DISUSUN OLEH :
NISN : 0063436210
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN OTOMOTIF
SMK NEGERI 1 MURUNG PUDAK
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan ini diberikan kepada siswa yang bernama Muhammad radit akbar NISN
0063436210 yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan Selama 4 (Empat) bulan dari
Kaprogli TKRO
Noroviawati, S.Pd
NIP. 19840122 200904 2 001
Disahkan:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas campur tangan-Nya sehingga
penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah salah satu syarat untuk
kenaikan kelas dan laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berlangsung kurang lebih 4 bulan di PT.
United Tractors
Laporan ini dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing di
sekolah maupun pihak instansi, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Kepala SMKN 1 Murung Pudak, Bapak H. Abdurrahim, SST., M.Pd
3. Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Murung Pudak, Ibu Vemy
4. Ketua Pokja PKL SMK Negeri 1 Murung Pudak, Ibu Kartini, S.Pd., M.M
5. Pimpinan ,di PT United Tractors Wisnu Prasetyo
6. Pembimbing DU/DI, Achmad Maulana
7. Pembimbing Sekolah, M.Pd Caecilia Vemmy
8. Kedua Orang Tua saya yang telah memberi motivasi.
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
dalam upaya penyelesaian laporan ini. Saya juga mengharapkan saran dan kritik demi
perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
PROFIL IDENTITAS SISWA
NISN : 0063436210
Email : Muhammadraditakbar107@gmail.com
Alamat Orang Tua/Wali : Desa Kembang Kuning , Rt.01 Kec. Haruai Kab. Tabalong
Pembimbing DU/DI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
IDENTITAS SISWA.......................................................................................iv
IDENTITAS INSTANSI.................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin....................................................1
1.2 Landasan Hukum....................................................................................2
1.3 Tujuan Dan Manfaat Prakerin................................................................3
1.4 Tata Tertib Siswa....................................................................................4
1.5 Tugas dan Tanggung Jawab Siswa.........................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan.................................................................................6
2.2 Visi Dan Misi Perusahaan......................................................................7
2.3 Struktur Organisasi.................................................................................8
2.4 Komitmen Perusahaan............................................................................9
2.4 Logo........................................................................................................10
BAB III PELAKSANAAN PRAKERIN
A. Uraian Materi .................................................................................... 15
1. Pengertian Kopling ..................................................................... 15
2. Fungsi Kopling ........................................................................... 15
3. Komponen Kopling .................................................................... 16
4. Cara Kerja Kopling ..................................................................... 22
5. Kreteria Kopling Yang Baik ....................................................... 23
6. Tipe Kopling Mobil .................................................................... 24
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................17
4.2 Saran.......................................................................................................18
DAFTAR LAMPIRAN
1. Absensi Harian..................................................................................... 19
2. Laporan Etos Kerja.............................................................................. 20
3 Daftar gambar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. L A T A R B E L A K A N G
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk Hubungan
Kerjasama Industri (HKI) sekolah dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja
(DUDIKA) dalam rangka pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda/PSG (Dual System) sebagai
perwujudan kebijakan dari “ Link and Match “ sesuai dengan KepMen No 313/ U 1997
pasal 3 tentang kewajiban SMK melaksanakan pendidikan system lulusan yang memiliki
kemampuan pengetahuan, keterampilan serta etos kerja yang siap pakai untuk terjun ke
Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) dan menjadi SDM yang mampu
bersaing di era globalisasi.
Prakerin dilaksanakan untuk mengetahui secara langsung bagaimana mekanisme
eksplorasi kerja pada kegiatan perusahaan yang bersangkutan karena siswa merupakan
generasi penerus yang pada gilirannya akan memikul tanggung jawab guna mensukseskan
pembangunan Nasional dan memajukan Bangsa dan Negara. Kebutuhan akan kemampuan
dan profesionalisme menuntut adanya pelatihan dan usaha yang sungguh-sungguh. Oleh
karena itu untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan siswa maka perlu dilaksanakan
Praktik Kerja Lapangan di Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA).
Pelaksanaan program pendidikan ini sangat memerlukan dukungan dan bantuan baik
dari pihak masyarakat dan lingkungan dari Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja
(DUDIKA) berpartisipasi aktif membantu sekolah sehingga mampu beradaptasi dengan
masyarakat luas maupun Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) sendiri
agar terciptanya kesamaan persepsi Visi dan Misi sekolah dan Dunia Usaha, Dunia Industri
dan Dunia Kerja (DUDIKA). Dalam penyelenggaraan Prakerin ini diharapkan semua pihak
mampu berperan secara aktif agar menghindari hambatan – hambatan dalam pelaksanaannya.
1.2. L A N D A S A N H U K U M
Dasar hukum penyelenggaraan Praktik Industri sebagai bagian Penyelenggaraan PSG adalah :
1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelanggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan
Sumber Daya Industri.
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.
7. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia.
8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang
Link and Match dengan Industri.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pemangangan di Dalam Negeri.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
11. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud
No.4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
12. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud
No.130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.
13. Pedoman Praktik Kerja Lapangan (PKL) Peserta Didik SMK Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah,
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2018.
VISI MISI
Menjadi perusahaan kelas dunia Menjadi perusahaan yang :
berbasis solusi di bidang alat
Bertekad membantu pelanggan meraih
berat, pertambangan dan energi,
keberhasilan melalui pemahaman
untuk menciptakan manfaat bagi
usaha yang komprehensif dan
para pemangku kepentingan
interaksi berkelanjutan.
Operation Partner
Dengan memiliki wawasan luas mengenai bisnis, financial dan investor, kami secara
aktif terlibat dalam proses pembentukan pengolalaan strategis perusahaan –visi,
tantangan, kompetisi dan arahan strategis.
Organization Design
Kami merancang organisasi berdasarkan arahan strategis perusahaan yang berlaku,
bukan berdasarkan orang. Dengan demikian, pembentukan organisasi adalah tentang
bagaimana merancang peran yang di perlukan, bukan tentang bagaimana mengisi
penjabatnya. Bagi kami, tidak ada hal yang dipaksakan dalam merancang struktur
organisasi karena struktur harus dibuat berdasarkan strategi perusahaan.
Talent Transformer
Kami mengelola pengembangan kompetensi dan karakter para karyawan sebagaimana
yang diperlukan oleh bisnis termasuk didalamnya mengelola HC balance sheet,
mengakselarasi terbentuknya the Start, mempertahankan orang terbaik dan senantiasa
mencari potensi untuk menjadi pemimpin masa depan.
Agent of Change Expert
Kami memegang peranan dalam memimpin proses transformasi termasuk melibatkan
CEO dan top management team :mulai dari pembentukan pola piker hingga perilaku.
Administration Expert
Kami membuat kebijakan, system dan praktek HC sesuai dengan peran-peran tersebut
di atas, dengan batasan cost/profit yang jelas.
LOGO PERUSAHAAN
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Uraian Materi
Pengertian Kopling
Kopling atau dalam bahasa mesin disebut clutch ini adalah bagian dari komponen tramisi
yang menghubngkan antara poros engkol dengan poros gigi transmisi. Yang mana berfungsi
sebagai perantara pemindah tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke transmisi yang kemudian
kita dapat merubah tingkat kecepatan sesuai yang dibutuhkan.
Kopling juga tidak berdiri sendiri, melainkan sebuah perangkat yang memiliki beberapa
komponen yang mempunyai tugasnya masing-masing untuk menyalurkan tenaga yang
dihasilkan oleh mesin ke transmisi yang kemudian membuat kendaraan kita baik sepeda
motor atau mobil dapat bergerak.
Fungsi Kopling
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fungsi kopling pada tiap kendaraan baik jenis
transmisi manual maupun otomatis adalah sama. Yaitu saat mesin menghasilkan tenaga untuk
membuat kendaraan bergerak dari titik nol. kita membutuhkan part perantara yang berguna
untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkanmesin menuju transmisi dan membuat kendaraan
kita bergerak serta memuutuskan tenaga tersebut.
Kopling juga berfungsi untuk meredam tenaga yang disalurkan mesin ke transmisi agar saat
mulai bergerak tenaga yang disalurkan tidak langsung besar melainkan sedikit demi sedikit
sesuai dengan bukaan kopling yang kita lakukan.
Bagian Pada Kopling
Komponen Kopling
Kopling bukanlah terdiri dari 1 bagian saja, namun terdiri dari beberapa bagian yang saling
terpaut satu sama lain. Bagian-bagian tersebut adalah Clutch Cover, Clutch disc, Pilot
bearing, Release Fork, Release Bearing dan lain sebagainya
1. Clutch Cover
Clutch Cover atau yang biasa disebut dengan rumah kopling adalah komponen kopling yang
dipasang pada Fly Wheel (roda gila) dengan cara dibaut yang berfungsi sebagai tampat
dudukan kampas kopling. Di dalamnya dipasangkan pada roda porosperseneling serta
ditempatkan diantara roda gila dan pelat tekan.
2. Disc Clutch
Kampas Kopling atau Disc Clutch adalah komponen yang bekerjasama dengan rumah
kopling yang bertugas meneruskan putaran dari mesin ke input shaft dari transmisi.
Komponen ini terbuat dari bahan asbes sehingga dapat aus saat menerima gesekan. Apabila
keausan pada pelat mulai terasa, komponen ini wajib diganti karena akan mengakibatkan slip
apabila digunakan terus menerus. Gigi transmisi akan sulit untuk dipindahkan apabila kopling
slip.
3. Fork Kopling
Fork Kopling atau garpu pembebas bertugas untuk menerima gaya tekanan dari release
kopling. Komponen ini terpasang pada rumah transmisi dan kerjanya bergantung pada tarikan
release kopling.
4. Release Bearing
5. Pedal Kopling
Pada Pedal kopling dimana terletak di sebelah kiri dan diinjak menggunakan kaki kiri secara
bertahap, yang berfungsi untuk:
a) meneruskan tekanan secara perlahan dari pedal kopling ke master kopling bawah,
dalam master kopling terdapat perapat karet yang mencegah supaya minyak kopling
tidak terjadi kebocoran serta menampung minyak kopling di dalamnya.
b) Jika minyak kopling bocor maka akan menyebabkan mesin panas dan gigi persneling
susah masuk dikarenakan minyak kopling yang berkurang. Komponen ini juga harus
anda perhatikan, selain itu anda juga harus merawat bahkan anda juga bisa mengganti
komponen ini jika mengalami kendala pada fungsi komponen tersebut.
Selain master kopling atas, master kopling bawah juga mempunyai fungsi yang sama yaitu:
Jika master kopling bawah mengalami kerusakan, maka apakah yang akan terjadi? Maka
yang akan terjadi adalah mobil tidak akan bisa masuk gigi, dan harus menunggu mesin
tersebut dingin baru akan dapat menjalankan fungsinya kembali.
Fly Wheel atau roda gila akan meneruskan dan menyimpan tenaga dari kruk as (berfungsi
sebagai penggerak piston) saat mesin hidup atau berputar. Perantara satu-satunya dan yang
paling utama kinerjanya dalam menyalurkan tenaga mesin ke transmisi adalah pelat kopling.
Melalui komponen inilah pada akhirnya tenaga akan diteruskan ke roda yang membuat
kendaraan kita bergerak.
Sedangkan yang bertugas sebagai pengatur kapan saatnya tenaga mesin disalurkan dan kapan
tanaga mesin ditahan adalah tugas dari Dekrup. Hal ini dilakukan saat kita menekan dan
melepas tuas kopling pada kendaraan.
Pada saat keadaan normal dan ketika kopling bekerja dengan baik, begitu pengendara
menekan tuas kopling, tenaga mesin yang disalurkan akan terputus, karena saat tuas kopling
ditekan maka gaya tekan itu akan menggerakkan garpu pembebas. Saat itu garpu pembebas
akan menekan release bearing sehingga release bearing akan mengangkat serta menekan per
kopling dan plat penekan kopling sehingga kampas kopling akan terlepas dari roda gila.
Secara bersamaan roda gigi transmisi akan terlepas dari putaran mesin. Pada saat inilah yang
memungkinkan roda gigi transmisi berpindah ke tingkat selanjutnya karena pada saat ini
tenaga yang dihasilkan oleh mesin tertahan oleh kopling sehingga tidak diteruskan ke bagian
transmisi.
Begitu pula saat tuas kopling dilepas, tenaga mesin yang tadinya terputus karena garpu
pembebas menekan release bearing, per kopling dan kampas kopling yang mengakibatkan
terlepasnnya gigi transmisi dari putaran mesin akan kembali tersalurkan tenaganya. Karena
gigi transmisi akan kembali mengikat putaran mesin untuk menyalurkan tenagannya.
Jika anda memindahkan gigi transmisi ke tahap selanjutnya tanpa menekan tuas kopling
terlebih dahulu, maka besar kemungkinannya gigi transmisi akan mengalami kerusakan
karena putaran gigi transmisi masih terukat pada putaran mesin.
Secara garis besar kopling adalah salah satu part penting dalam kendaraan. Dalam
pemakaiannya, kopling yang baik memiliki kriteria sebagai berikut:
Kopling yang baik wajib bisa memutus dan menghubungkan tenaga mesin yang lembut.
Pemutusan dan penyambungan tenaga mesin yang lembut akan menambah kenyamanan
dalam berkendara.
Kopling yang baik wajib memindahkan tenaga mesin tanpa ada slip. Jika komponen kopling
telah terhubung dengan fly wheel kemudian terjadi slip, maka tenaga yang disalurkan dari
putaran mesin tidak akan maksimal tersalurkan.
Kopling yang baik wajib memutus dan menyambungkan tenaga dengan sempurna dan cepat.
Ketika tuas kopling ditekan tenaga yang disalurkan haruslah benar-benar terputus dengan
sempurna agar saat perpindahan gigi transmisi tidak terjadi gesekan yang mengakibatkan
rusaknya gigi transmisi. Serta saat tuas kopling dilepaskan tenaga yang disalurkan haruslah
benar-benar tersalurkan 100%. Kerja kopling pada proses ini haruslah terjadi dengan cepat.
Apabila kamu merasakan keadaan yang menyimpang dari kriteria di atas, maka segeralah
bawa kendaraan ke bengkel langganan, sekalian untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Karena apabila terus dipaksakan kemungkinan kerusakannya akan menyebar ke bagian
lainnya terutama ke bagian transmisi yang bersinggungan langsung dengan kopling.
Berdasarkan dari bentuk rumah kopling atau Clutch Cover, bentuk rumah kopling pada mobil
terbagi menjadi dua tipe yaitu:
Kopling diafragma: kopling ini dinamakan demikian karena rumah kopling ini menggunakan
pegas diafragma. Pegas kopling ini dibenntuk layaknya diafragma dengan bentuk pegas
layaknya sebuah piringan yang pada bagian tengahnya dibelah menyerupai sirip.
Kelebihan kopling ini adalah meskipun kondisi pegasnya sudah lemah penekanan pegas ke
plat tekan akan tetap sama, karena pegas yang digunakan hanya satu. Oleh karena itu tingkat
penekanan yang dilakukan oleh plat penekan saat menekan plat kopling akan tersebar secara
merata, yang artinya kopling tipe ini akan lebih terhindar dari slip.
Kekurangan dari kopling diafragma adalah pada jumlah pegasnya yang hanya satu, sehingga
tidak bisa memberikan tekanan yang lebih kuat dibanding dengan kopling jenis pegas koil.
Kopling jenis diafragma ini lebih cocok untuk digunakan di mobil jenis sedan.
Kopling pegas koil (Coil Spring). Kopling jenis ini menggunakan konntruksi pegas tipe koil
untuk rumah koplingnyan. Sementara untuk part penunjang lainnya tidak berbeda dengan
kopling jenis lainnya yaitu, tetap menggunakan plat penekan dan kampas kopling.
Kelebihan kopling jenis ini adalah karena menggunakan banyak pegas mengakibatkan
kopling ini mempunyai daya yang kuat sehingga cocok untuk digunakan kendaraan dengan
daya angkut yang berat seperti bus dan truk. Pegas yang digunakan kopling ini jumlahnya
sangat banyak bergantung dari ukuran kopling yang digunakan.
Sementara kekurangan pada kopling jenis Coil Spring ini adalah ketika di salah satu sisi
pegas mulai melemah atau bahkan patah pada salah satu pegas maka tekanan yang dilakukan
oleh plat penekan tidak akan seimbang yang mengakibatkan kopling mudah slip karena
distribusi tenaga tekanan yang dihasilkan tidak merata pada plat penekan.
B. Trouble Shooting
Hal ini terjadi saat komponen tidak berhubungan secara halus dan mobil seolah bergetar.
Penyebabnya bisa dari plat kopling, matahari atau roda (flywheel) yang tidak rata.
Jika Anda merasakan atau menemukan gejala seperti itu pada kendaaran Anda, sebaiknya
periksakan kendaraan dan ganti komponennya jika diperlukan. Hal ini juga sangat penting
bagi Anda yang ingin menjual mobilnya, agar meningkatkan harga penawaran yang cukup
layak jika Anda melakukan perbaikan maupun penggantian komponen yang rusak.
Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber
kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri-ciri atau gejala-gejala yang terjadi. Gejala-gejala
yang mungkin terjadi antara lain adalah:
Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun dihidupkan Hal ini
berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat
yang sudah oblak, shift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme
pengoper gigi di dalam gearbox.
Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin dihidupkan atau dinyalakan, namun
mudah jika mesin dimatikan
Dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah kerusakan terjadi pada
mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu:
a. Master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan kabel,
Fork atau garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau
drek lahar itu sendiri.
b. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup,
biasanya ada ciri-ciri tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu
biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang
cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di
pindahkan.
5. Kopling bergetar saat pertama mau jalan
90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus
(pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.
6.Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil tidak mau lari (akselerasi kurang)
80% hal ini terjadi karena plat kopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau
"sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini
biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).
Ada beberapa jenis suara yang mungkin timbbul dalam transmisi antara lain:
1. Bunyi clutch release bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika
menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang ssuaranya ketika kita
melepas pedal kopling.
2. Bunyi pilot bearing = akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita
menginjak pedal kopling atau tidak.
3. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa perger-
akan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat
kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing didalam
gearbox anda.
4. Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan
pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau
rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi
mendesing.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas yang penulis sajikan maka dapat disimpulan bahwa:
1. Kesimpulan kerusakan
Pada job yang telah kami praktekan, kami mendapatkan data-data yang mana data tersebut
sangat membantu kami dalam melaksanakan perbaikan, sehingga kam menjadi paham dan
selanjutnya kami dapat menganalisa gangguan dan bisa menentukan kerusakan, dan setelah
kami mengadakan perbaikan dan diuji coba kendaraan yang mengalami kerusakan sudah
bisa kembali bekerja dengan baik.
3. Sikap kerja yang baik agar di peroleh ketepatan dan efisisensi kerja.
Sikap kerja yang di tetapkan pelanggan atau pengemudi harus ramah, sabar, tenang dan cakap
dalam berbicara, begitu mobil datang dan langsung menyambutnya dan menanyakan pada
bagian mana yang rusak dan gejala-gejala yang timbul, kemudian dianalisa dan dicari
kemungkinan kerusakan dan apabila benar langusng dilakukan langkah-langkah
pembongkaran, pemeriksaan, penggantian, perbaikan dan bila langkah ini diterapkan dalam
pekerjaan maka butuh waktu yang relatif singkat dan hasil yang baik, cepat, sehingga
pelanggan akan merasa puas.
A. Saran
Adapun beberapa saran dari hasil PKL, yaitu:
1. Bagi SMK Negeri 5 Balikpapan
a. Sekolah yang berstandar nasional sebaiknya alat dan bahan disesuaikan dengan
perkembangan jaman walaupun langkah-langkah perbaikan pada kerusakan hampir
sama seperti di bengkel.
b. Pembekalan PKL juga harus denga pembekalan kedisiplinan siswa melaksanakan PKL.
c. Teknis penulisan PKL dan penyusunan tata letak harus diterangkan pada pembekalan
PKL sehingga pada saat konsultasi PKL bisa lebih cepat.
31 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
Catatan :
1. Diisi oleh pembimbing kantor dengan member tanda ()
2. Penulisan merupakan hasil dari pengamatan selama siswa Praktik.
Sertifikat/Nilai Prakerin