipun novel bukan berisi pengetahuan atau semacamnya, alur cerita dan
kejutan didalam plotnya bisa memicu kita menjadi lebih open minded. Ini karena kita
tidak akan takut dengan hal-hal baru, kenalan baru, dan budaya baru seperti yang
digambarkan dalam novel.

3. Memperkaya Tata Bahasa


Membaca novel bisa mengaktifkan wilayah otak temporal cortex kiri yang dapat
meningkatkan pemahaman tata bahasa. Dan dibanding novel bergenre lain, novel
fiksi/fantasi lah yang paling berdampak besar. Apalagi jika ternyata kamu terbiasa
membaca novel berbahasa asing, misalkan Inggris.

4. Meningkatkan Memori
Membaca novel bisa meningkatkan memori, hal ini dikarenakan cerita-cerita yang
terekam sama otak kita itu ternyata bisa jadi terapi untuk otak agar lebih kebal dengan
penurunan daya ingat dan penyakit alzheimer. Fakta diungkapkan oleh National
Academy of Sciences yang mengatakan pembaca novel rutin lebih kuat 32%
dibanding mereka yang tidak suka baca.

5. Kreativitas
Waktu melihat film, setting, tokoh, dan emosi digambarkan dan diwarnakan
secara jelas. Lain halnya kalau kita membaca novel. Dalam novel Twilight misalnya,
bentuk Edward pasti digambarkan berbeda pada benak tiap orang. Nah di dalam
novel inilah seperti genre fiksi dan fantasi imajinasi ini bisa tergambar dengan sangat
luas dan beragam. Sehingga hal ini bisa membuat kreatifitasan kita meningkat dalam

51
hal membayangkat karakter seseorang dalam novel.

D. Perbandingan Penelitian Peneliti dengan Peneliti Lainnya

Berikut adalah perbandingan penelitian yang diteliti oleh peneliti dengan penelitian oleh
peneliti lainnya.
1. Penelitian dari Lena Pasaribu tahun 2020 meneliti tentang tindak tutur dalam novel
Mariposa, sedangkan peneliti yang diteliti oleh peneliti adalah tentang perbandingan
dua novel Mariposa dan Twilight
2. Penelitian Fitriani pada tahun 2019 meneliti tentang perwatakan tokoh dalam novel
Mariposa sedangkan penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah tentang
perbandingan dua Mariposa dan Twilight
3. Penelitian Ratulangi pada tahun 2011 menelitu tentang tokoh dan alur cerita dalam
novel Twilight sedangkan novel yang diteliti oleh peneliti adalah tentang
perbandingan dua novel Mariposa dan Twilight
4. Penelitian Ika Agus Rizkian pada tahun 2019 Meneliti tentang Unsur Intrinsik novel
Twilight Sedangkan Novel yang diteliti oleh peneliti adalah tentang perbandingan
dua novel Mariposa dan Twilight
5. Penelitian Lukman Dialektika pada tahun 2013 meneliti tentang Novel Twilight
dengan Film Twilight, sedangkan penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah tentang
perbandingan dua novel mariposa dan Twilight
6. Penelitian Rizki Ulandari pada tahun 2022 tentang unsur intrinsik dalam novel
Mariposa dan film Mariposa, sedangkan penelitian yang diteliti oleh peneliti adalah
tentang perbandingan dua novel Mariposa dan Twilight.

DAFTAR PUSTAKA
 Ma'as, Ayu. 2022. Pengertian Karya Sastra Novel, Ciri-Ciri dan Struktur Pembentuknya.
( https://kids.grid.id/read/473123337/pengertian-karya-sastra-novel-ciri-ciri-dan-
struktur-pembentuknya ), diakses pada 15 April 2022 Pukul 20.00 Wib

52
 Suminto A. Sayuti. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Depdikbud..
Teeuw, A. A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra : Pengantar Teori Sastra. Jakarta Pusat: PT
Dunia Pustaka
 Hening, Irish. 2019. PERKEMBANGAN PENERJEMAHAN NOVEL INDONESIA KE
BAHASA JERMAN PERIODE 1980-AN SAMPAI 2000-AN. (
http://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/download/601/392 ), diakses pada 15
April 2022 Pukul 20.30 Wib.
 Melvin, DeFleur L, Dennis Everette E. 1985. Understanding mass communication. Boston
: Houghton Mifflin
 Djibran, Fand. 2008. Writing Is Amazing. Yogyakarta: Juxtapose.
 Atar Semi. 1993. Anatomi Sastra. Bandung; Angkasa Raya
 Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung
 Burhan Nurgiyantoro. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah University Press.
 Waluyo, H.J. 2002 Pengkajian Prosa Fiksi. Surakarta: UNS Press.
2002b Pengkajian Sastra Rekaan. Salatiga: Widya Sari Press.
2006. Puisi Prosa Fiksi Drama Bagian II. Surakarta: UNS Press.

LAMPIRAN
1. Objek yang diteliti
 Novel Mariposa Karya Luluk HF
 Novel Twilight Karya Stephenie Mayer

2. Daftar Periksa yang diteliti


 Isi Novel
 Tema

53
 Tokoh atau Perwatakan
 Latar atau Setting
 Alur atau Plot
 Amanat
 Sudut Pandang

54

Anda mungkin juga menyukai