• Indah 14220200039 • Futri Farhana 14220200048 Pengertian Amenorea Amenore adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi,meskipun berdasarkan periode mentruasi seharusnya wanita tersebut mengalami menstruasi. Amenore dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : 1. Amenore primer. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik. 2. Amenore sekunder : Ketika wanita yang pernah mendapatkan menstruasi, tetapi kemudian berhenti setelah periode. Diagnosa yang terjadi pada amenore primer termasuk diantaranya vaginal agenesis, sindroma insensitifitas androgen, sinroma Turner. Diagnosa yang lain tergantung pada pemeriksaan yang lain.. Etiologi Amenore Primer Amenore Sekunder a) Kelainan kromosom a) Kehamilan b) Masalah hipotalamus b) Kontrasepsi c) Hipofisis c) Menyusui d) Kurangnya organ reproduksi d) Stres e) Struktural abnormal pada e) Obat-obatan vagina f) Ketidakseimbangan hormone g) Berat badan rendah h) Olahraga berlebihan i) Kerusakan tiroid j) Masalah di jaringan rahim k) Ketidakcukupan ovarium primer Patofisiologi Tidak adanya uterus, baik itu sebagai kelainan atau sebagai bagian dari sindrom hemaprodit seperti testicular feminization, adalah penyebab utama dari amenore primer. Testicular feminization disebabkan oleh kelainan genetik. Klien dengan aminore primer yang diakibatkan oleh testicular feminization menganggap dan menyampaikan dirinya sebagai 9 wanita yang normal, memiliki tubuh feminin. Vagina kadang – kadang tidak ada atau mengalami kecacatan, tapi biasanya terdapat vagina. Vagina tersebut berakhir sebagai kantong kosong dan tidak terdapat uterus. Gonad, yang secara morfologi adalah testis berada di kanal inguinalis. Keadaan seperti ini menyebabkan klien mengalami amenore yang permanen. Amenore sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar fungsi hipotalamus-hipofosis-ovarium. Hal ini berarti bahwa aksis hipotalamus-hipofosis-ovarium dapat bekerja secara fungsional. Amenore yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh adanya obstruksi terhadap aliran darah yang akan keluar uterus, atau bisa juga karena adanya abnormalitas regulasi ovarium sperti kelebihan androgen yang menyebabkan polycystic ovary syndrome. Manifestasi Klinis Tanda dan gejala yang muncul diantaranya : a. Tidak terjadi haid b. Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun. c. Nyeri kepala d. Badan lemah
Tanda dan gejala tergantung dari penyebabnya :
a. Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda – tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak serta perubahan bentuk tubuh. b. Jika penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran perut. c. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab. d. Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat ( moon face ), perut buncit, dan lengan serta tungkai yang lurus. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore : a. Sakit kepala b. Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui ) c. Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa ) d. Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti e. Vagina yang kering f. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria ), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul maupun tes kehamilan harus dilakukan untuk menjauhkan dari diagnosa kehamilan. Tes darah yang dapat dilakukan untuk mengecek kadar hormon, antara lain: 1. Follicle stimulating hormone (FSH). 2. Luteinizing hormone (LH). 3. Prolactin hormone (hormon prolaktin). 4. Serum hormone (seperti kadar hormon testoteron). 5. Thyroid stimulating hormone (TSH). Tes lain yang dapat dilakukan, meliputi: 1. Biopsi endometrium. 2. Tes genetik. 3. MRI. 4. CT scan Penatalaksanaan Komplikasi Pengelolaan pada klien ini tergantung dari 1. Infertilitas atau ketidaksuburan. Jika penyebab. Bila penyebab adalah kemungkinan tubuh wanita tidak berovulasi dan tidak genetic, prognosa kesembuhan buruk. Menurut menstruasi, maka tidak bisa hamil. beberapa penelitian dapat dilakukan terapi sulih 2. Osteoporosis. Jika amenore disebabkan hormone, namun fertilitas belum tentu dapat oleh kadar estrogen yang rendah, maka dipertahankan. Pengobatan yang dilakukan sesuai akan berisiko osteoporosis - keropos dengan penyebab dari amenorrhea yang dialami, atau melemahnya tulang apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu. Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami Amenorrhea Primer. Sedangkan pada Amenore tiroid atau disebabkan oleh gangguan hipofisis dapat diobati dengan obat- 13 obatan. Asuhan Keperawatan Pengkajian Diagnosa
Secara teori pengkajian dimulai dengan 1. Cemas b.d krisis situasi
pengumpulan data, pengelompokan, atau 2. Kurang pengetahuan b.d kurang analisa data, dan perumusan diagnosa, informasi yang di dapatkan pengkajian juga merupakan tahap pertama tentang penyakitnya dari proses keperawatan 3. Gangguan konsep diri : HDR yang Data yang dikumpulkan berupa: data di hubungkan denga dasar yaitu semua informasi tentang klien ketidaknormalan mencakup : 4. Isolasi sosial b.d HDR • riwayat kesehatan 5. Perubahan proses keluarga b.d • riwayat keluhan utama komunikasi yang tidak efektif • riwayat kesehatan masa lalu dengan keluarga • riwayat kesehatan keluarga 6. Koping keluarga tidak efektif b.d • riwayat psikososial dan riwayat komunikasi yang tidak efektif spiritual. Intervensi 1) cemas berhubungan dengan krisis situasi 2) Kurang pengtahuan b.d kurang informasi yang di dapat tentang penyakitnya a. Kaji tingkat kecemasan b. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati a. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien c. Beri dorongan pada pasien untuk tentang penyakitnya yang di derita mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk b. Memberikan pengajaran sesuai dengan mengeksternalisasikan kecemasan tingkat pemahaman pasien d. Anjurkan distraksi seperti nonton tv, c. Memberikan informasi dari sumber- dengar radio sumber yang akurat dan dapat di e. Singkirkan stimulasi yang berlebihan pertanggung jawabkan 3) Gangguaan konsep diri : HDR b,d 4) Isolasi sosial b.d HDR ketidaknormalan a. Bina hubungan saling percaya a. Terapkan hubungan saling percaya b. Bantu pasien untuk membedakan antara b. Cipatakan batasan terhadap presepsi dengan kenyataan penungkapan negative c. Identifikasi dengan pasien faktor-faktor c. Bantu untuk mengedintifikasi respon yang mempengaruhi perasaan isolasi positif terhadap orang lain sosial d. Bantu penyusunan tujuan yang realitas d. Dukung hubungan dengan ornag lain yang untuk mecapaii harga diri rendah yang mempunyai ketertarikan yang sama tinggi 5. Perubahan proses keluarga b.d komunikasi 6. Koping keluarga tidak efetif b.d yang tidak efektif dalam keluarga komunikasi yang tidak efektif dalam keluarga Menggunakan strategi penyelesaian masalah a. Bantu keluarga dalam mengidentifikasi yang lebih fleksibel perilaku yang mungkin menghambat pengobatan yang dianjurkan a. Tingkatkan hubungan saling b. Bantu keluarga mengidentifikasi kekuatan percaya,keterbukaan dalam keluarga personal b. Anjurkan pasien untuk berfokus pada c. Pertahankan ritual atau rutinitas keluarga aspek positif misal makan bersama c. Bantu keluarga dalam mengambil d. Berikan penguatan positif terhdap keputusan dan memecahkan masalah penggunaan mekanisme koping yang efektif d. Beri dorongan dalam keluarga untuk menyadari perubahan pada hubungan interpersonal 7. Koping individu tidak efektif b.d penyakitnya
a. Bina hubungan saling percaya
b. Kaji status koping individu yang ada c. Membantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan personal d. Jika individu marah : gali mengapa individu marah ,akui bahwa setiap orang dapat marah e. Instruksikan individu untuk melakukan teknik relaksasi Implementasi Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Ukuran implementiasi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien- keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul 18
dikemudian hari. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada
kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan dan kegiatan komunikasi (Ghofur, 2016). Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proseskeperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi keperawatan mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selaluberkaitan dengan tujuan yaitu pada komponen kognitif, afektif, psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang spesifik. Kesimpulan Amenore adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi, meskipun berdasarkan periode mentruasi seharusnya wanita tersebut mengalami menstruasi. Amenore dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : Amenore primer : Ketika wanita 16 tahun dengan pertumbuhan seksual sekunder normal atau 14 tahun tanpa adanya pertumbuhan seksual sekunder; tidak mendapatkan menstruasi. Dan amenore sekunder : Ketika wanita yang pernah mendapatkan menstruasi, tidak mendapatkan menstruasi. Terimakasih