Anda di halaman 1dari 8

Sikap Religius dan Jujur

1. Pengertian sikap religius

Mengenai pengertian sikap terdapat beberapa pendapat diantara para ahli. Menurut
kamus Chaplin bahwa sikap adalah suatu predisposisi atau kecenderungan yang relative stabil
dan berlangsung terus menerus untuk bertingkah laku atau untuk bereaksi dengan satu cara
tertentu terhadap pribadi lain, objek atau lembaga atau persoalan tertentu. Menurut M. Ngalim
Purwanto, Sikap atau attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang, suatu
kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang
terjadi. Sikap adalah kecenderungan yang relatik menetap yang beraksi dengan cara baik atau
buruk terhadap orang atau barang tertentu. Sikap adalah suatu persiapan bertindak/berbuat dalam
suatu arah tertentu. Sedangkan religius, kata dasar dari religius adalah religi yang berasal dari
bahasa asing religion sebagai kata bentuk dari kata benda yang berarti agama. Menurut
Jalaluddin, Agama mempunyai arti: Percaya kepada Tuhan atau kekuatan super human atau
kekuatan yang di atas dan di sembah sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta, Ekspresi
dari kepercayaan di atas berupa amal ibadah, dan suatu keadaan jiwa atau cara hidup yang
mencerminkan kecintaan atau kepercayaan terhadap Tuhan, kehendak, sikap dan perilakunya
sesuai dengan aturan Tuhan seperti tampak dalam kehidupan kebiasaan. Jadi dapat diketahui
bahwa religius merupakan suatu sikap yang kuat dalam memeluk dan menjalankan ajaran agama
serta sebagai cerminan dirinya atas ketaatannya terhadap ajaran agama yang dianutnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sikap religius adalah suatu keadaan diri seseorang
dimana setiap melakukan atas aktivitasnya selalu berkaitan dengan agamanya. Menurut Gay
Hendrick dan Kate Ludeman dalam Ari Ginanjar, terdapat beberapa sikap religius yang tampak
dalam diri sesorang dalam menjalankan tugasnya, diantaranya :

a. Kejujuran, rahasia untuk meraih sukses adalah selalu berkata jujur. Mereka menyadari, ketidak
jujuran pada akhirnya akan mengakibatkan diri mereka sendiri terjebak dalam kesulitan yang
berlarut-larut.
b. Keadilan, salah satu skill seseorang religius adalah mampu bersikap adil kepada semua pihak,
bahkan saat dia terdesak sekalipun.
c. Bermanfaat bagi orang lain, hal ini merupakan salah satu bentuk sikap religius yang tampak
dari diri seseorang. Sebagaimana sabda NabiMuhammad SAW: “Sebaik-baik manusia adalah
manusia yang bermanfaat bagi manusia lain”.
d. Disiplin tinggi, mereka sangatlah disiplin. Kedisiplinan mereka tumbuh dari semangat penuh
gairah dan kesadaran, bukan dari keharusan atau keterpaksaan.
e. Keseimbangan, seseorang memiliki sikap religius sangat menjaga keseimbangan hidupnya.
f. Rendah hati, sikap rendah hati merupakan sikap yang tidak sombong mau mendengarkan
pendapat orang lain dan tidak memkasakan kehendaknya.

2. Macam-macam Sikap Religius


Sikap berfungsi memotivasi untuk bertingkah laku, baik dalam bentuk tingkah laku nyata
(over behavior) maupun tingkah laku tertutup (cover behavior). Dengan demikian sikap
mempengaruhi dua bentuk reaksi seseorang terhadap objek yaitu bentuk nyata dan terselubung.
Karena sikap dieproleh dari hasil belajar atau pengaruh lingkungan, maka bentuk dan sikap
remaja dapat dibagi sebagai berikut :
a. Kepercayaan Turunan, Kebanyakan remaja percaya kepada Tuhan dan menjalankan ajaran
agama, karena mereka terdidik dalam lingkungan yang beragama. Oleh karena itu anak yang
orang tuanya bergama, teman-temannya dan masyarakat sekelilingnya rajin beribadah, maka
mereka ikut percaya dan melaksanakan ibadah dan ajaran-ajaran agama, sekedar mengikuti
suasana lingkungan dimana dia tinggal, percaya seperti inilah yang dinamakan percaya turut-
turutan. Mereka seolah-olah apatis, tidak ada perhatian untuk meningkatkan agama, dan tidak
mau aktif dalam kegiatn-kegiatan beragama.
b. Percaya dengan kesadaranSelaras dengan jiwa remaja yang berada dalam masa transisi dari
anak-anak menuju dewasa, maka kesadaran remaja dalamberagama berada dalam keadaan
peralihan dimana kehidupan beragama anak menuju pada masa kemantapan beragama.
Disamping itu remaja mulai menemukan pengalaman dan penghayatan kebutuhan yang bersifat
individual dan sukar digambarkan kepada orang lain, seperti pertobatan, keimanan. Hubungan
dengan Tuhan disertai dengan kesadaran dan kegiatannya dalam masyarakat makin diwarnai
dengan rasa keagamaan. Mereka ingin menjadikan agama sebagai lapangan baru untuk
membuktikan pribadinya.
c. Percaya tapi agak ragu-ragu (bimbang) Keraguan dalam kepercayaan remaja terhadap
agamanya dapat dikategorikan dalan dua kondisi, yaitu :

1. Keraguan disaat mereka mengalami sebuah goncangan dan terjadi proses perubahan dalam
pribadinya yang hal itu dianggap wajar.

2. Keraguan yang dialami setelah masa anak-anak menuju masa remaja saat sudah matang
berfikir karena melihat kenyataan yang kontradiksi dengan apa yang dimiliki seperti terdapat
penderitaan dan kemelaratan, kemerosotan moral kekacauan karena perkembangan ilmu
tehnologi dan budaya yang berkembang. Keraguan yang dialami oleh remaja bukan hal yang
berdiri sendiri tetapi mempunyai psikis mereka dan sekalipun mempunyai hubungan dengan
pengalaman dan proses pendidikan yang dilaluimasa kecilnyadan kemampuan mental dalam
menghadapi kenyataan masa depan. Kendati banyak faktor yang menyebabkan kebimbangan
pada remaja namun dapat diselamatkan dari kehilangan kepercayaan yang bisa menyesatkan
dirinya antara lain :

1. Hubungan kasih sayang antara dia dan orang tua atau orang yang dicintainya.

2. Ketekunan menjalankan syrai’at agama

3. Apabila remaja yang bimbang itu meragukan sifat-sifat Allah. Maka ia akan berjuang
mengatasinya.

d. Tidak percaya sama sekali Ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari proses keraguan yang
sudah memuncak dan tidak bisa diatasi lagi jika masa itu dibawah 20 tahun, remaja menyatakan
kebimbangan atau tidak percaya kepada Tuhan maka pada waktu itu bukanlah bimbang atau
ingkar yang sungguh-sungguh akan tetapi protes kepada Tuhan yang disebabkan karena
beberapa keadaan yang sedang dihadapi/dialami. Mungkin karena kecewa, sakit hati, mendeirta
yang bertumpuk-tumpuk dan lain-lain. Sehingga berputus asa terhadap keadilan dan kekuasaan
Allah. Keputusan tersebut lambat laun akan menjelma menjadi sebuah rasa benci dan tidak
mengakui wujudNya.

Pengertian Jujur Menurut Para Ahli :


1. Mohamad Mustari
Menurut Mohamad Mustari (2011: 13-15), pengertian jujur adalah suatu perilaku
manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.
2. Nurul Zuriah
Menurut Nurul Zuriah (2008: 49), pengertian jujur adalah suatu nilai dan prinsip yang
harus ditanamkan dalam diri seseorang sejak pendidikan dasarnya. Misalnya melakukan koreksi
hasil ujian secara silang di dalam kelas.
3. Dharma Kesuma dkk
Menurut Dharma Kesuma dkk (2012: 16), pengertian jujur adalah suatu keputusan yang
dimiliki seseorang dalam mengungkapkan perasaannya, kata-kata, dan perbuatannya, bahwa
kenyataan yang ada benar-benar terjadi dan tidak dimanipulasi dengan cara meniru atau
berbohong agar mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.

Manfaat Bersikap Jujur


Pada dasarnya bersikap jujur adalah sesuatu yang sangat baik bagi semua pihak.
Mengacu pada definisi jujur, adapun beberapa manfaat jujur adalah sebagai berikut:
1. Dengan bersikap jujur maka seseorang akan memiliki perasaan yang lebih tenang dan
lebih bahagia dalam menjalani kehidupannya.
2. Orang-orang jujur diangggap memiliki integritas dan dapat dipercaya oleh orang lain
sehingga umumnya mereka lebih sukses dalam hidupnya.
3. Dengan bersikap jujur maka seseorang telah memberikan kebaikan terhadap diri sendiri
dan juga bagi orang lain.
4. Terbiasa bersikap jujur akan membentuk pribadi yang lebih bertanggungjawab, amanah,
dan dapat dipercaya untuk hal-hal besar.
5. Dengan bersikap jujur maka seseorang akan mendapatkan empati dan simpati dari pihak
lain.
6. Terbiasa bersikap jujur akan menjauhkan diri dari berbagai tindakan yang melanggar
norma dan hukum negara. Misalnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Jenis-Jenis Perilaku Jujur


Berdasarkan tempatnya, jujur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Adapun macam-
macam sikap jujur adalah sebagai berikut:
1. Jujur Dalam Niat dan Kehendak, yaitu suatu tindakan yang didasarkan pada keselarasan
antara sikap dan keinginan hati. Dalam penerapannya, seseorang yang jujur akan
bertindak berdasarkan hal yang baik dan iklas dalam melakukannya atau tidak munafik.
2. Jujur Dalam Ucapan, yaitu suatu tindakan memberitakan atau menyampaikan informasi
sesuai dengan kenyataan yang terjadi tanpa adanya penambahan atau pengurangan dari
yang sebenarnya.
3. Jujur Dalam Perbuatan, yaitu suatu tindakan yang dilakukan sesuai dengan yang
seharusnya dan tidak melakukan kecurangan terhadap orang lain.
Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-jujur.html
MULTIPLE CHOICE
1. Adalah suatu predisposisi atau kecenderungan yang relative stabil dan berlangsung terus
menerus untuk bertingkah laku atau untuk bereaksi dengan satu cara tertentu terhadap
pribadi lain, objek atau lembaga atau persoalan tertentu
a. Chaplin (benar)

b. M. Ngalim Purwanto,

c. Jalaluddin

d. Menurut Gay

e. Ari Ginanjar

2. Adalah suatu keadaan diri seseorang dimana setiap melakukan atas aktivitasnya selalu
berkaitan dengan agamanya adalah ...
a. Agama
b. Sikap (benar)
c. Jujur
d. Tenang
e. Bijaksana
3. Menurut Gay Hendrick dan Kate Ludeman dalam Ari Ginanjar, terdapat beberapa sikap
religius yang tampak dalam diri sesorang dalam menjalankan tugasnya, diantaranya
kecuali ...
a. Kejujuran

b. Keadilan

c. Bermanfaat bagi orang lain

d. Disiplin tinggi

e. Bijaksana (benar)
4. Suatu perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya
maupun pihak lain adalah menurut ...
a. Nurul Zuriah
b. Dharma Kesuma dkk
c. Mohamad Mustari (benar)

d. Chaprin
e. Ari Ginanjar
5. Suatu tindakan yang didasarkan pada keselarasan antara sikap dan keinginan hati. Dalam
penerapannya, seseorang yang jujur akan bertindak berdasarkan hal yang baik dan iklas
dalam melakukannya atau tidak munafik adalah jenis-jenis perilaku jujur ...
a. Jujur Dalam Ucapan

b. Jujur Dalam Niat dan Kehendak (benar)

c. Jujur Dalam Perbuatan

d. Jujur Dalam Hati


e. Jujur Dalam Pikiran

ESSAY
1. Apakah pengertian dari religius?
Bahwa religius merupakan suatu sikap yang kuat dalam memeluk dan menjalankan
ajaran agama serta sebagai cerminan dirinya atas ketaatannya terhadap ajaran agama
yang dianutnya.
2. Bagaimana biasanya cara dalam pendidikan untuk membentuk karakter religius?
Yaitu dengan pembentukan kebiasaan yang baik dan meninggalkan yang buruk melalui
pembimbingan, latihan dan kerja keras. Pembentukan kebiasaan tersebut akan menjadi
sebuah karakter seseorang. Maka karakter yang kuat biasanya dibentuk oleh penanaman
nilai yang menekankan tentang baik dan buruk. Nilai ini dibangun melalui penghayatan
dan pengalaman.
3. Sebutkan nilai-nilai religius yang tampak pada diri seseorang !
a. Kejujuran
b. Keadilan
c. Bermanfaat bagi orang lain
d. Rendah hati
e. Bekerja efisien
f. Visi ke depan
g. Disiplin tinggi
h. Keseimbangan
4. Jelaskan jenis-jenis perilaku jujur !
a. Jujur Dalam Niat dan Kehendak, yaitu suatu tindakan yang didasarkan pada
keselarasan antara sikap dan keinginan hati. Dalam penerapannya, seseorang yang
jujur akan bertindak berdasarkan hal yang baik dan iklas dalam melakukannya atau
tidak munafik.
b. Jujur Dalam Ucapan, yaitu suatu tindakan memberitakan atau menyampaikan
informasi sesuai dengan kenyataan yang terjadi tanpa adanya penambahan atau
pengurangan dari yang sebenarnya.
c. Jujur Dalam Perbuatan, yaitu suatu tindakan yang dilakukan sesuai dengan yang
seharusnya dan tidak melakukan kecurangan terhadap orang lain.
5. Manfaat-manfaat apa sajakah yang dapat diperoleh ketika kita bersikap jujur ?
a. Dengan bersikap jujur maka seseorang akan memiliki perasaan yang lebih tenang dan
lebih bahagia dalam menjalani kehidupannya.
b. Orang-orang jujur diangggap memiliki integritas dan dapat dipercaya oleh orang lain
sehingga umumnya mereka lebih sukses dalam hidupnya.
c. Dengan bersikap jujur maka seseorang telah memberikan kebaikan terhadap diri
sendiri dan juga bagi orang lain.
d. Terbiasa bersikap jujur akan membentuk pribadi yang lebih bertanggungjawab,
amanah, dan dapat dipercaya untuk hal-hal besar.
e. Dengan bersikap jujur maka seseorang akan mendapatkan empati dan simpati dari
pihak lain.
f. Terbiasa bersikap jujur akan menjauhkan diri dari berbagai tindakan yang melanggar
norma dan hukum negara. Misalnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Anda mungkin juga menyukai