Anda di halaman 1dari 7

Senin, 12 Oktober 2020

Teori Keperawatan

 Teori Phil Barker Tidal Model of Mental Health Recovery

 
Teori Phil Barker merupakan model tidal. Model ini mengatakan bahwa ada hal-hal
yang sangat esensial dalam sebuah keperawatan yakni kesehatan mental (kebutuhan
kejiwaan). Model tidal ini ditandai dengan dua asumsi dasar yang pertama adalah hanya
perubahan yang bersifat tetap, dimana pengalaman yang selalu terjadi pada manusia akan
secara konstan mempengaruhi perubahan manusia. Asumsi kedua adalah disaat manusia
mengalami tekanan psikis yang cukup tinggi. Manusia tersebut akan membutuhkan terapi
yang bisa membuat mereka rileks dan kembali memulai perbaikan terhadap masalah yang
mereka alami.
Dua asumsi dasar dalam Model Tidal. Pertama, perubahan itu pasti. Tidak ada yang
abadi. Semua manusia mengalami perubahan secara terus menerus dan manusia secara pasti
terus berubah. Ini berarti nilai dari menolong sesama menjadi lebih peka terhadap bagaimana
perubahan terjadi di antara dan di sekeliling mereka. Kedua, manusia adalah kisah hidup
mereka. Mereka tidak lebih dan tidak kurang hanyalah kumpulan kisah dari pengalaman
hidup mereka. Kisah seseorang selalu terbingkai dalam sudut pandang orang pertama dan
kisah tentang bagaimana seseorang dapat berada disini mengalami masalah hidup dan
mendapatkan materi-materi untuk solusi masalah kehidupan. Pada akhirnya, masalah kita
adalah milik kita dan bersifat unik (Tomey M.A, Aligood,2006).
Model tidal beranggapan bahwa saat manusia terperangkap dalam masalah psikis, ini
diumpamakan mereka beresiko tenggelam dalam tekanan. Semua orang yang berada dalam
keadaan ini membutuhkan suatu perlindungan yang aman dimana mereka bisa beristirahat
untuk menata kembali kehudupannya. Sampai mereka memperoleh kembali kekuatan dan
kepercayaan diri untuk mengarungi hidup.
 

Sumber Teoritis Phill Barker

Model pasang surut menarik metafora filosofis inti dari teori chaos, seperti yang tak
terduga-namun dibatasi-sifat perilaku manusia dan pengalaman dibandingkan dengan aliran
dinamis dan kekuatan air dan gelombang pasang laut. (Barker, 2001)

Tidal model diaplikasikan melalui enam kunci asumsi filosofis yaitu:


1.    keyakinan tentang keingintahuan dalam arti positif
2.    pengakuan atas kekuatan sumberdaya, daripada berfokus pada masalah, kekurangan atau
kelemahan
3.    menghormati keinginan seseorang, bukannya paternalistik
4.    penerimaan paradoks krisis sebagai peluang
5.    mengakui bahwa semua tujuan berfokus pada seseorang
6.    keutamaan mengejar elegan dengan cara sederhana yang mungkin harus dicari

Proses Keterlibatan (Engagement Process)


Agar praktisi dapat memulai proses keterlibatan menggunakan Tidal model, hal-hal
yang perlu diperhatikan:
1.    bahwa pemulihan mungkin terjadi
2.    bahwa perubahan tidak bisa dihindari, tidak ada yang tetap
3.    bahwa pada akhirnya, orang tahu apa yang terbaik untuk mereka
4.    bahwa orang memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan untuk memulai
5.    perjalanan pemulihan
6.    bahwa orang tersebut adalah guru dan tenaga penolong/praktisi adalah muridnya
7.    bahwa tenaga penolong/praktisi harus kreatif dan mempunyai rasa ingin tahu dalam
mempelajari apa yang perlu dilakukan untuk membantu seseorang

Proses keterlibatan dengan orang yang dalam masalah dan kesusahan terjadi dalam tiga
domain atau dimensi. Dengan Tidal model, praktisi mengeksplorasi dimensi-dimensi tersebut
untuk sadar akan situasi di saat ini dan menentukan apa yang harusnya terjadi sekarang.
1.    Domain diri (self–domain) adalah di mana orang merasakan pengalaman mereka. Ada
penekanan untuk membuat orang merasa lebih aman dan praktisi membantu
mengembangkan “rencana keamanan” atau security plan untuk mengurangi ancaman
terhadapnya atau orang lain di sekitarnya.
2.    Domain dunia (world domain) di mana orang berpegang pada kisah mereka. Praktisi Tidal
model menggunakan cara khusus untuk mengeksplorasi cerita ini bersama-sama,
mengungkapkan makna yang tersembunyi, menggali sumber daya yang ada, dan untuk
mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan untuk membantu pemulihan.
3.    Domain lainnya (others domain) menggambarkan berbagai hubungan yang dimiliki
seseorang di masa lalu, masa sekarang dan masa depan, tidak hanya praktisi Tidal model
tetapi juga anggota lain dari tim perawatan kesehatan dan sosial, teman, keluarga dan
pendukung lainnya.
 

Kekuatan metafora

Tidal model menggunakan metafora atau filosofi air dan menjelaskan bagaimana


orang-orang dalam kesusahanatau distress bisa menjadi rapuh
secara emosional, fisik dan spiritual. Filosofi ini memandang pengalaman sehat dan sakit
seperti zat cair, bukan sebuah fenomena yang stabil, dan kehidupan sebagai sebuah
perjalanan yang dilakukan di lautan pengalaman. Filosofi ini menyatakan bahwa kesehatan
jiwa, faktor yang terkait dengan krisis kejiwaan, bisa beragam serta kumulatif. Dengan
berprinsip pada filosofi ini, perawat atau tenaga penolong lainnya akan mendapatkan
pemahaman yang lebih tentang situasi yang saat itu sedang dihadapi seseorang dan perlunya
suatu perubahan. Dengan ini, praktisi atau tenaga penolong, seiring berjalannya waktu, akan
dibimbing untuk merawat atau mengasuh seseorang mulai dari awal perjalanan mereka
hingga terdampar, tenggelam atau sebaliknya dicampakkan oleh permasalahan hidup mereka.
Eksplorasi kemudian dapat dilakukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya menyebabkan
badai dan apa yang perlu dilakukan segera untuk dapat berlayar lagi.

Nilai Tidal Model

Sepuluh komitmen yang perlu diperhatikan:


1.        Value the Voice (Hargai Suara)
2.        Mendengarkan cerita seseorang adalah yang hal yang terpenting.
3.        Respect the Language (Hormati Bahasa)
4.        Memungkinkan orang untuk mengekspresikan, menggambarkan, dan mendeskripsikan
pengalaman hidup mereka menggunakan cara dan bahasa mereka sendiri.
5.        Develop  Genuine Curiosity (Kembangkan Rasa Ingin Tahu)
6.        Menunjukkan ketertarikan dan rasa ingin tahu tentang cerita orang tersebut.
7.        Become the Apprentice (Menjadi Apprentice)
8.        Menempatkan diri dalam cerita tersebut dan belajar serta mengambil hikmah dari cerita
orang yang anda bantu (klien).
9.        Reveal personal wisdom (Ungkapkan Kebijaksanaan)
10.    Pada dasarnya setiap orang memiliki sikap bijaksana dalam menghadapi setiap
pengalaman hidupnya. Praktisi atau tenaga penolong mempunyai tugas untuk
membantunya mengungkapkan kebijaksanaan tersebut yang akan membantu dalam
proses pemulihannya.
11.    Be Transparent (Jadilah Transparan atau Terbuka)
12.    Baik klien maupun praktisi atau tenaga penolong profesional berada dalam posisi
istimewa dan harus menjadi model yang percaya diri, dengan cara setiap saat menjadi
transparan atau terbuka dan membantu untuk memastikan klien tersebut memahami apa
yang sebenarnya sedang dilakukannya.
13.    Use the Available Toolkit (Gunakan Sumberdaya yang Ada)
14.    Cerita seseorang berisi informasi yang berharga untuk mengetahui sumberdaya mana
yang dapat digunakan untuk membantu proses pemulihan dan mana yang tidak dapat
digunakan.
15.    Craft the  Step Beyond (Tentukan Langkah)
16.    Praktisi atau tenaga penolong bersama-sama dengan klien membangun sebuah apresiasi
dan menentukan langkah apa yang harus dilakukan “sekarang” karena langkah awal
merupakan langkah yang penting.
17.    Give the Gift of Time (Berikan Waktu)
18.    Tidak ada yang lebih berharga daripada waktu yang dihabiskan praktisi dan klien
bersama-sama. Pertanyaan yang harus ditanyakan bukan “Berapa banyak waktu yang
masih kita punya?” melainkan “Bagaimana kita menggunakan waktu yang ada saat ini?”.
19.    Know  That Change is Constant (Ketahuilah Bahwa Perubahan Bersifat Konstan)
 

Dua Puluh Kompetensi yang disampaikan Phil Barker:


1.        Kompetensi 1
Menunjukkan kapasitas untuk mendengarkan cerita orang secara aktif.
2.        Kompetensi 2
Menunjukkan komitmen untuk membantu orang  dengan mengetahui permasalahannya
karena hal ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses keperawatan.
3.        Kompetensi 3
Membantu orang mengekspresikan perasaan pasien.
4.        Kompetensi 4
Membantu orang mengekspresikan dirinya atau pemahamannya tentang pengalaman
tertentu melalui penggunaan cerita pribadi, anekdot, perumpamaan atau metafora.
5.        Kompetensi 5
Menunjukkan minat dalam cerita seseorang dengan meminta klarifikasi dari titik-titik
tertentu, dan meminta contoh-contoh lebih lanjut atau rincian.
6.        Kompetensi 6
Menunjukkan kesediaan untuk membantu orang.
7.        Kompetensi 7
Mengembangkan rencana perawatan berbasis permasalahan pasien.
8.        Kompetensi 8
Membantu orang mengidentifikasi masalah spesifik hidup, dan apa yang mungkin perlu
dilakukan untuk mengatasinya.
9.        Kompetensi 9
Membantu orang mengembangkan kesadaran dari apa yang bekerja untuk atau terhadap
mereka, dalam kaitannya dengan masalah-masalah khusus hidup.
10.    Kompetensi 10
Menunjukkan minat dalam mengidentifikasi apa yang orang berpikir orang-orang
tertentu yang dapat atau mungkin bisa lakukan untuk membantu mereka lebih lanjut
dalam menangani masalah spesifik hidup.
11.    Kompetensi 11
Membantu orang mengidentifikasi jenis perubahan akan merupakan langkah ke arah
penyelesaian atau bergerak menjauh dari suatu masalah tertentu hidup.
12.    Kompetensi 12
Membantu orang mengidentifikasi apa yang harus dilakukan  dalam waktu dekat.
13.    Kompetensi 13
Membantu orang mengembangkan kesadaran mereka bahwa waktu khusus sedang
diberikan untuk mengatasi kebutuhan spesifik mereka.
14.    Kompetensi 14
Mengakui nilai waktu orang tersebut memberikan kepada proses penilaian dan perawatan
pengiriman.
15.    Kompetensi 15
Membantu orang mengidentifikasi dan mengembangkan kesadaran kekuatan dan
kelemahan pribadi.
16.    Kompetensi 16
Membantu orang mengembangkan keyakinan diri, karena itu mempromosikan
kemampuan mereka untuk membantu diri mereka sendiri.
17.    Kompetensi 17
Membantu orang mengembangkan kesadaran subtlest perubahan dalam pikiran, perasaan
atau tindakan.
18.    Kompetensi 18
Membantu orang mengembangkan kesadaran tentang bagaimana mereka, orang lain atau
peristiwa telah mempengaruhi perubahan ini.
19.    Kompetensi 19
Bertujuan untuk memastikan bahwa orang tersebut sadar, setiap saat, tujuan dari semua
proses perawatan.
20.    Kompetensi 20
Memastikan bahwa orang tersebut dilengkapi dengan salinan dari semua dokumen
penilaian dan perencanaan perawatan untuk referensi mereka sendiri.
 

Tidal model berawal dari empat poin penting, yaitu:


1.        Fokus terapeutik yang utama dalam kesehatan jiwa ialah dalam komunitas.
Manusia hidup di “lautan pengalaman” dan krisis kejiwaan hanyalah satu dari sekian
banyak hal yang dapat “menenggalamkan” mereka. Tujuan keperawatan atau asuhan
kesehatan jiwa ialah untuk mengembalikan mereka ke “lautan pengalaman” tersebut
sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan hidup mereka.
2.        Perubahan merupakan proses yang terus berjalan dan konstan
Manusia akan terus berubah, namun kadang mereka tidak menyadarinya. Salah satu
tujuan utama intervensi yang dilakukan ialah untuk membantu klien membangun
kesadaran bahwa sekecil apapun perubahan itu akan membawa dampak yang besar bagi
hidupnya.
3.        Kekuatan terletak pada proses asuhan
Perawat membantu klien untuk mengidentifikasi bagaimana ia dapat lebih berperan
ddalam hidupnya dan mengontrol hidupnya serta pengalaman yang didapatnya.
4.        Perawat dan klien adalah satu, tidak dapat dipisahkan seperti penari dalam sebuah tarian

Model Konsep

Tiga dimensi personhood. (Barker, PJ. 2000. The tidal model theory and practice. Pp. 29-31.
Newcastle, UK: University of Newcastle.)

Orang yang hidup dengan melewati pengalaman di dunianya dapat dijelaskan menjadi
tiga dimensi: dunia, self (diri sendiri), dan orang lain. Dimensi dunia memfokuskan kepada
kebutuhan manusia untuk dimengerti dan divalidasi persepsi mereka. Pengkajian
keperawatan yang holistik terdokumentasi dalam suara yang dimiliki manusia. Pengkajian ini
memfokuskan pada dunia pengalaman manusia dan memberikan kesempatan untuk belajar
tentang masalah yang dihadapi manusia saat ini, skala dan evaluasi dari masalah tersebut,
sumber daya apa pada kehidupan manusia yang mungkin dapat digunakan untuk membantu
mengatasi masalah tersebut atau memenuhi kebutuhan, dan kebutuhan apa yang diperlukan
untuk membawa  suatu perubahan (Barker, 2000).

Dimensi self (diri sendiri) menunjukkan kebutuhan manusia akan keamanan fisik dan
emosional. Kolaborasi untuk pengkajian keamanan mampu memenuhi kebutuhan tersebut
dan menghasilkan rencana keamanan, yang mengidentifikasi dan mendukung kebutuhan
keamanan personal dan menurunkan risiko mencelakai diri sendiri dan orang lain, area bunuh
diri, kekerasan, melukai diri sendiri dan mengabaikan diri sendiri merupakan target yang
spesisifk.

Jenis dukungan dan pelayanan yang orang butuhkan agar dapat hidup normal dibagi
menjadi tiga dimensi. Tim kerja interdisiplin pada dimensi ini merupakan intervensi medis,
sosial, dan psikologi yang spesifik, sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari seperti: keuangan, perumahan, dan determinan kesehatan yang lain. Keluarga, teman,
dan hal lain yang signifikan juga ditemukan pada dimensi ini.
Struktur perawatan (Barker, PJ. 2000. The tidal model theory and practice. Pp. 27. Newcastle,
UK: University of Newcastle.)

Dalam pengkajian holistik, riwayat seseorang adalah pada pusat rencana tindakan dan
adalah ditampilkan seperti sebuah pusat. siklus pengkajian keamanan dan rencana
mengelilingi pusat, semuanya dikelilingi oleh siklus tim interdisiplin

Paradigma keperawatan menurut Phil Barker adalah:


1.        Keperawatan
Keperawatan terus-menerus mengalami perubahan, secara internal dan dalam
relasinya dengan persepsi lainnya, sebagai respon atas perubahan struktur dan kebutuhan.
Sifat alami dari hubungan Barker dengan pengguna jasa mengkonfirmasikan
apresiasinya terhadap keperawatan sebagai konstruksi sosial dibandingkan professional
“Jika ada orang yang menggambarkan keperawatan, secara garis besar, itu adalah
kostruksi sosial dari aturan keperawatan”. Keperawatan sebagai pemeliharaan, hanya
akan nyata apabila kondisi-kondisi yang penting untuk peningkatan pertumbuhan dan
perkembangan, berada pada tempat yang tepat. Keperawatan adalah aktivitas berdaya
tahan dalam hubungan interpersonal manusia dan meliputi sesuatu yang focus pada
peningkatan pertumbuhan dan perkembangan.
Keperawatan adalah jasa pelayanan kemanusiaan yang ditawarkan oleh
sekelompok orang kepada orang lain. Ada kekuatan yang dinamis dalam hal pemberian
pelayanan keperawatan dimana seseorang bertugas untuk peduli pada sesama. Fokus
penting dalam keperawatan adalah bahwa kebutuhan diekspresikan dengan merawat
seseorang yang hanya dapat diartikan sebagai fungsi hubungan antara manusia dengan
kebutuhannya akan perawatan dan manusia yang memenuhi kebutuhan tersebut. Fokus
ini berada pada respon manusia terhadap masalah kesehatan yang nyata ataupun yang
potensial akan terjadi dan mungkin berbeda berdasarkan hubungan manusia dengan
lingkungan, tingkah laku, emosi, kepercayaan, identitas kemampuan, dan spiritualitas.
Berada bersama dan merawat orang-orang adalah proses yang mendasari semua
keperawatan kesehatan mental dan kejiwaan, dan proses ini yang membedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu kesehatan lain dan kepedulian social lainnya.
Keperawatan melengkapi pelayanan lain dan sejajar dengan peran dan fungsi dari
disiplin ilmu lainnya dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia.
2.        Manusia
Dalam Model Tidal, perhatian diarahkan langsung kepada pandangan
fenomenologis dari pengalaman hidup manusia atau dari kisah manusia. Perawat mampu
melihat dan mengapresiasi dunia dari perspektif seseorang dan membaginya dengan
orang lain. Manusia adalah kisah mereka. “Rasa seseorang terhadap diri dan dunia yang
sarat pengalaman mencakup pengalaman orang lain pada kisah hidup mereka dan
berbagai arti yang mereka hasilkan. Manusia berada pada titik konstan akan perubahan,
menyatu dengan proses lahiriah. Mereka hidup dalam dunia pengalaman diwakili dalam
tiga dimensi dunia yaitu dunia, diri sendiri dan orang lain. Model Tidal “memegang
beberapa asumsi tentang kebenaran dari hidup sesorang. Manusia didefinisikan dalam
hubungan, sebagi contoh ibu, ayah, putri, putra, saudara perempuan, saudara laki-laki.
Mereka juga berhubungan dengan perawat.
3.        Kesehatan
Barker memberi pengertian yang provokatif tentang kesehatan sebagai berikut:
reaksi yang dipertajam secara cultural kepada realitas yang tercipta secara social. Itu
membentuk kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, untuk tumbuh
dewasa untuk memulihkan bila rusak, untuk menderita dan merasakan kematian yang
damai. Kesehatan masa depan mencakup sumber daya di dalam diri.
Kesehatan adalah suatu tugas personal dimana sukses adalah “dalambagian besar
dari mawas diri, disiplin diri, dan sumber daya dalam diri yang dengannya setiap orang
mengatur irama dan kegiatan harian mereka sendiri, diet dan seksualitas mereka. Perawat
menyatu dengan orang-orang untuk mempelajari kisah mereka dan pemahaman mereka
terhadap situasi mereka yang terkini, termasuk hubungan sehat dan sakit dalam
pandangan mereka. Mengapresiasi pemahaman seseorang akan keseahatan memampukan
perawat untuk tetap focus pada pemahaman pasien akan hasil yang diharapkan.
Perspektif terpusat dari seseorang yang holistic dan fenomenologis ini mengarah pada
banyak kemungkinan.
Sakit atau penyakit hampir selalu melibatkan krisis spiritual dan rasa hilang diri.
Suatu keadaan sakit adalah masalah manusia dengan hubungan sosial, psikologis, dan
medis (suatu krisis hidup menyeluruh). Keperawatan dalam Model Tidal bersifat
pragmatis dan berfokus pada kekuatan seseorang, sumber daya dan kemungkinan-
kemungkinan, mempertahankan orientasi sehat, suatu teori kesehatan.
4.        Lingkungan
Lingkungan adalah kehidupan sosial yang luas dalam alam semesta, konteks
dimana orang-orang melakukan perjalanan mengarungi lautan pengalaman. Perawat
menciptakan ruang untuk bertumbuh dan berkembang. Hubungan terapeutik digunakan
dalam cara-cara untuk meningkatkan hubungan manusia dengan lingkungannya.
Masalah-masalah manusia dapat berasal dari interaksi personal-lingkungan yang
kompleks dalam kekacauan yang terorganisisr dari dunia sehari-hari. Di antara
lingkungan terdapat daerah-daerah vital dari kehidupan sehari-hari mencakup
perumahan, keuangan, pekerjaan, kebahagiaan, dan rasa memiliki.
Dengan intervensi kritis, perawat perlu membuat seseorang dan lingkungannya
aman dan terlindungi. Perawat mengatur kondisi-kondisi yang menolong untuk
menghilangkan stress dan memulai proses pemulihan yang lama, resolusi atau proses
belajar. Mereka menolong orang-orang untuk merasakan “keseluruhan” dari pengalaman
mereka dan potensi pemulihan (Tomey M.A, Aligood,2006).

Anda mungkin juga menyukai