Kerajaan Banten berdir sekitar tahun 1526 pada waktu Kerajaan Demak memperluas
pengaruhnya ke kawasan pesisir barat pulau jawa dengan menaklukkan beberapa kawasan
pelabuhan, kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan Putra
Sunan Gunung Jati (Maulana Hasanuddin) berperan dalam penaklukkan tersebut. Maulana
asanuddin mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan, yang kemudian
menajadi pusat pemerintahan, yaitu kesultanan Banten. Berkembangnya Kerajaan Banten tidak
dapat dipisahkan dari peranan raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Banten.
Adapun raja- raja tersebut antar lain sebagai berikut :
1. Hasanuddin (1552-1570 M ).
Banten setelah diislamkan oleh Fatahillan, kemudian diserahkan pada putranya
yang bemama Hasanuddin. Hasanuddin diangkat sebagai raja pertama di Banten pada
masa pemerintahannya, agama Islam dan kekuasaan kerajaan banten berkembang cukup
pesat. Raja Hasanuddin melakukan perluasan wilayah kekuasaan ke Lampung.
Dengan menguasai Lampung, Kerajaan Banten merupakan penguasa tunggal jalur lalu
lintas pelayaran perdagangan Selat sunda sehingga setiap pedagang yang melewati selat
sunda diwajibkan untuk melakukan kegiatannya di bandar banten.
Kerajaan Banten bertumpu pada bidan perdagangan. Hal tersebut disebabkan oleh
hal-hal berikut.
1. Kedudukan Kerajaan Banten sangat strategis di tepi Selat Sunda.
2. Banten memiliki bahan ekspor penting, yaitu lada sehingga menjadi daya tarik yang kuat
bagi pedagang asing.
3. Kerajaan Banten terletak di Teluk Banten dan pelabuhannya memenuhi syarat sebagai
pelabuhan dagang yang baik.
4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis mendorong pedagang Islam mencari daerah baru di
Jawa Barat, yaitu Banten dan Cirebon.
Dalam bidang seni bangunan, Kerajaan Banten meninggalkan bangunan Masjid Agung
Banten yang dibangun sekitar abad ke-16. Menara Masjid Agung Banten yang mirip mercusuar
dibangun oleh Hendrik Lucozoon Cardeel (orang Belanda pelarian dari Batavia yang masuk
Islam). Masjid Agung Banten beratap tumpang/susun lima. Selain Masjid Agung Banten, juga
terdapat gapura di Kaibon, Banten, dan istana model Eropa yang dibangun oleh Jan Lukas
Cardeel (orang Belanda pelarian dari Batavia yang telah menganut Islam).