Anda di halaman 1dari 2

Nama:Damianus Sihol Marito Manik

Nim:1809112175
Filsafat Hukum
Kelas D
Kaitan Filsafat Era Renaissance dengan Hukum

Secara etimologi Renaissance berasal dari bahasa Latin yaitu kata “Re” berarti kembali
dan “naitre” berarti lahir. Secara bebas kata Renaissance dapat diartikan sebagai masa
peralihan antara abad pertengahan ke abad modern yang ditandai dengan lahirnya berbagai
kreasi baru yang diilhami oleh kebudayaan Eropa Klasik (Yunani dan Romawi) yang lebih
bersifat duniawi.
Tokoh-tokoh filsuf hukum pada zamanrenaissance yaitu :
1). Thomas Aquino (abad ke 12) yang mengintegrasikan unsur-unsur pandangan Stoa,
ajaran Kristen dan filsafat Aristoteles ke dalam suatu filsafat yang komprehensif
merupakan kulminasi dari hukum. Dialah yang mengemukakan gagasan empat jenis
hukum yang merupakan hasil dari ada usaha-usaha mempertemukan perbedaan di
antara Yuris Romawi tentang definisi-definisi hukum dan klasifikasi cabang-
cabangnya. Sehingga dapat dibedakan empat jenis hukum yaitu:
a). Lex aeterna (hukum abadi), suatu ekspresi peraturan alam semesta secara rasional
dari Tuhan
b). Lex divina (hukum Illahi), yang membimbing manusia menuju tujuan
supernaturalnya, hukum Tuhan yang diwahyukan melalui kitab suci.
c). Lex naturalis (hukum alam), yang membimbing manusia menuju tujuan
alamiahnya, hasil partisipasi manusia dalam hukum kosmik.
d). Lex humana (hukum manusia), mengatur manusia dalam hubungan antara manusia
dalam suatu masyarakat tertentu dalam kerangka tuntutan-tuntutan khusus
dalam masyarakat tersebut.
2). Jean Bodin (abad ke 14) adalah tokoh yang menyusun ”Les six livres de Larepublique”
, dia adalah orang pertama yang mengatakan bahwa kebiasaan memperoleh kekuatan
hukum (legal authority) pada pengesahan oleh penguasa secara diam-diam.
3). Fransisco de victoria (1492-1546) seorang Spanyol yang memberi inspirasi hukum
internasional, demikian juga Grotius (1625), yang menulis ”De Jure Belli as Pacis”, di
mana ia mengembangkan gagasan tentang suatu peperangan yang adil (jus war), suatu
topik yang mempersoalkan masalah sanksi dalam hukum internasional.
4). Niccolo Machiavelli (1469-1527). Ia dilahirkan di Florence, dan sejak 1494, ketika
Florence diduduki Perancis, ia menjabat sebagai pegawai dalam bidang politik tingkat
tinggi di Republik Florence. Ia mengajukanteori negara berdasarkan sistem politik
tersebut yaitu Monarkhi, Republik, Diantara Monarkhi dan Republik terdapat bentuk
Oligarkhi. Machiavelli juga mengajukan teori bahwa semua orang juga harus
diperlakukan sama di depan hukum (equality) dan hukum itu sendiri harus obyektif.

Bagi para pemikir tentang hukum perubahan-perubahan di zaman Renaissance besar


artinya yaitu :
1. Sesuai dengan mentalis baru pembentukan hukum di anggap sebagai kebijakan manusia
di dunia.
2. Organisasi negara nasional disertai permikiran tentang peraturan hukum yang tepat,
baik untuk dalam negeri, maupun untuk hubungan dengan luar negeri (hukum
internasional).
3. Oleh sebab peraturan-peraturan yang berlaku bagi negara dibuat atas perintah-perintah
raja-raja, raja dipandang sebagai pencipta hukum.
Sehingga dapat dikatakan bahwa sejak zaman baru, tekanan tidak terletak lagi atas
hukum alam, yang diluar kebijakan manusia melainkan atas hukum positif. Namun pada
umumnya filsuf-filsuf zaman itu menerima juga adanya hukum alam yang terdapat didalam
akal budi manusia, yaitu tentang perlunya hukuman apabila ditentukan adanya.

Sumber:

Bertens.Dr.K. Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta, 1975.

Sutikno.Filsafat Hukum.Jakarta :CV.Prima,1973.

Aburaera,Prof.Dr.Sukarno,Dr.Muhadar dan Maskun Filsafat


Hukum,Depok:Prenadamediagrup,2013

Serlika,Dr.Aprita,Rio Adhitya.Depok:Rajawalipers.2020

Darusman,Dr.Yoyon,Dr.Bambang Wiyono.Tanggerang:Unpampress.2019

Anda mungkin juga menyukai