Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fatma Rosalina

NIM : 1401421355
No. Absen : 15
Mata Kuliah : Pendidikan Konservasi

Essai Kearifan Lokal

Tari Dolalak

Dolalak adalah kesenian khas dari Kabupaten Purworejo. Tarian ini merupakan
peninggalan pada zaman penjajahan Belanda. Asal kata Dolalak adalah dari not Do dan La
karena tarian ini diiringi hanya dengan alat musik dua nada menggunakan sepasang Kenong.
Menurut sejarahnya, tarian tersebut terinspirasi dari perilaku serdadu Belanda ketika beristirahat
di camp mereka saat masa penjajahan. Pada saat beristirahat itu para serdadu Belanda kemudian
melakukan pesta dengan minum minuman keras dan berdansa. Aktivitas tersebut kemudian ditiru
oleh orang pribumi dan terciptalah gerakan yang sederhana dan berulang-ulang yang kemudian
dinamakan tarian Dolalak.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, tarian Dolalak sekarang sudah diringi
dengan musik modern, yaitu keyboard. Lagu-lagu yang dimainkan pun bervariasi dan beragam.
Penari Dolalak pada mulanya dilakukan oleh para lelaki, berseragam hitam dan bercelana
pendek. Seragam ini menirukan seragam tentara belanda pada zaman dahulu. Seiring waktu,
muncullah generasi-generasi penari putri dengan disertai modifikasi-modifikasi seragam. Dan
sekarang, keberadaan penari putra amat jarang, salah satu grup penari yang masih memiliki
penari putra adalah grup tari Dolalak dari Kaligesing.

Hal yang paling menarik adalah ketika para pemain mengalami trance atau kesurupan.
Penari-penari Dolalak bisa mengalami trance, yaitu suatu kondisi mereka tidak sadar karena
sudah begitu larut dalam tarian dan musik. Tingkah mereka bisa aneh-aneh dan lucu. Dengan
gerakan yang rancak dan indah, penari yang kesurupan biasanya memakan sesaji yang diminta
berupa kembang mawar merah, kemenyan, telur dan lain-lain hingga merokok. Sebelum
merasuki tubuh pemain, sang arwah atau biasa disebut danyang dipanggil dengan lagu dan
gerakan tarian khusus. Rata-rata penari yang mengalami kesurupan itu bisa menari sekitar satu
jam. Setelah itu diberi doa khusus agar yang merasuki pemain kembali lagi ke tempat asalnya.
Saat kerasukan, penonton biasanya tambah terhibur,

Tarian Dolalak saat ini sudah berkembang pesat bahkan sudah menjadi brand image
Kabupaten Purworejo. Dolalak juga semakin populer di kalangan generasi muda. Hal ini tidak
luput dari peran Pemerintah Daerah Purworejo yang terus mengembangkan dan melestarikan
kesenian asli daerah Purworejo ini. Bahkan di setiap event-event tingkat nasional kesenian
Dolalak selalu tampil sebagai suatu kesenian yang unik. Di setiap lomba-lomba kesenian tingkat
nasional kesenian Dolalak selalu menjuarai.

Hal inilah yang mendorong Dolalak tetap lestari. Kesenian Dolalak selalu ditampilkan dalam
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia, Jambore Pramuka dari tingkat daerah sampai
Nasional, pertunjukkan budaya antar daerah, bahkan sudah melanglang ke beberapa negara di
Asia dan Eropa. Oleh karena itu Dolalak perli dipatenkan sebagai kesenian asli Indonesia pada
umumnya dan menjadi kesenian asli daerah Kabupaten Purworejo pada khususnya. Hal ini
bertujuan agar Dolalak tidak diklaim sebagai milik perseorangan, daerah, atau bahkan bangsa
lain.

Anda mungkin juga menyukai