E. Metodologi
E. Metodologi
Usulan Teknis
E
PEND
DEKAT
TAN,
METO
ODOLO
OGI DA
AN
PROG
GRAM KERJA
A
Pada bagian ini me enguraikan tentaang pendekatann
tekniss dan metodoloogi yang akan akan digunakan n
untuk mencapai tujua an dan sasaran. Selain itu juga
a
mengura aikan tentang p program kerja terkait dengan n
pekerjaan yang akan dila aksanakan yangg disusun secara
a
sistematiss dan terarah guna
g mencapai tujuan dan sassaran. Serta jug ga akan mengurraikan tentang organisasi serta
a
personil yang
y akan terliba
at dalam pelaksa
anaan pekerjaan ga pendukung.
n baik tenaga intti maupun tenag
E.1
1 PENDE
EKATAN TEKNIS
S DAN METODOL
M LOGI
Kegiatan merup
pakan suatu rangkaian kegiatan
k yang dibatasi oleh param
meter waktu,
perssonil, perala
atan dan bia
aya untuk mencapai
m tujuan, dan sasaran terte
entu. Untuk
k
ematika ke
siste egiatannya sehingga
s tu
ujuan dan sasaran ke
egiatan dapat tercapai
deng
gan keterba
atasan sumb
ber daya yan
ng disyaratk
kan.
Mettodologi pe
enanganan pekerjaan merupaka
an acuan yang berisi tahapan
n
pela
aksanaan pe
ekerjaan ya
ang akan d
dilaksanakan
n secara sistematis, agar
a tujuan
n
peke
erjaan dapa
at dicapai sesuai
s denga
an syarat teknis,
t terttib administtrasi, sesuai
jadw
wal dan hem
mat sumberr daya. Acu
uan pokok untuk
u menyusun suatu Metodologi
Pena
anganan Pek
kerjaan ada
alah Kerangk
ka Acuan Tu
ugas (TOR) yang mana didalamnya
a
men
ncakup ruang lingkup tugas serta sasaran pe
ekerjaan se
erta sumberr daya yang
g
haru
us disediakan oleh kon
nsultan, dissamping jug
ga dipaduka
an dengan pengalaman-
p -
peng
galaman serrta referenssi konsultan
n didalam me
enangani pek
kerjaan yan
ng sejenis.
Studdi Evaluasi Prassarana dan Sarrana Drainase di Badung dan
n Denpasar E‐1
Usulan Teknis
1. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan secara garis besar terdiri dari beberapa kegiatan, meliputi :
Pengumpulan semua data hasil pekerjaan yang pernah dilakukan terkait dengan
studi yang dilaksanakan, meliputi. data hidrologi, data disain, data social ekonomi
permasalahan yang ada di daerah studi yang ada relevansi dengan pembuangan air
hujan. Kegiatan ini juga untuk mengatur kegiatan lapangan, pengerahan personil
dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan dan juga untuk menentukan base camp agar
Inventarisasi dan identifikasi titik rawan banjir ini merupakan suatu analisa yang
saluran saat ini, dan fungsi bangunan pelengkap, daerah-daerah yang memerlukan
pendataan saluran drainase, pola aliran dan sistem jaringan eksisting baik saluran
fungsi.
Perencanaan harus menghasilkan pola dasar sistem pembuangan air hujan ini
harus dilakukan secara menyeluruh yang dituangkan dalam peta dasar 1 : 25.000
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐2
Usulan Teknis
terpadu.
Penyusunan pola dasar sistem pembuangan air hujan pada sistem ini harus terlihat
o Saluran pembuangan utama / pembuangan induk yang berupa sungai yang telah
ada.
o Saluran sekunder baik yang sudah ada maupun saluran sekunder yang
direncanakan.
subsistem.
o Bangunan-bangunan yang penting pada saluran baik yang telah ada maupunyang
direncanakan.
Perkiraan dimensi saluran pembuangan utama dan saluran sekunder sesuai debit
banjir rencana dan diplot pada gambar, sehingga sudah dapat diperkirakan bagian-
diamankan.
2. Kriteria Perencanaan
Kriteria perencanaan teknis yang akan digunakan dalam pelaksanaan studi ini
a) Perencanaan Teknis
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐3
Usulan Teknis
dari dari Prof. Sherman dengan bantuan “ Average Intensity “ dari Mononobe.
b) Pengumpulan Data
Pengumpulan semua data hasil pekerjaan yang pernah dilakukan terkait dengan
o Rencana Pengembangan Daerah yang telah ada dan disusun oleh Pemerintah
jelas seluruh jaringan drainase kota disertai arah aliran yang jelas. Selain untuk
perencanaan, inventarisasi sistem drainase yang ada ini juga diperlukan untuk
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐4
Usulan Teknis
dalam database. Untuk itu setiap node saluran harus diberi penomoran pada peta.
Disamping itu juga diperlukan pengumpulan data tentang peralatan mekanik dan
elektrik, seperti pompa air untuk banjir, selain gambar konstruksinya juga
diperlukan data lengkap tentang pompa tersebut, antara lain kapasitas, daya listrik
d) Topografi
Disamping diperoleh peta kota yang lengkap, yang memuat jalan-jalan dalam kota,
permukiman, sungai dan prasarana kota lainnya, maka diperlukan pula data
o Level ikat topografi; yaitu elevasi dasar untuk seluruh kota dalam hubungan
dengan perencanaan drainase yang harus diikatkan dengan muka air laut pasang
tinggi
o Garis kontur kota, dilakukan melalui penyesuai titik ikat elevasi, hal ini akan
sangat berguna karena sistem drainase sangat berkaitan dengan gravitasi bumi.
o Elevasi saluran yang ada, yang merupakan data yang relevan untuk mengadakan
e) Hidrologi
Data hidrologi yang paling penting untuk dikumpulkan adalah data curah hujan.
Data curah hujan sendiri terdiri dari curah hujan harian, bulanan, tahunan dan
data curah hujan periode pendek, misalnya 5, 10, 30, 60 menit. Data curah hujan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐5
Usulan Teknis
dalam perencanaan.
o Data hujan dari stasiun hujan yang berapa di sekitar lokasi pekerjaan
Hal ini diperlukan untuk pemilihan teknologi drainase yang sangat bergantung
dengan jenis/tipe tanah dan topografi. Keadaan fisik juga menunjukkan kepadatan
rencana kepadatan bangunan yang final sebagai dasar perencanaan, karena ini
Mengingat jaringan drainase merupakan bagian dari sarana dan prasarana dasar
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐6
Usulan Teknis
Kebanyakan sistem drainase perkotaan mengalir memasuki sungai besar, karena itu
data tinggi muka air banjir sungai besar sangat penting dalam pengumpulan data
hidrologi.
Data ini relevan untuk kota yang berbatasan langsung dengan laut, hal akan sangat
Tabel. 1
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐7
Usulan Teknis
3. Tahapan Perencanaan
¾ Orientasi Lapangan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐8
Usulan Teknis
lokasi banjir dan pada lokasi mana yang harus mendapat penangan yang
drainase, pola aliran dan sistem jaringan eksisting baik saluran drainase
fungsi.
4. Proses Perencanaan
yang berwawasan lingkungan. Konsep ini antara lain berkaitan dengan usaha
konservasi sumber daya air yang pada prinsipnya adalah mengendalikan air
hujan supaya lebih banyak meresap kedalam tanah dan tidak banyak terbuang
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐9
Usulan Teknis
Tahapan analisis yang dilakukan dalam penentuan debit anjir rencana adalah
sebagai berikut :
A. Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi diawali dengan menganalisis hujan dan debit rencana yang
digunakan sebagai Qdisain bangunan air. Dari data curah hujan harian
maksimum tahunan dan data karakteristik DAS (luas dan panjang sungai)
Sebelum data hujan digunakan terlebih dahulu harus lewat pengujian untuk
hasil analisa.
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐10
Usulan Teknis
stasiun yang ditinjau dengan pengujian dilakukan dari tahun data terbesar
i =1
Xt = ∑ R ⋅ At
n=t
i −1
Yt = ∑ Ri
n=t
dengan:
Xt = Kumulatif hujan stasiun A pada tahun ke t
dari stasiun itu sendiri, dengan melihat pergeseran nilai rata-rata (mean).
Data yang tercatat pada stasiun pencatat hujan adalah merupakan hujan
titik (point rainfall). Dalam analisa selanjutnya yang perlu diketahui adalah
besarnya hujan rerata daerah. Dalam studi ini metode yang digunakan dalam
(arithmetic mean). Cara ini memberikan hasil yang dapat dipercaya, dengan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐11
Usulan Teknis
Persamaannya :
d1 + d 2 + d 3 + ... + d n n
d
d= =∑ i
n 1 n
dengan :
Ada tiga metode perhitungan rancangan debit banjir seperti pada Gambar
1.
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐12
Usulan Teknis
Analisis frekuensi
Cari Fungsi
Parameter DAS (Qp,
Tb, Tp) dengan :
Nakayasu
Curah Hujan
Rencana
Unit hidrogaf
Hujan Jam-jam : satuan
Mononoboe
Banjir Rancangan
( X − X )2
Sd = : Standar deviasi
n −1
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐13
Usulan Teknis
( )
n
n×∑ X − X
3
Cs = i =1
: Koefisien kepencengan
(n − 1) × (n − 2) × Sd 3
( )
n
n 2 × ∑ Xi − X
4
Ck = i =1
: Koefisien kurtosis
(n − 1) × (n − 2) × (n − 3) × Sd 4
Xn akan lebih kecil dari harga X tertentu dengan kala ulang Tr, mendekati
− a ( X −b ) )
P( X ) = e −e
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐14
Usulan Teknis
variate dilampaui atau disamai oleh suatu harga sebanyak satu kali. Kala
1
Tr ( X ) =
1 − P( X )
⎛ Tr ( X ) − 1 ⎞
YT = − ln⎜⎜ − ln ⎟
⎝ Tr ( X ) ⎟⎠
X T = X + Sd .K
dengan :
X : besaran rata-rata
Sd : standar deviasi
Sx
Xt = X + (Yt − Yn )
Sn
1 Sx
=
a Sn
⎛ Sx ⎞
b = x − ⎜ ⎟ ⋅ Yn
⎝ Sn ⎠
⎛1⎞
X T = b + ⎜ ⎟ ⋅ Yt
⎝a⎠
YT = Reduced variate sebagai fungsi periode ulang T
= - Ln (-Ln (T - 1) / T) tabel 3.
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐15
Usulan Teknis
YT = -ln [-ln{(Tr-1)/Tr}]
Reduced Reduced
Tr (tahun) Tr (tahun)
Variate Variate
2 0,36651 100 4,6001
5 1,4999 200 5,2958
10 2,2504 500 6,2136
50 3,90194 1000 6,9072
n Sn n Sn n Sn n Sn
10 0.9496 33 1.1226 56 1.1696 79 1.1930
11 0.9676 34 1.1255 57 1.1708 80 1.1938
12 0.9833 35 1.1285 58 1.1721 81 1.1945
13 0.9971 36 1.1313 59 1.1734 82 1.1953
14 1.0095 37 1.1339 60 1.1747 83 1.1959
15 1.0206 38 1.1363 61 1.1759 84 1.1967
16 1.0316 39 1.1388 62 1.1770 85 1.1973
17 1.0411 40 1.1413 63 1.1782 86 1.1980
18 1.0493 41 1.1436 64 1.1793 87 1.1978
19 1.0565 42 1.1458 65 1.1803 88 1.1994
20 1.0628 43 1.1480 66 1.1814 89 1.2001
21 1.0696 44 1.1499 67 1.1824 90 1.2007
22 1.0754 45 1.1519 68 1.1834 91 1.2013
23 1.0811 46 1.1538 69 1.1844 92 1.2020
24 1.0864 47 1.1557 70 1.1854 93 1.2026
25 1.0915 48 1.1574 71 1.1863 94 1.2032
26 1.0961 49 1.1590 72 1.1873 95 1.2038
27 1.1044 50 1.1607 73 1.1881 96 1.2044
28 1.1047 51 1.1623 74 1.1890 97 1.2049
29 1.1086 52 1.1638 75 1.1898 98 1.2055
30 1.1124 53 1.1658 76 1.1906 99 1.2060
31 1.1159 54 1.1667 77 1.1915 100 1.2065
32 1.1193 55 1.1681 78 1.1923
Sumber:J. Nemec / Engineering Hydrology
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐16
Usulan Teknis
Nilai rerata:
n
logX
LogX = ∑
i=n n
∑ (logx ) − (∑ logx )
2 2
n
σ log x = n −1
n (n − 1)(n − 2)(σlogx )
3
Cs =
Standard Deviasi:
( ) ⎤⎥
1
⎡ n log X − log X 2 2
⎢∑
⎢ i =1 n −1 ⎥⎦
σ log x = ⎣
Koefisien asimetri :
( )
n
n ∑ logX − log X
3
i =1
( )( )(
Cs = n − 1 n − 2 σlogx
) 3
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐17
Usulan Teknis
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐18
Usulan Teknis
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐19
Usulan Teknis
beberapa hal :
mengenai sesuatu hal yang dibuat dan untuk menjelaskan hal itu diperlukan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐20
Usulan Teknis
1. Data curah hujan maksimum harian rerata tiap tahun disusun dari besar
ke kecil
P = ( m / (1 + n )) x 100 %
dengan
P = Probabilitas
n = Besarnya data
Nilai Delta kritis untuk uji smirnov dapat dilihat pada Tabel 7.
n 0.2 0.1 0.05 0.01
5 0.45 0.51 0.56 0.67
10 0.32 0.37 0.41 0.67
15 0.27 0.30 0.34 0.40
20 0.23 0.26 0.29 0.36
25 0.21 0.24 0.27 0.32
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐21
Usulan Teknis
¾ Chi Square
dapat diturunkan
X2 = Σ (Ef - Of)2 / Ef
dengan
Nilai X2 yang terdapat ini harus lebih dari harga X2 cr (Kai - Kuadrat
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐22
Usulan Teknis
Probability of a
Degrees of
deviation greater
Freedom
than x2
0,20 0,10 0,05 0,01 0,001
1 1,642 2,706 3,841 6,635 10,827
2 3,219 4,605 5,991 9,210 13,815
3 4,642 6,251 7,815 11,345 16,268
4 5,989 7,779 9,488 13,277 18465
5 7,289 9,236 11,070 15,086 20,517
6 6,558 10,645 12,592 16,812 22,457
7 9,803 12,017 14,067 18,475 24,322
8 11,030 13,362 15,507 20,090 26,125
9 12,242 14,684 16,919 21,666 27,877
10 13,442 15,987 18,307 23,206 29,588
11 14,631 17,275 19,675 24,725 31,264
12 15,812 18,549 21,062 26,217 32,909
13 16,985 19,812 22,362 27,688 34,528
14 18,151 21,064 23,685 29,141 36,123
15 19,311 22,307 24,996 30,578 37,967
16 20,465 23,524 26,296 32,000 39,252
17 21,615 24,769 27,587 33,409 40,790
18 22,760 25,989 28,869 34,805 42,312
19 23,900 27,204 30,144 36,191 43,820
20 25,038 28,412 31,410 37,566 43,315
I. Intensitas Hujan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐23
Usulan Teknis
kwadrat terkecil ( least Square ) dari 3 (tiga) jenis metode yang umum
dipakai yaitu :
a
I=
t +b
Jenis II : Sherman
a
I=
tn
Jenis III : Dr. Ishiguro
a
I=
t +b
Dari ketiga persamaan tersebut didapatkan lengkung kurva intensitas
berikut :
Q = 0,278.C.I . A
dengan :
C = koefisien pengaliran/limpasan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐24
Usulan Teknis
berikut :
i. Daerah Pengaliran
kontur permukaan.
tersebut.
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐25
Usulan Teknis
Undeveloped
Cultivated Land
Flat, 0-2% 0.31 0.34 0.36 0.40 0.43 0.47 0.57
Average, 2 – 7% 0.35 0.38 0.41 0.44 0.48 0.51 0.60
Step,over 7% 0.39 0.42 0.44 0.48 0.51 0.54 0.61
Pasture/Range
Flat, 0-2% 0.25 0.28 0.30 0.34 0.37 0.41 0.53
Average, 2 – 7% 0.33 0.36 0.38 0.42 0.45 0.51 0.58
Step,over 7% 0.37 0.40 0.42 0.46 0.49 0.54 0.60
Forest/Woodland
Flat, 0-2% 0.22 0.25 0.28 0.31 0.35 0.39 0.48
Average, 2 – 7% 0.31 0.34 0.36 0.40 0.43 0.47 0.56
Step,over 7% 0.35 0.39 0.41 0.45 0.48 0.52 0.58
Sumber : Applied Hidrology (Ven Te Chow, 1988)
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐26
Usulan Teknis
sebagai berikut:
C1 A1 + C 2 A2 + .........Ci Ai
A1 + A2 + .............. Ai
Keterangan :
C = koefisien pengaliran
C n = C 0 + N (1 − C 0 )
Dimana :
L. Distribusi Hujan
dengan :
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐27
Usulan Teknis
M. Koefisien Pengaliran
1. Keadaan hujan
5. Kebasahan tanah
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐28
Usulan Teknis
f = 1 - R’ / Rt = 1 – f 1
dengan :
f = koefisien pengaliran
f1 = laju kehilangan = t / Rs
t, s = tetapan
N. Hujan Netto
Hujan netto adalah hujan total yang menghasilkan limpasan langsung (direct
run - off). Limpasan langsung ini terdiri atas limpasan permukaan (surface
run - off) dan interflow (air yang masuk kedalam lapisan tipis dibawah
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐29
Usulan Teknis
langsung mengikuti proses linier dan tidak berubah oleh waktu, maka hujan
Rn = C x R
dengan
Rn = Hujan netto
C = Koefisien limpasan
peak magnitute).
2. Tenggang waktu dari titik berat hujan sampai titik berat hidrograf
(time log).
dan
6. Koefisien pengaliran.
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐30
Usulan Teknis
berikut (Soemarto, 1987), dan dikoreksi untuk nilai waktu puncak banjir
dikalikan 0,75 dan debit puncak banjir dikalikan 1,2 untuk penyesuaian
1,2 × A × Ro
3,6 × (0,3Tp + T3,0 )
Qp =
dimana :
(jam)
berikut :
Tp = Tg + 0,8 Tr
T0,3 = ∝ x Tg
Untuk hidrograf dengan lengkung naik lambat dan lengkung turun cepat α
= 1.5
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐31
Usulan Teknis
(jam).
Tg = 0,40 + 0,058 L
Tg = 0,21 L 0,70
a = Parameter hidrograf
2,4
⎡ t ⎤
Qmaks × ⎢ ⎥
Qt = ⎣ TP ⎦
0 ≤ t ≤ (Tp + T0,3)
⎛ t −T p ⎞
⎜ ⎟
⎜ T ⎟
Q p × 0,3 ⎝ 0,3 ⎠
Qt =
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐32
Usulan Teknis
pemilihan parameter yang sesuai dengan Tp, dan pola distribusi hujan agar
yang diamati.
Penetapan tingkat layanan yang sesuai untuk suatu sistem drainase, juga
sistem drainase mikro, dengan resiko kerugian harta benda dan jiwa yang
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐33
Usulan Teknis
Data Sosial-
Ekonomi
Data
Prasarana
Identifikasi
Data Utilitas Peran serta
Masyarakat Permasalahan Banjir
Drainase
- Pola Aliran
Klimatologi Identifikasi Sistem
Pemb.hujan
Hidrologi Analisis - Prioritas
Daerah Titik
Besaran Sistem penanganan
Peta
rawan banjir
D. Genangan
Potensi Anals Kond Solusi/Penanganan
Fisik & Curah
Pemanfaatan
Lahan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐34
Usulan Teknis
pada :
lainnya
tahun)
saluran tertutup
Saluran drainase adalah teknologi yang umum dan secara luas dipakai di
Saluran terbuka lebih mudah diperiksa dan dibersihkan dari sampah dan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐35
Usulan Teknis
menampung aliran air yang ada, karena banyaknya aliran air yang masuk
tanah. Dalam hal ini perlu diperkenalkan suatu sistem drainase yang lebih
air hujan yang jatuh dari atap-atap rumah ke dalam sumur-sumur resapan
Konsep ini dikenal sebagai drainase yang berwawasan lingkungan, yang telah
pengaliran air hujan, agar sesedikit mungkin air hujan yang dialirkan ke
R. Penentuan Prioritas
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐36
Usulan Teknis
Daerah yang tergenang memiliki nilai sosial, ekonomi dan politik yang
dilindungi.
(SNI : 02-2406-1991)
A. Ruang Lingkup :
B. RINGKASAN:
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐37
Usulan Teknis
9 Perencanaan
konservasi sumberdaya air yaitu pengendalian air hujan agar lebih banyak
Data dan persyaratan; data primer mencakup data 'banjir meliput luas,
fasilitas kota yang ada dan yang direncanakan; data sekunder meliputi
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐38
Usulan Teknis
kan dibawah seorang ahli yang berkompeten dalam tim terpadu; masalah
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐39
Usulan Teknis
2 Tata Cara Spesifikasi Pipa Beton Tata Cara Tata Cara Tata Cara
WILAYAH Tata Cara Tata Cara Pembuatan Bangunan Tata Cara
Pembebasan Resapan Air Hujan
Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur untuk Saluran Air Lahan Dalam Uji Coba Pemeliharaan
Perencanaan umum Penyusunan Limbah, Pembangunan Pembinaan
Tata cara Tata Cara Tata Cara Tata Cara
Analisis Curah Tata Cara Desain Spesifikasi Saluran Air Pembuatan Penanggulangan
Hujan Tata Cara Saluran Drainase Hujan Pracetak Drainase Rumah Pompa Bencana banjir Tata Cara
Penyusunan Amdal Berlubang untuk Lingk. Tata Cara Uji Coba
Pedoman Integrasi Drainase Permukiman
Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Tata Cara Tata Cara Kerjasama
Makro & Mikro Penyusunan Rencana Spesifikasi Teknis Persiapan
Tata Cara Teknik Gorong- Bangunan
Gorong Perlintasan Pembuatan Bangunan Operasi & Pemeliharaan Tata Cara
Pedoman Pembuatan
Penanganan ROB Perhitungan Tata Cara Spesifikasi Teknis Tata Cara Tata Cara Laporan
Penyusunan Rencana Bangunan
Tata Cara Teknik Sistem Perlintasan Tata Cara
Tata Cara Penyusunan Pompa Pembuatan Bangunan Operasi & Pemeliharaan
UKL dan UPL Spesifikasi
Tata Cara Teknis Tanggul Tata Cara Tata Cara Penilaian Pengelolaan
Perencanaan Sistem Pembuatan Kolam
Penerapan Drainase
Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Spesifikasi Operasi & Pemeliharaan
Tata Cara Teknis Kolam Tata Cara
Berwawasan Lingk. Di Perhitungan Debit Pembuatan Tanggul
Pengumpulan Data Desain Saluran Tata Cara
Spesifikasi
Tata Cara Tata Cara Teknis Bangunan Tata Cara
Perhitungan Cascade Operasi & Pemeliharaan
Debit Rencana
Perhitungan Penampang Spesifikasi Teknis Pembuatan Bangunan
Tata Cara Saluran Drainase
Tata Cara Perhitungan Tata Cara Pedoman Teknis
Pengumpulan Data Pompa Bangunan Perubahan Pembuatan
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar
E‐40
Usulan Teknis
1. Sistem Terpisah
2. Sistem Gabungan
9 Sistem penyaluran air limbah : menyalurkan air limbah dari perumahan dan
fasilitas umum, ada juga yang digabung dengan air limbah industri
9 Sistem drainase membawa air limpasan dari hujan yang jatuh di atap gedung,
9 Sistem gabungan membawa kedua jenis air tersebut dalam satu sistem
PEMILIHAN SISTEM
¾ Jika hujan turun, sistem gabungan akan menerima aliran 50x aliran normal
¾ Hal ini berarti instalasi pengolahan hams direncanakan dengan ukuran yang
berlebihan atau air limbah akan meluap dari sistemnya dan masuk ke
sungai/kali
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐41
Usulan Teknis
Sistem Terpisah
DRAINASE PERKOTAAN
¾ Drainase : suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang
berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu
(Suripin. 2004).
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐42
Usulan Teknis
Storm Sewer System
FAKTOR PENTING PERANCANGAN SISTEM
¾ Kuantitas air yang akan dialirkan tergantung luas daerah dan curah hujan
¾ Air hujan tergantung intensitas hujan, jenis daerah yang akan dilayani
¾ Prinsip alam dalam infiltrasi air hujan masih diharapkan terjadi sehingga
¾ Kualitas air hujan yang dikumpulkan dari atap rumah dan jalan sudah
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐43
Usulan Teknis
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐44
Usulan Teknis
WET SWALE
KOLAM RETENSI
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐45
Usulan Teknis
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐46
Usulan Teknis
suatu system dan susunan organisasi konsultan secara rinci. Hal ini dilakukan
mengatur pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh hasil yang optimal yaitu selesai
tepat waktu, hasil pekerjaan yang bermutu, efisien, tepat sasaran serta sesuai
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐47
Usulan Teknis
untuk mengatur hubungan internal tenaga ahli konsultan, tetapi juga untuk
mengatur hubungan keluar antara konsultan dengan pihak pemilik pekerjaan dan
penugasan personil sesuai arahan Kerangka Acuan Kerja yang dapat dilihat pada
Studi Evaluasi Prasarana dan Sarana Drainase di Badung dan Denpasar E‐48