Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 3

KEPERAWATAN KOMUNITAS POPULASI RENTAN:


PENDERITA PENYAKIT MENULAR TUBERKULOSIS

DISUSUN OLEH:

LAILA OKTARI (142012018062)


MAYA AMELIA (142012018066)
OKTIN REKSA SIWI (142012018074)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2021
A. Definisi
Kelompok rentan menurut Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah
semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati
standar kehidupan yang layak.

B. Skenario Kasus :
Dipekon ngambur kecamatan pesisir selatan kabupaten pesisir barat, yang terbagi
dalam beberapa dusun tepatnya didusun sukamarga, terdapat 10 warga yang
mengalami tuberkulosis atau TBC, tak sedikit dari warga yang tidak mengetahui
cara penanganan penyakit tersebut. dalam hal ini, pihak pemerintah kabupaten di
dampingi puskesmas mengadakan program deteksi dini TBC dan melakukan
penyuluhan terkait cara penanganan.

C. Peran perawat komunitas


Ada 3 level pencegahan dalam menangani kasus TBC antara lain pencegahan
primer, sekunder maupun tersier.
1. Pencegahan primer
1.1 Promosi kesehatan
Penyuluhan dengan melibatkan pasien & masyarakat dalam kampanye
advokasi, penyuluhan rencana pengendalian infeksi, Koleksi dahak Aman,
penyuluhan Etika batuk dan batuk yang higienis, penyuluhan pasien TB triase
dilakukan untuk saluran cepat atau pemisahan, penyuluhan mendiagnosis TB
yang cepat dan pengobatan, Meningkatkan ventilasi udara kamar, Melindungi
pekerja perawat kesehatan, Pengembangan kapasitas dan Memonitor praktek
pengendalian infeksi (WHO)
1.2 Proteksi spesifik
Vaksinasi BCG secara signifikan yang bisa mengurangi risiko TB dan
penggunaan alat pelindung diri di tempat kerja yang berisiko terkena TB,
Terapi pencegahan isoniazid (IPT) dan Terapi antiretroviral (ART) untuk
orang-orang dengan HIV (WHO).
2. Pencegahan Sekunder
2.1 Deteksi dini
Skrining atau penemuan kasus baru yang benar-benar positif TB dengan
melakukan pemerikasaan dahak. melakukan diagnosis TB paru dengan
memeriksa semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam 2 hari,
diagnosis TB ekstra paru dengan gejala dan keluhan tergantung organ yang
terkena, misalnya kaku kuduk pada Meningitis TB, nyeri dada pada TB pleura
(Pleuritis), pembesaran kelenjar limfe superfisialis pada limfadenitis TB.
Diagnosis TB pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) 1.TB Paru BTA
Positif, yaitu minimal satu hasil pemeriksaan dahak positif. 2.TB Paru BTA
negatif, yaitu hasil pemeriksaan dahak negatif dan gambaran klinis &
radiologis mendukung Tb atau BTA negatif dengan hasil kultur TB positif.
3.TB Ekstra Paru pada ODHA ditegakkan dengan pemeriksaan klinis,
bakteriologis dan atau histopatologi yang diambil dari jaringan tubuh yang
terkena (KEMENKES RI,2011)
2.2 Pengobatan tepat
Pada tahap ini, pencegahan sekunder dilakukan dengan pengobatan tepat.
Pengobatan untuk penyakit TB yaitu mengonsumsi obat kombinasi pada orang
dengan TB aktif, dengan jadwal dosis pada anak-anak dan remaja dengan TB
aktif yang tepat, jadwal dosis pada orang dewasa dengan TB aktif yang tepat,
Lama pengobatan pada orang dewasa dengan TB paru aktif yang benar, Lama
pengobatan pada anak-anak dan remaja dengan TB paru aktif dengan benar,
Lama pengobatan pada penderita TB paru aktif dengan benar.

3. Pencegahan Tersier
3.1 Pencegahan ketidakmampuan
Penggunaan kortikosteroid tambahan pada pengobatan TB aktif, Penggunaan
operasi tambahan pada orang dengan TB aktif serta Pengobatan TB aktif pada
orang dengan penyakit penyerta atau kondisi co-ada
3.2 Rehabilitasi
Pasien paru BTA positif dengan pengobatan ulang kategori 2, bila masih
positif TB maka hentikan pengobatan dan rujuk ke layanan TB-MDR
Dari ketiga pencegahan diatas menurut kelompok pencegahan primerlah yang
paling efektif, dimana pencegahan primer bisa memotong rantai penyebaran
penularan TB dari satu orang ke orang lain, dengan melakukan vaksin yang
meningkatkan kekebalan tubuh dan mengendalikan factor penyebab serta
menggunakan pelindung agar terhindar dari penyakit TB, penyuluhan dengan
melibatkan pasien & masyarakat dalam kampanye advokasi, penyuluhan Etika
batuk dan batuk yang higienis, penyuluhan pasien TB triase dilakukan untuk
saluran cepat atau pemisahan agar lebih tanggap dalam pencegahan
penyebaran tuberculosis.

D. Analisa data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: Pemeliharaan Ketidakcukupan
- Hasil dari observasi bahwa kesehatan tidak efektif sumber daya
Penderita penyakit menular pada populasi
TBC di dusun sukamarga Penderita penyakit
mengalami batuk sudah cukup menular TB di dusun
lama sukamarga
- mereka tidak tahu cara
mengatasi dan cara periksa
karena kesadaran akan
pentingnya menjaga kesehatan
yang cukup rendah.

DO:
- Terdapat 10 kepala keluarga
yang mengalami TBC.
- Terdapat 75% mengalami batuk
lebih dari 2 bulan,
- Sebanyak 50% tidak melakukan
pengobatan terhadap batuk
- Sebanyak 30 % usia 40 tahun
keatas
- Sebanyak 20% memiliki
ekonomi rendah.

2 DS: Manajemen kesehatan Kurangnya


- Hasil dari observasi bahwa tidak efektif pada terpapar informasi
Penderita penyakit menular TB kelompok populasi
di dusun sukamarga Penderita penyakit
menyatakan bahwa beberapa menular TB di dusun
warga mengalami batuk, dan sukamarga
keluarga masih salah persepsi
terkait pola penanganan TBC di
keluarganya

DO:
- Terdapat 60% mengalami
batuk, lebih dari 2 bulan,
- Sebanyak 70% tidak
mengetahui tentang penyakit
yang diderita dan tidak pernah
memeriksakannya.
- Sebanyak 40% tidak melakukan
pengobatan terhadap batuk dan
gejala kesehatan lainnya

E. Diagnosa
1. Manajemen kesehatan tidak efektif pada kelompok populasi Penderita penyakit
menular TB di dusun sukamarga berhubungan dengan kurangnya terpapar
informasi
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada populasi Penderita penyakit menular
TB di dusun sukamarga berhubungan dengan Ketidakcukupan sumber daya
3. Intervensi

No. Data Dx Kep. NOC NIC

1 DS: Manajemen Setelah dilakukan Prevensi primer


- Hasil dari kesehatan tidak tindakan Promosi
observasi efektif pada keperawatan kesehatan dan
bahwa kelompok populasi selama 1 minggu Proteksi spesifik
Penderita Penderita penyakit diharapkan
penyakit menular TB di manajemen
Prevensi
menular TBC di dusun sukamarga kesehatan efektif
sekunder
dusun berhubungan pada kelompok
Deteksi dini dan
sukamarga dengan kurangnya Penderita penyakit
pengobatan tepat
mengalami terpapar informasi menular TBC di
batuk sudah dusun sukamarga
Prevensi tersier
cukup lama meningkat dengan:
Pencegahan
- mereka tidak Prevensi primer
ketidakmampuan
tahu cara Partisipasi dalam
dan rehabilitasi
mengatasi dan promosi kesehatan
cara periksa (1606) tentang
karena penyakit dan
kesadaran akan penyebab batuk,
pentingnya demam dan pilek
menjaga
kesehatan yang
cukup rendah.

DO:
- Terdapat 10
kepala keluarga
yang Prevensi sekunder
mengalami Deteksi factor
TBC.
- Terdapat 75% penyebab/resiko
mengalami
batuk lebih dari
2 bulan,
- Sebanyak 50%
tidak
melakukan
pengobatan Prevensi tersier
terhadap batuk Partisipasi tim
- Sebanyak 30 % kesehatan dalam
usia 40 tahun keluarga
keatas
- Sebanyak 20% Dukungan sosial
memiliki
ekonomi
rendah.

2 DS: Pemeliharaan Setelah dilakukan Prevensi primer


- Hasil dari kesehatan tidak tindakan Promosi
observasi efektif pada keperawatan kesehatan dan
bahwa populasi Penderita selama 1 minggu Proteksi spesifik
Penderita penyakit menular diharapkan
penyakit TB di dusun pemeliharan
Prevensi
menular TB di sukamarga kesehatan efektif
sekunder
dusun berhubungan dengan:
Deteksi dini dan
sukamarga dengan Prevensi primer
pengobatan tepat
menyatakan Ketidakcukupan Partisipasi dalam
bahwa beberapa sumber daya promosi kesehatan
Prevensi tersier
warga (1606) tentang
Pencegahan
mengalami pemeliharaan
ketidakmampuan
batuk, dan kesehatan
dan rehabilitasi
keluarga masih
salah persepsi
terkait pola Prevensi sekunder
penanganan Deteksi factor
TBC di penyebab/resiko
keluarganya

DO:
- Terdapat 60%
mengalami
batuk, lebih dari
2 bulan,
- Sebanyak 70% -Pada prinsipnya
tidak penanganan kasus
mengetahui TB sesuai dengan
tentang Prevensi tersier intervensi
penyakit yang Partisipasi tim komunitas
diderita dan kesehatan dalam tersebut
tidak pernah keluarga didasarkan pada
memeriksakann program-program
ya. yang sudah
- Sebanyak 40% dicanangkan oleh
tidak pemerintah.
melakukan Alhasil, pihak
pengobatan puskesmas dan
terhadap batuk dinas terkait
dan gejala menjalankan
kesehatan program tersebut
lainnya sesuai dengan
- prosedur dan
ketentuan yang
sudah di sepakati
sebelumnya,
terutama dalam
program deteksi
dini dan
pemberian obat
TBC.

Anda mungkin juga menyukai