Anda di halaman 1dari 3

Manik: Remaja dengan Dismenorea

Dewi: Remaja temen manik

Tiwi: Bidan

Manik dan dewi sedang berbincang-bincang santai di teras rumah manik, tiba tiba di tengah percakapan,
manik mengeluhkan perutnya dengan raut wajah yang buruk dan menahan sakit.

Manik: (Manik mengobrol dengan dewi sambal meringis dan memegang perutnya).

Dewi: “Kamu kenapa manik?”

Manik: “Iya ni perut aku sakit kaliii dari kemaren”

Dewi: “Kao kok bisa gitu? Salah makan gak?”

Manik: “Engga wik, keknya karna M deh, soalnya setiap M aku sakit perut”

Dewi: “Owhh, ii sama berarti sama aku, aku juga setiap M sakit perut, apalagi di hari pertama sama
kedua”

Manik: “Iya itu dh, gak je kenapa napa ya? Takutnya ada masalah di perutnya nk!”

Dewi: “Iya dah sebenernya aju juga sempeyt kepikiran sih buat periksa ke bidan masalah delepnya ni”

Manik: “Maih kalo git uke bidan dah yok, mumpung ada bidan deket juga disini!”

Dewi: “Owh boleh boleh, yuk nae”

Sampailah manik dan Dewi di depan klinik bidan

Manik: (tok tok tok, manik mengetuk pintu klinik bidan)

Bidan membukakan pintu kepada manik dan dewi lalu mempersilakan mereka untuk duduk

Bidan: silakan duduk dulu dek (sambal senyum maniisss)

Setelah duduk bidan mulai bertanya kepada manik dan juga dewi

Bidan: “Perkenalkan dik nama saya Kadek Metriana Pratiwi, bidan di klinik ini (SMILE), adik Namanya
siapa”

Manik: “Saya Manik buk bidan”

Bidan: (Menunjuk ke dewik, improve)

Dewi: “Nama saya Dewi Buk”

Bidan: “Oke manik dan Dewik, Kalian umurnya berapa? Asalnya darimana?”

Manik: “Umur kita 18 buk, untuk asalnya, manik dari Tabanan”


Dewi: “Kalo Dewi dari buleleng buk”

Bidan: “Okei, berarti adik mahasiswi ya? Ada keluhan apa dik?”

Dewi: “Iya kita mahasiswi, gini bu, kita setiap mens itu selalu sakit perut buk, sampek gak bisa bangun
gitu”

Bidan: “emmmm, sakit perut ya, Ini sakit perutnya setelah kalian Mensa tau sebelum mensnya
berlangsung?”

Dewi: “Kalau dewi setiap M buk, biasanya di hari pertama sama kedua, di hari ke 3 udah bisa ditahan
lah”

Manik: “Iya buk manik juga sakitnya pas M, tapi harinya beda, manik di hari ke 1 sama ke 2 yang sakit
banget”

Bidan: “Sebelumnya ibuk, sodara atau keluarga kalian yang cewe pernah ngalamin hal yang sama gak?”

Manik; “Ada ibu, kakak saya juga mengalami hal sama, dia sakit perutnya juga setiap M”

Dewi: “Kalau Dewi rasanya gaada deh bu”

Bidan: “Adik dulu di usia berapa pertama kali menstruasi?”

Dewi: “15 tahun buk, pas kelas 9 SMP”

Manik: “Manik mens pertama di umur 11 tahun buk”

Bidan: “Buat sakitnya, itu cuman di perut bawah atau samapi nyebar?”

Manik: “Biasanya nyebar sampek ke punggung bawah sama paha yang di dalem itu lho bu”

Dewi: “Dewi engga, cuman di perut bawah aja”

Bidan: “Ini rasa sakitnya konstan, terus menerus asal kalian mens, atau di setiap bulannya kadang dia
sakit kadang engga?”

Manik: “Konstan bu, setiap M pasti sakit dia, gk pernah absen sakitnya”

Bidan: “Dewik? Gimana?”

Dewi: “Klo dewi bedaa, kadang dia sakit, kadang engga”

Bidan; “Selain sakit perut, ada gejalan lain tidak? Seperti mual, muntah, sakit kepala, pusing atau
lemes?”

Manik: “Ada bu, mual selalu dia, asal udan sakit perut karna M pasti dia mual, pusing sama lemes dia”

Dewi: “Dewi engga sih, palingan cuman ngerasa keganggu aja sama rasa sakitnya”

Bidan: “Baik, jadi setelah mendengar keluhan kalian. Untuk manik, kemungkinan ini dismenore, supaya
paham, dismenore ini sakit yang dialami ketika menstruasi ini bisa karena Rahim manik
kontraksinya tidak normal, atau ada ketidak seimbangan zat kimia Namanya prostaglandin yang
tidak bisa engontrol kontraksi Rahim. Jadi buat manik, Saya sarankan ubtuk mengeceknya lebih
lanjut ke dokter OBGN nanti dokternya akan melakukan tes yang bisa memastikan apa benar ini
dismenorea atau tidak. Untuk sekarang mani gak perlu takut, bilang sama orang tua dan cek ke
dokter.

Terus, buat Dewi, saya rasa ini Cuma nyeri haid biasa, karena saat haid atau mens kan dinding
Rahim kita akan berkontraksi untuk mengeluarkan lapisan yang mati kan, nah hal inilah yang bisa
membuat perut dewi sakit, jadi, ini saakitnya masih wajar dan engga ada masalah kalua untuk
dewi.”

Manik: “Berarti saya harus periksa ke dokter ya bu?”

Bidan: “Iya manik, sebaiknya ini kamu periksakan ke dokter agar bisa lebih jelas nanti kamu sakitnya apa,
supaya nanti penanganannya juga bisa optimal.”

Manik: “Baik buk, termakasih atas penjelasannya, nanti saya akan ke dokter dengan orang tua saya”

Dewi: “iya buk makasi bu”

Bidan: “Iya sama-sama dek, tetep jaga kesehatan ya, rajin-rajin minum pil penambah darah supaya nanti
engga anemia. “

Dewi: “Nggih ibu, kami pamit pulang “

Bidan: “Nggih hati-hati di jalan, ( bidan senyum, dan ikut berdiri, serta mengantarkan manik dan dewi
hingga sampai ke luar pintu)”

Anda mungkin juga menyukai