Anda di halaman 1dari 4

LK. 1.2.

Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1 - Kurang minat siswa 1.Kajian Literasi Seteleh dinalisis terhadap
membaca pelajaran a) Lemahnya minat baca peserta didik diakibatkan oleh kondisi hasil kajian literatur dan
diperpustakaan maupun perpustakaan yang kurang menunjang, dan dorongan orang tua hasil wawancara, serta
digadgetnya yang lemah ( Nella Agustin, dkk, Ika Maryani · 2021, Peran Guru dikonfirmasi melalui
dalam Membentuk Karakter Siswa)(hal : 461) pengamatan dapat
diketahui bahwa penyebab
b) lingkungan sekolah kurang mendukung, peran perpustakaan masalah kurang minatnya
belum maksimal, keterbatasan buku/bahan bacaan, keluarga siswa membaca pelajaran
kurang mendukung, dan pengaruh menonton televisi diperpustakaan maupun
serta penggunaan handphone.( Jurnal Pendidikan Guru Sekolah digadget adalah :
Dasar Edisi 32 Tahun ke-7 2018)(oleh : Citra Pratama Sari, 1. Lingkungan sekitar
Universitas Negeri Yogyakarta) siswaa (orang tua,
teman, sekolah)
2.Kajian Wawancara kurang mendukung.
a. Menurut Rekan Sejawat (25 Juli 2022) : 2.
- Perpustakaan sekolah kurang menarik siswa, karena belum
melengkapi kebutuhan siswa yang diiginkan
- siswa lebih menyukai game dari membaca pelajaran diperpustakaan
ataupun digadget
- Berteman dengan yang mempunyai hobi yang sama yaitu tidak
suka membaca pelajaran diperpustakaan ataupun digadgetnya
b. Menurut Kepala Sekolah (25 Juli 2022) :
- Belum menyadari bahwa membaca pelajaran itu penting untuk
masa depan dan menambah wawasan keilmuan
c. Menurut Ahli (pakar) dan Pengawas
- siswa kurang dari arahan dan pengawasan orang tua dengan
membiasakan membaca pelajaran keperpustakaan ataupun
digadgetnya
2 - Kurangnya motifasi 1.Kajian literasi
belajar a) Lingkungan dan pergaulan dengan teman, Hal ini juga menjadi
kendala serta penyebab motivasi belajar siswa rendah adalah juga
karena faktor lingkungan, yang dalam hal ini teman-teman siswa di
sekolah. Karena apa pun yang dilakukan (Bening Samudra Bayu
Wasono, 2020) (hal.90)( Strategi Dalam Meningkatkan Semangat
Belajar Siswa)

b) Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa


- faktor A yang terdiri atas : cita-cita/aspirasi siswa, kondisi
ligkungan, unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
- faktor B yang terdiri atas: kondisi siswa, upaya guru dalam
mengelola kelas dan kondisi siswa
(Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 6, No. 2,
Desember 2019)( Muhammad C. Moslem1, Mumu Komaro2,
Yayat3) (Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154)
c. Penyebab kurangnya motivasi diri bagi siswa sekolah (davin :
2018):
- Guru Tidak Memberikan Motivasi Kepada Siswa
- Siswa Tidak Menyukai Cara Pengajaran Guru
- Siswa Tidak Menyukai Mata Pelajaran Tertentu
- Lemahnya Motivasi Dalam Diri Siswa Sendiri
- Siswa Bermasalah
- Kurangnya Perhatian Orang Tua di Rumah
- Pergaulan Buruk
- Faktor Kemajuan Teknologi

2. Kajian Wawancara
a. Menurut Rekan sejawat (25 juli 2022)
- Cita-cita siswa yang berbanding terbalik dengan kenyataan
pada saat pembelajaran
- Lingkungan pergaulan yang salah
- kurang bimbingan dari orang tua
b. Menurut Kepala Sekolah (25 Juli 2022)
- Banyak siswa yang salah menyikapi dalam kemajuan
teknologi, kemajuan teknologi hanya untuk hiburan semata
hanya untuk game, medsos dan hal lain yang tidak
bermanfaat untuk bertambahnya ilmu, sehingga motivasi
belajar berkurang.
- Lingkungan sekitar siswa kurang mendukung untuk
meningkatkan motivasi belajar
c. Menurut Ahli(pakar) dan Pengawas
- Kurang pengingat motivasi dari lingkungagn siswa, baik dari
orang tua, guru, atau teman lingkungannya, karena yang
yang namanya mengingatkan harus terus berulang, dan
terkadang sebagai pengingat mudah putus asa ketika siswa
yang diberi motivasi susah untuk berubah

3 Siswa tidak 1. Kajian literasi


mengoptimalkan - Dalam pemanfaatan TIK di bidang pendidikan seringkali
teknologi untuk menghadapi beberapa kendala-kendala, diantaranya: kurangnya
pembelajaran pengadaan infrastruktur TIK diberbagai daerah, masih
digunakannya perangkat teknologi bekas, kurangnya perangkat
hukum di bidang TIK, dan mahalnya biaya pengadaan dan
penggunaan fasilitas TIK (Amin Akbar1 dan Nia Noviani2, 2019)(
Universitas PGRI Palembang).

2. Kajian Wawancara
a. Menurut rekan sejawat (25 Juli 2022)
- Siswa belum optimal disebabkan tidak semua siswa mampu
memberi kuota operator seluler, ketika pembelajaran membutuihkan
kuaota
- terkadang ada yang mampu tapi penggunaannya salah bukan untuk
pembelajran tapi untuk hiburan : Game, medsos, dll
-Tidak semua siswa memiliki alat kelengkapan untuk pembelajaran
berbasis teknologi, apalagi siswa yang mempunyai orang tua
berpenghasilan rendah
b. Menurut Kepala Sekolah (25 Juli 2022)
- Mahalnya pengadaaan alat-alat teknologi

c. Menurut ahli (pakar) dan pengawas


- Teknologi semakin maju hanya sayang masih ada siswa yang belum
bisa memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran, banyak siswa
mahir dalam teknologi, hanya sayang kemahirannya berlebih pada
hiburannya seperti game, sosmed dll

Anda mungkin juga menyukai