Anda di halaman 1dari 9

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis eksplorasi


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi penyebab masalah
1. - Motivasi/ semangat belajar siswa Hasil Kajian Literatur Setelah di lakukan analisis
rendah dalam pembelajaran Seni Buku terhadap hasil kajian
rupa (pedagogik) 1. Sudaryono, :2012, Faktor-faktor yang literatur dan hasil
mempengaruhi motivasi belajar adalah cita-cita, wawancara, serta di
aspirasi siswa, kondisi jasmani dan rohani siswa, konfirmasi lagi tentang
kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis, rendahnya motivasi
belajar dan upaya guru membelajarkan siswa belajar karena

Jurnal 1. Faktor Internal yaitu


2. An Nisa puthree, dkk, (2021:11) menunjukkan motivasi yang lahir
bahwa motivasi belajar siswa rendah di dari dalam/diri yaitu
sebabkan oleh faktor internal dan eksternal Sendiri dan
siswa. Faktor internal siswa meliputi kejenuhan, Keluaraga
minat belajar, kesehatan fisik dan mental. 2. Faktor Eksternal
Sedangkan, faktor enternal siswa adalah yaitu motivasi yang
keadaan keluarga, lingkungan di rumah, dan lahir dari lingkungan
sarana prasana sosial, teman sejawat
3. Kurangnya perhatian
Hasil Wawancara guru ke siswa di
Guru sekolah
Risa Siti Aisyah S.Pd-31/08/2022 4. Pembelajaran yang
- Dukungan dari keluarga kurang kurang
- Peserta didik lebih prioritas ke pekerjaan orang menyenangkan dan
tua terkadang monoton
- Berpusat pada kewajiban bukan karena 5. Perkembangan
keinginan teknologi
Kepala sekolah
Sudirman S.Pd. M.M -31/08/2022
- Masyarakat dan orang tua yang kurang
mendukung program-program sekolah
- Sebagian besar siswa orintasi sekolahnya
sekedar mendapatkan ijasah/STTB
Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd - 01/09/2022
- Kurangnya minat pada mata pelajaran seni
rupa
- Tidak adanya inspirasi atau panutan dalam
belajar
Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd - 02/09/2022
- Karena pembelajaran monoton, guru tidak
menggunakan media belajar, cara guru
mengajar kurang menyenangkan
Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd-02/09/2022
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
- Faktor internal yaitu keluarga
- Lingkungan atau Pergaulan
- Perkembangan teknologi
- Lingkungan Sekolah: guru dan teman sejawat
- Kemampuan membaca dan Kajian Literatur Setelah di lakukan analisis
memahami pada anak masih Buku terhadap hasil kajian
kurang (literasi) 1. Jesikca (2017) dikarenakan (1) kebiasaan literatur dan hasil
membaca belum di mulai dari rumah (2) wawancara, serta di
Perkembangan teknologi yang canggih, (3). konfirmasi lagi tentang
sarana membaca yang minim, dll Kemampuan membaca
dan memahami pada anak
Jurnal artikel masih kurang (literasi)
2. Kompas (2020) Menyebutkan bahwa ini
dikarenakan (1). Pengaruh sosial media, 1. Kurangnya
banyaknya hiburan (Tv dan Youtube), (3) Guru Pemanfaatan Fasilitas
dan Orang tua kurang mendorong siswa untuk yang ada
rajin membaca (4). Sarana /media membaca
yang kurang, (5). Konsep membaca yang 2. Kuranngnya Program
diajarkan tidak bervariasi, (6) Pengaruh game, Sekolah dan guru
dll dalam meningkatkan
literasi membaca siswa
Hasil Wawancara
Guru 3. Pengaruh dan
Risa Siti Aisyah S.Pd -31/08/2022 Penggunaan media
- Kebiasaan membacanaya masih kurang Elektronik yang
- gampang mengantuk dalam membaca berlebihan
- Siswa lebih main hp daripada membaca pada
jam istirahat

Kepala sekolah
Sudirman S.Pd.M.M - 31/08/2022
- Peserta didik kurang memanfaatkan sarana
perpustakaan secara maksimal

Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd
- Lebih menyukai buku yang memiliki banyak
gambar dari pada buku lain

Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd
- Ketersediaan buku non akademik yang masih
kurang di sekolah
- Fasilitas perustakaan dan pojok baca belum
mendukung
- Sekolah kurang memiliki program literasi
membaca
- Pengaruh media sosial dan informasi yang
instan

Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd
- Media bacaan banyak yg kurang menarik
- Bahan bacaan yang sudah terlalu ketinngalan
zaman
2 Masih ada siswa yang belum lancar Kajian Literatur Setelah di lakukan analisis
membaca Buku terhadap hasil kajian
1. Rizkiana (2016): menyatakan bahwa literatur dan hasil
penyebabnya adalah (1) kurangnya perhatian wawancara, serta di
baik guru maupun orang tua. (2) kurangnya konfirmasi lagi tentang
konsentrasi (3) siswa masih kesulitan mengeja Masih ada siswa yang
huruf, (4) siswa masih kesulitan membedakan belum lancar membaca
huruf. (5) siswa masih tersendat-sendat
membaca kalimat 1) Pendampingan orang
Buku tua Sejak dini yang
2. Abdurahman (1999-2000) akan menjadi faktor kurang
penghambat dalam kegiatan membaca adalah 2) Kesulitan dalam
(1) siswa kurang mengenal huruf, bunyi bahasa membedakan huruf
(fonetik) dan bentuk kalimat. (2) adanya 3) Kurangnya
pengucapan bahasa indonesia yang baku. (3) konsentrasi pada anak
siswa bingung meletakkan posisi kata (4) siswa dalam membaca
bingung dengan membaca huruf yang bunyinya 4) Tidak maksimalnya
sama seperti: bunyi huruf /b/ dengan /p/dll pembinaan membaca
pada tingkat
Hasil Wawancara pendidikan
Guru, sebelumnya
Risa Siti Aisyah S.Pd- 31/08/2022
Orang tua kurang mendampingi anak belajar
membaca

Kepala sekolah,
Sudirman S.Pd.M.M 31/08/2022
Tidak maksimalnya pembinaan membaca pada
tingkat pendidikan sebelumnya

Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd
Latihan membaca pada usia dini masih kurang

Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd
- Siswa mengalami ganggauan kesulitan
membaca
- Orang tua kurang mendampingi anak belajar
membaca

Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd
Faktor keluarga yang kurang membimbing anak
dalam membaca
3 Relasi antara siswa dengan orang Kajian Literatur Setelah di lakukan analisis
tua terkait pembelajaran masih Buku terhadap hasil kajian
kurang 1. Lestari (2012). Relasi yang buruk dapat literatur dan hasil
menimbulkan dampak negatif pada masalah wawancara, serta di
perilaku anak, seperti anak berperilaku implusif konfirmasi lagi tentang
(bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu, kurangnya relasi antara
menarik diri dari lingkungan sosial, anak sulit siswa dengan orang tua
terbuka dengan orang tua dan menjadi pelaku adalah
kenakalan remaja.
1. komukasi yang
Jurnal kurang antara orang
2. Agradita (2019) Relasi orang tua –anak adalah tua
hubungan timbal balik yang terjalin antara 2. Kepercayaan yang
orang tua dengan anaknya, yang dapat di lihat tidak ada antara
dari beberapa aspek maupun karakteristik yaitu orang tua –anak
1. kepercayaan orang tua terhadap anak 3. Sulitnya keterbukaan
2. kepercayaan anak dengan orang tua antara orang tua ke
3. kesediaan anak untuk berkomunikasi anak atau sebaliknya
dengan orang tua
4. kepuasaan anak terhadap kontrol orang tua

Hasil Wawancara
Guru
Risa Siti Aisyah S.P - 31/08/2022
- Komunikasi yang tidak sepemahaman orang tua
dengan anak
- Pengetahuan tentang perkembangan anak
kurang

Kepala sekolah
Sudirman S.Pd.M.M - 31/08/2022
Orang tua kurang respon kondisi pembelajaran
anak-anaknya

Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd
Kurangnya Kepercayaan orang tua –ke anak atau
sebaliknya

Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd
Kurang pertanyaan ke orang tua keanak saat berada
disekolah,

Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd
- Perhatian orang tua ke siswa kurang
- Interaksi komunikasi siswa ke orang tua masih
kurang
4 Guru minim dalam Kajian Literatur Setelah di lakukan analisis
mengimlementasikan model Jurnal terhadap hasil kajian
Pembelajaran inovatif 1. Siti Remeja dkk 2019 , hasil penelitian tentang literatur dan hasil
hambatan dalam mengaplikasikan beberapa wawancara, serta di
model pembelajaran: 1). Materi yang sulit tidak konfirmasi lagi tentang
sesuai dengan pengetahuan awal peserta didik, minimnya guru dalam
2). Peserta didik kurang percaya diri dalam mengimlementasikan
menyampaikan pendapat, 3). Guru kesulitan model Pembelajaran
mengatur alokasi waktu. inovatif adalah

2. Nety anggraeni, A. Octamaya tenri awaru 1. pengetahuan guru


(2017): masalah yang dihadapi oleh guru dalam tentang model
penerapan model-model pembelajaran yaitu: pembelajaran masih
- Jumlah murid yang terlalu banyak di kelas terbatas
- sulit menyesuaikan model-model 2. guru yang mengajar
pembelajaran dengan materi yang akan tidak sesuai dengan
dibawakan bidang/jurusan
- Faktor intelektualnya yang berbeda –beda 3. tidak ada inisiatif guru
atau daya tangkap sisiwa tidak sama dalam mengubah dan
- Pembelajaran yang relatif sama belajar metode baru
- Pengetahuan guru yang kurang tentang 4. Guru kurang literasi
model—model pembelajaran materi sebelum
- Waktu yang dianggap kurang dengan pembelajaran
jumlah siswa yang banyak

Hasil Wawancara
Guru
Risa Siti Aisyah S.Pd -31/08/2022
Mata pelajarannya tidak sesuai dengan bidang yang
di kuasai

Kepala sekolah
Sudirman S.Pd. M.M -31/08/2022
kemampuan guru menggembangkan model-model
pembelajaran masih terbatas /bervariasi

Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd
- Tidak ada inisiatif untuk mengubah dan belajar
metode baru
- Metode yg di kuasai Cuma Satu dan sudah
nyaman dan tidak mau repot
- factor usia

Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd
Guru harus mengetahui sejauh mana kemampuan
anak lalu menentukan metodenya

Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd
- Guru kurang literasi materi sebelum
pembelajaran
- Model yang sekiranya sesuai dengan
perkembangan zaman sekarng

5 - Kuranngya pemahaman siswa Kajian Literatur Setelah di lakukan analisis


tentang apresiasi dan evaluasi Buku terhadap hasil kajian
karya seni 1. Fatur rahman, 2017: mengatakan kurangnya literatur dan hasil
pemahaman dan apresiasi masyarakat tentang
- rupa dua dan tiga dimensi wawancara, serta di
sebuah karya, karena kurangnya untuk mencari
tahu, akan tetapi terbatasnya pemahaman konfirmasi lagi tentang
tersebut disebabkan oleh kurangnya Kuranngya pemahaman
penyampaian informasi dan referensi yang di siswa tentang apresiasi
sampaikan kepada masyarakat. dan evaluasi karya seni
Jurnal adalah
2. Rollo may, Alisyahbana, (1983:81)
menambahkan bahwa berapresiasi suatu kreasi 1. Kurangnya
baru hasil seni juga merupakan suatu tindakan pemahaman konsep
kreatif materi apresiasi
Hasil Wawancara 2. Kurangnya
Guru Pembedaharaan Kata
Risa Siti Aisyah. S.Pd -31/08/2022 dalam mengapresiasi
- Belum pernah mengajar materi tersebut dan evaluasi suatu
- Materinya sulit karya
- Waktu belajar guru yang terbatas 3. Tempat dalam
apresiasi yang tidak
Kepala sekolah ada
Sudirman S.Pd.M.M -31/08/2022 4. keterbatasan waktu
Tidak adanya sanggar seni sebagai tempat 5. Keterbatasan alat dan
mengembangkan bakat dan kemampuannya bahan
6. Referensi yang kurang
Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd
- Tidak mengerti konsep dan inti materi
pembelajaran
- Kurangnya karya yang akan di apresiasi dan di
evaluasi

Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd
Materinya belum pernah diberikan
Tidak ada bimbingan dalam mencari referensi karya
dari guru

Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd
- Pemahaman tentang apresiasi tidak pernah di
perkenalkan

- Kurangnya Kemampuan siswa Kajian Literatur


dalam berkreasi dan Buku
berkreativitas seni rupa dua 1. Betaubun et al. (2018), Siswa masih enggan dan
bingung dalam mengembangakan imajinasi
dan tiga dimensi
2. Anggraita et al. 2021: Kreatifitas anak lemah
karena
- Proses belajar anak-anak melihat contoh yang
sudah jadi, tanpa melihat bagaimana cara-cara
pembuatan sudah suatu kerajinan tersebut
- Fasilitas sekolah yang sangat terbatas
sehingga sulit untuk guru men fasilitasi siswa
dalam berkreasi

Hasil Wawancara
Guru
Risa Siti Aisyah S.Pd-31/08/2022
Tidak ada kesiapan dalam belajar praktek seni rupa

Kepala sekolah
Sudirman S.Pd.M. M - 31/08/2022
Belum adanya event yang menjadi sarana bagi siswa
untuk mengembangkan hasil karyanya dan
mengapresiasi hasil karya seni orang lain
Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd
Peserta didik mempersiapkan instrument dalam
pembelajaran misalnya alat dan bahan dalam
berkarya / berkreasi seni rupa dua dan tiga dimensi
masih terbatas

Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd
Keinginan anak dalam berkarya seni rupa yang
tidak ada
Praktek belum tutorial dalan
Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd
- Kurangnya reverensi yang di dapatkan

Belum bisa menerapkan Kajian Literatur


pembelajaran berbasis HOTS Jurnal
kepada siswa 1. Berlian Arista utri, Fuaddilah Ali Sofyan,;
2019 : Cara berfikir siswa cenderung sama
dengan contoh-contoh yang telah di berikan
oleh guru. Pada saat sisa dibeberkan soal yang
sedikit berbeda dengan contoh maka siswa akan
merasa kesulitan. Pada kondisi yang demikian
biasanya, Hanya di tuntut untuk menerima
sesuatu yang dianggap penting dan mengahaal.
Cara berfikir seerti ini, menjadi hambatan dan
siswa hanya daat menyelesaikan soal yang
tergolong rendah
2. Andreas Bagas Kiswara, dkk 2020, Adapun
kendala dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis HOTS sebagai berikut :
1) Kendala dari guru: kurangnya pemahaman
guru tentang konsep dan peneraan HOTS,
kesulitan dalam merumuskan soal dan
penilaian berbasis HOTS,
2) Kendala sarana dan prasarana pembelajaran
yang kurang memadai

Hasil Wawancara
Guru
Risa Siti Aisyah S.Pd-31/08/2022
- Guru yang mengajar biasanya bukan guru asli
mata pelajaran yang di ampuh

Kepala sekolah
Sudirman S.Pd. M.M-31/08/2022
Kemampuan guru menyusun instrumen dan evaluasi
berbasis HOTS masih terbatas

Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd
- Melihat kondisi /situasi siswa dalam
pembelajaran
- Tidak mau repot dan tidak ada kemauan
peserta didik dalam berpikir

Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd
- kemampuan bahasa siswa juga masih terbatas

Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd
- Di liat dari setiap kondisi setiap siswa
Rendahnya kemampuan guru dan Kajian Literatur Setelah di lakukan analisis
Peserta didik dalam pemanfaatan Buku terhadap hasil kajian
teknologi /TIK pada pembelajaran 1. Mulyasa, 2010: Salah satu faktor menyebabkan literatur dan hasil
6 rendahnya kualitas pembelajaran, misalnya
seni rupa wawancara, serta di
teknologi adalah belum dimanfaatkannya
berbagai sumber belajar secara maksimal, baik konfirmasi lagi tentang
oleh guru maupun peserta didik Rendahnya kemampuan
guru dan Peserta didik
Jurnal dalam pemanfaatan
2. Muh Ahyar Rasidi, dkk 2021 hambatan guru teknologi /TIK adalah
dalam pemanfaatan teknologi adalah
- Implementasi perangkat pembelajaran yang 1.
tersusun belum dapat mengimplementasikan 2. keterbatasan sarana
secara optimal, termasuk pembelajaran prasarana dalam
elearning dalam pembelajaran menggunakan
- Keterbatasan kouta internet dan handphone komputer dalam hal ini
android peserta didik tugas seni budaya
mempresentasikan
Hasil Wawancara tugas menggunakan
Guru TIK
Risa Siti Aisyah S.Pd -31/08/2022 3. Mata pelajaran yang
Tidak adanya keinginan dari siswa untuk tidak ada TIK
menggunakan teknologi seperti seharusnya 4. Tidak ada guru ampuh
TIK
Kepala sekolah 5. Penggunaan teknologi
Sudirman S.Pd. M.M- 31/08/2022 yang berlebihan seperti
kurangnya bimbingan dan tidak adanya game dll
pembelajaran khusus terkait dengan penggunaan
teknologi

Rekan Sejawat
Dedi Efendi Syam, S.Pd
- kurang akses jaringan
- Internetnya terbatas
- Kurang fasilitas mempelajari TIK
- Tidak ada guru khusus mata pelajaran TIK

Pengawas:
Irwan S.Pd. M. Pd
- Kurang fasilitas siswa/guru
- Keenganan guru/siswa menggunakan TIK
- Kurang memiliki wawasan implementasi
teknologi

Pakar
Andi Syarif Hidayahtullah, S.Pd. M. Pd
- Fasilitas yang tidak mendukung
- Mata Pelajaran khusus TIK tidak ada

Anda mungkin juga menyukai