PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
inovasi dalam suatu tindakan praktis seingga memberikan dampak, baik berupa
pembelajaran.1
1
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2007, h. 211.
2
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 238.
3
j. Evaluasi proses yang berisi: tujuan, fungsi, metode evaluasi dan
bentuk evaluasi.
k. Perbaikan dan redesian kurikulum.
3
M. Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, &
SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), 2014, hal. 187-188.
4
tersebut telah disesuaikan dengan kondisi dan karaktersistik yang ada pada
kurikulum tersebut. Metode-metode yang dapat digunakan antara lain:
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode tanya jawab
d. Metode eksperimen
e. Metode penyelesaian masalah
f. Metode keteladanan.
Subjek belajar adalah peserta didik, sedangkan guru adalah fasilitator dan
salah satu sumber belajar bagi peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran
harus dapat menumbuhkan motivasi peserta didik untuk terus belajar dan
kreatif. Tidak hanya itu saja namun guru harus bisa menyentuh hati siswa agar
siswa lebih bersemangat.
4. Evaluasi Kurikulum
Dalam kurikulum, terdapat perbedaan penekanan. Perbedaan penekanan
dalam kurikulum tersebut mengakibatkan perbedaan dalam pola rancangan dan
dalam pengembangannya.
a. Konsep kurikulum yang menekankan isi memberikan perhatian besar
pada analisis pengetahuan baru yang ada, sangat mengutamakan peranan
desiminasi, meskipun seandainya kurikulum itu kurang baik, mereka dapat
memaksanya melalui jalur birokrasi.
b. Konsep situasi menuntut penilaian secara rinci tentang lingkungan
belajar, sangat mementingkan penyiapan unsur-unsur yang terkait.
c. Konsep organisasi memberi perhatian besar pada struktur belajar.
Perbedaan- perbedaan dalam rancangan tersebut mempengaruhi langkah-
langkah implementasi selanjutnya, strategi penyebarannya sangat
mengutamakan latihan
guru.
Pengembangan kurikulum yang menekankan isi, membutuhkan waktu
mempersiapkan situasi belajar dan menyatukannya dengan tujuan pembelajaran
yang cukup lama. Kurikulum yang menekankan situasi, waktu untuk
mempersiapkannya hampir sama dengan kurikulum yang menekankan isi.
Perbedaan konsep dan strategi pengembangan dan penyebaran
kurikulum, juga menimbulkan perbedaan dalam rancangan evaluasi.
1. Model evaluasi yang bersifat komparatif menekankan pada tujuan atau
5
obyektif yang sangat sesuai bagi kurikulum yang bersifat rasional dan
menekankan isi atau materi (content based curriculum).
2. Pendekatan yang bersifat bebas atau lepas dari tujuan (goal free) lebih
memungkinkan untuk mengevaluasi kurikulum yang menekankan pada
situasi (situation based curriculum).
3. Pendekatan yang bersifat eklektif lebih cocok jika diterapkan dalam
kurikulum yang menekankan organisasi.4
4
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum: Konsep Implementasi Evaluasi &
Inovasi, (Teras, 2009), h. 147-148.
5
Ibid. h. 150-151.
6
kelebihan maupun kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kekurangan dan
kelebihan tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip,
metode, maupun model pengembangan kurikulum. Adapun perubahan-
perubahan yang ada dalam kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya antara
lain :
a. Perubahan Standar Kompetensi Lulusan
Penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan memperhatikan
pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu dengan
fokus pada pencapaian kompetensi. Pada setiap jenjang pendidikan, terdapat
empat kompetensi inti yaitu penghayatan dan pengamalan agama, sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Keempat kompetensi inti tersebut telah
menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas.
b. Perubahan Standar Isi
Perubahan Standar Isi dari kurikulum sebelumnya yang
mengembangkan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada
kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran melalui pendekatan
tematik integratif (Standar Proses).
c. Perubahan Standar Proses
Perubahan pada Standar Proses berarti perubahan strategi
pembelajaran. Guru wajib merancang dan mengola proses
pembelajaran aktif yang menyenangkan. Peserta didik difasilitasi untuk
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan.
d. Perubahan Standar Evaluasi
Penilaian pada kurikulum 2013 ini menggunakan penilaian autentik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang mengukur sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Sebelum kurikulum 2013 ini, penilian yang
digunakan adalah penilaian yang hanya mengukur hasil kompetensi.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10