Anda di halaman 1dari 12

Peningkatan Keterampilan Berpikir

dan Bertindak Komunikatif Siswa


Melalui Program Jurnalistik
di SMP Negeri 7 Lubuklinggau.

Oleh : Mgs. Ferdi, M.Pd.


Kelas : A Lubuklinggau
Tujuan :
Kegiatan dan penyusunan laporan RTL On-the Job Training (OJT) 2 yang
dilakukan bertujuan untuk :
1. Menumbuh kembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi dan sosial bagi calon kepala sekolah;
2. Meningkatkan kemampuan calon Kepala sekolah dalam
Penyusunan hasil Pelaksanaan Rencana Tindakan Proyek
Kepemimpinan.
3. Meningkatkan Kemampuan peserta didik dalam program
jurnalistik.
4. Meningkatkan kompetensi yang lemah berdasarkan hasil AKPK
sebagai calon kepala sekolah
5. Meningkatkan ketrampilan berpikir dan bertindak komunikatif
peserta didik, dalam program jurnalistik.
PROFIL SEKOLAH
MAGANG 1 DAN 2
 Persiapan :
1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah, guru senior/teman sejawat yang ditugasi
membantu pelaksanaan kegiatan.
2. Sosialisasi dengan warga sekolah.
3. Menyusun program perencanaan kegiatan
4. Membuat SK Panitia, daftar hadir narasumber, daftar hadir panitia, daftar hadir
peserta. Membuat undangan narasumber dan peserta. Kemudian menentukan nara
sumber, menyiapkan materi dan reverensi, menentukan waktu pelaksanaan, dan
menentukan peserta pelatihan.

 Pelaksanaan:
1. Pembukaan kegiatan yang dibuka langsung oleh kepala SMP Negeri 7
Lubuklinggau, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dan sosialisasi tentang
Menjadi Jurnalis itu Menyenangkan.
2. Pemateri telah melaksanakan materi pengumpulan bahan berita (peliputan).
tentang teori dan praktik dan demi penerapan secara optimal terhadap Program
Jurnalistik, Narasumber memberikan pelatihan langsung mengadakan praktek.
 KEGIATAN MONEV
Monitoring : memantau rencana RPK yang sudah dilaksanakan
atas kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan Jurnalistik. Pada tahap monitoring dan evaluasi ini
CKS melakukan 5 (lima) jenis monev, sebagai berikut:
1. Monitoring Keterlaksanaan Kegiatan RPK
2. Evaluasi Peningkatan kompetensi CKS berdasarkan hasil
AKPK
3. Evaluasi hasil kegiatan RPK
4. Evaluasi Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK
terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta
Didik.
5. Pencapaian Students Wellbeing
Hasil kegiatan siklus 1

Grafik di atas memperlihatkan keterlaksanaan Rencana Proyek


Kegiatan (RPK) Pendampingan/ Pelatihan Program Jurnalistik.
 Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis seluruh
instrumen observasi dan monitoring serta evaluasi
yang telah diisi dan memeriksa hasil kerja peserta.
Dalam kegiatan refleksi ini CKS mencermati hasil
monev secara kualitatif dan kuantitatif terhadap
pencapaian indikator program kegiatan RPK, dan
memetakan komponen atau indikator yang lemah dan
yang berdasarkan hasil monev serta merencanakan
tindak lanjut terhadap komponen atau indikator yang
masih lemah untuk dilaksanakan pada kegiatan RPK
pada Siklus kedua.
Persiapan

Pada siklus II pemateri melaksanakan


materi pengumpulan bahan berita
Pelaksanaan
(peliputan) dengan teori dan demi
penerapan secara optimal terhadap
Program Jurnalistik, Narasumber
memberikan pendampingan/ pelatihan
langsung dengan mengadakan praktek.
 MONEV SIKLUS II
Monitoring : memantau rencana RPK yang sudah
dilaksanakan atas kesesuaian antara perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan Jurnalistik. Pada tahap
monitoring dan evaluasi ini CKS melakukan 5 jenis
dan menganalis hasil monev. Keterlaksanaan
program kegiatan RPK dapat dilihat dalam grafik
berikut ini.
B. Kajian Manajerial (KM)
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
penyiapan pengumpulan bukti, nyata yang ada di Mengkaji dari sisi aspek atau komponen SNP yang telah
sekolah menentukan partisipan, observasi, dan ditentukan sebelumnya untuk menentukan potensi
penentuan sasaran dokumen yang dikaji terkait dengan (kekuatan dan peluang) yang dimiliki dan tantangan yang
aspek atau komponen yang telah ditentukan pada dihadapi oleh sekolah pada masing-masing SNP.
masing-masing SNP.
3. Hasil
a. Hasil Kajian Managerial Sekolah Asal (SMP Negeri 7 Lubuklinggau)
1) Standar Kompetensi Lulusan
Capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,84 yang artinya sekolah telah
mencapai kategori Menuju SNP 4, potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki budaya-budaya yang menanamkan
kompetensi sikap sosial dan spiritual kepada siswa seperti kegiatan nol jam, berdoa bersama, menerapkan senyum,
sapa, sopan dan santun. Tantangan sekolah adalah meningkatkan kompetensi siswa pasca pandemi covid-19.
Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar adalah sekolah dapat menambahkan program-
program ketrampilan atau estrakurikuler untuk meningkatkan kompetensi siswa.
b. Hasil Kajian Managerial Sekolah Magang (SMP Negeri 4 Lubuklinggau)
1). Standar Kompetensi Lulusan
Capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 5,84 yang artinya sekolah telah
mencapai kategori Menuju SNP 4, tantangan sekolah adalah meningkatkan budaya-budaya yang menanamkan
kompetensi sikap sosial dan spritual kepada siswa seperti kegiatan berdoa bersama, menerapkan senyum, sapa,
sopan dan santun. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar adalah sekolah dapat
menambahkan program-program keterampilan atau ekstrakurikuler untuk meningkatkan kompetensi siswa.
C. Peningkatan Kompetensi
1. Persiapan
Dalam kegiatan perencanaan, penulis mempersiapkan instrumen wawancara untuk kepala sekolah dan
guru. Selain itu penulis juga berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk memaparkan tujuan OJT 2 pada
sekolah beliau bahwa ada dua kegiatan yang akan dilaksanakan di sekolah magang 2 ini dan salah
satunya adalah peningkatan AKPK berkenaan dengan kompetensi kewirausahaan.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penulis berusaha mempelajari kompetensi kewirausahaan yang dimiliki oleh kepala
sekolah dengan cara melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan menyebarkan angket terhadap
beberapa orang guru untuk sinkronisasi jawaban.(Daftar pertanyaan dan jawaban terlampir)
3. Hasil
Hasil dari wawancara kepada kepala sekolah dan beberapa angket dihasilkan kesimpulan bahwa kompetensi
yang dimiliki Kepala SMP Negeri 4 Lubuklinggau cukup tinggi dan bisa dijadikan sebagai pembelajaran yang
berarti bagi penulis sebagai calon kepala sekolah.
Dari hasil wawancara penulis merangkumnya sebagai berikut :
o Kepala sekolah melaksanakan dan membuat alternaltif pemecahan masalah yang relevan dan tepat,
sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.
o Kepala sekolah melibatkan guru dalam menentukan rencana atau program sekolah. Begitu pula dengan
program kewirausahaan sekolah.
o Kepala sekolah telah memberikan uraian tugas kepada guru dengan jelas dalam bentuk Surat Keputusan
Kepala Sekolah yang harus dilaksanakan oleh semua guru.
o Kepala sekolah telah memberikan ganjaran dan penghargaan kepada guru. Ganjaran berupa teguran dan
penghargaan.
Simpulan
1. Pelaksanaan OJT memberikan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi Kepribadian,
Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, dan sosial calon kepala sekolah.
2. Untuk meningkatkan kompetensi kepribadian, kewirausahaan dan sosial calon kepala sekolah
menyusun Rencana Proyek Kepemimpinan dengan Peningkatan Keterampilan Berpikir dan
Bertindak Komunikatif Siswa Melalui Program Jurnalistik di SMP Negeri 7 Lubuklinggau.
3. Dalam rangka peningkatan standar kompetensi lulusan penulis menyusun proposal kegiatan
dengan materi program jurnalistik yaitu pengumpulan bahan berita (peliputan), Pemberian
materi pelaporan peristiwa (reporting), Pemberian materi penulisan berita (writing), Pemberian
materi penyuntingan naskah berita (editing), dan Pemberian materi penyajian atau
penyebarluasan berita (publishing/broadcasting) melalui media.
4. Dari hasil pelaksanaan Program Jurnalistik diperoleh hasil yang memuaskan dengan terlaksana
dengan baik sesuai rencana dengan hasil yang sangat baik dilihat dari instrumen yang ada.
5. Melakukan kajian manajerial merupakan sarana latihan mengasah kemampuan calon kepala
sekolah dalam menelaah permasalahan berdasarkan capaian 8 standar nasional pendidikan
(SNP) rapot mutu sekolah yang ada di lapangan, dan merekomendasikan solusi-solusi yang dapat
diterapkan dalam mencapai SNP.
6. Meningkatkan kompetensi di sekolah lain merupakan kegiatan studi banding dan pengamatan
terhadap salah satu kompetensi kepala sekolah. Pada sekolah magang 2 SMP Negeri 4
Lubuklinggau CKS melaksanakan kajian terkait kewirausahaan dan memperoleh banyak
pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai