PEMBAHASAN
dipengaruhi oleh keadaan cuaca, terutama curah hujan. Saat terjadi hujan kondisi
tempat kerja menjadi basah dan becek. Untuk mengatasi masalah tersebut maka
diperlukan sistem penyaliran tambang yang baik. Sistem penyaliran tambang yang
ada selama ini terdiri dari pengeringan areal penambangan dan mengatur pola
open sump system. Sistem ini dilakukan dengan cara mengalirkan air yang sudah
berdasarkan keperluan tersebut dibuat saluran terbuka (parit) pada salah satu sisi
jalan tambang. Semua saluran air mengarah ke sumuran, sehingga diharapkan air
hujan yang jatuh di lantai Pit dan sekitarnya dapat mengalir menuju sumuran
untuk mengejar produksi, maka sistem penyaliran di area Pit 4500 Bk 4 kurang di
perhatikan. Upaya untuk mencegah air limpasan masuk ke dalam tambang kurang
Curah hujan yang ada di Pit 4500 cukup sulit untuk diprediksi. Oleh
karena itu diperlukan upaya untuk mencegah air yang masuk kedalam tambang
(mine drainage) namun PT. Trubaindo Coal Mining kurang memperhatikan hal
tersebut. Saat ini PT. Trubaindo Coal Mining hanya membiarkan air masuk
kedalam tambang dan kemudian baru diupayakan untuk mengumpulkan air pada
sumuran (sump) yang telah dibuat dan kemudian dipompa keluar menuju kolam
PT. RIUNG sebagai kontraktor tambang PT. Trubaindo Coal Mining, terus
areal Pit 4500 ketika hujan turun maka air akan menggenangi cekungan tersebut.
Hal ini akan mengakibatkan genangan air di tempat penggalian batubara sehingga,
akan mempengaruhi kualitas dari batubara tersebut dan uga mengakibatkan pit
terendam air.
64
Sumber air yang ada saat ini berasal dari air limpasan yang mengalir dari
(merupakan daerah hutan dan vegetasi ringan dengan kemiringan agak curam)
juga masuk ke dalam Pit karena kondisi paritan yang kurang perawatan.
prosentase terbesar sumber air yang berada di dalam Pit. Air hujan yang langsung
masuk ke dalam Pit tidak dapat dicegah. Langkah yang harus diambil adalah
Pit 4500 adalah Multiflo 42- E dengan putaran 1050 RPM . Jumlah pompa yang di
gunakan dalam upaya mengeluarkan dan mengeringkan air di pit 4500 sebanyak 1
pompa. Pipa isap yang di gunakan berukuran 8 inch. Adapun pipa keluaran 12
inch.
65
pengeringan air di Pit 4500 semakin menjadi prioritas dikarenakan di Pit 4500
Adapun dari hasil analisa data curah hujan (lampiran A) pada lokasi
penelitian dari bulan Januari 2007- Desember 2013 diperoleh curah hujan rata-
rata harian sebesar 7.90 mm sedangkan nilai simpangan baku dari populasi
sebesar (SD) 3.39 mm. Nilai simpangan baku dari variasi reduksi rata-rata
sebesar (Sn) 1,2; nilai variasi dari variabel yang di ramalkan (Yt) 0,37; sedangkan
nilai reduksi rata dari jumlah data sebesar (Yn) 0,56. Durasi hujan rata-rata
sebesar 1.08 jam. Dengan demikian, besar curah hujan rencana untuk aktivitas
metode Gumbell tersebut sebesar 7.3169 mm, berdarkan curah hujan rata-rata
(Lampiran B).
Dari curah hujan rencana ini maka diperoleh intensitas hujan rencana
Daerah Tangkapan Hujan (DTH) merupakan daerah yang dialiri air ketika
hujan. Air mengalir dari puncak bukit-bukit yang berada diluar Pit. Berdasarkan
peta situasi daerah pit 4500 blok 04 bulan Desember maka daerah penelitian
dapat dibagi menjadi 2 bagian. DTH tersebut memiliki luas daerah yang berbeda
yang terdiri dari luas didalam Pit dan luas diluar Pit (lihat Lampiran D). DTH I
merupakan Daerah di areal pit aktif (inpit) yang memiliki luas daerah
0,284 Km2. Luas DTH II adalah daerah di areal outpit yang memiliki luas daerah
langsung masuk kedalam Pit dengan jumlah hujan yang mengalir dari puncak
bukit menuju kedalam Pit (limpasan) dikalikan dengan harga koefisien limpasan
yang telah di lakukan land clearing, sehingga harga koefisien limpasan di inPit
adalah 0,9. Daerah tangkapan hujan untuk areal outpit merupakan areal vegetasi
ringan dengan kemiringan agak miring, sehingga harga koefisien limpasan adalah
0,6. Oleh karena itu, koefisien limpasan cumulative yang digunakan dalam
Debit Limpasan ini adalah debit Limpasan yang dihasilkan oleh hujan
prakiraan dalam suatu area tangkapan hujan yang akan masuk ke dalam sarana
penyaliran (Pit 4500). Dari data di atas selanjutnya digunakan dalam perencanaan
aktivitas pemompaan di Pit 4500. Data daerah tangkapan hujan di all Pit sebesar
0,450 km2, intensitas hujan 2,405 mm/jam, koefisien limpasan dari data tata guna
lahan sebesar 0,81, maka diperoleh nilai debit limpasan hujan yang akan masuk
Q=0,278 x C x I x A
m3 m3
Q=0,244 atau 877,459
detik jam
Volume limpasan ini merupakan perkiraan jumlah volume air yang masuk
ke dalam sump pit 4500 tersebut. Volume Limpasan ini di pengaruhi oleh debit air
data durasi hujan rata-rata harian sebesar 1,085 jam (Lampiran B), sedangkan
volume air harian dari limpasan air hujan tersebut sebesar 952,043 m3. Oleh
68
karena itu besarnya asumsi volume air yang masuk ke sump di bulan Desember
total air sump pit 4500 tersebut dengan menggunakan pompa type Multiflo
pompa MF 420 mengeluarkan air original pada pit 4500 blok 04. Pengambilan
kecepatan air yang keluar dari pipa dengan menggunakan (pers 3.19 dan 3.20):
t=
√ 2h
g
t=
√ 2 x 0,34
9,8
t=0,263 detik
s
v=
t
0,45
v=
0,263
v=1,71 m/ s
memenuhi diameter pipa, sehingga perlu di hitung luasan pipa yang di aliri oleh
air.
Dari data pengukuran (Lampiran G), maka dapat diperoleh luasan pipa yang
dialiri dengan menggunakan persamaan 3.21, 3.22 dan 3.23, hasil perhitungan
dari luasan pipa yang dialiri dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut. Untuk
5
0.000
Luas Segitiga ZBA 0.0024 0.0017 0.0013 0.0010 0.0008
7
0.001
Luas Tembereng AB 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019 0.0019
9
0.002
Luas Juring ZBA 0.0043 0.0036 0.0032 0.0029 0.0027
6
jadi, Luasan yang dialiri air 0.060
0.0574 0.0587 0.0595 0.0601 0.0606
adalah : 8
Sumber : Data Olahan Penulis, 2013
Dari luasan yang diperoleh maka dapat dihitung debit aktual, dengan
Q=2,465 x 0,0564
m3
Q=0,098
s
hasil perhitungan RPM 1000 – 1300, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
71
1 8
71
121896,0 113.775,2
24 56.797,92 45.007,32 50.581,57 38.440,54 0,00 0,00
8 3
113775,2 105.301,3
25 45.007,32 32.704,09 38.440,54 25.771,63
3 0
105301,3 101.770,5
26 32.704,09 27.577,74 25.771,63 20.492,93
0 0
101770,5 101.770,5
27 27.577,74 27.577,74 20.492,93 20.492,93
0 0
101770,5 101.770,5
28
0 0
27.577,74 27.577,74 20.492,93 20.492,93
101770,5 101.770,5
29 27.577,74 27.577,74 20.492,93 20.492,93
0 0
101770,5 101.770,5
30 27.577,74 27.577,74 20.492,93 20.492,93
0 0
101770,5 101.770,5
31 27.577,74 27.577,74 20.492,93 20.492,93
0 0
Sumber : Data Olahann Penulis, 2013
72
5.4 Pompa
Pompa adalah : Alat untuk memindahkan cairan dari suatu tempat yang
rendah ke tempat yang lebih tinggi atau dari suatu tempat yang bertekanan kecil
air pada kondisi tertentu atau energi per satuan berat jenis. Penentuan kapasitas
pembuangan.
Head statis adalah beda tunggi antara inlet (tempat penampungan) dengan
outlet (tempat pembuangan). Inlet pompa berada pada elevasi -41 m, sedangkan
outlet pompa berada pada elevasi +61 m, sehingga dapat dihitung Hs berdasarkan
H s =H 2−H 1
H s =61−(−41)
H s =122meter
Head total statis adalah beda tinggi antara inlet dengan outlet. Berdasarkan
persamaan 3.11 maka dapat dihitung nilai Head total statis adalah :
H ts =H s +20 % (H s)
H s =122+ 20 %( 94)
H s =122,4 meter
v2
H v=
2xg
m2
2,918 2
s
H v=
m
2 x 9,8 2
s
2
m
2,918 2
s
H v=
m
19,6 2
s
H v =0,148 meter
menggunakan rpm pompa 900, untuk hasil perhitungan dengan menggunakan rpm
oleh jenis pipa, diameter pipa, panjang pipa dan debit. Pada kegiatan penelitian
jjenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE denga diameter luar pipa 0,305
meter dan diameter dalam pipa 0,29 meter. Panjang instalasi pipa yang
dipompakan dari pompa pada pit sampai keluar adalah 288 meter dengan debit
75
yang bervariasi sesuai dengan rpm pompa yang digunakan. Untuk menentukan
10,666 x Q1.85
H fl = L
C 1.85 D 4.87
1.85
10,666 x 0,098
H fl = 1.85 4.87
x 288 meter
140 0.29
10.666 x 0.0136
H fl = x 288 meter
9.339,784 x 0.0024
0,145
H fl = x 288 meter
22,145
H fl =1,8603 meter
Nilai koefisien pipa (C) menurut persamaan Hazel William dapat dilihat
pada tabel 3.5. Berdasarkan pada pipa yang digunakan di pit 4500 adalah jenis pipa
HDPE maka digunakan koefisien pipa menurut Hazel William jenis pipa tersebut
menggunakan 900 rpm pompa, untuk hasil perhitungan dengan menggunakan rpm
Besarnya Head gesekan pada belokan atau elbow akan dipengaruhi oleh
besar sudut belokan dan jumlah belokan yang ada. Terdapat 7 belokann dengan
Harga korfisien pada belokan dapat dilihat pada tabel 3.6. Kerugian yang
persamaan 3.14 :
v2
H fb =f b x
2x g
2
m
2,918
s2
H fb =0 , ,016 x
m
2 x 9,8 2
s
H fb =0,0024 meter
Karena terdapat 3 belokan pada sudut 50, maka total Hfb adalah 0,0072
meter.
m2
2,918
s2
H fb =0,042 x
m
2 x 9,8 2
s
H fb =0,0062meter
Karena terdapat 3 belokan pada sudut 150, maka total Hfb adalah 0,0186
meter.
H fb =0,0954 meter
= 0,1212 meter.
rpm pompa 900, untuk hasil perhitungan dengan menggunakan rpm 1000 sampai
6). Menentukan Head Gesekan pada Foot Valve atau katup isap (Hfv)
v2
H fv =f v x
2x g
2
m
2,918 2
s
H fv =1,05 x
m
2 x 9,8 2
s
H fv =0,1554 meter
3. 1100 0.5054
4. 1200 0.6860
5. 1300 0.8921
Sumber : Data Olahan Penulis, 2013
gesekan pada dinding pipa, gesekan yang disebabkan adanya belokan-belokan dan
Head total adalah total kehilangan yang disebabkan oleh head statis, head
kecepatan, dan head gesekan. Berdasarkan persamaan 3.9, maka besarnya nilai
Hts Hv Hf Ht
No RPM (meter
) (meter) (meter) (meter)
1 900 0,1488 2,1369 124,6857
2 1000 0,3003 4,2683 126,9686
3 1050 0,3100 4,4928 127,2028
4 1100 122,4 0,4813 6,8915 129,7729
5 1200 0,6533 9,2819 132,3352
11,933
6 1300
0,8496 5 135,1831
80
yang ada.
prakiraan harian yang masuk ke pit 4500 sebesar 773,435 m3/hari. Perencanaan
pemompaan dilakukan dengan menginstal 1 unit pompa Multiflo 420-E agar dapat
segera melakukan progress batubara di pit aktif yang tergenang air tersebut.
Kapasitas pompa 630,22 m3/jam, dengan PA 95% dan UA 90% sehinga waktu
kerja aktifnya sekitar 22,8 jam. Oleh karenanya diharapkan kegiatan pompa//hari
dapat mengurangi volume sumuran sebesar 12.287,73 m3. (Lihat tabel 5.1).
Berdasarkan data mine plan PT. Trubaindo Coal Mining pada bulan
Desember 2013, elevasi air pada tanggal 6 Desember 2013 yaitu -41,3 m.
maka volume awal sebelum pemompaan 265.952,90 m3 (Lihat table 5.12). Target
volume air setelah pemompaan adalah 7.910,508 m3 pada akhir bulan Desember
2013, sehingga diharapkan di awal bulan Januari tahun 2014 progres penggalian
Pada kondisi aktual di bulan Desember 2013, jumlah hari hujan sebanyak
19 hari, dengan curah hujan rata-rata sebesar 5,68 mm/day dan durasi hujan
rata-rata sebesar 2,5 jam. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi volume aktual air
volume tidak tercapai, Hal ini dapat di tunjukkan pada kondisi aktual di akhir
bulan Desember 2013. Hasil perhitungan volume aktual diperoleh volume air
Tabel 5.12 Data Perhitungan Volume Air Harian Dari Volume Prakiraan
dengan Volume Aktual
Plan Aktual
Date Input Volume Volume Sump Volume Volume
mᶾ Awal (mᶾ) Terkoreksi (mᶾ) Terkoreksi (mᶾ)
1
2.837,56 216.801,97 204.514,24 210.075,71
0
1
2.837,56 204.514,24 192.226,50 198.028,80
1
1
2.837,56 192.226,50 179.938,77 185.725,56
2
1
2.837,56 179.938,77 167.651,04 173.678,64
3
1
2.837,56 155.363,30 143.075,57 149.328,49
5
1
2.837,56 143.075,57 130.787,84 137.025,26
6
1
2.837,56 130.787,84 118.500,10 129.335,74
7
1
2.837,56 118.500,10 106.212,37 117.545,14
8
1
2.837,56 106.212,37 93.924,64 105.241,90
9
Des 2
2.837,56 93.924,64 81.636,91 93.194,99
0
2
2.837,56 81.636,91 69.349,17 80.891,75
1
2
2.837,56 69.349,17 57.061,44 69.101,15
2
2
2.837,56 57.061,44 44.773,71 56.797,92
3
2
2.837,56 44.773,71 32.485,97 45.007,32
4
2
2.837,56 32.485,97 20.198,24 32.704,09
5
2
2.837,56 20.198,24 7.910,51 27.577,74
6
2
2.837,56 7.910,51 - 27.577,74
7
2
2.837,56 - - 27.577,74
8
2 2.837,56 - - 27.577,74
9
83
3
2.837,56 - - 27.577,74
0
3
2.837,56 - - 27.577,74
1
Jumlah Data 21 26
µ 21,00 26,00
SD 86.102,45 79.101,48
dan aktual, selanjutnya dilakukan pengujian Statiistik dua arah untuk mengetahui
aktual.
2. H 1 : μ 1 ≠ μ2 atau μ1−μ2 ≠ 0
3. α =0.1
84
4. Wilayah kritik : t <−2,014 atau t>2,014 (Lampiran J), sedangkan dalam hal
ini
( X 1− X 2 )−d 0
t=
Sp
√ 1 1
+
n1 n2
5. Perhitungan :
Dengan demikian :
S p=
√ ( n1 −1 ) S 21+(n2−1)S 22
n1 +n2 −2
S p= √ ( 25 ) 79.101,48 ¿+(20)86.102,45 ¿ ¿ ¿
2 2
45
S p=
√ 156.426 .120.030,19+148.272 .631.510,40
45
S p=
√ 8.153 .488.519,78
45
S p= √ 181.188 .633,77
S p=13.460,63
( X 1− X 2 )−d 0
t=
Sp
√ 1 1
+
n1 n2
( 118.146,50−105.636,33 )−0
t=
13.460,63
√ 1 1
+
26 21
85
12.510,17
t=
13.460,63
√ 1 1
+
26 21
12.510,17
t=
13.460,63
√ 47
546
12.510,17
t=
13.460,63 √ 0,086
12.510,17
t=
13.460,63 x 0,293
12.510,17
t=
3.949,28
t=3,168
dalam grafik perubahan volume air sumuran pit 4500 dengan tujuan agar kita
aktual pada bulan Desember 2013 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
86
250,000
Volume m3
200,000
150,000
100,000
50,000
0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Penurunan_Aktual Penurunan_Plan
penurunan volume air pada akhir bulan Desember 2013 dari aktivitas
sebesar 7.910,508 m3. Dari sini dapat di simpulkan bahwa persentase tingkat
ketercapaian aktual terhadap perencanaan pada akhir bulan Desember 2013 hanya
karena di areal tersebut masih di genangi air. Oleh karena itu perlu ditelusuri
perbaikan dan segera melakukan penggalian batubara di areal pit aktif tersebut.
Berdasarkan analisa data dan grafik volume Sump Pit 4500 di bulan
Desember 2013, menunjukkan bahwa perencanaan penurunan Air Sump Pit 4500
tersebut.
tersebut. Dari penelusuran dengan metode diagram fishbone tersebut, maka dapat
menanggulangi masalah yang ada. Hal ini dilakukan dengan harapan pada
dapat tercapai. Dari diagram fishbone dapat dilihat tingkat penurunan volume air
di sump pit 4500, dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
4. Lingkungan (envinroment)
88
Keterlambatan
Pengisian Fuel Pompa
1) Mesin (Machine)
Berdasarkan data jam kerja (HM) pompa dari PT. Trubaindo Coal Mining
di PIT 4500, dapat di lihat bahwa waktu kerja pompa tidak optimal. Hal ini di
karenakan unit pompa sering standby bahkan tidak beroperasi. Adapun jumlah
hari pompa tidak beroperasi di bulan Desember 2013 pada pompa Multiflo 420-E
dengan PA 95% dan UA 90%, sedangkan pada kondisi aktualnya unit pompa
80% Plan_PA
Presentase
Aktual_PA
60% Plan_UA
Aktual_UA
40%
20%
0%
Multiflo 420-E
kehabisan bahan bakar dan menunggu bahan bakar yang di drop menuju pompa,
misalnya pada tanggal 27-31 Desember selama 5 hari berturut-turut pompa tidak
beroperasi dikarenakan bahan bakar habis dan tidak adanya driver fuel tank. Oleh
kedisiplinan operator, misalnya dengan pemberian sangsi yang tegas bagi operator
yang lalai, menyediakan sarana yang cukup bagi operator untuk menuju pompa,
dan lain-lain.
maka diperoleh kecepatan aliran untuk Multiflo 420-E sebesar 2,46 m/s. Dalam
91
menentukan debit aktualnya maka data kecepatan ini dikalikan dengan luas
700
Debit m3/jam
600
500 Debit_Plan
400 Debit_Aktual
300
200
100
Multiflo 420-E
Pipa HDPE yang digunakan dalam mengalirkan air di Sump PIT 4500
menuju outlet ada yang mengalami kebocoran. Air tersebut keluar melalui celah
terutama dibagian sambungan pipa. Hal ini di antaranya diakibatkan karena umur
pipa yang relatif sudah lama, serta dibeberapa besi penyambung pipa tersebut
terdapat mur/baut yang tidak lengkap serta ada pula yang tidak terpasang
sempurna.
terutama di daerah sidewall, sehingga dapat menjadi sumber air baru yang akan
kembali masuk ke dalam sump pit 4500 tersebut. Hal ini di karenakan genangan
Oleh karena itu, hal yang dapat dilakukan diantaranya crew pompa harus
Dari hasi perhitungan Head total aktual dari pompa Multiflo 420-E, maka
diperoleh Head Total sebesar 117,6 m. Dari kondisi Head total tersebut, bila di
lihat dari data spesifikasi pompa Multiflow 420-E, maka Engine RPM yang
sebaiknya di gunakan adalah > 1050.
Namun, berdasarkan data dari aktivitas pemompaan Multiflo 420-E, RPM
ata-rata yang digunakan pompa tersebut adalah 1050. Hal ini membuktikan
sehingga berpengaruh pada kecilnya debit pompa di outlet. Oleh karena itu, perlu
93
dilakukan kontrol RPM untuk dapatkan debit yang sesuai dengan spesifilkasi unit
tersebut.
2) Manusia
unit pompa, terutama ketika fuel minus. Hambatan yang dapat dihindari biasanya
terjadi akibat kurang disiplinnya pekerja atau operator dalam menjalankan jadwal
kerja sesuai dengan rencana yang dibuat. Beberapa contoh hambatan yang dapat
istirahat, terlambat bekerja setelah istirahat, keperluan operator pada jam kerja,
operator dalam memulai waktu kerja dan mengakhiri waktu kerja. Pengisian
3) Lingkungan (Environtment)
daerah di areal pit aktif (inpit) yang memiliki luas daerah 0,2841 km2. Luas DTH
II adalah daerah di areal outpit yang memiliki luas daerah 0,1116 km2. Dengan
Hal ini menunjukkan bahwa PIT 4500 memiliki luas PIT aktif yang cukup
luas. Apalagi ditambah dengan areal outpit sebesar 29,09%, yang juga merupakan
daerah tangkapan hujan sehingga volume air yang masuk di areal tersebut yang
luas DTH dengan pembuatan saluran drainasi di area outpit misalnya di daerah
sidewall. Hal ini dapat mengurangi jumlah volume air yang masuk ke dalam sump
pit 4500 tersebut, sehingga penggalian batubara di pit aktif yang tergenang air
air di sejumlah paritan yang ada. Hal ini di karenakan telah terjadi pendangkalan
pada dimensi paritan tersebut yang di sebabkan oleh erosi tanah yang masuk ke
dalam paritan, sehingga tidak dapat menampung air yang mengalir melalui paritan
tersebut. Hal ini dapat menambah volume air yang masuk ke sump akibat luapan
air yang seharusnya mengalir melalui paritan, namun mengalir menuju sump.
mengalami pendangkalan.
Jarak dari office PT. Trubaindo Coal Mining menuju sump pit 4500 relatif
operator Pit Service-In Pit di South blok yang bertugas berjumlah 6 orang,
dimana sarana yang tersedia hanya 1 unit mobil tersebut. Waktu untuk mengantar
operator dari office menuju pit pit 4500 di butuhkan waktu sekitar ± 20- 30 menit.
perahu viber.
Dari masalah ini maka di sarankan agar ditambah sarana berupa 1 unit mobil,
4) Metode
air pada daerah tambang adalah sistem penyaliran langsung, dimana untuk
open sump system. Sistem ini dilakukan dengan cara mengalirkan air yang sudah
yang berkurang baik dari faktor manusia yang kurang disiplin dalam monitoring
fuel pompa dan maintenence pipa, faktor mesin diantaranya pompa yang tidak
beroperasi, debit outlet kecil, perbedaan diameter hose, terdapat kebocoran pipa,
dan lain-lain.
batubara di blok 04 tersebut. Oleh karena itu, secara umum dari metode yang di