Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2 FILSAFAT HUKUM 3.

OLEH:
NAMA : SELVI SYAFRIANI
NIM : 2110111022

DOSEN PENGAMPU:
Prof.Dr.HJ YULIA MIRWATI ,SH.,MH

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2023/2024
ANALISIS PERIODESASI/MODERNISASI TENTANG FILSAFAT HUKUM

Periodisasi dalam sejarah filsafat pada umumnya mengacu pada label ancient (kuno), medieval
(abad pertengahan), modern, dan kontemporer. Tiga istilah yang pertama yaitu ancient (kuno),
medieval, dan modern biasanya dipakai langsung merujuk untuk mengenali masa laluyang stabil
(blocks of a stabilized past). Masing-masing periodisasi juga menggambarkan dan
mengidentifikasikan luasnya wilayah kajian (broad outlines), karakter dan fokus pengkajiannya.
Sebagai contoh, kajiantentang filsafat kuno, dimulai dengan kajian sebelum filosof Socrates. Dan
selanjutnya diikuti dengan kajian analisis pencapaian pada masa Socrates, Aristoteles, dan Plato.
Kemudian dipungkasi dengan mengkaji filsafat neo- platonism, Epicureanis, Skepticism, dan
kajian pada permulaan formulasi pemikiran Kristen. Dengan bentuk yang mirip, kajian dengan
label filsafat pertengahan(medieval philosophy) biasanya terdiri dari kajian pemikir seperti St
Anselm, St Thomas Aquinas, Maimonides, dan Avicena. Sedangkan kajian tentang filsafat
modernbiasanya akan mengkaji Francis Bacon, Thomas Hobbes, dan karya kaum rasionalis pada
abad 17 seperti Descrates, Spinosa dan seterusnya, dan karya kaum empiris Inggris, seperti
Locke, Barkeley, Kant, Hegel dan lainya pada abad ke- 19. Dalam batasan tertentu istilah
”contemporary philoshopy” tidaklah fix(baku). Istilah contemporary akan terus mengalami
pergeseran seiring dengan kemajuan zaman. Semisal kategorisasi filsafat yang ditulis pada tahun
1980-an memiliki beberapa hal yang berbeda dengan filsafat yang ditulis pada tahun 1930-
an.Hal ini sebagaimana ekspresi now (sekarang) dan present (saat ini), karena itu istilah itu bisa
mengalami penyempitan dan bisa pula mempunyai arti yang luas.

periodeasi filsafat hukum adalah pendekatan dalam memahami perkembangan filsafat hukum
dengan membaginya menjadi periode-periode tertentu, yang sering kali ditentukan oleh ciri-ciri
dan pemikiran hukum yang khas pada setiap periode tersebut. Berikut adalah beberapa periode
umum dalam periodeasi filsafat hukum:

1.Zaman Klasik

Zaman Klasik dalam periode filsafat hukum merujuk pada periode awal dalam sejarah pemikiran
hukum di Barat, khususnya di Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Ini adalah zaman di mana
beberapa pemikiran awal tentang hukum dan keadilan muncul. Berikut adalah penjelasan lebih
rinci tentang Zaman Klasik dalam periode filsafat hukum:

a. Yunani Kuno

a) Plato: Salah satu tokoh utama dalam pemikiran hukum Yunani klasik. Dalam dialog
"Politeia" (Republik), Plato mempertimbangkan hubungan antara hukum, keadilan, dan
negara yang ideal. Dia menggambarkan gagasan tentang negara yang diatur oleh para
filsuf (raja-filsuf) yang akan menciptakan sistem hukum yang adil.
b) Aristoteles: Aristoteles, murid Plato, juga memberikan kontribusi penting terhadap
pemikiran hukum. Dia mengembangkan teori tentang konstitusi (Politeia) dan
menyelidiki prinsip-prinsip hukum yang adil. Aristoteles menganggap hukum sebagai
sarana untuk mencapai keadilan.

b. Romawi Kuno

a) Jus Civile: Di Romawi Kuno, ada pengembangan hukum yang disebut "Jus Civile," yang
merupakan hukum sipil kota (civil law) yang berlaku di kota Roma. Hukum ini
berkembang dari hukum adat (mos maiorum) dan keputusan hakim (responsa) yang
digunakan oleh para praetor (hakim Romawi). Ini adalah salah satu contoh awal
pengembangan sistem hukum tertulis.
b) Cicero: Orator terkenal Romawi, Cicero, juga berkontribusi pada pemikiran hukum
dengan karyanya yang terkenal, "De Legibus" (Tentang Hukum). Dia membahas konsep-
konsep hukum alam dan hukum positif serta peran hukum dalam masyarakat.

Zaman Klasik dalam filsafat hukum menghasilkan beberapa konsep penting yang masih
memengaruhi pemikiran hukum modern. Ini termasuk pemikiran tentang hubungan antara
hukum dan keadilan, peran hukum dalam membentuk masyarakat yang adil, serta perkembangan
awal sistem hukum tertulis. Meskipun pemikiran ini berkembang selama ribuan tahun yang lalu,
kontribusi dari Zaman Klasik tetap relevan dalam diskusi filsafat hukum kontemporer.

2.Zaman Pertengahan

Zaman Pertengahan, juga dikenal sebagai Abad Pertengahan atau Middle Ages, adalah periode
dalam sejarah Eropa yang meliputi kira-kira abad ke-5 hingga abad ke-15. Dalam konteks filsafat
hukum, Zaman Pertengahan sangat dipengaruhi oleh pemikiran Kristen dan tradisi hukum
Romawi yang bertahan. Ini adalah periode di mana pemikiran hukum Kristen dan Scholastik
mendominasi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang Zaman Pertengahan dalam periode
filsafat hukum:

a. Pemikiran Hukum Kristen

a) Pengaruh Gereja: Selama Zaman Pertengahan, Gereja Katolik memiliki pengaruh besar
dalam masyarakat Eropa. Hukum kanon (hukum gereja) berkembang sebagai sistem
hukum yang memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk hukum sipil. Pemikiran
hukum Kristen menekankan aspek moral dan etika dalam hukum.
b) Augustinus dari Hippo: Santo Augustinus adalah salah satu tokoh awal yang memiliki
pengaruh besar pada pemikiran hukum Kristen. Dalam karyanya "The City of God" (Kota
Allah), ia membahas konsep hukum yang berakar dalam moralitas dan keadilan.
c) Thomas Aquinas : Santo Thomas Aquinas adalah figur sentral dalam pengembangan
pemikiran hukum Kristen selama Abad Pertengahan. Dalam karyanya "Summa
Theologica," ia menggabungkan filsafat Aristoteles dengan teologi Kristen untuk
merumuskan konsep hukum alam. Menurutnya, hukum alam adalah perwujudan akal
yang berasal dari Tuhan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk hukum manusia.

b.Pemikiran Hukum Scholastik

a) Scholastisisme: Ini adalah tradisi pemikiran yang berkembang di perguruan tinggi abad
pertengahan (scholae). Para scholastikus menggunakan metode filosofis untuk
menjelaskan dan merumuskan doktrin-doktrin Gereja dan hukum kanon.
b) Karya-karya Scholastikus : Beberapa scholastikus terkenal seperti Thomas Aquinas, John
Duns Scotus, dan William of Ockham merumuskan pemikiran hukum yang mendalam.
Mereka menggabungkan pemikiran Kristen dengan filsafat Aristoteles dan pemikiran
hukum Romawi untuk mengembangkan pemahaman yang lebih rinci tentang hukum
alam dan keadilan.

Selama Zaman Pertengahan, pemikiran hukum sangat dipengaruhi oleh pandangan Kristen, dan
konsep hukum alam menjadi sangat penting dalam pemikiran hukum. Pengaruh ini juga dapat
dilihat dalam perkembangan hukum Romawi yang terus ada dalam bentuk hukum kanon Gereja.
Pemikiran hukum selama Zaman Pertengahan membentuk dasar bagi banyak pemikiran hukum
selanjutnya dalam sejarah hukum Barat.

3.Zaman Modern Awal

Ini adalah periode yang mencakup era Renaisans dan Pencerahan, di mana pemikiran hukum
berhubungan erat dengan pemikiran filosofis dan perubahan sosial yang sedang berlangsung.
Tokoh-tokoh seperti Hugo Grotius dan John Locke memainkan peran penting dalam zaman ini.

Zaman Modern Awal, yang juga sering disebut sebagai Zaman Renaisans dan Pencerahan
(Renaissance and Enlightenment), adalah periode penting dalam sejarah pemikiran hukum yang
berkisar dari abad ke-15 hingga abad ke-18. Periode ini ditandai oleh berbagai perubahan dalam
pemikiran filosofis dan hukum yang memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan
pemikiran hukum modern. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang Zaman Modern Awal
dalam periode filsafat hukum:

a. Pencerahan (Enlightenment):

a) Pencerahan adalah gerakan intelektual yang muncul di abad ke-17 dan ke-18 di Eropa.
Pencerahan menekankan pemikiran rasional, pengetahuan ilmiah, dan peningkatan
masyarakat melalui pemahaman dan pendidikan. Dalam konteks filsafat hukum,
Pencerahan memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan pemikiran hukum
modern.
b) John Locke: Locke, seorang filosof Pencerahan, memainkan peran besar dalam
pengembangan pemikiran hukum modern. Dalam karyanya "Two Treatises of
Government," ia mengemukakan teori kontrak sosial, di mana pemerintah diberi
kewenangan oleh persetujuan rakyat. Konsep ini sangat berpengaruh dalam
perkembangan pemikiran tentang hak asasi manusia dan konstitusi.
c) Montesquieu: Montesquieu, dalam karyanya "The Spirit of the Laws," memperkenalkan
konsep pemisahan kekuasaan dalam pemerintahan, yang menjadi dasar bagi sistem
pemerintahan republik dan konstitusional modern.

b.Zaman Renaisans (Renaissance):*

a) Zaman Renaisans (abad ke-14 hingga ke-17) adalah periode di mana terjadi revitalisasi
budaya, seni, dan ilmu pengetahuan di Eropa. Hal ini juga memengaruhi pemikiran
hukum dengan memicu minat dalam pengkajian ulang klasikisme Romawi dan Yunani.
b) Humanisme : Gerakan humanisme yang muncul selama Renaisans menekankan kembali
pada manusia sebagai individu yang rasional dan beradab. Ini memengaruhi pemikiran
hukum dengan menekankan pentingnya hak asasi manusia dan keadilan dalam hukum.

c.Pemikiran Hukum Romawi dan Kembali ke Sumber-Sumber Asli

Para sarjana Renaisans memulai studi kembali terhadap teks-teks hukum Romawi Kuno dan
sumber-sumber asli lainnya. Hal ini menyebabkan pemahaman yang lebih baik tentang hukum
Romawi dan pengaruhnya terhadap hukum sipil modern.

d.Sistem Hukum Tertulis

Periode ini juga melihat perkembangan sistem hukum tertulis yang lebih terstruktur. Misalnya,
pembaruan hukum di beberapa negara Eropa, seperti Kodifikasi Napoleon di Prancis,
menghasilkan hukum tertulis yang lebih sistematis.

Zaman Modern Awal membawa perubahan signifikan dalam pemikiran hukum, termasuk konsep
kontrak sosial, pemisahan kekuasaan, dan penekanan pada hak asasi manusia. Ini adalah periode
penting yang memberikan dasar bagi pemikiran hukum modern dan konstitusionalisme.

4. Zaman Modern

Zaman Modern dalam periode filsafat hukum merujuk pada periode sejarah yang mencakup abad
ke-18 hingga awal abad ke-20 di Eropa dan dunia Barat. Ini adalah periode di mana pemikiran
hukum dan filsafat hukum mengalami perkembangan signifikan sebagai tanggapan terhadap
perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi pada masa itu. Berikut adalah penjelasan
lebih rinci tentang Zaman Modern dalam periode filsafat hukum:

a.Pemikiran Hukum Positivis

Salah satu perkembangan penting dalam Zaman Modern adalah munculnya pemikiran hukum
positivis. Pemikiran ini menekankan bahwa hukum adalah aturan yang ditetapkan oleh otoritas
politik, bukan berdasarkan moralitas atau nilai-nilai objektif. Beberapa tokoh yang berkontribusi
pada pemikiran positivis meliputi Jeremy Bentham dan John Austin.

a) Jeremy Bentham : Bentham adalah pendiri utilitarianisme, yang menyatakan bahwa


tindakan itu baik jika menghasilkan kebahagiaan yang maksimum bagi sebagian besar
orang. Dalam konteks hukum, ini berarti hukum harus menghasilkan manfaat sosial yang
maksimum.
b) John Austin: Austin mengembangkan teori positivisme hukum yang mengatakan bahwa
hukum adalah apa yang diperintahkan oleh penguasa politik. Dia membedakan antara
"hukum positif" (hukum yang ada) dan "hukum alam" (hukum moral).

b.Pemikiran Hukum Natural

a) Meskipun pemikiran positivis mendominasi, pemikiran hukum natural tetap relevan


dalam Zaman Modern. Pemikiran ini berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip hukum yang
inheren dalam alam semesta yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai hukum
manusia.
b) Immanuel Kant: Kant mengembangkan konsep hukum universal yang berlaku untuk
semua orang. Dia berpendapat bahwa hukum harus didasarkan pada prinsip-prinsip moral
universal.

c.. Konstitusionalisme

Zaman Modern melihat perkembangan konsep konstitusionalisme yang penting dalam hukum
dan pemerintahan. Konstitusionalisme menekankan pentingnya konstitusi sebagai batasan
kekuasaan pemerintah dan perlindungan hak asasi manusia.

Montesquieu : Seperti yang dijelaskan sebelumnya dalam Zaman Pencerahan, Montesquieu


memainkan peran penting dalam pengembangan pemikiran konstitusionalisme dengan konsep
pemisahan kekuasaan.

Pengaruh Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis : Peristiwa-peristiwa ini memicu


perkembangan konstitusionalisme dalam praktiknya. Contohnya, Konstitusi Amerika Serikat dan
Deklarasi Hak-Hak Manusia dan Warga Negara Prancis adalah dokumen-dokumen penting yang
menetapkan prinsip-prinsip konstitusional.
Zaman Modern adalah periode yang penting dalam pemikiran hukum karena mencakup
perkembangan pemikiran positivis, pemikiran hukum natural yang masih relevan, serta
penekanan pada konstitusionalisme dan hak asasi manusia. Pemikiran hukum yang muncul
selama periode ini memiliki dampak besar pada perkembangan sistem hukum dan pemerintahan
modern.

5. Abad ke-20 dan Seterusnya

Abad ke-20 dan seterusnya adalah periode yang sangat penting dalam perkembangan filsafat
hukum. Ini adalah periode di mana berbagai perubahan sosial, politik, dan teknologi telah
memengaruhi cara kita memahami dan menerapkan hukum. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
tentang perkembangan filsafat hukum selama abad ke-20 dan seterusnya:

a.Pemikiran Hukum Positivis

Pemikiran hukum positivis, yang mengemukakan bahwa hukum adalah aturan yang ditetapkan
oleh otoritas politik dan terpisah dari pertimbangan moral atau etika, masih relevan selama abad
ke-20 dan seterusnya. Teori-teori seperti positivisme hukum yang dikembangkan oleh H.L.A.
Hart dan pengembangan lebih lanjut oleh penulis seperti Joseph Raz dan Ronald Dworkin
memainkan peran penting dalam pemikiran hukum modern.

b.Hak Asasi Manusia

Abad ke-20 menyaksikan perkembangan signifikan dalam pemikiran tentang hak asasi
manusia. Perang Dunia II dan Holocaust membawa kesadaran dunia tentang perlunya
perlindungan hak asasi manusia. Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia) yang diadopsi oleh PBB pada tahun 1948 menjadi tonggak penting dalam
perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia.

c. Teori Hukum Kritis

Teori hukum kritis mengemukakan bahwa hukum bukan hanya instrumen netral, tetapi juga
mencerminkan kepentingan-kepentingan politik dan sosial tertentu. Pemikiran ini, yang dianut
oleh tokoh seperti Karl Marx dan Friedrich Engels, memandang hukum sebagai alat kontrol kelas
sosial.

d. Feminisme dalam Hukum

Gerakan feminisme membawa pemahaman yang lebih baik tentang peran gender dalam hukum.
Feminisme hukum menggambarkan bagaimana hukum dapat memengaruhi perempuan secara
berbeda dan bagaimana hukum dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi ketidaksetaraan
gender.

e. Pemikiran Posmodern dan Dekonstruksi

Pemikiran posmodern dan dekonstruksi, yang dipengaruhi oleh filsuf seperti Jacques Derrida,
mempertanyakan ide-ide tentang kebenaran dan otoritas dalam hukum. Mereka menekankan
bagaimana hukum seringkali digunakan untuk menjaga kekuasaan dan mempertanyakan
pandangan objektif dalam interpretasi hukum.

f. Globalisasi dan Hukum Internasiona

Globalisasi ekonomi dan teknologi telah membawa tantangan baru dalam pemikiran hukum
internasional. Hukum internasional berkembang untuk mengatasi masalah-masalah seperti
perdagangan global, hak asasi manusia, dan lingkungan.

g. Hukum Teknologi dan Privasi

Perkembangan teknologi informasi menghasilkan pertanyaan hukum baru terkait dengan privasi,
keamanan data, dan masalah hukum yang berkaitan dengan internet dan media sosial. Ini adalah
area yang terus berkembang dalam filsafat hukum kontemporer.

Abad ke-20 dan seterusnya adalah periode yang kompleks dalam perkembangan filsafat hukum,
di mana berbagai aliran pemikiran bersaing dan berkontribusi pada pemahaman kita tentang
hukum, keadilan, dan masyarakat. Perubahan sosial dan teknologi terus memengaruhi bagaimana
hukum diterapkan dan diinterpretasikan, sehingga mempertahankan relevansi filsafat hukum
dalam dunia modern.

Anda mungkin juga menyukai