Anda di halaman 1dari 17

Amenorea

Kelompok 1

• Putri Aisyah Sumaji 14220200031


• Indah 14220200039
• Futri Farhana 14220200048
Pengertian Amenorea
Amenore adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi,meskipun
berdasarkan periode mentruasi seharusnya wanita tersebut mengalami menstruasi. Amenore
dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1. Amenore primer. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat
dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan
genetik.
2. Amenore sekunder : Ketika wanita yang pernah mendapatkan menstruasi, tetapi
kemudian berhenti setelah periode. Diagnosa yang terjadi pada amenore primer termasuk
diantaranya vaginal agenesis, sindroma
insensitifitas androgen, sinroma Turner. Diagnosa yang lain tergantung pada pemeriksaan
yang lain..
Etiologi
Amenore Primer Amenore Sekunder
a) Kelainan kromosom a) Kehamilan
b) Masalah hipotalamus b) Kontrasepsi
c) Hipofisis c) Menyusui
d) Kurangnya organ reproduksi d) Stres
e) Struktural abnormal pada e) Obat-obatan
vagina f) Ketidakseimbangan hormone
g) Berat badan rendah
h) Olahraga berlebihan
i) Kerusakan tiroid
j) Masalah di jaringan rahim
k) Ketidakcukupan ovarium primer
Patofisiologi
Tidak adanya uterus, baik itu sebagai kelainan atau sebagai bagian dari sindrom hemaprodit seperti
testicular feminization, adalah penyebab utama dari amenore primer. Testicular feminization
disebabkan oleh kelainan genetik. Klien dengan aminore primer yang diakibatkan oleh testicular
feminization menganggap dan menyampaikan dirinya sebagai 9 wanita yang normal, memiliki tubuh
feminin. Vagina kadang – kadang tidak ada atau mengalami kecacatan, tapi biasanya terdapat
vagina. Vagina tersebut berakhir sebagai kantong kosong dan tidak terdapat uterus. Gonad, yang
secara morfologi adalah testis berada di kanal inguinalis. Keadaan seperti ini menyebabkan klien
mengalami amenore yang permanen.
Amenore sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar fungsi hipotalamus-hipofosis-ovarium.
Hal ini berarti bahwa aksis hipotalamus-hipofosis-ovarium dapat bekerja secara fungsional.
Amenore yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh adanya obstruksi terhadap aliran darah
yang akan keluar uterus, atau bisa juga karena adanya abnormalitas regulasi ovarium sperti
kelebihan androgen yang menyebabkan polycystic ovary syndrome.
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
a. Tidak terjadi haid
b. Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun.
c. Nyeri kepala
d. Badan lemah

Tanda dan gejala tergantung dari penyebabnya :


a. Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan
ditemukan tanda – tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut
ketiak serta perubahan bentuk tubuh.
b. Jika penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran perut.
c. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang
cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
d. Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat ( moon face ), perut buncit,
dan lengan serta tungkai yang lurus.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore :
a. Sakit kepala
b. Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak
sedang menyusui )
c. Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa )
d. Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
e. Vagina yang kering
f. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola
pria ), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul maupun tes kehamilan harus dilakukan untuk menjauhkan
dari diagnosa kehamilan. Tes darah yang dapat dilakukan untuk mengecek kadar hormon, antara
lain:
1. Follicle stimulating hormone (FSH).
2. Luteinizing hormone (LH).
3. Prolactin hormone (hormon prolaktin).
4. Serum hormone (seperti kadar hormon testoteron).
5. Thyroid stimulating hormone (TSH).
Tes lain yang dapat dilakukan, meliputi:
1. Biopsi endometrium.
2. Tes genetik.
3. MRI.
4. CT scan
Penatalaksanaan Komplikasi
Pengelolaan pada klien ini tergantung dari 1. Infertilitas atau ketidaksuburan. Jika
penyebab. Bila penyebab adalah kemungkinan tubuh wanita tidak berovulasi dan tidak
genetic, prognosa kesembuhan buruk. Menurut menstruasi, maka tidak bisa hamil.
beberapa penelitian dapat dilakukan terapi sulih 2. Osteoporosis. Jika amenore disebabkan
hormone, namun fertilitas belum tentu dapat oleh kadar estrogen yang rendah, maka
dipertahankan. Pengobatan yang dilakukan sesuai akan berisiko osteoporosis - keropos
dengan penyebab dari amenorrhea yang dialami, atau melemahnya tulang
apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit
dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk
mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik
yang berlebih juga dapat membantu. Pembedahan
atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami
Amenorrhea Primer. Sedangkan pada Amenore
tiroid atau disebabkan oleh gangguan hipofisis
dapat diobati dengan obat- 13 obatan.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian Diagnosa

Secara teori pengkajian dimulai dengan 1. Cemas b.d krisis situasi


pengumpulan data, pengelompokan, atau 2. Kurang pengetahuan b.d kurang
analisa data, dan perumusan diagnosa, informasi yang di dapatkan
pengkajian juga merupakan tahap pertama tentang penyakitnya
dari proses keperawatan 3. Gangguan konsep diri : HDR yang
Data yang dikumpulkan berupa: data di hubungkan denga
dasar yaitu semua informasi tentang klien ketidaknormalan
mencakup : 4. Isolasi sosial b.d HDR
• riwayat kesehatan 5. Perubahan proses keluarga b.d
• riwayat keluhan utama komunikasi yang tidak efektif
• riwayat kesehatan masa lalu dengan keluarga
• riwayat kesehatan keluarga 6. Koping keluarga tidak efektif b.d
• riwayat psikososial dan riwayat komunikasi yang tidak efektif
spiritual.
Intervensi
1) cemas berhubungan dengan krisis situasi 2) Kurang pengtahuan b.d kurang informasi
yang di dapat tentang penyakitnya
a. Kaji tingkat kecemasan
b. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati a. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien
c. Beri dorongan pada pasien untuk tentang penyakitnya yang di derita
mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk b. Memberikan pengajaran sesuai dengan
mengeksternalisasikan kecemasan tingkat pemahaman pasien
d. Anjurkan distraksi seperti nonton tv, c. Memberikan informasi dari sumber-
dengar radio sumber yang akurat dan dapat di
e. Singkirkan stimulasi yang berlebihan pertanggung jawabkan
3) Gangguaan konsep diri : HDR b,d 4) Isolasi sosial b.d HDR
ketidaknormalan
a. Bina hubungan saling percaya
a. Terapkan hubungan saling percaya b. Bantu pasien untuk membedakan antara
b. Cipatakan batasan terhadap presepsi dengan kenyataan
penungkapan negative c. Identifikasi dengan pasien faktor-faktor
c. Bantu untuk mengedintifikasi respon yang mempengaruhi perasaan isolasi
positif terhadap orang lain sosial
d. Bantu penyusunan tujuan yang realitas d. Dukung hubungan dengan ornag lain yang
untuk mecapaii harga diri rendah yang mempunyai ketertarikan yang sama
tinggi
5. Perubahan proses keluarga b.d komunikasi 6. Koping keluarga tidak efetif b.d
yang tidak efektif dalam keluarga komunikasi yang tidak efektif dalam keluarga
Menggunakan strategi penyelesaian masalah
a. Bantu keluarga dalam mengidentifikasi yang lebih fleksibel
perilaku yang mungkin menghambat
pengobatan yang dianjurkan a. Tingkatkan hubungan saling
b. Bantu keluarga mengidentifikasi kekuatan percaya,keterbukaan dalam keluarga
personal b. Anjurkan pasien untuk berfokus pada
c. Pertahankan ritual atau rutinitas keluarga aspek positif
misal makan bersama c. Bantu keluarga dalam mengambil
d. Berikan penguatan positif terhdap keputusan dan memecahkan masalah
penggunaan mekanisme koping yang efektif d. Beri dorongan dalam keluarga untuk
menyadari perubahan pada hubungan
interpersonal
7. Koping individu tidak efektif b.d penyakitnya

a. Bina hubungan saling percaya


b. Kaji status koping individu yang ada
c. Membantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan personal
d. Jika individu marah : gali mengapa individu marah ,akui bahwa
setiap orang dapat marah
e. Instruksikan individu untuk melakukan teknik relaksasi
Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan. Ukuran implementiasi keperawatan yang diberikan kepada klien
terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi,
pendidikan untuk klien- keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah
kesehatan yang muncul 18

dikemudian hari. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada


kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan,
strategi implementasi keperawatan dan kegiatan komunikasi (Ghofur, 2016).
Evaluasi
keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian
proseskeperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan
yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi
keperawatan mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan
keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian
adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi
selaluberkaitan dengan tujuan yaitu pada komponen kognitif, afektif,
psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang spesifik.
Kesimpulan
Amenore adalah kondisi di mana seorang wanita tidak
mengalami menstruasi, meskipun berdasarkan periode
mentruasi seharusnya wanita tersebut mengalami
menstruasi. Amenore dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
: Amenore primer : Ketika wanita 16 tahun dengan
pertumbuhan seksual sekunder normal atau 14 tahun tanpa
adanya pertumbuhan seksual sekunder; tidak mendapatkan
menstruasi. Dan amenore sekunder : Ketika wanita yang
pernah mendapatkan menstruasi, tidak mendapatkan
menstruasi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai