Dewasa ini, kemajuan teknologi memudahkan segala aktivitas manusia. Bisnis merupakan salah satu kegiatan yang memanfaatkan teknologi, namun untuk mengimbanginya diperlukan potensi sumber daya manusia dan perlu dikelola dengan baik dan teratur. Dan untuk mencapai itu semua, setiap perusahaan harus melakukan segala upaya untuk mengantisipasi potensi orang-orangnya untuk bertahan dalam bisnis saat ini. Peramalan (forecasting) ini dilakukan dengan mencari dan mengamati berita penting pada waktu yang lalu guna memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. Peramalan ini menggarisbawahi pada peramalan sumber daya manusia untuk talenta yang dibutuhkan perusahaan. Menurut Ishak 2010:105 peramalan memiliki sifat yang harus dipahami sebelum diimplementasikan : Ramalan mengandung kesalahan di dalamnya, dengan arti itu bahwa peramalan ini meminimalisirkan ketidakpastian yang akan terjadi suatu saat nanti. Peramalan harus menyediakan data mengenai kemungkinan ketidakpastian atau kesalahan yang mungkin terjadi.
3.1 Tujuan Peramalan Kebutuhan Tenaga Kerja
Kegiatan dari peramalan permintaan tenaga kerja adalah untuk melihat serta memastikan seberapa besar potensi tenaga kerja yang dibutuhkan perusahan dan apakah kualiatas standar tenaga kerja perusahaan sudah terpenuhi. Manajer harus bisa memastikan bahwa mereka tepat memilih sejumlah tenaga kerja yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tujuan peramalan tenaga kerja menurut Stoner (1995:91) merupakan untuk menjamin kebutuhan jumlah tenaga kerja yang suatu perusahaan untuk memenuhi ketentuan yang telah tersedia. Berikut beberapa tujuan dibutuhkannya peramalan kebutuhan tenaga kerja : a. Memprediksi permintaan tenaga kerja dan modal persediaan tenaga kerja yang ada. Semua manajer harus mengantisipasi dan mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan karyawan mereka untuk mengukur dan meningkatkan kualitas karyawan tersebut, misalnya pelatihan karyawan, tes pengetahuan dan integritas. b. Meramalkan kemajuan perusahaan dan teknologi sehingga harus dilaksanakan dengan perangkat tugas yang tepat. Perusahaan perlu mengukur keterampilan disegala bidang termasuk teknologi yang sebagai tolak ukur peramalan kebutuhan tenaga kerja. c. Meramalkan kemajuan pendidikan dan memberdayakan sumber daya manusia. Pendidikan menjadi sesuatu yang penting untuk mengetahui sagala macam pengetahuan, termasuk tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan perlu mempunyai daya-daya untuk melakukan dan menyelesaikan tugasnya. d. Meramalkan kebutuhan akan masa depan untuk jenis-jenis keterampilan yang berlawanan dan tenaga kerja (pria/wanita). e. Meramalkan kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti usia, upah minimum dan jam kerja.
3.1.2 Manfaat Peramalan Kebutuhan Tenaga Kerja
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan perusahaan. Manusia sebagai alat untuk mengubah ilmu pengetahuan di perusahaan, maka dari itu sangat penting tenaga kerja itu disiapkan untuk menghadapi persaungan. Jika suatu perusahaan dapat k menyediakan tenaga kerja yang kompetitif, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan sangat besar, tidak hanya memberikan kompensasi kepada perusahaan, tetapi juga pemerintah, masyarakat dan faktor-faktor yang terkait dalam lingkup ekonomi maupun perusahaan dan akan menerima dampaknya baik itu positif atau negatif. Berikut beberapa contoh manfaat yang akan diterima : a. Perusahaan memperoleh karyawan yang lebih baik dari kualifikasi yang berbeda, program dan pengetahuan yang direncanakan. b. Melalui peramalan personalia yang matang membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, efektivitas kerja akan meningkat juga budaya perusahaan seperti : sistem kerja, lingkungan kerja dan budaya perusahaan lainnya menjadi semakin positif. c. Peramalan kebutuhan tenaga kerja in sangat penting untuk proses ke depannya. Melalui peramalan personel, produktivitas perusahaan dapat dengan mudah mencapai tujuannya dan bisa meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. d. Perusahaan memiliki karyawan yang berpotensi selaras yang dapat memenuhi peran dengan apa yang akan menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
3.1.3 Jenis-Jenis Metode yang Digunakan untuk Peramalan Kebutuhan Kerja
Menurut Poerwadarmint metode adalah serangkaian jalur yang terorganisir dan dipikirkan dengan matang untuk mencapai suatu tujuan. Ada banyak cara untuk mengukur peramalan kebutuhan tenaga kerja dari cara yang paling sederhana hingga yang kompleks, dari perkiraan para manajer hingga pada simulasi komputer. Dalam penyusunan peramalan kebutuhan tenaga kerja, pihak perusahaan harus membutuhkan banyak gagasan/ide dari para manajer untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan/tenaga kerja sebelum akhirnya dilakukannya penarikan. Di bawah ini adalah bagaimana memperkirakan kebutuhan tenaga kerja : 1) Analisis perkembangan Metode ini bekerja dengan cara menelaah peristiwa atau fenomena sesuai dengan penalaran yag terjadi pada masa lalu. 2) Peramalan berbasis nol Salah satu karakteristik organisasi yang mencakup berbagai elemen yang membentuk organisasi itu tidak permanen, seperti dari jabatan karyawan yang mengalami kekosongan baik itu pensiun, dipecat atau resign. Atau naik turunnya harga saham, budaya perusahaan yang bisa positif atau negative dan teknologi yang digunakan. Dan metode ini menggunakan jumlah karyawan untuk menyimpulkan dan menentukan apa saja yang akan dibutuhkan oleh tenaga kerja pada masa yang akan datang. 3) Pendekatan bottom-up Metode ini melibatkan perundingan atau diskusi pada setiap bagian atau tingkatan departemen dimulai pada tingkatan paling bawah hingga tingkatan paling atas yang mana pada akhirnya akan diperoleh jumlah sumber daya manusia yang akan dibutuhkan. 4) Analisis rasio Metode ini diambil untuk menentukan perbandingan antara jumlah pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. 5) Analisis korelasi Analisis korelasi adalah teknik analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel.
3.1.4 Kendala-Kendala Dalam Melakukan Peramalan Kebutuhan Tenaga Kerja
Masa depan akan ada masanya disetiap perusahaan, walau belum tentu masa depan perusahaan itu bergerak maju atau bergerak mundur. Hal itu membuat setiap manager dan semua sumber daya manusia perlu meramalkan dan memperkirakan peristiwa di masa yang akan datang. Peramalan ini harus mencakup peristiwa masa lalu. Hal itu dilakukan sebagai salah satu kebutuhan proyeksi untuk membentuk suatu metode atau model yang digunakan untuk memperkuat suatu ramalan tersebut guna menjadi petimbangan yang tepat. Namun, prediksi ini adalah suatu hal yang belum tentu terjadi, namun juga bisa terjadi dan peramalan ini berfungsi untuk meminimalkan suatu kemungkinan buruk terjadi pada perusahaan, sehingga para manajer dan sumber daya manusia yang terlibat dalam perusahaan bisa membentuk dan menciptakan suatu ide, sistem, model, teknik dan strategi untuk kemudahannya dalam mencapai tujuan. Tetapi di beberapa implementasinya, tidak sedikit manajer menjumpai kendala- kendala dalam melakukannya. Berikut beberapa hambatan dalam meramalkan permintaan tenaga kerja : a. Analisis rasio yang digunakan tidak sesuai dengan fakta. Untuk rasio ini hanya dapat digunakan untuk jangka waktu pendek saja dan tidak dapat digunakan untuk jangan waktu yang panjang. b. Analisis anggaran yang tidak terdapat kesesuaian dan ini bisa menjadi pemborosan anggaran yang dihabiskan untuk kebutuhan peramalan tenaga kerja. c. Kesalahan dalam menghitung potensi tanaga kerja yang dibutuhkan, jika ini terjadi pada proses implementasi peramalan maka akan banyak karyawan/sdm/tenaga kerja yang bekerja tidak semestinya di lapangan.
3.1.5 Indikator-indikator peramalan kebutuhan tenaga kerja
Untuk mencapai jumlah karyawan yang ingin bergabung dalam tim perusahaan harus melakukan serangkaian pengukuran sebagai acuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan tersebut. Menurut Danim (1996) dalam buku yang berjudul “Transforming People”, adalah sebagai berikut : 1. Kesehatan tubuh yang baik, dalam hal ini yang harus dipenuhi sebagai calon tenaga kerja disuatu perusahaan adalah memiliki kesahatan fisik yang normal serta memiliki hubungan kehidupan yang pantas dan manusiawi. 2. Terpenuhinya dalam hal pengetahuan dan keterampilan kerjanya, sumber daya manusia perusahaan perlu mempunyai kecakapan pendidikan pada tingkatan yang lebih tinggi, mempunyai tingkat keterampilan yang berguna dengan memperhatikan perubahan kesempatan kerja, mampu dalam penguasaan bahasa baik itu bahasa nasional ataupun bahasa daerah dan mampu mengetahui pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi. 3. Terpenuhinya kualitas dalam hal spiritual (kejiwaan), hal ini didefinisikan sebagai sumber daya manusia yang secara hakikatnya taat menjalankan agamanya dan kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa toleransi dalam lingkungan kerja maupun lingkungan sosial, memiliki kejujuran, integritas, memiliki jiwa semangat yang kompetitif dan memiliki sikap yang disiplin dalam hal apapun.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional