Anda di halaman 1dari 5

2.

Tendangan dalam pencak silat

Pencak silat sebagai olahraga bela diri adalah sama dengan olahraga

lainnya yang terbentuk dari beberapa pola gerak atau teknik dasar tertentu.

Pada cabang olahraga bela diri pencak silat ini terdapat dua pola gerakan

dasar yang utama yaitu serangan dan bertahan. Serangan adalah bentuk

strategi bela diri pencak silat yang dalam keadaan tertentu harus diterapkan.

Serangan yang dilakukan dengan menggunakan tendangan akan

memperoleh nilai lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan tangan

dalam suatu pertandingan. Menurut Subroto, dkk., (1996: 39) bahwa

“serangan dengan menggunakan kaki/tungkai (disebut tendangan), dapat

dilakukan dengan menggunakan ujung kaki, tumit, dan telapak kaki.”

Tendangan pada olahraga pencak silat dapat dilakukan dengan

beberapa bagian dari kaki yang dijadikan sebagai media untuk melakukan

serangan terhadap lawan seperti ujung kaki, tumit dan telapak kaki. Bagianbagian dari kaki tersebut
yang diarahkan ke sasaran pada bagian tubuh

lawan. “Serangan adalah tendangan pada suatu sasaran di bagian tubuh

lawan”(Subroto, dkk., 1996: 31). Pemilihan sasaran pada bagian tubuh lawan

dalam melakukan tendangan sangat ditentukan oleh pola pelaksanaan

gerakan tendangan dan juga keadaan lawan. Seorang pesilat harus dapat

dengan cermat memilih dan menggunakan tendangan yang sesuai dengan

tuntutan yang dibutuhkan untuk melakukan serangan.

Tendangan merupakan pola gerak yang memiliki karakteristik tertentu

yang melibatkan anggota tubuh yaitu tungkai untuk dijadikan sebagai senjata

dalam melancarkan serangan ke sasaran tubuh lawan. Kemampuan

jangkauan tendangan pada sasaran tubuh lawan sangat menentukan untuk

tercapainya tujuan tendangan yang dilakukan. Untuk mencapai jangkauan

tendangan tersebut, maka potensi tubuh yaitu panjang tungkai dapa menjadi

9
penentu tingkat kemampuan tendangan dalam olahraga pencak silat.

Menurut Agusti (1992: 87) bahwa “tendangan dalam pencak silat adalah

serangan dengan meluruskan tungkai sehingga dapat mengenai lawan.

Kosasi (1994: 132) mengemukakan bahwa “tendangan pencak silat adalah

serangan dengan meluruskan kaki.”

Pesilat dituntut mampu menguasai serangan-serangan dengan

tendangan yang beraneka ragam agar serangan yang dilancarkan dapat

dengan telak mengenai sasaran tubuh lawan. Olahraga pencak silat, terdiri

dari beberapa macam tendangan yaitu:

1. Tendangan lurus ke depan,

2. Tendangan samping,

3. Tendangan belakang, dan

4. Tendangan busur/putar (Subroto, dkk., 1996: 39).

Teknik pelaksanaan tendangan dilakukan dengan salah satu kaki,

sedangkan kaki yang lainnya menjadi kaki tumpu. Kemampuan menjaga

keseimbangan tubuh dan pengerahan tenaga pada kaki sering menjadi hal

yang dominan dapat menentukan efektifnya tendangan yang dilakukan. Jadi

serangan dengan menggunakan tendangan dilakukan dengan mengangkat

kaki penendang setinggi lutut, lalu dengan mengendalikan keseimbangan

gerakan kaki ke sasaran yang hendak dicapai. Apabila tendangan dapat

dilakukan dengan mengerahkan kekuatan dan kecepatan dengan kontraksi

maksimal (tenaga eksplosif) pada kaki penendang ke arah tubuh atau bagian

tubuh lawan, tentu hasilnya akan lebih efektif. Pada saat tendangan

dilakukan, perlu kemampuan bertumpu pada kaki (kuda-kuda) pada satu kaki

serta kemampuan menjaga keseimbangan tubuh.

Pelaksanaan tendangan lurus ke depan dilakukan dengan cara salah

satu kaki dijadikan sebagai kaki penendang yang diangkat dengan gerakan
cepat setinggi lutut dengan tetap memperhatikan arah sasaran pada tubuh

lawan. Pada saat melakukan tendangan lurus ke depan, lutut kaki penendang

diluruskan hingga kaki mencapai sasaran dengan ujung kaki yang menyentuh

sasaran. Tendangan lurus ke depan dapat dilakukan dengan kuda-kuda

sejajar menghadap, serong depan dan kuda-kuda tengah, tergantung pada

kaki yang mana akan digunakan untuk menendang. Apabila kaki yang satu

menendang, maka kaki yang lainnya menjadi kaki tumpu. Kaki rtumpu sedikit

dibengkokkan untuk menjaga keseimbangan badan pada saat tendangan

dilakukan agar pesilat tidak mudah jatuh.

Tendangan lurus ke dapan dapat dilakukan dengan gerakan yamng

meliputi: (1) mengangkat paha ke depan sejajar dengan pinggul. Lutut dalam

keadaan bengkok sehingga terjadi anterflexi pada tungkai atas dan retroflexi

pada tungkai bawah. Otot yang berkontraksi pada gerakan ini adalah otototot paha bagian depan
sebagai penggerak utama yaitu; musculus illiopsoas,

rectus femoris, sartorius, tensor fascia latae, glutaei medius dan musculus

10

adductores; (2) meluruskan tungkai bawah ke depan dengan jari-jari kaki

ditekuk ke atas. Gerakan ini menyebabkan terjadinya eksistensi antara

tungkai atas dan tungkai bawah. Otot yang berfungsi pada gerakan ini adalah

otot-otot paha bagian belakang yaitu; musculus biceps femoris, soleus, flexor

hallucis longus, tuibialis posterior, pronaci longus, extensor digitorum longus,

dan extensor hallucis longus. Dari segi mekanika gerakan, sendi lutut

(articulatio knee) merupakan sumbu gerakan. Tenaga yang diperoleh dari

gerakan tersebut diteruskan ke tulang tibia dan fibula (os scuris) sebagai

force (lengan gaya).Bagian kaki yang mengenai sasaran adalah ujung

telapak kaki; (3) menarik kembali kaki penendang sambil mengambil posisi

untuk mengantisipasi serangan lawan. Sebenarnya, gerakan tendangan lurus

ke depan sudah selesai dengan berakhirnya gerakan meluruskan tungkai ke


depan dengan ujung kaki yang telah ditekuk, tetapi kaki penendang perlu

ditarik dengan cepatan setelah melakukan tendangan agar dapat mengambil

posisi siap siaga untuk menangkis atau mengelakkan serangan lawan, serta

untuk mengambil posisi untuk menyerang kembali.

Jika kaki penendang adalah kaki kanan, maka teknik tendangan lurus

ke depan dalam pencak silat dimulai dengan sikap pasang tangan kiri

dijulurkan ke depan dan tangan kanan dikepalkan di depan dada untuk

membentuk sikap kokoh. Kedua kaki dalam posisi segaris, berat badan

berada di atas kaki depan. Kemudian kaki kanan (kaki yang di belakang)

disodokkan lurus ke arah depan setinggi dengan perut. Tendangan harus

segera ditarik secepat mungkin pada posisi semula. Posisi tangan pada

waktu melakukan tendangan dikepal dan diletakkan di samping badan.

Pada tendangan samping, pelaksanaa gerakannya yaitu mengangkat

salah satu kaki kaki (kaki penendang) setinggi lutut kemudian diluruskan kaki

penendang ke samping. Badan dicondong kan sedikit ke samping belakang

untuk menjaga keseimbangan ketika serangan tendangan dilakukan. Dengan

tendangan samping, maka dapat menggunakan bagian luar kaki atau sisi

kaki.

Pada tendangan ke belakang, pelaksanaannya dimulai dengan

mengangkat salah satu kaki setinggi lutut kemudian mengayunkan kaki

penendang ke belakang, dengan kedua tangan menahan di lantai agar dapat

mempertahankan keseimbangan badan. Tendangan ke belakang tersebut

dilakukan dengan bagian kaki yang akan masuk ke daerah sasaran pada

tubuh lawan adalah bagian tumit. Bentuk tendangan ini dipergunakan apabila

lawan berada di belakang.

Pada tendangan busur (sabit) atau tendangan putar, teknik

pelaksanaannya adalah kaki penendang diangkat lurus dan diputar, gerakan


putaran tendangan bersumbu pada kaki tumpu. Badan condongkan ke depan untuk menjaga
keseimbangan. Untuk bentuk tendangan ini, bagian punggung

11

kaki dan ujung kaki yang dipergunakan untuk mengenai sasaran pada bagian

tubuh lawan.

Agar pelaksanaan jenis-jenis tendangan dapat lebih efektif, maka

harus ditunjang dengan sikap kuda-kuda yang mantap serta dengan sikap

tangan dan tubuh yang benar. Penguasaan keseimbangan badan pada saat

tendangan dilakukan akan banyak membantu dalam melancarkan serangan

dengan tendangan pada olahraga pencak silat.

Anda mungkin juga menyukai