Tentang
Disusun Oleh :
NIS\NISN : 19104890\0037281910
DINAS PENDIDIKAN
Jl.Raya Gunungtanjung KM.2,5 Tlp. (0265) 381 767 Fax. (0265) 381 767
2021
1
IDENTITAS SISWA
Alamat : Kp.Sukasirna,RT/RW017/003,
Batusumur,Manonjaya.
Telephone : 085798210175
Agama : Islam
Berat badan : 54 kg
2
LEMBAR PENGESAHAN
Pembingbing Penguji
Menyetujui
Sudyatno
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya,Sholawat beserta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada
nabi Muhammad SAW, kepada Keluarganya, Sahabatnya, Tabii’in Tabi’atnya dan
kepada semua umatnya yang mengikuti jejaknya, Rasa syukur penyusun
panjatkan kepada ALLAH SWT. Atas segala kemudahan dan kelancaran, rahmat,
berkah dan karunia-Nya, penyusun di beri umur panjang sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang penulis
lakukan selama 4 bulan lamanya yaitu dari bulan Agustus-November 2021 di
Perusahaan Sumber Mukti.
Akhir kata semoga segala bentuk upaya yang telah dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan kualitas kelulusan dapat membuahkan hasil. Amin...
Penulis
Rizky M Sidiq A
4
DAFTAR ISI
IDENTITAS SISWA........................................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................3
KATA PENGANTAR......................................................................................................4
BAB 1................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................................5
1.2 Maksud Dan Tujuan PKL...................................................................................5
1.2.1 Maksud.................................................................................................................5
1.2.2 Tujuan..................................................................................................................6
BAB 2................................................................................................................................7
SEJARAH DU/DI.............................................................................................................7
1. Sejarah Management di DU/DI..................................................................................7
STRUKTUR PERUSAHAAN.....................................................................................7
DENAH PERUSAHAAN.............................................................................................9
BAB 3..............................................................................................................................10
KAJIAN TEORI............................................................................................................10
3.1 DasarTeori..............................................................................................................10
3.4 Analisa Gangguan..................................................................................................20
PELAKSANAAN di DU/DI PEMBAHASAN MATERI MEMPERBAIKI RODA
DAN BAN...................................................................................................................26
3.1 Alat dan Bahan.................................................................................................26
3.2 Keselamatan Kerja...........................................................................................26
3.3 Langkah Kerja........................................................................................................27
3.3.1 Pembongkaran..................................................................................................27
33.2 Pemeriksaan/Analisa Kerusakan.........................................................................27
3.3.3 Perbaikan............................................................................................................30
3.3.4 Pemasangan........................................................................................................30
3.6 Analisis.................................................................................................................32
BAB IV............................................................................................................................33
PENUTUP.......................................................................................................................33
4.1 Kesimpulan......................................................................................................33
4.2 Saran................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................34
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Ban adalah bagian dari pemindah tenaga dan mengubah arah gerak
kendaraan mengikuti putaran roda kemudi, ban juga merupakan bagian dari sistem
kemudi. Ditambah lagi karena ban juga menopang berat kendaraan dam
meredgetaran dari jalan ban juga merupakan sistem suspense oleh karena itu pada
saat melakukan troubleshooting pada masalah ban ketiga sistem tersebut yaitu ban
dan pelek, kemudi dan suspense harus juga diperhatikan sama pentingnya
kesalahn perawatan ban juga akan menyebabkan gangguan pada ban dan sistem
lainnya yang terkait.
Roda dapat dibagi menjadi pelek dan ban. Pelek roda dapat dibedakan
menurut metode pembuatan bahannya yaitu baja press dan campuran besi tuang (
cast light alloy ). Ban berfungsi untuk menahan seluruh berat kendaraan
memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan kejalan, dan juga
mengontrol star, akselerasi, deselasi, pengereman dan berbelok. Juga mengurangi
kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan.
1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UAS dan UAN SMKN
MANONJAYA.
6
2. Sebagai bahan bukti bahwa saya benar-benar mengikuti kegiatan
praktek kerja industri.
3. Siswa mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan pelajaran
yang didapatkan disekolah kerja industry.
4. Supaya lebih mendalami lagi dari apa yang telah dikerjakan selama
prakerin tersebut.
1.2.2 Tujuan
Tujuan saya mengambil judul ini untuk memperdalam ilmu saya
tentang memperbaiki dan memelihara sistem pengapian atau mengetahui
komponen-komponen sistem pengapian.
7
BAB 2
SEJARAH DU/DI
1. Sejarah Management di DU/DI
Bengkel berdiri pada taun 2000 an, perusahaan pun sempat mengalami
pasang surut mulanya perusahaan kecil-kecilan tapi semakin hari semakin
berkembang dan mempunyai fasilitas alat yang cukup lengkap semakin hari
perusahaanl pun semakin berkembang hingga sekarang, perusahaan ini diberi nama
sesuai nama belakang anak pendiri bengkel yakni SUMBER MUKTI
STRUKTUR PERUSAHAAN
PEMILIK PERUSAHAAN
HENDRI IRAWAN
KEPALA MEKANIK
OMAN RISMAN
8
Gambar 1.3.2 Perusahaan SUMBER MUKTI
9
DENAH PERUSAHAAN
RUMAH
PERUSAHAAN/TEMPAT KERJA
RUMAH
BAB 3
KAJIAN TEORI
10
3.1 DasarTeori
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat
menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh
umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi.
Ban adalah peranti yang menutupi pelek suatu . Ban adalah bagian penting
dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan
ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta
memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan
percepatan dan mempermudah pergerakan.
Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk
kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga
digunakan dari bahan lain seperti bajaSebuah ban (dalam Bahasa Inggris Amerika
dan Kanada Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris,
Australia Inggris dan Iain-lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di
sekitar pinggiran roda untuk melindunginya dan memungkinkan performa
kendaraan lebih baik dengan menyediakan fleksibel bantalan yang menyerap
shock sambil menjaga gulir dalam kontak dengan tanah. Kata ITU Sendiri
mungkin berasal Dari kata "dasi," Yang merujuk ke Name of cincin baja Luar
Roda gerobak kayu Yang mengikat kayu segmen Bersama-sama (modem.jpg
Etimologi Bawah). Kata itu sendiri mungkin berasal dari kata "dasi," yang
merujuk ke bagian cincin baja luar roda gerobak kayu yang mengikat segmen
kayu bersama-sama
Penemu ban karet pertama di dunia "Charles Goodyear" lahir di New Haven
pada tanggal 29 Desember 1800. Dia seorang berkebangsaan Amerika Serikat
yang menemukan cara vulkanisasi karet pada tahun 1839. la kemudian
mempatenkan penemqannya itu pada tahun 1844.
11
Bahan karet memang bagus tetapi bahan tersebut berbau busuk yang sangit,
mengeras saat dingin dan terlalu lengket ketika hangat dan nampak tidak bisa
dipergunakan untuk tujuan-tujuan praktis. Charles Goodyear mendirikan
perusahaannya dan berusaha keras untuk menjadikannya bahan berguna.
Sebelumnya selama tujuh tahun, ia mencoba mengolah bahan karet dengan
magnesium oksida, tepung perunggu, asam nitrat dan kapur perekat, namun tetap
tanpa hasil.
Goodyear Tire and Rubber Company didirikan pada tahun 1898 oleh Frank
Seiberling yang merupakan produsen ban dan karet ketiga terbesar di dunia
setelah Michelin dan Bridgestone. Perusahaan yang bermarkas di Ohio, Amerika
Serikat ini memproduksi ban untuk mobil, pesawat terbang, dan mesin berat.
Walaupun tidak memiliki hubungan, nama perusahaan ini diambil sebagai
penghargaan terhadap Charles Goodyear yang menciptakan vulkanisasi karet pada
tahun 1839.
12
J.B.Dunlop adalah orang pertama yang memulai sejarah penemuan ban
bertekanan angin pada tahun 1988.berawal dari anaknya yang berumur 10 tahun
meminta agar sepeda roda tipunya anaknya di buat lebih nyaman dan cepat saat
berjalan.sebagai wujud rasa sayang j.b.dunlop berpikir dan menemukan ban
bertekanan angin pertama di dunia.
13
Ban bentuknya. Lapisan merupakan lapisan poliester,
fiberglass atau tali baja tertanam dalam karet ban. Lapisan
merupakan lapisan poliester, fiberglass atau tali baja tertanam dalam,
ban karet. Sebuah ban bias-ply memiliki sabuk berlapis berjalan pada
sudut satu sama lain dan tubuh ban. Sebuah ban bias-ply memiliki
berlapis Berjalan pada Sudut Satu sama lain dan tubuh ban. Nomor
Ply 14 dan 16 dalam diagram tersebut bias lapisan. Nomor Ply 14 dan
16 dalam diagram tersebut bias lapisan.
b. Ban Radial
14
c. Ban Tubeless
"205/55/ZR16"
15
55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
P 150
Q 160
R 170
S 180
T 190
H 210
V 240
W 270
Y 300
62 265
63 272
64 280
66 300
68 315
70 335
73 365
75 387
16
80-89 450-580
90-100 600-800
1. Wheel Alignment:
1) camber
2) caster
3) king-pin inclination/ steering axis inclination
4) toe angle
5) turninng radius/ turning angle
a) Camber
17
kemungkinan axle bengkok, mencegah roda slip, kemudi jadi
ringan.
b) Caster
d) Toe Angle
18
mengakibatkan getaran pada body, sehingga harus dibatasi
nilainya.
e) Turning Angle
19
diraba dari sisi dalam keluar terasa halus tetapi jika diraba dari
sisi luar ke dalam terasa kasar.
20
atau biasa di letakkan di kolong mobil.
6. Apabila memang masalah terletak pada roda mobil, maka
roda tidak perlu diletakkan di kolong mobil, tetapi selesaikan
permasalahan pada roda.
7. Setelah masalah pada roda selesai, maka pasanglah roda
di tempatnya. Setelah terpasang, jangan lupa untuk
memasang juga baut roda tetapi tidak perlu sampai terlalu
kencang.
8. Setelah baut roda menjadi kencang, maka mulailah
mendongkrak kembali mobil untuk melepas jack stand.
9. Setelah jack stand terlepas, maka mulailah secara perlahan
untuk menurunkan dongkrak.
10. Setelah dongkrak turun, maka kencangkanlah baut - baut roda
menggunakan kunci sok.
21
Spesifikasi teknik yang
seragam.
Tabel 2.4.1
Tabel 2.4.2
22
a. Jenis-jenis kerusakan pada ban tubeless
1. Rib tear
Ada bagian alur rib yang robek dan terlepas dari telapak banyang
disebabkan posisi telapak ban tidak menapak kepermukaanjalan dengan
sempuma, sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagian
kecil telapak. Karena beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban
yang memikul, maka terjadi kerusakan.
2. Separation
3. C.B.U
4. Keausan Ban
23
Keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban:
24
Gambar 2.2.3 Aus Sebelah Dalam Dan Luar
Penyebab utama aus berbulu pada tread ban adalah penyetelah toe-in
yang tidak tepat. Toe-in yang terlalu besar akan memaksa roda slip
keluar dan menggesek bidang singgung tread bagian dalam pada
permukaan jalan, ini menyebabkan terjadinya keausan toe-in.
4) Keausan Toe-and-Heel
25
Gambar 2.2.5 Keausan Toe-and-Heel
26
PELAKSANAAN di DU/DI PEMBAHASAN MATERI MEMPERBAIKI RODA
DAN BAN
i) Apabila yang diikat hanya bagian depan atau belakang saja, ganjal roda demi keselamatan.
27
j) Setelah kendaraan didongkrak, jangan lupa menopangnya. Adalah sangat berbahaya;
mengerjakan perbaikan dengan kendaran diangkat tanpa penopang, walau hanya untuk
pekerjaan yang kecil dan sebentar sekalipun.
a) Posisikan kendaraan pada tempat yang rata. Jangan lupa berilah pengganjal pada roda
belakang.
b) Bukalah tutup roda dan kendorkan sedikit mur-mur pengikat buat roda (hanya
dikendorkan sedikit saja, tidak sampai lepas) dengan kunci roda berlawanan arah
jarum jam.
c) Dongkrak mobil dan naikkan as depan kemudian dijamin dengan jack stand pada
bagian yang aman di dekat roda yang akan dilepas.
d) Bukalah kap hub dengan menggunakan obeng (-)
e) Lepaskan mur-mur pengikat baut roda dengan menggunakan kunci roda.
f) Lepaskan roda dari baut pengikatnya dengan menarik secara perlahan.
g) Lakukan pemeriksaan dan diskusikan mengenai kondisi roda, kemungkinan perbaikan
serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan.
h) Lakukan pemasangan kembali komponen-komponen yangdibongkar secara
efektifdan efisien! (dengan kebalikan dari langkah pelepasan).
Ukuran ban harus sesuai degan pelekk yang digunakan. Pemeriksaan dapat
dilaukan dengan melihat ukuran ban yang tertera pada sidewall dan dibandingkan
dengan ukuran pelek yang digunakan. Ukuran pelek biasanya tertera pada pelek
tersebut. Pemakaian pelek yang tidak sempurna akan engakibatkan akibat seperti
telah diuraikan di atas.
28
2) Pemeriksaan keausan ban
Keausan ban dapat dilihat dengan melihat indicator keausan ban pada tread.
Apabila keausan tread mencapai indicator, hal ini menunjukan batas keausan ban dan
saatnya ban harus diganti.
3) Tekanan angin
Tekanan angin ban yang tidak sesuai akan menyebabkan kerusakan pada ban dan
memperpendek umur ban, diantaranya: keausan tread tidak rata, lepasnya ikatan ply-
cord dari karet ban, dan keretakan pada daerah sidewall. Oleh karena itu penting juga
dilakukan memeriksa keolengan roda.
4) Kerusakan luar
secara visual.
a) Rib Tear
Ada bagian alur Rib yang robek dan terlepas darai telapak ban. Tear Rib
disebabkan posisi telapak ban tidak menapak ke permukaan jalan dengan sempurna,
sehingga konsentrasi berat hanya bertumpu pada sebagaian kecil telapak. Karena
beban tidak sesuai dengan kekuatan bagian ban yang memikul, maka terjadi
kerusakan.
b) Separation
Pada bagian luar ban terjadi benjolan (bagian yang menggelembung) terutama pada
shoulder, atau pada sidewall. Ini disebabkan terlepasnya ikatan ply-cord dari karet ban
yang disebabkan beban berat, tekanan angin kurang dan kecepatan tinggi.
c) C.B.U
29
Terputusnya ply-cord pada sidewall, keruskan dapat dilihat dari sisi dalam ban.
Penyebab kerusakan ini adalah tekanan ban sangat kurang, sehingga terjadi defleksi
(pergerakan-pergerakan) yang besar pada sidewall. Gaya regang tarik yang berulang-
ulang menyebabkan ply-cord.
5) Keausan Ban
Digolongkan menjadi 2 yaitu, keausan karena umur pemakaian dan keausan yang
tidak wajar. Tread yang aus secara merata merupakan keausan yang wajar yang terjadi
karena umur pemakaian ban. Apbila tanda indikator keausan pada tread sudah teriihat, ban
perlu diganti baru. Pemeriksaan ban dalam meliputi:
Ban dalam dan luar harus menggunakan ukuran dan jenis yang sama. Ban luar
radial harus menggunakan ban dalam radial juga.
Ban dalam yang keliling penampang luarnya telah mengembang sampai 92%
atau lebih, dibandingkan dengan keliling penampang ban luar pada bagian dalam harus
diganti baru.
3) Kondisi Pentil
Pentil yang sudah tidak bekerja denganm baik (macet, karatan, bocor) tidak
layak pakai dan harus diganti baru. Batang pentil yang rusak (karatan/bocor)
menunjukan ban dalam harus diganti. Pastikan tutup pentil ada dan terpasang.
4) KaretBan
Ban dalam yang sudah aus, melipat, sobek ataupun ada bagian yang lunak
karetnya harus diganti baru. Ban dalam dengan tambalan yang sudah terlalu banyak
juga harus diganti baru.
30
Memeriksa dan Mengatur Tekanan Udara Ban
1) Pastikan nbahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal
(bila ban masih terpasang).
2) Periksa tekanan udara ban. Senantiasa pasang tutup katup.
3) Pompa ban.
4) Atur tekanan udara sesuai spesifikasi.
3.3.3 Perbaikan
Setelah keluyhannya sudah diketahui lalu kemudian di perbaiki, kalau tidak bisa
diperbaiaki komponen yang rusak tersebut barulah diganti dengan yang baru.
3.3.4 Pemasangan
1) Prosedur pemasangan ban
a) Pastikan bahwa kendaraan berada pada tempat yang rata dan roda diganjal.
b) Pompa ban dengan compressor dengan tekanan yang sesuai dengan peruntukan ban
(menurut spesikasi). Peralatan yang perlu disiapkan antara lain: Tire gauge (alat ukur
tekanan ban), Chuck udara untuk ban, udara bertekanan, kunci roda dan jack stand.
c) Posisikan roda pada lobang baut-baut roda sehingga posisinya tepat dan benar sesuai
dengan tanda pemasangannya.
d) Dongkraklah kendaraan dan kemudian ambil stand dari bawah kendaraan.
31
e) Keraskan mur roda dengan urutan seperti pada gambar Torsi: 600kgf-cm
(59N.m;431bf.ft)
2) Metode pengencangan baut
Metode pengencangan baut ada dua, yaitu: metode elastic region (konvensional) dan
metode plastic region (angle torque).
32
Gambar 3.5.2 Roda depan sudah terpasang
3.6 Analisis
Perbandingan antara teori dengan kenyataan yang saya dapatkan di lapangan antara lain
kadang masalah yang saya temukan dilapangan berbeda dengan teori yang saya peroleh di
sekolah, ternyata untuk menyelesaikan suatu masalah tidak semudah teorinya.
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan mengenai roda dan ban di atas, maka dapat
disimpulkan antara lain sebagai berikut:
a. Roda dapat dibagi menjadi pelek dan ban. Pelek roda dapat dibedakan menurut metode
pembuatan dan bahannya yaitu baja press dan campuran besi tuang (cast light alloy).
b. Menurut standar industry jepang (JIS), pelek dibagi menjadi 6 kategori sebagai berikut:
Divided Type Rim, Wide Drop Center Rim, Semi Drop, Center Rim, Flat Base Rim.
c. Ban berfungsi untuk menahan seluruh berat kendaraan, memindahkan gaya akselerasi,
deselerasi, pengereman dan berbelok, juga mengurangi kejutan yang disebabkan oleh
permukaan jalan yang tidak beraturan.
d. Dalam proses perbaikan sebaiknya dilakukan dengan cara hati-hati dan teliti, untuk
mencegah kesalahan atau kecelakaan yang mungkin terjadi.
4.2 Saran
1. Untuk sekolah
a. Kami menyarankan untuk yang akan datang agar sekolah tidak hanya membiasakan
memakai alat kerja ketika sudah dekat ujian, tetapi dibiasakan mulai tingkat 1 agar tidak
canggung lagi.
b. Hendaknya semua guru-guru membantu tidak hanya guru masing-masing program saja,
tetapi semua guru yang mengajar di SMKN MANONJAYA
c. Tingkatkan plajaran dan bimbingan-bimbingan dalam praktek.
34
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1992. basic knowlwdgw of tire, bogor : PT. bndgestone Tire Indonesia
Anonim 1992. bridgestone tire Advisor, bogor : PT. bridgestone Tire Indonesia
Anonim 1992. bridgestone tire Maintance. bogor : PT. bridgestone Tire Indonesia
Anonim 1995 .New step I Training Manual.jakarta.: PT. Toyota Astra motor.
35
36