Gas P4 dibakar dengan menggunakan udara dan oksida yang dihasilkan direaksikan
dengan air untuk mendapatkan H3PO4 (Kirk-Othmer, 1998).
II-1
II-2
Reaksi suhu operasi pada reaktor 75oC dan tekanan 1 atm. Untuk
mengetahui reaksi spontan apakah reaksi berjalan spontan serta membutuhkan
panas atau tidak, maka perlu dilakukan pencarian terhadap harga energi Gibbs dan
entalpi dari reaksi tersebut. Berikut merupakan data entalpi pembentukan pada suhu
298,15 K pada masing-masing komponen.
= (-28479) – (-19205,4)
= -9273,6 kJ/mol
b. Perhitungan Energi Bebas Gibbs pada Suhu 298,15 K
G298,15 = G298,15 produk - G298,15 reaktan
Berdasarkan hasil perhitungan (H) dan (G) diatas, maka dapat diketahui
bahwa reaksi pembuatan asam fosfat dari batuan Fosfat dan asam sulfat berjalan
secara eksotermis karena nilai (H) bernilai negatif dan reaksi berjalan spontan
karena nilai (G) bernilai negatif. Penentuan arah reaksi berjalan secara reversible
atau irreversible dapat diketahui dengan harga kesetimbangan kimia. Nilai harga
tersebut dapat digunakan persamaan Van’t Hoff.
∆ G298,15 = -R T ln K
ln K = -∆ G298,15 / R T
−(−795,6 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
ln K = 𝑘𝐽 = 320,9593
0,008314 .𝐾 . 298,15 𝐾
𝑚𝑜𝑙
K = 2,459 x 10139
Keterangan;
II-6
K = Konstanta kesetimbangan
T = Suhu standar (298,15 K)
R = Tetapan gas ideal (0,008314 kJ)
𝐾2
ln K 2,459 𝑥 10^139 = -55,3765
𝐾2
= 8,92 x 10-25
2,459 𝑥 10^139
K2 = 2.193 x 10115
Karena K > 1, maka reaksi berjalan searah (irreversible) (Dogra,1990)
Keterangan :
k = 0,0075 𝑚𝑖𝑛−1
II-7
Reaksi antara batuan fosfat dengan asam sulfat bersifat eksotermis sehingga
diperlukan media pendingin untuk menjaga kondisi operasi 75°C dengan tekanan 1
atm. Reaktor yang digunakan adalah reaktor batch. Reaktor dilengkapi dengan koil
pendingin yang berfungsi menyerap panas yang ditimbulkan oleh reaksi. Pendingin
yang digunakan adalah air, yang masuk pada 28°C dan keluar pada 40°C. Produk
bawah yang keluar dari reaktor berbentuk slurry yang diumpankan kedalam filter
RDVF yang berfungsi untuk memisahkan gipsum dengan asam fosfat. Sedangkan
produk atas yang berupa gas HF akan dialirkan ke kondensor untuk
dikondensasikan agar gas HF tersebut bisa dijadikan HF cair.
Evaporator
H2O 25252,525kg/jam
H2SO4 783,962kg/jam
H3PO4 28409,091kg/jam
H2O 8685,735kg/jam
Cooler
Tangki Asam
Fosfat
H2SO4 783,962kg/jam
H3PO4 28409,091kg/jam
H2O 8685,735kg/jam
Gambar 2.1 Diagram Alir Kuantatif Pembuatan Asam Fosfat Dari Batuan Fosfat Dan Asam Sulfat.
II-6
CaF2.3Ca3(PO4)2
H2O
SiO2 H2O
Reaktor Tangki HF
Tangki Asam Sulfat Mixer Scrubber
P = 1 atm P = 1 atm
P = 1 atm P = 1 atm P = 1 atm
T = 75oC T = 75oC T = 30oC
T = 30oC H2SO4 H2O T = 37oC
H2SO4 H2O HF
H2O H3PO4
H2O 4510,824kg/jam
H2SO4
HF 1933,210kg/jam
H2O
H3PO4
CaF2.3Ca3(PO4)2
CaSO4.2H2O
H2O
SiO2
H2SO4
H3PO4
H2O
Rotary Drum Vacuum Filter Gudang Gypsum
P = 1 atm P = 1 atm
T = 62oC H2O T = 30oC
CaF2.3Ca3(PO4)2
CaSO4.2H2O
SiO2
H2SO4
H3PO4
H2O
Evaporator
P = 1 atm
H2O
T = 100oC
H2SO4
H3PO4
H2O
Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif Pembuatan Asam Fosfat Dari Batuan Fosfat Dan Asam Sulfat.
II-6