Anda di halaman 1dari 16

BAB II

KARANGAN ILMIAH, IlMIAH POPULER, DAN NONILMIAH

Setelah mempelajari materi II, mahasiswa dapat mengembangkan kepribadian dengan cara menguasai

pengetahuan tentang menulis karangan ilmiah, semi populer dan nonilmiah dengan bahasa Indonesia

yang baik dan benar.

A. PENGANTAR

Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-

pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan.

Terdapat juga tiga golongan karangan, yaitu ilmiah, ilmiah populer, dan nonllmiah. Berikut akan penulis

jelaskan golongan demi golongan.

B. KARANGAN ILMIAH

1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Ilmiah

Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang ditulis menurut metodologi dan

penulisan yang benar adalah pengertian karangan ilmiah. Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu :

a. sistematis;

b. objektif;

c. cermat, tepat, dan benar ;

d. tidak persuasif;
e. tidak argumentatif;

f. tidak emotif;

g. tidak mengejar keuntungan sendiri;

h. tidak melebih-lebihkan sesuatu.

Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.

Makalah adalah karangan ilmiah yang; membahas suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang

lingkup perkuliahan, seminar, simposium, atau pertemuan ilmiah lainnya. Makalah terdiri atas judul

karangan, abstrak, pendahuluan, pembahasan , simpulan, dan daftar pustaka.

Usulan penelitian atau proposal adalah usulan tentang suatu hal sebagai rencana kerja atau

penelitian yang dituangkan dalam bentuk rancangan penelitian. Usulan penelitian memuat judul, latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, metoele penelitian, jadwal

kegiatan, sistematika penulisan, dan daftar pustaka.

Skripsi adalah pelatihan pembuatan karangan ilmiah yang berupa naskah teknis sebagai

persyaratan bagi calon sarjana. Tesisadalah karangan ilmiah yang menitikberatkan pada metodologi

penelitian. dan metodologi penulisan. Disertasi adalah karangan ilmiah yang selain mementingkan

metodologi penelitian dan penulisan juga harus. menemukan paradigma baru tentang suatu ilmu.

2. Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah garis-garis pemikiran yang bersifat konseptual dan prosedural. Konseptual

berarti memiliki gagasan orisinil, sedangkan prosedural berarti memulai dengan observasi dan

mengakhiri dengan pernyataan-pernyataan umum. Suatu hal yang harus dipegang teguh dalam

menerapkan sikap ilmiah adalah konsistensi. Tujuan mempelajari metodologi penulisan karangan ilmiah:
a. meningkatkanketerampilandalammengorganisasikandan menyajikan fakta secara sistematis;

b. meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis;

c. meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penelitian karm ilmiah.

Selanjutnya, sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang peneliti yaitu ingin tahu dan kritis;

terbuka dan objektif, menghargai karya orang lain; berani mempertahankan kebenaran; sikap

menjangkau ke depan.

3. Pelaksanaan Penulisan Karangan Ilmiah

Langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu membuat timbangan pustaka, menentukan masalah,

memecahkan masalah, membentuk hipotesis, menguji hipotesis, dan menerbitkan hasil penelitian.

Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah dikerjakan oleh

orang lain untuk dibahas dan disimpulkan. Persyaratan penimbang pustaka yaitu berpengetahuan dalam

bidangnya, berkemampuan menganalisis, berpengetahuan dalam acuan yang sebanding. Timbangan

pustaka ini berguna untuk mengetahui letak masalah yang kita kemukakan dalam ruang yang sama.

a. Contoh Timbangan Pustaka

………………………………

Ini adalah suatu fenomena sosial yang menarik. Berawal dari sebuah cerpen, kemudian menjadi

cerita berseri, lalu menjadi film dan sinetron, dan dijadikan organisasi remaja. Serial Lupus juga banyak

mengundang perhatian dari beberapa pengamat, seperti Yaumil Agoes Achir. Ia mengatakan

bahwaserial Lupus digemari oleh kalangan remaja di samping karena kelucuannya, keluguannya, dan

"kebodohannya", gaya dunia remaja pun dapat terungkap dan didukung oleh pemakaian ungkapan-

ungkapan yang segar dengan bahasa plastis, ringan, lucu, spontan, dan agak menyimpang dari kaidah
bahasa Indonesia. Menurutnya, itulah kekuatan utama serial Lupus sehingga menjadi menarik.

Sehubungan dengan kemenarikan serial Lupus, Herman Darmo menjelaskan bahwa serial Lupus

menarik karena gaya berceritanya yang ringan, tidak tematis, humoris, dan sanggup memotret

kehidupan remaja seadanya. Lebih lanjut, Sarlito Wirawan Sarwono, psikolog yang banyak menangani

masalah remaja juga berpendapat sama, bahwa serial Lupus menarik karena Lupus memang cermin

sebagian remaja terutama di kota. Sementara itu, Kons Kleden mengatakan bahwa Lupus adalah potret

remaja, sebuah potret yang jujur tanpa manipulasi. Selanjutnya, ia menyimpulkan, “Tak heran bila serial

Lupus digandrungi para remaja. Bahkan, mungkin semacam bacaan wajib bagi remaja Jakarta.”

"Kekuatan serial Lupus terletak pada penggambaran tokoh Lupus yang santai sehingga sanggup

berpindah ke dunia nyata", Doddy Yudhistira berpendapat. Kemudian, is memberi contoh bahwa gaya

tokoh Lupus melekat pada remaja, bahkan sampai di Payakumbuh.

Selain itu, sudah ada beberapa penelitian yang menganalisis serial Lupus seperti Suryaning Wulan

dan Niknik Mediyawati dalam bentuk skripsi. Suryaning Wulan telah mengadakan penelitian khusus

pada kosa kata bahasa remaja dalanl serial Lupus pada tahun 2000 dengan judul "Kosakata Remaja pada

serial Lupus yang Berjudul `Bunga Untuk Poppi"' Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia

tersebut menganalisis penggunaan kosa kata dialek Jakarta, bahasa asing, dan bahasa gaul yang

digunakan Hilman dalam serial Lupus.

Penelitian serial Lupus yang dikupas dengan sosiologi sastra belunl pernah dilakukan. Oleh karena

itu, penulis tertarik meneliti serial Lupus ini .... (Mediyawati, 2003: 4-6)

b. Contoh Usulan Penelitian

PROPOSAL SEMINAR PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


JURNALISTIK DAN SASTRA:

PROSES KREATIF PENULISAN, PENERBITAN,DAN PELUNCURAN BUKU

A. Nama Acara : Jurnalistik dan Sastra: Proses Kreatif Penulisan,Penerbitan, dan Peluncuran

Buku

B. Waktu Acara : Senin, 10 Mei 2017, Pkl. 15.30 - 18.00

C. Lokasi : Graha Wiyata, Lantai IX Untag Surabaya

D. Tujuan Kegiatan

Seminar “Jurnalistik dan Sastra: Proses Kreatif Penulisan,Penerbitan, dan Peluncuran Buku” bertujuan

sebagai berikut :

1. Memberikan pengetahuan tentang proses penerbitan sebuah novel, mulai dari deal dengan

penerbit hingga pemasaran dan hak-hak pengarang.

2. Memaparkan pengalaman dan memberikan pengetahuan proses kreatif penulisan novel dan

diharapkan memotivasi mahasiswa untuk berkarya.

3. Memupuk dan mengembangkan imajinasi, mendorong dan merangsang berpikir kreatif,

mendorong budaya membaca, dan memberikan makna pada kehidupan mahasiswa dan dosen.

4. Meningkatkan kepuasan mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

dan Desain Komunikasi Visual yang akan atau telah menempuh mata kuliah Creative Writing dan

sebagai arena praktek public relations bagi mahasiswa Program Studi Ilkom (Public Relations)

E. Para Pembicara :
Pembicara :

1. Ahmadun Yosie Herfanda, Ketua Komunitas Sastra Indonesia, Judul Makalah "Jurnalistik dan

Sastra".

2. Helvy Tiana Rosa, Tokoh Perempuan Indonesia, Novelis, judul makalah “Proses Kreatif Seorang

Penulis”.

3. A. Ariobimo Nusantara, Penerbit Grasindo, judul makalah "How to Deal with Publisher?"

Moderator : D. Jupriono

F. Susunan Acara

No. Waktu Acara Penanggung Jawab


1 15.00-15.30 Registrasi Amel, Ilkom G, dkk.
2 15.30-15.40 Pembukaan John Billy dan Kristy Nelwan
3 15.40-15.50 Sambutan Rektor Prof. Dr.I.A Brahmasari
4 15.50-16.00 Tarian dan Nyanyian Persembahan Vicka, dkk & O.T. Sinaga
5 16.00-16.15 Penyajian Makalah 1, "Jurnalistik dan Moderator
Sastra" oleh Ahmadun Yosie
Herfanda,Ketua Komunitas Sastra
Indonesia

6 16.15-16.30 Penyajian Makalah 2, "Proses Kreatif Moderator


seorang Penulis" oleh Helvy Tiana
Rosa,Tokoh Perempuan Indonesia &
Novelis

7 16.30-16.45 Penyajian Makalah 3, "How to Deal Moderator


with Publisher" oleh A. Ariobimo
Nusantara
8 16.45-17.15 Dialog interaktif Narasumber + Peserta Moderator

9 Prosesi Peluncuran Buku


CreativeWriting dan Literary
Journalism KaryaR. Masri Sareb Putra
dan Novel Saatirah
karya Niknik M. Kuntarto
a. Dinar, Radith, Juwita,
a. Pembacaan Puisi Novel Saatirah Jodi, Bowo, Christian,
Michael Ariesta, Diva,
Noldy, Sofyan Adi,
Hellen,Lukito Salim,dan
Kerin
b. Pembacaan salah satu bab Wijanarko.
dalam Novel Saatirah, "Puisi Lara
itu adalah Saatirah" b. Tasya dan Viola

c. Sambutan dari Penulis


c. R. Masri Sareb Putra
danNiknik M. Kuntarto

10 Penutup MC
Doa B. Hendar Putranto
Makan Malam Bersama Seksi Konsumsi

G. Kepanitiaan

1. Pelindung : Prof.Dr.Drs. Mulyanto,M.Hum.

2. Penanggung Jawab : Prof.Gustaf Naufan Febrianto, Ph.D.

JS Prajitno, M.Sc.

3. Penasehat : Prof.Dr.Andrian Mulyawan, M.Sc.

Andrey Andoko, M.Sc.


1. Ketua Umum : Drs. Danu Wahyono M.Hum

2. Ketua Pelaksana : Dra. Ari Tri Wahyuni, M.M.

3. Wakil Ketua Pelaksana : Niknik Kurniari, M.M.

4. Sekretaris : Ambang Priyonggo, M.A.

5. Bendahara : Dra. Tri Rahayu Nin gsih, M.M.

6. Konsumsi : Rosita Suryaningsih. S.E., M.M.

Dewi Wahyu Handayani, SE,., M.M.

7. Perlengkapan : Muhammad Raudy Gatmyr, S.Sos., M.Si.

Aryaning Arya Kresna, M.Hum.

8. Dokumentasi : Haryo Nindito Razad

Gabriella Vania Setyaningrum

Dewanto Septiyardi

Andrew Jason Gunawan

10. Acara : Drs.Aulia Studiviani, M.M.

Kristy Nelwan, M.A.

Hendar Putranto, M.Hum.


11. Hiburan : Viola

12. Penerima Tamu : Zanetta, Arsyilla

13. Relasi Media I :

Rina Melisa Mustika Efendy

Vanesia Tanasha

Paulina Wijaya

Renard Ong

Christianto

14. Bagian Umum : Naresthi Ayu Mandry

Dessy Ariyati Sudiarto

Daesy Anastasia Firsty

H. Peserta dan Tamu Undangan

Kegiatan ini diikuti oleh Jajaran Rektorat, Dosen, Karyawan, para mahasiswa Program Studi Ilmu

Komunikasi, Desain Komunikasi Visual, dan mahasiswa program studi lain. Selain itu, beberapa tamu

undangan seperti pemerhati sastra, dan penikmat novel 500 undangan.

I. Anggaran dan Sumber Daya

1. Anggaran :

a. Honor Pembicara Rp.


b. Honor Moderator Rp.

c. Honor MC Rp.

d. Publikasi Rp.

1) Standing Banner

2) Surat Undangan

3) Poster

4) 20 Novel Saatirah

e. Dokumentasi dan Transportasi Rp

f. Konsumsi (Snack) Rp

g. Makan Malam Bersama (Tumpengan) Rp

Total Rp

2. Pemasukan

a. Penerbit Grasindo (c dan d) Rp

b. Penulis (f) Rp

3. Dana yang diharapkan dari UMN Rp

J. Penutup

Demikian proposal ini kami buat dengan harapan semoga acara ini dapat memberikan inspirasi bagi

insan akademik dalam berkreasi di bidang kecerdasan berolah kata dan bahasa. Selain itu, diharapkan
dapat memupuk dan mengembangkan imajinasi, mendorong dan merangsang berpikir kreatif,

mendorong budaya membaca, dan memberikan makna pada kehidupan yang tercermin dalam sebuah

karya.

Surabaya, 26 April 2017

Ketua Panitia Sekretaris

Menyetujui Mengetahui

C. KARANGAN ILMIAH POPULER

1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Ilmiah Populer

Karangan ilmiah populer atau semiilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan

fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semiilmiah biasa

dinamai ilmiah populer. Ciri-ciri karangan ilmiah populer:


a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,

b. fakta yang disimpulkan subjektif,

c. bahasa formal dan populer,

d. mementingkan diri penulis,

e. melebih-lebihkan sesuatu,

f. usulan-usulan bersifat argumentatif, dan

g, bersifat persuasif.

2. Contoh Karangan Ilmiah Populer

Bentuk karangan semiilmiah atau ilmiah populer yaitu artikel,editorial, opini, tips, dan resensi

buku. Berikut adalah resensi buku berupa apresiasi terhadap sebuah karya sastra. Resensi buku adalah

bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi

pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klasifikasi

pembuatan resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan, deskripsi, kritik dan apresiasi.

D. KARANGAN NON ILMIAH

1. Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Nonilmiah

Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan

pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri karangan non ilmiah :

a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,


b. fakta yang disimpulkan subjektif,

c. gaya bahasa konotatif dan populer,

d. tidak memuat hipotesa,

e. penyajian dibarengi dengan sejarah,

f. bersifat imajinatif

g. situasi didramatisir, dan

h. bersifat persuasif.

E. BAHASA KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NON ILMIAH

"Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir” adalah slogan yang harus

dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita

akan tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika Anda menulis.

Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi

yaitu menerapkan kesantunan ejaan EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) kesatuan diksi, kesantunan kalimat,

kesantunan paragraf, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita,

memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan populer, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi,

menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan

ilmiah.

Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan

(preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter).

Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah populer


melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata–kata bermakna konotasi dan figuratif, menggunakan

istilah-istilah yang umum atau populer yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat

yang kurang efektif seperti pada karya sastra. Berikut perbandingan istilah ilmiah dan populer.

KATA ILMIAH KATA POPULER


Metode Cara
Prosedur Langkah-langkah
Sahih Sah
Fonem Bunyi
Populasi Penduduk
Stadium Tahapan
Karbon Arang
Produk Hasil
Volume Isi
Makro Besar
Paradigma Pandangan

F. LEMBAR TUGAS MAHASISWA

1. Golongkan cuplikan berikut ini, termasuk karangan ilmiah, ilmiah populer, atau non ilmiah!

Kemukakan alasan Anda.

a. "Saya ke Jakarta mencari jejak pendosa. Saya anak ca-bau-kan. Dalarn bahasa Hok-Kian,

sebetulnya arti ca-bau-kan tak lebih hanya perempuan. Tapi, maksudnya juga, perempuan

pribumi yang diperbini Tionghoa dalam kedudukan yang tidak selalu memedulikan hukum,

manakala negeri ini bernama Hindia Belanda, dan kota tempat saya lahir bernama Batavia. Ibu

saya Siti Nurhayati binti Uking. Atas maunya, sejak kecil is dipanggil Tinung. Dan, Tionghoa' yang

memperbininya-di luar kekurangan atau kelebihannya-adalah Tan Peng Liang, ayah saya....
(Silado, 1999: 1)

b. "Sigmund Freud (1856-1939) pemula psikoanalisis, dilahirkan pada 1856 di kota Freiberg yang kini

terletak di Ceko. Ketika berumur empat tahun, keluarganya pindah ke Wina dan di sanalah dia

menghabiskan hampir seluruh hidupnya. Freud seorang dokter lulusan dari Universitas Wina pada

1881. Selama sepuluh tahun berikutnya dia melakukan penelitian mendalam di bidang psikologi,

membentuk staf klinik psikiatri, dan melakukan praktik pribadi di bidang neurologi. Gagasan Freud

di bidang psikologi menekankan pada arti penting bawah sadar sikap manusia. Dia menunjukkan

betapa proses itu memengaruhi isi mimpi dan menyebabkan omongan-omongan yang meleset

atau salah ucap, lupa terhadap nama-nama, dan juga membebani diri sendiri, bahkan penyakit...

(Hart, 2005: 309)

c. Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informasi dalam jaring

komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus

bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki

hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut piawai dalam hal tulis-menulis demi penyebaran

informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara

itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata sescorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan

lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini

memperkenalkan langkah langkah pragmatik yang Anda perlukanagar tulisan Anda bisa tampil

wajar, segar, dan enak dibaca…..(Wibowo, 2006).

2. Buatlah karangan ilmiah populer atau karangan populer tentang masalah yang teraktual saat ini.

Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai