Anda di halaman 1dari 8

Buaya dan Anjing Vs Para Khafilah

Di suatu padang pasir, angin berhembus sepoi-sepoi. Langit


berwarna biru cerah menambah indahnya pemandangan pada pagi itu.
( Abstraksi )
Ditengah padang pasir itu lewatlah seekor anjing yang
menunggangi unta dan membawa kantung berisikan uang sebesar 67
triliun dan dikawal oleh seekor buaya. ( Orientasi )
Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga
melewati padang pasir tersebut. Karena kebingungan melihat dua
binatang yang membawa uang yang jumlahnya sangat banyak, ketiga
khafilah itu pun meneriaki dan menuduh mereka dengan sebutan
‘maling’, ‘penyamun’, dan ‘perampok’. ( Krisis )
Namun dua binatang liar yang diteriaki oleh tiga orang khafilah
tersebut hanya melihat sekilas, lalu tampak tidak peduli dan acuh.
( Reaksi )
Kedua binatang liar itu pun meninggalkan tempat tersebut, tak
menghiraukan teriakan-teriakan dari para khafilah. ( Koda )
Kebahasaan :
• Penggunaan kata kerja : menambah, menunggani, membawa,
melihat
• Penggunaan waktu lampau : -
• Sindiran : -
• Frasa : Di suatu padang pasir, ditengah padang pasir, dua
binatang liar
• Kalimat langsung : -
Kalimat tidak langsung :

Tiba-tiba muncullah tiga orang khafilah yang kebetulan juga


melewati padang pasir tersebut.

KUHP DALAM ANEKDOT

Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan


kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa aja. ( Abstraksi )

Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa
kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan
melemparkannya kepada Ahmad. ( Orientasi ) “Saudara Ahmad, coba
dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi”, pinta pak dosen. Dengan tegas
Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak ….!”. ( Krisis )

Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-


gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad,
“Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad,
pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris
mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak ….!”. ( Reaksi )
Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-
pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.

Galak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal. ( Koda )

No. Judul Anekdot

1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot? Dosen dan Mahasiswa

2. Masalah apa yang diceritakan dalam Penyelesaian hukum di indonesia


anekdot?
3. Temukan unsur humor dalam anekdot Jawaban Ahmad, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak ….!”.
tersebut!

4. Pesan tersirat yang hendak disampaikan Di negara Indonesia masih menggampangkan dan
pencerita dalam anekdot tersebut? menyelesaikan sesuatu hal dengan uang

5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut Karena ada bagian humornya tetapi juga menyindir
anekdot?

Kebahasaan :

 Penggunaan kata kerja : memberikan, menjawab melemparkannya,


menambahkan
 Penggunaan waktu lampau : -
 Sindiran : Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara,
Pak ….!”.
 Frasa : fakultas hukum, di kelas
 Kalimat langsung : Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak
dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?”

Kalimat tidak langsung : Semua mahasiswa di kelas itu tercengang.


Jiwa sosialita

Di sebuah kompleks perumahan, ada dua remaja yang bernama Vina dan
Rani. Keduanya telah berteman lama dari kecil. Mereka selalu bersama
sampai-sampai sekolah pun harus bersama. Akan tetapi keduanya
memiliki sifat yang berbeda. Vina adalah gadis yang berkecukupan
namun tidak suka memamerkan harta, sedangkan Rani sebaliknya suka
memamerkan kekayaan di sosial media. ( Abstraksi )

Rani : “Vi, pinjam bajumu yang kamu beli kemarin dong, aku mau foto-
fotoan terus aku posting di instagram aku.” ( Orientasi )

Vina : “Tapi kan Ran, aku baru aja beli bajunya, sedangkan aku yang
punya aja belum sempat dipakai. Masa kamu duluan yang pakai?”

Rani : “Pinjam baju saja pelit sekali kamu ini Vin. Kita sudah sahabatan
lama tapi meminjamkan saja tidak mau, apalagi kalau aku minta”

Dengan berat hati, Vina kemudian menyerahkan baju baru yang dibelinya
kemarin kepada Rani. Rani pun menggunakan baju baru Vina untuk
berfoto dan mengunggahnya ke sosial media. Tak lama kemudian,
seseorang mengkomentari foto Rani. ( Krisis )

Komentator : “Rani pinjam bajunya Vina ya? Kok di akunnya Vina ada
postingan Vina lagi beli baju yang dipakai sama Rani?” ( Reaksi )

Rani langsung menghapus foto yang baru saja diunggahnya. ( Koda )

No. Judul Anekdot


1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot? Vina dan Rani.

2. Masalah apa yang diceritakan dalam Rani meminjam baju vina padahal vina belum pernah memakainya.
anekdot?

3. Temukan unsur humor dalam anekdot Rani ketahuan meminjam baju oleh seseorang yang mengomentari di
tersebut! postingan sosial medianya

4. Pesan tersirat yang hendak disampaikan


pencerita dalam anekdot tersebut?
Tidak boleh memaksakan kehendak orang lain

5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut Karena merupakan cerita yang berisi pengalaman yang tidak biasa dari
anekdot? seseorang, terdapat unsur humor yang dibuat dengan tujuan menghibur.

Kebahasaan :

 Penggunaan kata kerja : meminjamkan, menyeramkan


 Penggunaan waktu lampau : -
 Sindiran :
Komentator : “Rani pinjam bajunya Vina ya? Kok di akunnya Vina ada
postingan Vina lagi beli baju yang dipakai sama Rani?”
 Frasa : Kompleks perumahan, baju baru
 Kalimat langsung :
Rani : “Vi, pinjam bajumu yang kamu beli kemarin dong, aku mau foto-
fotoan terus aku posting di instagram aku.”
Kalimat tidak langsung :
Rani pun menggunakan baju baru Vina untuk berfoto dan
mengunggahnya ke sosial media.
Guru sebagai Panutan

Suatu pagi, Andi terlambat sekitar 30 menit datang ke sekolah. Ia juga datang
dengan menghisap sebatang rokok. Beberapa temannya justru memberitahu
Andi agar tidak berbuat demikian karena nantinya akan dimarahi oleh guru,
akan tetapi Andi justru memukul temannya tanpa rasa bersalah. ( Abstraksi )
Pak guru kemudian memanggil Andi ke ruang BK karena telah melanggar
beberapa peraturan sekolah. ( Orientasi )
Guru : “Andi kamu tahu kenapa bapak memanggilmu kesini? Iya, karena kamu
melakukan 3 kesalahan sekaligus yaitu datang terlambat, merokok di area
sekolah, dan kamu memukul temanmu”. ( Krisis )
Andi dengan santai menjawab “Saya hanya mengikuti pak guru yang biasa
datang terlambat, merokok di ruang guru saat jam istirahat, dan pak guru suka
memukul murid. Bukanlah kita diajarkan harus mencontoh guru? Saya cuma
sedang mencontoh pak guru”. ( Reaksi )
Seketika pak guru mengundurkan diri dari sekolah. ( Koda )
No. Judul Anekdot

1. Siapa yang diceritakan dalam anekdot? Guru dan Andi

2. Masalah apa yang diceritakan dalam Andi datang kesekolah terlambat 30 menit sambil menghisap sebatang rokok
anekdot? dan memukul temannya karena temannya memberitahu andi untuk tidak
melakukan perbuatannya..

3. Temukan unsur humor dalam anekdot Andi dengan santai menjawab “Saya hanya mengikuti pak guru yang biasa
tersebut! datang terlambat, merokok di ruang guru saat jam istirahat, dan pak guru
suka memukul murid. Bukanlah kita diajarkan harus mencontoh guru? Saya
cuma sedang mencontoh pak guru”. Seketika pak guru mengundurkan diri
dari sekolah.

4. Pesan tersirat yang hendak disampaikan Guru sebagai panutan maksudnya guru harus berusaha menyesuaikan anak
pencerita dalam anekdot tersebut? didik sesuai dengan pergaulan dan membimbingnya

5. Mengapa cerita lucu tersebut disebut Karena terdapat tujuan pesan berupa kritikan, menceritakan kehidupan
anekdot? sehari hari dilingkungan sekolah serta lucu dan menyindir.

Kebahasaan :
 Penggunaan kata kerja : diajarkan, memanggil, memukul
 Penggunaan waktu lampau : Suatu pagi
 Sindiran : Andi dengan santai menjawab “Saya hanya mengikuti pak guru
yang biasa datang terlambat, merokok di ruang guru saat jam istirahat,
dan pak guru suka memukul murid. Bukanlah kita diajarkan harus
mencontoh guru? Saya cuma sedang mencontoh pak guru”.
 Frasa : sebatang rokok dan ruang guru
 Kalimat langsung :
Guru : “Andi kamu tahu kenapa bapak memanggilmu kesini? Iya, karena
kamu melakukan 3 kesalahan sekaligus yaitu datang terlambat, merokok
di area sekolah, dan kamu memukul temanmu”.
Kalimat tidak langsung : Pak guru kemudian memanggil Andi ke ruang
BK karena telah melanggar beberapa peraturan sekolah.
Menelan uang

Seorang istri pengusaha tampak panik menghubungi suaminya yang sedang


melakukan kunjungan bisnis di luar negeri. ( Abstraksi )
Istri : “Pak gawat, anak kita menelan uang dan sekarang sedang di rumah sakit”
( Orientasi )
Suami : “Apa???? Bagaimana bisa, kau sebagai ibunya seharusnya
memperhatikan anak ketika bermain. Berapa uang yang ditelan “
Istri : “Uang koin 500 perak pak, gawat dokter bilang harus di operasi” ( Krisis )
Suami : “ Huuh syukurlah Cuma 500 perak, saya kira 500 dolar” ( Reaksi )
Sang istri langsung mencari suami baru. ( Koda )
Kebahasaan :

 Penggunaan kata kerja : mencari, memperhatikan, menghubungi,


 Penggunaan waktu lampau : -
 Sindiran :
Suami : “ Huuh syukurlah Cuma 500 perak, saya kira 500 dolar”
 Frasa : uang koin, di luar negeri
 Kalimat langsung :
Istri : “Uang koin 500 perak pak, gawat dokter bilang harus di operasi”
Kalimat tidak langsung :
Seorang istri pengusaha tampak panik menghubungi suaminya yang
sedang melakukan kunjungan bisnis di luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai