Anda di halaman 1dari 4

CANDIL dan CANDUL

Disuatu kampung, hiduplah pemuda bernama Candil, seorang penyayang hewan bersama dengan
monyetnya Candul. Candil dan Candul sering bermain bersama namun pada suatu hari, Candul
tampak sakit.

Candul : “Uuuk uuuk aak aaak”, tampak lesu


Candil : “Apa yang terjadi Candul? Kenapa ditanganmu banyak ruam dan kau
tidak semangat” (sambil menyentuh tangan Candul)
Candul : “Aaaagrrhh!”, terlihat akan mengamuk
Candil : “Maafkan aku Candul, jangan mengamuk.” (Ekspresi ketakutan)

Selama tiga hari, kondisi Candul semakin memburuk, Candilpun mengalami bentol yang sama..

Candil : “Apa ini? Kenapa tubuhku terasa sakit dan timbul ruam? Ini ruam
yang sama seperti Candul”
Ibu Candil : “Kenapa kamu nak? Kamu tampak sakit. Ayo kita harus segera ke
dokter untuk mengobati sakit mu ini”
Candil : “Baik bu”, tampak semakin lesu

Sesampai di tempat dokter

Ibu Candil : “Dokter tolong anak saya dok, anak saya sakit dan timbul ruam yang
besar besar di tangannya dok”
Dokter : “Baiklah, dokter periksa dulu ya, siapa nama anak ibu?”
Candil : “Nama saya Candil dok, ruam seperti ini juga terjadi sama Candul
dok”
Dokter : “Candul? Siapa Candul? Saudaranya Candil ya bu?”
Ibu Candil : “Candul adalah teman monyet anak ini, ia juga mengalami hal yang
sama seperti Candil”
Asisten Dokter : “Dokter mohon maaf, saya juga melihat disekitar sini banyak monyet
yang mengalami ruam seperti ini dok”
Dokter : “Menarik, Candil, dokter periksa dulu ya” (sambil mendekatkan kaca

1
pembesar ke ruam yang dimiliki Candil)

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter dan Asistennya

Dokter : “Dari hasil pemeriksaan kami, Candil mengalami penyakit yang


jarang terjadi, namun bisa sembuh sendiri. Ibu bisa tenang, dalam
beberapa minggu kondisinya bisa Kembali pulih”
Ibu Candil : “Wah berita yang baik, terima kasih dokter”
Dokter : “Namun penyakit ini sangat menular bu, penyakit ini dikenal dengan
monkeypox, sudah pernah ditemukan sejak tahun 1970. Penyakit ini
disebabkan oleh virus dan dapat menularkan baik dari hewan ke
manusia ataupun manusia ke manusia”
Candil : “Jadi Candul juga sakit yang sama dan bisa sembuh sendiri juga
dokter?”
Dokter : “Kemungkinan seperti itu. Saya belum bisa memastikan namun ada
baiknya Candul dan Candil jangan sering bertemu dengan orang lain
agar virusnya tidak menyebar”
Ibu Candil : “Bagaimana cara mencegahnya dokter?”
Dokter : “Monkeypox bisa menular melalui saluran napas dan cairan yang
keluar dari ruam pada kulit, maka dari itu sebaiknya Candil dan orang
sekitarnya menggunakan masker, lalu berhati-hati dengan cairan yang
ada pada Candil. Sebaiknya orang-orang disekitar Candil juga
menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara makan makanan bergizi,
istirahat yang cukup, olahraga teratur dan menjaga kebersihan.”
Ibu Candil : “Terima kasih dokter.”

Candil dan Ibunya pun pulang ke rumah, Namun…

Warga 1 : “Ayo kita usir monyet ini, dia adalah pembawa penyakit, banyak dari
kita yang sakit gara-gara monyet ini” (sambil membawa tongkat kayu)
Warga 2 dan 3 : “Ayo!!”

2
Ibu Candil : “Berhenti, apa yang kalian lakukan” (cemas)
Candul : “Uuuk aak aaak” (tampak takut dan marah)
Candil : “Jangan pukul Candul, dia hanya sakit (sambul menangis)
Warga 1 : “Anak anak seperti kamu tahu apa, banyak keluargaku yang sakit dan
sama seperti monyet ini” (memukul Candul)
Candul : “aak aaak” (berlari ke arah hutan)
Candil : “Canduuul” (menangis mencoba mengejar Candul namun kodisi
Candil masih lemah)
Ibu Candil : “Kalian tidak boleh main hakim sendiri, ini hanya penyakit oleh virus
dan bisa sembuh sendiri setelah beberapa minggu” (wajah penuh
emosi)
Warga 1 : “Darimana ibu tahu ini disebabkan oleh virus bukannya monyet itu?
Ibu jangan mengada-ada”
Dokter : “Benar pak, penyakit yang diderita keluarga bapak juga seperti yang
Candil derita kan? Saya sudah memeriksa Candil dan hasilnya bahwa
penyakit ini merupakan penyakit yang menular namun bisa sembuh
sendiri.”
Ibu Candil : “Lihat apa yang kalian lakukan, anakku yang sedang sakit malah
kalian tambah penderitaannya, begitupun monyetnya, apa kalian tidak
punya hati?”
Warga 1 : “Candil, mohon maafkan bapak ya, bapak tidak tahu bahwa bukan
monyet itu yang menjadi penyebabnya”

Semua warga yang datang untuk mengusir Candul pun meminta maaf kepada Candil dan Ibunya,
namun permintaan maaf itu tidak bisa juga mengembalikan Candul. Semua itu akibat main
hakim sendiri tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya. Setelah dua minggu berlalu, keadaan
mulai membaik.

Candil : “Sekarang kondisi tubuhku sudah sehat, namun aku merasa kesepian”
Candul : “Uuuk uuuk aak aaak”

3
Candil : “Aku mendengar suara Candul. Canduul, Canduul” (teriak Candil)
Candul : “Uuuk uuuk aak aaak” (suaranya semakin mendekat)
Candil : “Canduul!” (memeluk Candul yang datang ke arahnya)
Kondisi Candil dan Candul kembali seperti sedia kala dan merekakKembali berteman.

----Sekian----

Peran Kostum
 Dokter  Snelli
 Asisten Dokter  Jas Lab
 Candul  Kostum Monyet
 Candil  Pakaian sehari-hari
 Ibu Candil  Pakaian sehari-hari
 Warga 1  Pakaian sehari-hari
 Warga 2  Pakaian sehari-hari
 Warga 3  Pakaian sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai