TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Pencaksilat
Pencak silat adalah salah satu olahraga beladiri yang berakar dari bangsa
Melayu. Dari segi linguistik kawasan orang Melayu adalah kawasan Laut
penduduk Melayu adalah suatu etnis di antara ratusan etnis yang mendiami
kawasan itu (Oong Maryono, 2000: 3). Silat adalah intisari pencak untuk
secara fisik membela diri dan tidak dapat digunakan untuk pertunjukan (Oong
Maryono, 2000: 5). Silat adalah gerak bela-serang yang erat hubungannya
nurani manusia dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sama halnya
5
6
akhirnya menyerang musuh, dengan atau tanpa senjata. Maka menurut Herry
Sismiarto (1997: 15), pencak silat dan dewasa ini berlaku sebagai istilah
pencak dan silat di Indonesia dalam suatu pertemuan di Surakarta pada tahun
Ikatan Pencak Silat Indonesia ini dipelopori oleh sepuluh perguruan Pencak
Silat Besar yaitu: (1) Persaudaraan Setia Hati, (2) Persaudaraan Setia Hati
Terate, (3) Perpi Harimurti, (4) Phasadja Mataram, (5) Persatuan Pencak Silat
Indonesia, (6) Perisai Diri, (7) Tapak Suci, (8) Perisai Putih, (9) Keluarga
Pencak silat terdapat unsur seni yang cukup menonjol terutama jika
dilihat dari elemen kembangan atau bunga pencak silat dan unsur tarung
diperkuat adanya Munas IPSI XII bahwa pencak silat adalah olahraga prestasi
yang terdiri dari empat kategori yaitu kategori tanding, tunggal, ganda dan
regu (Munas XII IPSI, 2007: ii). Seorang atlet yang bertanding dalam
kategori tanding dibutuhkan teknik, taktik, mental dan stamina yang baik.
7
menampilkan 2 (dua) orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling
2007:1).
menjadi beberapa cabang yaitu: (a) Pencak Silat Seni adalah cabang pencak
silat yang keseluruhan teknik dan jurusnya merupakan modifikasi dari teknik
dan jurus pencak silat beladiri sesuai dengan kaidah-kaidah estetika dan
Pencak Silat Mental Spiritual adalah cabang pencak silat yang keseluruhan
falsafah pencak silat; (c) Pencak Silat Olahraga adalah cabang pencak silat
prestasi olahraga; (d) Pencak Silat Beladiri adalah cabang pencak silat yang
pertandingan yang menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang berbeda.
tunggal baku secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan, dengan
tangan kosong dan bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan
yang berlaku untuk kategori ini (Munas IPSI, 2007: 1). Kategori ganda adalah
kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan dua orang pesilat dari
kubu yang sama, memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik jurus serang
bela pencak silat yang dimiliki. Gerakan serang bela ditampilkan secara
terencana, efektif, estetis, mantap dan logis dalam sejumlah rangkaian seri
yang teratur, baik bertenaga dan cepat maupun dalam gerakan lambat penuh
tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini
kemahirannya dalam jurus regu baku secara benar, tepat, mantap, penuh
9
penjiwaan dan kompak dengan tangan kosong serta tunduk kepada ketentuan
dan peraturan yang berlaku untuk kategori ini (Munas IPSI, 2007: 2).
Pencak silat sebagai olahraga bela diri adalah sama dengan olahraga
lainnya yang terbentuk dari beberapa pola gerak atau teknik dasar tertentu.
Pada cabang olahraga bela diri pencak silat ini terdapat dua pola gerakan
dasar yang utama yaitu serangan dan bertahan. Serangan adalah bentuk
strategi bela diri pencak silat yang dalam keadaan tertentu harus diterapkan.
bagian dari kaki yang dijadikan sebagai media untuk melakukan serangan
terhadap lawan seperti ujung kaki, tumit dan telapak kaki. Bagianbagian dari
kaki tersebut yang diarahkan ke sasaran pada bagian tubuh lawan. “Serangan
1996: 31). Pemilihan sasaran pada bagian tubuh lawan dalam melakukan
juga keadaan lawan. Seorang pesilat harus dapat dengan cermat memilih dan
melakukan serangan.
yang melibatkan anggota tubuh yaitu tungkai untuk dijadikan sebagai senjata
tersebut, maka potensi tubuh yaitu panjang tungkai dapa menjadi penentu
Menurut Agusti (1992: 87) bahwa “tendangan dalam pencak silat adalah
yang beraneka ragam agar serangan yang dilancarkan dapat dengan telak
b. Tendangan samping,
keseimbangan tubuh dan pengerahan tenaga pada kaki sering menjadi hal
maksimal (tenaga eksplosif) pada kaki penendang ke arah tubuh atau bagian
tubuh lawan, tentu hasilnya akan lebih efektif. Pada saat tendangan dilakukan,
perlu kemampuan bertumpu pada kaki (kuda-kuda) pada satu kaki serta
kaki dijadikan sebagai kaki penendang yang diangkat dengan gerakan cepat
setinggi lutut dengan tetap memperhatikan arah sasaran pada tubuh lawan.
12
diluruskan hingga kaki mencapai sasaran dengan ujung kaki yang menyentuh
menghadap, serong depan dan kuda-kuda tengah, tergantung pada kaki yang
mana akan digunakan untuk menendang. Apabila kaki yang satu menendang,
maka kaki yang lainnya menjadi kaki tumpu. Kaki rtumpu sedikit
meliputi: (1) mengangkat paha ke depan sejajar dengan pinggul. Lutut dalam
keadaan bengkok sehingga terjadi anterflexi pada tungkai atas dan retroflexi
pada tungkai bawah. Otot yang berkontraksi pada gerakan ini adalah otototot
rectus femoris, sartorius, tensor fascia latae, glutaei medius dan musculus
tungkai atas dan tungkai bawah. Otot yang berfungsi pada gerakan ini adalah
otot-otot paha bagian belakang yaitu; musculus biceps femoris, soleus, flexor
dan extensor hallucis longus. Dari segi mekanika gerakan, sendi lutut
gerakan tersebut diteruskan ke tulang tibia dan fibula (os scuris) sebagai force
(lengan gaya).Bagian kaki yang mengenai sasaran adalah ujung telapak kaki;
13
depan dengan ujung kaki yang telah ditekuk, tetapi kaki penendang perlu
posisi siap siaga untuk menangkis atau mengelakkan serangan lawan, serta
Jika kaki penendang adalah kaki kanan, maka teknik tendangan lurus ke
depan dalam pencak silat dimulai dengan sikap pasang tangan kiri dijulurkan
ke depan dan tangan kanan dikepalkan di depan dada untuk membentuk sikap
kokoh. Kedua kaki dalam posisi segaris, berat badan berada di atas kaki
arah depan setinggi dengan perut. Tendangan harus segera ditarik secepat
mungkin pada posisi semula. Posisi tangan pada waktu melakukan tendangan
samping, maka dapat menggunakan bagian luar kaki atau sisi kaki.
dilakukan dengan bagian kaki yang akan masuk ke daerah sasaran pada tubuh
lawan adalah bagian tumit. Bentuk tendangan ini dipergunakan apabila lawan
berada di belakang. Pada tendangan busur (sabit) atau tendangan putar, teknik
kaki dan ujung kaki yang dipergunakan untuk mengenai sasaran pada bagian
tubuh lawan.
ditunjang dengan sikap kuda-kuda yang mantap serta dengan sikap tangan
dan tubuh yang benar. Penguasaan keseimbangan badan pada saat tendangan