NIM : 1807521217
Absen : 19
Nama Dosen : I Gusti Made Suwandana,S.E.,M.M.
Contoh : Seperti meningkatkan kordinasi antar SDM itu sangat peting bagi manfaat
perencanaan SDM di suatu perusahaan kita haru saling merangkul satu sama
lainnya dengan berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan seluruh karyawan
yang ada di perusahaan, supaya masing – masing dari karyawan tersebut
nyaman bekerja dengan orang – orang yang mau berinteraksi dan
berkomunikasi dengan baik sesama pekerja dan atasan dari perusahan tersebut.
Jawaban Soal No 2
Contoh : Seperti perencanaan strategik jadi dalam perusahaan itu pasti merencanakan
sesuatu untuk mencapai sebuah tujuannya perencanaan ini harus terperinci dan
disusun dengan baik dari menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan
selanjutnya, bagaimana cara agar kegiatan itu berjalan dengan lancar sampai
akhir titik puncak perusahaan mencapai tujuannya yang sudah di rencanakan
matang – matang oleh perusahaan di awal.
Jawaban Soal No 3
Jawaban Soal No 4
Jawaban Soal No 5
a) Tahapan Pengitegrasian Perencanaan Sumber Daya Manusia
1. Pengintegrasian Strategi Manajemen SDM dengan Rencana Strategik Organisasi
Dalam penggunaan strategik manajemen SDM yang tepat dapat diwujudkan
pengintegrasian Perencanaan SDM dengan perencanaan bisnis pada tahap operasional
di dalam rencana strategik bisnis terdapat faktor penting yang berpengaruh pada
strategi manajemen SDM.
2. Pengintegrasian Rencana Operasional (RENOP) Dengan Perencanaan SDM
real pengintegrasian Perencanaan SDM dengan Perencanaan Bisnis sebagai salah satu
kegiatan Manaiemen SDM hanus dilakukan pada tahap Rencana Operasional
(RENOP) sebagai perspektif dalam jangka sedang. Pada tahap ini pengintegrasian
harus dilakukan secara efektif dan efisien, karena RENOP merupakan penjabaran.
3. Penetapan Kualifikasi SDM dalam Perencanaan SDM
Penetapan kualifikasi SDM yang dibutuhkan sangat bervariasi antara organisasi
perusahaan yang berbeda jenis bisnisnya. Variasi itu di antaranya disebabkan oleh
perbedaan jenis keterampilan keahlian SDM yang dibutuhkan karena perbedaan
produk (barang atau jasa) yang dihasilkan anatara organisasi/perusahaan yang satu
dengan yang lainnya.
4. Pengintegrasian Kegiatan Bisnis Berdasarkan Anggaran Dengan Pelaksanaan
Hasil Perencanaan SDM
Keberhasilan bisnis sebuah organisasi perusahaan sangat ditentukan oleh terpenuhinya
kualifikasi berupa SDM berkualitas dan kompetitif, yang telahle ditetapkan dalam
Perencanaan SDM.
Contoh : Pada sebuah perusahaan dengan membuat perencanaan bisnis yang terintegrasi
itu bisa memberikan kemudahan dalam hal berbisnis bagi perusahaan dalam
melakukan kegiatan bisnis dengan itu menjadikan kegiatan bisnis perusahaan
lebih efektif dan efisien.
b) Sistem dan Model Perencanaan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia
Jadi ada dua kegiatan dalam sistem perencanaan sumber daya manusia yaitu :
1. Penyusunan Anggaran Sumber Daya manusia
Penyusunan Anggaran Sumber Daya manusia merupakan kegiata memadukan jumlah
tenaga kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Tujuannya, untuk
mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan tenaga kerja. Penyusunan anggaran tenaga
kerja ini disebut pula dengan penyusunan formasi.
Dalam penyusunan formasi perlu diperhatikan :
a. Dasar Penyusunan Formal
Penyusun formasi harus didasarkan pada jenis pekerjaan, sifat pekerjaan,
perkiraan beban kerja, perkiraan kapasitas pegawai, jenjang dan jumlah jabatan
yang tersedia, dan alat yang diperlukan dalam pelaksanaanya.
b. Sistem Penyusunan Formasi
Sistem penyusunan formasi dapata digunakan sistem sama dan sistem ruang
lingkup. Sistem sama merupakan sistem yang menentukan jumlah dan kualitas
pegawai yang sama bagi semua satuan organisasi tanpa membedakan besar
kecilnya beban kerja. Sedangkan sistem ruang lingkup merupakan suatu sistem
yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai berdasarkan jenis, sifat, dan beban
kerja yang dibebankan pada suatu organisasi.
c. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Analisis kebutuhan pegawai merupakan suatu proses analisis yang logis dan
teratur umtuk mematuhi jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan dalam
suatu unit organisasi. Tujuannya agar setiap pegawai pada semua unit organisasi
mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan wewenang tanggung
jawabnya.
d. Anggaran Belanja Pegawai
Anggaran belanja pegawai harus disusun disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan. maka dari itu, dalam menentukan anggaran belanja pegawai itu perlu
didasarkan dengan skala prioritas bagian-bagian yang sangat penting untuk
terlebih dahulu dilaksanakan oleh perusahaan.
2. Penyusunan Program Tenaga Kerja
Penyusunan program tenaga kerja merupakan kegiatan-kegiatan untuk mengisi
nformasi yang meliputi program pengadaan tenaga kerja, promosi jabatan pegawai,
pelatihan dan pengembangan pegawai, pengembangan karier, program pemeliharaan
pegawai, dan program pemberhentian pegawai.
Contoh : Untuk penyusunan anggaran pada perusahaan sangat penting untuk mengetahui
seberapa banyak pengeluaran yang akan di keluarkan oleh perusahaan guna
menjalakan suatu kegiatan bisnis agar berjalan dengan lancar dan untuk
penyusunan program tenaga kerja misalkan pihak perusahaan harus bisa
menyusun program tenaga kerja supaya kegiatan atau kinerja dari karyawan itu
terperinci dari awal sampai akhir dan memastikan juga untuk kebenaran dari
kinerja karyawan tersebut supaya kinerja karyawan bisa semakin meningkat
untuk menykseskan perusahaan dengan baik dan karyawan bisa sejahtera
bekerja dalam perusahaan tersebut dengan gaji yang seuai dengan harapan
karyawan.
a. HR Objectives
Tujuan perencanaan SDM adalah sebagai bagian dari unsur-unsur yang
mendukung strategi organisasi dari sisi pengelolaan SDM. Oleh karenanya strategi
yang dikembangkan dalam bidang SDM mutlak harus selaras dengan strategi
organisasi.
b. Organization Planning
Dalam jangka waktu ke depan, organisasi memiliki rencana atau program kerja
yang akan dijalankan. Dalam menjalankan program tersebut, perlu dipastikan
apakah berdampak pada adanya kebutuhan SDM. Apabila program kerja tersebut,
maka pemenuhan kebutuhan SDM menjadi hal yang mutlak direncanakan.
c. HR Auditing
Berdasarkan perencanaan kebutuhan SDM, yang perlu dilakukan selanjutnya
adalah mengaudit kondisi SDM saat ini. Audit SDM dalam konteks perencanaan
SDM berfungsi untuk memastikan apakah secara jumlah SDM yang ada
mencukupi sesuai kebutuhan dan secara kompetensi memiliki kemampuan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan.
d. HR Forecasting
Untuk mengetahui kebutuhan SDM di masa yang akan datang, perlu dilakukan
forecasting/peramalan kebutuhan SDM. Hal ini diperlukan agar pengelola SDM
memiliki gambaran berapa SDM yang dibutuhkan dalam kurun waktu tertentu ke
depan (biasanya 1 – 5 tahun). Selain itu, dengan dapat diramalkannya kebutuhan
SDM, manajemen dapat mengalokasikan anggaran untuk biaya pegawai, meliputi
biaya rekrutmen, gaji dan tunjangan-tunjangan, serta perlengkapan dan fasilitas
kerja.
e. Action Plan HR Program
Proses perencanaan SDM diakhiri dengan pembuatan action plan atau rencana
tindakan. Action plan ini dapat berisi perencanaan program-program yang bersifat
siap dijalankan, meliputi rencana rekrutmen, mutasi pegawai, diklat, dan
penganggaran. Model perencanaan SDM menurut Andrew Sikula bersifat sirkuler.
Setelah action plan, masukan-masukan yang diperoleh dapat menjadi bahan
evaluasi untuk merumuskan kembali HR objective agar lebih efektif dan efisien
dalam mendukung rencana kerja organisasi.