DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PAKJO
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun
pedoman Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di wilayah kerja puskesmas Pakjo
dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada pedoman
ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan pedoman ini. Akhir kata semoga pedoman ini dapat memberikan manfaat
dan menjadi acuan pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bagi kita
sekalian.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Puskesmas Pakjo sendiri didasarkan kepada tujuan program secara umum yaitu
menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit
tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah surveilan
epidemiologi,, TBC, ISPA/ Pneumonia, diare, HIV/AIDS, penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah
penyakit hipertensi dan diabetes mellitus.
Dengan adanya Puskesmas Pakjo sebagai upaya keperawatan kesehatan
masyarakat yang terdiri dari upaya wajib dan upaya pengembangan, diharapkan pemberian
pelayanan kesehatannya dapat mencegah dan memberantas penyakit menular melalui
salah satu upaya wajibnya yaitu Pencegahan dan Pengendalian penyakit Menular dan Tidak
menular
B. Tujuan Pedoman
Tujuan umum
Tujuan khusus
C. Sasaran Pedoman
Secara umum sasaran kegiatan yang ingin dicapai dari Pedoman Upaya
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Puskesmas Pakjo, yaitu terlaksananya kegiatan
program yang telah ditetapkan dan tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan
kegiatan
1. Surveilans epidemiologi
2. Imunisasi
3. TBC
4. ISPA/ Pneumonia,
5. Diare,
6. HIV/AIDS
7. Penyakit tidak menular (hipertensi dan diabetes mellitus)
E. Batasan Operasional
1 Surveilans Kegiatan anlisis secara sistematis dan terus Tersedianya data dan informasi a. Surveilans kasus DBD
Epidemiologi menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah epidemiologi sebagai dasar managemen b. Pelaporan mingguan (W2) dan bulanan
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi kesehatan untuk pengambilan keputusan ke dinas Kesehatan kota Palembang
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit agar dalam perencanaan, pelaksanaan, c. Home visite (kunjungan rumah)
dapat melakukan tindakan penanggulangan secara pemantauan, evaluasi program pembinaan keluarga restko tinggi
efektif dan efisien melalui proses pengumpulan kesehatan dan peningkatan penyakit menular dan tidak menular
data, pengolahan, dan penyebaran informasi kewaspadaan dan respon kejadian luar
epidemiologi kepada penyelenggara program biasa yang cepat dan tepat secara
kesehatan nasional, propinsi dan kabupaten/ kota
menuju indonesia sehat 2010
2 Imunisasi Imunisasi adalah untuk menimbulkan kekebalan menurubkan angka kesakitan, kecacatan a. penyenyelengaraan posyandu balita dan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu dan kematian dari penyakit penyakit yang lansia
dapat dicegah dengan imunisasi. b. pelaksanaan kegiatan PIN POLIO
c. pelaksanaan BIAS Td, DT
d. pelaksanaan BIAS campak
3 TBC Penyakit menular yang bersifat menahun oleh mengurangi kesakitan tuberculosis paru a. Pelacakan TB Mangkir
kuman Mycobacteriumtuberkolosis,penyakit ini serendah mungkin dan mencegah b. Pengambilan spesimen TB dengan cara
menyerang paru paru penyebaran penyakit dengan BTA positif harus diperiksa dahaknya sebanyak tiga
kali berturut- turut
c. Memperbaiki pelaksanaan pelayanan
DOTS di seluruh negeri dengan
membentuk kemitraan yang efektif
dengan provider kesehatan di sektor
lain, dan penyediaan dukungan
teknis yang berkesinambungan
d. Pemeriksaan kontak serumah TB
4 ISPA/ Pneumonia, ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang Menurunkan angka kematian dan a. pemantauan balita yang mengalami
menyerang salah satu bagian atau lebih dari kesakitan karena ISPA/ Pneumonia pneumonia
saluran nafas mulai dari hidung sampai alveoli
termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah b. pendataan sasaran/ pengambilan data
dan pleura) (ispa/ pneumonia)
5 Diare Diare akut adalah buang air besar yang Menurunkan angka kesakitan dan a. Pemantauan balita yang mengalami diare
frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada kematian karena diare bersama lintas b. pendataan sasaran/ pengambilan data
umumnya tiga kali atau lebih) dengan konsistensi program dan sektor terkait penderita diare}
cair dan berlangsung kurang dari tujuh hari.
6 HIV/AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) Mencegah penularan virus HIV/AIDS dan a. penyuluhan kesehatan (HIV/ AIDS dan
merupakan kumpulan gejala penyakit yang mengurangi sebanyak mungkin IMS) di sekolah
disebabkan oleh virus HIV (Human penderitaan perorangan, serta dampak c. penyuluhan kesehatan (HIV/ AIDS dan
lmmunodeficiency Virus) yang mudah menular dan sosial dan ekonomis dari HIV/AIDS IMS) dikantor lintas sektor terkait
mematikan. diseluruh Indonesia d. penyuluhan kesehatan (HIV/ AIDS dan
IMS) pada pasien TBC
7 Penyakit tidak Merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh Memberikan petunjuk teknis dalam pembinaan posbindu penyakit tidak menular
menular (hipertensi kuman atau virus penyakit dan tidak ditularkan pelayanan pengendalian penyakit tidak
dan diabetes kepada orang lain, termasuk cedera akibat menular, yang melaksanakan secara
mellitus) kecelakaan dan tindak kekerasan. berjenjang mulai dari pusat, provpinsi,
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah kabupaten kota dan puskesmas
secara menetap + 140/90 mmHg
Diabetes Melitus adalah merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yg terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua duanya.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit di Puskesmas Pakjo
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Tangga
TB
Surveilans Ispa/diare
Surveilans di ruang Tu
B. Standar Fasilitas
Alat-alat saja
TATALAKSANA PELAYANAN
B. Metode
No Program Metode
1 Surveilans Epidemiologi a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta
informasi terkait lainnya
b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data
c. Analisis dan interpretasi data
d. Studi epidemiologi
e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan
f. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut
g. Umpan balik
C. Langkah Kegiatan
LOGISTIK
Obat obatan :
a. Vaksin √
b. Kapas DTT √
c. Set syok anafilaktik √
3 TBC Paru e. Alat dan bahan diagnostik
1. Paket OAT kategori I √
2. Paket OAT Kategori 2 √
f. Buku pencatatan dan pelaporan
5. Formulir TB 01,02,03, 04, 05, 06, 09, 10 √
6. Formulir rujukan kolaborasi TB HIV √
7. Formulir penilaian faktor resiko HIV √
8. Formulir laporan 17 variabel kolaborasi
TB-HIV
g. Bahan KIE (poster, leaflet dan lembar balilk) √
4 ISPA/ Pneumoni Peralatan Medis :
a. Tiga buah alat Acute Respiratory Infection
Soundtimer (ARI Soundtimer) di puskesmas
b. Satu buah alat Acute Respiratory Infection
Soundtimer (ARI Soundtimer) di tiap pustu
c. Oksigen Konsentrator
d. Oksimeter Denyut (Pulse Oxymetry)
Obat :
a. Tablet Cotrimoksasol 480 mg √
b. Sirup Cotrimoksasol 240 mg/ 5 ml √
c. Sirup Kering Amoxicillin 125 mg/ 5 mg √
d. Tablet Paracetamol 500 mg √
e. Sirup paracetamol 120 mg/ 5 ml √
Buku Pedoman :
a. Pedoman Pengendalian ISPA √
b. Pedoman tatalaksana Pneumonia Balita √
c. Pedoman Otopsi Verbal √
d. Pedoman penanganan episenter Pendemi √
Influenza
e. Pedoman Respon Nasional menghadapi Pendemi √
Influenza
f. Media KIE ( elektronik dan Cetak) berupa DVD, TV
spot, radio Spot, Poster, leaflet, lembar balik, Kit
advokasi dan KIT pemberdayaan masyarakat
g. Media pencatatan dan pelaporan : stempel ISPA,
Register harian pneumonia, formulir laporan
bulanan.
5 Diare Obat :
1. oralit dan Zinc √
2. Obat Paket KLB
a. oralit √
b. Zinc √
c. Ringer Laktat (RL) √
d. Infus set √
e. Wing Needle √
f. Iv catheter √
g. Tettrasiklin
h. Kaporit
i. lysol
6 HIV / AIDS a. Alat dan bahan diagnostik Sarana pemeriksaan
Rapid test HIV
b. Obat : kotrimoksasol √
c. Buku pencatatan dan pelaporan
1. Formulir VCT
2. Formulir PITC
3. Formulir screening gejala dan tanda TB √
4. Buku bantu kolaborasi TB-HIV
5. Formulir laporan 17 variabel kolaborasi
TB-HIV
e. Bahan KIE (poster, leaflet dan lembar balilk) √
Agar Puskesmas khususnya pengelola program Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses
pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang
aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan
mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat dan swasta.
Secara umum resiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan dapat berupa :
Untuk mencegah terjadinya kasus kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam
melaksanakan pelayanannya harus senantiasa memperhatikan Keselamatan pasien (patient
safety). Upaya Keselamatan Pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak
aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk
mencapai luaran klinis yang optimum.
Keselamatan Pasien dan upaya pencegahan untuk meminimalisir faktor resiko di Puskesmas
Pakjo Palembang.
1 Surveilans
Epidemiologi
2 Imunisasi
3 TBC Paru
4 ISPA/ Pneumoni
5 Diare
6 HIV / AIDS
7 Program PTM
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu sistem
kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk
atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pengendalian mutu pada pelayanan
kesehatan diperlukan agar produk layanan kesehatan terjaga kualitasnya sehingga
memuaskan masyarakat sebagai pelanggan. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan
dapat diselenggarakan melalui pelbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu
model manajemen yang dapat digunakan adalah model PDCA (Plan, Do, Check,
Action) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous
improvement) atau kaizen mutu pelayanan kesehatan.
peningkatan mutu.
Peluang untuk memecahkan masalah harus digunakan pada saat yang tepat
yang berpotensi menjadi masalah dan kaji situasi dimana staf mungkin
dapat mempebaikinya.
masalah.
Langkah 2 : Pelajari dengan seksama proses yang terjadi dari segala aspek. Tentukan
di mana dan kapan masalah muncul. Pahami proses terjadinya
masalah.
Langkah 4 : Identifikasi semua solusi yang mungkin. Berfikirlah secara kreatif untuk
lainnya.
tujuan dan apa kriteria keberhasilan. Pimpinan harus memutuskan “siapa, apa,
dimana, dan bagaimana” solusi akan dilaksanakan. Pada tahap ini, diperlukan
adanya penolakan dari pihak yang dijadikan sasaran. Di sini harus sudah
c. Cek (CHECK) : Amati efek pelaksanaan solusi dan simpulkan pelajaran apa
sampai dilaksanakan audit internal, audit eksternal, tinjauan manajemen dan self
PENUTUP
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKM terdiri dari UKM
esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi:
d. Pelayanan gizi;
Buku Pedoman Nasional Penanggulangan TB, Edisi 2 Cetakan Pertama. 2006. Departemen
Kesehatan RI