Anda di halaman 1dari 3

Pengertian sejarah sering kita kenal sebagai ilmu atau rangkaian suatu peristiwa yang telah

terjadi di masa lalu. Namun, apa sebenarnya pengertian dari sejarah itu sendiri?
Sejarah diambil dalam bahasa Arab dari kata 'syajarah' yang berarti pohon. Arti pohon disini
dimaksudkan sebagai pohon keluarga atau silsilah serta usul dari adanya sesuatu, dan
perkembangan tentang peristiwa yang berkesinambungan.

Sedangkan dalam Bahasa Inggris dinamakan 'history', yang berasal dari bahasa Yunani dari kata
'historia' yang mengandung makna inkuiri, wawancara, serta interogasi atau laporan dari
seorang saksi mata mengenai hasil-hasil suatu tindakan. Dari bahasa Yunani tersebut, istilah
historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan bahasa Latin.
Para ahli mendefinisikan sejarah dengan makna yang beragam, berikut adalah pengertian
sejarah menurut para ahli:

1. Thomas Carlyle
Sejarah adalah peristiwa di masa lampau, yang mempelajari biografi mereka yang
terkenal sebagai penyelamat pada zamannya. Orang-orang besar tersebut adalah orang
yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.
2. Ibnu Kaldun
Menurut, Ibnu Kaldun sejarah didefinisikan sebagai catatan umat manusia atau
peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat
manusia itu.
3. Moh. Yamin
Sejarah merupakan suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan, dari
beberapa peristiwa yang mampu dibuktikan dengan kenyataan (fakta).
4. Roeslan Abdulgani
Menurutnya, sejarah merupakan ilmu yang diibaratkan dengan penglihatan tiga
dimensi; pertama melalui penglihatan ke masa silam, kedua masa sekarang, dan ketiga
ke masa yang akan datang. Dengan kata lain, penyelidikan di masa lampau tidak dapat
melepaskan diri dari kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan juga tidak
dapat dilepaskan dari perspektif masa depan.
5. Sulaiman Hasan dan Anik Irawati dalam modul Sejarah Kemdikbud, menuliskan bahwa
dalam perkembangannya, konsep sejarah kini mendapat suatu pengertian baru. Hal itu
terjadi setelah adanya percampuran penulisan kronikel ketat secara kronologis, dan
narasi-narasi yang bebas yang dapat dilihat pada abad pertengahan, dikenalnya biografi
yang disebut juga vitae.

Dikenalnya istilah tersebut, khususnya pada biografi orang besar, menyebabkan Thomas Carlyle
(1841) seorang sejarawan dari Inggris mengatakan bahwa sejarah sebagai 'riwayat hidup orang-
orang besar atau pahlawan' semata. Tanpa adanya mereka, maka tidak ada sejarah.

Namun, lingkup sejarah tidak hanya untuk individu tertentu (orang-orang besar), saja seperti
Julius Caesar, Napoleon, Soekarno, dan lain-lain. Sejarah juga di dalamnya membahas kelompok
masyarakat yakni semua manusia.

Herodotus yang merupakan ahli sejarah dunia berkebangsaan Yunani, sekaligus bapak sejarah
dunia (The Father of History) menyatakan bahwa sejarah tidak berkembang ke arah depan
dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran dengan tingkatan tinggi
rendahnya terganti oleh keadaan manusianya.

Dari adanya beberapa definisi diatas, maka menunjukkan dengan tegas dan singkat bahwa
secara umum sejarah memiliki tiga yang bulat. R. Moh. Ali menyimpulkan sejarah diberi tiga
pengertian sebagai berikut:
1. Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan-perkembangan mengenai peristiwa
dan kejadian di masa lampau. 
2. Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yang
menyangkut perubahan nyata di dalam kehidupan manusia. 
3. Sejarah merupakan cerita yang tersusun secara sistematis (teratur dan rapi)
Pembelajaran sejarah merupakan interaksi yang ada dalam proses pada saat siswa belajar
tentang keadaan masa lalu, guna untuk kepentingan yang akan datang. Pembelajaran sejarah
merupakan mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses
perubhan dan perkembangan masyarakat yang ada di Indonesia maupun dunia dari masa
lampau hingga sekarang. Namun dalam perkembangan system pembelajaran yang semakin
maju ini siswa dituntut juga untuk memanfaatkan berbagai teknologi informasi yang ada.

Fungsi pembelajaran sejarah pada hakikatnya untuk meningkatkan pengertian atau


pemahaman yang mendalaam dan lebih baik tentang masa lampau dan juga masa sekarang
dalam interelasinya antara masa sekarang dengan masa lampau. Karena ada dua sifat ganda
sejarah ialah yang di ungkapkan sebagai berikut: “belajar dari sejarah tidak hanya belajar
melalui satu kali proses“. Untuk mempelajari masa sekarang melalui sorotan tinjauan masa
sekarang

Setiap proses pembelajaran pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai, demikian juga
pembelajaran sejarah. Di sekolah Pengajaran sejarah diterapkan agar setiap siswa berfikir
secara historis dan memahami akan nilai-nilai yang terkandung didalam peristiwa tersebut serta
menjadikan peristiwa sebagai pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga

Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa tujuan dari pembelajaran sejarah yaitu melalui
pembelajaran sejarah guru dapat membantu siswa dalam menerapkan cara siswa bertindak
dan berfikir baik secara analitis, logis maupun berfikir secara historis.

Anda mungkin juga menyukai