Anda di halaman 1dari 17

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama Guru : Arruan Malillin, S.Pd

Asal Institusi : SDN 008 Pongko’

No Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
telah
diidentifikasi

1 Minat siswa Kajian literature Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literartur
terhadap mata dan wawancara maka faktor penyebab masalah minat
pelajaran 1. Menurut WA Putri (2023) faktor yang siswa terhadap mata pelajaran matematika sangat
matematika mempengaruhi minat belajar matematika rendah disebabkan oleh:
sangat rendah rendah yaitu:
 Waktu belajar yang terlalu lama  Cara guru dalam mengajar masih menonton dan
 Siswa tidak menyukai pelajaran jarang menggunakan media pembelajaran pada
matematika saat pembelajaraan matematika.
 Siswa tidak memahami konsep  Siswa tidak memahami konsep maetematika
maetematika  Anggapan siswa pembelajaran matematika sulit.
 Siswa diganggu oleh teman-
temannya
 Guru hanya menjelaskan dan siswa
mendengarkan
 Soal-soal dibuku paket masih abstrak
dan tidak sesuai dengan kehidupan
sehari-hari.
https://pdfs.semanticscholar.org/aa53/d
602b6a6afb16645cc90ec0efcffae6377af.
pdf
2. Menurut Cep Bambang Firdaus (2019)
faktor rendahnya minat belajar siswa
pada mata pelajaran matematika yaitu:
 Faktor internal
 Kurangnya rasa suka siswa
terhadap mata pelajaran
matematika.
 Perhatian siswa yang masih
rendah terhadap pembelajaran
matematika.
 Rendahnya prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran matematika.
 Faktor Eksternal:
 Cara guru dalam mengajar masih
menonton dan jarang
menggunakan media
pembelajaran pada saat
pembelajaraan matematika.
 Perilaku dan sikap orang tua yang
dirasa kurang tepat terhadap
siswa.

https://www.jonedu.org/index.php/joe/ar
ticle/view/298

3. Menurut Friska Mega Putri, dkk (2023)


faktor rendahnya minat belajar siswa
pada mata pelajaran matematika yaitu:
 Faktor internal berasal dari diri siswa,
dimana faktor internal yaitu :
 sikap siswa/ minat siswa dalam
belajar matematika
 Anggapan siswa pembelajaran
matematika sulit.
 Faktor eksternal, faktor yang berasal
dari luar seperti
 Faktor lingkungan siswa
 Fasilitas dalam belajar
 Kuranggnya perhatian orang tua
(rumah).

https://journal.unugiri.ac.id/index.php/j
urmia/article/download/1346/925/6096

4. Menurut Suwarsono (1999) minat siswa


terhadap mata pelajaran matematika
sangat rendah karena:

 Faktor budaya
 Faktor sistem pendidikan
 Faktor sistem penilaian
 Faktor orang tua atau keluarga
 Faktor sifat bidang studi
 Faktor guru

https://books.google.co.id/books?id=zw5D
FCbBPBgC&pg=PA3&dq=Penyebab+mi
nat+belajar+matematika+siswa+rendah&
hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sour
ce=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&
ved=2ahUKEwiM1pLL98WDAxUOxTgGH
STPBBQQ6wF6BAgGEAU#v=onepage&q
=Penyebab%20minat%20belajar%20mate
matika%20siswa%20rendah&f=false

5. Menurut Wahyu Adi Saputro, dkk (2022)


minat siswa terhadap mata pelajaran
matematika sangat rendah karena Perilaku
siswa saat proses pembelajaran
matematika siswa kurang antusias, merasa
bosan dan kurang senang ketika belajar
mata pelajaran matematika. kemudian,
siswa masih sering asyik sendiri,
bercanda dan berbicara dengan
temannya saat guru menjelaskan materi.
Siswa juga kurang aktif selama kegiatan
belajar.

https://journal.universitaspahlawan.ac.id/i
ndex.php/jpdk/article/view/7454/5600

Wawancara

1. Hasil wawancara kepala sekolah SDN


008 Pongko
Menurut Lince, S.Pd faktor penyebab
rendahnya minat belajar matematika
siswa yaitu:
 Cara menyajikan materi yang
disampaikan kurang menarik
 Kurangnya kreativitas dan inovasi
guru dalam mengelola kelas.
2. Hasil wawancara guru SDN 012
Marampan
Guru Menurut Arruan Lola, S.Pd faktor
penyebab rendahnya minat belajar
matematika siswa yaitu:
 Waktu istirahat siswa yang kurang
di rumah
 Tidak tertarik belajar matematika
3. Hasil wawancara pengawas SDN 008
Pongko
Menurut Phileps, M.Pd faktor penyebab
rendahnya minat belajar matematika
siswa yaitu:
 Orang tua tidak pernah membantu
siswa dalam belajar matematika di
rumah
 Siswa takut bertanya pada guru
4. Hasil wawancara rekan sejawat di
SDN 008 Pongko
Menurut Joni, S.Pd faktor penyebab
rendahnya minat belajar siswa terhadap
matematika karena:
 Siswa tidak konsentrasi dalam
belajar matematika
 Metode yang digunakan guru
dalam mengajar membuat siswa
merasa bosan
5. Hasil wawancara kepala UPTD
kecamatan sesenapadang
Menurut Bongga Layuk, S.Pd faktor
penyebab rendahnya minat belajar siswa
terhadap matematika karena:
 Siswa kebanyakan bermain saat
jam pelajaran matematika
 Siswa malas untuk melakukan
perhitungan

2 Konsentrasi Kajian Literartur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literartur


belajar siswa dan wawancara maka faktor penyebab masalah
yang masih 1. Menurut Adila Amalia, dkk (2022) konsentrasi belajar siswa yang masih rendah
rendah faktor-faktor yang mempengaruhi disebabkan oleh:
konsentrasi dalam belajar siswa yaitu:
 Motivasi yang dicapai  Lingkungan belajar yang bising dan kacau
 Keinginan atau minat terhadap  Kurangnya kompetensi dalam metode
sesuatu pengajaran yang baik.
 Tekanan yang dapat mengancamnya  Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar
 Kondisi Fisik, psikologis,
emosional, dan pengalaman
 Tingkat kecerdasan siswa
 Lingkungan belajar yang bising dan
kacau
 Kurangnya kompetensi dalam
metode pengajaran yang baik.
https://ejournal.unma.ac.id/index.php/ed
ucatio/article/view/3120/2220
2. Menurut Heni, dkk (2020) faktor-faktor
yang mempengaruhi konsentrasi dalam
belajar siswa yaitu:
 Faktor internal berupa siswa merasa
tegang karena pada saat proses
pembelajaran siswa hanya duduk
diam selama satu jam atau lebih dalam
deretan bangku - bangku yang
menghadap kedepan sehingga adanya
ketegangan pada saat proses
pembelajaran di sekolah, ketegangan
tersebut mengakibatkan kurangnya
asupan energi ke otak dapat dilihat
ketika anak mudah mengalami
kebosanan dan mudah merasa
ngantuk ketika guru sedang
menerangkan pelajaran.
 Faktor eksternal berupa banyaknya
kegiatan yang dilakukan siswa di luar
lingkungan sekolah yang berpotensi
besar bergelut dengan berbagai tujuan
dan banyaknya agenda pembelajaran
serta materi pelajaran pada siswa yang
menyebabkan kelelahan pada otak
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/
JKS/article/view/2820
3. Menurut Dores (2019) faktor penyebab
konsentrasi belajar siswa masih rendah
karena:
 Teman sekelas yang ribut
 Siswa yang tidak memiliki motivasi
belajar
 Siswa yang takut dan gugup
 Perlengkapan belajar yang tidak
lengkap
https://proceeding.unindra.ac.id/index.php/
DPNPMunindra/article/download/6439/19
19

4. Menurut Mutia Rahma Setyani, dkk (2018)


konsentrasi belajar siswa yang masih
rendah karena:
 Tidak memiliki motivasi diri
 Suasana lingkungan belajar yang
tidak kondusif
 Kondisi kesehatan siswa
 Siswa merasa jenuh

https://journal.uhamka.ac.id/index.php/sen
amku/article/download/2653/777

5. Menurut Marbun, (2018) konsentrasi


belajar siswa yang masih rendah karena:

 Faktor internal yaitu fisik yang sehat,


kecerdasan, minat, bakat, dan
motivasi belajar siswa.
 Faktor eksternal yaitu kecanduan
akan teknologi

https://books.google.co.id/books?id=QKv
MEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=
Faktor+yg+mempengaruhi+konsentrasi+b
elajar+siswa&hl=id&newbks=1&newbks_
redir=0&source=gb_mobile_search&ovd
me=1&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q
=Faktor%20yg%20mempengaruhi%20kon
sentrasi%20belajar%20siswa&f=false

Wawancara

1. Hasil wawancara kepala sekolah SDN


008 Pongko
Menurut Lince, S.Pd konsentrasi minat
belajar siswa yang masih rendah
disebabkan oleh kurangnya minat
terhadap mata pelajaran yang di cari dan
suasana lingkungan belajar yang berisik.
2. Hasil wawancara guru SDN 012
Marampan
Menurut Arruan Lola, S.Pd konsentrasi
belajar siswa yang masih rendah
disebabkan oleh kondisi lingkungan
yang tidak nyaman.
3. Hasil wawancara pengawas SDN 008
Pongko
Menurut Phileps, M.Pd konsentrasi
belajar siswa yang masih rendah karena
perasaan siswa yang sedang tertekan
atau merasa takut akan hal lain
4. Hasil wawancara teman sejawat di
SDN 008 Pongko
Menurut Joni, S.Pd konsentrasi belajar
siswa yang masih rendah karena siswa
merasa bosan dengan pelajaran yang
sedang diajarkan
5. Hasil wawancara kepala UPTD
kecamatan sesenapadang
Menurut Bongga Layuk, S.Pd
konsentrasi belajar siswa yang masih
rendah karena siswa kurang tidur dan
juga banyak pikiran yang sedang
dipikirkan siswa.

3 Kurangnya Kajian Literartur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literartur


pemahaman dan wawancara maka faktor penyebab masalah
orang tua siswa 1. Menurut Lisna Amelia, dkk (2023). kurangnya pemahaman orang tua siswa untuk bekerja
untuk bekerja Kurangnya pemahaman orang tua siswa sama dalam pengawasan siswa saat di rumah
sama dalam untuk bekerja sama dalam pengawasan disebabkan oleh:
pengawasan siswa saat di rumah disebabkan oleh orang  Orang tua yang sibuk bekerja sehigga anak
siswa saat di tua yang sibuk bekerja sehigga anak cenderung akan banyak menghabiskan waktu
rumah. cenderung akan banyak menghabiskan untuk bermain.
waktu untuk bermain.
 Kurangnya komunikasi antara guru dan orang
https://journal.amikveteran.ac.id/index.p
tua siswa
hp/jurdikbud/article/download/1639/1479
2. Menurut Raodahtul Jannah (2022)
Kurangnya pemahaman orang tua siswa
untuk bekerja sama dalam pengawasan
siswa saat di rumah disebabkan oleh
ketidaksiapan orang tua yang harus
menjadi pengganti guru untuk
membimbing belajar anak-anaknya di
rumah.
https://jurnal.iain-
bone.ac.id/index.php/annisa/article/down
load/3546/1439

3. Menurut Rhenanda Elpa,dkk (2022)


Kurangnya pemahaman orang tua siswa
untuk bekerja sama dalam pengawasan
siswa saat di rumah disebabkan oleh:
 Sebagian orang tua kurang sadar baik
dalam pendidikan maupun
perkembangan karakter disiplin siswa
 Masih ada orang tua yang tidak dapat
hadir dalam pertemuan
 Pekerjaan dan kurangnya komunikasi
antara guru dan orang tua yang
disebabkan orang tua gagap teknologi
sehingga sulit untuk di hubungi
ataupun ketinggalan informasi terbaru.

https://journal.civiliza.org/index.php/ijois/
article/download/110/93

4. Menurut Ikha Ayu Sulistyarini (2021)


kurangnya pemahaman orang tua siswa
untuk bekerja sama dalam pengawasan
siswa saat di rumah karena orang tua yang
sibuk dengan pekerjaannya sehingga
anaknya jarang diperhatikan.

https://jurnalp4i.com/index.php/academia/
article/download/489/490/1933

5. Menurut Jenri Ambarita, dkk (2022)


kurangnya pemahaman orang tua siswa
untuk bekerja sama dalam pengawasan
siswa saat di rumah karena minimnya
keahlian mengajar, sulitnya memotivasi
anak, Lingkungan yang tidak kondusif,
dan keterbatasan waktu.

https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article
/download/1358/pdf

Wawancara

1. Hasil wawancara kepala sekolah SDN


008 Pongko
Menurut Lince, S.Pd kurangnya
pemahaman orang tua siswa untuk
bekerja sama dalam pengawasan siswa
saat di rumah dikarenakan orang tua
memiliki kesibukan masing-masing
dalam pekerjaan.
2. Hasil wawancara guru SDN 012
Marampan
Menurut Arruan Lola, S.Pd kurangnya
pemahaman orang tua siswa untuk
bekerja sama dalam pengawasan siswa
saat di rumah karena orang tua siswa
hanya memberikan tanggung jawab
penuh kepada sekolah untuk masalah
pendidikan anaknya.
3. Hasil wawancara pengawas SDN 008
Pongko
Menurut Phileps, M.Pd kurangnya
pemahaman orang tua siswa untuk
bekerja sama dalam pengawasan siswa
saat di rumah karena guru dan siswa
jarang berkomunikasi untuk membahas
tentang kondisi siswa yang dialami
disekolah.
4. Hasil wawancara teman sejawat di
SDN 008 Pongko
Menurut Joni, S.Pd kurangnya
pemahaman orang tua siswa untuk
bekerja sama dalam pengawasan siswa
saat di rumah karena sebagian orang tua
siswa tidak mengerti akan materi
pelajaran anaknya sehingga pada saat
anaknya bertanya akan tugasnya maka
orang tua siswa tidak bisa menjawabnya.
5. Hasil wawancara kepala UPTD
kecamatan sesenapadang
Menurut Bongga Layuk, S.Pd
kurangnya pemahaman orang tua siswa
untuk bekerja sama dalam pengawasan
siswa saat di rumah karena orang tua
terlalu memanjakan anaknya sehingga
anaknya berhak melakukan apa pun
sesuka hatinya termasuk tidak belajar.
4 Guru kurang Kajian Literartur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literartur
maksimal dalam dan wawancara maka faktor penyebab masalah guru
mengimplement 1. Menurut Yusriani, dkk. Guru kurang kurang maksimal dalam mengimplementasikan
asikan model- maksimal dalam mengimplementasikan model-model pembelajaran yang inovatif yang
model model-model pembelajaran yang inovatif disebabkan oleh:
disebabkan karena:
pembelajaran  Alokasi waktu yang dibutuhkan  Guru kurang mengikuti pelatihan tentang model
yang inovatif. melampaui jam pelajaran pembelajaran yang inovatif
 Ketersediaan alat dan bahan terbatas  Guru kurang menguasai teknologi
 Guru masih asing dengan sintaks  Sarana dan prasarana disekolah belum memadai
model pembelajaran berbasis proyek untuk digunakan dalam penerapan model
 Guru kurang dapat menentukan pembelajaran yang efektif.
proyek yang sesuai dengan model
pembelajaran berbasis proyek

http://eprints.unm.ac.id/23573/1/Kesulit
an%20Guru%20dalam%20Mengimplem
entasikan%20Model%20Pembelajaran
%20Berba.pdf

2. Menurut Indah Fajar Friani, dkk (2017).


Guru kurang maksimal dalam
mengimplementasikan model-model
pembelajaran yang inovatif disebabkan
oleh:
 Guru kurang menyiasati waktu yang
tersedia
 Guru kurang mampu dalam
menguasai teknologi,
 Pengelolaan dan pengawasan kelas
yang tidak dapat berjalan dengan
maksimal
https://media.neliti.com/media/publicatio
ns/188143-ID-kendala-guru-
dalammenerapkan-model-pembe.pdf

3. Menurut Ihsana El Khuluqo Guru kurang


maksimal dalam mengimplementasikan
model-model pembelajaran yang inovatif
disebabkan oleh:

 Sarana dan prasaran di sekolah belum


memadai untuk digunakan dalam
penerapan model pembelajaran yang
efektif.
 Kurangnya sumber belajar dan buku
paket, leb computer, bahan bacaan
lainnya dan fasilitas teknologi, maka
guru harus mencari bahan diluar dan
diberikan kepada siswa untuk
dipelajari.
https://simakip.uhamka.ac.id/download?t
ype=jurnal&id=319

4. Menurut Mislinawati, dkk (2018) guru


kurang maksimal dalam
mengimplementasikan model-model
pembelajaran yang inovatif karena guru
kurang memahami langkah-langkah
pembelajaran sesuai sintak yang ada
pada model pembelajaran.

https://jurnal.usk.ac.id/PEAR/article/downl
oad/12194/9462

5. Menurut Rina Rahmi, dkk (2023) guru


kurang maksimal dalam
mengimplementasikan model-model
pembelajaran yang inovatif karena:

 Tidak memahami konsep


pembelajaran tematik
 Kesulitan mengaitkan tema dari
muatan pelajaran yang satu ke
muatan yang lainnya
 Kesulitan dalam menyusun rpp
tematik;
 Evaluasi tematik; dalam hal ini guru
hanya fokus pada aspek kognitif saja,
sedangkan afektif serta psikomotorik
belum berbasis aktivitas
pembelajaran.

https://ejournal.iai-
tabah.ac.id/index.php/awaliyah/article/down
load/1712/1071/

Wawancara

1. Hasil wawancara kepala sekolah SDN


008 Pongko
Menurut Lince, S.Pd guru kurang
maksimal dalam mengimplementasikan
model-model pembelajaran yang
inovatif karena guru kurang mengikuti
pelatihan tentang model pembelajaran
yang berinovatif.
2. Hasil wawancara guru SDN 012
Marampan
Menurut Arruan Lola, S.Pd guru kurang
maksimal dalam mengimplementasikan
model-model pembelajaran yang
inovatif karena fasilitas di sekolah yang
kurang memadai.
3. Hasil wawancara pengawas SDN 008
Pongko
Menurut Phileps, M.Pd guru kurang
maksimal dalam mengimplementasikan
model-model pembelajaran yang
inovatif karena guru tidak mengetahui
pembelajaran inovatif yang lain.
4. Hasil wawancara teman sejawat di
SDN 008 Pongko
Menurut Joni, S.Pd guru kurang
maksimal dalam mengimplementasikan
model-model pembelajaran yang
inovatif karena guru memiliki banyak
kesibukan sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk membuat inovasi
pembelajaran sangat kurang
5. Hasil wawancara kepala UPTD
kecamatan sesenapadang
Menurut Bongga Layuk, S.Pd guru
kurang maksimal dalam
mengimplementasikan model-model
pembelajaran yang inovatif karena guru
belum terlalu menguasai teknologi untuk
membuat inovasi dalam pembelajaran.

5 Siswa belum Kajian Literartur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literartur
memahami/ dan wawancara maka faktor penyebab masalah siswa
terbiasa dengan 1. Menurut Tri Nuraini, dkk (2022). belum memahami/ terbiasa dengan materi HOTS
materi HOTS Siswa belum memahami/ terbiasa dengan disebabkan karena:
materi HOTS disebabkan karena:  Soal HOTS yang diberikan kepada siswa
 siswa belum terbiasa menyelesaikan kurang berkaitan dengan kehidupan sehari-
soal berbasis HOTS hari siswa.
 kurangnya pemahaman materi  Siswa tidak menguasai konsep-konsep yang
 kesulitan siswa dalam memahami berkaitan dengan materi
kalimat pada soal.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jur
nal-penelitian-
pgsd/article/view/44430/37862
2. Menurut Rizki Pratama siswa belum
memahami/ terbiasa dengan materi HOTS
karena:
 Siswa Tidak Memahami Materi.
 Siswa Tidak Mengerti Perintah Soal.

http://repository.unp.ac.id/39448/1/A_04
_RIZKI_PRATAMA_DALMAN_1705804
1_3306_2022.pdf

3. Menurut Fadliyah, dkk (2023) siswa belum


memahami / terbiasa dengan materi HOTS
disebabkan oleh:

 Kesulitan memahami perintah soal


 Kesulitan memahami arti gambar
 Kesulitan memahami pilihan
jawaban
 Kesulitan mengetahui arti kata
 Kesulitan dalam menentukan pilihan
jawaban
 Kesulitan konsentrasi dalam
mengerjakan soal.

https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educ
atio/article/download/5762/3818/31379

4. Menurut Silviana P. Dadiara, dkk (2022)


siswa belum memahami/ terbiasa dengan
materi HOTS karena:

 Siswa belum memahami cara dalam


menyelesaikan soal
 Siswa tidak menguasai konsep-
konsep yang berkaitan dengan materi
 Peserta didik kurang teliti dalam
mengerjakan soal serta peserta didik
tidak terbiasa dan belum pernah
menyelesaikan soal tipe high order
thinking skills (hots)
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/jpmu/arti
cle/download/6472/5430/

5. Menurut Kristi Ayu Jelita, dkk (2023)


siswa belum memahami/ terbiasa dengan
materi HOTS karena:

 Siswa tidak membaca soal HOTS


dengan teliti
 Siswa tidak terbiasa dengan soal HOTS
 Siswa tidak paham dengan materi
HOTS

https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/pedamat
h/article/download/2844/1325/

Wawancara

1. Hasil wawancara kepala sekolah SDN


008 Pongko
Menurut Lince, S.Pd siswa belum
memahami/ terbiasa dengan materi HOTS
karena guru kurang memberikan latihan
soal HOTS.
2. Hasil wawancara guru SDN 012
Marampan
Menurut Arruan Lola, S.Pd siswa belum
memahami/ terbiasa dengan materi HOTS
karena siswa merasa tidak percaya diri
dalam mengerjakan soal HOTS.
3. Hasil wawancara pengawas SDN 008
Pongko
Menurut Phileps, M.Pd siswa belum
memahami/ terbiasa dengan materi HOTS
karena Soal HOTS yang diberikan kepada
siswa kurang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
4. Hasil wawancara teman sejawat di SDN
008 Pongko
Menurut Joni, S.Pd siswa belum
memahami/ terbiasa dengan materi HOTS
karena guru kurang memberikan konsep
dasar tentang soal HOTS
5. Hasil wawancara kepala UPTD
kecamatan sesenapadang
Menurut Bongga Layuk, S.Pd siswa
belum memahami/ terbiasa dengan materi
HOTS karena siswa sering menyerah
terlebih dahulu sebelum mencoba
menyelesaikan soal HOTS
6 Guru masih Kajian Literartur Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literartur
kurang dan wawancara maka faktor penyebab masalah guru
memanfaatkan 1. Citra Anjelina Lumban Gaol, Sorta masih kurang memanfaatkan teknologi/inovasi dalam
teknologi/inovas Simanjuntak – Jurnal On Education (2023) pembelajaraan disebabkan oleh:
i dalam Guru masih kurang memanfaatkan  Keterbatasan fasilitas disekolah
teknologi/inovasi dalam pembelajaraan
pembelajaraan  Kurangnya pengetahuan guru tentang IT
disebabkan oleh:
 Keterbatasan fasilitas guru
 Faktor usia
 Kemampuan guru
 Kesenjangan digitalisasi sekolah
 Infrastruktur teknologi.

https://jonedu.org/index.php/joe/article/d
ownload/3267/2750/

2. Sutria Ningsih, Eko Kuntarto, Agung


Rimba Kurniawan – Jurnal PAJAR
(Pendidikan dan Pengajaran) (2020)
Guru masih kurang memanfaatkan
teknologi/inovasi dalam pembelajaraan
disebabkan oleh:
 Menguras waktu
 Terbatasnya jumlah infokus
 Siswa kurang memahami materi yang
di sampaikan
 Tidak tersedianya jaringan internet.
 Layar infokus, belum tersedia
https://www.researchgate.net/publication/
341138202_PROBLEMATIKA_GURU_D
ALAM_MENGGUNAKAN_TEKNOLOGI
_INFORMASI_DAN_KOMUNIKASI_TIK
_DAN_IMPLIKASINYA_DI_SEKOLAH_
DASAR/link/5ed93432299bf1c67d3c9449
/download?_tp=eyJjb250ZXh0Ijp7ImZpc
nN0UGFnZSI6InB1YmxpY2F0aW9uIiwic
GFnZSI6InB1YmxpY2F0aW9uIn19
3. Menurut Lounard Syaulan Sahelatua, dkk
(2018) guru masih kurang memanfaatkan
teknologi/ inovasi dalam pembelajaran
karena:
 Kurangnya pengetahuan guru tentang
IT (laptop/komputer, infokus, printer,
dan internet) disebabkan oleh faktor
usia dan kesulitan dalam mencari file;
 Arus listrik di sekolah tidak normal
serta internet tidak dapat menjangkau
keseluruh kelas;
 Tidak diwajibkan bagi guru mengajar
dengan menggunakan media IT oleh
pihak sekolah.

https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/viewFile/8
579/3601

4. Menurut Rahma Dalena, dkk (2019) guru


masih kurang memanfaatkan teknologi/
inovasi dalam pembelajaran karena:

 minimnya media yang tersedia di


sekolah
 keterbatasan kemampuan guru dalam
menggunakan teknologi sebagai
media belajar
 tidak tersedianya waktu untuk
pembuatan media belajar
 ada sebagian guru yang tidak
memahami fungsi media belajar

https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/a
rticle/view/3081/2898

5. Menurut Lusia Sumenda, dkk (2022) guru


masih kurang memanfaatkan
teknologi/inovasi dalam pembelajaraan
karena:

 Kurangnya rasa ingin tahu /


rendahnya semangat belajar dalam
mengoperasikan laptop
 Tidak mampu menggunak aplikasi
pembelajaran
 Sarana dan prasarana yang masih
kurang disekolah
https://journal.stieamkop.ac.id/index.php/s
eiko/article/view/2509/1683

Wawancara

1. Hasil wawancara kepala sekolah SDN


008 Pongko
Menurut Lince, S.Pd guru masih kurang
memanfaatkan teknologi/inovasi dalam
pembelajaraan karena disekolah tidak
memiliki wafi.
2. Hasil wawancara guru SDN 012
Marampan
Menurut Arruan Lola, S.Pd guru masih
kurang memanfaatkan teknologi/inovasi
dalam pembelajaraan karena disekolah
belum memiliki fasilitas yang
mendukung pembelajaran berbasis
teknologi
3. Hasil wawancara pengawas SDN 008
Pongko
Menurut Phileps, M.Pd guru masih
kurang memanfaatkan teknologi/inovasi
dalam pembelajaraan karena
pengetahuan guru tentang teknologi
masih rendah.
4. Hasil wawancara teman sejawat di
SDN 008 Pongko
Menurut Joni, S.Pd guru masih kurang
memanfaatkan teknologi/inovasi dalam
pembelajaraan karena tidak ada
kewajiban dari sekolah untuk mengajar
berbasis teknologi.
5. Hasil wawancara kepala UPTD
kecamatan sesenapadang
Menurut Bongga Layuk, S.Pd guru
masih kurang memanfaatkan
teknologi/inovasi dalam pembelajaraan
karena guru hanya memiliki media
pembelajaran berbasis buku

Anda mungkin juga menyukai