Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Ilmu Tanah

ACARA II
Persiapan Contoh Tanah dan Penetapan Kadar Air

Metode Pembelajaran
1. Pengenalan alat persiapan contoh tanah
2. Penjelasan cara kerja persiapan contoh tanah
3. Penjelasan perhitungan penetapan kadar air.

Tujuan
1. Mempersiapkan contoh tanah untuk keperluan
pengukuran sifat-sifat fisik kimia di laboratorium
2. Melakukan penetapan kadar air

Alat dan bahan


- Contoh tanah yang diambil dari lapangan sebanyak 2 kg
yang telah dikering-anginkan
- Lumpang dan penumbuk dari porselin
- Timbangan analitik
- Ayakan ukuran diameter 2 mm dan 0,5 mm
- Oven pengering
- Eksikator
- Botol timbang
- Plastik/toples sebagai wadah sampel yang telah
ditumbuk.

Dasar Teori
Tanah di lapangan tersusun atas berbagai ukuran butir.
Komposisi ukuran butir tanah berkaitan dengan berbagai sifat
fisik, kimia, biologi dan morfologi tanah. Tanah yang didominasi
oleh partikel berukuran pasir akan terasa ringan dalam proses
pengolahan tanah, namun mempunyai kemampuan menjerap
unsur hara yang terbatas. Kondisi

1
Praktikum Ilmu Tanah
sebaliknya terjadi pada tanah yang didominasi oleh partikel
berukuran lempung (clay) akan mempunyai kapasitas
penjerapan unsur hara tinggi namun berat dalam pengolahan
tanah.
Lengas tanah tersusun atas lengas hidroskopis, lengas
mineralogis, dan lengas lapangan. Data mengenai persentase
lengas tanah dibutuhkan untuk koreksi hasil pengukuran sifat
fisik dan kimia atas contoh tanah yang diukur di laboratorium.
Pengukuran sifat-sifat fisik dan kimia tanah di laboratorium
dilakukan atas contoh tanah asli (agregat), contoh tanah lolos
saring 2 mm dan 0,5 mm.

Cara Kerja
Penentuan Kadar Air
1. Ambil contoh tanah yang sudah
dikeringanginkan ± 2 minggu; lakukan
penimbangan untuk mendapatkan contoh tanah
yang anda punyai.
2. Ambil agregat tanah asli dengan ukuran
diameter ± 2 cm 2 sebanyak 3-4 buah, tempatkan
pada kantong plastik yang telah disiapkan,
jangan lupa catat nomor tanah.
3. Haluskan sisa contoh tanah yang anda punya
menggunakan lumpang porselin dengan cara
digerus. Perhatikan, penghalusan contoh tanah
dilakukan sedemikian rupa sehingga fraksi pasir
dan atau fraksi kasar tanah tidak pecah/hancur.
Kesalahan dalam prosedur penghalusan contoh
tanah akan membawa anda pada hasil
pengukuran seluruh sifat fisik dan kimia tanah
menjadi tidak akurat. Lakukan penghalusan
untuk seluruh contoh tanah yang anda punya

2
Praktikum Ilmu Tanah
4. Lakukan pengayakan dengan ayakan
berdiameter 2 mm sebanyak 150 gram, ambil
250 gram contoh tanah diameter < 2 mm untuk
dihaluskan kembali, lakukan penyaringan dengan
ayakan diameter 0,5 mm. Tempatkan contoh tanah
yang lolos saring pada kantong plastik yang telah
disiapkan, jangan lupa catat nomor contoh tanah dan
diameter sampel tanah.
5. Timbang 3 botol kosong + tutup dengan
timbangan analitik dan catat beratnya (a gr).
6. Masukkan 1 buah agregrat tanah, contoh tanah
lolos saring 2 mm sebanyak ± 2 gr dan contoh
tanah lolos saring 0,5 mm sebanyak ± 2 gr ke
dalam botol yang sudah ditimbang satu persatu,
timbang kembali dengan timbangan analitik dan
catat beratnya (b gr).
7. Lakukan pengeringan dengan menggunakan
oven bersuhu standart (105oC) selama ≥ 4 jam.
8. Ambil contoh tanah kering dari oven, masukkan
ke dalam eksikator untuk proses pendinginan
hingga suhu kamar. Lakukan penimbangan
ulang setelah proses pengeringan oven dan catat
beratnya (c gr).

Perhitungan
Kadar Air

3
Praktikum Ilmu Tanah
Output
1. Perhitungan kadar air terhadap: agregat tanah,
contoh tanah lolos saring 2 mm dan contoh
tanah lolos saring 0,5 m

4
Praktikum Ilmu Tanah

Anda mungkin juga menyukai