Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PADA PT. LAUTAN TEDUH INTERNIAGA


YAMAHA KALIANDA
LAMPUNG SELATAN

PROGRAM STUDI TEKNIK DAN REKAYASA


JURUSAN TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR

DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
YAYASAN PENDIDIKAN WIYATA MANDALA
SMK YADITAMA SIDOMULYO LAMPUNG SELATAN
2021-2022

i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA PT.LAUTAN TEDUH INTERNIAGA
YAMAHA KALIANDA
LAMPUNG SELATAN

PROGRAM STUDI TEKNIK DAN REKAYASA


JURUSAN TEKNIK BISNISSEPEDA MOTOR
(Sebagai salah satu syarat mencapai lulusan/tamatan Sekolah Menengah Kejuruan)

DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
YAYASAN PENDIDIKAN WIYATA MANDALA
SMK YADITAMA SIDOMULYO LAMPUNG SELATAN
2021-2022

ii
Halaman Pengesahan Dari Perusahan

Judul Laporan : LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PADA PT. LAUTAN TEDUH INTERNIAGA Cab.KALIANDA
Kelompok : -

Program Studi : BISNIS DAN MENAJEMEN

Jurusan : TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR

MENYETUJUI
Komisi Pembimbing

Kepala Bengkel Kepala Cabang


LT. KALIANDA LT. KALIANDA
Lampung Selatan

CAHYADI WIDIYANTO HENDRY ALZA,S.E.

MENGETAHUI
Kepala SMK Yaditama

RAMSUDIN,S.Pd
NUPTK:6933741642200022

iii
Pengesahan Sekolah

No. Nama NIS/NISN Jurusan


1. BRYAN KUSUMA 8010/0051907776 TBSM
2. ARIF SETIAWAN 7981/0042506551 TBSM
2. RISKI CAHYA RANI 7996/0052518428 TBSM

MENGESAHKAN

Pada Hari/Tanggal/Tahun : ……………………………………………2022

1. Yang Mengesahkan :

Ketua Jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor : M. AFRIANSYAH, S.E. ……………..

Guru Pembimbing : M. AFRIANSYAH, S.E. ……………...

Penguji : ……………………….. ………………

2. Koordinator Praktik Kerja Lapangan


Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

WARTOYO, S.E.
NIK: 254575265200002

iv
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan Hidayah-

Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, laporan ini kami

susun untuk memenuhi salah satu syarat guna mengikuti UAS/UAN Tahun pelajaran

2022/2023

Didalam membuat Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis mengalami

banyak kesulitan, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka laporan ini

dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini pula kami dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan kami kesehatan dan kemudahan

selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

2. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendukung dan memberi saran kepada

kami.

3. Bapak RAMSUDIN,S.PdSelaku kepala Sekolah SMK Yaditama Sidomulyo

Lampung Selatan.

4. Bapak WARTOYO, SE Selaku kepala Humas SMK Yaditama Sidomulyo Lampung

Selatan.

5. Bapak M. AFRIANSYAH, SEselaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL)

dari SMK Yaditama Sidomulyo.

6. Bapak CAHYADI WIDIYANTO selaku kepala BENGKEL PT.LAUTAN TEDUH

KALIANDA Lampung Selatan.

7. Bapak CAHYADI WIDIYANTO selaku pembimbing BENGKEL PT. LAUTAN

TEDUH KALIANDA Lampung Selatan.

v
8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu dalam penyelesaian pembuatan

laporan ini.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini,

masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Sidomulyo, April 2022

Penyusun

vi
Daftar Isi
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………….. i

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN DARI BENGKEL………………………………... iii

HALAMAN PENGESAHGAN DARI SEKOLAH……………………………… iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………... v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. vii

PERSEMBAHAN………………………………………………………………….. ix

MOTTO…………………………………………………………………… ………. x

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1

1.1. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)…...………………… 1

1.2. Pengertian Praktik Kerja Lapangan (PKL)………...……………….. 2

1.3. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)……....……………………… 2

1.4. Tujuan pembuatan Laporan (PKL)…………………………………. 3

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….. ………. 4

2.1. Pengertian tentang memahami dasar-dasar mesin………………….. 4

2.2. Memahami proses-proses dasar pembentukan logam………………. 6

2.3. Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi………… ………. 7

2.4. Menginterpretasikan gambar teknik……………………….............. . 9

2.5. Menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja…………. 13

2.6. Menggunaklan alat-alat ukur (Measurring Tools)…………………. . 15

vii
BAB III GAMBARAN UMUM BENGKEL…………………………………….... 19

3.1. Sejarah singkat berdirinya bengkel………………………………..... 19

3.2. Sistem pembagian tugas kerja, ruang instansi, disiplin

kerja dan pegawai……………………………………………………… 19

3.3. Maksud dan tujuan berdirinya bengkel……………………………... 20

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………. 21

4.1. Kesimpulan……………………………………………………….... 21

4.2. Saran-saran……………………………………………………..…... 21

4.3. Kesan-kesan………………………………………………………. 22

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….………… 23

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………….………... 24

viii
PERSEMBAHAN

Laporan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL)ini kami persembahkan kepada:

1. Ayah dan ibunda tercinta

2. Bapak RAMSUDIN,S.Pd. selaku kepala sekolah SMK Yaditama Sidomulyo Lampung

Selatan.

3. Bapak WARTOYO, S.E. selaku kepala Humas SMK Yaditama Sidomulyo Lampung

Selatan

4. Bapak M. AFRIANSYAH, S.E. selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari

SMK Yaditama Sidomulyo.

5. Bapak CAHYADI WIDIYANTO selaku kepala BENGKEL PT.LAUTAN TEDUH

KALIANDA Lampung Selatan.

6. Bapak CAHYADI WIDIYANTO selaku pembimbing BENGKEL PT.LAUTAN TEDUH

KALIANDA Lampung Selatan.

7. Bapak dan ibu guru SMK Yaditama Sidomulyo Lampung Selatan.

8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan ini.

9. Adik-adik kelas dan kakak-kakak kelas SMK Yaditama Sidomulyo yang turut memberikan

saran dan motivasi.

ix
MOTTO

Sesuatu yang belum dikerjakan , seringkali tampak mustahil. Kita baru yakin kalau kita telah

berhasil melakukannya dengan baik.

(EVELYN UNDERHILL)

Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah

bagaikan tak seorangpun sedang menonton.

(MARK TWAIN)

Kecerdasan dan emosi adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektik

menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energy, informasi, koneksi dan pengaruh

yang manusiawi

(ROBERT K.COOPER)

Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran

menciptakan kedamaian, dan keramahtamahan dalam memberi akan menciptakan kasih.

(LAO TSE)

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Era globalisasi berdampak semakin terbuka untuk bekerja sama saling mengisi

dan saling melengkapi, akan tetapi dilain pihak sebaliknya menimbulkan persaingan

semakin ketat sehingga hanya Negara-negara yang secara sungguh-sungguh

mempersiapkan diri menghadapi era globalisasi yang akan memperoleh masa depan yang

semakin baik. Indonesia dikawasan Asia yaitu suatu kawasan yang telah beberapa Negara

Industri dapat menyiapkan diri dengan berbagai keunggulan komperatif dan kompetitif

untuk menhadapi persaingan yang semakin ketat dan tajam, jika tidak ingin menjadi

korban kemajuan Negara-negara lain. Untuk kepentingan itulah dibentuknya kawasan

ekonomi MEE, AFTA, NAFTA, APEC sebagai wujud nyata pertumbuhan kerjasama di

era perdagangan bebas.

Dalam rangka menghadapi hal tersebut,pemerintah melalui menteri pendidikan dan

lembaga kejuruan atau setingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memberikan

kesempatan seluas-luasnya untuk menyiapkan membuka kajuruan yang sesuai dengan

kebutuhan dunia Usaha/industri dan indtansi menyiapkan tenaga yang profesional.

Keahlian profesional pada dasarnya mengandung unsur ilmu pengetahuan, keterampilan,

ahli dalam bidangnya masing-masing dan juga mempunyai pengalaman yang baik.

Sekolah menyiapkan kurikulum yang benar-benar serta efektif, dengan adanya

Sistem Pendidikan yang memadukan dua Sistem yaitu sekolah dan dunia usaha/Industri,

serta instansi. Pola ini sering disebut Praktek Industri (prakerin), Pensisikan Sistem

Ganda (PSG), Magang, Praktek Kerja Lapangan (PKL).

1
1.2. Pengertian Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan

keahlian profesional, di dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) penguasaan kemampuan

siswa diperoleh melalui kegiatan belajar disekolah (Learning and Teaching Procces Study

School) dan melalui kegiatan bekerja/praktek langsung (Learning by Experience).

Terarah untuk mencapai suatu tingkatan keahlian profesional tertentu dengan dipandu

oleh pembimbing sekolah serta pembimbing kantor, perusahaan dan instansi yang

berpengalaman.

1.3. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Penyelenggaraan praktek kerja dunia Industri, usaha, serta instansi dalam rangka

Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional sesuai bidang

ilmunya.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman siswa.

3. Sebagai penegasan dan pengembangan kurikulum disekolah, sehingga siswa

benar-benar mengembangkan dengan baik

4. Memperkokoh ling and macth antara sekolah dan dunia usaha, Industri, serta

instansi terkait.

5. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas dan profesional.

6. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagian

dari proses pendidikan.

2
1.4. Tujuan Pembuatan Laporan

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu kegiatan yang dibuat oleh

peserta praktik yang disusun secara sistematis dan kronologis.

pembuatan laporan adalah untuk meningkatkan seseorang dalam keterampilan dan

menambah kepekaan pengalaman, serta pengetahuan yang lebih dalam guna

meningkatkan kepekaan terhadap pekerjaan yang sulit sehinggadapat menganalisa

bagaimana suatu pekerjaan itu dapat diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik sesuai

dengan tujuan yang hendak kita capai.

Tujuan pembuatan laporan bila ditinjau dari pendidikan sekola untuk menambah

ilmu pengetahuan guna menyiapkan calon penerus yaitu dengan memberikan

keterampilan, kepribadian dan sikap saling kerja sama dan penuh tanggung jawab.

Disamping itu juga pembuatan laporan dapat diuraikan sebagai bukti konkrit

bahwa siswa/siswi tersebut telah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Tentang Memahami Dasar-Dasar Mesin

1. DASAR-DASAR MESIN

Suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan

dapat bergerak serta dapat mengatasi keadaan, jalan, udara, dan sebagainya. Sumber dari

luar yang menghasilkan tenaga panas, listrik, air, angin, tenaga atom atau sumber tenaga

lainnya menjadi tenaga mekanik, mesin merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik

disebut motor bakar (thermal engine)

Motor bakar ada beberapa macam, yaitu mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin

dan lain-lainnya, yang menghasilkan tenaga panas yang dihasilkan dari dalam mesin itu

sendiri disebut motor pembakaran dalam (internal combustion engine) sebagai contoh

mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin. Tenaga panas yang dihasilkan diluar dari mesin

itu sendiri disebut motor pembakaran luar (external combusation engine) contohnya mesin

uap mesin nuklir san lain-lain.

Karakteristik mesin bensin dan mesin diesel adalah sebagai berikut:

a. Mesin Bensin:

1. Kecepatannya tinggi dan tenaganya besar

2. Mudah pengoperasiannya

3. Pembakarannya sempurna

4. Umumnya digunakan untuk mobil penumpang dan kendaraan truck kecil.

4
b. Mesin Diesel:

1. Efisiensi panasnya tinggi

2. Hemat bahan bakar

3. Kecepatannya lebih rendah dibandingkan mesin bensin

4. Getarannya besar dan agak berisik

5. Harganya lebih mahal

6. Umumnya digunakan untuk niaga dan kendaraan besar/ truck/ bus.

2. PRINSIP KERJA MESIN

Pada mesin bensin, campuran udara dan bensin dihisap kedalam silinder, kemudian

dikompresikan oleh torak saat bergerak naik, bila campuran udara dan bensin terbakar

dengan adanya api dan busi yang panas sekali,maka akan menghasilkan tekanan gas

pembakaran yang besar didalam silinder. Tekanan gas pembakaran ini mendorong torak

kebawah, yang menggerakkan torak turun naik dengan bebas dalam silinder. Dari gerak

lurus (naik turun) torak dirubah menjadi gerak putar poros engkol melalui batang torak.

Gerak putar inilah yang menghasilkan tenaga pad mobil. Posisi tertinggi yang dicapai oleh

torak didalam silinder disebut Titik Mati Atas (TMA), dan posisi terandah disebut Titik

Mati Bawah (TMB), jarak bergeraknya torak antara TMA dan TMB disebut langkah torak.

5
2.2. Memahami Proses-Proses Dasar Pembentukan Logam

Tujuan utama proses manufacturing adalah untuk membuat komponen dengan

mempergunakan material tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan ukuran, serta

struktur yang mampu melayani kondisi lingkungan tertentu.

Melihat faktor-faktor diatas maka factor membuat suatu bentuk tertentu merupakan

factor utama. Ada beberapa metode atau membuat geometri (bentuk dan ukuran) dari

suatu bahan yang dikelompokkan menjadi enam kelompok dasar proses pembuatan

(manufacturing process), yaitu:

1. Proses pengecoran (casting)

Suatu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan

kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa bentuk asli dari produk cor

yang akan dibuat.

2. Proses pemesinan (machining)

Proses pemotongn logam disebut sebagai proses pemesinan adalah proses

pembuatan dengan cara membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja

sehingga diperoleh produk akhir dengn bentuk, ukuran, dan surface finish yang

diinginkan.

3. Proses pembentukan logam (metal forming)

Proses metal forming adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja

dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis

6
4. Proses pengelasan (welding)

Proses penyambungan dua bagian logam dengan jalan pencairan sebagian dari

daerah yang akan disambung. Adanya pencairan dan pembekuan didaerah tersebut akan

menyebabkan terjadinya ikatan sambungan.

5. Proses perlakuan panas (heat treatment)

Heat treatment adalah proses untuk meningkatkan kekuatan material dengan cara

perlakuan panas.

6. Surface treatment

Proses ini adalah proses perlakuan yang diterapkan untuk mengubah sifat

karakteristik logam pada bagian permukaan logam pada dengan cara proses thermokimia,

metal spraying.

2.3. Menjelaskan Proses-Proses Mesin Konversi Energi

1. Pengertian Energi

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi bersifat abstak yang

sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya. Menurut hukum termodinamika pertama,

energy bersifat kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi

dapat berubah bentuk (konversi) dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain.

Sebagai contoh pada proses pembakaran pada mesin mobil/motor (sistem motor

pembakaran dalam), bensin satu liter dikonversikan menjadi kerja yang berhasil guna

tinggi, yakni menjadi energi gerak/mekanik pada motor/mobil, sehingga dapat

memindahkan manusia/barang dari satu tempat ke tempat lain.

7
Dalam hal ini bensin satu liter memiliki energi dalam yang siap dirubah menjadi

kerja yang berguna (availabilitas). Dengan jkata lain availabilitas adalah kemampuan

sistem untuk menghasilkan kerja yang berguna.

2. Macam-macam Energi

a. Energi Mekanik

Energi Mekanik merupakan energi gerak, misalnya turbin air Akan mengubah

energi potensial menjadi energi mekanik untuk memutar generator listrik.

b. Energi Potensial

Mereupakan energi karena posisinya ditempat yang tinggi. Contohnya air

waduk di pegunungan dapat dikonversi menjadi energi mekanik untuk memutar

turbin selanjutnya dikonversi lagi menjadi energi listrik.

c. Energi Listrik

Listrik merupakan salah satu energi yang banyak digunakan untuk

menggerakkan berbagai peralatan atau mesin. Enerfi listrik tidak dapat dilihat

secara langsung, namun dampak atau akibat dari energi listrik dapat dilihat seperti

cahaya lampu, dirasakan seperti orang tersengat listrik, dibauh seperti bauh dari

kabel yang terbakar akibat hubungan singkat, didengar seperti bel atau radio.

d. Energi Elektromagnetik

Merupakan bentuk energi yang berkaitan dengan radiasi elektromagnetik.

Energi radiasi dinyatakan dalam satuan energi yang sangat kecil, yakni elektro volt

(eV) atau mega elektro volt (MeV), yang juga digunakan dalam evaluasi energi

nuklir.

8
e. Energi Kimia

Merupakan energi yang keluar sebagai hasil interaksi electron dimana dua atau

lebih atom/molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang

stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi

dilepas dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang

dinyatakan dalam kJ, Btu, atau kkal.

f. Energi Nuklir

Energi nuklir adalah energi dalam bentuk energi tersimpan yang dilepas akibat

interaksi partikel dengan atau didalam inti atom. Energi ini dilepas sebagai hasil

usaha partikel-partikel untuk memperoleh kondisi yang lebih stabil. Satuan yang

digunakan adalah juta electron reaksi. Pada reaksi nuklir dapat terjadi peluluhan

radioaktif, fisi, dan fusi.

2.4. Menginterpretasikan Gambar Teknik

Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara,

ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli teknik.

Didalam teknik mesin ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut berupa normalisasi

atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO ( International Organisation for

Standarisation) yaitu sebuah lembaga internasional untuk standarisasi. Disamping ISO

sebagai sebuah badan internasional (antarbangsa), di Negara-negara tertentu ada yang

memiliki badan standarisasi nasional yang cukup dikenal diseluruh dunia. Misalnya di

Jerman ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS dan di Indonesia ada SII.

9
Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu,

perintah-perintah atau informasi dan pembuat gambar (perancana) untuk disampaikan

kepada pelaksana atau pekerja dilapangan (bengkel) dalam bentuk gambar kerja yang

dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode, symbol-simbol yang

memiliki satu arti,satu maksud, dan satu tujuan. Untuk membuat gambar yang baik dan

memenuhi syarat serta dapat dipahami dengan mudah dan benar oleh orang lain,

diperlukan adanya peralatan yang memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang

benar.

Macam-macam alat gambar:

1. Kertas Gambar

Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas

manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas Manila adalah jenis kertas yang

tidak tembus cahaya , agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan

kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang transparan,

biasanya untuk membuat gambar dengan tinta untuk mempermudah dalam proses lanjutan

dari pembuatan gambar dengan pensil dalam penggandaan (reproduksi). Ukuran poko dari

kertas gambar adalah Ao (dibaca A nol) mempunyai luas 1 m2. Apabila lertas Ao dibagi

menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertaas yang lebih kecil yaitu A1.

Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1

dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, kertas A2 menjadi kertas A3,

lertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.

10
2. Pensil Gambar

Untuk menggambar teknik diperlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk

keperluan menulis, baik kualitas maupun tingkat kekerasan. Biasanya kekerasan pensil

dicamtumkan pada salah satu ujungnya.

3. Mistar gambar penggaris segitiga (segitiga set)

Mistar gambar mempunyai dua bagian yaitu bagian mistar yang panjang disebut

daun mistar dan bagian mistar yang pendek disebut kepala mistar. Sudut antara bagian

daun dan kepala mistar sebesar 900 (siku-siku).

Penggaris segitiga adalah alat untuk menarik garis, mempunyai salah satu sudut 900 (siku-

siku). Sepasang penggaris segitiga siku-siku terdiri dari dua buah penggaris segitiga siku-

siku, yang satu bersudut 450-450 dan yang lainnya bersudut 600-300. Pada sisi siku-siku

penggaris segitiga diberi garis-garis skala ukuran. Salah satu sisi siku-sikunya berskala

ukuran millimeter dan pada sisi siku-siku yang lain berskala ukuran inchi. Dengan

demikian disamping dapat digunakan untuk menarik garis, penggaris segitiga dapat

berfungsi sebagai mistar ukur, tetapi untuk menghasilkan pengukuran yang baik

dianjurkan menggunakan mistar ukur/mistar skala.

4. Jangka

Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran. Biasanya

jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang sederhana paling sedikit

harus berisi sebuah jangka besar, sebuah alat penyambung untuk membuat lingkaran

besar, sebuah jangka orleon (jangka pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen). Untuk

keperluan meninta bentuk lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang

berfungsi untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Disamping

kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang lengkap.

11
5. Rapidograph

Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang biasanya terletak

dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis karena tinta dapat menetes keluar dan

untuk membuat garis dengan ketebalan yang dikehendaki harus menyetel berkali-kali.

Rapido bersifat refill atau dapat diisi ulang jika tinta telah habis, oleh kerena itu rapido

perlu dilengkapidengan tinta gambar yang biasanya banyak dijual ditoko.

6. Sablon

Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat tulisan digunakan sablon atau

mal huruf dan angka, sedangkan untuk membuat gambar lambang-lambang dan bentuk-

bentuk digunakan sablon atau mal bentuk. Adapun untuk menggambar macam-macam

garis lengkung (kurva) misalnya ellips, parabola,dan hiperbola digunakan mal kurva.

7. Busur derajat

Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya

busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi 00 sampai dengan 1800.

8. Meja gambar

Meja gambar terdiri dari dua bagian,yaitu papan gambar dan

standar (rangka penyangga). Standar atau rangka penyangga dapat diatur kemiringannya

sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki oleh juru gambar. Papan gambar terbuat dari

kayu pinus, kayu linde, kayu lapis (plywood) atau hardboard. Syarat-syarat papan gambar

adalah harus mempunyai permukaan rata dan tepi yang lurus, tidak melengkung, dan

sambungan papannya harus rapat. Papan gambar yang sederhana dapat diletakkan diatas

meja gambar biasa.

12
2.5. Menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja

Didalam bengkel otomotif atau[pun bengkel kerja bangku dikenal ada dua jenis alat bantu

kerja yaitu alat tangan dan alat mesin atau alat tenaga (hand tools and machine toolsor

powertools) kedua alat tersebut dibedakan atas tenaga penggeraknya dimana alat mesin

untuk menggerakkannya menggunakan tenaga bantu dari mesin,misalnya mesin gerinda

untuk dapat berputar, batu gerindanya harus diputarkan oleh motor listrik, sedangkan alat

tangan menggunakan tenaga otot atau tangan manusia. Dengan kata lain alat tangan adalah

alat bantu kerja yang penggunaannya selalu menggunakan tenaga tangan manusia.

Peralatan yang akan dibahas berikut ini termasuk dalam kategori alat tangan (handtools).

Kunci dibuat dengan berbagai bentuk untuk tujuan pemakaian pada berbagai kondisi,

posisi dan dimensi baut atau mur. Kunci yang umum digunakan untuk perbaikan

kendaraan otomotif yaitu:

1. Kunci pas (openendwrench)

Pengguanaan kunci pas sebagai berikut:

a. Pilihlah kunci pas yang uikurannya sesuai

b. Pasanglah kunci pas sedemikian rupa ssehingga rahang-rahang sepenuhnya

mencengkeram mur atau kepala baut agar kunci pas tidak selip atau terlepas.

c. Tariklah kunci tersebut kearah anda untuk melepas mur atau baut tersebut.

2. Kunci ring (boxwrench)

Pengguanaan kunci ring sebagai berikut:

a. Pilihlah kunci yang ukurannya sesuai

b. Pasang kunci tersebut pada mur atau kepala baut.

c. Tariklah kunci kearah anda untuk melepskan mur atau baut.

13
3. Kunci kombinasi (combinationwrench)

Cara penggunaannya sama seperti mengguanakan kunci pas atau ring

4. Kunci soket (socketwrench)

a. Bila menggunakan socket spanner pildalth socket yang cocok dengan mur atau

baut yang akan anda lepaskan

b. Pilihlah dan pasanglah batang socket yang cocok pada soketnya

5. Kunci Inggris/kunci yang dapat disetel (adjustablewrench)

Dalam pengguanaanya kunci inggris sebagai berikut:

Setel kunci inggris agar rahang-rahanya mencengkeram baut atau mur dengan kencang

dan pas, untuk itu putar baut penyetel sampai rahang penyetel menjepit baut atau mur

dengan kencang. Penempatan rahang penyetel (rahang tidak tetap) harus didalam dari

putaran gerakan memutarkunci. Dengan demikian ketika tangkai kunci diputar, maka

rahang tidak tetap agar bergerak merapatkan dan mengencangkan jepitan. Tapi bila

pemasangannya terbalik yaitu diarah keluar dari putaran kunci, maka rahang tidak tetap

atau rahang penyetel akan bergerak kearah

tidak tetap atau rahang penyetel akan bergerak kearah melebarkan jepitan rahang.

Akibatnya jepitan tidak kencang dan kepala baut atau mur bisa menjadi slek atau aus.

Putar tangkai kunci dengan arah ditarik bukan didorong.

6. Obeng (screwdriver)

Gunakan obeng untuk melepaskan pengencang seperti sekrup self tapimg. Pilihlah

obeng yang cocok dengan sekrup yang akan anda pasang, seloted atau pilips. Gunakan

obeng standar untuk melepaskan dan memasang sekrup kepala bercelah (selotted).

Gunakan obeng Phillips untuk melepaskan dan memasang sekrup celah kembang.

Sedangkan alat bantu lainnya adalah merupakan peralatan standar bengkel otomotif

dan peralatan kerja bangku yaitu:

14
1. Dongkrak (jack)

2. Palu (hammer)

3. Tang (pliers)

4. Gergaji (hecksaws)

5. Gerinda (grinder)

6. Ragum (bendvise)

7. Kikir (files)

8. Bor (driils)

9. Sney dan tap (diesandstap)

2.6. Menggunakan Alat-Alat Ukur (Measuring Tools)

1. kunci momen

Kunci momen (torque wrench) digunakan untuk mengukur gaya putar pada baut

dan mur, agar mencapai ketegangan tertentu. Soket dapat dipasangkan pada kunci momen

untuk disesuaikan dengan berbagai macam ukuran baut dan sebagainya. Hal yang

terpenting diperhatikan:

a. Gunakan kunci biasa untuk pengerasan awal.

b. Gunakan kunci momen hanya untuk pengerasan akhir

c. Gunakan kunci momen yang mempunyai tingkat momen yang cukup

(maximum torque).

2. Vernier caliper

Vernier caliper mempunyai dua skala pengukur, yaitu skala vernier utama

dan skala vernier, dan digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam

dan kedalaman.

15
Skala utama (main scale) dan skala vernier digunakan untuk mengukur

jarak kecil dengan cara mencari perbedaan antara dua tanda. Metode ini disebut

prisip pengukuran vernier. Sebagai contoh, skala utama untuk setiap garis

berjarak 1 mm, sedangkan skala vernier jarak antara garis adalah 0,9 mm. karena

itu jarak garis pada skala utama lebih besar 0,1 mm daripada jarak garis skala

vernier ialah (1mm – 0,9 mm = 0,1 mm).

3. Micrometer

Outside dan inside micrometer ialah alat presisi, masing-masing untuk

mengukur diameter luar dan dalam. Alat ini lebih teliti daripada vernier, dapat

mengukur sampai ketelitian 0,01 mm. outer sleeve dan thimble mirip dengan

skala utama dan skala vernier pada vernier caliper. Jangkauan ukurnya mencapai

25 mm, dari 0 sampai 25 mm, dan 25 sampai 50 mm, dari 50 sampai 75 mm dan

seterusnya.

4. Dial Gauge (dial indicator)

Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, runout, kesejajaran, kerataan

dan lain0lain. Didalamnya terdapat mekanisme special yang dapat memperbesar gerakan

yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang permukaan yang diukur, gerakan ini

diperbesar oleh mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh penunjuk (pointer).

Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan bersama alat penopang

(supporting tools). Umumnya magnetic stand digunakan untuk mengukur automotive parts.

Dial gauge dibuat dalam bentuk caliper gauge dan inside dial gauge.

5. caliper gauge

Caliper gauge adalah alat ukur yang mempergunakan dial gauge. Ada dua tipe

caliper gauge yaitu inside caliper dan outside caliper. Inside caliper biasanya digunakan

untuk mengukur komponen otomotif .inside caliper gauge digunakan untuk mengukur

16
diameter dalam yang kecil dan tidak dapat diukur dengan inside micrometer.

Metode pengukuran:

a. Ukurlah diameter dalam (inside diameter) dengan vernier caliper. Katakana

saja hasilnya 8,40 mm, selanjutnya micrometer di set ke angka yang mendekati

hasil ukur vernier dan kelipatan dari 0,5 mm yang mendekati pembaca yaitu

8,50 mm.

b. Tempatkan kaki-kaki caliper diantara anvil dan spindle micrometer. Gerakkan

caliper sampai didapat angka yang terkecil. Kemudian putarlah outering

sampai angka nol lurus dengan jarum penunjuk.

c. Tekanlah tombol caliper gauge lambat, letakkan lug pada bagian dalam

pekerjaan dan bebaskan tombol. Gerakkan caliper sampai didapat pembacaan

terkecil jika pembacaan menunjukkan 0,09 mm, artinya dimeter dalam adalah

0,07 mm lebih kecil dari 8,50 mm. jadi diameter dalam ialah 8,43 mm (8,50-

0,07)

6. cylinder gauge

Cylinder gauge ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Cylinder

gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara

teliti. Pada ujungnya terdapat dial gauge dan pada sisi lainnya terdapat measuring point.

Measuring point ini dapat bergerak bebas, dan jumlah gerakannya ditunjukkan oleh dial

gauge. Jarak antara measuring point dan repleacement rod adalah sama dengan dimeter

benda yang diukur.

Metode pengukuran:

a. Ukurlah diameter silinder dengan vernier caliper. Pilihlah replacement rod

dan washer yang sesuai, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil

pengukuran diameter adalah 59,00 mm, gunakanlah replacement rod 50 mm dan

replacement washer 3 mm.

17
b. Micrometer diset pada 53,00 mm sepertihasil ukur diatas, tempatkan

replacement rod dan measuring point kedalam micrometer dan dial gauge diset

pada nol ke jarum penunjuknya (pointer).

c. Masukkan silinder gauge pada posisi diagonal kedalam silinder, gerakkan

silinder gauge sampai diperoleh hasil anka pembacaan yang terkecil. Bila hasil

pembacaan adalah 0,04 mm, berarti diameter silinder 0,04 mm lebih kecil dari

53,00 mm (set hasil micrometer). Karena itu diameter silinder adalah 52,96 mm

(53,00-0,04mm).

d. thickness gauge

thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler gauge dan digunakan untuk

mengukur celah antara dua bagian. Thickness gauge ini terdiri dari dari lembaran

baja tipis yang memiliki presisi sampai 1/100 mm (0,01mm). pada umumnya

ketebalannya antara 0,03mm sampai 1,00 mm. nilai ketebalan tercantum pada

setiap bilahnya (lembarnya).

Penggunaan: Sisipkan gauge diantara komponen yang diukur. Bila gauge

mudah masuk dan keluar, pakailah gauge yang lebih tebal hinga anda merasakan

adanya hambatan saat ditarik keluar. Tebal gauge sama dengan celah diantara

dua komponen.

18
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Singkat Berdirinya PT. LAUTAN TEDUH

PT. LAUTAN TEDUH INTERNIAGA Lampung atau sering dikenal sebagai

yamaha sentral Lampung yang berlokasi di Jl. Kolonel Makmun Rasyid no.166 Kalianda

mulai beroperasi pada tanggal 06 Juli 2005 hingga sekarang. Tempat yang saat ini

memang sangat strategis dan ramai di kunjungi orang setiap harinya.

PT. LAUTAN TEDUH INTERNIAGA Kalianda merupakan salah satu dealer

cabang Lampung yang memiliki kualitas yang bagus dan kinerja yang sangat baik. Setiap

bulannya mendapat prestasi yang bagus diantara cabang-cabang dealer yang ada.

Fasilitas dan cara pegawai PT. LAUTAN TEDUH INTERNIAGA yang ramah membuat

para pelanggan merasa nyaman sehingga menjadi dealer terbaik di Lampung. Oleh

karena itu PT. LAUTAN TEDUH INTERNIAGA memiliki visi dan misi guna

membangun Lautan Teduh Kalianda lebih baik dan profesional.

3.2. Sistem Pembagian Tugas Kerja, Ruang Instansi, Disiplin Kerja dan

Pegawai

1. Pekerjaan diluar

Maksud dari kerja diluar adalah pekerjaan yang dilakukan diluar ruangan seperti

pada bengkel umumnya yakni memenuhi kebutuhan para konsumen.

2. Menerima

Dibengkel PT.LAUTAN TEDUH KALIANDAmenerima servis kendaran

bermotor seperti ganti oli, overhoul, servis karburator, bongkar pasang mesin, spare part,

dan alat-alat untuk sepeda motor.

19
3.3. Maksud dan Tujuan Didirikannya Bengkel

Selain untuk kesejahteraan sendiri maupun orang lain, maksud dan tujuan

didirikannya bengkel yaitu untuk memajukan kesejahteraan karyawan, masyarakat dan

membentuk orang-orang yang sukses dengan cara ikut belajar dibengkel.

3.4. Daftar Karyawan Bengkel PT. LAUTAN TEDUH KALIANDA

Pada bengkel PT.LAUTAN TEDUH KALIANDAsudah memiliki karyawan yang

bekerja didalamnya, berikut nama karyawan yang bekerja di bengkel PT.LAUTAN

TEDUH KALIANDA:

No Nama Jabatan

1. HENDRY ALZA, SE. Kepala Cabang

2. CAHYADI WIDIYANTO Chief Mekanik

3. VIVI AGUSTIN Service Parts

4. RIZQI BASKORO Administrasi

5. SRI YULIYANTI Salles Cady

6. ABDUL ROHIM Pdi

7. AGUS SETIAHADI Office Boy

8. NOVE YANDE Driver

9. JALI Mekanik

10. EKWAN Mekanik


20

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Setelah penyusun melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah

dilaksanakan pada BENGKELPT.LAUTAN TEDUH KALIANDALampung Selatan,

kami dapat menyimpulkan bahwa Praktik Kerja Lapangan (PKL)memang mempunyai

nila Ganda karena disamping ilmu-ilmu teori yang diperoleh dari sekolah dengan praktik

kami diajari/dibimbing untuk mandiri agar kelak dapat menjadi tenaga yang terampil dan

lebih baik, baik diindustri pemerintah swasta atau masyarakat.

4.2. SARAN-SARAN

Tak ada ungkapan lain, kami sebagai penyusun laporan mengucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan motivasi serta

kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan (PKL)sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan, namun saran

yang dapat kami smpaikan sebatas pandangan kami saja, semoga saran kami dapat

bermanfaat. Beberapa saran yang dapat kami sampaikan yaitu:

1. untuk memacu para siswa/siswi dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL)sebaiknya

sekolah memberikan motivasi kepada sumua siswa/siswi agar paham dan

mengerti makna yang terkandung dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL).

2.untuk para peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) agar meningkatkan kedisiplinan

dan ketelitian akan sangat bermanfaat bagi kita pada masa sekarang dan yang

akan datang.
21

3. untuk adik-adik kelas satu lebih meningkatkan kedisiplinan serta kreatif dalam

belajar karena adik-adik akan mengikuti praktik Industri nanti dilingkungan

kantor setempat dimana adik-adik melaksanakan praktik.

4. untuk adik-adik kelas satu mulai dari sekarang harus mempersiapkan diri sehingga

apabila waktunya telah tiba untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

tidah susah/siap dan akan berjalan dengan baik.

4.3. KESAN-KESAN

Dengan segala puji dan syukur khadirat Allah SWT. kami telah selesai

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)yang dilaksanakan di BENGKEL

PT.LAUTAN TEDUH KALIANDA Lampung Selatan, dengan ini kami mengucapkan

banyak terima kasih kepada pembimbing dan semua pihak bengkel yang telah berjasa

dalam membantu kami untuk melaksanakan praktik Industri yang mungkin kedatangan

kami hanya merepotkan dan mengganggu pihak bengkel saja, jika seandainya ada tingkah

laku kami yang kurang baik selama dibengkel, kami dan atas nama sekolah mohon maaf

yang sedalam-dalamnya.

Kami berharap kepada pihak bengkel, sudilah kiranya untuk menerima adik-adik

kami yang mungkin akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dibengkel

dimana tempat kami melaksanakan praktik yaitu BENGKEL PT.LAUTAN TEDUH

KALIANDALampung Selatan.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Panduan Pendidikan Sistem Ganda SMK YADITAMA Sidomulyo

tahun 2021-2022

2. Data Laporan Pendidikan Sistem Ganda tahun 2016-2017

3. Modul mengenai Teknik Sepeda Motor SMK YADITAMA tahun 2015

23
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai